Apapun, mencuatnya berita musibah ttg posisi jatuhnya  pesawat Adam Air yang 
hingga kini justru masih belum diketahui rimbanya adalah sebuah keteledoran. 

Trus terang, sayapun sulit untuk percaya dengan adanya ekspose yang sedemikian 
aktif dari para pejabat yang berwenang bahkan sampai ke level Menteri dan 
Gubernur yang menyatakan dan merinci lokasi dan jatuhnya korban pesawat Adam 
Air. Dan, ternyata, semuanya itu tidak benar.

Posisi pesawat hingga tulisan ini dibuat belum juga terlacak dengan akurat.

Kebohongan berkomunikasi dalam era sekarang ini sungguh susah dimengerti namun 
itu telah terjadi di awal tahun 2007 ini. Semuanya berawal, ketika Adam Air 
ditengarai telah tertimpa bencana karena pesawatnya bersama semua penumpangnya 
hingga kini belum bisa ditemui.


Merasa malu dan kecewa itu telah sama kita alami dengan adanya ekpose yang 
tidak benar itu. Apapun, secepatnya kita harus mengambil hikmah dari peristiwa 
ini. Setidaknya, di masa datang, keteledoran yang membuat kita jadi bahan 
sindiran hingga di luar negeri tak terulang lagi. Tepatnya, bila seorang 
petinggi terlebih dalam hal ini adalah Menhub dan Gubernur, bisa melakukan 
pengecekan langsung melalui stafnya terhadap adanya musibah (bila mendapatkan 
informasi kurang akurat - red), terutama dalam upaya melakukan pengecekan 
lokasi kecelakaan.

Yang pasti, segera lupakan rasa kecewa dan malu itu. Marilah kita saling bahu 
membahu dengan cara kita masing-masing terutama yang lebih berkompeten, mencari 
tahu dimana posisi pesawat nahas itu. Tentunya, melalui kerja dengan cara yang 
lebih efektif, efisien, cepat  dan cerdas



IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  Quote:
 
 > Informasi lainnya menyebutkan, "kabar bohong" itu tersebar dari
  > masyarakat, didengar Dandim, lalu mampir ke Polres Polman, terbang ke
  > Polwil Pare-pare, lalu hadir di tim SAR TNI AU. Lantas ke Kapolda,
  > Pangdam, hingga Menhub dan tersebar di seluruh dunia. (dtc)
  
 Ini merupakan teguran sekaligus kritik keras terhadap MenHub atas 
ke-tergesa-gesa-an
melakukan konferensi pers atas suatu kabar yang belum dikroscek.
 Bagaimanapun juga mestinya kabar yang sampai ke atas sudah dikroscek terlebih 
dahulu
 oleh jalur info dari bawah.. Dari kabar di atas, filter pertama harusnya 
dilakukan oleh Dandim 
dan Polres setempat (Polman).
 
 Seorang teman menganalogikan bagaimana karyawanlah yang harusnya melakukan 
kroscek 
sebelum suatu kabar tiba di meja Direksi.. Rasanya kurang logis kalau Direksi 
sendiri yang 
langsung turun tangan melakukan kroscek.. 
 
 Apakah ini kesengajaan pihak tertentu untuk memperburuk suasana atau justru 
mengambil 
 keuntungan (mis: menyelamatkan muka pihak tertentu dengan menghembuskan update/
info secepat mungkin - meskipun itu cuma HOAX/Bohong)? Klo pake logika 
penyelidikan 
(kata film holywood), siapa yang diuntungkan dan siapa yang bisa 'ditembak' 
dari kejadian 
ini, kan bisa dilihat..

 Masalahnya hoax yang seperti ini sulit ditemukan contohnya di internet.. 
karena merupakan
 hoax baru.. :-p
 
 Wallahu alam.. CMIIW..
 
 Wassalam,
 
 Irwan.K

On 1/3/07, wrote:                                     > 
 > <http://analisadaily.com/0-8.htm>
 > 
 > melihat polanya :)
 > besok-besok alamatnya akan menjadi :
 > 
 > <http://analisadaily.com/2007/Januari/3/0-8.htm>
 > 
 > 
 > Tragedi AdamAir 
 > Orang se-Indonesia Kena Tipu 
 > 
 > Jakarta, (Analisa)
 > 
 > Jangan tertawa geli. Sebab ini sebuah tragedi. Orang se-Indonesia,
 > dari presiden hingga rakyat biasa telah kena tipu. Kabar penemuan
 > lokasi pesawat AdamAir ternyata isapan jempol. Siapa aktor
 > pembohongnya?
 > 
 > Ketika pesawat AdamAir dinyatakan telah ditemukan di Desa Ranguan,
 > Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Sulbar, tentu itu sungguh
 > menggembirakan. Setidaknya satu pekerjaan besar telah berhasil, yaitu
 > mencari dan menemukan bangkai pesawat. Meski tentu saja informasi ini
 > diiringi kabar sedih, yaitu 90 jenazah ditemukan.
 > 
 > Tapi pada malam harinya, Selasa (2/1), aneka ekspresi wajah orang
 > se-Indonesia yang muncul. Ada yang jutek, tersenyum sinis, bahkan
 > tertawa geli. Bagaimana tidak? Berita yang disampaikan para pejabat
 > Indonesia ternyata hanya isapan jempol. AdamAir masih hilang. Publik
 > Indonesia, bahkan dunia, juga tertipu.
 > 
 > Sebuah televisi terkemuka asing bahkan menyindir "kabar bohong" ini
 > dengan menyebutkan betapa buruknya sistem komunikasi di Indonesia
 > sehingga bisa memicu adanya berita yang tidak benar itu.
 > 
 > Berikut ini kronologi "berita bohong" itu:
 > 
 > 08:15 WIB
 > 
 > Lanud Hasanuddin c.q Kapten Mulyadi dan Danlanud Marsekal Utama Eddy
 > Suyanto mengumumkan bangkai pesawat AdamAir ditemukan di Desa Ranguan,
 > Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Sulbar. Informasi didapat dari
 > masyarakat setempat yang telah menemukan pesawat dan jenazah. 12 Orang
 > dinyatakan selamat. Sisanya diduga tewas. Tim SAR berangkat ke TKP
 > bersama pejabat terkait dari Lanud Hasanuddin, Kapolda Sulsel hingga
 > Bupati Polman.
 > 
 > 09.15 WIB
 > 
 > Menhub Hatta Rajasa memastikan bahwa AdamAir telah ditemukan. Data
 > sementara yang didapatnya 90 orang tewas dan 12 orang selamat.
 > 
 > 11.45 WIB
 > 
 > Wartawan bergerak dari Makassar menuju Polman, lokasi jatuhnya
 > AdamAir, lewat darat.
 > 
 > 12.43 WIB
 > 
 > Danlanud Hasanuddin Marsekal Utama Eddy Suyanto menyatakan, 90 jenazah
 > musibah AdamAir telah ditemukan, tapi 12 lainnya masih dicari, bukan
 > selamat.
 > 
 > 17:26 WIB
 > 
 > Wartawan yang sudah 30 km dari Desa Ranguan, menyatakan bahwa warga
 > setempat belum melihat satu pun jenazah AdamAir yang dievakuasi.
 > 
 > 18.00 WIB
 > 
 > KNKT menggelar jumpa pers dan menyatakan informasi yang didapatnya
 > bahwa korban tewas ada 90 orang. Sayangnya, tim SAR tidak bisa
 > bergerak mendekati Desa Ranguan karena hujan deras.
 > 
 > 18:47 WIB
 > 
 > Dari Polman, wartawan menyatakan Tim SAR belum bergerak ke Desa
 > Ranguan. Bukan karena hujan deras, tapi karena titik ordinat belum
 > ditemukan. Heli berputar-putar terus, tidak juga menemukan bangkai
 > AdamAir. Warga juga tidak pernah melihat ada pesawat jatuh. Beredar
 > spekulasi bangkai AdamAir tidak berada di tempat itu.
 > 
 > 18.50 WIB
 > 
 > AdamAir menggelar jumpa pers dan menyatakan kabar 90 tewas dan 12
 > selamat merupakan informasi masyarakat 
 > 
 > 19.00 WIB
 > 
 > Menhub Hatta Rajasa dan Danlanud Hasanuddin menggelar jumpa pers di
 > Lanud Hasanuddin, menyatakan bahwa AdamAir masih hilang. Lokasi
 > jatuhnya pesawat di Ranguan adalah tidak benar. Nasib penumpang dan
 > awak AdamAir masih gelap. Menhub dan Danlanud minta maaf. Menhub
 > menyatakan, informasi awal didapat dari masyarakat setempat yang
 > melapor ke pejabat di atasnya.
 > 
 > Informasi lainnya menyebutkan, "kabar bohong" itu tersebar dari
 > masyarakat, didengar Dandim, lalu mampir ke Polres Polman, terbang ke
 > Polwil Pare-pare, lalu hadir di tim SAR TNI AU. Lantas ke Kapolda,
 > Pangdam, hingga Menhub dan tersebar di seluruh dunia. (dtc)
























 























































 



























On 1/3/07, rahmad budi <[EMAIL PROTECTED] > wrote:                              
     
Yang saya dengar, berita itu memang dari sumber resmi (jumpa pers).
 Namun informasinya datang dari masyarakat, lalu ke kapolsek, lalu ke kapolda.
  Dalam rapat muspida yang dihadiri gubernur, kapolda, dan Danlanud Hasanuddin, 
info itu dirapatkan. Lalu info itu kemudian diumumkan Danlanud Hasanuddin.
  
 Ealah, ternyata kleru.
 Banyak wartawan yang ikut-ikutan tertipu
 jauh-jauh diajak meliput ke lokasi ternyata tak ada
  
 demikian

 
 On 1/2/07, radityo djadjoeri < [EMAIL PROTECTED] > wrote:        
Berita ditemukannya reruntuhan pesawat Adam Air cepat menyebar. Berbagai media 
massa
 langsung menyambar berita tersebut, dan langsung menayangkannya. Bahkan di 
koran-koran sore terbitan Jakarta (Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Harian 
Terbit) dijadikan headline dengan berbagai judul besar yang intinya pesawat 
yang jatuh tersebut telah ditemukan. Lokasinya di Rangoan (Matanga, Polewali, 
Mandar) di Sulawesi Barat. Mayat korban berhasil dihitung sebanyak 90 orang 
tewas, dan 12 selamat. Ada juga yang menuliskan 12 orang belum ditemukan. Entah 
sumbernya dari mana, sepertinya dari konperensi pers.  
  
 Tiba-tiba, Metro TV malam ini mengabarkan bahwa lokasinya jatuhnya pesawat 
Adam Air ternyata belum berhasil ditemukan. Menurut komandan lanud hasanudin, 
berita itu bohong.
  
 Wah, bagaimana ini, kok bisa simpang siur begini?
  
 Sebaiknya rekan-rekan media mengusut nara sumber yang bikin kisah hoax 
tersebut dan melaporkannya ke aparat terkait. Kalau dia pejabat harusnya 
dicopot segera.
 
 


 




-- 
Si vis pacem Parabellum ---  

Rahmad Budi H
Republika
Jl Warung Buncit Raya 37 Jaksel
0856 711 2387





 
     
                       

 __________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Kirim email ke