Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi
Sekedar berbagi pengalaman dari kunjungan dinas di kota2x Indonesia, jika Surabaya dikatakan panas (kayak neraka / kayak di arab) maka sebutan apa yang bisa dikatakan kalau teman2x berkunjung ke kota Palu, Makassar, Tarakan atau Sangatta. Karena bagi saya kota2x yang suhunya sangat tinggi dan kelembaban rendah. - Original Message From: debbie sumual <[EMAIL PROTECTED]> To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 8, 2007 10:03:34 AM Subject: Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi Gue rasa sih sebutan "panasnya udah kayak di arab" itu cuma sebutan aja yg gak betul2 merujuk ke negara arab saudi itu. Gue sih lebih sering menyebut "panas banget kayak di neraka"...:) Cuma sebutan doang kan, soalnya gue kan belum pernah ke neraka. ryan padi <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: Kalu di bilang surabaya panas memang iya, tapi terlalu berlebihan mengatakan surabaya seperti di arab saudi Gue ( Ryan ) lahir,besar dan kelak akan pensiun kembali ke kota tercinta Setiap tarikan nafas hidupku kuselalu teringat mu surabaya Rach Leed wrote: Tujuh tahun hidup di Surabaya saya memang merasakan Surabaya memang kota yang panas. Namun saya tidak tahu apa yang menyebabkan Surabaya menjadi kota yang berhawa panas. Lumpur Lapindo (Bukan LUMPUR SIDOARJO !!) menurut saya belum tentu menjadi penyebab Surabaya menjadi semakin panas. Maklum, belum ada penelitian tentang hal ini :D. Tetapi sepengetahuan saya, Surabaya memang identik dengan kota berhawa panas. Sama seperti Bogor yang terkenal dengan kota hujan de el el. Setiap wisatawan yang hendak ke Surabaya biasanya diberikan wejangan agar membawa topi, kacamata hitam, payung de el el. Tetapi apakah Surabaya sepanas Arab Saudi ?? Wah kayaknya berlebihan juga ya. Saya sempat bertanya ke teman yang tinggal di Mekkah. Katanya suhu di Mekkah rata-rata 50 derajat celsius. Itu pada Juli-Agustus. Bandingkan dengan hawa Surabaya yang kisaran terpanas sekitar 32 derajat celsius. Jauh banget khan ?? Awalnya saya mengira Ambon adalah kota yang panas. Hidup 15 tahun di Ambon teryata tak terasa hawa panasnya. Nah, baru ketika pindah ke Surabaya baru saya rasakan emang benar..benar panas. Tetapi bagi saya Surabaya adalah kota ternyaman. Ketika mlaku-mlaku ke Surabaya sebulan lalu. Surabaya menjadi kota yang lebih cantik. Lebih asri karena telah digalakkan penghijauan. Banyak pohon-pohon yang terdapat di sepanjang jalan. Apabila malam tiba maka Surabaya akan dihiasi oleh lampu2 jalan yang cuantik. Jangan ragu ke Surabaya ya ... Surabaya bagi saya lebih menarik dibandingkan Jakarta. Macet dan polusi di Jakarta itu tuh. Mana tahaan . :D Salam anget-anget kuku :p Rach Alida Bahaweres - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED] .net" <[EMAIL PROTECTED] net> To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Sent: Monday, May 7, 2007 10:14:40 AM Subject: Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi Kalau dibilang Surabaya hawanya panas, memang dari dulu. Bahkan ada teman yang bilang Surabaya punya 7 Matahari. Sementara kalau sampai hari ini suhunya kian tinggi, mungkin ini juga merupakan dampak dari pemanasan global. Kaitannya dengan luberan lumpur Lapindo, ... itu perlu penelitian lagi Mas Radit! Namun demikian pemerintah Surabaya tidak tinggal diam. Kalau kawan-kawan sempat 'mlaku-mlaku' (keliling-keliling) Surabaya, sekarang Surabaya sudah relatif lebih cantik. Aspek penghijauan kota menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota ini. Taman-taman terbuka hijau terus dibenahi, yang terbaru Taman Bungkul. Kalau sempat diperhatikan, di sepanjang jalan protokol kini sudah dipercantik dengan aneka tanaman dan bunga. Bahkan yang lebih sangar, konon sudah ada regulasi yang melarang orang untuk tidak sembarangan menebang pohon yang ada di pinggir-pinggir jalan. Selain itu masih banyak lagi upaya yang telah dilakukan masyarakat serta pihak swasta. Berbagai event acap dilakukan, seperti lomba kawasan asri dan hijau, dan lainnya. Menurut saya, yang penting kembali ke kesadaran masyarakat untuk terus mengupayakan agar Surabaya makin hijau. Dan didukung pemerintah untuk mewujudkan Surabaya Hijau, dan tidak melulu menanamii tiap cuil lahan yang ada dengan tanaman-tanaman beton. Dan sekedar pesan bagi para investor yang berminat untuk berpartisipasi membangun Surabaya, jangan lupa untuk juga mempertimbangkan aspek lingkungannya. Kalau lingkungannya teduh, saya yakin Surabaya yang dikenal sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan, dan jasa, akan makin berkembang. ALIM Mossaik Media Communication Suara Surabaya Media > Minggu lalu saya bertandang ke Surabaya. Tak seperti kunjungan-kunjungan > sebelumnya, kini saya banyak mendengar berbagai keluhan tentang panasnya > ibukota Provinsi Jawa Timur tersebut. Ada serombongan alumnus SMA Negeri 3 > Yogyakarta yang lagi bikin acara
Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi
Gue rasa sih sebutan "panasnya udah kayak di arab" itu cuma sebutan aja yg gak betul2 merujuk ke negara arab saudi itu. Gue sih lebih sering menyebut "panas banget kayak di neraka"...:) Cuma sebutan doang kan, soalnya gue kan belum pernah ke neraka. ryan padi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalu di bilang surabaya panas memang iya, tapi terlalu berlebihan mengatakan surabaya seperti di arab saudi Gue ( Ryan ) lahir,besar dan kelak akan pensiun kembali ke kota tercinta Setiap tarikan nafas hidupku kuselalu teringat mu surabaya Rach Leed <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tujuh tahun hidup di Surabaya saya memang merasakan Surabaya memang kota yang panas. Namun saya tidak tahu apa yang menyebabkan Surabaya menjadi kota yang berhawa panas. Lumpur Lapindo (Bukan LUMPUR SIDOARJO !!) menurut saya belum tentu menjadi penyebab Surabaya menjadi semakin panas. Maklum, belum ada penelitian tentang hal ini :D. Tetapi sepengetahuan saya, Surabaya memang identik dengan kota berhawa panas. Sama seperti Bogor yang terkenal dengan kota hujan de el el. Setiap wisatawan yang hendak ke Surabaya biasanya diberikan wejangan agar membawa topi, kacamata hitam, payung de el el. Tetapi apakah Surabaya sepanas Arab Saudi ?? Wah kayaknya berlebihan juga ya. Saya sempat bertanya ke teman yang tinggal di Mekkah. Katanya suhu di Mekkah rata-rata 50 derajat celsius. Itu pada Juli-Agustus. Bandingkan dengan hawa Surabaya yang kisaran terpanas sekitar 32 derajat celsius. Jauh banget khan ?? Awalnya saya mengira Ambon adalah kota yang panas. Hidup 15 tahun di Ambon teryata tak terasa hawa panasnya. Nah, baru ketika pindah ke Surabaya baru saya rasakan emang benar..benar panas. Tetapi bagi saya Surabaya adalah kota ternyaman. Ketika mlaku-mlaku ke Surabaya sebulan lalu. Surabaya menjadi kota yang lebih cantik. Lebih asri karena telah digalakkan penghijauan. Banyak pohon-pohon yang terdapat di sepanjang jalan. Apabila malam tiba maka Surabaya akan dihiasi oleh lampu2 jalan yang cuantik. Jangan ragu ke Surabaya ya ... Surabaya bagi saya lebih menarik dibandingkan Jakarta. Macet dan polusi di Jakarta itu tuh. Mana tahaan . :D Salam anget-anget kuku :p Rach Alida Bahaweres - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, May 7, 2007 10:14:40 AM Subject: Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi Kalau dibilang Surabaya hawanya panas, memang dari dulu. Bahkan ada teman yang bilang Surabaya punya 7 Matahari. Sementara kalau sampai hari ini suhunya kian tinggi, mungkin ini juga merupakan dampak dari pemanasan global. Kaitannya dengan luberan lumpur Lapindo, ... itu perlu penelitian lagi Mas Radit! Namun demikian pemerintah Surabaya tidak tinggal diam. Kalau kawan-kawan sempat 'mlaku-mlaku' (keliling-keliling) Surabaya, sekarang Surabaya sudah relatif lebih cantik. Aspek penghijauan kota menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota ini. Taman-taman terbuka hijau terus dibenahi, yang terbaru Taman Bungkul. Kalau sempat diperhatikan, di sepanjang jalan protokol kini sudah dipercantik dengan aneka tanaman dan bunga. Bahkan yang lebih sangar, konon sudah ada regulasi yang melarang orang untuk tidak sembarangan menebang pohon yang ada di pinggir-pinggir jalan. Selain itu masih banyak lagi upaya yang telah dilakukan masyarakat serta pihak swasta. Berbagai event acap dilakukan, seperti lomba kawasan asri dan hijau, dan lainnya. Menurut saya, yang penting kembali ke kesadaran masyarakat untuk terus mengupayakan agar Surabaya makin hijau. Dan didukung pemerintah untuk mewujudkan Surabaya Hijau, dan tidak melulu menanamii tiap cuil lahan yang ada dengan tanaman-tanaman beton. Dan sekedar pesan bagi para investor yang berminat untuk berpartisipasi membangun Surabaya, jangan lupa untuk juga mempertimbangkan aspek lingkungannya. Kalau lingkungannya teduh, saya yakin Surabaya yang dikenal sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan, dan jasa, akan makin berkembang. ALIM Mossaik Media Communication Suara Surabaya Media > Minggu lalu saya bertandang ke Surabaya. Tak seperti kunjungan-kunjungan > sebelumnya, kini saya banyak mendengar berbagai keluhan tentang panasnya > ibukota Provinsi Jawa Timur tersebut. Ada serombongan alumnus SMA Negeri 3 > Yogyakarta yang lagi bikin acara reuni di Hotel Garden Palace sepakat, > bahwa panasnya Surabaya sudah seperti di Arab Saudi. Untung, mereka bikin > acaranya di ballroom - alias indoor. Sedangkan saya musti mengunjungi > Festival Jajanan Bango 2007 yang mengambil lokasi di ruang terbuka - alias > outdoor. Tepatnya di Lapangan Basuki Rachmad, dekat Arca Joko Dolog dan > Monumen Gubernur Suryo. Memang benar, panasnya Surabaya luar biasa > menyengat. Anda yang tak biasa berpanas-panas ria, kulit Anda bisa nampak > seperti udang rebus. > > Apakah pa
Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi
Mas Radit.. Terima kasih udah ketemuan waktu Festival Jajanan Bango di Surabaya kemarin..sukses ya buat acaranya. Kayaknya udah lama ya gak ke Surabaya..?? kok bilang Surabaya kayak Arab Saudi... waduh, hiperbola bgt.. Sebenarnya, Surabaya panasnya sama seperti kota2 lain di Indonesia... Cuma karena kita yang di Surabaya udah biasa.. jadi panasnya gak pernah dirasakan.. Berhubung anda datang ke Surabaya, trus nginap di Hotel dan acara Festival Jajanan Bango di lapangan terbuka dimulai jam 11 siang.. ya terasanya seperti di Arab Saudi... ;) Seminggu yang lalu, saya juga ke Jakarta... dan saya merasakan panasnya Jakarta sama seperti di Surabaya... Panasnya Surabaya terkait dengan Lapindo, mungkin ada benarnya musim hujan di Surabaya datangnya juga mundur sekitar Desember 2006 dan sekarang bulan Mei gak pernah hujan lagi.. secara teori, aku kurang tahu mas.. Apa yang perlu dibenahi dari Surabaya? Jangan Surabaya dulu.. Gimana kalo masalah Lapindo diselesaikan dulu, gimana caranya lumpurnya berhenti.. dan keadaannya kembali seperti dulu...Semoga -NoVri - Original Message - From: radityo djadjoeri To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 07, 2007 07:52 Subject: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi Minggu lalu saya bertandang ke Surabaya. Tak seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya, kini saya banyak mendengar berbagai keluhan tentang panasnya ibukota Provinsi Jawa Timur tersebut. Ada serombongan alumnus SMA Negeri 3 Yogyakarta yang lagi bikin acara reuni di Hotel Garden Palace sepakat, bahwa panasnya Surabaya sudah seperti di Arab Saudi. Untung, mereka bikin acaranya di ballroom - alias indoor. Sedangkan saya musti mengunjungi Festival Jajanan Bango 2007 yang mengambil lokasi di ruang terbuka - alias outdoor. Tepatnya di Lapangan Basuki Rachmad, dekat Arca Joko Dolog dan Monumen Gubernur Suryo. Memang benar, panasnya Surabaya luar biasa menyengat. Anda yang tak biasa berpanas-panas ria, kulit Anda bisa nampak seperti udang rebus. Apakah panasnya Surabaya terkait erat dengan lumpur Lapindo? Kini saya lagi mengumpulkan opini dari Anda semua. Menurut Anda, apa yang perlu dibenahi dari Surabaya? -- Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check out new cars at Yahoo! Autos.
RE: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi
Suatu saat nanti, ketika pemanasan global semakin parah, hutan sudah habis ditebangi oleh para raksasa rakus, maka Surabaya dan kota kota lainnya di Indonesia akan makin panas juga. -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com http://www.ikayanafk.org yahoo messenger : imcw06 - From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ryan padi Sent: Selasa 08 Mei 2007 20:35 To: mediacare@yahoogroups.com Subject: Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi Kalu di bilang surabaya panas memang iya, tapi terlalu berlebihan mengatakan surabaya seperti di arab saudi Gue ( Ryan ) lahir,besar dan kelak akan pensiun kembali ke kota tercinta Setiap tarikan nafas hidupku kuselalu teringat mu surabaya
Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi
Kalu di bilang surabaya panas memang iya, tapi terlalu berlebihan mengatakan surabaya seperti di arab saudi Gue ( Ryan ) lahir,besar dan kelak akan pensiun kembali ke kota tercinta Setiap tarikan nafas hidupku kuselalu teringat mu surabaya Rach Leed <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tujuh tahun hidup di Surabaya saya memang merasakan Surabaya memang kota yang panas. Namun saya tidak tahu apa yang menyebabkan Surabaya menjadi kota yang berhawa panas. Lumpur Lapindo (Bukan LUMPUR SIDOARJO !!) menurut saya belum tentu menjadi penyebab Surabaya menjadi semakin panas. Maklum, belum ada penelitian tentang hal ini :D. Tetapi sepengetahuan saya, Surabaya memang identik dengan kota berhawa panas. Sama seperti Bogor yang terkenal dengan kota hujan de el el. Setiap wisatawan yang hendak ke Surabaya biasanya diberikan wejangan agar membawa topi, kacamata hitam, payung de el el. Tetapi apakah Surabaya sepanas Arab Saudi ?? Wah kayaknya berlebihan juga ya. Saya sempat bertanya ke teman yang tinggal di Mekkah. Katanya suhu di Mekkah rata-rata 50 derajat celsius. Itu pada Juli-Agustus. Bandingkan dengan hawa Surabaya yang kisaran terpanas sekitar 32 derajat celsius. Jauh banget khan ?? Awalnya saya mengira Ambon adalah kota yang panas. Hidup 15 tahun di Ambon teryata tak terasa hawa panasnya. Nah, baru ketika pindah ke Surabaya baru saya rasakan emang benar..benar panas. Tetapi bagi saya Surabaya adalah kota ternyaman. Ketika mlaku-mlaku ke Surabaya sebulan lalu. Surabaya menjadi kota yang lebih cantik. Lebih asri karena telah digalakkan penghijauan. Banyak pohon-pohon yang terdapat di sepanjang jalan. Apabila malam tiba maka Surabaya akan dihiasi oleh lampu2 jalan yang cuantik. Jangan ragu ke Surabaya ya ... Surabaya bagi saya lebih menarik dibandingkan Jakarta. Macet dan polusi di Jakarta itu tuh. Mana tahaan . :D Salam anget-anget kuku :p Rach Alida Bahaweres - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, May 7, 2007 10:14:40 AM Subject: Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi Kalau dibilang Surabaya hawanya panas, memang dari dulu. Bahkan ada teman yang bilang Surabaya punya 7 Matahari. Sementara kalau sampai hari ini suhunya kian tinggi, mungkin ini juga merupakan dampak dari pemanasan global. Kaitannya dengan luberan lumpur Lapindo, ... itu perlu penelitian lagi Mas Radit! Namun demikian pemerintah Surabaya tidak tinggal diam. Kalau kawan-kawan sempat 'mlaku-mlaku' (keliling-keliling) Surabaya, sekarang Surabaya sudah relatif lebih cantik. Aspek penghijauan kota menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota ini. Taman-taman terbuka hijau terus dibenahi, yang terbaru Taman Bungkul. Kalau sempat diperhatikan, di sepanjang jalan protokol kini sudah dipercantik dengan aneka tanaman dan bunga. Bahkan yang lebih sangar, konon sudah ada regulasi yang melarang orang untuk tidak sembarangan menebang pohon yang ada di pinggir-pinggir jalan. Selain itu masih banyak lagi upaya yang telah dilakukan masyarakat serta pihak swasta. Berbagai event acap dilakukan, seperti lomba kawasan asri dan hijau, dan lainnya. Menurut saya, yang penting kembali ke kesadaran masyarakat untuk terus mengupayakan agar Surabaya makin hijau. Dan didukung pemerintah untuk mewujudkan Surabaya Hijau, dan tidak melulu menanamii tiap cuil lahan yang ada dengan tanaman-tanaman beton. Dan sekedar pesan bagi para investor yang berminat untuk berpartisipasi membangun Surabaya, jangan lupa untuk juga mempertimbangkan aspek lingkungannya. Kalau lingkungannya teduh, saya yakin Surabaya yang dikenal sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan, dan jasa, akan makin berkembang. ALIM Mossaik Media Communication Suara Surabaya Media > Minggu lalu saya bertandang ke Surabaya. Tak seperti kunjungan-kunjungan > sebelumnya, kini saya banyak mendengar berbagai keluhan tentang panasnya > ibukota Provinsi Jawa Timur tersebut. Ada serombongan alumnus SMA Negeri 3 > Yogyakarta yang lagi bikin acara reuni di Hotel Garden Palace sepakat, > bahwa panasnya Surabaya sudah seperti di Arab Saudi. Untung, mereka bikin > acaranya di ballroom - alias indoor. Sedangkan saya musti mengunjungi > Festival Jajanan Bango 2007 yang mengambil lokasi di ruang terbuka - alias > outdoor. Tepatnya di Lapangan Basuki Rachmad, dekat Arca Joko Dolog dan > Monumen Gubernur Suryo. Memang benar, panasnya Surabaya luar biasa > menyengat. Anda yang tak biasa berpanas-panas ria, kulit Anda bisa nampak > seperti udang rebus. > > Apakah panasnya Surabaya terkait erat dengan lumpur Lapindo? Kini saya > lagi mengumpulkan opini dari Anda semua. Menurut Anda, apa yang perlu > dibenahi dari Surabaya? > > > > > - - --- > Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? > Check outnew cars at Yahoo! Auto
Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi
Tujuh tahun hidup di Surabaya saya memang merasakan Surabaya memang kota yang panas. Namun saya tidak tahu apa yang menyebabkan Surabaya menjadi kota yang berhawa panas. Lumpur Lapindo (Bukan LUMPUR SIDOARJO !!) menurut saya belum tentu menjadi penyebab Surabaya menjadi semakin panas. Maklum, belum ada penelitian tentang hal ini :D. Tetapi sepengetahuan saya, Surabaya memang identik dengan kota berhawa panas. Sama seperti Bogor yang terkenal dengan kota hujan de el el. Setiap wisatawan yang hendak ke Surabaya biasanya diberikan wejangan agar membawa topi, kacamata hitam, payung de el el. Tetapi apakah Surabaya sepanas Arab Saudi ?? Wah kayaknya berlebihan juga ya. Saya sempat bertanya ke teman yang tinggal di Mekkah. Katanya suhu di Mekkah rata-rata 50 derajat celsius. Itu pada Juli-Agustus. Bandingkan dengan hawa Surabaya yang kisaran terpanas sekitar 32 derajat celsius. Jauh banget khan ?? Awalnya saya mengira Ambon adalah kota yang panas. Hidup 15 tahun di Ambon teryata tak terasa hawa panasnya. Nah, baru ketika pindah ke Surabaya baru saya rasakan emang benar..benar panas. Tetapi bagi saya Surabaya adalah kota ternyaman. Ketika mlaku-mlaku ke Surabaya sebulan lalu. Surabaya menjadi kota yang lebih cantik. Lebih asri karena telah digalakkan penghijauan. Banyak pohon-pohon yang terdapat di sepanjang jalan. Apabila malam tiba maka Surabaya akan dihiasi oleh lampu2 jalan yang cuantik. Jangan ragu ke Surabaya ya ... Surabaya bagi saya lebih menarik dibandingkan Jakarta. Macet dan polusi di Jakarta itu tuh. Mana tahaan . :D Salam anget-anget kuku :p Rach Alida Bahaweres - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, May 7, 2007 10:14:40 AM Subject: Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi Kalau dibilang Surabaya hawanya panas, memang dari dulu. Bahkan ada teman yang bilang Surabaya punya 7 Matahari. Sementara kalau sampai hari ini suhunya kian tinggi, mungkin ini juga merupakan dampak dari pemanasan global. Kaitannya dengan luberan lumpur Lapindo, ... itu perlu penelitian lagi Mas Radit! Namun demikian pemerintah Surabaya tidak tinggal diam. Kalau kawan-kawan sempat 'mlaku-mlaku' (keliling-keliling) Surabaya, sekarang Surabaya sudah relatif lebih cantik. Aspek penghijauan kota menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota ini. Taman-taman terbuka hijau terus dibenahi, yang terbaru Taman Bungkul. Kalau sempat diperhatikan, di sepanjang jalan protokol kini sudah dipercantik dengan aneka tanaman dan bunga. Bahkan yang lebih sangar, konon sudah ada regulasi yang melarang orang untuk tidak sembarangan menebang pohon yang ada di pinggir-pinggir jalan. Selain itu masih banyak lagi upaya yang telah dilakukan masyarakat serta pihak swasta. Berbagai event acap dilakukan, seperti lomba kawasan asri dan hijau, dan lainnya. Menurut saya, yang penting kembali ke kesadaran masyarakat untuk terus mengupayakan agar Surabaya makin hijau. Dan didukung pemerintah untuk mewujudkan Surabaya Hijau, dan tidak melulu menanamii tiap cuil lahan yang ada dengan tanaman-tanaman beton. Dan sekedar pesan bagi para investor yang berminat untuk berpartisipasi membangun Surabaya, jangan lupa untuk juga mempertimbangkan aspek lingkungannya. Kalau lingkungannya teduh, saya yakin Surabaya yang dikenal sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan, dan jasa, akan makin berkembang. ALIM Mossaik Media Communication Suara Surabaya Media > Minggu lalu saya bertandang ke Surabaya. Tak seperti kunjungan-kunjungan > sebelumnya, kini saya banyak mendengar berbagai keluhan tentang panasnya > ibukota Provinsi Jawa Timur tersebut. Ada serombongan alumnus SMA Negeri 3 > Yogyakarta yang lagi bikin acara reuni di Hotel Garden Palace sepakat, > bahwa panasnya Surabaya sudah seperti di Arab Saudi. Untung, mereka bikin > acaranya di ballroom - alias indoor. Sedangkan saya musti mengunjungi > Festival Jajanan Bango 2007 yang mengambil lokasi di ruang terbuka - alias > outdoor. Tepatnya di Lapangan Basuki Rachmad, dekat Arca Joko Dolog dan > Monumen Gubernur Suryo. Memang benar, panasnya Surabaya luar biasa > menyengat. Anda yang tak biasa berpanas-panas ria, kulit Anda bisa nampak > seperti udang rebus. > > Apakah panasnya Surabaya terkait erat dengan lumpur Lapindo? Kini saya > lagi mengumpulkan opini dari Anda semua. Menurut Anda, apa yang perlu > dibenahi dari Surabaya? > > > > > - - --- > Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? > Check outnew cars at Yahoo! Autos. Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. http://autos.yahoo.com/green_center/
Re: [mediacare] Surabaya, panasnya seperti di Arab Saudi
Kalau dibilang Surabaya hawanya panas, memang dari dulu. Bahkan ada teman yang bilang Surabaya punya 7 Matahari. Sementara kalau sampai hari ini suhunya kian tinggi, mungkin ini juga merupakan dampak dari pemanasan global. Kaitannya dengan luberan lumpur Lapindo, ... itu perlu penelitian lagi Mas Radit! Namun demikian pemerintah Surabaya tidak tinggal diam. Kalau kawan-kawan sempat 'mlaku-mlaku' (keliling-keliling) Surabaya, sekarang Surabaya sudah relatif lebih cantik. Aspek penghijauan kota menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota ini. Taman-taman terbuka hijau terus dibenahi, yang terbaru Taman Bungkul. Kalau sempat diperhatikan, di sepanjang jalan protokol kini sudah dipercantik dengan aneka tanaman dan bunga. Bahkan yang lebih sangar, konon sudah ada regulasi yang melarang orang untuk tidak sembarangan menebang pohon yang ada di pinggir-pinggir jalan. Selain itu masih banyak lagi upaya yang telah dilakukan masyarakat serta pihak swasta. Berbagai event acap dilakukan, seperti lomba kawasan asri dan hijau, dan lainnya. Menurut saya, yang penting kembali ke kesadaran masyarakat untuk terus mengupayakan agar Surabaya makin hijau. Dan didukung pemerintah untuk mewujudkan Surabaya Hijau, dan tidak melulu menanamii tiap cuil lahan yang ada dengan tanaman-tanaman beton. Dan sekedar pesan bagi para investor yang berminat untuk berpartisipasi membangun Surabaya, jangan lupa untuk juga mempertimbangkan aspek lingkungannya. Kalau lingkungannya teduh, saya yakin Surabaya yang dikenal sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan, dan jasa, akan makin berkembang. ALIM Mossaik Media Communication Suara Surabaya Media > Minggu lalu saya bertandang ke Surabaya. Tak seperti kunjungan-kunjungan > sebelumnya, kini saya banyak mendengar berbagai keluhan tentang panasnya > ibukota Provinsi Jawa Timur tersebut. Ada serombongan alumnus SMA Negeri 3 > Yogyakarta yang lagi bikin acara reuni di Hotel Garden Palace sepakat, > bahwa panasnya Surabaya sudah seperti di Arab Saudi. Untung, mereka bikin > acaranya di ballroom - alias indoor. Sedangkan saya musti mengunjungi > Festival Jajanan Bango 2007 yang mengambil lokasi di ruang terbuka - alias > outdoor. Tepatnya di Lapangan Basuki Rachmad, dekat Arca Joko Dolog dan > Monumen Gubernur Suryo. Memang benar, panasnya Surabaya luar biasa > menyengat. Anda yang tak biasa berpanas-panas ria, kulit Anda bisa nampak > seperti udang rebus. > > Apakah panasnya Surabaya terkait erat dengan lumpur Lapindo? Kini saya > lagi mengumpulkan opini dari Anda semua. Menurut Anda, apa yang perlu > dibenahi dari Surabaya? > > > > > - > Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? > Check outnew cars at Yahoo! Autos.