Re: [R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )

2004-11-01 Terurut Topik Rahima

Waalaikumsalam. Wr. Wb.

Sanak Arnoldison dan netter sekalian.

Menurut pengalaman uni dalam mendidik anak-anak uni ,
juga melihat anak-anak di Mesir ini, memang pada
umumnya anak lebih baik di ajarkan dulu hafal Quran
lengkap dengan makhraj dan tajwidnya ( secara lisan
ortu ), setelah itu baru bila kelak ia sudah umur 5-7,
baru diajarkan membaca Al Quran, dengan lihat Al Quran
itu sendiri

 ( biasanya umur segini sudah bisa diajarkan tulis
baca latin dan Arab, sesuai dengan pengalaman uni
dalam mendidik anak-anak uni ).

Dalam mendidik anak-anak, ini memang sebaiknya ortunya
sendiri, ( dan peran ibu yang paling utama disini,
karena ibu lebih banyak dirumah bersama anak-anaknya,
meskipun begitu peran ayah juga dibutuhkan ). Namun
kalau sang ibu sendiri atau sang ayah ngak bisa baca
Al Quran dengan tepat ( terutama makhraj dan tajwidnya
), sebaiknya diserahkan pada orang lain, yang lebih
fasih, karena lidah anak sebaiknya dibiasakan sejak
dini, atau kecil lagi.

Hanya akan mengalami perbedaan besar bila ortu sendiri
yang membimbing dengan orang lain. baik dari segi
psikhis anak, juga hemat biaya, ( kalau orang lain kan
harus biaya lagi ) dan waktu, mana keakraban serta
rasa hormat, sayang, kagum anak akan jauh lebih tinggi
pada ortu, bila sang ortu sendiri yang mengajarkannya
ketimbang orang lain.

Setelah anak lancar hafalannya ( surah2 pendek ),
barulah mulai dengan mengajarkannya tulisan dan bacaan
yang ada dalam Al Quran ( dan ini akan sangat mudah
sekali, karena anak telah di rekam dikepalanya
ayat-ayat tersebut, jadi tanpa disadarinya otaknya
sendiri turut membantunya mempercepat membaca dan
menulis itu, karena Apersepsi yang dibaca sudah
terekam sebelumnya ).

Beda bila kita mengajarkan anak langsung baca Al Quran
tanpa dihafalnya dulu, akan menimbulkan kebosanan pada
dirinya, dan akan kesulitan kelak. Baik bagi sianak,
ataupun pada ortu itu sendiri.

Wallahu a'lam, yang jelas saya memberitahu sesuai
dengan pengalaman sendiri, juga lihat anak-anak di
mesir ini begitu pada umumnya, maka tak heran umur
masih kecil banyak yang sudah hafal Al Quran dan
pandai tulis bacanya. memang metode yang tepat itu
sangat diperlukan. 

Juga kesabaran si pendidik itu sendiri. Sebab mendidik
anak-anak masih kecil itu gampang-gampang susah,
karena pikirannya masih banyak mainnya ketimbang
belajarnya. Kadang belajarnya baru 30 menit, sudah
minta main lagi, alias istirahatnya 2 jam.

 Biarkan saja begitu, ikuti aja kemauannya, tapi tetap
tegas dalam mendisiplinkannya, bahwa sehari itu memang
harus ada belajarnya, harus ada menghafal Al Qurannya,
dan juga membacanya, bila yang sudah pandai membaca.

Maka kita aja yang harus tahu mengatur waktu dan
membiasakannya disiplin, kapan waktu main, kapan waktu
belajar. 

Demikianlah metode yang tepat menurut saya, karena
saya ngak bisa kasihkan teori, kecuali melalui
pengalaman pribadi saja, juga kondisi anak-anak di
Mesir yang seperti itu. 

Demikian , dan terimakasih

Wassalam. Rahima.

--- Arnoldison [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
Assalamu'alaykum wr.wb
 
Saya punya pertanyaan uni Rahima,
 
Bagi  anak-anak,  mana  yang diajarkan lebih
 dahulu menghafal quran
secara  betul  (sesuai  makhroj dan tajwidnya)
 baru kemudian setelah
itu   diajarkan  membacanya - jadi  anak  di 
 drill  diperdengarkan
ayat-ayat  quran  yang  betul  dan kemudian
 dihafalkan - atau belajar
membacanya saja terlebih dahulu.
 
Karena ada yang berpendapat kebiasaan membaca
 qur'an dengan
memakai baris akan sulit untuk kemudian belajar
 bahasa Arab.
 
Terima kasih
 
Wassalamu'alaykum wr.wb
 
Arnoldison
 
 
 
 Friday, October 29, 2004, 8:10:25 PM, you wrote:
 
 
 
 R Assalamualaikum.Wr.Wb.
 
 R Belajar bahasa Arab, atau bahasa Al Quran, bahasa
 R syurga, gampang-gampang sulit, atau sulit-sulit
 R gampang. Tergantung dari kesiapan waktu, hati,
 jiwa,
 R keikhlasan, dan kemauan yang kuat.
 
 R Bagi saya ngak ada istilah tua atau terlambat
 dalam
 R belajar. Bukankah rasulullah SAW sudah bersabda ,
 R Tuntutlah ilmu itu, mulai dari buayaian hingga
 keliang
 R lahat.
 
 R Menuntut ilmu itu wajib bagi muslimin dan
 muslimat,
 R tanpa ada perbedaan.
 
 R Saya percaya dan yakin akan firman Allah , Tidak
 akan
 R sama orang yang berilmu dan yang tak berilmu,
 yang
 R tahu dan yang tidak tahu.
 
 R Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
 beriman
 R lagi berilmu beberapa derajat.
 
 R Dan sesuai dengan firmanNya juga , Yang
 benar-benar
 R takut pada Allah itu adalah para Ulama.
 
 R Dari sekian Ayat-ayat Allah dan hadist-hadist
 nabi
 R bagaimana pentingnya menuntut ilmu dan derajat
 mereka
 R , hal inilah yang seharusnya mendorong kita 
 untuk
 R terus dan sabar dalam pencapaian ilmu, sampai
 akhir
 R hayat hidup kita.
 
 R Tuntutlah ilmu itu dengan penuh keikhlasan ,
 R semata-mata untuk mendekatkan diri kita pada
 Allah dan
 R mengetahui rahasia – rahasia Al Quran, bukan
 menuntut
 R ilmu untuk mencari ketenaran, membantah dan
 melawan
 R orang , agar bisa 

[R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )

2004-10-29 Terurut Topik Rahima

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Belajar bahasa Arab, atau bahasa Al Quran, bahasa
syurga, gampang-gampang sulit, atau sulit-sulit
gampang. Tergantung dari kesiapan waktu, hati, jiwa,
keikhlasan, dan kemauan yang kuat.

Bagi saya ngak ada istilah tua atau terlambat dalam
belajar. Bukankah rasulullah SAW sudah bersabda ,
Tuntutlah ilmu itu, mulai dari buayaian hingga keliang
lahat.

Menuntut ilmu itu wajib bagi muslimin dan muslimat,
tanpa ada perbedaan.

Saya percaya dan yakin akan firman Allah , Tidak akan
sama orang yang berilmu dan yang tak berilmu, yang
tahu dan yang tidak tahu.

Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
lagi berilmu beberapa derajat.

Dan sesuai dengan firmanNya juga , Yang benar-benar
takut pada Allah itu adalah para Ulama.

Dari sekian Ayat-ayat Allah dan hadist-hadist nabi
bagaimana pentingnya menuntut ilmu dan derajat mereka
, hal inilah yang seharusnya mendorong kita  untuk
terus dan sabar dalam pencapaian ilmu, sampai akhir
hayat hidup kita.

Tuntutlah ilmu itu dengan penuh keikhlasan ,
semata-mata untuk mendekatkan diri kita pada Allah dan
mengetahui rahasia – rahasia Al Quran, bukan menuntut
ilmu untuk mencari ketenaran, membantah dan melawan
orang , agar bisa dikatakan pintar, hebat, mengejar
titel, atau jabatan, bukan, bukan itu niat menuntut
ilmu, tapi benar-benar ikhlas, ingin semakin dekat
padaNya, pasti Allah akan memenuhi janjiNya, yang
tercantum dalam ayat-ayat diatas juga akan mengajarkan
kita manusia apa-apa yang tidak kita ketahui
sebelumnya. 

Jangan sekali-kali menuntut ilmu itu agar kita
dikatakan orang pintar, hebat berdebat, berdiskusi,
dan sebagainya itu. Bakalan ngak berkah semua ilmu
itu, karena kurang ikhlash. Bukankah sudah dikatakan ,
Allah tidak akan melihat bentuk tubuh luar kamu,
tetapi melihat hati kamu.

Dalam menuntut ilmu diusia lanjut, atau boleh
dikatakan usia diatas rata-rata 40 thn keatas, tentu
akan berbeda dengan menuntut ilmu ketika masih muda,
apalagi masih belum usia baligh, karena jelas, sangat
jarang usia ini berbuat dosa, berbanding terbalik
dengan kita yang telah baligh, atau dewasa, dosa
bertebaran disana-sini, bagai jamur di musim hujan,
tanpa kita sadari, jangan merasa diri suci, bebas dari
dosa dan kesalahan.

 Tapi sadarilah kita banyak salah, banyak dosa, untuk
itu selalulah kita beristigfar. Agar ilmu dengan
gampang masuk ke jiwa kita. Sebab ilmu itu adalah
cahaya, dan cahaya itu tidak akan menetap lama di hati
orang-orang yang berjiwa tidak baik. Bisa jadi ia
pintar, tapi ilmunya tak berkah.

Hal-hal yang kelihatannya sepele inilah yang
seharusnya menjadi perhatian kita dalam menuntut ilmu,
jangan cuman mengandalkan IQ saja. Tapi keimanan
didada, haruslah tertanam dan tertancap dengan kuat,
bila kita ingin ilmu kita bermanfaat buat diri kita,
dan orang lain, juga bertahan sampai akhir hayat
kelak.

Metode praktis untuk mendalami bahasa Arab/ Al Quran,
sebagaimana yang telah saya berrikan pada ibu-ibu di
tempat saya tinggal saat ini adalah,

1 ), Biasakan membaca Al Quran dalam sehari itu
minimal dua kali sehari , maksimal sebanyak-banyaknya,
netral, setiap habis shalat,  satu, atau dua lembar
setiap kali baca. Dan biasakan kita selalu berwudhu
sebelum belajar apa saja, apalagi ketika membaca Al
Quran

2 ), Baca dengan makhraj yang tepat ( dalam hal ini
perlu ada yang mendengarkan, atau lebih baik yang
membimbing kita ), tajuid dan tanda-tanda berhenti
yang telah di buat oleh para ulama Qurra di dalam Al
Quran.

Tanda berhenti itu berfungsi untuk mensesuaikan
artinya , contoh

Saya pergi kerumah sakit dengan ibu ,.., 
kalau saja kita berhenti sampai dikata , 

Saya pergi kerumah ( lantas kita berhenti ), kemudian
kita sambung kalimat selanjutnya,

Sakit dengan Ibu.

 ( akan janggal kedengarannya, tidak sesuai dengan
maksud si penyampai berita )

Maka akan membawa pengertian yang berbeda sekali.
Itulah salah satu contoh kalau di dalam Al Quran kita
membaca tidak sesuai dengan tanda henti tersebut.

Maka sebaiknya, kita pelajari tajuid, makhraj huruf
dan tanda-tanda henti itu dahulu.

3 ), Untuk mempermudah pengertian apa yang kita baca,
sebaiknya cukup baca selembar dua lembar, ngak perlu
banyak-banyak sehari itu, lantas cari arti kosa
katanya satu persatu dengan melihat kamus, setelah itu
baru lihat terjemahan secara keseluruhannya.

Tanpa kita sadari kita telah belajar bahasa Arab
sehari itu sedikit demi sedikit toh lama kelamaan jadi
bukit, dan seterusnya jadi gunung.

4 ), Ada baiknya kita menghafal sedikit demi sedikit
ayat-ayat yang kita baca itu, agar mempermudah kita
menguasai kosa kata bahasa Arab itu sendiri. Cara yang
termudah adalah dengan menghafal bahasa Al Quran itu
sendiri. Kalau sudah faham arti ,dan maksudnya
dengan melihat masing -masing kosa kata itu tadi, maka
akan mempermudah kita menghafalnya.

5 ), Kalau perlu tuliskan di dalam catatan kita
kata-kata yang kita cari tadi, dalam buku kecil yang
bisa masuk saku, jadi kemana aja kita pergi kita bisa
membuka dan menghafalnya, paling tidak 

Re: [R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )

2004-10-29 Terurut Topik I Yul


Re: [R@ntau-Net] Bagaimana belajar bahasa Al Quran ( tammat )

2004-10-29 Terurut Topik udrekh

 Nb , mohon maaf dalam tulisan saya , saya tak dapat
 menuliskan tanda-tanda baca, seperti koma diatas, dua
 kutip dan sebagainya itu, entah kenapa semenjak di
 install ulang, campur aduk bahasa di komputer saya,
 bahasa Arab, Inggris dan lainnya, yang menyulitkan
 saya untuk menulis dengan tepat dengan tanda-tanda
 baca. Jadi mohon dimaafkan, kesalahan ada di komputer
 saya sendiri.

Wa alaikum salam Wr.Wb.

Sedikit ingin membantu. Apakah Uni Rahima menggunakan sofware seperti
Windows Xp..?
Kalau benar, kemungkinan hal itu bisa diperbaiki dengan mengganti layout
keyboard sistem windows tersebut dengan system yang sesuai dengan layout
keyboard kita. Seperti di jepang ini, layout keyboard saya tentunya beda
dengan layout keyboard yang ada di Indonesia. Karena keyboard yang di sini,
ada sarana untuk menulis hiragana, katakana atau kanji. Beberapa posisi
tanda baca juga berpindah tombol, sehingga apabila kita menekan tombol,
lambang yang lain yang keluar.
Untuk itu, kita harus tau jenis layout keyboard kita, dan kemudian  kita
ganti setting yang ada si operating system melalui kontrol panel (language,
atau sejenisnya). Cara yang juga kita pakai adalah dengan menggunakan screen
keyboard yang ada di accessories.

Setahu saya, software seperti windows xp sudah bisa digunakan untuk
multilingual, tidak perlu menginstal banyak operating system.

Mohon ma'af kalau keliru...






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib