Bls: [obrolan-bandar] Re: Kecele dengan workshop FOREX
Dear All, Saya cuma mau mengingatkan bahwa selama tidak ada pihak yang mengajukan keberatan atau merasa dirugikan akan suatu tindakan pihak lain, maka tidak akan ada aksi pidana yang dapat dilakukan. Jika ada satu saja pihak yang telah mengeluarkan sejumlah dana dan mendapatkan produk yang tidak sesuai dengan harapan dan kenyataannya, maka pihak konsumen, dalam hal ini, dapat mengajukan tuntutan perdata. Tuntutan ini bisa berlanjut ke tuntutan pidana jika ternyata ada unsur-unsur penipuannya. Jadi, jika anda merasa telah dirugikan atau ditipu mentah-mentah, anda dapat mengajukan surat pengajuan protes atau keberatan ke pihak penyangga hukum terkait dengan penyelenggaraan seminar investasi ini. Hanya saja, wilayah ini masih abu-abu. Bisa saja masuk pengawasan Departemen Pendidikan karena bentuknya yang berupa seminar. Tetapi, mereka biasanya berkelit bahwa konsumen telah sadar betul akan isi daripada seminar tersebut dan tidak akan dapat mengajukan keberatan di kemudian hari. Sekarang, tinggal masyarakat yang harus pandai memilih antara seminar yang jualan kecap dan seminar yang benar-benar seminar. Salam, Iwan Budhiarta, MSi, MT, CFP(R), CWM Yayasan Lembaga Konsumen Surabaya Please find some valuable information of investment strategic on http://smartinvestor.multiply.com --- Pada Sen, 20/10/08, Panda_Po <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dari: Panda_Po <[EMAIL PROTECTED]> Topik: [obrolan-bandar] Re: Kecele dengan workshop FOREX Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 20 Oktober, 2008, 7:21 AM Untuk mengetahui dan sekaligus mengkonfirmasi rumor ini. rekan2 OB dapat meminta bukti berupa detailed statement yang berasal dari real account "Hary Suwanda" pada saat preview seminar forex "Lumen Capital Resources". Atau untuk lebih memastikan lagi 100%, anda juga bisa meminta login & password untuk investor mode (inget bukan demo account) pada real account trainer tersebut untuk melihat posisi-posisi yang ada pada accountnya. kemudian anda periksa hasil trading trainer tersebut minim selama 1 tahun kebelakang. apakah benar trainer tersebut telah sukses menerapkan suatu trading sistem ataupun EA(robot) yang digembor2kan. bila trainer tersebut tidak pernah memberikan hasil real account maupun posisinya secara live kepada peserta seminarnya. dapat dipastikan bahwa trainer tersebut hanyalah trainer abal-abal atau tukang jualan jamu yang tampan saja. BTW : hari gini seminar masih laku ? Regards, Panda_Po --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "Milis" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In bsd-society@ yahoogroups. com, ":-\) Willy Maringka" > wrote: > > Saya dengan latar belakang pekerjaan banking di bidang forex, > tertarik dengan iklan workshop forex yang diadakan oleh "LCR", boleh > dibilang iklannya adalah yang paling besar yang pernah saya lihat di > beberapa media cetak disertai dengan foto CEOnya yang handsome... > karena tertarik dengan robot system yang dipromosikan, kira2 bulan > april bersama kawan2 mendaftar untuk ikut workshop tersebut dengan > biaya Rp.9,5 juta .. > > Dengan kepiawaiannya si CEO tersebut mengajarkan suatu cara untuk > main forex dengan resiko nol, system yang disebut immortal. Ternyata > cara tersebut bukanlah suatu ilmu baru, dan bukanlah suatu cara yang > dapat diandalkan untuk jangka panjang, saya tidak tertarik, karena > triknya hanyalah menggunakan celah dari perbedaan swap interest di > antara 2 broker, dan kita malahan tidak tenang, karena system itu > sangat labil dan tidak disukai oleh pihak broker. > > Selanjutnya diajarkan suatu cara trading dengan menggunakan robot. ... > Robot system memang saya butuhkan agar saya tidak harus selalu berada > di depan monitor, tetapi ternyata robotnya tidak memadai, karena > kita sebagai pembeli masih disuruh untuk mensetting robot yang sangat > complicated, dan tidak memperbesar probabilitas profit dalam > trading... > Cukup lama saya berusaha mendalami produk mereka, ternyata memang > tidak bisa dipakai untuk trading, berbagai macam test sudah saya > lakukan tapi hasilnya jelek.. > > Saya capek mempelajari robot systemnya, kemudian saya minta hasil uji > coba robot tersebut dengan maksud saya mau test kehandalan robot > tersebut dengan setting dari si pembuat yang katanya dahsyat.. > (lazimnya sebuah tools yang dijual sudah melalui tahapan uji coba > yang matang)...ternyata si CEO dan partnernya, justru tidak pernah > menggunakan robot tersebut sebagai andalan trading mereka, bahkan > tampaknya mereka tidak melakukan trading forex, karena sampai saat > ini mereka terus berkelit dengan berbagai dalih agar saya tidak > menuntut hasil uji coba yang seharusnya mereka lakukan atas produk > tersebu
[obrolan-bandar] Market Review - 18/09/2008
SEJUMLAH saham sektor perbankan layak dikoleksi untuk jangka pendek ini. Menurut sumber Investor Daily, pihak-pihak tertentu disinyalir mulai mengerek harga saham perbankan di antaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Panin Tbk (PNBN). Terbukti, pada perdagangan kemarin, harga saham-saham itu ditutup naik dan mendorong penguatan indeks. Selain itu, saham perbankan khususnya BUMN layak diburu seiring rencana pemerintah melakukan buyback saham. Sejumlah investor asing berebutan saham BNI, menyusul rencana pemerintah melego minimal 20% saham. Beberapa sumber Investor Daily mengungkapkan, pemerintah bersedia melepas saham di atas harga secondary public offfering (SPO) Rp 2.050. Sebab, kinerja keuangan bank nomor empat terbesar di Tanah Air tersebut dari segi aset per akhir Maret 2008 cenderung membaik ke depan. Di antara investor yang mengincar saham BNI adalah International Finance Corporation (IFC), anak usaha Bank Dunia, China Construction Bank, dan investor Korsel serta Qatar. Saham akan dilepas dalam strategic block sale. HARGA saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan terus ditekan ke bawah hingga level Rp 2.800-3.000. Menurut sumber Investor Daily, harga pembelian kembali (buyback) saham perseroan berkisar antara Rp 2.800-3.500. Harga tersebut tidak terpaut jauh dengan harga REPO. Dengan demikian, perseroan hanya akan menyediakan dana buyback saham sekitar Rp 2 triliun, atau lebih efisien dibandingkan rencana semula Rp 6 triliun. Namun, apabila harga BUMI sudah menyentuh level Rp 2.800-3.000, saham produsen batubara terbesar di Indonesia itu akan kembali naik menuju level Rp 4.000-5.000. Ketidakjelasan proyek Herald Resources menjadi momentum penurunan harga BUMI. Sebab, proyek Herald di Sumatera Utara sulit mendapatkan izin dari Menteri Kehutanan karena terkait hutan lindung. SEJUMLAH pemodal besar kini masih menunggu pergerakan harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Namun, kata sumber Investor Daily, mereka sudah bersiap-siap mengoleksi kembali BUMI untuk jangka pendek maupun menengah. Para pemodal itu akan masuk ke pasar bila harganya sudah di bawah. Saat ini, harga BUMI terbilang murah. Selain itu, kata dia, pelaku pasar juga sudah mencium indikasi bahwa konsorsium broker bakal mengoleksi BUMI dalam jumlah besar. Hal tersebut tentunya bakal memicu penguatan harga. Goldman Sachs menurunkan target oil dari 147 ke 115 (bloomberg). PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyatakan siap merealisasikan rencana membeli kembali saham (buy back) paling lambat Desember mendatang. Finalisasi pengkajian aksi ini diharapkan rampung pertengahan November 2008.Direktur Utama ANTM Alwin Syah Loebis mengatakan, sebelumnya ANTM telah mewacanakan rencana pembelian kembali saham ini. Wacana itu muncul ketika saham ANTM turun di sekitar level Rp 1.800 per saham. Langkah ini, jelas Alwin, dilakukan untuk menyelamatkan harga saham yang dalam beberapa minggu terakhir mengalami penurunan seiring terkoreksinya indeks harga saham gabungan (IHSG). Indonesian state-owned miner, PT Aneka Tambang Tbk, is considering acquiring coal mines to diversify its operations and to meet growing energy needs for its nickel production, its president director said. The company expects coal consumption to rise significantly when it completes a new power plant near its nickel mine in Pomalaa in Sulawesi island, Alwin Syah Loebis, Antam's president director, told reporters. Please find some valuable information of investment strategic on http://smartinvestor.multiply.com Best Regards, Iwan Budhiarta, RFP, CWM Private Wealth Manager ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[obrolan-bandar] Salam Damai Menjelang Bulan Suci Ramadhan
Rasulullah SAW bersabda bahwa ada 2 jenis perbuatan yang menjadikan berat timbangan amal kebaikan dihari kiamat: 1. Keadilan; 2. Memberi dan meminta maaf. Untuk itu, menjelang Ramadhan yang tinggal menghitung hari, Saya mohon dibukakan pintu maaf atas salah & khilaf atas setiap kata dan laku yang lalu dan meninggalkan luka/duka yang membekas. Mari kita senantiasa untuk : setting NIAT, Upgrade IMAN, Download SABAR, Delete DOSA, Approve MAAF & Hunting PAHALA, … Agar Kita Getting GUEST LIST Masuk SURGA-Nya. Pulang ke kampung SURGA Yuuukkk Pakai Mobil JIHAD yang Berbahan Bakar ISTIQOMAH, Dengan Sopir KEIKHLASAN, Lewat Jalan IMAN,, eettt.Jangan Lupa bawa Peta QUR'AN & SUNNAH, juga Bekal TAQWA… Semoga Qta ketemu disana. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1429H bagi yang menjalaninya. Semoga Ramadhan ini akan membuat kita semua menjadi lebih baik dari sebelumnya. Salam Damai Sejahtera, Iwan Budhiarta, BBA, RFP, CWM BTCapital - Private Wealth Manager Please find some valuable information of investment strategic on http://smartinvestor.multiply.com
[obrolan-bandar] Be a Worldclass and Successfull Investor Like Buffett and Soros
Dear rekan-2, Warren Buffett adalah seorang investor terkaya di dunia, yang hanya dapat ditandingi oleh George Soros, dengan kekayaan senilai US$36 Milliar. Kedua investor itu hanya memiliki satu prinsip mudah dalam berinvestasi: berinvestasilah hanya pada sektor atau jenis bisnis yang benar-2 anda mengerti dengan memiliki saham pada harga wajar (bukan harga murah) dan menerapkan manajemen resiko dan kas yang ketat. Jika menelisik dari strategi kedua investor sukses tersebut, tidak ada yang menginvestasikan kepada produk reksadana. Mereka mempelajari dahulu jenis perusahaan dengan bisnisnya sampai benar-2 mengerti dan menguasai. Barulah kemudian mereka secara langsung membeli sahamnya, baik lewat pasar modal atau langsung private and strategic placement. Jangan sekali-2 membeli saham perusahaan yang tidak anda mengerti dan ketahui seluk-beluk bisnisnya. Jangan membeli berdasarkan rumor. Jangan membeli berdasarkan feeling saja, apalagi menuruti kata-2 broker/pialang saham anda. Jangan gunakan seluruh modal untuk membeli saham pada harga satu posisi. Lakukan manajemen kas dan resiko yang ketat. Masuklah secara bijaksana, dengan menyisakan 80% total dana anda. Jangan pernah berinvestasi pada produk reksadana, karena tidak akan membuat anda kaya dan pensiun sejahtera. Investasi pada reksadana hanya untuk investor yang bersedia dibohongi oleh para manajer investasi yang sebenarnya cuma mengejar komisi dari aktivitas jual-beli saham anda. Masih banyak biaya-2 yang tidak anda ketahui. Laporan transaksi tidak pernah anda dapatkan. Investasi pada reksadana adalah jenis investasi yang samar alias beresiko tinggi. Jangan pernah mencampuradukkan investasi dan asuransi. Kedua investor sukses tersebut tercatat memiliki asuransi jiwa jutaan dollar. Hal itu sesuai dengan potensi kehilangan jiwanya. Dan mereka tidak pernah membeli produk gabungan asuransi dan investasi. Berinvestasilah dengan cerdas dan berasuransilah dengan bijak. Kedua hal itu sangat dijunjung tinggi oleh kedua investor sukses tersebut. Jangan berinvestasi di real estate atau properti. Nilai akhir dalam jangka panjang masih jauh di bawah investasi saham. Investasi di properti tidak akan membuat pensiun kaya. Malah hanya akan menambah banyak pekerjaan rumah. Investasi real estate sama dengan mencari pekerjaan, bukannya melepaskan pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan pasif. Demikian informasi dari kedua investor sukses. Semoga rekan-2 sekalian bisa mengambil manfaatnya. Salam investasi, Iwan Budhiarta, B.BA, RFP, CWM Private Wealth Manager - BTCapital