Re: [obrolan-bandar] CL INDO: Indo Coal correction - Buying opportunity

2008-07-03 Terurut Topik Halim Mintareja
bolehlah...asal jangan brutal masuk

teknikal rebound pasti adalah

2008/7/3 Angelo Ferdinand [EMAIL PROTECTED]:

  Dear OB'ers,

 Jatuhnya saham coal miners di Ausie pagi ini dan Amerika-Eropa tadi malam
 tidak ubahnya dengan jatuhnya saham TINS dari Rp.36,000,- ke 33,950,- ketika
 tin lme rontok dari rekor tertingginya $25,500/ton ke $23,000an/ton dalam
 satu malam. Padahal kalau menilik asumsi dasar perhitungan kewajaran harga
 emiten itu, mau jatuh sedalam itu juga gak ngaruh dan memang kenaikan tin
 lme waktu itu TIDAK PERNAH berbanding lurus dengan kenaikan TINS nya; atau
 dengan kata lain, market telah memberikan spare valuasi yang relatif lebih
 rendah (pesimistis) terhadap emitennya. Coba lihat sekarang, ketika tin lme
 'hanya' di 23,200/ton dan gak mampu lagi hit record sebelumnya, saham TINS
 malah meroket menembus all time high 2 hari yang lalu. So, memang harga
 saham tidak selalu berbanding lurus pada saat bersamaan dengan harga
 komoditasnya.

 Demikian pula di coal. Benar bahwa, coal commodity drop 13% di amsterdam
 kemaren. Namun, dia drop 13% dari harga tertingginya, so...nothing wrong
 with it. Profit taking toh terjadi dalam market bukan?

 Bukankah emas juga drop dari 1,033usd/ounce ke 850an usd beberapa minggu
 lalu? Bukankah itu juga sekitar 12-15% an?

 Beruntung bahwa turunnya harga coal agak anomali dengan kenaikan harga oil
 yang mencapai rekor, sehingga kita masih boleh berpegang bahwa terjadi
 'sedikit' inkonsistensi dalam penurunannya.
 Apalagi kita juga tiap hari dihadapkan pada news bahwa demand akan coal di
 dalam negeri maupun di Asia tetap sangat tinggi dan tidak begitu dipengaruhi
 oleh harga yang terbentuk di Eropa-Amerika yang sering membingungkan dalam
 bermain issue (isue lingkungan untuk coal, isue cpo yang bercampur solar di
 roterdam beberapa tahun lalu, dll).

 Saham China Shenhua Coal juga hanya turun 3,6% dan perlahan mulai membaik.

 Demikian beberapa butir kontribusi saya untuk mencoba meredakan panic yang
 barangkali terjadi pada OB'ers. Saya disuruh salah satu sekuritas asing
 masuk dan berhasil buy perlahan2 di 7250 dan 7300. juga udah antri di 7200
 dan 7150. Sistem yang dipakai? Uang saya (skala kecil) dibagi 6 harga dan
 perlahan mengumpulkan. Mungkin anda berminat melakukan hal yang sama?


 Happy Investing...

 Angelo Ferdinand
 



Re: [obrolan-bandar] CL INDO: Indo Coal correction - Buying opportunity

2008-07-03 Terurut Topik Ally McProfit
ehmmm coal is so sexy, lets rock
sexy 

--- On Thu, 7/3/08, Halim Mintareja [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Halim Mintareja [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [obrolan-bandar] CL INDO: Indo Coal correction - Buying opportunity
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 3, 2008, 2:20 AM






bolehlah...asal jangan brutal masuk

teknikal rebound pasti adalah


2008/7/3 Angelo Ferdinand [EMAIL PROTECTED] com:


Dear OB'ers,

Jatuhnya saham coal miners di Ausie pagi ini dan Amerika-Eropa tadi malam tidak 
ubahnya dengan jatuhnya saham TINS dari Rp.36,000,- ke 33,950,- ketika tin lme 
rontok dari rekor tertingginya $25,500/ton ke $23,000an/ton dalam satu malam. 
Padahal kalau menilik asumsi dasar perhitungan kewajaran harga emiten itu, mau 
jatuh sedalam itu juga gak ngaruh dan memang kenaikan tin lme waktu itu TIDAK 
PERNAH berbanding lurus dengan kenaikan TINS nya; atau dengan kata lain, market 
telah memberikan spare valuasi yang relatif lebih rendah (pesimistis) terhadap 
emitennya. Coba lihat sekarang, ketika tin lme 'hanya' di 23,200/ton dan gak 
mampu lagi hit record sebelumnya, saham TINS malah meroket menembus all time 
high 2 hari yang lalu. So, memang harga saham tidak selalu berbanding lurus 
pada saat bersamaan dengan harga komoditasnya.

Demikian pula di coal. Benar bahwa, coal commodity drop 13% di amsterdam 
kemaren. Namun, dia drop 13% dari harga tertingginya, so...nothing wrong with 
it. Profit taking toh terjadi dalam market bukan?

Bukankah emas juga drop dari 1,033usd/ounce ke 850an usd beberapa minggu lalu? 
Bukankah itu juga sekitar 12-15% an?

Beruntung bahwa turunnya harga coal agak anomali dengan kenaikan harga oil yang 
mencapai rekor, sehingga kita masih boleh berpegang bahwa terjadi 'sedikit' 
inkonsistensi dalam penurunannya.
Apalagi kita juga tiap hari dihadapkan pada news bahwa demand akan coal di 
dalam negeri maupun di Asia tetap sangat tinggi dan tidak begitu dipengaruhi 
oleh harga yang terbentuk di Eropa-Amerika yang sering membingungkan dalam 
bermain issue (isue lingkungan untuk coal, isue cpo yang bercampur solar di 
roterdam beberapa tahun lalu, dll).

Saham China Shenhua Coal juga hanya turun 3,6% dan perlahan mulai membaik.

Demikian beberapa butir kontribusi saya untuk mencoba meredakan panic yang 
barangkali terjadi pada OB'ers. Saya disuruh salah satu sekuritas asing masuk 
dan berhasil buy perlahan2 di 7250 dan 7300. juga udah antri di 7200 dan 7150. 
Sistem yang dipakai? Uang saya (skala kecil) dibagi 6 harga dan perlahan 
mengumpulkan. Mungkin anda berminat melakukan hal yang sama?
 

Happy Investing... 

Angelo Ferdinand


 














  

Re: [obrolan-bandar] CL INDO: Indo Coal correction - Buying opportunity

2008-07-03 Terurut Topik M|C
Hajar Kanan yuukkss...

Pada 2 Juli 2008 23:26, Ally McProfit [EMAIL PROTECTED] menulis:

   ehmmm coal is so sexy, lets rock

 sexy

 --- On *Thu, 7/3/08, Halim Mintareja [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: Halim Mintareja [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [obrolan-bandar] CL INDO: Indo Coal correction - Buying
 opportunity
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Date: Thursday, July 3, 2008, 2:20 AM

  bolehlah...asal jangan brutal masuk

 teknikal rebound pasti adalah

 2008/7/3 Angelo Ferdinand [EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED]:

 Dear OB'ers,

 Jatuhnya saham coal miners di Ausie pagi ini dan Amerika-Eropa tadi malam
 tidak ubahnya dengan jatuhnya saham TINS dari Rp.36,000,- ke 33,950,- ketika
 tin lme rontok dari rekor tertingginya $25,500/ton ke $23,000an/ton dalam
 satu malam. Padahal kalau menilik asumsi dasar perhitungan kewajaran harga
 emiten itu, mau jatuh sedalam itu juga gak ngaruh dan memang kenaikan tin
 lme waktu itu TIDAK PERNAH berbanding lurus dengan kenaikan TINS nya; atau
 dengan kata lain, market telah memberikan spare valuasi yang relatif lebih
 rendah (pesimistis) terhadap emitennya. Coba lihat sekarang, ketika tin lme
 'hanya' di 23,200/ton dan gak mampu lagi hit record sebelumnya, saham TINS
 malah meroket menembus all time high 2 hari yang lalu. So, memang harga
 saham tidak selalu berbanding lurus pada saat bersamaan dengan harga
 komoditasnya.

 Demikian pula di coal. Benar bahwa, coal commodity drop 13% di amsterdam
 kemaren. Namun, dia drop 13% dari harga tertingginya, so...nothing wrong
 with it. Profit taking toh terjadi dalam market bukan?

 Bukankah emas juga drop dari 1,033usd/ounce ke 850an usd beberapa minggu
 lalu? Bukankah itu juga sekitar 12-15% an?

 Beruntung bahwa turunnya harga coal agak anomali dengan kenaikan harga oil
 yang mencapai rekor, sehingga kita masih boleh berpegang bahwa terjadi
 'sedikit' inkonsistensi dalam penurunannya.
 Apalagi kita juga tiap hari dihadapkan pada news bahwa demand akan coal di
 dalam negeri maupun di Asia tetap sangat tinggi dan tidak begitu dipengaruhi
 oleh harga yang terbentuk di Eropa-Amerika yang sering membingungkan dalam
 bermain issue (isue lingkungan untuk coal, isue cpo yang bercampur solar di
 roterdam beberapa tahun lalu, dll).

 Saham China Shenhua Coal juga hanya turun 3,6% dan perlahan mulai membaik.

 Demikian beberapa butir kontribusi saya untuk mencoba meredakan panic yang
 barangkali terjadi pada OB'ers. Saya disuruh salah satu sekuritas asing
 masuk dan berhasil buy perlahan2 di 7250 dan 7300. juga udah antri di 7200
 dan 7150. Sistem yang dipakai? Uang saya (skala kecil) dibagi 6 harga dan
 perlahan mengumpulkan. Mungkin anda berminat melakukan hal yang sama?


 Happy Investing... 

 Angelo Ferdinand



  



Re: [obrolan-bandar] CL INDO: Indo Coal correction - Buying opportunity

2008-07-02 Terurut Topik Angelo Ferdinand
Dear OB'ers,

Jatuhnya saham coal miners di Ausie pagi ini dan Amerika-Eropa tadi malam
tidak ubahnya dengan jatuhnya saham TINS dari Rp.36,000,- ke 33,950,- ketika
tin lme rontok dari rekor tertingginya $25,500/ton ke $23,000an/ton dalam
satu malam. Padahal kalau menilik asumsi dasar perhitungan kewajaran harga
emiten itu, mau jatuh sedalam itu juga gak ngaruh dan memang kenaikan tin
lme waktu itu TIDAK PERNAH berbanding lurus dengan kenaikan TINS nya; atau
dengan kata lain, market telah memberikan spare valuasi yang relatif lebih
rendah (pesimistis) terhadap emitennya. Coba lihat sekarang, ketika tin lme
'hanya' di 23,200/ton dan gak mampu lagi hit record sebelumnya, saham TINS
malah meroket menembus all time high 2 hari yang lalu. So, memang harga
saham tidak selalu berbanding lurus pada saat bersamaan dengan harga
komoditasnya.

Demikian pula di coal. Benar bahwa, coal commodity drop 13% di amsterdam
kemaren. Namun, dia drop 13% dari harga tertingginya, so...nothing wrong
with it. Profit taking toh terjadi dalam market bukan?

Bukankah emas juga drop dari 1,033usd/ounce ke 850an usd beberapa minggu
lalu? Bukankah itu juga sekitar 12-15% an?

Beruntung bahwa turunnya harga coal agak anomali dengan kenaikan harga oil
yang mencapai rekor, sehingga kita masih boleh berpegang bahwa terjadi
'sedikit' inkonsistensi dalam penurunannya.
Apalagi kita juga tiap hari dihadapkan pada news bahwa demand akan coal di
dalam negeri maupun di Asia tetap sangat tinggi dan tidak begitu dipengaruhi
oleh harga yang terbentuk di Eropa-Amerika yang sering membingungkan dalam
bermain issue (isue lingkungan untuk coal, isue cpo yang bercampur solar di
roterdam beberapa tahun lalu, dll).

Saham China Shenhua Coal juga hanya turun 3,6% dan perlahan mulai membaik.

Demikian beberapa butir kontribusi saya untuk mencoba meredakan panic yang
barangkali terjadi pada OB'ers. Saya disuruh salah satu sekuritas asing
masuk dan berhasil buy perlahan2 di 7250 dan 7300. juga udah antri di 7200
dan 7150. Sistem yang dipakai? Uang saya (skala kecil) dibagi 6 harga dan
perlahan mengumpulkan. Mungkin anda berminat melakukan hal yang sama?


Happy Investing...

Angelo Ferdinand