KOMPAS/Selasa, 24 April 2007                                                  
                                                                                
                                                                                
                                                                                
                                                                                
                                                 
  Pesisir Jakarta Utara Rusak Berat  
Reklamasi dan Pengurukan Kepung Kampung Nelayan
  
  
Jakarta,  Kompas - Kerusakan lahan dan vegetasi di daerah pesisir Jakarta Utara 
 semakin parah. Hutan bakau yang tersisa di bagian barat Jakarta Utara  
menipis. Di beberapa tempat bahkan tampak gundul akibat gencarnya  pembangunan 
pusat bisnis, hunian eksklusif, dan kegiatan pembangunan  lain.  
Kondisi  itu terlihat ketika Kompas menyusuri perairan pesisir Jakarta Utara  
dari Marunda, daerah perbatasan dengan Bekasi di timur, hingga Kamal  Muara, 
daerah perbatasan dengan Tangerang di barat, Senin (23/4).  Sarana transportasi 
yang digunakan untuk kelancaran peliputan ini  adalah perahu cepat.  
Perairan  laut di sekitar muara Banjir Kanal Timur (BKT) di Marunda dipenuhi  
bagan dan sero, atau kumpulan bambu yang ditancapkan di laut dan  membentuk 
semacam rangka panggung, hingga menyulitkan perahu bergerak.  Di bibir daratan, 
dari sisi kanal hingga perkampungan nelayan Marunda  Pulo, sekitar 1,5 
kilometer, tidak terlihat adanya vegetasi hutan  mangrove.  
Vegetasi  hutan mangrove ditebangi karena lahan digunakan untuk rumah-rumah 
milik  nelayan di pantai Marunda Pulo hingga muara Kali Blencong.  
Di  daratan, antara kanal dan bangunan rumah susun terhampar dataran luas  
dekat Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang baru selesai diuruk.  Sebelumnya 
tanah lapang itu rawa-rawa.  
Sekretaris  Eksekutif KBN, Sujatno, membantah pihaknya telah menguruk pantai 
itu.  KBN hanya meratakan setelah menerima tanah buangan dari proyek BKT.  
Kegiatan  pengurukan dan reklamasi juga tampak di sisi barat muara Kali 
Blencong.  Satu unit alat berat sedang menguruk tanah dan terdapat pula 
kegiatan  pemancangan tiang. Timbunan- timbunan pasir yang belum diratakan 
masih  terlihat di ujung muara.  
Tumpukan kulit kerang    
Tidak  jauh dari lokasi itu terdapat perkampungan nelayan Cilincing, yang  
kumuh di muara Cakung Drain. Separuh muara tertutup gundukan besar  kulit 
kerang dengan tinggi gundukan sekitar tiga meter.  
Kulit  kerang hijau juga mencemari pantai di kampung nelayan Kali Baru. Di  
depan beberapa rumah terdapat gundukan-gundukan kulit kerang yang  menyebabkan 
pendangkalan di kala musim angin barat.  
Reklamasi  dan pengurukan pantai sepanjang sekitar 100 meter ke laut juga 
terlihat  di sekitar pembangkit listrik tenaga uap, di barat Pelabuhan Tanjung  
Priok. "Kegiatan ini merupakan lanjutan dari yang pernah dilakukan pada  zaman 
pemerintahan Soeharto," kata Sunardi, pengemudi perahu cepat yang  sudah lama 
mengenal pantai utara Jakarta.  
Reklamasi  dan pengurukan pantai yang baru juga terlihat di Pantai Mutiara. 
Hutan  bakau Muara Angke tampak menipis, terutama di bagian barat. Dari laut  
terlihat sebagian bibir daratan digunduli dan tanahnya diratakan.  Ratusan 
rumah mewah, kegiatan pembangunan apartemen, dan pasar  tradisional terlihat di 
belakang hutan bakau yang digunduli itu.  
Sementara  itu, di ujung barat Pantai Pasir, Tangerang, juga terdapat satu unit 
 alat berat back hoe yang sedang mengambil tanah dari sebuah gundukan.  Alat 
itu selanjutnya mengalihkan tanah tersebut menjadi urukan yang  menjorok ke 
laut. (cal/eca) 
    
       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Reply via email to