[milis-nakita] Posisi Bayi Melintang {02}

2007-01-04 Terurut Topik o.KEL.Windha Afrilia
Sore mbak...pengalaman saya dulu posisi bayi saya juga melintang sampai usia
kandungan 30 minggu dan terapinya sederhana sekali, diusahakan sujud selama
5-10 menit ( atau lebih )dengan posisi tangan lurus kedepan kalau bisa 6-8
kali sehari.
Maaf kalau tidak berkenan
 
-bunda Rafi-

  _  

From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sekretaris
Indogrosir Bandung
Sent: Thursday, January 04, 2007 9:32 AM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] Posisi Bayi Melintang {01}


Nakitaers,
Ada yang bisa sharing atau kasih saran atau ada yang punya artikel mengenai
posisi bayi yang melintang gak ?
Saat ini saya sedang hamil anak kedua dengan usia kandungan 31 minggu, terus
terang saya stress mikirin ini.
 
salam,
Mama Diva
 
 
 
 






=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=



Mailing List Nakita

milis-nakita@news.gramedia-majalah.com



Arsip

http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/





untuk berlangganan kirim mail kosong ke :

[EMAIL PROTECTED]



untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:

[EMAIL PROTECTED]






=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]


[milis-nakita] Posisi Bayi Melintang {02}

2007-01-04 Terurut Topik Pitri Pitriawati
Salam Mama Diva,
Dulu waktu hamil anak pertama, ketika memasuki usia ± 7 bulan, posisi bayi
saya juga melintang.
oleh dokter spog, saya dianjurkan untuk memperbanyak sujud dengan frekuensi
sering.
pertama kali saya coba satu kali sujud 5 menit, dan interval istirahat 5
menit kemudian lanjut lagi.
sampai akhirnya saya bisa satu kali sujud ± 30 menit dengan interval
istirahat ± 10 menit .
agar lebih nyaman saya lakukan sujud diatas kasur, dengan posisi kedua
tangan dan salah satu pipi
menempel ke kasur.
Alhamdulillah pada saat kontrol berikutnya, dari hasil USG posisi bayi saya
sudah tidak melintang lagi,
dan bisa melahirkan normal
Regards
Bunda Rifdzi
 
-Original Message-
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Sekretaris
Indogrosir Bandung
Sent: Thursday, January 04, 2007 2:22 PM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] Posisi Bayi Melintang {01}



 
 
Nakitaers,
Ada yang bisa sharing atau kasih saran atau ada yang punya artikel mengenai
posisi bayi yang melintang gak ?
Saat ini saya sedang hamil anak kedua dengan usia kandungan 31 minggu, terus
terang saya stress mikirin ini.  Nungging2 dan sujud lama udah saya lakukan,
kira2 apa lagi yang harus saya lakukan ya?
 
salam,
Mama Diva
 
 
 
 






=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+



Mailing List Nakita

milis-nakita@news.gramedia-majalah.com



Arsip

http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/





untuk berlangganan kirim mail kosong ke :

[EMAIL PROTECTED]



untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:

[EMAIL PROTECTED]







=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/


untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]


[milis-nakita] Posisi Bayi Melintang {02}

2007-01-04 Terurut Topik Aris Sujarwo
Berikut artikel yang pernah dibahas di tabloid nakita, semoga membantu

Rgds


JIKA POSISI BUAH HATI SUNGSANG

Aih, apalagi ini? Jangan buru-buru panik. Kalaupun letaknya sungsang, 
masih bisa dikembalikan ke posisi normal, kok. 

Bayi sungsang (mal presentasi) merupakan suatu kelainan letak bayi, yaitu 
posisi kepala di atas dan posisi bokong di bawah. Sebetulnya sampai bayi 
berusia 34 minggu, letak bayi masih bebas. Artinya, letak kepala bisa di 
atas atau di bawah, ujar dr. Karno Suprapto, Sp.OG, dari RS Pondok Indah, 
Jakarta Selatan. 

Ini terjadi karena pada permulaan kehamilan, berat janin relatif lebih 
rendah dibandingkan dengan rahim. Akibatnya, janin masih bebas bergerak. 
Nah, menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, 
sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin 
sudah menetap pada satu posisi. Kalau posisinya salah, maka disebut 
sungsang, terang Karno. 

PENYEBAB

Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalah saat ibu harus 
menjalani persalinan. Dan berbeda dengan persalinan normal, pada 
persalinan sungsang dibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar, 
kepalanya harus dikeluarkan 4 menit kemudian. Ini perlu dan harus 
dilakukan demi keselamatan bayi. Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa 
kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian, jelas Karno.

Tapi mengapa bisa sungsang? Menurut Karno, penyebabnya ada dua, yaitu 
faktor janin dan ibu sendiri. Dari segi janin, mungkin karena ukurannya 
lebih kecil dibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya, janin bebas 
berputar, baik ke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di 
bawah 3 kg dan ibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan 
menjadi sungsang. 

Sebaliknya, bila si bayi terlalu besar dan posisi kepala masih di atas. 
Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnya 
terpental kembali karena ruangan panggul ibu terlalu sempit sehingga 
kepala bayi sulit berputar ke arah bawah. 

Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab 
janin yang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga 
panggul ibu susah dilalui janin kembarannya. Maka, pada bayi kembar, 
posisi salah satu janinnya sungsang. 

Sedangkan faktor ibu, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal, 
air ketuban yang terlalu banyak, adanya tumor, plasenta di bawah, dan 
lainnya. 

DETEKSI SUNGSANG

Letak janin sungsang sudah bisa diketahui saat kehamilan berusia tua. 
Caranya dengan perabaan luar melalui perut. Cara ini dilakukan oleh dokter 
atau bidan. Nah, bayi akan diduga sungsang bila bagian yang paling keras 
dan besar berada di kutub atas. Karena seperti kita tahu, kepala merupakan 
bagian terbesar dan terkeras dari janin. 

Cara lain adalah melalui pemeriksaan bagian dalam dengan menggunakan jari. 
Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan. Bila di bagian 
panggul ibu lunak dan bagian atas keras, berarti bayinya sungsang. Cara 
lain adalah dengan ultrasonografi (USG). 

Biasanya para ibu yang janinnya berposisi sungsang, dianjurkan untuk 
melakukan posisi bersujud, dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke 
bawah. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan 
besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. Kemungkinannya 
kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud 
ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk 
berputar kembali ke posisi normal, ujar Karno. 

Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalah mengubah letak janin 
sungsang menjadi normal dengan cara versi luar (externalcephalic 
versin/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubah 
posisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya. 

Tindakan akan segera dihentikan bila saat versi luar, ibu merasa sakit. 
Penghentian dilakukan karena kemungkinan otot rahim sensitif sehingga 
sewaktu diraba-raba terjadi kontraksi dan kejang. Bisa juga karena secara 
tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta, kata dr. Karno. Tak 
heran, versi luar tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah 
sebab bayi tidak mungkin bisa diputar kembali ke posisi normal. 

Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu. 
Tapi saat ini versi luar jarang sekali dilakukan karena selain dapat 
membuat ibu merasa sakit dan bila dilakukan secara paksa, besar 
kemungkinan mengakibatkan tali pusat bayi tertekan dan plasenta terganggu. 
Sehingga akan memberi dampak buruk pada bayi dan juga mengakibatkan 
kematian pada bayi. Bukan tidak mungkin bayi akan kekurangan suplai 
oksigen ke otaknya, terang Karno. 

Kondisi gawat bisa terjadi apabila cairan amnion/ketuban pecah. Sebab, 
begitu pecah tidak ada satu bagian dari janin sungsang yang bisa menyumbat 
jalan lahirnya. Pada bayi normal, bila ketuban pecah, jalan keluar air 
ketuban tersebut masih dapat tertutup dengan kepala bayi yang langsung 
turun. Sedangkan pada bayi sungsang,