UPssss... salah posting berita :-)) wakwakwka... pak ojo lagi sableng nih....
ini beritanya PGN: Pasar Terlalu Overacting terhadap Intervensi Pemerintah <http://www.investorindonesia.com/index2.php?option=com_content&task=view&id=34522&Itemid=29&pop=1&page=0> <javascript:void(0)> 05/07/2007 10:54:43 WIB *JAKARTA, investorindonesia.com* Manajemen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengungkapkan, turun tajamnya harga saham di pasar karena para pelaku pasar terlalu *overacting* terhadap intervensi pemerintah terhadap rencana kenaikan harga gas perseroan. "Situasi ini berhubungan dengan rencana kenaikan harga gas tidak seperti yang ditakutkan oleh pasar. Kami berharap kenaikan harga gas pada Agustus dapat terlaksana dan kami sudah melihat tanda positif dari pemerintah," kata Sekertaris Perusahaan Widyatmiko Bapang kepada *Thomson Financial, *seperti dilansir* Antara*. "Kami percaya bahwa pemerintah peduli tentang iklim investasi baik, oleh sebab itu kami berpikir pemerintah akan membuat keputusan terbaik," katanya. Presiden PGN Sutikono sudah mengatakan bahwa kenaikan harga diperlukan untuk menjaga perusahaan agar tetap menguntungkan. Perusahaan berencana menaikkan harga gas sebasar 10% menjadi US$ 5,5 per MBTU (million British thermal units) pada Agustus, tetapi perlu mendapat ijin dari pemerintah. Pada perdagangan Rabu, saham PGN hingga pukul 10.30 WIB naik Rp 200 menjadi Rp 8.900. *(*)* On 7/6/07, ojo... ono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
wuah berita hari ini dan kemaren sore kelihatannya bisa membuat PGAS take off juga nih :-)) ditambah dgn analisa dari ML yg menyarankan buy...dan sentimen positif pemerintah yg ingin menggenjot revenue PGN... :-)) saham ini benar2 aneh bin ajaib... kemaren lusa beritanya jelek lah sekarang beritanya bagus2 banget :-)) bagaikan "habis gelap terbitlah terang" wakakwakwkakwkakwakkawkakkwaaa................ :-D 2006, Laba Bersih PGN Bisa Capai Rp 2 Triliun <http://www.investorindonesia.com/index2.php?option=com_content&task=view&id=26069&Itemid=99999999&pop=1&page=0> 22/02/2007 01:46:45 WIB *JAKARTA, Investor Daily* Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada 2006 bisa mencapai sekitar Rp 2 triliun atau naik tajam dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut disebabkan penambahan volume gas, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan kenaikan harga jual gas. "Laba bersih tahun lalu naik tajam dan bisa lebih dua kali lipat tahun sebelumnya. Pendapatan juga melonjak tajam, tapi angka pastinya belum tahu karena masih diaudit," ujar Dirut PGN Sutikno di sela kunjungan ke Stasiun Penerima Gas Bojonegara di Cilegon, Rabu (21/2). Dia mengindikasikan, perkiraan laba 2006 melebihi prediksi Kantor Kementerian BUMN yang mencapai Rp 1,896 triliun. Dalam kunjungan yang dihadiri oleh 30 analis lokal dan asing tersebut, Sutikno menjelaskan, kinerja keuangan PGN cenderung membaik ke depan, apalagi jika proyek pipanisasi Sumartera Selatan Jawa Barat (SSWJ) sudah beroperasi penuh. Kinerja keuangan tahun ini, imbuh dia, juga meningkat tajam seiring penambahan kapasitas volume gas. "Tapi pada tahun 2008, kinerja keuangan jauh lebih bagus dibandingkan dua tahun terakhir. Hal tersebut dipicu lonjakan volume gas," tandas dia. Per 30 September 2006, laba bersih perseroan mencapai Rp 1,56 triliun, naik 266% dibanding periode sama 2005 sebesar Rp 427 miliar. Perolehan laba tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan PGN sebesar Rp 1 triliun atau 25% lebih besar dibanding kuartal III 2005, yaitu dari Rp 3,9 triliun menjadi Rp 4,9 triliun. Sutikno menjelaskan, untuk meningkatkan kinerja keuangan ke depan, PGN akan meningkatkan volume distribusi gas di dalam negeri dan luar negeri seperti ke Singapura dan Batam. "Kami akan tingkatkan volume gas di Lapangan Suban milik Conoco Philips di Jambi dari 400 juta kubik per hari menjadi 500 juta kubik kaki tahun ini. Nilai investasi mencapai US$ 60 juta," katanya. Menurut dia, pihaknya.menargetkan pendistribusian gas bisa mencapai 750 juta kaki kubik perhari hingga 2011. "Jika itu bisa terealisasi, kinerja keuangan bakal meningkat tajam," ungkap dia. Mengenai kucuran dana dari sindikasi Bank Pembagunan Asia (ADB) dan ING Bank, dia mengatakan, sudah hampir rampung dan tinggal menunggu izin dewan komisaris. Sebelumnya, PGN berencana mengincar dana melalui satu konsorsium sebesar US$ 225 juta. Konsorsium terdiri dari ADB, Islamic Development Bank, ING Bank. Pengucuran akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu lima tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pipanisasi SSWJ dan pengembangan distribusi gas di Jawa. *Terus Berlanjut * Secara terpisah, analis PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyiah menjelaskan, potensi peningkatan harga saham PGN masih berlanjut mengantisipasi penyampaian audit laporan keuangan PGN tahun 2006. "Indikasi audit laporan keuangan akan menjadi sentimen positif peningkatan harga saham PGN mendatang. Karena, hingga kuartal tiga 2006 saja pertumbuhan kinerjanya cukup memuaskan," ujarnya kepada *Investor Daily*. Dia menambahkan, indikator kedua peningkatan harga sahamnya adalah terlaksananya komersialisasi proyek pipanisasi SSWJ Maret 2007. Proyek tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan karena meningkatnya produksi gas perseroan. Dua sentimen positif ini mampu mengangkat saham PGN di atas harga saham tertinggi beberapa waktu lalu. Alfiansyah memperkirakan harga saham menuju level Rp 10.300 sesuai dengan untuk aksi *management stock option programe* (MSOP) kemungkinan besar bisa dicapai sebelum Maret 2007. Bahkan, dirinya memprediksi harga sahamnya akan mencapai premium harga saham MSOP tersebut. Sebab, secara faktor fundamental komersial proyek pipanisasi SSWJ akan menjadi sentimen positif pergerakan saham PGN sepanjang tahun 2007. Pada perdagangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) kemarin, harga saham PGN berakhit stagnan di level Rp 8.950 per saham. Frekuensi transaksi mencapai 721 kali dengan volume 9,37 juta saham bernilai Rp 84,02 miliar. *(kp/hut) * ** **