[mediacare] Re: Pernyataan Sikap Serikat Rakyat Miskin Kota

2007-02-18 Terurut Topik Danny Lim
Jadi orang-orang miskin itu dianggap sebagai kriminil, dus perlu 
ditangkapi dan dikurung? Ini jelas melanggar UUD RI. Maka kalau 
begini terus keadaannya, NKRI sudah tidak berhak lagi hidup, sebab 
sudah melenceng dari UUD RI yang ditetapkan oleh pendiri bangsa. 
Bila Indonesia tetap masih mau hidup sebagai negara kesatuan, mesti 
mengamandemen UUD-nya, kalimat pasal 34 diubah misalnya 
menjadi "Fakir miskin dan anak terlantar adalah kriminil negara, dus 
mesti dikerangkeng".

Sekarang ini pasal demi pasal UUD RI bagus bunyinya, namun 
prakteknya amat menjijikkan. Bangsa yang lebih hipokrit dari bangsa 
Indonesia KAGAK ADA!!! Oo I love my new country the Netherlands 
more and more and more . :-(.

Sala prihatin, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, Full Gospel Indonesia 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ".Pasal 34 UUD RI "Fakir miskin dan 
> anak terlantar dipelihara oleh negara" diketahui oleh semua orang 
> Indoensia, tapi siapa yang perduli pasal itu? Rakyatnya nrimo, 
> cendekiawannya sudah puas bermasturbasi dengan slogan kosong 
> Pancasila/UUD RI/NKRI.
> Semoga kalian tabah dan tetap mencintai Indonesia. Merdekaaa!!!
> 
> Salam prihatin, Danny Lim, Nederland "
>
>   Kalau pak Danny Lim ke Surabaya,tidak akan menjumpai lagi yang 
namanya anak gelandangan, pengamen di bus kota, fakir miskin, wanita 
tunasusila, waria , pengemis di perempatan jalan. Mereka sejak 
Agustus 2006 ditangkap Polisi dan dimasukkan Penampungan Dinas 
Sosial di Jl. Keputih Tegal 32 Surabaya,telp. 031-5994710.
>
>   Walikota pak Bambang DH harus keluar Rp. 6 juta sehari untuk 
beri makan mereka, tapi sampai kapan ? kasihan mereka, 
keadaannya memprihatinkan.
>
>   Teman2, yang mau beri ANGPAO Yayasan Full Gospel Indonesia, 
jangan dirupakan uang, cek atau setoran lewat ATM BCA, tetapi 
rupakan beras, telur, daging segar, buah2-an, pakaian , air mineral 
dll. untuk membantu Dapur Umum. disana, jumlah mereka sudah  700 
orang, dan terus meningkat.saat ini  
>
>   God Bless You all.
>
>   Bambang Wiyono
>   Yayasan Full Gospel Indonesia 
>   website: http://www.geocities.com/yayasanfullgospelindonesia,
>   e-mail : [EMAIL PROTECTED]
>   HP 0812 327 3886
>
>   
> 
>  
> 
>  
> -
> Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from 
real people who know.
>




Re: [mediacare] Re: Pernyataan Sikap Serikat Rakyat Miskin Kota

2007-02-17 Terurut Topik streetnewsonline
Selamat Tahun Baru Imlek 2558

Bung Dany,Bung Marlo,

saya menikmati tulisan Anda ..Bung Marlo,..
Bung Dany.. saya setuju sekali dengan Anda,..jadi emosional memang kalau 
melihat bahwa kita cuma mainan air, kita menyelesaikan masalah cuma untuk 
menjadi populer saja sementara  masalah sebenarnya gak selesai-selesai.

Bencana banjir membuat semua orang yang berkepentingan kepengen jadi pahlawan 
bisa hadir , tampil dan ngomong, dari birokrat sampai pencari kesempatan... 
nggak ada satupun yang becus.. 

kita yang menyaksikan tinggal geram aja apalagi kalau kayak Bung Dany ... yang 
di luar sana masih punya perasaan patriotis...pastilah kita jadi merasa kayak 
orang impoten

Maunya pas bencana banjir..kalau emang kita niat,... langsung korban banjir 
yang di Jakarta yang kebanyakan tinggalnya di bantaran sungai ya digusurin aja 
langsung ditempatkan, dikasih rumah susun atau apartemen. Di Jakarta ini banyak 
apartemen di bangun dan kosong semua,masak gak cukup untuk menampung dan 
merumahkan korban banjir agar layak...

Lahan yang mereka tempati langsung direnovasi, dihijaukan biar air mengalir 
lebih leluasa dan ada tanah untuk menyerap dengan cukup

kalau cuma ngasih indomie sama beras dan rame-rame di shoot sama televisi siih 
kayak mereka emang belum keturutan kepengen jadi artis sinetron .

Cuma bisa bilang kata "kasihan" dan nggak nyelesein masalah... .

Sayangnya bencana alam yang menimpa buat kebanyakan elite cuma sekedar ajang 
charity dan heroisme temporer

Kayaknya kalau diomongin nggak bakal ada habisnya makin enak makin memaki ... 
..selesai nggak lebih baik memang mengambil peluang di masyarakat yang 
lipstick begini 

Horas!



Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Himbauan 
di bawah ini bagus dan perlu, tapi kurang lengkap. Himbauan 
 harus dilengkapi sanksi, himbauan tanpa sanksi akan dicuekkan saja 
 oleh pemerintah pusat/Jakarta, dan itu telah terjadi puluhan tahun 
 di Indonesia. Susahnya, rakyat Indonesia/Jakarta masih terus saja 
 sabar, nrimo setiap mendapat kesulitan (yang bertubi-tubi). Rakyat 
 yang kebanjiran bila dibantu di posko banjir saja sudah berterima 
 kasih beribu-ribu kali, boro-boro menuntut sanksi.
 
 Kemajuan Indonesia rupanya mesti dimulai dari (memberikan) kesadaran 
 (kepada) rakyat Indonesia untuk menuntut haknya yang selama ini 
 dilalaikan oleh pemerintah (dari Soekarno sampai SBY, dari 
 Tjokropranolo sampai Sutiyoso). Demokrasi adalah kekuasaan di tangan 
 rakyat, itu belum terlihat di Indonesia/Jakarta. Wong wakil 
 rakyatnya seperti PKS saja lebih senang ikut "mainan air" di posko 
 banjir, bukannya menuntut sanksi ke pemerintah Jakarta, bahwa sampai 
 ada 80 penduduk meninggal dan 350.000 penduduk lainnya mengungsi 
 kehilangan harta dan pekerjaan. Pasal 34 UUD RI "Fakir miskin dan 
 anak terlantar dipelihara oleh negara" diketahui oleh semua orang 
 Indoensia, tapi siapa yang perduli pasal itu? Rakyatnya nrimo, 
 cendekiawannya sudah puas bermasturbasi dengan slogan kosong 
 Pancasila/UUD RI/NKRI.
 
 Semoga kalian tabah dan tetap mencintai Indonesia. Merdekaaa!!!
 
 Salam prihatin, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, DPN SRMK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Dewan Pimpinan Nasional - Serikat  Rakyat Miskin Kota  
 (DPN-SRMK)
 >   Jl. Tebet Barat   Raya  No. 5 Jakarta Selatan12820 , Fax: 
 021 – 8305819,
 >   Telp: 021  92859600  Email: [EMAIL PROTECTED]
 >   Akte 
 Notaris R Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. Nomor : 01, Tanggal  
 01 September 2005
 >   
 >   P ER N Y A T A A N   S I K A P  NO. A/Stat/DPN-SRMK/II-
 2007/004   
 >   PEMERINTAHAN PUSAT dan PEMDA DKI  TAK BECUS URUS BANJIR !!!
 >
 >   BENCANA  BANJIR membuat rakyat miskin tambah miskin. Puluhan 
 orang tewas, anak-anak  mengalami trauma banjir. Ratusan ribu warga 
 mengungsi. Banjir 2007, lebih parah  dan lebih luas dari banjir 
 2002. Banyak daerah yang pada 2002 bebas banjir,  kini diterjang 
 banjir. Jika siklus banjir lima  tahunan dipercayai, banjir 2012 
 akan menenggelamkan sebagian Jakarta. Sudah saatnya warga Jakarta 
 menuntut tanggung  jawab pemerintah Pusat dan Pemda.
 >
 >   Berbagai  penelitian dan kajian akhir-akhir ini menunjukan 
 bahwa berbagai bencana adalah  hasil perbuatan manusia, yang tidak 
 bersahabat dan tak peka terhadap alam.  Karena itu, pada dasarnya, 
 banjir dan bencana lainnya dapat diantisipasi dan  diupayakan tidak 
 memakan korban harta benda dan nyawa yang begitu banyak;  ditekan 
 sampai ketingkat paling minimal. Sayangnya, pemerintah kembali 
 tidak  memperhatikan data-data yang ada dan membiarkan banjir 
 menenggelamkan kota-kota  Jakarta.  Sutiyoso sebagai penanggung 
 jawab ibukota malah menyalahkan banjir tersebut  sebagai fenomena 
 alam yang hadir setiap lima  tahun sekali atau ulah rakyat yang 
 membuang sampah di kali

Re: [mediacare] Re: Pernyataan Sikap Serikat Rakyat Miskin Kota

2007-02-17 Terurut Topik Full Gospel Indonesia
".Pasal 34 UUD RI "Fakir miskin dan 
anak terlantar dipelihara oleh negara" diketahui oleh semua orang 
Indoensia, tapi siapa yang perduli pasal itu? Rakyatnya nrimo, 
cendekiawannya sudah puas bermasturbasi dengan slogan kosong 
Pancasila/UUD RI/NKRI.
Semoga kalian tabah dan tetap mencintai Indonesia. Merdekaaa!!!

Salam prihatin, Danny Lim, Nederland "
   
  Kalau pak Danny Lim ke Surabaya,tidak akan menjumpai lagi yang namanya anak 
gelandangan, pengamen di bus kota, fakir miskin, wanita tunasusila, waria , 
pengemis di perempatan jalan. Mereka sejak Agustus 2006 ditangkap Polisi dan 
dimasukkan Penampungan Dinas Sosial di Jl. Keputih Tegal 32 Surabaya,telp. 
031-5994710.
   
  Walikota pak Bambang DH harus keluar Rp. 6 juta sehari untuk beri makan 
mereka, tapi sampai kapan ? kasihan mereka, keadaannya memprihatinkan.
   
  Teman2, yang mau beri ANGPAO Yayasan Full Gospel Indonesia, jangan dirupakan 
uang, cek atau setoran lewat ATM BCA, tetapi rupakan beras, telur, daging 
segar, buah2-an, pakaian , air mineral dll. untuk membantu Dapur Umum. disana, 
jumlah mereka sudah  700 orang, dan terus meningkat.saat ini  
   
  God Bless You all.
   
  Bambang Wiyono
  Yayasan Full Gospel Indonesia 
  website: http://www.geocities.com/yayasanfullgospelindonesia,
  e-mail : [EMAIL PROTECTED]
  HP 0812 327 3886
   
  

 

 
-
Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people 
who know.

[mediacare] Re: Pernyataan Sikap Serikat Rakyat Miskin Kota

2007-02-17 Terurut Topik Danny Lim
Himbauan di bawah ini bagus dan perlu, tapi kurang lengkap. Himbauan 
harus dilengkapi sanksi, himbauan tanpa sanksi akan dicuekkan saja 
oleh pemerintah pusat/Jakarta, dan itu telah terjadi puluhan tahun 
di Indonesia. Susahnya, rakyat Indonesia/Jakarta masih terus saja 
sabar, nrimo setiap mendapat kesulitan (yang bertubi-tubi). Rakyat 
yang kebanjiran bila dibantu di posko banjir saja sudah berterima 
kasih beribu-ribu kali, boro-boro menuntut sanksi.

Kemajuan Indonesia rupanya mesti dimulai dari (memberikan) kesadaran 
(kepada) rakyat Indonesia untuk menuntut haknya yang selama ini 
dilalaikan oleh pemerintah (dari Soekarno sampai SBY, dari 
Tjokropranolo sampai Sutiyoso). Demokrasi adalah kekuasaan di tangan 
rakyat, itu belum terlihat di Indonesia/Jakarta. Wong wakil 
rakyatnya seperti PKS saja lebih senang ikut "mainan air" di posko 
banjir, bukannya menuntut sanksi ke pemerintah Jakarta, bahwa sampai 
ada 80 penduduk meninggal dan 350.000 penduduk lainnya mengungsi 
kehilangan harta dan pekerjaan. Pasal 34 UUD RI "Fakir miskin dan 
anak terlantar dipelihara oleh negara" diketahui oleh semua orang 
Indoensia, tapi siapa yang perduli pasal itu? Rakyatnya nrimo, 
cendekiawannya sudah puas bermasturbasi dengan slogan kosong 
Pancasila/UUD RI/NKRI.

Semoga kalian tabah dan tetap mencintai Indonesia. Merdekaaa!!!

Salam prihatin, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, DPN SRMK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dewan Pimpinan Nasional - Serikat  Rakyat Miskin Kota  
(DPN-SRMK)
>   Jl. Tebet Barat   Raya  No. 5 Jakarta Selatan12820 , Fax: 
021 – 8305819,
>   Telp: 021  92859600  Email: [EMAIL PROTECTED]
>   Akte 
Notaris R Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. Nomor : 01, Tanggal  
01 September 2005
>   
>   P ER N Y A T A A N   S I K A P  NO. A/Stat/DPN-SRMK/II-
2007/004   
>   PEMERINTAHAN PUSAT dan PEMDA DKI  TAK BECUS URUS BANJIR !!!
>
>   BENCANA  BANJIR membuat rakyat miskin tambah miskin. Puluhan 
orang tewas, anak-anak  mengalami trauma banjir. Ratusan ribu warga 
mengungsi. Banjir 2007, lebih parah  dan lebih luas dari banjir 
2002. Banyak daerah yang pada 2002 bebas banjir,  kini diterjang 
banjir. Jika siklus banjir lima  tahunan dipercayai, banjir 2012 
akan menenggelamkan sebagian Jakarta. Sudah saatnya warga Jakarta 
menuntut tanggung  jawab pemerintah Pusat dan Pemda.
>
>   Berbagai  penelitian dan kajian akhir-akhir ini menunjukan 
bahwa berbagai bencana adalah  hasil perbuatan manusia, yang tidak 
bersahabat dan tak peka terhadap alam.  Karena itu, pada dasarnya, 
banjir dan bencana lainnya dapat diantisipasi dan  diupayakan tidak 
memakan korban harta benda dan nyawa yang begitu banyak;  ditekan 
sampai ketingkat paling minimal. Sayangnya, pemerintah kembali 
tidak  memperhatikan data-data yang ada dan membiarkan banjir 
menenggelamkan kota-kota  Jakarta.  Sutiyoso sebagai penanggung 
jawab ibukota malah menyalahkan banjir tersebut  sebagai fenomena 
alam yang hadir setiap lima  tahun sekali atau ulah rakyat yang 
membuang sampah di kali-kali. Dan celakanya,  tak ada yang harus 
bertanggung jawab atas bencana yang terjadi. Tak ada pejabat  yang 
dipecat. Tak ada yang menganggapnya sebagai unsur salah urus. Tak 
ada  pejabat yang merasa gagal lalu mengundurkan diri. Tanggung 
jawab publik yang  diemban disembunyikan di balik kunjungan simpati 
tanpa
>  empati.
>
>   Itulah nasib rakyat (dari dulu  sampai sekarang): hanya 
menjadi korban keputusan pejabat dan elit politik,  bukan sebagai 
pengambil keputusan atas nasibnya sendiri. Rakyat kembali dibiarkan 
menderita dan sengsara  oleh rendaman air yang tak pernah mereka 
harapkan. Harta, nyawa miliknya dan  kesempatan untuk melanjutkan 
hidupnya hancur berkeping-keping. Ketika sebuah  musibah datang, 
yang dituntut bukan tanggung jawab melainkan sikap ikhlas dan  
lapang. Itu bukan hanya sekadar sikap yang naif tapi SESAT.
>
>   Bersama ini kami nyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan  Pemda 
DKI gagal menyelamatkan Rakyat Jakarta dari bahaya banjir. 
Karenanya  mereka harus memahami pernyataan kami ini:
>
>   1.   Pemerintah Pusat dan PEMDA DKI gagal menerapkan 
Jalan  keluar jangka panjang untuk menyelamatkan masyarakat Jakarta 
dari bahaya banjir. Hingga banjir  datang Pemerintah Pusat maupun 
Pemda DKI belum juga menyelesaikan pembangunan waduk,  situ-situ dan 
banjir banjir kanal baik di Bogor, Depok, Tanggerang dan di  Jakarta 
(Banjir Kanal Timur), sodetan-sodetan baik di area-area di Bogor,  
Depok, Tanggerang dan Jakarta, dan Daerah Aliran Sungai (DAS); 
Justru  sebaliknya kebijakan pembangunan menyebabkan banyak lahan 
serapan air tertutup  oleh aspal dan gedung karena digunakan untuk 
pembangunan gedung-gedung, mal,  dan paku bumi;
>
>   2.   Sistem drainase di DKI berantakan—cerminan korupsi 
saat  memberikan izin mendirikan Bangunan—di mana kepentingan