Kita lihat pendapat2 lain tentang Blue Energy, buat pertimbangan yang masih 
hold saham2 minyak bumi dan energy serta CPO mungkin tidak buru2 melepas 
sahamnya.
Mudah2an besok2 ada pandangan yang lebih jelas, Apa perlu kita perlu masih hold 
saham2 energy tersebut.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kita lihat apakah ada system yang merubah air laut tsb menjadi rangkaian karbon
mungkin bukan direct mix dengan air

setahu saya di mobil diesel ada water sparatornya dan "Fuel Drain" akan menyala
bila air sudah penuh.

kalaupun sampai kemasukan air atau
direct mix dengan air mesin shut down, bisa krn water hammer.

salam
Gita Wardhana

On 12/4/07, Sasongko Hadisukismo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bukannya Hidrogen itu, terus disetarakan dengan solar.
> Salaam.
>
> rahardjo mustadjab <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mas Rovicky,
>
> Saya sependapat dengan Anda. Kita sebaiknya bersikap
> skeptis dulu. Jangan2 ini berbau Tjut Sahara Fona.
> Pertama, air laut masuk combustion chamber apakah
> tidak lekas karatan itu mesin?
>
> Salam,
> RM

  ----- Original Message ----- 
  From: Irwan Ariston Napitupulu 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, December 06, 2007 12:23 AM
  Subject: [saham] Re: Jawa Pos: Penemu Blue Energy Warga Nganjuk


  Maaf pak, saya tidak pernah mau meremehka penemuan baru apalagi
  ujicobanya jelas2 sudah berhasil.

  Sejarah sudah menunjukkan kepada kita, bahwa penemuan2 baru yang
  spektakuler biasanya awalnya sering diragukan kalau tidak dicemoohkan.

  Kalau Amerika dan Eropa belum berhasil menemukan teknologi yang
  murahnya, salah mereka sendiri. Toh tidak ada keharusan harus mereka
  yang menemukan lebih dulu. Tidak ada Undang-Undang Internasional
  sekalipun yang membatasi atau melarang orang Indonesia boleh menemukan
  teknologi tersebut lebih dulu dari Amerika, Eropa, ataupun Jepan.

  Jangan pernah meremehkan kemampuan bangsa sendiri pak.
  Saya awalnya waktu diceritakan beberapa minggu yang lalu juga sulit
  untuk bisa percaya. Ada perasaan dalam hati, masa sih bisa kita duluan
  yang menemukan dari para peneliti lainnya di Amerika dan Eropa?

  Tapi akhirnya setelah timbang menimbang, saya katakan pada diri
  sendiri, kenapa tidak bangsa Indonesia yang lebih dulu menemukannya.
  Toh bangsa ini sebenarnya memiliki otak2 cemerlang terlepas dari
  otak-otak cemerlang itu terkadang dipakai ke hal-hal yang tidak
  seharusnya....:)

  jabat erat,
  Irwan Ariston Napitupulu

  --- In [EMAIL PROTECTED], "Halim Mintareja" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > gak sesederhana itu lho
  > 
  > saya pernah lihat di national geography
  > 
  > kalau di US..untuk 1 mobil...untuk memecah element air menjadi H2 dan O2
  > butuh panel surya sebesar 2x mobilnya. Itu belum alat-alat
  processingnya.
  > 
  > Bisa dipercepat dengan memakai tenaga listrik. Tapi asal tenaga listrik
  > darimana ?? Kalau dari batubara atau minyak ya....
  > sama juga bohong :))
  > 
  > Kalau menurut si Fidel Castro..cara mengatasi krisis energy bukan dengan
  > cara mencari sumber baru. Tapi dengan cara efesiensi. Bagaimanapun juga
  > berlaku hukum Kekekalan Energy.
  > 
  > Percuma dibolak balik..kalau endingnya juga dipakai secara boros.
  > 
  > Semoga membantu....dan tidak buang cepat-cepat saham CPO-nya
  > ha.ha....



   

Kirim email ke