[milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {02}
ini ada info tapi japri aja yach ke ybs ini alamat e-mailnya : [EMAIL PROTECTED] moga cocok -Original Message-From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of LaxmiSent: Monday, June 12, 2006 9:34 AMTo: milis-nakita List MemberSubject: [milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {01} Dear All, Maaf pagi2 sudah ganggu lewat japri sudah beberapa minggu tidak tarima email dari milis nakita. Saat ini sedang butuh sekali info agen pembantu di daerah jaksel kalau ada. Tolong info-nya dari para nakita-ers Sekali lagi maaf kalau kurang berkenan Terima kasih Regards, Laxmi PT Tyco Eurapipe Indonesia Jl. Desa Anggadita, Klari Karawang Timur 41371 West Java - Indonesia Phone. +62 267 432044 Fax. +62 267 431857 ATTENTION RECIPIENT This email and any attachments may contain privileged and/or confidential information and is intended only for the use of the addressee. If you are not the intended recipient of this email you must not disseminate, copy or take action in reliance on it. If you have received this email in error please notify us immediately and delete the email. The confidential nature of and/or privilege in the documents transmitted is not waived or lost as a result of a mistake or error in transmission. =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] Perut mules di masa kehamilan {03}
dear dr.judi dan nakita-ers, sekarang saya sedang hamil anak kedua, usia kandungan 32 minggu.. perut saya sering terasa kencang, seperti agak2 kram tapi tidak menimbulkan sakit.. waktu melahirkan anak pertama th.2003 (kebetulan saya ditangani o/ dr.judi di rs.pav. i**m suj***i) saya di sesar karena sudah lewat 1 minggu dari tanggal perkiraan melahirkan dan tidak ada rasa mules.. ternyata anak saya kekurangan oksigen dan ketuban saya sudah hijau.. pada kehamilan pertama saya tidak pernah merasakan perut saya kencang seperti pada kehamilan kedua ini.. kira2 penyebab-nya apa ya dok.. mungkin dokter bisa bantu??.. terima kasih dan maaf kalo kepanjangan.. - rgds, = INNE = PT.RICOBANA ABADI Perkantoran Golden Centrum Jl. Majapahit No.26, Jakarta - Original Message - From: judi januadi [EMAIL PROTECTED] To: milis-nakita List Member milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Sent: Sunday, June 11, 2006 5:51 AM Subject: [milis-nakita] Perut mules di masa kehamilan {02} Semakin tua kehamilan atau bila ada sesuatu yang merangsang kontraksi rahim, maka rahim akan semakin sering kontraksi. Faktor yg sering jadi penyebab adalah infeksi, kehamilan ganda, atau ada kelainan rahim, misalnya mioma uteri (tumor jinak dari otot rahim). Infeksi pada vagina, kandung kemih atau gigi bisa merangsang terjadinya kontraksi rahim. Untuk itu ibu hamil perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mencari penyebabnya. Jangan dibiarkan lho karena bisa terjadi kelahiran kurang bulan. Semua buah-buahan yang bersih dan tidak tercemar zat berbahaya, bebas di konsumsi, tentunya dalam jumlah yang wajar, jangan berlebihan bisa sakit perut tuh. _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] kok saya tdk terima email dari Nakita ya {05}
Dear Mam Diva dan nakita-ers, Saya mohon maaf sebelumnya atas lambatnya milis nakita. Memang kemarin sempat ada gangguan lagi yang menyebabkan lamanya posting dari nakita-ers masuk ke milis. Tapi sekarang semua sudah diperbaiki dan semoga tidak ada masalah lagi. Salam, Moderator Sekretaris Indogrosir Bandung wrote: Ngomong2 tentang milis yang sepi, kenapa juga ya sekarang kalo kirim email nyampenya lama, semenjak milis sepi aja dan pernah juga saya kirim email tapi gak masuk2, saya pikir kan lagi sepi tapi ko lama banget, padahal dulu2 cepet banget, saya kirim email, gak lama kemudian, ya... selang beberapa menit gitu udah muncul deh di inboxnya. Kenapa ya Mbak Uttiek, apa masalah di tempat sayanya atau apanya ya ? Kira2 di tempatnya nakitaers gitu juga gak ? salam, Mama Diva =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {03}
waks... alamat imel itu mah bukan alamat imel penyalur mba nunu tapi blio cuma nawarin aja, ada tetangganya yang lagi butuh kerja dan maunya domisili di bekasi dsk.. saya udah bicara langsung sama calon asistennya, namanya Ririn, dan saya kurang sreg dengan orangnya.. dan mba Sudarini juga udah inform kalo orangnya (Ririn) udah dibooked sama orang lain (yang jelas bukan saya...) -fitri- bunda Zildzie -Original Message-From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Nugra KusumawatiSent: Monday, June 12, 2006 11:30 AMTo: milis-nakita List MemberSubject: [milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {02} ini ada info tapi japri aja yach ke ybs ini alamat e-mailnya : [EMAIL PROTECTED] moga cocok -Original Message-From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of LaxmiSent: Monday, June 12, 2006 9:34 AMTo: milis-nakita List MemberSubject: [milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {01} Dear All, Maaf pagi2 sudah ganggu lewat japri... sudah beberapa minggu tidak tarima email dari milis nakita. Saat ini sedang butuh sekali info agen pembantu di daerah jaksel kalau ada. Tolong info-nya dari para nakita-ers... Sekali lagi maaf kalau kurang berkenan... Terima kasih... Regards, Laxmi PT Tyco Eurapipe Indonesia Jl. Desa Anggadita, Klari Karawang Timur 41371 West Java - Indonesia Phone. +62 267 432044 Fax. +62 267 431857 ATTENTION RECIPIENT This email and any attachments may contain privileged and/or confidential information and is intended only for the use of the addressee. If you are not the intended recipient of this email you must not disseminate, copy or take action in reliance on it. If you have received this email in error please notify us immediately and delete the email. The confidential nature of and/or privilege in the documents transmitted is not waived or lost as a result of a mistake or error in transmission. =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] email {01}
Yth semua, Mohon maaf nich, saya sendiri nggak tahu kenapa koq email saya terkirim berulang2. Dan saya sendiri juga email failure notice banyak sekali. Mungkin ada yang error dengan email saya. Saya coba deh checj sama IT saya, mungkin ada problem. Sekali lagi maaf ya Bapak2/Ibu2 jadi terganggu oleh email saya. Yunita Susanti
[milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {01}[Scanned]-email problem {01}
Wah ada apa ya dengan email-nya mbak yunita? Saya hari ini tarima email yg sama dari mbak sampai lebih dari 20x Atau mungkin ada masalah dengan Server nakita?... Regards, Laxmi =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] anak jatuh {01}
Dear nakita-ers, Setiap kali menghadapi rintangan atau situasi baru yang datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi. Terutama kalau ia belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau berbalik arah secara mulus. Kemungkinan lain, anak terjatuh karena tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya saat melangkah di atas permukaan yang tidak rata. Semoga artikel ini membantu Salam, Uttiek JATUH TAK MEMBUAT SI KECIL JERA Membiarkan si kecil sesekali terjatuh justru akan memberinya pelajaran berharga Saat anak memasuki usia satu tahun ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan orang tua sebagai anugerah. Tak heran kalau ulang tahun pertama umumnya dirayakan secara meriah dengan penuh rasa syukur karena si kecil sudah melewati masa bayinya. Bersamaan dengan itu, kemampuan jelajah si kecil juga sudah meluas. Ia kini sudah bisa bergerak dengan merangkak atau berjalan ke mana pun dia mau. Padahal berdiri saja belum tegak benar dan kalau melangkah masih terlihat oleng. Toh, meski sudah bolak-balik jatuh, si batita tetap saja ngotot melangkahkan kakinya untuk berjalan atau berlari tanpa mengenal takut. Sebaliknya, orang tua begitu khawatir buah hatinya akan terantuk atau terjatuh. Lalu dengan alasan melindungi, orang tua akan membatasi eksplorasinya. Pertanyaannya, apakah perlakuan orang tua yang seperti itu sudah tepat? JATUH-BANGUNPERKAYA MEMORI Agaknya perlu disimak pendapat psikolog dari RSAB Harapan Kita, Dra. M Louise M.M. Psi. Ia menegaskan, kegagalan atau jatuh-bangun dalam proses belajar merupakan hal yang biasa. "Dulu selagi kita belajar naik sepeda, contohnya, siapa sih yang tidak terluka karena jatuh? Begitu juga saat kita tengah belajar berjalan. Coba saja tanyakan ke orang tua kita berapa puluh kali dulu kita jatuh bangun saat itu." Jadi benar kata pepatah, "Kalau ingin berhasil ya harus berani gagal dulu." Bukankah ketika anak terjatuh, ia akan merasa makin tertantang dan berintrospeksi. "Oh ternyata sakit dan enggak enak ya kalau jatuh." Momen inilah yang bisa dijadikan anak untuk berintrospeksi, tentunya setelah diarahkan orang tua. Cantohnya, "Oh, kata mama aku jatuh karena terpeleset di lantai yang licin. Mama bilang kalau jalan aku harus hati-hati." Dari pengalaman semacam itu anak akan belajar, "Aku enggak mau lagi jatuh. Soalnya, jatuh itu sakit." Begitu ia mendapat pengalaman dan belajar darinya, saat menghadapi jalan licin, memori mengenai pengalaman tak enak tadi akan muncul sebagai data, "Jalan ini licin. Aku harus pegangan dan hati-hati supaya enggak jatuh lagi." Nah, refleks semacam ini jika muncul terus-menerus akan terakumulasi sebagai suatu bentuk keterampilan yang membuat anak siaga. Tentu saja bukan berarti setelah itu anak langsung lancar jalannya. Setiap kali menghadapi rintangan atau situasi baru yang datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi. Terutama kalau ia belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau berbalik arah secara mulus. Kemungkinan lain, anak terjatuh karena tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya saat melangkah di atas permukaan yang tidak rata. Itulah sebabnya, tandas Lusi, "Makin kaya pengalaman yang didapat, kian banyak proses pembelajaran dan data yang diperoleh anak sebagai bekalnya untuk bisa berjalan normal seperti orang dewasa." Ia menambahkan, data yang akan memperkaya memori anak bisa diberikan orang tua dalam bentuk trik yang dipraktekkan, jadi bukan hanya lewat pengalaman terjatuh. Caranya, sering-seringlah mengajak batita belajar berjalan. Namun ketika melewati jalan yang berpeluang menyebabkan anak jatuh, orang tua sebaiknya langsung memberikan masukan. Misalnya, "Hati-hati ya Sayang, jalannya menanjak nih. Kamu mesti jalan pelan-pelan sambil pegangan." Begitu juga saat anak melakukan gerakan berjalan yang membuatnya tidak seimbang. Sambil menuntun anak, orang tua bisa memberikan contoh, "Lihat Ayah deh. Begini nih, kalau berjalan, pandangan lurus ke depan." Hanya saja trik seperti ini lebih sering menemui jalan buntu karena pola pikir anak masih konkret. Dengan kata lain, masukan "data" akan lebih cepat terekam apabila ia mendapat pengalaman langsung. JANGAN PELIT REWARD Saat bisa melakukan sesuatu yang baru, anak juga perlu tanggapan dari orang tuanya. Lusi menyarankan, tanggapan ini sebaiknya diberikan dalam bentuk reward saat itu juga. Cukup dengan kalimat sederhana seperti, "Hore anak Ayah sekarang sudah bisa jalan sendiri." Tujuannya agar anak merasa usahanya dihargai dan diperhatikan oleh orang tuanya. Selain itu, ia jadi tahu bahwa apa yang dilakukannya sungguh menyenangkan hati ayah ibunya. Begitu pula saat anak terjatuh, orang tua tetap perlu memberi tanggapan positif. Caranya? Lusi mengingatkan agar orang tua tidak bersikap panik. Segala ekspresi kepanikan bisa terbaca oleh anak lewat kata-kata maupun mimik wajah ayah dan ibu. "Kalau orang tuanya saja panik, jangan salahkan anak bila ikut-ikutan panik yang akhirnya berkembang jadi ketakutan." Pun, karena keterbatasan pengetahuannya, kepanikan orang tua
[milis-nakita] benjolan hemangioma {01}
Dear nakita-ers, Lokasi hemangioma bisa di mana saja di seluruh tubuh. Ada yang di kaki, tangan, kepala, muka, leher, bibir, di bawah mata, di dalam hidung dan bahkan ada yang di liver. HEMANGIOMA, BENJOLAN JINAK PADA ANAK T ak perlu terlalu dikhawatirkan, kok. Sebab benjolan ini akan hilang sendiri. Kebanyakan dari kita, kan, justru panik, ya, bila menemukan gejala-gejala yang dicurigai dari anak. Memang wajar, kok. Seperti yang terjadi di sebuah ruang praktek dokter anak di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. "Dok, punggung telapak kaki anak saya baru-baru ini ada benjolan dan berwarna merah. Kok, sepertinya makin lama makin membesar. Apakah berbahaya, Dok?" tanya seorang bapak dengan wajah risau. Sementara sang ibu membaringkan bayinya yang berusia 4 bulan di meja periksa dokter. "O, ini hemangioma. Tidak apa-apa, kok, nanti juga hilang," ujar dr. Endang Windiastuti, MD, MM, usai melakukan pemeriksaan. Kendati sedikit lega, tapi dari raut wajahnya tampak kedua orang tua tersebut masih ragu, benarkah tidak berbahaya? Sebetulnya apa, sih, hemangioma. Yuk, kita ikuti pemaparan dokter anak dari bagian hematologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. PELEBARAN PEMBULUH DARAH Dilihat dari segi bahasa, hemangioma berasal dari bahasa Latin, Hemangio merupakan unsur kata yang menunjukkan adanya hubungan dengan pembuluh darah. Sedangkan oma berarti pelebaran atau benjolan yang bersifat jinak. "Sebetulnya hemangioma bisa dimasukkan sebagai tumor jinak tapi bukan seperti kanker melainkan benjolan yang terbentuk dari pembuluh darah," terang Endang. Jadi, hemangioma adalah pelebaran pembuluh darah, baik vena maupun pembuluh darah lainnya. Jumlah pembuluh darahnya pun lebih banyak dari normal. Tapi berbeda dengan varises, lo, kendati karena pelebaran pembuluh darah. Pada varises pembuluh darah yang melebar dan berliku-liku adalah pembuluh vena. Menurut Endang, ada dua jenis hemangioma berdasarkan letak pelebaran pembuluh darahnya. Pertama, hemangioma yang dangkal atau superfisial; letak pelebaran pembuluh darahnya di permukaan. Kedua, hemangioma yang letaknya dalam. "Yang pertama, letak di permukaan termasuk ringan. Cirinya, pada benjolan yang seperti kol akan tampak gambaran pembuluh darah berwarna merah. Terkadang ada bintik-bintik merah di sekeliling benjolan." Hemangioma superfisial ini biasa disebut dengan strawberry type. "Sedangkan ciri-ciri hemangioma yang letaknya dalam, tampak berwarna kebiru-biruan. Bisa juga berwarna merah kalau pembuluh darahnya cukup banyak dan letaknya semakin ke atas permukaan," terang Endang. Lokasi hemangioma ini, kata Endang, bisa di mana saja di seluruh tubuh. Ada yang di kaki, tangan, kepala, muka, leher, bibir, di bawah mata, di dalam hidung dan bahkan ada yang di liver. Paling banyak lokasi yang ditemukan itu pada tangan, kaki, dan leher. DIBAWA SEJAK LAHIR Tapi tak perlu terlalu khawatir berlebihan, karena hemangioma bukan suatu penyakit yang ganas, kok, Bu-Pak. Memang sampai saat ini penyebab terjadinya hemangioma belum diketahui pasti. Yang jelas, hemangioma biasanya dibawa sejak lahir. "Manifestasi munculnya berupa benjolan berwarna merah, akan kelihatan setelah satu minggu sampai empat minggu setelah lahir. Bahkan terkadang 1-2 bulan setelah lahir. Benjolannya berdiameter sekitar 1-4 sentimeter," ungkap Endang. Hemangioma juga bukan tanda lahir atau Mongolian spot. Pada tanda lahir memang akan tampak warna biru atau merah tapi datar, tidak ada benjolan. Sementara hemangioma tampak ada benjolan. Menurut kepustakaan, hemangioma yang ringan atau dangkal ditemukan sekitar 25 persen. Sedangkan keadaan hemangioma yang dalam hanya 15 persen. Jadi, tergolong jarang. Di Indonesia perbandingan penderita hemangioma anak laki-laki dan perempuan yaitu 1:1 . Sedangkan di luar negeri lebih banyak anak perempuan dengan perbandingan 3:1. Yang jelas hemangioma yang ada sejak lahir ini makin lama akan membesar. Tapi biasanya kemudian akan terjadi regresi secara spontan atau mengecil. Sekitar usia dua tahun rata-rata akan menghilang. Tak jarang ada yang baru menghilang setelah usianya lima tahun. Setelah menghilang biasanya membekas; kulit bekas lokasi benjolannya akan berwarna putih atau akan keriput. "Bila hemangioma sudah menghilang maka tak akan muncul kembali," jelas Endang. TAK PERLU OPERASI Memang hemangioma tergolong tumor jinak, tapi tidak mengganggu dan tidak menyebar ke seluruh tubuh. Jadi bisa didiamkan saja. Umumnya akan mengecil dengan sendirinya. Tapi tergantung besar benjolannya juga. "Kalau terlalu besar, maka pengobatannya dibantu dengan penyuntikan pada lokasi benjolan dan juga dengan pemberian obat minum dari golongan steroid." Kalau benjolan itu besar, misal dengan diameter 3-4 sentimeter maka penyuntikan bisa sebanyak 10-20 kali. Biasanya dilakukan dua minggu sekali dengan dosis obat yang sama. Ada yang cuma 2-3 kali suntik sudah mengecil, tapi ada juga yang mengecil setelah lebih dari 10 kali suntikan. Tapi kalau pemberian
[milis-nakita] disleksia {01}
Dear nakita-ers, Gangguan ini bukanlah bentuk dari ketidakmampuan fisik, seperti kesulitan visual. Ia lebih mengarah pada bagaimana otak mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca anak. Semoga artikel ini membantu Salam, Uttiek SULIT MEMBACA BISA JADI DISLEKSIA Ketidakmampuan membaca pada anak sering digeneralisir sebagai kelemahan intelegensi. Padahal, bisa jadi ia mengalami disleksia. Disleksia atau gangguan berupa kesulitan membaca, menurut Jacinta F. Rini, M.Psi, dari Hermawan Consulting, pada dasarnya disebabkan kelainan neurologis. Gejalanya, kemampuan membaca si anak berada di bawah kemampuan yang semestinya dengan mempertimbangkan tingkat intelegensi, usia dan pendidikannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh John Bradford (pendiri Direct Learning, sebuah lembaga pengembangan program untuk Learning Disabilities di Amerika), disleksia lebih banyak diderita pria daripada wanita. Rini melanjutkan, "Gangguan ini bukanlah bentuk dari ketidakmampuan fisik, seperti kesulitan visual. Ia lebih mengarah pada bagaimana otak mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca anak tersebut." FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB Meski belum ada yang dapat memastikan penyebab disleksia ini, penelitian-penelitian menyimpulkan adanya 3 faktor penyebab, yaitu; * Faktor keturunan Disleksia cenderung terdapat pada keluarga yang mempunyai anggota kidal. Orang tua yang disleksia tidak secara otomatis menurunkan gangguan ini kepada anak-anaknya, atau anak kidal pasti disleksia. Penelitian John Bradford (1999) di Amerika menemukan indikasi, bahwa 80 persen dari seluruh subjek yang diteliti oleh lembaganya mempunyai sejarah atau latar belakang anggota keluarga yang mengalami learning disabilities, dan 60% di antaranya punya anggota keluarga yang kidal. * Problem pendengaran sejak usia dini Apabila dalam 5 tahun pertama, seorang anak sering mengalami flu dan infeksi tenggorokan, maka kondisi ini dapat mempengaruhi pendengaran dan perkembangannya dari waktu ke waktu hingga dapat menyebabkan cacat. Kondisi ini hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan intensif dan detail dari dokter ahli. Jika kesulitan pendengaran terjadi sejak dini dan tidak terdeteksi, maka otak yang sedang berkembang akan sulit menghubungkan bunyi atau suara yang didengarnya dengan huruf atau kata yang dilihatnya. Padahal, perkembangan kemampuan ini sangat penting bagi perkembangan kemampuan bahasa yang akhirnya dapat menyebabkan kesulitan jangka panjang, terutama jika disleksia ini tidak segera ditindaklanjuti. Konsultasi dan penanganan dari dokter ahli amatlah diperlukan. * Faktor kombinasi Ada pula kasus disleksia yang disebabkan kombinasi dari 2 faktor di atas, yaitu problem pendengaran sejak kecil dan faktor keturunan. Faktor kombinasi ini menyebabkan kondisi anak dengan gangguan disleksia menjadi kian serius atau parah, hingga perlu penanganan menyeluruh dan kontinyu. Bisa jadi, prosesnya berlangsung sampai anak tersebut dewasa. Dengan perkembangan teknologi CT Scan, bisa dilihat bahwa perkembangan sel-sel otak penderita disleksia berbeda dari mereka yang nondisleksia. Perbedaan ini mempengaruhi perkembangan fungsi-fungsi tertentu pada otak mereka, terutama otak bagian kiri depan yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, terjadi perkembangan yang tidak proporsional pada sistem magno-cellular di otak penderita disleksia. Sistem ini berhubungan dengan kemampuan melihat benda bergerak. Akibatnya, objek yang mereka lihat tampak berukuran lebih kecil. Kondisi ini menyebabkan proses membaca jadi lebih sulit karena saat itu otak harus mengenali secara cepat huruf-huruf dan sejumlah kata berbeda yang terlihat secara bersamaan oleh mata. CARA MENGATASI Pada dasarnya ada berbagai variasi tipe disleksia. Penemuan para ahli memperlihatkan bahwa perbedaan variasi itu begitu nyata, hingga tidak ada satu pola baku atau kriteria yang betul-betul cocok semuanya terhadap ciri-ciri seorang anak disleksia. "Misalnya, ada anak disleksia yang bermasalah dengan kemampuan mengingat jangka pendeknya, sebaliknya ada pula yang ingatannya justru baik sekali. Lalu, ada yang punya kemampuan matematis yang baik, tapi ada pula yang parah. Untuk itulah bantuan ahli (psikolog) sangat diperlukan untuk menemukan pemecahan yang tepat," anjur Rini. Sebagai gambaran, para ahli akan membantu mereka dengan menggunakan berbagai metode berikut: * Metode multi-sensory Dengan metode yang terintegrasi, anak akan diajarkan mengeja tidak hanya berdasarkan apa yang didengarnya lalu diucapkan kembali, tapi juga memanfaatkan kemampuan memori visual (penglihatan) serta taktil (sentuhan). Dalam prakteknya, mereka diminta menuliskan huruf-huruf di udara dan di lantai, membentuk huruf dengan lilin (plastisin), atau dengan menuliskannya besar-besar di lembaran kertas. Cara ini dilakukan untuk memungkinkan terjadinya asosiasi antara pendengaran, penglihatan dan sentuhan sehingga mempermudah otak bekerja mengingat kembali
[milis-nakita] hanya tertarik pada 1 hal {01}
Dear nakita-ers, Artikel ini pernah dimuat di rubrik Tanya Jawab nakita Semoga membantu Salam, Uttiek HANYA TERTARIK IKLAN LAGU ANAK-ANAK Anak saya lahir lewat operasi sesar dengan BB 4 kg dan TB 50 cm. Sekarang ia berumur 17 bulan (BB 13 kg), tapi sampai saat ini belum bisa bicara, hanya mengucapkan mama dan papa tanpa ada maksudnya. Sering saya ajari dia bicara dengan menunjukkan gambar-gambar binatang dan buah-buahan, tapi ia sama sekali tak tertarik. Hanya iklan dan lagu anak-anak di TV yang menarik perhatiannya. Apakah anak saya normal? Karena jika dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, ia jauh tertinggal. Terima kasih atas jawaban Ibu. Sri Retno Asih Djumantara - Jakarta Timur Yth. Ibu Sri, Sayang sekali penjelasan Ibu kurang lengkap. Misalnya, jenis kelamin anak, karena prevalensi lambat bicara pada anak laki-laki lebih besar. Apakah ia sudah mengerti bila ditanyakan sesuatu (dengan menunjuk benda yang ditanyakan)? Apakah ia bisa melaksanakan perintah sederhana, misalnya, mengambil sepatu atau menunjuk dirinya saat ditanyakan "mana Ade?" Apakah sejak bayi anak sudah biasa diajak berkomunikasi ataukah lebih banyak dibiarkan diam atau nonton TV sendirian? Karena rangsangan bahasa perlu dimulai sejak bayi. Apakah pada usia 3 bulan anak banyak berceloteh atau cenderung diam saja? Menurut penelitian, beberapa anak yang mengalami kelambatan perkembangan bicara atau yang hiperaktif dan autis tak melalui masa berceloteh. Bila anak belum paham perintah, belum menguasai bahasa reseptif (belum mengerti maksud perkataan orang lain yang sederhana), dan sampai saat ini belum mampu menyebut mama-papa secara bertujuan, sebaiknya Ibu membawanya ke psikolog dan ahli saraf anak. Apakah anak sudah mengerti dan mau menengok bila dipanggil namanya? Apakah ia banyak bergerak (hiperaktif) dan kurang mau menatap mata lawan bicaranya? Wajar-wajar saja kalau ia sangat tertarik pada iklan TV dan lagu anak-anak, karena iklan mengandung berbagai rangsang seperti warna, suara, dan gerakan-gerakan. Tapi bila ketertarikan anak terhadap iklan TV sudah berlebihan (marah besar bila dilarang, seakan-akan merupakan rutinitas yang tak boleh ditinggalkan), maka Ibu perlu lebih waspada. Apakah ia tertarik pada lagu anak-anak yang ditayangkan di TV ataukah dari kaset? Bila ia tertarik dengan lagu, bisa dicoba untuk melantunkan beberapa patah kata yang ada di dalam lagu (pilih yang sederhana). Normal tidaknya anak Ibu masih sulit bagi saya untuk menentukannya mengingat tak lengkapnya keterangan yang Ibu berikan. Upaya Ibu memperkenalkan gambar-gambar binatang dan buah-buahan sudah benar, namun perlu dikaji ulang bagaimana metode pemberiannya. Hendaknya perkenalkan satu persatu (satu gambar sering diulang-ulang) dan baru perkenalkan gambar lain setelah anak bisa menyebut atau menunjuk dengan benar gambar yang sudah diajarkan. Penting pula melatih anak menyebut mama-papa atau menunjuk Ibu saat ditanya "mana mama", dan menunjuk ayah saat ditanya "mana papa". Secara bertahap, biarkan anak menunjuk dirinya saat ditanya "mana Ade". Lebih baik lagi kalau bisa menyebut namanya sendiri. Setelah itu ajarkan nama bagian-bagian tubuh anak. Penting untuk sering mengulang sampai anak paham. Sambil mencari psikolog dan dokter ahli saraf anak, Ibu dapat mencoba memberi latihan tersebut, mudah-mudahan dapat membantu. Salam dari saya. =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] Persalinan tanpa sakit {01}
Dear nakita-ers, Teknik ILA dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke urat saraf di tulang belakang bagian bawah. Sehingga, kendati sang ibu tetap sadar, ibu tidak merasakan nyeri. Semoga artikel ini membantu Salam, Uttiek PERSALINAN NORMAL TANPA RASA SAKIT K ini para ibu tak perlu cemas lagi akan rasa sakit saat melahirkan normal. Obatnya sudah ada, Bu. Nyaris tanpa efek samping, lo! "Enggak, deh, saya kapok melahirkan. Sakitnya luar biasa. Saya ngerasain mules dua hari. Pembukaannya lambat, bayinya susah keluar," cerita Ibu Nina. Memang, kasus Ibu Nina kerap juga terjadi pada ibu-ibu lain, kan? Banyak Ibu merasa ngeri untuk melahirkan secara normal karena membayangkan rasa nyeri luar biasa saat melahirkan. Akibatnya, bagi yang tak kuat menahan nyeri tersebut, di tengah proses persalinan tak jarang mereka meminta untuk dibedah sesar. Mengapa, sih, proses persalinan kerap disertai nyeri? Menurut dr. Nasdaldy, Sp.OG, dalam persalinan pasti ada rasa nyeri karena ada kontraksi uterus (rahim). "Untuk menimbulkan pembukaan jalan lahir dan untuk mengeluarkan bayi maka perlu kontraksi. Nah, kontraksi inilah yang menyebabkan nyeri." Pada setiap orang, kadar nyerinya berbeda. Ada orang yang hanya sedikit saja merasakannya dan pada dasarnya ia bisa mengatasi. Tapi, ada juga yang memang nyerinya luar biasa, sehingga ia tidak bisa mengatasi nyeri tersebut. "Sebetulnya nyeri dalam proses persalinan bisa diatasi dengan obat-obatan anti nyeri," ujar ahli kebidanan dan kandungan dari RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta, ini. Yang jelas, cukup banyak teknik mengatasi rasa nyeri. Pertama, menyuntikkan obat melalui pembuluh darah atau otot. Namun efeknya, bayi dan sang ibu akan tidur atau mengantuk. Kedua, obat bius lokal, terutama yang dipakai untuk menghilangkan nyeri saat penjahitan luka pelebaran jalan lahir. Ketiga, bius total yang diberikan pada keadaan tertentu yang diakhiri dengan operasi. "Efeknya, ibu menjadi tidak sadar sehingga ia tidak dapat langsung melihat bayinya begitu lahir." Nah, kini dunia kedokteran menyediakan metode terbaru untuk mengatasi nyeri selama persalinan, dikenal dengan Intrathecal Labor Analgesia (ILA). Sesungguhnya teknik ILA sudah lama dikenal di Amerika Serikat. "Sudah sejak seabad lalu diterapkan di Amerika. Namun, di Indonesia baru tahun ini dipakai dan baru ada di RS Hermina Jatinegara," terang dr. Susilo, Sp.AnK. Apa itu ILA? Mari kita mengenalnya lebih jauh. LEBIH BAIK DARI EPIDURAL Teknik ILA dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke urat saraf di tulang belakang bagian bawah. "Sehingga, kendati sang ibu tetap sadar, ibu tidak merasakan nyeri," terang Susilo. Kendati caranya hampir mirip dengan teknik anestesi regional (epidural), tapi ada perbedaan yang cukup mencolok antara ILA dan epidural. "Epidural memakai dosis obat cukup tinggi dan disuntikkan ke ruangan sebelum mencapai selaput otak. Pemasangannya juga menggunakan kateter, sehingga bisa saja kateternya false route, nyasar ke mana-mana. Nah, kalau sudah nyasar, kan, bisa masuk ke pembuluh darah sehingga menimbulkan komplikasi. Misalnya, ibu jadi kejang. Selain itu, ada kemungkinan masuk ke tubuh bayi juga. Dengan demikian bisa dikatakan komplikasi teknik epidural cukup tinggi," tambah Susilo lebih rinci. Tak cuma itu, teknik epidural pun mengakibatkan persalinan jadi sedikit terhambat. "Karena otot-ototnya terpengaruh. Saat mengedan, kekuatan ibu jadi lemah karena ada bagian saraf yang diblok." Sedangkan dalam teknik ILA, dosis obat yang digunakan hanya sepersepuluh obat epidural. "Dengan jarum yang lebih lembut, dan dimasukkan langsung ke dalam selaput otak, jadi bercampur dengan cairan otak. Selain itu, di dalam selaput otak itu tidak ada pembuluh darah sehingga tidak menyebar. Selain itu, ILA hanya memblok rasa nyerinya saja tanpa harus memblok motorik bergeraknya. Jadi, menghilangkan rasa nyeri tanpa harus mempengaruhi otot-ototnya. Bahkan, setelah diberi ILA, ibu hamil tetap bebas berjalan-jalan." Kekuatan ILA pun lebih lama dari epidural. Jika masa kerja epidural hanya 1-2 jam, maka ILA antara 10-12 jam. "Akibatnya jika memakai epidural setiap 2 jam harus ditambah lagi. Itu, kan, berarti volume dan dosis obat akan bertambah terus. Sehingga akhirnya masuk ke dalam sirkulasi darah dan bisa masuk ke dalam janin. Akibatnya, janinnya bisa terpengaruh, misalnya, saat lahir akan terlihat mengantuk. Sedangkan ILA hanya bekerja di susunan saraf pusat ibunya." Idealnya, tambah Nasdaldy, karena masa kerjanya yang terbatas, maka ILA baru disuntikkan setelah pembukaan 3. "Pada pembukaan 4 atau 5, biasanya ibu mulai merasakan kesakitan yang sangat, sehingga saat itulah diperlukan suntikan ILA." Jadi, pemberian ILA cukup ideal, baik dari segi pasien maupun persalinannya. "Karena kalau persalinannya lebih dari 10 jam, maka hal ini masih bisa teratasi. Bukankah secara matematik, setiap 1 jam itu berlangsung pembukaan 1 cm." Bahkan, ILA pun mampu mempercepat proses persalinan. "Umumnya untuk menunggu hingga
[milis-nakita] [***SPAM*** Score/Req: 05.0/5.0] dimana mbak Uttiek? {01}
Dear All... Maaf,saya cuma mau coba kirim email.Kayaknya milis nakita makin sepi deh,dan kayaknya juga gak semua email bisa masuk ke inbox saya.Yang ada masalah email saya atau milis nakita ya?Trus mbak Uttiek juga kok gak pernah nongol emailnya,biasanya kan mesti kasih komentar atau kirim artikel,dimana mbak Uttiek ya?Atau mungkin email dari mbak Uttiek gak bisa masuk inbox saya?Maaf kalau email saya mengganggu... Rgds, Ibunya Naufal === TELKOM Group Peduli Jogja, ketik PEDULI, kirim SMS ke 5000 Dengan mengirim SMS berisi PEDULI ke nomor 5000, Anda menyumbang Rp. 5.000,- per SMS bagi korban gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dana 100% akan disumbangkan TELKOM dan TELKOMSEL atas nama pelanggan ke Palang Merah Indonesia setiap minggu selama 1 bulan, mulai 30 Mei s/d 30 Juni 2006. Pengumpulan dan distribusi dana diaudit oleh auditor independen dan disaksikan oleh notaris. Bantuan via SMS ini dapat diikuti oleh pelanggan Flexi, KartuHalo, simPATI, dan Kartu AS Khusus pelanggan FLEXI, Anda dapat menyumbang dengan nilai lebih besar dengan mengetik 1 atau 25000 atau 5 kirim ke 5000 Informasi lebih lanjut, klik www.telkomflexi.com === =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] Mempersiapkan Kehamilan {02}
Asam folat sangat penting untuk mencegah defek tabung saraf, misalnya dalam pembentukan kepala dan tulang belakang. Bila kekurangan dapat terjadi janin tanpa tempurung kepala (anensefalus) atau tulang belakangnya berlubang (spina bifida). Satu tablet asam folat (1 mg) perhari sudah cukup memenuhi kebutuhan asam folat tubuh, minimal dikonsumsi 3 bulan sebelum hamil. Satu tablet asam folat setara kira-kira satu ember bayam. wah repotkan memakannya. Secara statistik memang angka resiko mpo janin cacat meningkat bermakna setelah 35 tahun. Angka ini hanya hitungan manusia, sekedar panduan. Bila ibu mau hamil lagi silakan, yang penting berdoa agar diberi momongan yang sehat dan normal. Lakukan gaya hidup yang sehat, konsumsi makanan dan minuman yang alami, hindari MSG dan makanan berpengawet. Gizi yang seimbang dan memenuhi kebutuhan kalori ibu hamil sangat dianjurkan. Ibu bisa baca buku yang saya tulis tentang mempersiapkan kehamilan sehat, sudah ada ditoko buku terkemuka dikota besar. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi kita semua. Amien. _ Don't just search. Find. Check out the new MSN Search! http://search.msn.click-url.com/go/onm00200636ave/direct/01/ =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
[milis-nakita] anak jatuh {02}
Many Thanks mba Uttiek. Regards, Ibunda Divya. From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:milis-nakita@news.gramedia-majalah.com] On Behalf Of uttiek Sent: 12 Juni 2006 16:35 To: milis-nakita List Member Subject: [milis-nakita] anak jatuh {01} Dear nakita-ers, Setiap kali menghadapi rintangan atau situasi baru yang datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi. Terutama kalau ia belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau berbalik arah secara mulus. Kemungkinan lain, anak terjatuh karena tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya saat melangkah di atas permukaan yang tidak rata. Semoga artikel ini membantu Salam, Uttiek JATUH TAK MEMBUAT SI KECIL JERA Membiarkan si kecil sesekali terjatuh justru akan memberinya pelajaran berharga Saat anak memasuki usia satu tahun ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan orang tua sebagai anugerah. Tak heran kalau ulang tahun pertama umumnya dirayakan secara meriah dengan penuh rasa syukur karena si kecil sudah melewati masa bayinya. Bersamaan dengan itu, kemampuan jelajah si kecil juga sudah meluas. Ia kini sudah bisa bergerak dengan merangkak atau berjalan ke mana pun dia mau. Padahal berdiri saja belum tegak benar dan kalau melangkah masih terlihat oleng. Toh, meski sudah bolak-balik jatuh, si batita tetap saja ngotot melangkahkan kakinya untuk berjalan atau berlari tanpa mengenal takut. Sebaliknya, orang tua begitu khawatir buah hatinya akan terantuk atau terjatuh. Lalu dengan alasan melindungi, orang tua akan membatasi eksplorasinya. Pertanyaannya, apakah perlakuan orang tua yang seperti itu sudah tepat? JATUH-BANGUNPERKAYA MEMORI Agaknya perlu disimak pendapat psikolog dari RSAB Harapan Kita, Dra. M Louise M.M. Psi. Ia menegaskan, kegagalan atau jatuh-bangun dalam proses belajar merupakan hal yang biasa. Dulu selagi kita belajar naik sepeda, contohnya, siapa sih yang tidak terluka karena jatuh? Begitu juga saat kita tengah belajar berjalan. Coba saja tanyakan ke orang tua kita berapa puluh kali dulu kita jatuh bangun saat itu. Jadi benar kata pepatah, Kalau ingin berhasil ya harus berani gagal dulu. Bukankah ketika anak terjatuh, ia akan merasa makin tertantang dan berintrospeksi. Oh ternyata sakit dan enggak enak ya kalau jatuh. Momen inilah yang bisa dijadikan anak untuk berintrospeksi, tentunya setelah diarahkan orang tua. Cantohnya, Oh, kata mama aku jatuh karena terpeleset di lantai yang licin. Mama bilang kalau jalan aku harus hati-hati. Dari pengalaman semacam itu anak akan belajar, Aku enggak mau lagi jatuh. Soalnya, jatuh itu sakit. Begitu ia mendapat pengalaman dan belajar darinya, saat menghadapi jalan licin, memori mengenai pengalaman tak enak tadi akan muncul sebagai data, Jalan ini licin. Aku harus pegangan dan hati-hati supaya enggak jatuh lagi. Nah, refleks semacam ini jika muncul terus-menerus akan terakumulasi sebagai suatu bentuk keterampilan yang membuat anak siaga. Tentu saja bukan berarti setelah itu anak langsung lancar jalannya. Setiap kali menghadapi rintangan atau situasi baru yang datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi. Terutama kalau ia belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau berbalik arah secara mulus. Kemungkinan lain, anak terjatuh karena tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya saat melangkah di atas permukaan yang tidak rata. Itulah sebabnya, tandas Lusi, Makin kaya pengalaman yang didapat, kian banyak proses pembelajaran dan data yang diperoleh anak sebagai bekalnya untuk bisa berjalan normal seperti orang dewasa. Ia menambahkan, data yang akan memperkaya memori anak bisa diberikan orang tua dalam bentuk trik yang dipraktekkan, jadi bukan hanya lewat pengalaman terjatuh. Caranya, sering-seringlah mengajak batita belajar berjalan. Namun ketika melewati jalan yang berpeluang menyebabkan anak jatuh, orang tua sebaiknya langsung memberikan masukan. Misalnya, Hati-hati ya Sayang, jalannya menanjak nih. Kamu mesti jalan pelan-pelan sambil pegangan. Begitu juga saat anak melakukan gerakan berjalan yang membuatnya tidak seimbang. Sambil menuntun anak, orang tua bisa memberikan contoh, Lihat Ayah deh. Begini nih, kalau berjalan, pandangan lurus ke depan. Hanya saja trik seperti ini lebih sering menemui jalan buntu karena pola pikir anak masih konkret. Dengan kata lain, masukan data akan lebih cepat terekam apabila ia mendapat pengalaman langsung. JANGAN PELIT REWARD Saat bisa melakukan sesuatu yang baru, anak juga perlu tanggapan dari orang tuanya. Lusi menyarankan, tanggapan ini sebaiknya diberikan dalam bentuk reward saat itu juga. Cukup dengan kalimat sederhana seperti, Hore anak Ayah sekarang sudah bisa jalan sendiri. Tujuannya agar anak merasa usahanya dihargai dan diperhatikan oleh orang tuanya. Selain itu, ia jadi tahu bahwa apa yang dilakukannya sungguh menyenangkan hati ayah ibunya. Begitu pula saat anak terjatuh, orang tua tetap perlu memberi tanggapan positif. Caranya?