Bls: Bls: [pelaut] (Tanggapan) Kesatuan Pelaut Toraja
DearBang Jotham.. Itu yg kita harapkan smoga kedepannya ada perkembangan yg significan terhadap organisasi kita Pelaut...aku pikir KPT tdk merugikan orng lain dan tdk ada maksud mnyudutkan golongan lain..anda tdk setuju ya silahkan km tdk larang yg tdk setuju. Ada organisasi yg lbh mapan kita pasti akan bergabung dibawah bendera itu.. Thanks atas dukungannya Bang... Salam. Dari: jotham wenas oth...@yahoo.com Kepada: pelaut@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 26 Oktober, 2010 17:28:14 Judul: Re: Bls: [pelaut] (Tanggapan) Kesatuan Pelaut Toraja Lanjutkan saja inisiatif nya bang. Kesatuan Pelaut Toraja saya rasa maksudnya baik. Yang lain cm bekoar2 tapi apa yg dihasilkan cm mengadu domba menghasilkan perpecahan diantara kita. Misalnya suatu waktu dikemudian hari kita punya KPI yg kuat dan bisa diandalkan maka kita bisa ajak untuk bergabung. Di organisasi buruh aja setiap perusahaan ada organisasinya sendiri yg kemudian bergabung dibawah satu payung misalnya SBSI atau SPSI. Begitu juga nanti pelaut Indonesia, kita bisa buat Kesatuan pelaut Toraja, Kesatuan pelaut Makassar, Kesatuan pelaut Semarang, Kesatuan pelaut Sumatera Utara, dll, nanti semuanya dirangkul dalam suatu wadah Serikat Pelaut Indonesia. Tapi maukah pelaut Indonesia berkorban untuk kemajuan organisasi pelaut Indonesia yg kokoh ? Saya rasa usaha dari KPT adlah cara yg terbaik dgn mulai dari bawah. Salam Jotham On 10/26/2010 8:51 AM, Dony Felany wrote: askum... numpang lewat nih, kalo menurut untung rugi.. siapa yang merasa di untungkan dan siapa yang merasa dirugikan, sirik tanda tak mampu, selama untuk membangun kenapa tidak. mungkin juga sudah banyak yang membentuk komunitas mess ini dan itu, tetapi gagal karena ini dan itu, kan semua akan memahami dengan sendirinya enak ngumpul dengan pelaut asal ini atau asal itu. salam dari pelaut asal sabang-aceh keturunan padang.. mau jadi saudagar tapi gak mampu.. ckak2kakz humor biar agak ceria gituloh Pada Sen, 18 Okt 2010 22:23 WIB Nursan San menulis: tanggapan yang cukup baik.dan mudah-mudahan dapat di pahami maknanya.khususnya saya pribadi.so many thanks brother..maju terus pantang mundur...peaceee deh. --- Pada Sen, 18/10/10, Raka Raki rakarak...@yahoo.com mailto:rakaraki71%40yahoo.com menulis: Dari: Raka Raki rakarak...@yahoo.com mailto:rakaraki71%40yahoo.com Judul: [pelaut] (Tanggapan) Kesatuan Pelaut Toraja Kepada: pelaut@yahoogroups.com mailto:pelaut%40yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Oktober, 2010, 4:36 AM Dear All Di Republik Indonesia bebas mendirikan organisasi apapun asalkan tidak bertentangan dengan ideologi Pancasila. Amerika Serikat yang katanya negara demokrasi,nyatanya Indonesia lebih demokrasi. Tetapi menyikapi masalah organisasi Profesi,mungkin lebih tepat kalau tidak membawa-bawa Etnis,karena di Indonesia masalah etnis merupakan isu yang sangat krusial dan sensitif. Kasus Blowfish contohnya,awalnya adalah masalah sepele dan biasa,pengunjung datang ke kafe,ga dapat tempat duduk,terus berantem sama security,kebetulan kedua pihak berbeda etnis. Maka jadilah bentrokan di jalan Ampera. Saya juga tidak bisa menyalahkan Bapak Ferry Saleh. Ide untuk mendirikan KPT timbul barangkali karena sudah matinya KPI dan tidak ada lagi organisasi Profesi Kepelautan yang bisa menjembatani kepentingan antara pengusaha,pemerintah dan pekerja. Sebenarnya formula yang tepat adalah membentuk sebuah organisasi baru yang bisa menampung aspirasi pelaut seluruh Indonesia tanpa mengatasnamakan etnis. Sebuah organisasi yang bisa mempersatukan dan membawa perubahan bagi kesejahteraan pelaut seluruh Indonesia. Kita lihat kenyataan sekarang,pelaut Indonesia sudah terkotak-kotak oleh Alumni,Mess,Angkatan dan Suku. Banyak kita jumpai di kantor perusahaan tertentu manager crewing nya adalah dari suku A atau dari alumni B,maka sudah pasti pelaut-pelaut dari suku dia dan dari alumni dia saja yang akan dia panggil. Parahnya lagi para broker pun ikut-ikutan demikian,main suku juga. Kalau pelaut seperti ini,mau seperti apa wajah pelaut Indonesia? Lantas bagaimana nasib pelaut(para Rating) yang tidak punya alumni,tidak punya mess dan tidak punya suku? Terima kasih. Salam. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] 1. Moderator tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas asli pengirim berita. 2. ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload ke FILE. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/pelaut/ * Your email
Re: Bls: [pelaut] (Tanggapan) Kesatuan Pelaut Toraja
Lanjutkan saja inisiatif nya bang. Kesatuan Pelaut Toraja saya rasa maksudnya baik. Yang lain cm bekoar2 tapi apa yg dihasilkan cm mengadu domba menghasilkan perpecahan diantara kita. Misalnya suatu waktu dikemudian hari kita punya KPI yg kuat dan bisa diandalkan maka kita bisa ajak untuk bergabung. Di organisasi buruh aja setiap perusahaan ada organisasinya sendiri yg kemudian bergabung dibawah satu payung misalnya SBSI atau SPSI. Begitu juga nanti pelaut Indonesia, kita bisa buat Kesatuan pelaut Toraja, Kesatuan pelaut Makassar, Kesatuan pelaut Semarang, Kesatuan pelaut Sumatera Utara, dll, nanti semuanya dirangkul dalam suatu wadah Serikat Pelaut Indonesia. Tapi maukah pelaut Indonesia berkorban untuk kemajuan organisasi pelaut Indonesia yg kokoh ? Saya rasa usaha dari KPT adlah cara yg terbaik dgn mulai dari bawah. Salam Jotham On 10/26/2010 8:51 AM, Dony Felany wrote: askum... numpang lewat nih, kalo menurut untung rugi.. siapa yang merasa di untungkan dan siapa yang merasa dirugikan, sirik tanda tak mampu, selama untuk membangun kenapa tidak. mungkin juga sudah banyak yang membentuk komunitas mess ini dan itu, tetapi gagal karena ini dan itu, kan semua akan memahami dengan sendirinya enak ngumpul dengan pelaut asal ini atau asal itu. salam dari pelaut asal sabang-aceh keturunan padang.. mau jadi saudagar tapi gak mampu.. ckak2kakz humor biar agak ceria gituloh Pada Sen, 18 Okt 2010 22:23 WIB Nursan San menulis: tanggapan yang cukup baik.dan mudah-mudahan dapat di pahami maknanya.khususnya saya pribadi.so many thanks brother..maju terus pantang mundur...peaceee deh. --- Pada Sen, 18/10/10, Raka Raki rakarak...@yahoo.com mailto:rakaraki71%40yahoo.com menulis: Dari: Raka Raki rakarak...@yahoo.com mailto:rakaraki71%40yahoo.com Judul: [pelaut] (Tanggapan) Kesatuan Pelaut Toraja Kepada: pelaut@yahoogroups.com mailto:pelaut%40yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Oktober, 2010, 4:36 AM Dear All Di Republik Indonesia bebas mendirikan organisasi apapun asalkan tidak bertentangan dengan ideologi Pancasila. Amerika Serikat yang katanya negara demokrasi,nyatanya Indonesia lebih demokrasi. Tetapi menyikapi masalah organisasi Profesi,mungkin lebih tepat kalau tidak membawa-bawa Etnis,karena di Indonesia masalah etnis merupakan isu yang sangat krusial dan sensitif. Kasus Blowfish contohnya,awalnya adalah masalah sepele dan biasa,pengunjung datang ke kafe,ga dapat tempat duduk,terus berantem sama security,kebetulan kedua pihak berbeda etnis. Maka jadilah bentrokan di jalan Ampera. Saya juga tidak bisa menyalahkan Bapak Ferry Saleh. Ide untuk mendirikan KPT timbul barangkali karena sudah matinya KPI dan tidak ada lagi organisasi Profesi Kepelautan yang bisa menjembatani kepentingan antara pengusaha,pemerintah dan pekerja. Sebenarnya formula yang tepat adalah membentuk sebuah organisasi baru yang bisa menampung aspirasi pelaut seluruh Indonesia tanpa mengatasnamakan etnis. Sebuah organisasi yang bisa mempersatukan dan membawa perubahan bagi kesejahteraan pelaut seluruh Indonesia. Kita lihat kenyataan sekarang,pelaut Indonesia sudah terkotak-kotak oleh Alumni,Mess,Angkatan dan Suku. Banyak kita jumpai di kantor perusahaan tertentu manager crewing nya adalah dari suku A atau dari alumni B,maka sudah pasti pelaut-pelaut dari suku dia dan dari alumni dia saja yang akan dia panggil. Parahnya lagi para broker pun ikut-ikutan demikian,main suku juga. Kalau pelaut seperti ini,mau seperti apa wajah pelaut Indonesia? Lantas bagaimana nasib pelaut(para Rating) yang tidak punya alumni,tidak punya mess dan tidak punya suku? Terima kasih. Salam. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] 1. Moderator tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas asli pengirim berita. 2. ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload ke FILE. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/pelaut/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/pelaut/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: pelaut-dig...@yahoogroups.com pelaut-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: pelaut-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [pelaut] (Tanggapan) Kesatuan Pelaut Toraja
tanggapan yang cukup baik.dan mudah-mudahan dapat di pahami maknanya.khususnya saya pribadi.so many thanks brother..maju terus pantang mundur...peaceee deh. --- Pada Sen, 18/10/10, Raka Raki rakarak...@yahoo.com menulis: Dari: Raka Raki rakarak...@yahoo.com Judul: [pelaut] (Tanggapan) Kesatuan Pelaut Toraja Kepada: pelaut@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 18 Oktober, 2010, 4:36 AM Dear All Di Republik Indonesia bebas mendirikan organisasi apapun asalkan tidak bertentangan dengan ideologi Pancasila. Amerika Serikat yang katanya negara demokrasi,nyatanya Indonesia lebih demokrasi. Tetapi menyikapi masalah organisasi Profesi,mungkin lebih tepat kalau tidak membawa-bawa Etnis,karena di Indonesia masalah etnis merupakan isu yang sangat krusial dan sensitif. Kasus Blowfish contohnya,awalnya adalah masalah sepele dan biasa,pengunjung datang ke kafe,ga dapat tempat duduk,terus berantem sama security,kebetulan kedua pihak berbeda etnis. Maka jadilah bentrokan di jalan Ampera. Saya juga tidak bisa menyalahkan Bapak Ferry Saleh. Ide untuk mendirikan KPT timbul barangkali karena sudah matinya KPI dan tidak ada lagi organisasi Profesi Kepelautan yang bisa menjembatani kepentingan antara pengusaha,pemerintah dan pekerja. Sebenarnya formula yang tepat adalah membentuk sebuah organisasi baru yang bisa menampung aspirasi pelaut seluruh Indonesia tanpa mengatasnamakan etnis. Sebuah organisasi yang bisa mempersatukan dan membawa perubahan bagi kesejahteraan pelaut seluruh Indonesia. Kita lihat kenyataan sekarang,pelaut Indonesia sudah terkotak-kotak oleh Alumni,Mess,Angkatan dan Suku. Banyak kita jumpai di kantor perusahaan tertentu manager crewing nya adalah dari suku A atau dari alumni B,maka sudah pasti pelaut-pelaut dari suku dia dan dari alumni dia saja yang akan dia panggil. Parahnya lagi para broker pun ikut-ikutan demikian,main suku juga. Kalau pelaut seperti ini,mau seperti apa wajah pelaut Indonesia? Lantas bagaimana nasib pelaut(para Rating) yang tidak punya alumni,tidak punya mess dan tidak punya suku? Terima kasih. Salam. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] 1. Moderator tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas asli pengirim berita. 2. ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload ke FILE. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/pelaut/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/pelaut/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: pelaut-dig...@yahoogroups.com pelaut-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: pelaut-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/