Re: [obrolan-bandar] Re: PTBA lagi...

2006-04-13 Terurut Topik EKA SUWANDANA



Makanya dibuat PLTU di sekitar lahan tambang biar nggak perlu di angkut keluar, jadi bakar ditempat  listriknya di jual ke PLN. Proyek PLTU mulai yg terkecil 1,5jt ton/tahun sampai yg terbesar 12 jt ton/tahun. Akan ada 4-6 PLTU. Perhatikan berita interkoneksi listrik Jawa Sumatera milik PLN. Kalo terealisasi PTBA melejit seperti PGAS, ludahi saya kalo nggak naik.  PTKA juga sebenarnya tanpa PTBA nggak hidup di jalur itu, bargaining power PTBA terlalu tinggi, kita sedang krisis listrik, pemerintah lebih belaiin PTBA.Tony Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:  :D ogut kemarin udah lepas semua ptba ogut yg masuk di 2050 57 lot   sekarang lagi lirik2 pgas
 nih...salam cuan deh...- Original Message -   From: edy1276   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com   Sent: Thursday, April 13, 2006 9:17 AM  Subject: [obrolan-bandar] Re: PTBA lagi...  Kalo udah ini sell on news donk.. masa
 ketipu lagi sih...--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Solo" [EMAIL PROTECTED] wrote: Info bagus nih :) - Original Message -  From: edi susanto  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com  Sent: Thursday, April 13, 2006 1:03 AM Subject: Re: [obrolan-bandar] PTBA lagi...   Kalo berita yg ini gimana nich pak eka tetep gak ngaruh ya moga2 masih diperem disimpen dech ptba   8 Ribu Buruh PTBA Terancam PHK
 Penulis: Yasland Aspani PALEMBANG--MIL: Sekitar 8.000 buruh di sektor pertambangan batu bara dalam wilayah PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) Tanjungenim, Sumatra Selatan (Sumsel) terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini akibat kenaikan tarif angkutan batu bara yang ditetapkan PT Kereta Api. "Kalau tarif angkutan batu bara kereta api yang ditetapkan PT KA naik terus, kami jelas tidak sanggup, sebab tidak sebanding dengan peningkatan volume angkutan ke
 Tarahan. Kalau begini terus, ada sekitar 8.000 buruh bakal mengganggur karena akan dikurangi perusahaan batu bara," kata Direktur Utama (Dirut) PTBA Ismet Harmaini dalam seminar nasional Peningkatan Peran Perkeretaapian di Sumatra bagian Selatan, di Hotel Horison, Palembang, Rabu (12/4). Pengurangan buruh itu akan terjadi karena volume angkutan batu bara melalui moda transportasi kereta api dari Tanjungenim ke Tarahan, Lampung terus berkurang, sedangkan pihak PT KA terus menaikkan ongkos angkut. "Sekarang ini ada 12.000 orang berkerja di sektor batu bara, kalau tarif ini naik terus, ada 8.000 buruh bakal PHK, tinggal 4.000 pekerja saja. Itu pekerja dari perusahaan batu bara di Sumsel, termasuk PTBA," ujar
 Ismet. Kenaikan tarif angkutan batu bara itu sangat memberatkan. Pihak PT KA mengusulkan naik Rp300 per ton per km, dari sebelumnya Rp126 per ton per km. "Jelas kami tidak mampu, kami usul kenaikan itu pada batas toleransi 30 saja, sekitar Rp170," kata Ismet. Pihak PT KAI masih mengkajinya lagi. Ismet mengungkapkan kabarnya pihak PT KA bakal menurunkan tarif menjadi Rp270 per ton per km. Kalau itu yang terjadi, kata dia, PTBA, tetap tidak mampu. Kondisi angkutan kereta api untuk batu bara sangat tidak menguntungkan PTBA, sebab menghambat produksi. Sebenarnya, PTBA bisa memproduksi
 sampai 12 juta ton per tahun, tapi karena rel kereta api sering anjlok, hanya bisa 7,4 juta ton untuk kebutuhan PLTU di Jawa.Sriwisnu Hotpop [EMAIL PROTECTED] wrote:  Bukit Asam Investasi di PLTU Berbahan Bakar Batubara    Rabu, 12 April 2006 11:39:54 StockWatch (Jakarta) - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana melakukan investasi di bidang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara di Mulut Tambang Banjarsari yang terletak di Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. 
  Dalam rangka investasi itu, perseroan membentuk perusahaan patungan (joint venture company) antara perusahaan dengan PT Pembangkitan Jawa-bali (PJB) dan PT Navigat Innovative Indonesia (NII). Adapun porsi penyertaan saham masing-masing PTBA sebesar 41%, PJB mencapai 20%, dan NII menguasai 39%.  Rencana transaksi ini memiliki unsur benturan kepentingan seperti dimaksud Undang-undang Pasar Modal Indonesia dalam Peraturan IX.E.1 tentang Benturan kepentingan Transaksi Tertentu, demikian direksi PTBA dalam keterbukaan informasi kepada publik yang diumumkan, Rabu (12/4) di Jakarta.   Sehubungan dengan rencana itu, perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Mei 2006.
  Menurut data StockWatch, perseroan akan membangun dua PLTU dengan bahan bakar batubara di Mulut Tambang Banjarsari. PLTU yang berada di area pertambangan milik PTBA itu akan mempunyai kapasitas 2.600 MW dengan nilai investasi diperkirakan US$2,27 miliar.   Kedua pembangkit listrik itu adalah PLTU Banjarsari dengan daya 2x100 MW senilai US$270 juta dan PLTU Bangko Tengah berdaya 4x600 MW dengan nilai investasi US$2 miliar.   Pembangunan PLTU itu merupakan tindak lanjut dari program pengadaan energi sebesar 11.600 MW berbahan bakar selain minyak hingga tahun 2010. Konstruksi awal 

Re: [obrolan-bandar] Re: PTBA lagi...

2006-04-12 Terurut Topik Tony Hidayat





:D ogut kemarin udah lepas semua ptba ogut yg masuk 
di 2050 57 lot 
sekarang lagi lirik2 pgas nih...

salam cuan deh...



  - Original Message - 
  From: 
  edy1276 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  
  Sent: Thursday, April 13, 2006 9:17 
  AM
  Subject: [obrolan-bandar] Re: PTBA 
  lagi...
  Kalo udah ini sell on news donk.. masa ketipu lagi 
  sih...--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, 
  "Solo" [EMAIL PROTECTED] wrote: Info bagus nih 
  :) - Original Message -  From: 
  edi susanto  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, April 13, 2006 1:03 
  AM Subject: Re: [obrolan-bandar] PTBA lagi... 
   
   
  Kalo berita yg ini gimana nich pak eka tetep gak ngaruh ya moga2 masih 
  diperem disimpen dech ptba  
   
  8 Ribu Buruh PTBA Terancam PHK 
   
   
   
   Penulis: Yasland 
  Aspani 
  PALEMBANG--MIL: Sekitar 8.000 buruh di sektor pertambangan batu bara dalam 
  wilayah PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) Tanjungenim, Sumatra Selatan 
  (Sumsel) terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini akibat kenaikan 
  tarif angkutan batu bara yang ditetapkan PT Kereta 
  Api. 
  "Kalau tarif angkutan batu bara kereta api yang ditetapkan PT KA naik 
  terus, kami jelas tidak sanggup, sebab tidak sebanding dengan peningkatan 
  volume angkutan ke Tarahan. Kalau begini terus, ada sekitar 8.000 buruh 
  bakal mengganggur karena akan dikurangi perusahaan batu bara," kata 
  Direktur Utama (Dirut) PTBA Ismet Harmaini dalam seminar nasional 
  Peningkatan Peran Perkeretaapian di Sumatra bagian Selatan, di Hotel 
  Horison, Palembang, Rabu 
  (12/4). 
  Pengurangan buruh itu akan terjadi karena volume angkutan batu bara 
  melalui moda transportasi kereta api dari Tanjungenim ke Tarahan, Lampung 
  terus berkurang, sedangkan pihak PT KA terus menaikkan ongkos 
  angkut. 
  "Sekarang ini ada 12.000 orang berkerja di sektor batu bara, kalau tarif 
  ini naik terus, ada 8.000 buruh bakal PHK, tinggal 4.000 pekerja saja. Itu 
  pekerja dari perusahaan batu bara di Sumsel, termasuk PTBA," ujar 
  Ismet. 
  Kenaikan tarif angkutan batu bara itu sangat memberatkan. Pihak PT KA 
  mengusulkan naik Rp300 per ton per km, dari sebelumnya Rp126 per ton per 
  km. 
  "Jelas kami tidak mampu, kami usul kenaikan itu pada batas toleransi 30 
  saja, sekitar Rp170," kata 
  Ismet. 
  Pihak PT KAI masih mengkajinya lagi. Ismet mengungkapkan kabarnya pihak PT 
  KA bakal menurunkan tarif menjadi Rp270 per ton per km. Kalau itu yang 
  terjadi, kata dia, PTBA, tetap tidak 
  mampu. 
  Kondisi angkutan kereta api untuk batu bara sangat tidak menguntungkan 
  PTBA, sebab menghambat produksi. Sebenarnya, PTBA bisa memproduksi sampai 
  12 juta ton per tahun, tapi karena rel kereta api sering anjlok, hanya 
  bisa 7,4 juta ton untuk kebutuhan PLTU di Jawa. 

   Sriwisnu Hotpop [EMAIL PROTECTED] wrote: 
   Bukit Asam Investasi di PLTU Berbahan 
  Bakar Batubara  
   
   Rabu, 12 
  April 2006 
  11:39:54 
  StockWatch (Jakarta) - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana 
  melakukan investasi di bidang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap 
  (PLTU) dengan bahan bakar batubara di Mulut Tambang Banjarsari yang 
  terletak di Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.  
   Dalam 
  rangka investasi itu, perseroan membentuk perusahaan patungan (joint 
  venture company) antara perusahaan dengan PT Pembangkitan Jawa-bali (PJB) 
  dan PT Navigat Innovative Indonesia (NII). Adapun porsi penyertaan saham 
  masing-masing PTBA sebesar 41%, PJB mencapai 20%, dan NII menguasai 
  39%. 
   Rencana 
  transaksi ini memiliki unsur benturan kepentingan seperti dimaksud 
  Undang-undang Pasar Modal Indonesia dalam Peraturan IX.E.1 tentang 
  Benturan kepentingan Transaksi Tertentu, demikian direksi PTBA dalam 
  keterbukaan informasi kepada publik yang diumumkan, Rabu (12/4) di 
  Jakarta.  
   
  Sehubungan dengan rencana itu, perseroan akan mengadakan Rapat Umum 
  Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Mei 2006. 
   Menurut 
  data StockWatch, perseroan akan membangun dua PLTU dengan bahan bakar 
  batubara di Mulut Tambang Banjarsari. PLTU yang berada di area 
  pertambangan milik PTBA itu akan mempunyai kapasitas 2.600 MW dengan nilai 
  investasi diperkirakan US$2,27 miliar.  
   Kedua 
  pembangkit listrik itu adalah PLTU Banjarsari dengan daya 2x100 MW senilai 
  US$270 juta dan PLTU Bangko Tengah berdaya 4x600 MW dengan nilai investasi 
  US$2 miliar.  
   
  Pembangunan PLTU itu merupakan tindak lanjut dari program pengadaan energi 
  sebesar 11.600 MW berbahan bakar selain minyak hingga tahun 2010. 
  Konstruksi awal PLTU Banjarsari diharapkan dapat dikerjakan pada 2007. 

  Saat ini perseroan tengah menyelesaikan kontrak power purchase agreement 
  (PPA) dengan pemerintah dan diharapkan ditandatangani pada Juni mendatang. 
  (yan)  
 Send instant messages to your online 
  friends