Re: [ob] Re: IHSG seharusnya di posisi 2.800

2009-05-21 Terurut Topik vnnfortunatus
Blm tentu bung... Apa BD indo rela kasi barang murah buat BD bule..
Yg pasti ga akan lebih murah dr yg die punye...
-Original Message-
From: Vic victor_speran...@yahoo.com

Date: Fri, 22 May 2009 02:24:07 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Re: IHSG seharusnya di posisi 2.800


kalau fm2 asing banyak yg minat di bei, berarti harus ada koreksi dulu dong 
hehehe.



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Data Saham datasaha...@... wrote:

 
 
 
 
 JAKARTA: Para manajer investasi asing menunjukkan minat untuk
 memperbesar portofolio sahamnya di bursa saham Indonesia karena valuasi
 yang murah dan kuatnya fundamental makroekonomi.
 
 
 
 
 Forum investor bertajuk CLSA Corporate Access di Singapura pada 20--22
 Mei yang diadakan oleh broker asing Credit Lyonnais Securities Asia
 (CLSA) mengindikasikan minat pemodal asing terhadap korporasi asal
 Indonesia.
 
 
 
 
 Presiden Direktur PT Syailendra Capital Jos Parengkuan, salah satu
 manajer investasi yang diundang oleh CLSA, mengatakan Indonesia
 merupakan salah satu tujuan investasi yang paling menarik saat ini,
 selain China dan India karena tiga negara tersebut membukukan
 pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) positif pada tahun ini.
 
 
 
 
 “Bursa saham Indonesia merupakan yang termurah setelah Thailand dengan
 rata-rata price to earning ratio [P/E] 11,8 kali pada 2010 dibandingkan
 dengan 13,8 kali untuk pasar Asia secara keseluruhan,� ujarnya kepada
 Bisnis kemarin.
 
 
 
 
 Direktur Keuangan Ciputra Development Tulus Santoso, salah satu
 perusahaan yang berpartisipasi dalam forum itu, mengatakan antusiasme
 pemodal asing yang hadir cukup tinggi. Manajemen menggelar pertemuan
 one-on-one dan kelompok kecil dengan 20--30 pemodal asal Singapura,
 Hong Kong, AS, dan Eropa.
 
 
 
 
 “Mereka mencari kesempatan [berinvestasi] yang potensial. Banyak fund
 dan analis asing yang datang, ini menunjukkan pemodal asing tertarik
 masuk ke pasar modal domestik,� katanya.
 
 
 
 
 Saham properti sudah pulih. Meskipun belum mencapai level harga
 tertinggi pada tahun lalu, setidaknya berada pada harga pertengahan
 2008.
 
 
 
 
 Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah, perusahaan yang
 berpartisipasi dalam forum itu, mengungkapkan hal senada. Dia
 mengatakan tidak dapat memberi pandangan mata secara menyeluruh karena
 acara masih berlangsung sampai hari ini. Pemodal asing terhadap Jasa
 Marga relatif bagus. Hal itu dibuktikan dengan kinerja kuartal I/2009
 yang menunjukkan kinerja yang stabil di tengah kondisi global yang
 fluktuatif.
 
 
 
 
 “Jasa Marga menjadi saham yang tumbuh secara konsisten. EBITDA [laba
 sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi] tumbuh 30% dan
 penjualan naik 20%,� tuturnya.
 
 
 
 
 Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Mirza Adityaswara menambahkan bursa
 saham Indonesia berpotensi melanjutkan penguatan. PDB Indonesia
 mencapai 4,4% pada kuartal I/2009, tercatat yang terkuat ketiga di Asia
 Pasifik, setelah China 6,1% dan India 5,6%.
 
 
 
 
 Valuasi saham di Indonesia 11,3 kali, jauh lebih murah dibandingkan
 dengan P/E bursa Hong Kong sebesar 17,4 kali. “Jika ekonomi terus
 membaik, valuasi saham berpotensi naik lagi menjadi 18 kali seperti
 pada 2007,� tuturnya saat seminar prospek pasar bertajuk Krisis:
 Awal/Akhir Investasi? pada Rabu.
 
 
 
 
 Namun, dia mengingatkan kenaikan bursa tidak akan terjadi secara
 drastis, tetapi menghadapi fase koreksi karena ekonomi global belum
 pulih 100%.
 
 
 
 
 Menurut survei global yang diadakan oleh Merrill Lynch  Co pada
 8-14 Mei 2009 seperti yang dikutip Bloomberg kemarin, investor di bursa
 saham negara berkembang mengalihkan dana investasi portofolionya ke
 Turki, Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, dan Taiwan serta memangkas
 investasinya di Israel, Chili, Malaysia, dan India.
 
 
 
 
 
 Masih tertinggal
 
 
 
 
 Sebastian Sharp, Head of Equity Research Danareksa Sekuritas, dalam
 laporannya pada 19 Mei, mengatakan masih overweight terhadap saham di
 bursa Indonesia.
 
 
 
 
 
 Harga saham di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan indikator 
 ekonomi utama.
 
 
 
 
 Angka PDB pada kuartal I/2009 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
 merupakan salah satu yang tercepat dibandingkan dengan negara lain di
 kawasan regional. PDB pada kuartal I/2009 mencapai 4,4% dibandingkan
 dengan posisi kuartal I tahun lalu.
 
 
 
 
 Laba korporasi telah menurun secara relatif terhadap ekonomi, sehingga
 valuasinya berkurang lebih jauh. Hal itu membuat harga saham tertinggal
 dibandingkan dengan pertumbuhan indikator ekonomi. “Jika harga saham
 sesuai dengan pertumbuhan laba korporasi dari 1996, IHSG diperkirakan
 mencapai level 2.800 saat ini. Apabila harga saham sejalan dengan
 pertumbuhan ekonomi, IHSG seharusnya berada di posisi 5.300,� ujarnya.
 
 
 
 
 Direktur Utama BEI Erry Firmansyah menyebutkan bursa saham sepanjang
 tahun ini menerima serbuan dana asing maupun domestik. Hal itu terlihat
 dari rata-rata transaksi harian bursa sepanjang 

Re: [ob] Re: IHSG seharusnya di posisi 2.800

2009-05-21 Terurut Topik ricky . wakiman
BD bule jadi ikut-ikutan nawar kangkung kalo USD merosot terus.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: vnnfortuna...@rocketmail.com

Date: Fri, 22 May 2009 02:27:34 
To: Obrolan bandarobrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] Re: IHSG seharusnya di posisi 2.800


Blm tentu bung... Apa BD indo rela kasi barang murah buat BD bule..
Yg pasti ga akan lebih murah dr yg die punye...
-Original Message-
From: Vic victor_speran...@yahoo.com

Date: Fri, 22 May 2009 02:24:07 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Re: IHSG seharusnya di posisi 2.800


kalau fm2 asing banyak yg minat di bei, berarti harus ada koreksi dulu dong 
hehehe.



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Data Saham datasaha...@... wrote:

 
 
 
 
 JAKARTA: Para manajer investasi asing menunjukkan minat untuk
 memperbesar portofolio sahamnya di bursa saham Indonesia karena valuasi
 yang murah dan kuatnya fundamental makroekonomi.
 
 
 
 
 Forum investor bertajuk CLSA Corporate Access di Singapura pada 20--22
 Mei yang diadakan oleh broker asing Credit Lyonnais Securities Asia
 (CLSA) mengindikasikan minat pemodal asing terhadap korporasi asal
 Indonesia.
 
 
 
 
 Presiden Direktur PT Syailendra Capital Jos Parengkuan, salah satu
 manajer investasi yang diundang oleh CLSA, mengatakan Indonesia
 merupakan salah satu tujuan investasi yang paling menarik saat ini,
 selain China dan India karena tiga negara tersebut membukukan
 pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) positif pada tahun ini.
 
 
 
 
 “Bursa saham Indonesia merupakan yang termurah setelah Thailand dengan
 rata-rata price to earning ratio [P/E] 11,8 kali pada 2010 dibandingkan
 dengan 13,8 kali untuk pasar Asia secara keseluruhan,� ujarnya kepada
 Bisnis kemarin.
 
 
 
 
 Direktur Keuangan Ciputra Development Tulus Santoso, salah satu
 perusahaan yang berpartisipasi dalam forum itu, mengatakan antusiasme
 pemodal asing yang hadir cukup tinggi. Manajemen menggelar pertemuan
 one-on-one dan kelompok kecil dengan 20--30 pemodal asal Singapura,
 Hong Kong, AS, dan Eropa.
 
 
 
 
 “Mereka mencari kesempatan [berinvestasi] yang potensial. Banyak fund
 dan analis asing yang datang, ini menunjukkan pemodal asing tertarik
 masuk ke pasar modal domestik,� katanya.
 
 
 
 
 Saham properti sudah pulih. Meskipun belum mencapai level harga
 tertinggi pada tahun lalu, setidaknya berada pada harga pertengahan
 2008.
 
 
 
 
 Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah, perusahaan yang
 berpartisipasi dalam forum itu, mengungkapkan hal senada. Dia
 mengatakan tidak dapat memberi pandangan mata secara menyeluruh karena
 acara masih berlangsung sampai hari ini. Pemodal asing terhadap Jasa
 Marga relatif bagus. Hal itu dibuktikan dengan kinerja kuartal I/2009
 yang menunjukkan kinerja yang stabil di tengah kondisi global yang
 fluktuatif.
 
 
 
 
 “Jasa Marga menjadi saham yang tumbuh secara konsisten. EBITDA [laba
 sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi] tumbuh 30% dan
 penjualan naik 20%,� tuturnya.
 
 
 
 
 Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Mirza Adityaswara menambahkan bursa
 saham Indonesia berpotensi melanjutkan penguatan. PDB Indonesia
 mencapai 4,4% pada kuartal I/2009, tercatat yang terkuat ketiga di Asia
 Pasifik, setelah China 6,1% dan India 5,6%.
 
 
 
 
 Valuasi saham di Indonesia 11,3 kali, jauh lebih murah dibandingkan
 dengan P/E bursa Hong Kong sebesar 17,4 kali. “Jika ekonomi terus
 membaik, valuasi saham berpotensi naik lagi menjadi 18 kali seperti
 pada 2007,� tuturnya saat seminar prospek pasar bertajuk Krisis:
 Awal/Akhir Investasi? pada Rabu.
 
 
 
 
 Namun, dia mengingatkan kenaikan bursa tidak akan terjadi secara
 drastis, tetapi menghadapi fase koreksi karena ekonomi global belum
 pulih 100%.
 
 
 
 
 Menurut survei global yang diadakan oleh Merrill Lynch  Co pada
 8-14 Mei 2009 seperti yang dikutip Bloomberg kemarin, investor di bursa
 saham negara berkembang mengalihkan dana investasi portofolionya ke
 Turki, Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, dan Taiwan serta memangkas
 investasinya di Israel, Chili, Malaysia, dan India.
 
 
 
 
 
 Masih tertinggal
 
 
 
 
 Sebastian Sharp, Head of Equity Research Danareksa Sekuritas, dalam
 laporannya pada 19 Mei, mengatakan masih overweight terhadap saham di
 bursa Indonesia.
 
 
 
 
 
 Harga saham di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan indikator 
 ekonomi utama.
 
 
 
 
 Angka PDB pada kuartal I/2009 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
 merupakan salah satu yang tercepat dibandingkan dengan negara lain di
 kawasan regional. PDB pada kuartal I/2009 mencapai 4,4% dibandingkan
 dengan posisi kuartal I tahun lalu.
 
 
 
 
 Laba korporasi telah menurun secara relatif terhadap ekonomi, sehingga
 valuasinya berkurang lebih jauh. Hal itu membuat harga saham tertinggal
 dibandingkan dengan pertumbuhan indikator ekonomi. “Jika harga saham
 sesuai dengan pertumbuhan laba korporasi dari 1996, IHSG diperkirakan
 mencapai level