Re: Kamis, 22 April : Calon2 presiden hearing di ITB

1999-04-25 Terurut Topik FRAREV SITORUS

yah...mungkin soal pengaturan posisi strategis saja
-Original Message-
From: Dodo D. [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, April 22, 1999 7:44 PM
Subject: Re: Kamis, 22 April : Calon2 presiden hearing di ITB


--- FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:

 1. MS itu sebenarnya punya kemampuan nggak sih?

  Lho...sampeyan ini gimana tho cak,...Ya jelas punya kemampuan tho ya,
  at least mampu ngomong sekata dua kata bahwa debat itu tidak sesuai
  dengan budaya timur. Dan saya rasa, dia sekarang juga 'mampu'
  ndengarkan bisik bisik para pendukungnyakira kira apa ya yang
bisa
  ane katakan untuk menjawab gossip yang berkembang menyusul pernyataan
  ane kemaren..?? dan pasti juga doi sambil senyum2 simpul malu2 kucing
  (klenyam klenyem..)

 Memang diam dapat berarti emas, cuma kalau masyarakat meragukan
 kapabilitasnya dan MS malah mengambil sikap tapa brata  puasa
 ngomong, maka keraguan thd MS akan makin besar lagi. Dalam hal ini,
 diam berarti loyang.

  Lho...loyang kan kalo kebentur biasanya bunyi keras...lha yang satu
  ini udah di bentur dari sana sini masih stays quiet aja kok. Kali aja
  yang satu ini diemnya kaya gumpalan tanah lembek...


 MS dengan karakteristik begini akan berpotensi menjadi pemimpin yang
 disetir para pembantu dekatnya. Kelambanan dalam bersikap mungkin
 disebabkan perlunya meminta pertimbangan dari para DFA-DFA di
 sekitarnya. Kalau terus-terusan ya repot. Kalau gitu kenapa nggak
 para pembantunya aja yg jadi presiden?

  Ya kalo gitu si DFA aja suruh nyalonkan diri...kan sama sama ceweknya
  jadi masih tetap adil, tetap punya capres cewek

 Salam,
 Jaya

 '-
 Hadeer wrote:

 
  Tulisan seperti ini sampai nggak ya ke MS.
  Apa udah dicegat duluan oleh para "penjaga" MS...
  Jangan-jangan MS itu duduk di menara gadingbetul - betul nggak
 tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi disekitanya...
 
  Kasihan... :-(
 
  Hadeer
 
  (Sitorus tolong diforwardkan berita dari Ira Damayanti ini ke Email
 nya PDI - P, thanks. Kamukan pernah kirim-kiriman email dengan PDI -
 P beberapa waktu yang lalu)
 
  --
   From: Ira Damayanti [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Kamis, 22 April : Calon2 presiden hearing di ITB
   Date: 22 April 1999 14:33
  
   Hari ini dan besok.. April 22-23, di kampus kami,Aula Barat - ITB
 ,
   KM -ITB mengadakan hearing terbuka beberapa calon presiden
 Indonesia..
   Diantaranya ialah dari PBB,PK,PUDI,PAN,.. dan seharusnya ada PKB
 dan PDI
   Perjuangan.. (dan ada satu-dua lagi saya lupa, sorry)
   Dari PBB sudah , PK mungkin sedang berlangsung.. dan nanti jam 4
 sore
   Insya Allah ada Amien Rais...
  
   Dan tadi pagi ternyata saya dengar bahwa Mega dan GusDur dengan
 alasan
   sesuatu hal menolak hadir di kampus kami untuk ikutan hearing...
  
   Kenapa kok nggak mau hadir, Mbak Mega ?
   Apa hearing terbuka juga melanggar budaya timur-kah ?
  
   Mana kharisma Ayahanda Bung Karno sebagai alumnus ITB ? yang
 bahkan
   namanya diabadikan di "monumen soekarno" di kampus kami ini ???
   Kok ternyata putri tercinta penerus perjuangan tidak cukup punya
 nyali
   untuk hadir dalam hearing di almamater ayahanda ?!
   Malu-maluin aja!
  
  
 -
   O ya, menanggapi tentang penolakan MS untuk debat terbuka dengan
 alasana
   pelanggaran budaya timur.
  
   Well.
   Saya kok baru dengar ya, debat terbuka itu melanggar budaya
   timur.Sebelumnya apa pernah dipermasalahkan gitu ?
  
   Saya pikir malahan budaya tersebut hanya berlaku di jaman
 Soeharto
   aja.Tujuannya supaya Suharto nggak didebat...
   Is this the same thing ? ( as Soeharto )
  
   Well, oke kalo MS nggak mau berdebat karena bukan budaya timur,
 dan
   yaa.. mungkin karena arena debat terbuka ini malah berpotensi
 jadi ajang
   debat kusir yang berkepanjangan yang malah saling
   menjatuhkan satu sama lain (tapi masak calon presiden berantem di
 depan
   publik ?) ,
   tapi kali inimasak iya presentasi visi dan
   misinya aja juga melanggar budaya Timur ?
  
   datang ke hearing saja nggak mau ?
   Apa hearing juga melanggar budaya timur ?
   Emang 'budaya timur' itu apa sih ?
   Emangnya semua budaya timur sebegitu bagusnya gitu kok sampe
 dibela2in
   secara tidak logis dan non-sense ?
   Atau hanya merupakan justifikasi dari sikapnya yg "silence
 is( golden
   or stupidity ? )..."
   Saya kira itu cuma cara2 eskapisme aja
  
   Saya asli orang timur... (katakanlah Jawa Timur), tapi kayaknya
 nggak ada
   deh peraturan dan norma yang kaya gitu...
   Ini sih bukan "meneng mergo anteng" ( diam karena tenang ) tapi
 ini mah
   "meneng mergo nggelenggem" ( diam karena bego )
  
   Lha wong pemilihan2 di kampus kami saja, mulai dari pemilihan
 ketua
   himpunan,ketua unit sampai presiden KM aja semuanya melalui
 proses debat
   terbuka...
   Apakah kami para mahasiswa (yg notabene dicap kaum 

Re: Pemimpin berbudaya Timur

1999-04-25 Terurut Topik FRAREV SITORUS

Dalam semua organisasi...negara...perusahaan...semuanya pake strategic
management kan...ok
-Original Message-
From: Dodo D. [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Sunday, April 25, 1999 12:03 PM
Subject: Re: Pemimpin berbudaya Timur


Mengikuti obrolan tentang fenomena Mega ini, saya jadi ingat sebuah
buku tentang leadership yang berjudul "Hope is not a method" yang
ditulis oleh mantan Chief of Staff of the US Army, Gordon Sullivan.
Buku ini sangat menarik karena merupakan aplikasi military leadership
(khususnya US Army) ke dalam bisnis dan organisasi secara umum.

Dalam bahasan khususnya tentang pemimpin, Sullivan mengatakan bahwa hal
yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
'shared vision.' Pemimpin menggunakan vision and values untuk
memobilisasi orang lain (yang dipimpin), memfasilitasi perubahan dan
pertumbuhan, serta menciptakan masa depan suatu organisasi. Visi adalah
langkah pertama dalam mentransform organisasi.

Contoh yang di kemukakan mas Eep tentang masyarakat Finlandia sangat
relevan dengan argumenya Sullivan diatas. Masyarakat Finlandia tidak
mau dipimpin oleh orang yang tidak punya visi karena memang tidak
menjanjikan sesuatu buat masa depan mereka. Seorang pemimpin harus
punya visi yang jelas, karena visi yang jelas dan di jelaskan kepada
masyarakat akan 'provides a sense of enduring purpose, and incorporates
a measure of success.'

Jadi menurut saya, sangat wajar apabila kita masyarakat Indonesia yang
semakin maju dan kritis ini meragukan kemampuan Megawati untuk
memimpin, karena selama ini dia tidak pernah menyatakan visinya dan
menjelaskannya kepada masyarakat luas. Apalagi sewaktu di undang untuk
acara debat, yang pada intinya agar masyarakat mengetahui visi calon
presidennya, juga menolak dengan alasan yang 'konyol' yaitu tidak
sesuai dengan budaya timur.

Kalaupun masyarakat kita nanti terlena (atau memang masih tidur) dan
memilih pemimpin semacam ini, semuanya akan rugi. Apabila suatu saat
ternyata pemimpin ini tidak bisa memenuhi tuntutan masyarakat,
masyarakatpun tidak akan bisa terlalu menggugat, karena mereka telah
memilihnya walaupun tanpa visi. Kalaupun masyarakat akhirnya menggugat,
sang pemimpin akan dengan mudah pula mengelak dengan mengatakan bahwa
dia dulu dipilih bukan untuk membawa misi seperti yang di harapkan oleh
masyarakat, karena memang dari awal tidak pernah mengeluarkan visinya
kedepan.

Saya setuju kalau dikatakan bahwa dengan memilih pemimpin yang nggak
punya visi yang jelas, sama dengan memilih kucing dalam karung. Judul
bukunya Sullivan mengimplikasikan bahwa 'Hope' bukanlah metoda yang
tepat untuk memilih pemimpin, sama artinya dengan 'memilih kucing dalam
karung.'


--- Endra Susila [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Beberapa hari yll., di kampus ITB telah diadakan hearing dari para
 Calon Presiden RI. Tercatat, wakil dari PAN, PBB, PK, PRD, serta PUDI
 (+..) telah mengungkapkan gagasan-gagasan mereka. Tercatat pula
 wakil
 dari PDI-P serta PKB menolak hadir pada acara tsb dengan alasan
 "bukan
 budaya Indonesia serta tidak diatur dalam RUU (mohon dikoreksi kalau
 salah)". UI Salemba, tidak kalah pula, akan mengadakan acara sejenis
 beberapa saat mendatang. Rupanya PDI-P dan PKB juga telah menolak
 untuk
 menghadiri acara tsb.

 Sehubungan dengan kegiatan-kegiatan di atas, ini tadi saya barusan
 mendapatkan tulisan Eep Saefulloh pada Refleksi Republika yang
 menyentil
 Mbak Mega karena keengganan-keengganannya untuk diajak berdiskusi
 terbuka.

 Cukup menarik untuk dibaca. Walaupun, bisa jadi menurut para
 pendukung Mbak Mega, tulisannya agak subjektif.

 Endra

 -
 http://www.republika.co.id/9904/25/12738.htm

 Pemimpin Berbudaya Timur

 Oleh Eep Saefulloh Fatah

 "Kertas yang kosong untuk kepala yang kosong dan janji yang kosong."

 Kata-kata itu tertera di sebuah kertas suara di Uusima, satu dari 15
 wilayah pemilihan dalam Pemilu Parlemen Finlandia, 21 Maret 1999
 lalu. Ia
 tertera di salah satu kertas suara yang bertumpuk bersama dengan
 kartu
 suara lain yang tidak sah karena pemilih tidak menulis nomor kandidat
 anggota parlemen di kertas itu. Pemilih justru melaku?n protes dengan
 menuliskan kata-kata di atas, boleh jadi lantaran ia tak tahu isi
 kepala
 dan tak percaya janji kosong para kandidat.

 Apa yang bisa kita pelajari dari soal yang kelihatan remeh temeh itu?
 Jawabnya: Setiap orang bebas memilih wakil mereka di parlemen dengan
 rasional. Ketika yang didapati sang pemilih adalah ''kepala yang
 kosong
 dan janji yang kosong'', ia leluasa untuk tak menentukan pilihannya.

 Soal remeh temeh itu pun memberi pelajaran lanjutan lain: Rakyat
 berhak
 tahu du? isi kepala dan dan menakar dulu janji seorang calon pemimpin
 sebelum memutuskan pilihannya. Rakyat tak boleh dipaksa membeli
 kucing
 dalam karung. Pemimpin tak berhak meminta cek kosong dari rakyat.

 Itulah pelajaran Finlandia, sebuah negara Skandinavia yang makmur
 

Forward: Tulisan Drs. Pulungan: Genjer di Kali Code

1999-04-25 Terurut Topik FNU Brawijaya

Jarang ada yg mau cerita masa lalu. Setting cerita di tahun 1965,
pas dengan tahun 1998/1999 ini. Lumayan buat bercermin diri,
dan berawas-awas ria. Ternyata jargon semacam KKN juga ada
kala itu.

Salam,
Jaya

'-
Forward: Tulisan Drs. Pulungan
Genjer di Kali Code

Dalam makalahnya yang berjudul “The Aceh Question” yang disampaikan
dalam seminar yang berjudul “The Future Integration Of Indonesia: Focus
on Aceh” yang diadakan di American University pada tanggal 3 April yang
lalu, Prof. Dr. Teuku Haji Ibrhim Alfian antara lain mengatakan “History
is actually the bridge connecting the past with the present and pointing
the road to the future”.
Sebagai simbol dari the past saya di Yogya , sebagai judul dari tulisan
ini saya gunakan kalimat diatas, “Genjer di Kali Code”.
Kata genjer sering dinyanyikan Gerwani pada tahun 1965, dan ada yang
mengatakan itu adalah kata sandi untuk genjot jenderal seperti yang
bermuara di Lobang Buaya.
Genjer sebenarnya adalah nama tumbuhan yang tumbuh dalam air di pinggir
sungai yang biasanya digunakan sebagai sayuran antara lain menjadi
bagian dari pecal.
Tumbuhan ini banyak tumbuh di pinggiran kali Code yang mengalir membelah
kota Yogyakarta dari utara ke selatan.
Pada waktu itu mulai tahun 1960 saya bersama keluarga, satu isteri dan
dua anak balita tinggal di Nyutran, diujung selatan Jalan Taman Siswa.
Saya tinggal di rumah gedek yang juga dihuni tinggi, tanga ataupun
kepinding, mandi air sumur dan pakai lampu listerik dengan watt yang
sangat minim, dalam suasana listerik giliran hidup dan bukan giliran
mati, karena matinya lebih sering dari hidupnya.
Pada waktu itu sebagai pegawai negeri saya mendapat tugas belajar, untuk
menyelesaikan tingkat doktoral.
Bagi orang orang baru, yang sudah mengenal sistem semester, tentulah
aneh mendengar sarjana strata 1 menyelesaikan tingkat doktoral, namun
demikianlah adanya tempo dulu, jenjang pendidikan dibagi dalam tingkat
tingkat, mulai tingkat propadeuse atau tingkat persiapan, kandidat I dan
II, dilanjutkan dengan tingkat doktoral I dan II.
Belakangan tingkat kandidat I dan II dirubah menjadi tingkat bakalaureat
I da II, dimana terminal pendidikan adalah bakalaureat dan berhak
menyandang gelar B.Sc atau B.A.
Maksud perobahan ini adalah untuk segera mengisi kekurangan SDM,
walaupun penyandang bakalaureat ini bisa melanjutkan ketingkat doktoral.
Pada waktu itu ada tunjangan keahlian untuk pegawai negeri yang memenuhi
syarat, dan pemegang B.A./B.Sc ini berhak menerimanya.
Dengar gelar B.Sc saya ditempatkan sebagai asisten diperbantukan pada
Akademi Perniagaan Kalimantan di Banjarmasin. Akademi ini adalah akademi
swasta namun mendapat dukungan dari Pemda dengan memberikan tunjangan
daerah 100% dari gaji pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di
akademi ini.
Suatu kesan umum, bahwa kemajuan hanya bisa diperoleh dengan menambah
pengetahuan, atau dengan istilah sekarang memperbaiki mutu SDM.
Akademi inilah yang kemudian berkembang jadi Universitas Lambung
Mangkurat.
Sesudah bertugas dua tahun, saya kembali  melanjutkan  studi sebagai
pegawai tugas belajar, artinya penghasilan tetap sebagai pegawai negeri
dengan tugas belajar. Tunjangan daerah dengan sendirinya hilang.
Gaji dan catu sangat tidak cukup, hanya diberikan 8 kg beras perorang,
sedangkan tarip orang Batak adalah 16 kg untuk seorang dewasa. Saya
menghibur isteri saya agar sabar, ada masanya nanti berasmu berlebih.
Saya mengutamakan anak dan isteri untuk mendapatkan gizi yang lebih
cukup dan saya mengalah dengan mengkonsumsi sarapan singkong. Karena itu
saya sangat terpukul dengan adanya berita dari berbagai daerah di tanah
air yang mengatakan banyak balita yang meninggalkan karena kurang makan,
bagaimana pula nasib yang terus hidup tetapi perkembangan otaknya sudah
terganggu.
Nah dalam keadaan “rawan gizi” itulah saya melihat genjer sebagai
makanan alternatif.
Namun sekali memakan rebus genjer perut langsung sakit,sehingga
alternatif makanan murah itu sirna.
Dalam keadaan rawan gizi itu saya melaju speda Nyutran - Bulak Sumur
yang jaraknya sekitar 5 km, belum lagi kalau sore hari ada kuliah atau
asistensi, sehingga saya bisa naik speda sepuluh atau duapuluh km
perhari, tergantang ada atau tidak kuliah atau asistensi sore hari.
Untunglah sewaktu perut berisi walaupun singkong dipagi hari melaju
dalam keadaan menanjak ke utara, sedangkan pulangnya dalam keadaan lapar
keadaannya sedikit menurun.
Turun dari Banjarmasin berat saya sekitar 65 kg, dan pada saat selesai
studi dua tahun kemudian berat badan saya tinggal 40 kg, dan anehnya
kalau ada yang bertanya mengapa berat badan saya susut, tidak ada yang
percaya kalau saya katakan karena kurang makan.
Dengan bekal Drs saya ditugaskan kembali sebagai (asisten dosen) dalam
mata kuliah Ekonomi Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera,
namun kemelut ekonomi belum terpecahakan.
Dengan izin Presiden Universitas ( belakangan jadi rektor karena bung
Karno ingin jadi orang satu satunya yang dipanggil 

Mekar berserinya Maluku dan Irja...

1999-04-25 Terurut Topik FNU Brawijaya

Daripada sepi...maklum musim ujian

Mekar berseri untaian kasihgita cinta sma
Eh salah, malah jadi No Karno sama Yessi Gusman.

Weleh..welehhh usaha pemekaran kok malah dapat tanggapan
ndak karuan dari banyak pihak. Memang ane juga setuju kalau
pemekaran dilakukan sebelum pemilu bisa agak dicurigai alasannya.
Perombakan komposisi anggota DPR dan MPR jadi awut-awutan.

Nyang ane hendak soroti itu kan tanggapan sementara pihak yg
pengen tetap menengok aspirasi 100 orang utusan Irja kemarin.
Welehsudah ada 15% 'nyak dan 30% gas , (eh, tambang berapa
ya?) kok masih komentar gitu. Dasare si doel ini pengen jadi presiden.

Sekarang etung-etungan untungnya BJH kalau realisasi pemekaran
Maluku dan irja ini dilakukan sebelum Pemilu itu apa sih? Kalaupun
BJH kalah, proses pemekaran (kalau jadi) kan tetap menjadi tanggung
jawab pemerintah. Walaupun rencana ini terkesan grusa-grusu ndak
memperhitungkan masa reses DPR, tapi nurut ane mesti menghargai
dan mendukung rencana ini (Sekali-sekali ane ndukung BJH, mosok
ngomelin mulu).

Emang ini rencana yg mahal, tapi mau dilaksanain sekarang atau
sepuluh tahun ke depan ya tetap mahal. Kesan tidak melihat
prioritas juga bener, tapi rak mesti lihat jangka panjang. Buat masy.
di luar Maluku dan Irja, ini bakal memberatkan. Buat yg lagi mau
dimekarin sih paling tidak kondisinya bakal ajeg saja. Kalau lagi
nasib baik kan bisa terjadi "mekar berseri untaian pembangunan."

Ane heran, kok masy. Maluku adem ayem aja. Ini rak kesempatan
emas. Soale buat pemerintah pusat ini bakal berat. Dari potensi
daerah, kayaknya bakal muncul satu tanggungan negara lagi.

Salam,
Jaya
--
   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



Re ; WWW.RADIOCLICK.COM

1999-04-25 Terurut Topik alex

WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM



Mencari alamat email / telepon

1999-04-25 Terurut Topik Dede Rukli

(mohon yang mengetahuinya dapat meneruskan, terima kasih)


Kepada Yth.
Sdr(i)  Made dan Taufiq
di tempat.

Assalamu'alaikum wr. wb.

Bagaimana khabar Sdr(i) Made dan Taufiq ? Tentunya baik-baik saja bukan,
syukurlah.
Kami sekeluarga di Chicago tetap dalam keadaan sehat walafiat.
Sehubungan ada student yang bernama Sdr. Asep dari ITB Bandung yang sedang
dalam training ke Amerika, pertama dari Chicago kemudian pada hari Senin, 26
April 1999 akan menuju ke Cleveland, Ohio. Untuk itu Sdr. Asep menanyakan
apakah ada teman yang dapat dihubungi di Cleveland, oleh sebab itu kami ingin
mendapatkan nomor teleponnya untuk dapat menghubungi Sdr(i) Made dan Taufiq.

Demikian atas bantuan serta perhatiannya yang sangat kami hargai.

Wassalam,

Muhammad Rukli.



Mega/Dewa

1999-04-25 Terurut Topik Ali Simplido

wah..wah...

Ibu Mega memang unique,untuk dicalonin jadi anggota DPR saja,
bawahannya harus bertanya tiga kali dan menawarkan "kepala dan nyawa"
sebagai sacrifice/tumbal.

Gimana kalo dicalonkan jadi president, berapa kali si bawahan harus
bertanya dan berapa banyak "kepala dan nyawa" yang harus dikorbankan?

Kalau pakai tumbal2-an seperti ini sih, mungkin Mega bukanlah calon
president, tapi calon seorang Dewi:-)

Ohh...jadi tumbal2-an itu budaya Timur dan debat bukan budaya timur

peace

Ali Simplido


Republika Online (April 26, 1999);

===

OJ Tambunan menceritakan beberapa hari lalu dirinya
menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu di rumahnya Jalan Kebagusan,
Jaksel, untuk minta agar bersedia dicalonkan menjadi anggota DPR dari
daerah pemilihan Kota Madya Jaksel.

''Saya bertanya, apakah Ibu Mega bersedia dicalonkan dari Jaksel, Ibu
Mega diam saja sampai tiga kali saya tanya dan dijawab dengan
pertanyaan apakah kamu mampu memenangkan PDI Perjuangan di Jaksel. Saya
jawab taruhannya kepala dan nyawa saya kalau gagal. Akhirnya, Ibu Mega
bersedia,'' katanya disambut aplaus massa dalam acara 'Minggu Merah
dari Merauke ke Sabang.
...
===
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Mega/Dewa

1999-04-25 Terurut Topik Hadeer
Merinding saya membaca nya...Betul - betul sebuah sikap manusia yang sudah melampaui kehendak dan kekuasan tuhan. Sudah sanggup menganggap dirinya lebih dari Tuhan.Dalam Islam jika berjanji diharuskan untuk mengucapkan Insya Allah (Allah Berkehendak) ... untuk mencegah si Manusia besar kepala  karena yang namanya manusia sebenarnya sangat kecil.Masya Allah.Semoga kita dijauhkan dari sifat - sifat sedemikian ...aminSemoga saja Jakarta Selatan...dimenangkan oleh PDI - P...kalau tidak mau melihat OJ Tambunan menghilang nyawanyaDan yang paling penting asal jangan menghalalkan segala cara untuk memenangkan Jakarta Selatan :-)Hadeer Republika Online (April 26, 1999);  ===  OJ Tambunan menceritakan beberapa hari lalu dirinya menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu di rumahnya Jalan Kebagusan, Jaksel, untuk minta agar bersedia dicalonkan menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Kota Madya Jaksel.  ''Saya bertanya, apakah Ibu Mega bersedia dicalonkan dari Jaksel, Ibu Mega diam saja sampai tiga kali saya tanya dan dijawab dengan pertanyaan apakah kamu mampu memenangkan PDI Perjuangan di Jaksel. Saya jawab taruhannya kepala dan nyawa saya kalau gagal. Akhirnya, Ibu Mega bersedia,'' katanya disambut aplaus massa dalam acara 'Minggu Merah dari Merauke ke Sabang. ... === _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com


Fw: [lestari] (UNDANGAN) : Seminar, Reuni Munas ILUNI ( Ikatan Lulusan Univ.Indonesia ) 29 April, 1 2 Mei 1999

1999-04-25 Terurut Topik Krishna Mochtar

Mohon bantuannya untuk menyebar berita ini, terutama ke teman alumni UI





Bagi seluruh alumni Universitas Indonesia ( semua angkatan dan fakultas )

Silakan dibuka file di bawah ini yang mengundang anda semua untuk mengikuti
"Seminar, Reuni dan Munas ILUNI" yang diadakan di Kampus UI Depok mulai
tanggal
29 April, 1 - 2 Mei 1999.

Silakan dibaca dan disebarkan kepada alumni - UI lainnya.


   (See attached file: munas.doc)

Selamat berreuni dan Bravo ILUNI



Shop.theglobe.com * One-Stop Shopping * Free Shipping in U.S.!
Live Personal Shopper * Satisfaction Guaranteed * No Hassle Returns!
Accessories, Apparel, Jewelry, Kids, Sporting Goods, Apparel, More!!
http://clickhere.egroups.com/click/145

eGroup home: http://www.eGroups.com/group/lestari
http://www.eGroups.com - Simplifying group communications



 Lotus Manuscript 1.0