Ny. Muslim binti Muskitawati AKA Hafsah Salim,

Terima kasih anda ikut menimbrung. Akan tetapi masalah di West Papua
sudah cukup rumit, ruwet, penuh potensial konflik yang siap meledak
ke segala arah bentuk konflik. Rasanya akan bijak bila tidak mangkin
bikin kabur air dengan tambahkan sentimen keagamaan dengan merujuk
pada satu agama tertentu.

Kenyataannya adalah bangsa Papua yang
ingin hidup sebagai bangsa Papua menghadapi ancaman maut, tak peduli
dia kristen, katolik, islam, hindu, atau beragama adat. Eksekutor
ancaman mautnya juga bukan hanya muslim atau kristen atau hindu atau
penganut jawanologi atau klenikisme.

Yang dianggap jadi masalah di West Papua adalah = kami ingin hidup
bermartabat sebagai manusia, kami mempertahankan hidup kami sebagai
sebua BANGSA YANG SEDANG DIMUSNAHKAN. Sesederhana itu keinginan
kami. Kami mempertahankan hak hidup kami. Anda dan saudara-saudara
lain dapat dan memang shah untuk membela NKRI, Pancasila, atau
apapun... seperti seharusnya kami dianggap dan diterima wajar saat
mengatakan kami berhak menginginkan dan berusaha mewujudkan hak
dasar kami, yang paling mendasar.

Apa yang sebenar kami hadapi? Kerakusan modal internasional, yang
menggunakan pemerintah RI sebagai legitimasi sekaligus kaki
tangan, pake militer (nasional dan asing) sebagai anjing penjaga
modalnya dan ... KEBISUAN, KETIDAKTAHUAN, KETIDAKPEDULIAN WARGA SIPIL
INDONESIA ATAS TANAH PAPUA YG SAMPAI HARI INI DETIK INI MASIH
DITUMPAHI DARAH.

Bila ada banyak saudara di indonesia mengingatkan kami untuk tidak
terjebak "bujuk rayuan" australia dan ada kasi himbauan mencegah kami
dari bernasib seperti timor leste... bukan kami goblok seperti
sterotip yang diberikan banyak bangsa indonesia atas bangsa Papua yg
hitam, keriting, meloncat dari zaman batu ke jaman teknologi
informasi semasa waktu kurang dari 100 taun. TETAPI suda saatnya
orang indonesia juga sadari benar-benar yang sebenarnya. Kapan saja
tuan-tuan neoliberal itu melihat pemerinta indonesia suda tidak
efektif lagi jadi kacung, jongos, pesuru, babu, kaki tangan
modalnya... kapan saja ... insiden seperti Santa Cruz bukan barang
ganjil di West Papua. Sebutkan sembarang daera mana di West Papua:
semua punya ceritera nyata pembantaian!! Enarotali, Kudamati,
Mariyedi, Paniai, Mulia, Nabire, Wasior, Obani, Mapi, Sarmi,
Agats, ... anda bisa dapatakan beberapa yang terdokumentasi di situs
elshamnewsservice atau carilah pake mesin google MEMORIA PASIONIS
terbitan SKP edisi e-book


oda
-- one people one soul --



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Hafsah Salim" <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke