Re: AW: [Nasyid Indonesia] Profesionalisme dalam Nasyid

2007-05-24 Terurut Topik afwan riyadi
Assalamu alaikum

Makanya saya berani mengkritik orang yang mengkritik;
karena kami menggratiskan MP3 kami (Izzatul Islam).
Semuanya, silakan aja dibajak. Karena memang kami
nggak hidup dan mencari penghidupan dari situ. Insya
Allah, Dia akan mengganti dengan yang lebih baik lagi.

Tapi saya menyuarakan suara ribuan teman-teman munsyid
Indonesia lainnya; gimana perasaan mereka saat orang
dengan mudah menjual belikan karya mereka tanpa izin?

Makanya, saya sih usul ya buat teman-teman semua :
kalau mau mengkritik boleh aja. Tapi lihat dulu
daleman-nya sebuah tim nasyid itu kayak apa? Jangan
baru liat sekilas, dari jauh lagi; trus memberi
tanggapan macam-macam. Nasyid yang mungkin kayaknya
cuma gitu doang; tapi gak sesederhana itu prosesnya. 

Juga tentang video clip. Saya sudah lihat Dai Nada
Kairo punya. Video clipnya bagus. Beda dengan di
Indonesia. 

Kenapa? Saya tahu Mesir sudah lama sekali dekat dengan
Hollywood. Studio dan bintang mereka sudah kelas
internasional. Jadi, mencari studio bagus dengan harga
murah disana cukup mudah. Apalagi kedekatan mereka
dengan budaya Islam sangat kental.

Beda dengan Indonesia. Disini, kualitas berbanding
lurus dengan harga. Mau di plintar-plintir, tetap aja
begitu hasilnya. 

Anda tahu berapa cost shooting VCD Izis Marching Out
1? Hampir 100 juta untuk 8 klip! Murah? Iya!! Karena
harusnya, 100 juta itu untuk biaya 1 klip. Makanya
kualitasnya juga cuma 1/8-nya.

Mau tahu lagi biaya untuk VCD Izis MO 2? 15juta untuk
8 klip!!! So, 1 klip nggak sampai 2 juta. Ya sudah,
memang segitu uang kita. Tapi paling tidak, kami sudah
memberi sesuatu.

Wassalamu alaikum.

--- Ibnu asikin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 subhanallah ternyata ada yang lebih konkrit toh...
 mabruk deh
 
 ok lah kita mengerti keadaan rakyat di indonesia..
 klo bicara masalah pembajakan itu ngga akan ada
 ujungnya.. mau sampai kapanpun.. percuma saja kita
 bilang LAWAN PEMBAJAKAN.. klo ternyata ucapan kita
 hanya di anggap sebagai OBTERDIKTUM.. ini memerlukan
 sebuah pengorbanan yang besar.. jangankan kita
 mencegah pembajakan.. pemerintah sampai saat ini
 belum mampu mencegahnya... ini adalah hal yang
 sangat prinsipil.. jadi sangat susah sekali.. 
 
 kemudian masih bicara pembajakan.. sebenarnya ini
 kembali ke kitanya.. pertama, sejauh mana keridhoan
 kita untuk berdakwah ?? kedua, seikhlas mana kita
 berbuat ?? bukankah kita bernasyid penuh ikhlas dan
 bukan karena mata pencaharian semata.. tentunya kita
 ingin menyampaikan dakwah kita lewat nada.. betulkan
 seperti itu.. maka ahsannya janganlah kita menyebut
 itu adalah suatu pembajakan.. dan ridho serta
 ikhlaskan agar dakwah kita bisa di dengar dan di
 terima oleh siapa saja dengan gratis.. klo kita
 menghitungnya dengan materi maka keikhlasan itu
 tidak akan ada bandingannya dengan materi.. materi
 itu masih bisa di cari di dunia ini sebanyak
 mungkin.. tapi ladang amal itu susah dan keikhlasan
 itu susah.. 
 
 maka pertanyaan yang muncul di sni.. apakah kita
 siap untuk berdakwah seikhlas mungkin tanpa merasa
 rugi ? inilah pertanyaan yang harus kembali ke
 kita.. biarkan lagu kita menyebar luas dengan
 gratis.. sebab di sini ada banyak faktor yang
 menguntungkan.. pertama... klo kita ikhlas maka
 pahala akan menghampiri kita selama lagu2 kita di
 dengarkan dan ini bisa di sebut shadaqah jariyyah (
 Rasulullah Saw bersabda : apabila mati anak kaum
 adam maka putuslah semua perkara kecuali tiga
 perkara, pertama shadaqah jariyyah, kedua, ilmu yang
 bermanfaat yang di manfaatkannya, ketiga, anak yang
 sholeh yang selalu mendo'akan kedua orang tuanya. [
 HR Muttafaq 'alaihi ] .. kedua, keuntungannya yaitu
 dakwah kita bisa menyebar sejauh mungkin dan ini
 menguntungkan akan ganjaran kita bahwa semakin
 banyak yang mendengarkan dakwah kita maka semakin
 banyak pula ganjaran kita.. ketiga, lagu kita banyak
 yang mengetahui... 
 
 itulah 3 faktor keuntungan jika kita mengikhlaskan
 dakwah kita.. jika kita orientasinya materi maka
 siapkan lah diri kita untuk di rugikan oleh materi
 kita sendiri.. yakinlah.. sebab berbicara masalah
 pembajakn itu adalah seperti kita melakukan yang tak
 pernah ada ujungnya.. 
 
 di sini saya bukan berarti mendukung pembajakan,
 tetap dalam diri saya secara pribadi saya menolak
 pembajakan  bahkan mengharamkan selama  tidak ada
 izin dari yang punya hak.. klo misalnya kita ikhlas
 dakwah kita di sebarluaskan dengan gratis atau
 dengan harga yang murah.. maka berjuta kali lipat
 keuntungan pahala akan datang kepada kita... wallahu
 'alam bisshowab..
 
  
 
 
 - Ursprüngliche Mail 
 Von: nurul irma [EMAIL PROTECTED]
 An: nasyid-indonesia@yahoogroups.com
 Gesendet: Montag, den 7. Mai 2007, 05:59:33 Uhr
 Betreff: Re: [Nasyid Indonesia] Profesionalisme
 dalam Nasyid
 
 sepakat...sekarang ini orang bisanya cuman ngritik
 dan tanpa memberikan solusi yangriil. kalo
 menurutku, karena aku kebetulan kenal dengan
 beberapa munsyid yang udah 7 tahunan di dunia
 nasyid, bahkan merekapun mengalami kesulitan dan
 kebosanan 

Re: AW: [Nasyid Indonesia] Profesionalisme dalam Nasyid

2007-05-01 Terurut Topik firdaus ali chalid basyarahil
assalamu`alaikum...
`afwan sebelunya ane firda (perempuan) he... gPP kok salahjuga mank nama ane 
begitu, klo di Saudi Arabia firdaus kebanyakan perempuan


 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]