Rabu, 29 Oktober 2008 22:26 WIBBapepam Tegaskan Qtel Harus Tender Offer di Harga Rp7.388Penulis : Dwi TupaniJAKARTA--MI: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) tetap meminta Qatar Telecom (Qtel) untuk melakukan penawaran tender (tender offer) 24,2% saham publik PT Indosat Tbk dengan harga awal Rp7.388, bukan dengan harga Rp 6.416 yang disesuaikan dengan aturan tender offer. Pihak Qtel menjanjikan masalah ini akan selesai pekan depan.
Kepala Biro Penilai Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam LK M Noor Rachman, mengatakan Qtel seharusnya tetap melakukan penawaran tender dengan harga yang diumumkan pertama kali yaitu Rp7.388. Sebab, harga tersebut sudah tercantum di prospektus yang dikirimkan Qtel ke Bapepam saat pertama kali mengajukan izin tender offer. "Itu harga yang dia sudah sampaikan ke publik. Kalau dia pernah umumkan, itu harga yang dipakai. Itu kan mengikat dia sendiri," kata Noor Rachman di Jakarta, Rabu (29/10). Qtel saat melakukan akuisisi 40,8% saham Indosat Juni lalu, meminta bisa memakai aturan mandatory tender offer yang lama. Namun, karena saat itu muncul aturan baru yang menyatakan bahwa kewajiban tender offer hanya bisa dilakukan untuk akuisisi lebih dari 50% saham suatu perusahaan terbuka. Dengan aturan baru Qtel terancam tak bisa tender offer. Sementara itu dalam aturan tender offer baru yang berlaku mulai 30 Juni 2008. Disebutkan bahwa harga pembelian sebesar harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan di bursa selama 90 hari terakhir sebelum pengumuman negosiasi atau harga pengambilalihan (akuisisi) yang sudah dilakukan. Harga harus dipilih yang lebih tinggi. Pemerintah kemudian memberi kelonggaran Qtel bisa membeli sampai 65% saham Indosat. Namun kemudian, berdasarkan aturan tender offer baru, Qtel memutuskan untuk melakukan tender offer dengan harga Rp6.416. "Soal harga tender offer di aturan baru dan lama sebenarnya sama saja. Dalam akuisisi langsung menggunakan harga tertinggi antara harga akuisisi dan harga rata-rata tertinggi selama 90 hari sebelum akuisisi. Sementara dalam akuisisi tidak langsung, memang menggunakan harga rata-rata 90 hari itu baik," kata Noor Rahman. Akusisi Qtel atas saham Indosat dari Singapore Technology Telemedia (STT) memang tidak langsung. Qtel mengambil alih saham ICLS dan ICLM yang menjadi pemegang saham langsung Indosat dari Asia Mobile Holdings, anak perusahaan yang dimiliki bersama oleh STT dan Qtel. Menurut Noor Rachman, Qtel memang bisa menggunakan harga rata-rata 90 hari yaitu Rp6.416. Namun dia mengingatkan, dalam kasus akuisisi Bank International Indonesia (BII) oleh Malayan Bank (Maybank) juga tidak langsung. ''Maybank sebenarnya bisa tender offer saham BII dengan harga Rp350, tapi dia mengikatkan diri dengan mengumumkan harga Rp510,'' kata Noor Rachman. Maybank mengakuisisi 100% saham konsorsium Sorak Financial Holding, dimiliki Fullerton Financial Holdings dan Kookmin Bank, yang menguasai 56% saham BII. Ia berharap Qtel bisa segera merespons surat yang sudah dikirim Bapepam LK dan bisa segera memperbarui proposal tender offer. Antara lain karena ada perkembangan Qtel bisa membeli sampai 65%, dari sebelumnya hanya 49% terkait daftar negatif investasi. Di sisi lain, Komisaris Indosat Rahmat Gobel, mengatakan, masalah ini akan segera dibahas oleh Qtel. "Pokoknya harga yang terbaik untuk semua, untuk pemerintah dan masyarakat. Saya baru mau ngobrol dulu. Keputusan mungkin minggu depan lah,'' kata Gobel yang selama ini mewakili Qtel. (DW/OL-03) New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/