Rekan
Lepas dari soal umur dan kesehatannya, tentunya ada masalah lain yang perlu
ditimbang bila mbak Mega dicalonkan (eh masih mau toh) sebagai presiden pada
pemilihan tahun 2008. Dari pengalaman dahulu, faktor lain itu yang lebih banyak
dari sekedar dua yang disebut, menjadi unsur kelemahan dan kemudian
dimanfaatkan oleh orang lain.
Bila dua unsur diatas dimasukkan dan unsur lain ditambahkan, apa benar
keputusan itu berdasar akal sehat. Soal kharisma, rakyat sudah semakin pinter
dan tidak mudah dicekoki dengan panganan kharisma. Seharusnya kita kasihan,
seorang warganegara yang baik, seorang ibu dan nenek dari sekian cucu sudah
layaknya cukup menikmati masa-masa menjadi presiden terusan diwaktu lalu.
Memaksanya maju dipemilu berikut sama saja menempatkannya pada kesulitan besar
bukan bagi mbak Mega, namun juga republik ini, lha wong yang berkuasa adalah
yang didekatnya. Apalagi kalau wapresnya lebih genius, energik, dinamis, supel
dst sehingga yang terjadi adalah presiden yag harus dituntun oleh pendampingnya.
Apa kita tidak punya calon lain yang pantas diketengahkan untuk bertarung
yang bukan hanya bermodal kharisma saja? atau sekedar bayang-bayang nama besar
orang lain?
Anggota, kader dan simpatisan (yang ini yang terbanyak) partainya mbak Mega
pasti jauh lebih pandai. Walau sesetia apapun, ada batasnya, karena masalah
dasar, soal perut dan kemudian akal sehat akan membimbing pada pemilihan yang
rasional.
Sebelum telat, coba cari dan tawarkan yang bisa dijagokan, rasanya ini lebih
baik dari pada mengusulkan nama wapres seperti yang kita baca di milis ini.
Salam
(simpatisan)
Budi Dharma [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebenarnya ada apa sich dengan system rekrutmen âdarah segarâ di parpol
kita ? Untuk melawan SBY di pemilu 2009, nggak bosennya partai banteng ini
minta ânyuwun sewuâ ke Megawati. Lha wong pas waktu pilkada DKI kemarin aja
malah ngusung nama orang lain, bukan kader sendiri. Tampaknya soal kharisma
lebih penting ketimbang program. Kalau boleh mengusulkan cawapresnya : Taufik
Kiemas aja !!!
Masih 2 tahun lagi, tapi yg dipikirin tampuk kekuasaan. Partai yg ngakunya
milik wong cilik ini bukannya segera ângerayuâ rakyat dengan kinerja yg
baik di DPR, tapi malah kelihatan linglung dalam mengambil peran oposisi.
Mencap SBY-JK sudah gagal, tetapi tidak bercermin pada apa yang diperbuat Mega
ketika berkuasa sebelumnya ? Gimana penyelesaian kasus 27 Juli ?
-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo!
FareChase.