Kemarin malam saya ngobrol dengan supir yang mengantarkan saya pulang dan kita 
lalu membahas tentang seorang rekan kerja kita yang sudah mendekati pensiun 
dari jabatannya sebagai supervisor di kantor. Dalam usianya yang sudah 
mendekati pensiun, sahabat itu lalu menikahi seorang wanita yang jauh lebih 
muda darinya dan bahkan mungkin seumur dengan anaknya yang bungsu.
   
  Kita tidak ingin membahas fenomena itu dari segi agama atau religus, namun, 
lebih dari sisi dia sebagai seorang anak manusia yang telah beranjak senja dan 
dengan segala kemungkinan dan penurunan kemampuan fisiknya, yang tentu akan 
mempengaruhi kepastian akan kemampuannya untuk menunjang kehidupan anaknya yang 
sudah hadir dari pernikahannya yang kedua ini. 
   
  Sederhana saja, dengan umur 52 tahun, anak baru umur setengah tahun, dan 
secara umum kita katakan saja si anak bisa mandiri pada umur 21 tahun, dan pada 
itu tentu umur beliau sudah 73 tahun. Tentu bukan maksud kita mau mendahului 
kehendakNya, namun, secara logis saja ketika seseorang itu memasuki usia 50 
tahun, 60 tahun dan lalu 70 tahun, kemampuan fisik dan toleransi fisik untuk 
menghadapi tantangan hidup dan perjuangan yang dibutuhkan untuk menafkahi 
keluarga akan sangat berbeda dengan anak manusia yang berumur 20an tahun, 30 an 
tahun dan tentu 40 dan lima puluh tahun. Dan umumnya memang pada usia-usia 50 - 
60 tahunan, akan baik jika kita sudah tidak terbebani dengan tuntutan menafkahi 
anak balita, lalu mesti bangun malam dan menggendong anak bayi, atau menemani 
anak yang sakit bermalam-malam, secara logika umum saja, tentu tubuh yang sudah 
setengah abad lebih akan terbebani dengan tuntutan fisik yang sedemikian itu.
   
  Secara sederhana saya mengibaratkan motor buatan jepang yang sudah berumur 30 
tahun, ya, buatan tahun 1977 yang kalau diajak lari 120 km/jam, tentu banyak 
diantara motor se usia itu yang akan ngos-ngosan dan mungkin sesudahnya musti 
turun mesih. Bisa saja diantara motor seusia itu ada yang masih kuat dan tentu 
itu ada kaitannya dengan jarak tempuh atau banyaknya pemakaian semasa 30 tahun 
umurnya sejak keluar dari pabrik. Agak sedikit beda dengan motor buatan Jerman, 
Rusia dan Amerika, yang tentu metalurgi atau logamnya lebih kuat dan lebih 
awet, walaupun tentu perawatan dan pemakaian juga akan berkaitan.
   
  Sebetulnya kalau saja kita bisa menginat dan merasakan betul poin-poin atau 
titik-titik kehidupan sewaktu kita berumur 20, 30, 40 dan lima puluh tahun, dan 
dengan jelas kita merekam bagaimana secara bertahap kemampuan fisik kita akan 
makin berkurang dan lalu kita akan makin cenderung mesti mengurangi aktivitas 
dan tekanan kepada fisik dan pemikiran kita, dan lebih banyak mesti berserah 
dan pasrah, serta menjalani hidup ini dengan tulus dan mengalir, mengisi 
relung-relung kehidupan kita dengan ketenangan dan kasih bagi kehidupan.
   
  Kalau rekaman itu kita simpan dan menjadi alarm kita dalam berlaku dan 
bertindak atau mengambil keputusan, tentu kita akan mencoba untuk tidak lagi 
membebani diri dengan punya anak bayi atau balita pada umur lima puluh tahun, 
enam puluh tahun dan tentu lalu kita tidak akan mau menelan mentah-mentah 
godaan anak gadis perawan yang umurnya mungkin lebih muda dari anak kita 
nantinya, atau juga anak kita sekarang.
   
  Kalau kita mau dengan jernih melihat, sebetulnya pelajaran akan kesadaran 
akan kehidupan itu sudah musti dimulai dari usia belasan dan tentu akan 
dilanjutkan sampai tua. Kalau itu dilakukan dengan baik, kita kan punya 
pemahaman dan rekaman yang baik akan bagaimana rasanya tubuh kita itu 
berkembang dari kecil, remaja, dewasa dan perlahan-lahan menjadi tua, makin 
rusak dan tentu nantinya akan berhenti, mati. Dan kalau itu dikaitkan dengan 
latihan meditasi, rasanya mungkin itu disebut dengan bermeditasi dalam 
kehidupan, menemukan zen di mana-mana, menyaksikan Allah dalam setiap moment 
kehidupan, menemukan roh kudus, menemukan kasih setiap saat, atau apapun yang 
ingin anda gunakan sebagai istilah akan pemahaman akan siklus kehidupan ini, 
dari hidup, berkembang, matang dan dewasa lalu mati.
   
  Memang, mungkin banyak di antara kita yang telah melewatkan masa kecil, 
remaja dan dan dewasa mudanya tanpa bisa mengamati dan merasakan bagaimana 
rasanya hidupnya tubuh ini dalam periode itu dan lalu yang ada itu cuma rasa 
dan gejolak diri pada masa dewasa atau momen mana yang bagi dirinya paling 
berkesan, dan ini yang menjadikan banyak orang yang lalu terpaku pada usia itu 
dan lalu ingin selalu berdiam dimasa itu dan abadi didalamnya, padahal 
keabadian itu hanya ada untuk perubahan, bukan kondisi tubuh dan pemikiran 
kita. Orang-orang yang cukup beruntung, bisa atau entah bagaimana tanpa sadar 
atau tanpa sengaja, mengamati proses kehidupan dalam dirinya dari usia muda itu 
biasanya disebut sebagai anak-anak berbakat, anak yang punya bakat spiritual 
tinggi, entahlah kalau itu disebut indigo, namun, kesadaran akan pengamatan 
akan kehidupan itu telah muncul dari usia dini, dan lalu jika ybs itu menjalani 
proses pendidikan spiritual yang tepat, pemahamannya akan kehidupan itu
 akan berkembang jauh melampaui usianya bahkan jauh melampaui apa yang bisa 
dinalar oleh manusia biasa pada umumnya.
   
  Mereka-mereka ini bukannya tidak mengalami penderitaan, penderitaan yang 
terbesar adalah dalam perjalan batin mereka untuk memahami dengan penuh, bulat 
dan lengkap kehidupan ini, ya, pemahaman yang setengah-setengah akan seringkali 
mengombang-ambingkan perasaan dan batin mereka, seperti musafir yang 
terlunta-lunta di padang gurun dan hanya ketika pemahamannya telah lengkap, 
sempurna, mereka akan bisa dengan tenang menghadapi kehidupan, setenangan 
matahari senja yang menyinari kehidupan dengan redup dan nyaman bagi semua..... 
yaa, nyaman bagi semua.
   
  Oh ya, sedikit kembali ke soal pria berumur dan sudah beristri, menikah 
dengan wanita muda. Saya sepenuhnya tidak ingin menghakimi sahabat itu, namun 
hanya bisa berdoa, semoga sahabat itu bisa memperoleh keberkahan dalam hidupnya 
dan selalu diberi rejeki dan kesehatan, agar si istri yang masih muda itu dan 
anak mereka bisa diberikan jalan hidup yang baik.
  080507


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
http://www.friendster.com/isutjipto 
http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdis&fid=303848
       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Kirim email ke