Achir penutupan dekade tahun 70-an sewaktu aku akan berangkat ke Jerman, dan 
selama lahir dan hidup di Indonesia selama 20 tahunan aku acuh tak acuh 
terhadap apa2 yang berbau politik.
   
  Kenapa ada perubahan besar dalam proses kehidupanku ini? Apakah mungkin 
karena sampai lulus SMA aku hidup di kota kecil tannpa banyak yang perlu 
diceritakan ,bersama ortu yang membuka sebuah toko. 
  Kehidupan yang boleh dibilang monoton, selain tidak banyak bisa kita dapati 
hiburan dan kesempatan macam2, dibanding hidup di kota besar, sepertinya 
kehidupan sepi2 ini punya dampak aku acuh tak acuh terhadap apa yang kita sebut 
politik.
   
  Tapi tahun pertama, semasa aku mulai mengikuti crash course bahasa Jerman di 
kota kecil Erlangen (Bayern/Bavaria) aku mulai tertarik dengan apa2 yang 
berbau/bernuansa politik. Disamping kebebasan, tapi penuh dengan aturan dan 
tate tertib kehidupan di tanah asing ini aku dengan perasaan bersyukur aku 
merasa diberkahi bisa berteman dengan banyak orang, selain mahasiswa2 dari 
manca negara juga dengan bule2 deles Jerman "asli". 
   
  Ada dua koncoku yang membawa selain rasa terima kasihku kepada keduanya ini 
kiranya tidaklah terlalu ber-lebih2an kalau "perjalanan" hidupku, sikap dan 
pendirianku dan suara hatiku terpengaruhi oleh kedua konco ku ini. Selain 
mereka2 ini tidak bisa di sepelekan bahwa masyarakat, negara beserta aturan 
"main"nya para warganya vis-a-vis pemerintahnya membawa dampak yang bisa 
dikatakan memberikan "warna" bagi kehidupanku selanjutnya.
   
  Aku hidup di asrama (Sudentenwohnheim), dan kebetulan sekamar aku dapat 
partner seorang bule deles, Jerman "asli"(mata biru dan rambut pirang). Sampai 
sekarang masih aku jalin persahabatan. Aku sudah cerita ber-kali2 pengalamanku 
berteman dengan konco sekamar ini, sampai sempat kenal baik dengan ortunya 
disebuahkota  kecil (desa)di Bayern(Bavaria) Selama setahun aku sempat sekamar 
kemudian tahun kedua aku pindah ke Duesseldorf dan dia pindah ke 
Muenchen(Munich). Selama setahun perubahan banyak terjadi, selain kemajuan 
berbahasa Jerman melaju(berkat koncoku) juga interesse-ku akan politik berkat 
dia juga mulai tumbuh. Dia adalah anggota Jung-SPD(Partai Demokrat) banyak aku 
mendapat faedahnya mengenal apa artinya demokrasi dan segala kaitannya tentang 
supremasi hukum di negara berlandaskan demokrasi dsb dsb dsb. Koncoku inlah 
yang dalam penutupan tahun pertama sempat "kluyuran"(bukan kayak anggota 
DPR+Wapres saat ini),aku diajak mengenal pojok2 hitam dalam sejarah Jerman
 sebagai nation. Aku diajak mengunjungi  Auschwitz, Bergen-Belsen(dekat kota 
Celle) disamping pergi cuci mata ke Paris, Wien(Wina), Salzburg,Kopenhagen dll 
kota di Eropa. Yang tambah mengherankan yalah sikapnya terhadap atrocities yang 
Jerman pernah perbuat di masa PD 2. Dengan tandas dia bilang itu adalah 
lembaran hitam sejarah kami(Jerman), tapi dia tidak akan membiarkan sejarah 
kelam itu di-ulang. Inilah tuga kita generasi muda Jerman sekarang. Penyesalan 
hanya bisa dibayar dengan kesungguhan membenahi masa depan kita agar kejadian 
jahat ini tidak terulang. Tambah mengheran yalah bapaknya selama aku sempat 
berlibur nginap dirumahnya, bapaknya sempat cerita sambil memperlihatkan 
luka2nya yang dia derita dalam perang di eastern front, dia bilang bahwa 
kita(Jerman) sudah berbuat kesalahan besar. Bapaknya adalah seorang 
Unter-Offizier di Deutsche-wehrmacht, kalau ngak salah pangkatnya sama dengan 
sersan(?)
   
  Konco satunya yalah seorang fraulein Jerman "asli" deles juga. Sampai 
sekarangpun masih ada hubungan bahkan 4 tahun yll sempat nginap di rumahku 
selama 5 hari sebelum mereka suami istri melanjutkan perjalanannya ke New 
Zealand dan kemudian ke Amerika. Cantik, dan selain centil ,suka bergurau , 
sempat aku di kenalkan dengan makanan asli Jerman. Kalau ada waktu dia ke 
asramaku dan kita sempat masak2 bersama dan makan bersama-sama. 
  Suatu periode perjalanan hidupku yang sangat mengesankan dan aku tidak bisa 
melupakan kedua orang ini. 
  Dari pengalaman ini aku punya hormat yang tinggi kepada orang2 Jerman beserta 
cara2 dan budaya kehidupan mereka.  Aku mengenal apa itu namanya aturan main 
untuk hidup layak. Aku dikenalkan apa itu namanya kehidupan demokrasi. Tambahan 
pula aku sangat mujur karena sekolah ya tidak bayar apa2.
   
  Selam aku di LN hanya sekali aku mendapatkan "pesangon" dari ortu yakni waktu 
berangkat meninggalkan Indonesia. Setelah itu aku berdikari. Holiday kerja 3/4 
masa lbur dan 1/4 buat jalan2. Jalan2pun dengan serombongan 4/5 orang agar 
ongkos bisa ditekan dan ditanggung ber-sama2. Suatu pengalaman hidup yang 
sangat berguna dan bermanfaat dan penuh dengan kenang2an bagus.
   
  Dari itu semua, pengalaman hidup yang baik akan menentukan sikap, pendirian 
dan suara hati seseorang dalam melakukan "perjalanan" hidup untuk masa depan.
  Dari itu aku merasa sangat sedih apabila menemui/membaca berita  suatu 
kejadian yang penuh dengan ke-tidak-adilan, kejahatan dan perilaku yang anti 
martabat kemanusiaan yang hakiki.
   
  Jadi tidaklah mengherankan kalau tempat bisa menentukan atau jadi salah satu 
penyebab utama dalam membentuk sikap, pendirian suara hati seseorang. Dinegara 
yang deldel duwel luar dalam dimana....everything goes ...ya jangan harap 
sampeyan punya moral mulus. Hidup dalam lingkungan yang penuh ketidak adilan 
itu membawa dampak seperti sampeyan dalam masa epedemi suatu penyakit. Ketidak 
adilan itu berkembang kayak cancer, karena obatnya untuk meringankan suatu 
penyakit itu langka atau tidak ada samasekali.
  Satu2nya jalan yalah tegakkan hukum dan keadilan karena tanpa aturan negara 
seperti hutan belantara, hukum rimba merajalela...ujung2nya sampeyan seperti 
mau tidak mau akan mengikuti "hobby" yang sudah lumrah yakni main kayu ...with 
impunity.
  Kayak..."birds of a feather flock together" bunuh curi ya itu biasa dalam 
negara hutan belantara, simple as that!
   
  Harry Adinegara
   
  Harry Adinegara.
   
   

       
---------------------------------
How would you spend $50,000 to create a more sustainable environment in 
Australia?  Go to Yahoo!7 Answers and share your idea.

Kirim email ke