Re: [R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )
Waalaikumsalam. Wr. Wb. Sanak Arnoldison dan netter sekalian. Menurut pengalaman uni dalam mendidik anak-anak uni , juga melihat anak-anak di Mesir ini, memang pada umumnya anak lebih baik di ajarkan dulu hafal Quran lengkap dengan makhraj dan tajwidnya ( secara lisan ortu ), setelah itu baru bila kelak ia sudah umur 5-7, baru diajarkan membaca Al Quran, dengan lihat Al Quran itu sendiri ( biasanya umur segini sudah bisa diajarkan tulis baca latin dan Arab, sesuai dengan pengalaman uni dalam mendidik anak-anak uni ). Dalam mendidik anak-anak, ini memang sebaiknya ortunya sendiri, ( dan peran ibu yang paling utama disini, karena ibu lebih banyak dirumah bersama anak-anaknya, meskipun begitu peran ayah juga dibutuhkan ). Namun kalau sang ibu sendiri atau sang ayah ngak bisa baca Al Quran dengan tepat ( terutama makhraj dan tajwidnya ), sebaiknya diserahkan pada orang lain, yang lebih fasih, karena lidah anak sebaiknya dibiasakan sejak dini, atau kecil lagi. Hanya akan mengalami perbedaan besar bila ortu sendiri yang membimbing dengan orang lain. baik dari segi psikhis anak, juga hemat biaya, ( kalau orang lain kan harus biaya lagi ) dan waktu, mana keakraban serta rasa hormat, sayang, kagum anak akan jauh lebih tinggi pada ortu, bila sang ortu sendiri yang mengajarkannya ketimbang orang lain. Setelah anak lancar hafalannya ( surah2 pendek ), barulah mulai dengan mengajarkannya tulisan dan bacaan yang ada dalam Al Quran ( dan ini akan sangat mudah sekali, karena anak telah di rekam dikepalanya ayat-ayat tersebut, jadi tanpa disadarinya otaknya sendiri turut membantunya mempercepat membaca dan menulis itu, karena Apersepsi yang dibaca sudah terekam sebelumnya ). Beda bila kita mengajarkan anak langsung baca Al Quran tanpa dihafalnya dulu, akan menimbulkan kebosanan pada dirinya, dan akan kesulitan kelak. Baik bagi sianak, ataupun pada ortu itu sendiri. Wallahu a'lam, yang jelas saya memberitahu sesuai dengan pengalaman sendiri, juga lihat anak-anak di mesir ini begitu pada umumnya, maka tak heran umur masih kecil banyak yang sudah hafal Al Quran dan pandai tulis bacanya. memang metode yang tepat itu sangat diperlukan. Juga kesabaran si pendidik itu sendiri. Sebab mendidik anak-anak masih kecil itu gampang-gampang susah, karena pikirannya masih banyak mainnya ketimbang belajarnya. Kadang belajarnya baru 30 menit, sudah minta main lagi, alias istirahatnya 2 jam. Biarkan saja begitu, ikuti aja kemauannya, tapi tetap tegas dalam mendisiplinkannya, bahwa sehari itu memang harus ada belajarnya, harus ada menghafal Al Qurannya, dan juga membacanya, bila yang sudah pandai membaca. Maka kita aja yang harus tahu mengatur waktu dan membiasakannya disiplin, kapan waktu main, kapan waktu belajar. Demikianlah metode yang tepat menurut saya, karena saya ngak bisa kasihkan teori, kecuali melalui pengalaman pribadi saja, juga kondisi anak-anak di Mesir yang seperti itu. Demikian , dan terimakasih Wassalam. Rahima. --- Arnoldison [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaykum wr.wb Saya punya pertanyaan uni Rahima, Bagi anak-anak, mana yang diajarkan lebih dahulu menghafal quran secara betul (sesuai makhroj dan tajwidnya) baru kemudian setelah itu diajarkan membacanya - jadi anak di drill diperdengarkan ayat-ayat quran yang betul dan kemudian dihafalkan - atau belajar membacanya saja terlebih dahulu. Karena ada yang berpendapat kebiasaan membaca qur'an dengan memakai baris akan sulit untuk kemudian belajar bahasa Arab. Terima kasih Wassalamu'alaykum wr.wb Arnoldison Friday, October 29, 2004, 8:10:25 PM, you wrote: R Assalamualaikum.Wr.Wb. R Belajar bahasa Arab, atau bahasa Al Quran, bahasa R syurga, gampang-gampang sulit, atau sulit-sulit R gampang. Tergantung dari kesiapan waktu, hati, jiwa, R keikhlasan, dan kemauan yang kuat. R Bagi saya ngak ada istilah tua atau terlambat dalam R belajar. Bukankah rasulullah SAW sudah bersabda , R Tuntutlah ilmu itu, mulai dari buayaian hingga keliang R lahat. R Menuntut ilmu itu wajib bagi muslimin dan muslimat, R tanpa ada perbedaan. R Saya percaya dan yakin akan firman Allah , Tidak akan R sama orang yang berilmu dan yang tak berilmu, yang R tahu dan yang tidak tahu. R Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman R lagi berilmu beberapa derajat. R Dan sesuai dengan firmanNya juga , Yang benar-benar R takut pada Allah itu adalah para Ulama. R Dari sekian Ayat-ayat Allah dan hadist-hadist nabi R bagaimana pentingnya menuntut ilmu dan derajat mereka R , hal inilah yang seharusnya mendorong kita untuk R terus dan sabar dalam pencapaian ilmu, sampai akhir R hayat hidup kita. R Tuntutlah ilmu itu dengan penuh keikhlasan , R semata-mata untuk mendekatkan diri kita pada Allah dan R mengetahui rahasia rahasia Al Quran, bukan menuntut R ilmu untuk mencari ketenaran, membantah dan melawan R orang , agar bisa
[R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )
Assalamualaikum.Wr.Wb. Belajar bahasa Arab, atau bahasa Al Quran, bahasa syurga, gampang-gampang sulit, atau sulit-sulit gampang. Tergantung dari kesiapan waktu, hati, jiwa, keikhlasan, dan kemauan yang kuat. Bagi saya ngak ada istilah tua atau terlambat dalam belajar. Bukankah rasulullah SAW sudah bersabda , Tuntutlah ilmu itu, mulai dari buayaian hingga keliang lahat. Menuntut ilmu itu wajib bagi muslimin dan muslimat, tanpa ada perbedaan. Saya percaya dan yakin akan firman Allah , Tidak akan sama orang yang berilmu dan yang tak berilmu, yang tahu dan yang tidak tahu. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman lagi berilmu beberapa derajat. Dan sesuai dengan firmanNya juga , Yang benar-benar takut pada Allah itu adalah para Ulama. Dari sekian Ayat-ayat Allah dan hadist-hadist nabi bagaimana pentingnya menuntut ilmu dan derajat mereka , hal inilah yang seharusnya mendorong kita untuk terus dan sabar dalam pencapaian ilmu, sampai akhir hayat hidup kita. Tuntutlah ilmu itu dengan penuh keikhlasan , semata-mata untuk mendekatkan diri kita pada Allah dan mengetahui rahasia rahasia Al Quran, bukan menuntut ilmu untuk mencari ketenaran, membantah dan melawan orang , agar bisa dikatakan pintar, hebat, mengejar titel, atau jabatan, bukan, bukan itu niat menuntut ilmu, tapi benar-benar ikhlas, ingin semakin dekat padaNya, pasti Allah akan memenuhi janjiNya, yang tercantum dalam ayat-ayat diatas juga akan mengajarkan kita manusia apa-apa yang tidak kita ketahui sebelumnya. Jangan sekali-kali menuntut ilmu itu agar kita dikatakan orang pintar, hebat berdebat, berdiskusi, dan sebagainya itu. Bakalan ngak berkah semua ilmu itu, karena kurang ikhlash. Bukankah sudah dikatakan , Allah tidak akan melihat bentuk tubuh luar kamu, tetapi melihat hati kamu. Dalam menuntut ilmu diusia lanjut, atau boleh dikatakan usia diatas rata-rata 40 thn keatas, tentu akan berbeda dengan menuntut ilmu ketika masih muda, apalagi masih belum usia baligh, karena jelas, sangat jarang usia ini berbuat dosa, berbanding terbalik dengan kita yang telah baligh, atau dewasa, dosa bertebaran disana-sini, bagai jamur di musim hujan, tanpa kita sadari, jangan merasa diri suci, bebas dari dosa dan kesalahan. Tapi sadarilah kita banyak salah, banyak dosa, untuk itu selalulah kita beristigfar. Agar ilmu dengan gampang masuk ke jiwa kita. Sebab ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya itu tidak akan menetap lama di hati orang-orang yang berjiwa tidak baik. Bisa jadi ia pintar, tapi ilmunya tak berkah. Hal-hal yang kelihatannya sepele inilah yang seharusnya menjadi perhatian kita dalam menuntut ilmu, jangan cuman mengandalkan IQ saja. Tapi keimanan didada, haruslah tertanam dan tertancap dengan kuat, bila kita ingin ilmu kita bermanfaat buat diri kita, dan orang lain, juga bertahan sampai akhir hayat kelak. Metode praktis untuk mendalami bahasa Arab/ Al Quran, sebagaimana yang telah saya berrikan pada ibu-ibu di tempat saya tinggal saat ini adalah, 1 ), Biasakan membaca Al Quran dalam sehari itu minimal dua kali sehari , maksimal sebanyak-banyaknya, netral, setiap habis shalat, satu, atau dua lembar setiap kali baca. Dan biasakan kita selalu berwudhu sebelum belajar apa saja, apalagi ketika membaca Al Quran 2 ), Baca dengan makhraj yang tepat ( dalam hal ini perlu ada yang mendengarkan, atau lebih baik yang membimbing kita ), tajuid dan tanda-tanda berhenti yang telah di buat oleh para ulama Qurra di dalam Al Quran. Tanda berhenti itu berfungsi untuk mensesuaikan artinya , contoh Saya pergi kerumah sakit dengan ibu ,.., kalau saja kita berhenti sampai dikata , Saya pergi kerumah ( lantas kita berhenti ), kemudian kita sambung kalimat selanjutnya, Sakit dengan Ibu. ( akan janggal kedengarannya, tidak sesuai dengan maksud si penyampai berita ) Maka akan membawa pengertian yang berbeda sekali. Itulah salah satu contoh kalau di dalam Al Quran kita membaca tidak sesuai dengan tanda henti tersebut. Maka sebaiknya, kita pelajari tajuid, makhraj huruf dan tanda-tanda henti itu dahulu. 3 ), Untuk mempermudah pengertian apa yang kita baca, sebaiknya cukup baca selembar dua lembar, ngak perlu banyak-banyak sehari itu, lantas cari arti kosa katanya satu persatu dengan melihat kamus, setelah itu baru lihat terjemahan secara keseluruhannya. Tanpa kita sadari kita telah belajar bahasa Arab sehari itu sedikit demi sedikit toh lama kelamaan jadi bukit, dan seterusnya jadi gunung. 4 ), Ada baiknya kita menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat yang kita baca itu, agar mempermudah kita menguasai kosa kata bahasa Arab itu sendiri. Cara yang termudah adalah dengan menghafal bahasa Al Quran itu sendiri. Kalau sudah faham arti ,dan maksudnya dengan melihat masing -masing kosa kata itu tadi, maka akan mempermudah kita menghafalnya. 5 ), Kalau perlu tuliskan di dalam catatan kita kata-kata yang kita cari tadi, dalam buku kecil yang bisa masuk saku, jadi kemana aja kita pergi kita bisa membuka dan menghafalnya, paling tidak
Re: [R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )
Re: [R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )
Nb , mohon maaf dalam tulisan saya , saya tak dapat menuliskan tanda-tanda baca, seperti koma diatas, dua kutip dan sebagainya itu, entah kenapa semenjak di install ulang, campur aduk bahasa di komputer saya, bahasa Arab, Inggris dan lainnya, yang menyulitkan saya untuk menulis dengan tepat dengan tanda-tanda baca. Jadi mohon dimaafkan, kesalahan ada di komputer saya sendiri. Wa alaikum salam Wr.Wb. Sedikit ingin membantu. Apakah Uni Rahima menggunakan sofware seperti Windows Xp..? Kalau benar, kemungkinan hal itu bisa diperbaiki dengan mengganti layout keyboard sistem windows tersebut dengan system yang sesuai dengan layout keyboard kita. Seperti di jepang ini, layout keyboard saya tentunya beda dengan layout keyboard yang ada di Indonesia. Karena keyboard yang di sini, ada sarana untuk menulis hiragana, katakana atau kanji. Beberapa posisi tanda baca juga berpindah tombol, sehingga apabila kita menekan tombol, lambang yang lain yang keluar. Untuk itu, kita harus tau jenis layout keyboard kita, dan kemudian kita ganti setting yang ada si operating system melalui kontrol panel (language, atau sejenisnya). Cara yang juga kita pakai adalah dengan menggunakan screen keyboard yang ada di accessories. Setahu saya, software seperti windows xp sudah bisa digunakan untuk multilingual, tidak perlu menginstal banyak operating system. Mohon ma'af kalau keliru... Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib