Babat: Gegeran Skandal Sex Tokoh Agama - Hal Berguna        

User Rating: / 2 
PoorBest 
Ada 2 gegeran mutakhir di Jakarta: video mesum anggota DPR bidang 
keagamaan Yahya Zaini (YZ) dengan penyanyi dangdut yg juga bendahara 
AMPI (he he ... kucu tenan! ); dan tentu saja kawin dobel2 an si 
ulama 'keluarga sakinah' AA Gym.

Kedua kasus ini sesungguhnya hanya puncak gunung es. Ke-dua2 nya 
sangat seringterjadi, kalau bukan dikatakan jamak.  Keduanya hanya 
jadi geger karena sakingketerlaluannya - menyangkut level 
kemunafikan yg kebangeten.  Karena YZ ngurusikeagamaan (dan 
dianggap 'sholeh' oleh umumnya); dan AA karena pidato ngablak nyayg 
sok sakinah itu.Padahal kasus pejabat berzina / nyeleweng itu 
biasa.  Malah baru2 ini ada kasus2 pejabat berseragam korpri main 
sex di anjungan restoran terbuka - lalu direkamorang lewat!  Lalu 
poligami juga sudah nyebar sejak HaHa, fatwa dan banyak lagi.Seorang 
tokoh publik yg bopeng tompel baru2 ini ngawini orang filipin 
setelahmencerai istri tuwa -- ini pasti karena nggak 
mampu 'mendamaikan'.  Laludikatakan 'menyebar agama melalui k*nt%l' 
yaitu dengan merekrut mualaf filifinyg nguber kekayaan ...  he he 
he..Belum lagi kasus gebuk2an nya 'pangeran cendana' BT dulu.Paling 
menariknya adalah fakta bahwa kasus2 ini kini jadi berita besar.  
MalahSBY mau bergerak menghidupkan lagi PP10 - yg disambut dengan 
koor nggak nyambungsoal ngurusi agama.BTW, reaksi AA soal poligami 
ini juga luarbiasa ngawur.  Ada perbandingan antarapoligami 
mendingan dari selingkuh / zina.  He he he!  mending mana sama 
nggakselingkuh dan sekaligus nggak poligami?  Lalu - apa bisa 
dibandingkan jugadengan 'lebih baik poligami daripada ngerampok?' he 
he ..Ini logika yg sama spt 'perempuan adalah daging terbuka' nya 
sheik hilaly ossieyl.  Yaitu logika menang2an.  Tradisi arab adalah 
tradisi tribal - bahkan belummasuk phase kerajaan publik manusia2 
plural.  Artinya hukum plural sesungguhnyatidak ada - yg ada adalah 
hukum dari yg kuat.  Bahkan al-quran yg direncanakansebagai suatu 
hukum plural juga di selewengkan sedapat mungkin.  Ini thread lain- 
sesungguhnya sangat clear mengapa ide2 islam fundamentalis (baca: 
sunniwahabi) itu sangat inadequate (tidak memadai) untuk jadi 
panutan hukum pluralmodern.  Karena intinya adalah hukum 
tribal.Kembali, pertanyaan paling inti adalah bagaimana seseorang yg 
tidak bisamenghargai perasaan / empati terhadap satu manusia yg 
paling dekat dengannya (=istri, anak) bisa diharapkan punya empati 
pada orang lain / asing?Pada rata2 manusia - empati spt yg 
diharapkan spt diatas itu memang nggak nyampe-- sumanto kanibal 
misalnya, jelas tidak punya empati memadai pada orang lainsampai mau 
menabrak tabu utama makan daging manusia lain.In a way - ini semua 
expected.  Kebanyakan manusia tidak akan mencapai apa2.Yang menjadi 
problem adalah jika sifat2 seperti ini dibawa pada pemimpin publik- 
apalagi jika melalui pembelaan2 nya (yg bersifat asal menang 
pendapat pribadi)maka pendapat publik mau di geser.Idea2 tribalisme -
 might is right - itu sangat mudah berkembang.  Fasis Hitler,komunis 
Stalin, right wingers McCain, sampai theokrat spt Saud dan 
Khomeneimembuktikannya.  Kekuasaan mentah - raw power - adalah 
trading chip paling basicuntuk kekuasaan publik.Jika negara ambrol 
(jaman mad-max, atau blade-runner misale) maka pasti kembalike might 
is right itu.  Jadi semua bentuk usulan yg ujung2nya kesini 
adalahsuatu terjun bebas ke masa keterbelakangan.Di jaman modern 
ini, idea kekerasan itu sudah jauh di interpretasikan.Kekerasan 
bukan lagi 'hanya' potong tangan atau potong kepala (Apocalypto 
nyaMel Gibson nih!  Braveheart ketemu Saw katanya! :P ) -- tetapi 
juga domesticabuse, siksaan pada anak dan istri.  Yg juga tidak 
hanya physical, tetapitermasuk juga verbal dan 
psychological.Kesamaan hak bukan hanya bahwa slavery / perbudakan 
harus dilarang (yg jugaresminya belum diakui oleh budaya arab sampai 
kini pun) -- tetapi juga kesamaanhak jender, hak anak2 , hak orang 
tua dan hak kaum buruh, kaum miskin dlsb.Poligami tabrakan dengan 
hak kesamaan jender ini.Selain juga jelas2 merupakan suatu sumber 
buat abuse oleh suami - verbal,sexual, psychological sampai 
economical abuses.Mendengar apologia teh-ninih (istilah sunda teteh 
jadi mbeken!) itu merenyuhkanhati kaum feminis yg punya empati.  "AA 
nggak mau menyakiti sahaya ...", " demisorga ..".Gombal semua!
Tindakan2 AA ini selevel dengan Ted Haggart yg nyewa homo buat 
berhomo riasekaligus gembor2 anti-gay.  Ted akan diampuni oleh massa 
nya, kurasa AA juga.Yang terpenting dalam big-picture-of-things 
adalah fakta bahwa hal2 ini - issue2ini -- dibicarakan secara 
relatif terbuka di Indonesia.Ini fakta yg terpenting.Sebelum kita 
bisa melakukan perubahan2 riil - yg pertama harus dilakukan 
adalahkemungkinan untuk membicarakan nya secara terbuka.  Pro dan 
kontra.Ide kemerdekaan Indonesia 1945 hanya dimungkinkan setelah ada 
diskusi2kebangsaan sejak 1928.Ada yg mengatakan bahwa ide2 yg 
berlandaskan kenyataan pasti akan menjadirealita asal diperbolehkan 
untuk didiskusikan terbuka.  Ini pula sebabnya makaajaran2 / aliran2 
yg otoriter melarang diskusi berbagai ide yg dianggap 
bisaberbahaya.  Ajaran marxisme dilarang dibicarakan dijaman Soe 
ngindo, ajaran2keterbukaan science tidak diijinkan di diskusi2 agama 
kristen maupun islamsecara terbuka ( di website richarddawkins.net 
ada tanya jawab dawkins denganmurid2 Liberty Uni yg sangat lucu dan 
menghibur!).Sampai PAP Singapore pun melarang diskusi2 oposisi (four 
letter words for PAP:"oppo" and "demo" :P)Dan dari diskusi terbuka 
itulah akan nampak ketimpangan2 ajaran2 yg kaku 
danngawur.==Kesimpulannya, AA pasti dapat 'mengenyam' kekenyalan 
tetehnya teh rini :P -malah mungkin nantinya juga teh-siti atau teh-
maria sekalipun.  Lha wong sugih!(ironis juga bahwa si AA ini 
dulunya santri kere yg ngawinin anak boss - tehninih itu -- sekarang 
melangkahi sang anak-boss -- lebih 'jago' dari prez Soe ygsampai 
akhir tetep dibawah bayangan jarit sang tien-percent alm! he he )
Tidak perlu terlalu peduli pada nasib si AA ini (kecuali kalau nanti 
diaberusaha jadi pejabat publik - sesuatu yg kurasa direncanakan 
bujang ambisiusini -- kita harus  pisoh2i dia kedalam sarung dan 
sorbannya yg sok-suci itu). Sama spt HaHa yg mulut ngablak dulu itu 
(mirip KaLa sekarang - waprez cenderunggitu ya) -- mereka pasti akan 
tetap kaya dan poligamist marem.  Nggak penting.Yang paling penting 
adalah kesadaran publik.Ttg kesadaran gender.  Women are people too!!
Bukannya women harus 'dilindungi' dengan tidak boleh kerja agar 
tergantung padalelaki (dan diperlakukan se-mena2 didalam lingkungan 
domestik) -- tetapidimungkinkan berkembang sama spt lelaki.  Pada 
dasarnya memang sama.Jadi logika spt pembelaan AA ini -- mendingan 
poligami daripada zina -- itu jadikelihatan sangat aneh spt 
seharusnya.  Seorang lelaki (atau wanita) yg inginmengawini wanita 
(atau lelaki) lain haruslah menceraikan istri (suami) nya dulu-- dan 
membayar semua alimony yg perlu -- agar ex nya juga berhak melakukan 
ygsama.Itulah yg seharusnya terjadi secara publik.Dan itulah 
sebabnya concern SBY melalui UU perkawinan itu jadi penting 
danbenar.Secara bodoh2an seolah kasus zina kebongkar YZ 'lebih 
parah' daripada AA yg'sukses' memaksa istri buat bersaksi publik ttg 
poligami -- tetapi secara riilbelum tentu.Kedua kasus ini mencolok 
terutama karena faktor pelakunya, yg ngaku2 beda darinyatanya.Dan 
kedua nya sama2 jamak di masyarakat Indonesia.Penyalah gunaan posisi 
publik, pemaksaan oleh pihak yg berkuasa pada yg lemah,dan contoh 
sangat jelek untuk tindakan tokoh publik.  Menunjukkan ketimpangan 
ygmasih sangat kuat pada masyarakat Indonesia.Borok2 ini perlu di 
buka - exposed - ke udara luar.In this sense, kejadian2 ini adalah 
hal2 yg perlu terjadi pada masyarakatIndonesia masa kini.  Borok2 
bernanah ini perlu dibuka - walau baunya anyir.Agar ada pemikiran 
untuk pengobatannya.   Betapapun kecilnya, kesembuhan dariborok2 
semacam ini merupakan langkah2 perlu untuk kesehatan mental 
masyarakatsecara keseluruhan dan jangka panjang.Bagaimana borok 
lapindo? [EMAIL PROTECTED]

 


Kirim email ke