[milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {02}

2006-06-12 Terurut Topik Nugra Kusumawati



ini ada info tapi japri aja yach ke ybs ini alamat e-mailnya : 

[EMAIL PROTECTED]
moga 
cocok

-Original Message-From: 
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of 
LaxmiSent: Monday, June 12, 2006 9:34 AMTo: 
milis-nakita List MemberSubject: [milis-nakita] need info agen 
pembantu... pls help! {01}

  
  Dear 
  All,
  Maaf pagi2 sudah ganggu lewat japri sudah beberapa minggu tidak tarima email dari 
  milis nakita.
  Saat ini 
  sedang butuh sekali info agen pembantu di daerah jaksel kalau ada.
  Tolong info-nya dari para nakita-ers
  Sekali lagi maaf kalau kurang berkenan
  Terima kasih
  
  
  Regards,
  Laxmi
  PT 
  Tyco Eurapipe Indonesia
  Jl. 
  Desa Anggadita, Klari
  Karawang Timur 
  41371
  West Java - 
  Indonesia
  Phone. +62 267 
  432044
  Fax. 
  +62 267 431857
  
  ATTENTION 
  RECIPIENT
  This email and 
  any attachments may contain privileged and/or confidential information and is 
  intended only for the use of the addressee. If you are not the intended 
  recipient of this email you must not disseminate, copy or take action in 
  reliance on it. If you have received this email in error please notify us 
  immediately and delete the email. The confidential nature of and/or privilege 
  in the documents transmitted is not waived or lost as a result of a mistake or 
  error in transmission.
  


=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





[milis-nakita] Perut mules di masa kehamilan {03}

2006-06-12 Terurut Topik Agustine Soegianto
dear dr.judi dan nakita-ers,

sekarang saya sedang hamil anak kedua, usia kandungan 32 minggu..
perut saya sering terasa kencang, seperti agak2 kram tapi tidak menimbulkan
sakit..
waktu melahirkan anak pertama th.2003 (kebetulan saya ditangani o/ dr.judi
di rs.pav. i**m suj***i) saya di sesar karena sudah lewat 1 minggu dari
tanggal perkiraan melahirkan dan tidak ada rasa mules.. ternyata anak saya
kekurangan oksigen dan ketuban saya sudah hijau.. pada kehamilan pertama
saya tidak pernah merasakan perut saya kencang seperti pada kehamilan kedua
ini..
kira2 penyebab-nya apa ya dok.. mungkin dokter bisa bantu??..
terima kasih dan maaf kalo kepanjangan..

-

rgds, = INNE =

PT.RICOBANA ABADI
Perkantoran Golden Centrum
Jl. Majapahit No.26, Jakarta

- Original Message -
From: judi januadi [EMAIL PROTECTED]
To: milis-nakita List Member milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Sent: Sunday, June 11, 2006 5:51 AM
Subject: [milis-nakita] Perut mules di masa kehamilan {02}


 Semakin tua kehamilan atau bila ada sesuatu yang merangsang kontraksi
rahim,
 maka rahim akan semakin sering kontraksi. Faktor yg sering jadi penyebab
 adalah infeksi, kehamilan ganda, atau ada kelainan rahim, misalnya mioma
 uteri (tumor jinak dari otot rahim). Infeksi pada vagina, kandung kemih
atau
 gigi bisa merangsang terjadinya kontraksi rahim. Untuk itu ibu hamil perlu
 memeriksakan diri ke dokter untuk mencari penyebabnya. Jangan dibiarkan
lho
 karena bisa terjadi kelahiran kurang bulan. Semua buah-buahan yang bersih
 dan tidak tercemar zat berbahaya, bebas di konsumsi, tentunya dalam jumlah
 yang wajar, jangan berlebihan bisa sakit perut tuh.

 _
 Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE!
 http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/




 =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

 Mailing List Nakita
 milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

 Arsip
 http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
 

 untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
 [EMAIL PROTECTED]

 untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
 [EMAIL PROTECTED]








=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]




[milis-nakita] kok saya tdk terima email dari Nakita ya {05}

2006-06-12 Terurut Topik uttiek

Dear Mam Diva dan nakita-ers,

Saya mohon maaf sebelumnya atas lambatnya milis nakita.
Memang kemarin sempat ada gangguan lagi yang menyebabkan lamanya posting 
dari nakita-ers masuk ke milis.

Tapi sekarang semua sudah diperbaiki dan semoga tidak ada masalah lagi.

Salam,
Moderator

Sekretaris Indogrosir Bandung wrote:

Ngomong2 tentang milis yang sepi, kenapa juga ya sekarang kalo kirim 
email nyampenya lama, semenjak milis sepi aja dan pernah juga saya 
kirim email tapi gak masuk2,
saya pikir kan lagi sepi tapi ko lama banget, padahal dulu2 cepet 
banget, saya kirim email, gak lama kemudian, ya... selang beberapa 
menit gitu udah muncul deh di inboxnya.

Kenapa ya Mbak Uttiek, apa masalah di tempat sayanya atau apanya ya ?
Kira2 di tempatnya nakitaers gitu juga gak ?
 
salam,

Mama Diva
 
 
 




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

 






=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]




[milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {03}

2006-06-12 Terurut Topik Fitri Rosmawaty



waks... alamat imel itu mah bukan alamat imel penyalur mba nunu tapi 
blio cuma nawarin aja, ada tetangganya yang lagi butuh kerja dan maunya domisili 
di bekasi dsk..

saya udah bicara langsung sama calon asistennya, namanya Ririn, dan saya 
kurang sreg dengan orangnya..

dan mba Sudarini juga udah inform kalo orangnya (Ririn) udah dibooked 
sama orang lain (yang jelas bukan saya...)

-fitri-
bunda Zildzie

  -Original Message-From: 
  milis-nakita@news.gramedia-majalah.com 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Nugra 
  KusumawatiSent: Monday, June 12, 2006 11:30 AMTo: 
  milis-nakita List MemberSubject: [milis-nakita] need info agen 
  pembantu... pls help! {02}
  ini ada info tapi japri aja yach ke ybs ini alamat e-mailnya : 
  
  [EMAIL PROTECTED]
  moga 
  cocok
  
  -Original 
  Message-From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of 
  LaxmiSent: Monday, June 12, 2006 9:34 AMTo: 
  milis-nakita List MemberSubject: [milis-nakita] need info agen 
  pembantu... pls help! {01}
  

Dear 
All,
Maaf pagi2 sudah ganggu lewat japri... sudah beberapa minggu tidak tarima email dari 
milis nakita.
Saat ini 
sedang butuh sekali info agen pembantu di daerah jaksel kalau ada.
Tolong info-nya dari para nakita-ers...
Sekali lagi maaf kalau kurang berkenan...
Terima kasih...


Regards,
Laxmi
PT 
Tyco Eurapipe Indonesia
Jl. 
Desa Anggadita, Klari
Karawang 
Timur 41371
West Java - 
Indonesia
Phone. +62 
267 432044
Fax. 
+62 267 431857

ATTENTION 
RECIPIENT
This email 
and any attachments may contain privileged and/or confidential information 
and is intended only for the use of the addressee. If you are not the 
intended recipient of this email you must not disseminate, copy or take 
action in reliance on it. If you have received this email in error please 
notify us immediately and delete the email. The confidential nature of 
and/or privilege in the documents transmitted is not waived or lost as a 
result of a mistake or error in transmission.


=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





[milis-nakita] email {01}

2006-06-12 Terurut Topik Yunita Susanti

Yth semua,

Mohon maaf nich, saya sendiri nggak
tahu kenapa koq email saya terkirim berulang2.
Dan saya sendiri juga email failure
notice banyak sekali.
Mungkin ada yang error dengan email
saya.

Saya coba deh checj sama IT saya, mungkin
ada problem.
Sekali lagi maaf ya Bapak2/Ibu2 jadi
terganggu oleh email saya.


Yunita Susanti


[milis-nakita] need info agen pembantu... pls help! {01}[Scanned]-email problem {01}

2006-06-12 Terurut Topik Laxmi








Wah
ada apa ya dengan email-nya
mbak yunita?

Saya
hari ini tarima email yg sama dari mbak sampai lebih
dari 20x

Atau mungkin ada masalah
dengan Server nakita?...





Regards,

Laxmi



















=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]







[milis-nakita] anak jatuh {01}

2006-06-12 Terurut Topik uttiek






Dear nakita-ers,

Setiap kali menghadapi rintangan atau situasi
baru yang datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi.
Terutama kalau ia belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau
berbalik arah secara mulus. Kemungkinan lain, anak terjatuh karena tak
mampu menahan keseimbangan tubuhnya saat melangkah di atas permukaan
yang tidak rata. 
Semoga artikel ini membantu

Salam,
Uttiek




JATUH TAK MEMBUAT SI KECIL JERA

Membiarkan
si kecil sesekali terjatuh justru akan memberinya pelajaran berharga

Saat
anak memasuki usia satu tahun ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan
orang tua sebagai anugerah. Tak heran kalau ulang tahun pertama umumnya
dirayakan secara meriah dengan penuh rasa syukur karena si kecil sudah
melewati masa bayinya. Bersamaan dengan itu, kemampuan jelajah si kecil
juga sudah meluas. Ia kini sudah bisa bergerak dengan merangkak atau
berjalan ke mana pun dia mau. Padahal berdiri saja belum tegak benar
dan kalau melangkah masih terlihat oleng.
Toh, meski sudah bolak-balik jatuh, si
batita tetap saja ngotot melangkahkan kakinya untuk berjalan
atau berlari tanpa mengenal takut. Sebaliknya, orang tua begitu
khawatir buah hatinya akan terantuk atau terjatuh. Lalu dengan alasan
melindungi, orang tua akan membatasi eksplorasinya. Pertanyaannya,
apakah perlakuan orang tua yang seperti itu sudah tepat?
JATUH-BANGUNPERKAYA
MEMORI
Agaknya perlu disimak pendapat psikolog dari
RSAB Harapan Kita, Dra. M Louise M.M. Psi. Ia menegaskan,
kegagalan atau jatuh-bangun dalam proses belajar merupakan hal yang
biasa. "Dulu selagi kita belajar naik sepeda, contohnya, siapa sih yang
tidak terluka karena jatuh? Begitu juga saat kita tengah belajar
berjalan. Coba saja tanyakan ke orang tua kita berapa puluh kali dulu
kita jatuh bangun saat itu." Jadi benar kata pepatah, "Kalau ingin
berhasil ya harus berani gagal dulu."
Bukankah ketika anak terjatuh, ia akan merasa
makin tertantang dan berintrospeksi. "Oh ternyata sakit dan enggak enak
ya kalau jatuh." Momen inilah yang bisa dijadikan anak untuk
berintrospeksi, tentunya setelah diarahkan orang tua. Cantohnya, "Oh,
kata mama aku jatuh karena terpeleset di lantai yang licin. Mama bilang
kalau jalan aku harus hati-hati."
Dari pengalaman semacam itu anak akan belajar,
"Aku enggak mau lagi jatuh. Soalnya, jatuh itu sakit." Begitu ia
mendapat pengalaman dan belajar darinya, saat menghadapi jalan licin,
memori mengenai pengalaman tak enak tadi akan muncul sebagai data,
"Jalan ini licin. Aku harus pegangan dan hati-hati supaya enggak jatuh
lagi." Nah, refleks semacam ini jika muncul terus-menerus akan
terakumulasi sebagai suatu bentuk keterampilan yang membuat anak siaga.
Tentu saja bukan berarti setelah itu anak
langsung lancar jalannya. Setiap kali menghadapi rintangan atau situasi
baru yang datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi.
Terutama kalau ia belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau
berbalik arah secara mulus.
Kemungkinan lain, anak terjatuh karena tak
mampu menahan keseimbangan tubuhnya saat melangkah di atas permukaan
yang tidak rata. Itulah sebabnya, tandas Lusi, "Makin kaya pengalaman
yang didapat, kian banyak proses pembelajaran dan data yang diperoleh
anak sebagai bekalnya untuk bisa berjalan normal seperti orang dewasa."
Ia menambahkan, data yang akan
memperkaya memori anak bisa diberikan orang tua dalam bentuk trik yang
dipraktekkan, jadi bukan hanya lewat pengalaman terjatuh.
Caranya, sering-seringlah mengajak batita belajar berjalan. Namun
ketika melewati jalan yang berpeluang menyebabkan anak jatuh, orang tua
sebaiknya langsung memberikan masukan. Misalnya, "Hati-hati ya Sayang,
jalannya menanjak nih. Kamu mesti jalan pelan-pelan sambil pegangan."
Begitu juga saat anak melakukan gerakan
berjalan yang membuatnya tidak seimbang. Sambil menuntun anak, orang
tua bisa memberikan contoh, "Lihat Ayah deh. Begini nih, kalau
berjalan, pandangan lurus ke depan." Hanya saja trik seperti ini lebih
sering menemui jalan buntu karena pola pikir anak masih konkret. Dengan
kata lain, masukan "data" akan lebih cepat terekam apabila ia mendapat
pengalaman langsung.
JANGAN PELIT 
REWARD
Saat bisa melakukan sesuatu yang baru,
anak juga perlu tanggapan dari orang tuanya. Lusi menyarankan,
tanggapan ini sebaiknya diberikan dalam bentuk reward saat itu
juga. 
Cukup dengan kalimat sederhana seperti,
"Hore anak Ayah sekarang sudah bisa jalan sendiri." Tujuannya agar anak
merasa usahanya dihargai dan diperhatikan oleh orang tuanya. Selain
itu, ia jadi tahu bahwa apa yang dilakukannya sungguh menyenangkan hati
ayah ibunya.
Begitu pula saat anak terjatuh, orang tua
tetap perlu memberi tanggapan positif. Caranya? Lusi mengingatkan agar
orang tua tidak bersikap panik. Segala ekspresi kepanikan bisa terbaca
oleh anak lewat kata-kata maupun mimik wajah ayah dan ibu. "Kalau orang
tuanya saja panik, jangan salahkan anak bila ikut-ikutan panik yang
akhirnya berkembang jadi ketakutan."
Pun, karena keterbatasan pengetahuannya,
kepanikan orang tua 

[milis-nakita] benjolan hemangioma {01}

2006-06-12 Terurut Topik uttiek






Dear nakita-ers,

Lokasi hemangioma bisa di mana saja di seluruh
tubuh. Ada yang di kaki, tangan, kepala, muka, leher, bibir, di bawah
mata, di dalam hidung dan bahkan ada yang di liver. 





HEMANGIOMA, BENJOLAN JINAK
PADA ANAK
T
ak perlu terlalu
dikhawatirkan, kok. Sebab benjolan ini akan hilang sendiri. 

Kebanyakan dari kita, kan, justru panik, ya,
bila menemukan gejala-gejala yang dicurigai dari anak. 

Memang wajar, kok. Seperti yang terjadi di
sebuah ruang praktek dokter anak di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
"Dok, punggung telapak kaki anak saya baru-baru ini ada benjolan dan
berwarna merah. Kok, sepertinya makin lama makin membesar. Apakah
berbahaya, Dok?" tanya seorang bapak dengan wajah risau. Sementara sang
ibu membaringkan bayinya yang berusia 4 bulan di meja periksa dokter. 

"O, ini hemangioma. Tidak apa-apa, kok, nanti
juga hilang," ujar dr. Endang Windiastuti, MD, MM, usai
melakukan pemeriksaan. 

Kendati sedikit lega, tapi dari raut wajahnya
tampak kedua orang tua tersebut masih ragu, benarkah tidak berbahaya?
Sebetulnya apa, sih, hemangioma. Yuk, kita ikuti pemaparan dokter anak
dari bagian hematologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. 

PELEBARAN PEMBULUH DARAH 

Dilihat dari segi bahasa, hemangioma berasal
dari bahasa Latin, 
Hemangio merupakan unsur kata yang menunjukkan adanya hubungan
dengan pembuluh darah. Sedangkan oma berarti pelebaran atau benjolan
yang bersifat jinak. "Sebetulnya hemangioma bisa dimasukkan sebagai
tumor jinak tapi bukan seperti kanker melainkan benjolan yang terbentuk
dari pembuluh darah," terang Endang. 

Jadi, hemangioma adalah pelebaran pembuluh
darah, baik vena maupun pembuluh darah lainnya. Jumlah pembuluh
darahnya pun lebih banyak dari normal. Tapi berbeda dengan varises, lo,
kendati karena pelebaran pembuluh darah. Pada varises pembuluh darah
yang melebar dan berliku-liku adalah pembuluh vena. 

Menurut Endang, ada dua jenis hemangioma
berdasarkan letak pelebaran pembuluh darahnya. Pertama, hemangioma yang
dangkal atau superfisial; letak pelebaran pembuluh darahnya di
permukaan. Kedua, hemangioma yang letaknya dalam. "Yang pertama, letak
di permukaan termasuk ringan. Cirinya, pada benjolan yang seperti kol
akan tampak gambaran pembuluh darah berwarna merah. Terkadang ada
bintik-bintik merah di sekeliling benjolan." Hemangioma superfisial ini
biasa disebut dengan strawberry type. "Sedangkan ciri-ciri
hemangioma yang letaknya dalam, tampak berwarna kebiru-biruan. Bisa
juga berwarna merah kalau pembuluh darahnya cukup banyak dan letaknya
semakin ke atas permukaan," terang Endang. 

Lokasi hemangioma ini, kata Endang, bisa di
mana saja di seluruh tubuh. Ada yang di kaki, tangan, kepala, muka,
leher, bibir, di bawah mata, di dalam hidung dan bahkan ada yang di
liver. Paling banyak lokasi yang ditemukan itu pada tangan, kaki, dan
leher. 

DIBAWA SEJAK LAHIR 

Tapi tak perlu terlalu khawatir berlebihan,
karena hemangioma bukan suatu penyakit yang ganas, kok, Bu-Pak. Memang
sampai saat ini penyebab terjadinya hemangioma belum diketahui pasti.
Yang jelas, hemangioma biasanya dibawa sejak lahir. "Manifestasi
munculnya berupa benjolan berwarna merah, akan kelihatan setelah satu
minggu sampai empat minggu setelah lahir. Bahkan terkadang 1-2 bulan
setelah lahir. Benjolannya berdiameter sekitar 1-4 sentimeter," ungkap
Endang. 

Hemangioma juga bukan tanda lahir atau Mongolian
spot. Pada tanda lahir memang akan tampak warna biru atau merah
tapi datar, tidak ada benjolan. Sementara hemangioma tampak ada
benjolan. 

Menurut kepustakaan, hemangioma yang ringan
atau dangkal ditemukan sekitar 25 persen. Sedangkan keadaan hemangioma
yang dalam hanya 15 persen. Jadi, tergolong jarang. Di Indonesia
perbandingan penderita hemangioma anak laki-laki dan perempuan yaitu
1:1 . Sedangkan di luar negeri lebih banyak anak perempuan dengan
perbandingan 3:1. 

Yang jelas hemangioma yang ada sejak lahir ini
makin lama akan membesar. Tapi biasanya kemudian akan terjadi regresi
secara spontan atau mengecil. Sekitar usia dua tahun rata-rata akan
menghilang. Tak jarang ada yang baru menghilang setelah usianya lima
tahun. Setelah menghilang biasanya membekas; kulit bekas lokasi
benjolannya akan berwarna putih atau akan keriput. "Bila hemangioma
sudah menghilang maka tak akan muncul kembali," jelas Endang. 

TAK PERLU OPERASI 

Memang hemangioma tergolong tumor jinak, tapi
tidak mengganggu dan tidak menyebar ke seluruh tubuh. Jadi bisa
didiamkan saja. Umumnya akan mengecil dengan sendirinya. Tapi
tergantung besar benjolannya juga. "Kalau terlalu besar, maka
pengobatannya dibantu dengan penyuntikan pada lokasi benjolan dan juga
dengan pemberian obat minum dari golongan steroid." 

Kalau benjolan itu besar, misal dengan
diameter 3-4 sentimeter maka penyuntikan bisa sebanyak 10-20 kali.
Biasanya dilakukan dua minggu sekali dengan dosis obat yang sama. Ada
yang cuma 2-3 kali suntik sudah mengecil, tapi ada juga yang mengecil
setelah lebih dari 10 kali suntikan. Tapi kalau pemberian 

[milis-nakita] disleksia {01}

2006-06-12 Terurut Topik uttiek






Dear nakita-ers,

Gangguan ini
bukanlah bentuk dari ketidakmampuan fisik, seperti kesulitan visual. Ia
lebih mengarah pada bagaimana otak mengolah dan memproses informasi
yang sedang dibaca anak.
Semoga artikel ini membantu

Salam,
Uttiek



SULIT MEMBACA BISA JADI DISLEKSIA


Ketidakmampuan
membaca pada anak sering digeneralisir sebagai kelemahan intelegensi.
Padahal, bisa jadi ia mengalami disleksia.

Disleksia
atau gangguan berupa kesulitan membaca, menurut Jacinta F.
Rini, M.Psi, dari Hermawan
Consulting, pada dasarnya disebabkan kelainan neurologis. Gejalanya,
kemampuan membaca si anak berada di bawah kemampuan yang semestinya
dengan mempertimbangkan tingkat intelegensi, usia dan pendidikannya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh John Bradford (pendiri Direct
Learning, sebuah lembaga pengembangan program untuk Learning
Disabilities di Amerika), disleksia lebih banyak diderita pria
daripada wanita. 

Rini
melanjutkan, "Gangguan ini bukanlah bentuk dari ketidakmampuan fisik,
seperti kesulitan visual. Ia lebih mengarah pada bagaimana otak
mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca anak tersebut." 

FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB 

Meski belum ada
yang dapat memastikan penyebab disleksia ini, penelitian-penelitian
menyimpulkan adanya 3 faktor penyebab, yaitu; 

*
Faktor keturunan 

Disleksia
cenderung terdapat pada keluarga yang mempunyai anggota kidal. Orang
tua yang disleksia tidak secara otomatis menurunkan gangguan ini kepada
anak-anaknya, atau anak kidal pasti disleksia. Penelitian John Bradford
(1999) di Amerika menemukan indikasi, bahwa 80 persen dari seluruh
subjek yang diteliti oleh lembaganya mempunyai sejarah atau latar
belakang anggota keluarga yang mengalami learning disabilities,
dan 60% di antaranya punya anggota keluarga yang kidal. 

*
Problem pendengaran sejak usia dini 

Apabila dalam 5
tahun pertama, seorang anak sering mengalami flu dan infeksi
tenggorokan, maka kondisi ini dapat mempengaruhi pendengaran dan
perkembangannya dari waktu ke waktu hingga dapat menyebabkan cacat.
Kondisi ini hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan intensif dan
detail dari dokter ahli. 

Jika kesulitan
pendengaran terjadi sejak dini dan tidak terdeteksi, maka otak yang
sedang berkembang akan sulit menghubungkan bunyi atau suara yang
didengarnya dengan huruf atau kata yang dilihatnya. Padahal,
perkembangan kemampuan ini sangat penting 

bagi perkembangan kemampuan bahasa yang akhirnya dapat menyebabkan
kesulitan jangka panjang, terutama jika disleksia ini tidak segera
ditindaklanjuti. Konsultasi dan penanganan dari dokter ahli amatlah
diperlukan. 

*
Faktor kombinasi 

Ada pula kasus
disleksia yang disebabkan kombinasi dari 2 faktor di atas, yaitu
problem pendengaran sejak kecil dan faktor keturunan. Faktor kombinasi
ini menyebabkan kondisi anak dengan gangguan disleksia menjadi kian
serius atau parah, hingga perlu penanganan menyeluruh dan kontinyu.
Bisa jadi, prosesnya berlangsung sampai anak tersebut dewasa. 

Dengan
perkembangan teknologi CT Scan, bisa dilihat bahwa perkembangan sel-sel
otak penderita disleksia berbeda dari mereka yang nondisleksia.
Perbedaan ini mempengaruhi perkembangan fungsi-fungsi tertentu pada
otak mereka, terutama otak bagian kiri depan yang berhubungan dengan
kemampuan membaca dan menulis. 

Selain itu,
terjadi perkembangan yang tidak proporsional pada sistem 
magno-cellular di otak penderita disleksia. Sistem ini
berhubungan dengan kemampuan melihat benda bergerak. Akibatnya, objek
yang mereka lihat tampak berukuran lebih kecil. Kondisi ini menyebabkan
proses membaca jadi lebih sulit karena saat itu otak harus mengenali
secara cepat huruf-huruf dan sejumlah kata berbeda yang terlihat secara
bersamaan oleh mata. 

CARA
MENGATASI 

Pada dasarnya
ada berbagai variasi tipe disleksia. Penemuan para ahli memperlihatkan
bahwa perbedaan variasi itu begitu nyata, hingga tidak ada satu pola
baku atau kriteria yang betul-betul cocok semuanya terhadap ciri-ciri
seorang anak disleksia. "Misalnya, ada anak disleksia yang bermasalah
dengan kemampuan mengingat jangka pendeknya, sebaliknya ada pula yang
ingatannya justru baik sekali. Lalu, ada yang punya kemampuan matematis
yang baik, tapi ada pula yang parah. Untuk itulah bantuan ahli
(psikolog) sangat diperlukan untuk menemukan pemecahan yang tepat,"
anjur Rini. 

Sebagai
gambaran, para ahli akan membantu mereka dengan menggunakan berbagai
metode berikut: 

* Metode multi-sensory 

Dengan metode
yang terintegrasi, anak akan diajarkan mengeja tidak hanya berdasarkan
apa yang didengarnya lalu diucapkan kembali, tapi juga memanfaatkan
kemampuan memori visual (penglihatan) serta taktil (sentuhan). Dalam
prakteknya, mereka diminta menuliskan huruf-huruf di udara dan di
lantai, membentuk huruf dengan lilin (plastisin), atau dengan
menuliskannya besar-besar di lembaran kertas. Cara ini dilakukan untuk
memungkinkan terjadinya asosiasi antara pendengaran, penglihatan dan
sentuhan sehingga mempermudah otak bekerja mengingat kembali

[milis-nakita] hanya tertarik pada 1 hal {01}

2006-06-12 Terurut Topik uttiek






Dear nakita-ers,

Artikel ini pernah dimuat di rubrik Tanya Jawab nakita
Semoga membantu


Salam,
Uttiek





HANYA TERTARIK IKLAN LAGU
ANAK-ANAK


Anak saya lahir lewat operasi sesar dengan BB 4 kg dan TB
50 cm. Sekarang ia berumur 17 bulan (BB 13 kg), tapi sampai saat ini
belum bisa bicara, hanya mengucapkan mama dan papa tanpa ada maksudnya.
Sering saya ajari dia bicara dengan menunjukkan gambar-gambar binatang
dan buah-buahan, tapi ia sama sekali tak tertarik. Hanya iklan dan lagu
anak-anak di TV yang menarik perhatiannya. Apakah anak saya normal?
Karena jika dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, ia jauh
tertinggal. Terima kasih atas jawaban Ibu. 


Sri Retno Asih Djumantara - Jakarta Timur 



Yth. Ibu Sri, 


Sayang sekali penjelasan Ibu kurang lengkap. Misalnya, jenis
kelamin anak, karena prevalensi lambat bicara pada anak laki-laki lebih
besar. Apakah ia sudah mengerti bila ditanyakan sesuatu (dengan
menunjuk benda yang ditanyakan)? Apakah ia bisa melaksanakan perintah
sederhana, misalnya, mengambil sepatu atau menunjuk dirinya saat
ditanyakan "mana Ade?" Apakah sejak bayi anak sudah biasa diajak
berkomunikasi ataukah lebih banyak dibiarkan diam atau nonton TV
sendirian? Karena rangsangan bahasa perlu dimulai sejak bayi. Apakah
pada usia 3 bulan anak banyak berceloteh atau cenderung diam saja? 


Menurut penelitian, beberapa anak yang mengalami kelambatan
perkembangan bicara atau yang hiperaktif dan autis tak melalui masa
berceloteh. Bila anak belum paham perintah, belum menguasai bahasa
reseptif (belum mengerti maksud perkataan orang lain yang sederhana),
dan sampai saat ini belum mampu menyebut mama-papa secara bertujuan,
sebaiknya Ibu membawanya ke psikolog dan ahli saraf anak. 


Apakah anak sudah mengerti dan mau menengok bila dipanggil
namanya? Apakah ia banyak bergerak (hiperaktif) dan kurang mau menatap
mata lawan bicaranya? Wajar-wajar saja kalau ia sangat tertarik pada
iklan TV dan lagu anak-anak, karena iklan mengandung berbagai rangsang
seperti warna, suara, dan gerakan-gerakan. Tapi bila ketertarikan anak
terhadap iklan TV sudah berlebihan (marah besar bila dilarang,
seakan-akan merupakan rutinitas yang tak boleh ditinggalkan), maka Ibu
perlu lebih waspada. 


Apakah ia tertarik pada lagu anak-anak yang ditayangkan di TV
ataukah dari kaset? Bila ia tertarik dengan lagu, bisa dicoba untuk
melantunkan beberapa patah kata yang ada di dalam lagu (pilih yang
sederhana). 


Normal tidaknya anak Ibu masih sulit bagi saya untuk
menentukannya mengingat tak lengkapnya keterangan yang Ibu berikan.
Upaya Ibu memperkenalkan gambar-gambar binatang dan buah-buahan sudah
benar, namun perlu dikaji ulang bagaimana metode pemberiannya.
Hendaknya perkenalkan satu persatu (satu gambar sering diulang-ulang)
dan baru perkenalkan gambar lain setelah anak bisa menyebut atau
menunjuk dengan benar gambar yang sudah diajarkan. 


Penting pula melatih anak menyebut mama-papa atau menunjuk
Ibu saat ditanya "mana mama", dan menunjuk ayah saat ditanya "mana
papa". Secara bertahap, biarkan anak menunjuk dirinya saat ditanya
"mana Ade". Lebih baik lagi kalau bisa menyebut namanya sendiri.
Setelah itu ajarkan nama bagian-bagian tubuh anak. Penting untuk sering
mengulang sampai anak paham. Sambil mencari psikolog dan dokter ahli
saraf anak, Ibu dapat mencoba memberi latihan tersebut, mudah-mudahan
dapat membantu. Salam dari saya.








=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





[milis-nakita] Persalinan tanpa sakit {01}

2006-06-12 Terurut Topik uttiek






Dear nakita-ers,

Teknik ILA dilakukan dengan cara menyuntikkan
obat ke urat saraf di tulang belakang bagian bawah. Sehingga, kendati
sang ibu tetap sadar, ibu tidak merasakan nyeri.
Semoga artikel ini membantu


Salam,
Uttiek



PERSALINAN NORMAL TANPA
RASA SAKIT
K
ini para ibu tak perlu
cemas lagi akan rasa sakit saat melahirkan normal. Obatnya sudah ada,
Bu. Nyaris tanpa efek samping, lo! 

"Enggak, deh, saya kapok melahirkan. Sakitnya
luar biasa. Saya ngerasain mules dua hari. Pembukaannya lambat, bayinya
susah keluar," cerita Ibu Nina. Memang, kasus Ibu Nina kerap juga
terjadi pada ibu-ibu lain, kan? Banyak Ibu merasa ngeri untuk
melahirkan secara normal karena membayangkan rasa nyeri luar biasa saat
melahirkan. Akibatnya, bagi yang tak kuat menahan nyeri tersebut, di
tengah proses persalinan tak jarang mereka meminta untuk dibedah sesar.

Mengapa, sih, proses persalinan kerap disertai
nyeri? Menurut dr. Nasdaldy, Sp.OG, dalam persalinan pasti ada
rasa nyeri karena ada kontraksi uterus (rahim). "Untuk menimbulkan
pembukaan jalan lahir dan untuk mengeluarkan bayi maka perlu kontraksi.
Nah, kontraksi inilah yang menyebabkan nyeri." Pada setiap orang, kadar
nyerinya berbeda. Ada orang yang hanya sedikit saja merasakannya dan
pada dasarnya ia bisa mengatasi. Tapi, ada juga yang memang nyerinya
luar biasa, sehingga ia tidak bisa mengatasi nyeri tersebut.
"Sebetulnya nyeri dalam proses persalinan bisa diatasi dengan
obat-obatan anti nyeri," ujar ahli kebidanan dan kandungan dari RSIA
Hermina Jatinegara, Jakarta, ini. 
Yang jelas, cukup banyak teknik mengatasi rasa
nyeri. Pertama, menyuntikkan obat melalui pembuluh darah atau otot.
Namun efeknya, bayi dan sang ibu akan tidur atau mengantuk. Kedua, obat
bius lokal, terutama yang dipakai untuk menghilangkan nyeri saat
penjahitan luka pelebaran jalan lahir. Ketiga, bius total yang
diberikan pada keadaan tertentu yang diakhiri dengan operasi. "Efeknya,
ibu menjadi tidak sadar sehingga ia tidak dapat langsung melihat
bayinya begitu lahir." 
Nah, kini dunia kedokteran menyediakan metode
terbaru untuk mengatasi nyeri selama persalinan, dikenal dengan Intrathecal
Labor Analgesia (ILA). Sesungguhnya teknik ILA sudah lama dikenal
di Amerika Serikat. "Sudah sejak seabad lalu diterapkan di Amerika.
Namun, di Indonesia baru tahun ini dipakai dan baru ada di RS Hermina
Jatinegara," terang dr. Susilo, Sp.AnK. 
Apa itu ILA? Mari kita mengenalnya lebih jauh.



LEBIH BAIK DARI EPIDURAL 


Teknik ILA dilakukan dengan cara menyuntikkan
obat ke urat saraf di tulang belakang bagian bawah. "Sehingga, kendati
sang ibu tetap sadar, ibu tidak merasakan nyeri," terang Susilo.
Kendati caranya hampir mirip dengan teknik anestesi regional
(epidural), tapi ada perbedaan yang cukup mencolok antara ILA dan
epidural. "Epidural memakai dosis obat cukup tinggi dan disuntikkan ke
ruangan sebelum mencapai selaput otak. Pemasangannya juga menggunakan
kateter, sehingga bisa saja kateternya false route, nyasar ke
mana-mana. Nah, kalau sudah nyasar, kan, bisa masuk ke pembuluh darah
sehingga menimbulkan komplikasi. Misalnya, ibu jadi kejang. Selain itu,
ada kemungkinan masuk ke tubuh bayi juga. Dengan demikian bisa
dikatakan komplikasi teknik epidural cukup tinggi," tambah Susilo lebih
rinci. Tak cuma itu, teknik epidural pun mengakibatkan persalinan jadi
sedikit terhambat. "Karena otot-ototnya terpengaruh. Saat mengedan,
kekuatan ibu jadi lemah karena ada bagian saraf yang diblok." 
Sedangkan dalam teknik ILA, dosis obat yang
digunakan hanya sepersepuluh obat epidural. "Dengan jarum yang lebih
lembut, dan dimasukkan langsung ke dalam selaput otak, jadi bercampur
dengan cairan otak. Selain itu, di dalam selaput otak itu tidak ada
pembuluh darah sehingga tidak menyebar. Selain itu, ILA hanya memblok
rasa nyerinya saja tanpa harus memblok motorik bergeraknya. Jadi,
menghilangkan rasa nyeri tanpa harus mempengaruhi otot-ototnya. Bahkan,
setelah diberi ILA, ibu hamil tetap bebas berjalan-jalan." 
Kekuatan ILA pun lebih lama dari epidural.
Jika masa kerja epidural hanya 1-2 jam, maka ILA antara 10-12 jam.
"Akibatnya jika memakai epidural setiap 2 jam harus ditambah lagi. Itu,
kan, berarti volume dan dosis obat akan bertambah terus. Sehingga
akhirnya masuk ke dalam sirkulasi darah dan bisa masuk ke dalam janin.
Akibatnya, janinnya bisa terpengaruh, misalnya, saat lahir akan
terlihat mengantuk. Sedangkan ILA hanya bekerja di susunan saraf pusat
ibunya." 
Idealnya, tambah Nasdaldy, karena masa
kerjanya yang terbatas, maka ILA baru disuntikkan setelah pembukaan 3.
"Pada pembukaan 4 atau 5, biasanya ibu mulai merasakan kesakitan yang
sangat, sehingga saat itulah diperlukan suntikan ILA." Jadi, pemberian
ILA cukup ideal, baik dari segi pasien maupun persalinannya. "Karena
kalau persalinannya lebih dari 10 jam, maka hal ini masih bisa
teratasi. 
Bukankah secara matematik, setiap 1 jam itu
berlangsung pembukaan 1 cm." Bahkan, ILA pun mampu mempercepat proses
persalinan. "Umumnya untuk menunggu hingga 

[milis-nakita] [***SPAM*** Score/Req: 05.0/5.0] dimana mbak Uttiek? {01}

2006-06-12 Terurut Topik muhana dyah sari

Dear All...
Maaf,saya cuma mau coba kirim email.Kayaknya milis nakita 
makin sepi deh,dan kayaknya juga gak semua email bisa 
masuk ke inbox saya.Yang ada masalah email saya atau milis 
nakita ya?Trus mbak Uttiek juga kok gak pernah nongol 
emailnya,biasanya kan mesti kasih komentar atau kirim 
artikel,dimana mbak Uttiek ya?Atau mungkin email dari mbak 
Uttiek gak bisa masuk inbox saya?Maaf kalau email saya 
mengganggu...



Rgds,
Ibunya Naufal

===
TELKOM Group Peduli Jogja, ketik PEDULI, kirim SMS ke 5000

Dengan mengirim SMS berisi PEDULI ke nomor 5000, Anda menyumbang
Rp. 5.000,- per SMS bagi korban gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dana 100% akan disumbangkan TELKOM dan TELKOMSEL atas nama pelanggan
ke Palang Merah Indonesia setiap minggu selama 1 bulan, mulai 30 Mei s/d 30
Juni 2006. Pengumpulan dan distribusi dana diaudit oleh auditor independen dan
disaksikan oleh notaris. Bantuan via SMS ini dapat diikuti oleh pelanggan Flexi,
KartuHalo, simPATI, dan Kartu AS

Khusus pelanggan FLEXI, Anda dapat menyumbang dengan nilai
lebih besar dengan mengetik 1 atau 25000 atau 5 kirim ke 5000

Informasi lebih lanjut, klik www.telkomflexi.com
===



=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]




[milis-nakita] Mempersiapkan Kehamilan {02}

2006-06-12 Terurut Topik judi januadi
Asam folat sangat penting untuk mencegah defek tabung saraf, misalnya dalam 
pembentukan kepala dan tulang belakang. Bila kekurangan dapat terjadi janin 
tanpa tempurung kepala (anensefalus) atau tulang belakangnya berlubang 
(spina bifida). Satu tablet asam folat (1 mg) perhari sudah cukup memenuhi 
kebutuhan asam folat tubuh, minimal dikonsumsi 3 bulan sebelum hamil. Satu 
tablet asam folat setara kira-kira satu ember bayam. wah repotkan 
memakannya. Secara statistik memang angka resiko mpo janin cacat meningkat 
bermakna setelah 35 tahun. Angka ini hanya hitungan manusia, sekedar 
panduan. Bila ibu mau hamil lagi silakan, yang penting berdoa agar diberi 
momongan yang sehat dan normal. Lakukan gaya hidup yang sehat, konsumsi 
makanan dan minuman yang alami, hindari MSG dan makanan berpengawet. Gizi 
yang seimbang  dan memenuhi kebutuhan kalori ibu hamil sangat dianjurkan. 
Ibu bisa baca buku yang saya tulis tentang mempersiapkan kehamilan sehat, 
sudah ada ditoko buku terkemuka dikota besar. Semoga informasi tersebut 
bermanfaat bagi kita semua. Amien.


_
Don't just search. Find. Check out the new MSN Search! 
http://search.msn.click-url.com/go/onm00200636ave/direct/01/





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]




[milis-nakita] anak jatuh {02}

2006-06-12 Terurut Topik Anna








Many Thanks mba Uttiek.



Regards,

Ibunda Divya.











From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:milis-nakita@news.gramedia-majalah.com]
On Behalf Of uttiek
Sent: 12 Juni 2006 16:35
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] anak jatuh
{01}







Dear nakita-ers,

Setiap kali menghadapi rintangan atau situasi baru yang
datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi. Terutama kalau ia
belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau berbalik arah secara mulus.
Kemungkinan lain, anak terjatuh karena tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya
saat melangkah di atas permukaan yang tidak rata. 
Semoga artikel ini membantu

Salam,
Uttiek




JATUH TAK MEMBUAT SI
KECIL JERA











Membiarkan si kecil sesekali terjatuh justru akan
memberinya pelajaran berharga











Saat anak
memasuki usia satu tahun ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan orang tua
sebagai anugerah. Tak heran kalau ulang tahun pertama umumnya dirayakan secara
meriah dengan penuh rasa syukur karena si kecil sudah melewati masa bayinya.
Bersamaan dengan itu, kemampuan jelajah si kecil juga sudah meluas. Ia kini
sudah bisa bergerak dengan merangkak atau berjalan ke mana pun dia mau. Padahal
berdiri saja belum tegak benar dan kalau melangkah masih terlihat oleng.





Toh, meski sudah bolak-balik
jatuh, si batita tetap saja ngotot melangkahkan kakinya untuk berjalan atau
berlari tanpa mengenal takut. Sebaliknya, orang tua begitu khawatir buah
hatinya akan terantuk atau terjatuh. Lalu dengan alasan melindungi, orang tua
akan membatasi eksplorasinya. Pertanyaannya, apakah perlakuan orang tua yang
seperti itu sudah tepat?





JATUH-BANGUNPERKAYA
MEMORI





Agaknya perlu disimak pendapat
psikolog dari RSAB Harapan Kita, Dra. M
Louise M.M. Psi. Ia menegaskan, kegagalan atau jatuh-bangun dalam
proses belajar merupakan hal yang biasa. Dulu selagi kita belajar naik
sepeda, contohnya, siapa sih yang tidak terluka karena jatuh? Begitu juga saat
kita tengah belajar berjalan. Coba saja tanyakan ke orang tua kita berapa puluh
kali dulu kita jatuh bangun saat itu. Jadi benar kata pepatah,
Kalau ingin berhasil ya harus berani gagal dulu.





Bukankah ketika anak terjatuh, ia
akan merasa makin tertantang dan berintrospeksi. Oh ternyata sakit dan
enggak enak ya kalau jatuh. Momen inilah yang bisa dijadikan anak untuk
berintrospeksi, tentunya setelah diarahkan orang tua. Cantohnya, Oh, kata
mama aku jatuh karena terpeleset di lantai yang licin. Mama bilang kalau jalan
aku harus hati-hati.





Dari pengalaman semacam itu anak
akan belajar, Aku enggak mau lagi jatuh. Soalnya, jatuh itu sakit.
Begitu ia mendapat pengalaman dan belajar darinya, saat menghadapi jalan licin,
memori mengenai pengalaman tak enak tadi akan muncul sebagai data, Jalan
ini licin. Aku harus pegangan dan hati-hati supaya enggak jatuh lagi.
Nah, refleks semacam ini jika muncul terus-menerus akan terakumulasi sebagai
suatu bentuk keterampilan yang membuat anak siaga.





Tentu saja bukan berarti setelah
itu anak langsung lancar jalannya. Setiap kali menghadapi rintangan atau
situasi baru yang datanya belum terekam, bukan tidak mungkin ia jatuh lagi.
Terutama kalau ia belum mampu mengerem kecepatan langkahnya atau berbalik arah
secara mulus.





Kemungkinan lain, anak terjatuh
karena tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya saat melangkah di atas permukaan
yang tidak rata. Itulah sebabnya, tandas Lusi, Makin kaya pengalaman yang
didapat, kian banyak proses pembelajaran dan data yang diperoleh anak sebagai
bekalnya untuk bisa berjalan normal seperti orang dewasa.





Ia menambahkan, data yang akan
memperkaya memori anak bisa diberikan orang tua dalam bentuk trik yang
dipraktekkan, jadi bukan hanya lewat pengalaman terjatuh. Caranya,
sering-seringlah mengajak batita belajar berjalan. Namun ketika melewati jalan
yang berpeluang menyebabkan anak jatuh, orang tua sebaiknya langsung memberikan
masukan. Misalnya, Hati-hati ya Sayang, jalannya menanjak nih. Kamu mesti
jalan pelan-pelan sambil pegangan.





Begitu juga saat anak melakukan
gerakan berjalan yang membuatnya tidak seimbang. Sambil menuntun anak, orang
tua bisa memberikan contoh, Lihat Ayah deh. Begini nih, kalau berjalan,
pandangan lurus ke depan. Hanya saja trik seperti ini lebih sering
menemui jalan buntu karena pola pikir anak masih konkret. Dengan kata lain,
masukan data akan lebih cepat terekam apabila ia mendapat
pengalaman langsung.





JANGAN
PELIT REWARD





Saat bisa melakukan sesuatu yang
baru, anak juga perlu tanggapan dari orang tuanya. Lusi menyarankan, tanggapan
ini sebaiknya diberikan dalam bentuk reward
saat itu juga. Cukup dengan kalimat sederhana seperti, Hore anak Ayah
sekarang sudah bisa jalan sendiri. Tujuannya agar anak merasa usahanya
dihargai dan diperhatikan oleh orang tuanya. Selain itu, ia jadi tahu bahwa apa
yang dilakukannya sungguh menyenangkan hati ayah ibunya.





Begitu pula saat anak terjatuh,
orang tua tetap perlu memberi tanggapan positif. Caranya?