Re: Kamis, 22 April : Calon2 presiden hearing di ITB
yah...mungkin soal pengaturan posisi strategis saja -Original Message- From: Dodo D. [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, April 22, 1999 7:44 PM Subject: Re: Kamis, 22 April : Calon2 presiden hearing di ITB --- FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. MS itu sebenarnya punya kemampuan nggak sih? Lho...sampeyan ini gimana tho cak,...Ya jelas punya kemampuan tho ya, at least mampu ngomong sekata dua kata bahwa debat itu tidak sesuai dengan budaya timur. Dan saya rasa, dia sekarang juga 'mampu' ndengarkan bisik bisik para pendukungnyakira kira apa ya yang bisa ane katakan untuk menjawab gossip yang berkembang menyusul pernyataan ane kemaren..?? dan pasti juga doi sambil senyum2 simpul malu2 kucing (klenyam klenyem..) Memang diam dapat berarti emas, cuma kalau masyarakat meragukan kapabilitasnya dan MS malah mengambil sikap tapa brata puasa ngomong, maka keraguan thd MS akan makin besar lagi. Dalam hal ini, diam berarti loyang. Lho...loyang kan kalo kebentur biasanya bunyi keras...lha yang satu ini udah di bentur dari sana sini masih stays quiet aja kok. Kali aja yang satu ini diemnya kaya gumpalan tanah lembek... MS dengan karakteristik begini akan berpotensi menjadi pemimpin yang disetir para pembantu dekatnya. Kelambanan dalam bersikap mungkin disebabkan perlunya meminta pertimbangan dari para DFA-DFA di sekitarnya. Kalau terus-terusan ya repot. Kalau gitu kenapa nggak para pembantunya aja yg jadi presiden? Ya kalo gitu si DFA aja suruh nyalonkan diri...kan sama sama ceweknya jadi masih tetap adil, tetap punya capres cewek Salam, Jaya '- Hadeer wrote: Tulisan seperti ini sampai nggak ya ke MS. Apa udah dicegat duluan oleh para "penjaga" MS... Jangan-jangan MS itu duduk di menara gadingbetul - betul nggak tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi disekitanya... Kasihan... :-( Hadeer (Sitorus tolong diforwardkan berita dari Ira Damayanti ini ke Email nya PDI - P, thanks. Kamukan pernah kirim-kiriman email dengan PDI - P beberapa waktu yang lalu) -- From: Ira Damayanti [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Kamis, 22 April : Calon2 presiden hearing di ITB Date: 22 April 1999 14:33 Hari ini dan besok.. April 22-23, di kampus kami,Aula Barat - ITB , KM -ITB mengadakan hearing terbuka beberapa calon presiden Indonesia.. Diantaranya ialah dari PBB,PK,PUDI,PAN,.. dan seharusnya ada PKB dan PDI Perjuangan.. (dan ada satu-dua lagi saya lupa, sorry) Dari PBB sudah , PK mungkin sedang berlangsung.. dan nanti jam 4 sore Insya Allah ada Amien Rais... Dan tadi pagi ternyata saya dengar bahwa Mega dan GusDur dengan alasan sesuatu hal menolak hadir di kampus kami untuk ikutan hearing... Kenapa kok nggak mau hadir, Mbak Mega ? Apa hearing terbuka juga melanggar budaya timur-kah ? Mana kharisma Ayahanda Bung Karno sebagai alumnus ITB ? yang bahkan namanya diabadikan di "monumen soekarno" di kampus kami ini ??? Kok ternyata putri tercinta penerus perjuangan tidak cukup punya nyali untuk hadir dalam hearing di almamater ayahanda ?! Malu-maluin aja! - O ya, menanggapi tentang penolakan MS untuk debat terbuka dengan alasana pelanggaran budaya timur. Well. Saya kok baru dengar ya, debat terbuka itu melanggar budaya timur.Sebelumnya apa pernah dipermasalahkan gitu ? Saya pikir malahan budaya tersebut hanya berlaku di jaman Soeharto aja.Tujuannya supaya Suharto nggak didebat... Is this the same thing ? ( as Soeharto ) Well, oke kalo MS nggak mau berdebat karena bukan budaya timur, dan yaa.. mungkin karena arena debat terbuka ini malah berpotensi jadi ajang debat kusir yang berkepanjangan yang malah saling menjatuhkan satu sama lain (tapi masak calon presiden berantem di depan publik ?) , tapi kali inimasak iya presentasi visi dan misinya aja juga melanggar budaya Timur ? datang ke hearing saja nggak mau ? Apa hearing juga melanggar budaya timur ? Emang 'budaya timur' itu apa sih ? Emangnya semua budaya timur sebegitu bagusnya gitu kok sampe dibela2in secara tidak logis dan non-sense ? Atau hanya merupakan justifikasi dari sikapnya yg "silence is( golden or stupidity ? )..." Saya kira itu cuma cara2 eskapisme aja Saya asli orang timur... (katakanlah Jawa Timur), tapi kayaknya nggak ada deh peraturan dan norma yang kaya gitu... Ini sih bukan "meneng mergo anteng" ( diam karena tenang ) tapi ini mah "meneng mergo nggelenggem" ( diam karena bego ) Lha wong pemilihan2 di kampus kami saja, mulai dari pemilihan ketua himpunan,ketua unit sampai presiden KM aja semuanya melalui proses debat terbuka... Apakah kami para mahasiswa (yg notabene dicap kaum
Re: Pemimpin berbudaya Timur
Dalam semua organisasi...negara...perusahaan...semuanya pake strategic management kan...ok -Original Message- From: Dodo D. [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Sunday, April 25, 1999 12:03 PM Subject: Re: Pemimpin berbudaya Timur Mengikuti obrolan tentang fenomena Mega ini, saya jadi ingat sebuah buku tentang leadership yang berjudul "Hope is not a method" yang ditulis oleh mantan Chief of Staff of the US Army, Gordon Sullivan. Buku ini sangat menarik karena merupakan aplikasi military leadership (khususnya US Army) ke dalam bisnis dan organisasi secara umum. Dalam bahasan khususnya tentang pemimpin, Sullivan mengatakan bahwa hal yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah 'shared vision.' Pemimpin menggunakan vision and values untuk memobilisasi orang lain (yang dipimpin), memfasilitasi perubahan dan pertumbuhan, serta menciptakan masa depan suatu organisasi. Visi adalah langkah pertama dalam mentransform organisasi. Contoh yang di kemukakan mas Eep tentang masyarakat Finlandia sangat relevan dengan argumenya Sullivan diatas. Masyarakat Finlandia tidak mau dipimpin oleh orang yang tidak punya visi karena memang tidak menjanjikan sesuatu buat masa depan mereka. Seorang pemimpin harus punya visi yang jelas, karena visi yang jelas dan di jelaskan kepada masyarakat akan 'provides a sense of enduring purpose, and incorporates a measure of success.' Jadi menurut saya, sangat wajar apabila kita masyarakat Indonesia yang semakin maju dan kritis ini meragukan kemampuan Megawati untuk memimpin, karena selama ini dia tidak pernah menyatakan visinya dan menjelaskannya kepada masyarakat luas. Apalagi sewaktu di undang untuk acara debat, yang pada intinya agar masyarakat mengetahui visi calon presidennya, juga menolak dengan alasan yang 'konyol' yaitu tidak sesuai dengan budaya timur. Kalaupun masyarakat kita nanti terlena (atau memang masih tidur) dan memilih pemimpin semacam ini, semuanya akan rugi. Apabila suatu saat ternyata pemimpin ini tidak bisa memenuhi tuntutan masyarakat, masyarakatpun tidak akan bisa terlalu menggugat, karena mereka telah memilihnya walaupun tanpa visi. Kalaupun masyarakat akhirnya menggugat, sang pemimpin akan dengan mudah pula mengelak dengan mengatakan bahwa dia dulu dipilih bukan untuk membawa misi seperti yang di harapkan oleh masyarakat, karena memang dari awal tidak pernah mengeluarkan visinya kedepan. Saya setuju kalau dikatakan bahwa dengan memilih pemimpin yang nggak punya visi yang jelas, sama dengan memilih kucing dalam karung. Judul bukunya Sullivan mengimplikasikan bahwa 'Hope' bukanlah metoda yang tepat untuk memilih pemimpin, sama artinya dengan 'memilih kucing dalam karung.' --- Endra Susila [EMAIL PROTECTED] wrote: Beberapa hari yll., di kampus ITB telah diadakan hearing dari para Calon Presiden RI. Tercatat, wakil dari PAN, PBB, PK, PRD, serta PUDI (+..) telah mengungkapkan gagasan-gagasan mereka. Tercatat pula wakil dari PDI-P serta PKB menolak hadir pada acara tsb dengan alasan "bukan budaya Indonesia serta tidak diatur dalam RUU (mohon dikoreksi kalau salah)". UI Salemba, tidak kalah pula, akan mengadakan acara sejenis beberapa saat mendatang. Rupanya PDI-P dan PKB juga telah menolak untuk menghadiri acara tsb. Sehubungan dengan kegiatan-kegiatan di atas, ini tadi saya barusan mendapatkan tulisan Eep Saefulloh pada Refleksi Republika yang menyentil Mbak Mega karena keengganan-keengganannya untuk diajak berdiskusi terbuka. Cukup menarik untuk dibaca. Walaupun, bisa jadi menurut para pendukung Mbak Mega, tulisannya agak subjektif. Endra - http://www.republika.co.id/9904/25/12738.htm Pemimpin Berbudaya Timur Oleh Eep Saefulloh Fatah "Kertas yang kosong untuk kepala yang kosong dan janji yang kosong." Kata-kata itu tertera di sebuah kertas suara di Uusima, satu dari 15 wilayah pemilihan dalam Pemilu Parlemen Finlandia, 21 Maret 1999 lalu. Ia tertera di salah satu kertas suara yang bertumpuk bersama dengan kartu suara lain yang tidak sah karena pemilih tidak menulis nomor kandidat anggota parlemen di kertas itu. Pemilih justru melaku?n protes dengan menuliskan kata-kata di atas, boleh jadi lantaran ia tak tahu isi kepala dan tak percaya janji kosong para kandidat. Apa yang bisa kita pelajari dari soal yang kelihatan remeh temeh itu? Jawabnya: Setiap orang bebas memilih wakil mereka di parlemen dengan rasional. Ketika yang didapati sang pemilih adalah ''kepala yang kosong dan janji yang kosong'', ia leluasa untuk tak menentukan pilihannya. Soal remeh temeh itu pun memberi pelajaran lanjutan lain: Rakyat berhak tahu du? isi kepala dan dan menakar dulu janji seorang calon pemimpin sebelum memutuskan pilihannya. Rakyat tak boleh dipaksa membeli kucing dalam karung. Pemimpin tak berhak meminta cek kosong dari rakyat. Itulah pelajaran Finlandia, sebuah negara Skandinavia yang makmur
Forward: Tulisan Drs. Pulungan: Genjer di Kali Code
Jarang ada yg mau cerita masa lalu. Setting cerita di tahun 1965, pas dengan tahun 1998/1999 ini. Lumayan buat bercermin diri, dan berawas-awas ria. Ternyata jargon semacam KKN juga ada kala itu. Salam, Jaya '- Forward: Tulisan Drs. Pulungan Genjer di Kali Code Dalam makalahnya yang berjudul The Aceh Question yang disampaikan dalam seminar yang berjudul The Future Integration Of Indonesia: Focus on Aceh yang diadakan di American University pada tanggal 3 April yang lalu, Prof. Dr. Teuku Haji Ibrhim Alfian antara lain mengatakan History is actually the bridge connecting the past with the present and pointing the road to the future. Sebagai simbol dari the past saya di Yogya , sebagai judul dari tulisan ini saya gunakan kalimat diatas, Genjer di Kali Code. Kata genjer sering dinyanyikan Gerwani pada tahun 1965, dan ada yang mengatakan itu adalah kata sandi untuk genjot jenderal seperti yang bermuara di Lobang Buaya. Genjer sebenarnya adalah nama tumbuhan yang tumbuh dalam air di pinggir sungai yang biasanya digunakan sebagai sayuran antara lain menjadi bagian dari pecal. Tumbuhan ini banyak tumbuh di pinggiran kali Code yang mengalir membelah kota Yogyakarta dari utara ke selatan. Pada waktu itu mulai tahun 1960 saya bersama keluarga, satu isteri dan dua anak balita tinggal di Nyutran, diujung selatan Jalan Taman Siswa. Saya tinggal di rumah gedek yang juga dihuni tinggi, tanga ataupun kepinding, mandi air sumur dan pakai lampu listerik dengan watt yang sangat minim, dalam suasana listerik giliran hidup dan bukan giliran mati, karena matinya lebih sering dari hidupnya. Pada waktu itu sebagai pegawai negeri saya mendapat tugas belajar, untuk menyelesaikan tingkat doktoral. Bagi orang orang baru, yang sudah mengenal sistem semester, tentulah aneh mendengar sarjana strata 1 menyelesaikan tingkat doktoral, namun demikianlah adanya tempo dulu, jenjang pendidikan dibagi dalam tingkat tingkat, mulai tingkat propadeuse atau tingkat persiapan, kandidat I dan II, dilanjutkan dengan tingkat doktoral I dan II. Belakangan tingkat kandidat I dan II dirubah menjadi tingkat bakalaureat I da II, dimana terminal pendidikan adalah bakalaureat dan berhak menyandang gelar B.Sc atau B.A. Maksud perobahan ini adalah untuk segera mengisi kekurangan SDM, walaupun penyandang bakalaureat ini bisa melanjutkan ketingkat doktoral. Pada waktu itu ada tunjangan keahlian untuk pegawai negeri yang memenuhi syarat, dan pemegang B.A./B.Sc ini berhak menerimanya. Dengar gelar B.Sc saya ditempatkan sebagai asisten diperbantukan pada Akademi Perniagaan Kalimantan di Banjarmasin. Akademi ini adalah akademi swasta namun mendapat dukungan dari Pemda dengan memberikan tunjangan daerah 100% dari gaji pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di akademi ini. Suatu kesan umum, bahwa kemajuan hanya bisa diperoleh dengan menambah pengetahuan, atau dengan istilah sekarang memperbaiki mutu SDM. Akademi inilah yang kemudian berkembang jadi Universitas Lambung Mangkurat. Sesudah bertugas dua tahun, saya kembali melanjutkan studi sebagai pegawai tugas belajar, artinya penghasilan tetap sebagai pegawai negeri dengan tugas belajar. Tunjangan daerah dengan sendirinya hilang. Gaji dan catu sangat tidak cukup, hanya diberikan 8 kg beras perorang, sedangkan tarip orang Batak adalah 16 kg untuk seorang dewasa. Saya menghibur isteri saya agar sabar, ada masanya nanti berasmu berlebih. Saya mengutamakan anak dan isteri untuk mendapatkan gizi yang lebih cukup dan saya mengalah dengan mengkonsumsi sarapan singkong. Karena itu saya sangat terpukul dengan adanya berita dari berbagai daerah di tanah air yang mengatakan banyak balita yang meninggalkan karena kurang makan, bagaimana pula nasib yang terus hidup tetapi perkembangan otaknya sudah terganggu. Nah dalam keadaan rawan gizi itulah saya melihat genjer sebagai makanan alternatif. Namun sekali memakan rebus genjer perut langsung sakit,sehingga alternatif makanan murah itu sirna. Dalam keadaan rawan gizi itu saya melaju speda Nyutran - Bulak Sumur yang jaraknya sekitar 5 km, belum lagi kalau sore hari ada kuliah atau asistensi, sehingga saya bisa naik speda sepuluh atau duapuluh km perhari, tergantang ada atau tidak kuliah atau asistensi sore hari. Untunglah sewaktu perut berisi walaupun singkong dipagi hari melaju dalam keadaan menanjak ke utara, sedangkan pulangnya dalam keadaan lapar keadaannya sedikit menurun. Turun dari Banjarmasin berat saya sekitar 65 kg, dan pada saat selesai studi dua tahun kemudian berat badan saya tinggal 40 kg, dan anehnya kalau ada yang bertanya mengapa berat badan saya susut, tidak ada yang percaya kalau saya katakan karena kurang makan. Dengan bekal Drs saya ditugaskan kembali sebagai (asisten dosen) dalam mata kuliah Ekonomi Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera, namun kemelut ekonomi belum terpecahakan. Dengan izin Presiden Universitas ( belakangan jadi rektor karena bung Karno ingin jadi orang satu satunya yang dipanggil
Mekar berserinya Maluku dan Irja...
Daripada sepi...maklum musim ujian Mekar berseri untaian kasihgita cinta sma Eh salah, malah jadi No Karno sama Yessi Gusman. Weleh..welehhh usaha pemekaran kok malah dapat tanggapan ndak karuan dari banyak pihak. Memang ane juga setuju kalau pemekaran dilakukan sebelum pemilu bisa agak dicurigai alasannya. Perombakan komposisi anggota DPR dan MPR jadi awut-awutan. Nyang ane hendak soroti itu kan tanggapan sementara pihak yg pengen tetap menengok aspirasi 100 orang utusan Irja kemarin. Welehsudah ada 15% 'nyak dan 30% gas , (eh, tambang berapa ya?) kok masih komentar gitu. Dasare si doel ini pengen jadi presiden. Sekarang etung-etungan untungnya BJH kalau realisasi pemekaran Maluku dan irja ini dilakukan sebelum Pemilu itu apa sih? Kalaupun BJH kalah, proses pemekaran (kalau jadi) kan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Walaupun rencana ini terkesan grusa-grusu ndak memperhitungkan masa reses DPR, tapi nurut ane mesti menghargai dan mendukung rencana ini (Sekali-sekali ane ndukung BJH, mosok ngomelin mulu). Emang ini rencana yg mahal, tapi mau dilaksanain sekarang atau sepuluh tahun ke depan ya tetap mahal. Kesan tidak melihat prioritas juga bener, tapi rak mesti lihat jangka panjang. Buat masy. di luar Maluku dan Irja, ini bakal memberatkan. Buat yg lagi mau dimekarin sih paling tidak kondisinya bakal ajeg saja. Kalau lagi nasib baik kan bisa terjadi "mekar berseri untaian pembangunan." Ane heran, kok masy. Maluku adem ayem aja. Ini rak kesempatan emas. Soale buat pemerintah pusat ini bakal berat. Dari potensi daerah, kayaknya bakal muncul satu tanggungan negara lagi. Salam, Jaya -- \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re ; WWW.RADIOCLICK.COM
WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM WWW.RADIOCLICK.COM
Mencari alamat email / telepon
(mohon yang mengetahuinya dapat meneruskan, terima kasih) Kepada Yth. Sdr(i) Made dan Taufiq di tempat. Assalamu'alaikum wr. wb. Bagaimana khabar Sdr(i) Made dan Taufiq ? Tentunya baik-baik saja bukan, syukurlah. Kami sekeluarga di Chicago tetap dalam keadaan sehat walafiat. Sehubungan ada student yang bernama Sdr. Asep dari ITB Bandung yang sedang dalam training ke Amerika, pertama dari Chicago kemudian pada hari Senin, 26 April 1999 akan menuju ke Cleveland, Ohio. Untuk itu Sdr. Asep menanyakan apakah ada teman yang dapat dihubungi di Cleveland, oleh sebab itu kami ingin mendapatkan nomor teleponnya untuk dapat menghubungi Sdr(i) Made dan Taufiq. Demikian atas bantuan serta perhatiannya yang sangat kami hargai. Wassalam, Muhammad Rukli.
Mega/Dewa
wah..wah... Ibu Mega memang unique,untuk dicalonin jadi anggota DPR saja, bawahannya harus bertanya tiga kali dan menawarkan "kepala dan nyawa" sebagai sacrifice/tumbal. Gimana kalo dicalonkan jadi president, berapa kali si bawahan harus bertanya dan berapa banyak "kepala dan nyawa" yang harus dikorbankan? Kalau pakai tumbal2-an seperti ini sih, mungkin Mega bukanlah calon president, tapi calon seorang Dewi:-) Ohh...jadi tumbal2-an itu budaya Timur dan debat bukan budaya timur peace Ali Simplido Republika Online (April 26, 1999); === OJ Tambunan menceritakan beberapa hari lalu dirinya menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu di rumahnya Jalan Kebagusan, Jaksel, untuk minta agar bersedia dicalonkan menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Kota Madya Jaksel. ''Saya bertanya, apakah Ibu Mega bersedia dicalonkan dari Jaksel, Ibu Mega diam saja sampai tiga kali saya tanya dan dijawab dengan pertanyaan apakah kamu mampu memenangkan PDI Perjuangan di Jaksel. Saya jawab taruhannya kepala dan nyawa saya kalau gagal. Akhirnya, Ibu Mega bersedia,'' katanya disambut aplaus massa dalam acara 'Minggu Merah dari Merauke ke Sabang. ... === _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
Re: Mega/Dewa
Merinding saya membaca nya...Betul - betul sebuah sikap manusia yang sudah melampaui kehendak dan kekuasan tuhan. Sudah sanggup menganggap dirinya lebih dari Tuhan.Dalam Islam jika berjanji diharuskan untuk mengucapkan Insya Allah (Allah Berkehendak) ... untuk mencegah si Manusia besar kepala karena yang namanya manusia sebenarnya sangat kecil.Masya Allah.Semoga kita dijauhkan dari sifat - sifat sedemikian ...aminSemoga saja Jakarta Selatan...dimenangkan oleh PDI - P...kalau tidak mau melihat OJ Tambunan menghilang nyawanyaDan yang paling penting asal jangan menghalalkan segala cara untuk memenangkan Jakarta Selatan :-)Hadeer Republika Online (April 26, 1999); === OJ Tambunan menceritakan beberapa hari lalu dirinya menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu di rumahnya Jalan Kebagusan, Jaksel, untuk minta agar bersedia dicalonkan menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Kota Madya Jaksel. ''Saya bertanya, apakah Ibu Mega bersedia dicalonkan dari Jaksel, Ibu Mega diam saja sampai tiga kali saya tanya dan dijawab dengan pertanyaan apakah kamu mampu memenangkan PDI Perjuangan di Jaksel. Saya jawab taruhannya kepala dan nyawa saya kalau gagal. Akhirnya, Ibu Mega bersedia,'' katanya disambut aplaus massa dalam acara 'Minggu Merah dari Merauke ke Sabang. ... === _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
Fw: [lestari] (UNDANGAN) : Seminar, Reuni Munas ILUNI ( Ikatan Lulusan Univ.Indonesia ) 29 April, 1 2 Mei 1999
Mohon bantuannya untuk menyebar berita ini, terutama ke teman alumni UI Bagi seluruh alumni Universitas Indonesia ( semua angkatan dan fakultas ) Silakan dibuka file di bawah ini yang mengundang anda semua untuk mengikuti "Seminar, Reuni dan Munas ILUNI" yang diadakan di Kampus UI Depok mulai tanggal 29 April, 1 - 2 Mei 1999. Silakan dibaca dan disebarkan kepada alumni - UI lainnya. (See attached file: munas.doc) Selamat berreuni dan Bravo ILUNI Shop.theglobe.com * One-Stop Shopping * Free Shipping in U.S.! Live Personal Shopper * Satisfaction Guaranteed * No Hassle Returns! Accessories, Apparel, Jewelry, Kids, Sporting Goods, Apparel, More!! http://clickhere.egroups.com/click/145 eGroup home: http://www.eGroups.com/group/lestari http://www.eGroups.com - Simplifying group communications Lotus Manuscript 1.0