Diduga Ada Praktek Jual-beli Kartu Pers di Bengkalis

Kartu pers diperjual-belikan. Dugaan itu merebak di
Bengkalis. Setelah banyak menerima laporan dari
masyarkat, Humas Pemkab Bengkalis menghimbau agar
masyarakat tak melayani penjual kartu pers.

Riauterkini-BENGKALIS– Anggapan bahwa profesi
wartawan sangat rentan dimanfaatkan pihak-pihak tak
bermoral untuk kepentingan pribadi ternyata tak
sekedar isu belaka. Di Bengkalis belakangan muncul
sekelompok orang yang mengaku bisa menyediakan kartu
pers dengan syarat menyerahkan sejumlah uang.

"Saya sudah sering menerima laporan adanya orang-orang
yang mengaku dari media massa kemudian menawarkan
kartu pers dengan syarat membeli sekian ratus ribu,"
ujar Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis Johansyah
Syafri saat dihubungi riauterkini, Kamis (14/12).

Dipaparkan Johansyah, bahwa orang-orang yang mengaku
bisa meberikan kartu pers tersebut, ada yang meminta
imbalan uang senilai Rp 300.000 sampai Rp 500.000.
"Pada umumnya yang menjadi sasaran penawaran mereka
adalah para pemuda yang tidak memiliki pekerjaan,"
tambahnya.

Johansyah merasa heran dengan praktek semacam itu. Ia
yang sebelum jadi PNS merupakan wartawan di sebuah
mingguan tertua di Riau, mengaku tahu betul prosedur
pengeluaran sebuah kartu pers bagi seorang jurnalis.
"Setahu saya tidak mudah bagi redaksi untuk
mengeluarkan kartu pers. Harus melalui tahapan
panjang. Ini kok, kartu pers diperjual-belikan,"
keluhnya.

Karena itu Johansyah menghimbau kepada masyarakat
untuk mewaspadai praktek-praktek seperti itu dan tidak
melayani mereka. Selain itu ia juga berharap kepada
kepada organisasi wartawan, seperti Aliansi Jurnalis
Indonesia (AJI) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan
Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) peduli pada
masalah tersebut.***(mad)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke