Re: [obrolan-bandar] (OOT) Petani Jagung berkreadi dihajar BISI (dr Metrorealitas)

2008-06-23 Terurut Topik Cumi Bakar Dabu-dabu
Di kampung-kampung deket markasnya BISI yang nyempil deket pabriknya CPIN,
banyakan iklan bibitnya PIONEER, bukan BISI.

Salam,
Cumi-cumi segar enak lezaat bergizi

2008/6/24 Januar <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Kalo tau BISI kaya gini jadi ogah ngumpuling saham BISI.
> Bertentangan ma hati nurani.
>
> --
>
> Ada sekelompok petani jagung di Pare Kediri yang mencoba membuat
> bibit jagung hibrida sendiri. Bibit jagung tersebut diperoleh dengan
> menyilangkan beberapa varietas jagung hingga akhirnya diperoleh sebuah
> bibit jagung yang tidak kalah dengan bibit hasil dari
> perusahaan-perusaha an swasta penghasil bibit.
> Dan yang tak kalah hebat, bibit jagung tersebut di jual kepada para
> petani lain dengan harga Rp. 15.000,-/kg. Jauh lebih murah daripada
> bibit yang dijual dipasaran hasil dari perusahaan bibit yang dibandrol
> dengan harga Rp. 50.000,-/kg.
> Hasil panennyapun sama bagusnya dengan bibit pabrikan tersebut.
> Tapi kenapa kok malah para petani ini dihukum hingga akhirnya mendekam
>
> di penjara?
> 5 bulan lagi?
>
> Keberhasilan para petani ini ternyata mendapat cekalan dari perusahaan
> bibit jagung terbesar se-asia tenggara yaitu BISI.
>
> Bisi menggugat para petani dan dinyatakan telah melakukan pembajakan
> atas varietas mereka. Dan dengan latar belakang pendidikan yang sangat
> minim sekelompok petani ini diharuskan untuk berhadapan dengan dunia
> hukum tentang hak cipta yang sangat-sangat- sangat mereka tidak pahami.
> Apa yang sedang terjadi di Bumi Pertiwi ini?
>
> Setelah saya menyaksikan tayangan tersebut saya jadi miris akan masa
> depan negeri ini. Petani sebagai sumber penghasil pangan, kehidupannya
> sungguh tragis dan sangat mengenaskan. Sama sekali tidak ada
> keberpihakan pemerintah akan nasib para petani kita.
> Dan seandainya ini terus terjadi dan para petani telah kehilangan asa
> yang menjadikan mereka tidak lagi sudi menjadi petani, mau makan apa
> anak cucu kita nanti? Sungguh menyedihkan dan sempat terkaget-kaget,
> busyet negeri macam apa ini yang tidak memihak kepada petaninya
> sendiri, padahal petani besar jasanya bagi negeri ini, dengan bertani
> pemerintah gak perlu pusing menyediakan lapangan kerja.
>
> Padahal (lagi) cara menghasilkan bibit jagung yg unggul juga sederhana
> sajakelihatannya, cuma rambut jagung yg ada diserbuki dengan benang
> sari apa putik gitu dari jagung jenis lainnya, sudah jadi. Tapi kata
> tayangan itu untuk menghasilkan bibit jagung harus diujicobakan dulu
> di 26 propinsi dan dilihathasilnya dalam 2 tahun. Busyet rumit amat,
> aku sampai geleng-geleng kepala ...
>
> Misal aku dirumah punya anthurium ngawinkannya juga gampang, misal
> bunga(tongkol) gelombang cinta tak serbuki sama hookeri, sudah jadilah
> anthurium jenis baru, gampang khan, apa itu juga gak boleh??? Aku
> punya ayam terus tak silangkan sama ayam tetangga apa juga gak
> boleh Aku punya kucing jawa takkawinkan sama kucing anggora apa
> juga gak boleh? Aku juga punya sapi jawatak suntik inseminasi
> dengan sapi australi, hasilnya sapi indo (ibu sapi jawa -bibit jantan
> dari australi) selama ini ok, ok aja tuh. Lha kok jagung ora olih
> kepribe 
>  .
>
> 
>


[obrolan-bandar] (OOT) Petani Jagung berkreadi dihajar BISI (dr Metrorealitas)

2008-06-23 Terurut Topik Januar
Kalo tau BISI kaya gini jadi ogah ngumpuling saham BISI.
Bertentangan ma hati nurani.





Ada sekelompok petani jagung di Pare Kediri yang mencoba membuat
bibit jagung hibrida sendiri. Bibit jagung tersebut diperoleh dengan
menyilangkan beberapa varietas jagung hingga akhirnya diperoleh sebuah
bibit jagung yang tidak kalah dengan bibit hasil dari
perusahaan-perusaha an swasta penghasil bibit.
Dan yang tak kalah hebat, bibit jagung tersebut di jual kepada para
petani lain dengan harga Rp. 15.000,-/kg. Jauh lebih murah daripada
bibit yang dijual dipasaran hasil dari perusahaan bibit yang dibandrol
dengan harga Rp. 50.000,-/kg.
Hasil panennyapun sama bagusnya dengan bibit pabrikan tersebut.
Tapi kenapa kok malah para petani ini dihukum hingga akhirnya mendekam

di penjara?
5 bulan lagi?

Keberhasilan para petani ini ternyata mendapat cekalan dari perusahaan
bibit jagung terbesar se-asia tenggara yaitu BISI.

Bisi menggugat para petani dan dinyatakan telah melakukan pembajakan
atas varietas mereka. Dan dengan latar belakang pendidikan yang sangat
minim sekelompok petani ini diharuskan untuk berhadapan dengan dunia
hukum tentang hak cipta yang sangat-sangat- sangat mereka tidak pahami.
Apa yang sedang terjadi di Bumi Pertiwi ini?

Setelah saya menyaksikan tayangan tersebut saya jadi miris akan masa
depan negeri ini. Petani sebagai sumber penghasil pangan, kehidupannya
sungguh tragis dan sangat mengenaskan. Sama sekali tidak ada
keberpihakan pemerintah akan nasib para petani kita.
Dan seandainya ini terus terjadi dan para petani telah kehilangan asa
yang menjadikan mereka tidak lagi sudi menjadi petani, mau makan apa
anak cucu kita nanti? Sungguh menyedihkan dan sempat terkaget-kaget,
busyet negeri macam apa ini yang tidak memihak kepada petaninya
sendiri, padahal petani besar jasanya bagi negeri ini, dengan bertani
pemerintah gak perlu pusing menyediakan lapangan kerja.

Padahal (lagi) cara menghasilkan bibit jagung yg unggul juga sederhana
sajakelihatannya, cuma rambut jagung yg ada diserbuki dengan benang
sari apa putik gitu dari jagung jenis lainnya, sudah jadi. Tapi kata
tayangan itu untuk menghasilkan bibit jagung harus diujicobakan dulu
di 26 propinsi dan dilihathasilnya dalam 2 tahun. Busyet rumit amat,
aku sampai geleng-geleng kepala ...

Misal aku dirumah punya anthurium ngawinkannya juga gampang, misal
bunga(tongkol) gelombang cinta tak serbuki sama hookeri, sudah jadilah
anthurium jenis baru, gampang khan, apa itu juga gak boleh??? Aku
punya ayam terus tak silangkan sama ayam tetangga apa juga gak
boleh Aku punya kucing jawa takkawinkan sama kucing anggora apa
juga gak boleh? Aku juga punya sapi jawatak suntik inseminasi
dengan sapi australi, hasilnya sapi indo (ibu sapi jawa -bibit jantan
dari australi) selama ini ok, ok aja tuh. Lha kok jagung ora olih
kepribe 
.