Re: [Fwd: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan]
Bung Dody, Terimakasih atas responnya. Jempol keatas ataupun kebawah tidak masalah untuk saya. Saya yakin niat baik, Insya Allah, Hasilnya baik. Masalah data keuangan, di email pertama saya sudah disebutkan kita sedang memperhitungkan seluruh pemasukan dan pembiyaaan. Tapi kami yakin hasilnya positif. Masalah pendistribusian, bila anda memperhatikan email saya lebih seksama lagi disebutkan bahwa pelaksananya/panitia berasal dari seluruh ORMAS dan juga organisasi agama ditambah mahasiswa. Tentu saja pendistribusian akan ditentukan bersama. Mengenai pajak, tentu saja setiap pajak yang terhutang saya bayar, baik di Indonesia ataupun di Amerika. Mengenai $ 2,500, bila anda dapat menggunakan logika matematik dan ekonomi maka disebutkan hukum ekonomi: dengan menggunakan modal yang sedikit dapat menghasilkan hasil/keuntungan yang lebih dari modal. Bila anda sebutkan modal $2,500 dapat menghasilkan beberapa sarjana, maka dengan hasil/keuntungan yang lebih dari $ 2,500 (keuntungan IndoNite) dapat lebih banyak menghasilkan sarjana. Juga jangan salah dalam menghitung "sukses dalam memperkenalkan budaya Indonesia". Nilainya tidak terhitung. Banyak efek positif yang bisa didapat. contoh gampang, bila ada investor yang tidak mengetahui indonesia secara detail, dengan datang ke IndoNite, tentu saja dia akan mendapatkan impresi yang lebih. Mungkin dari sini awal pemikiran kemungkinan investasi ataupun kerjasama baik bisnis ataupun lainnya. Banyak yang bisa kita diskusikan disini dari setiap sisi. Mudah2an dapat membantu pemahaman anda tentang masalah ini. Think ahead, think about the future. Faran >Date: Tue, 18 Apr 2000 21:37:55 -0700 >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]> >From: Dody Ruliawan <[EMAIL PROTECTED]> >Subject: Re: [Fwd: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan] >To: [EMAIL PROTECTED] > >Buat bung Ali dan bung Faran, usul nih > >Bagaimana kalau bung Ali dan bung Faran buka-bukaan >data sajanamanya juga jaman transparan, semua data >keuangan kan baiknya dibaca oleh umum. Nanti biar umum >yang mengambil kesimpulan apakah acara itu berhasil >atau tidak / bermanfaat atau tidak. Percuma juga kalau >bung Faran merasa acaranya berhasil tetapi bung Ali >tetap tidak menganggap acara itu berhasil, lalu >rekan-rekan lain di milis Permias juga tidak bisa >mengambil kesimpulan karena tidak memiliki data yang >cukup. > >Kalau dari sisi finansial sih bisa dibuat gampang. >Misalnya total pengeluaran $15.000, pemasukan $20.000, >berarti untungdan tentu saja berhasil (cari dana). >Kalau begini kan berarti uang modal $2500 yang dari >KBRI itu bisa dikembalikan. Beres, berarti bung Faran >tidak memakai "uang rakyat". >Selama masih memakai (dan tidak mengembalikan) uang >dari KBRI ya tetap bisa dipermasalahkan, soalnya $2500 >itu kan bisa digunakan untuk menghasilkan sekian orang >sarjana di Indonesiaatau membantu pengungsi >Timtim atau apa kek.banyak deh. >Jadi yang namanya $2500 itu bisa menjadi "hanya" atau >"besar sekali". tergantung persepsi orang yang >mempermasalahkan. >Mungkin juga ada yang berpendapat, kalau memang tidak >mau dipermasalahkan / dituduh memakai "uang rakyat" >kenapa ngga' ditolak sejak awal. Katanya sih >keberanian untuk menolak "pemberian uang" ini termasuk >kekurangan orang Indo dijaman Orba > >Kemudian kalau tujuannya untuk "membantu korban >kerusuhan Ambon", nanti juga ada yang >nanya"berapa?".dan "untuk siapa saja". >Bisa juga kan dipermasalahkan distribusi sumbangan ini >adil ngga'..(kalau anda beragama Islam dan >bantuannya lebih banyak diserahkan ke korban yang >muslim nanti anda juga bisa dituduh memihakalias >tidak adil...) >Jadi buka-bukaannya yang lengkap lah.. > >Mengenai pajak nih saya jadi agak >heran...asumsinya KBRI itu kan dibiayai oleh pajak >"rakyat Indonesia" yang disono itu..anda mbayar >pajaknya ke RI atau ke USA? semoga mbayar ke >dua-duanya.(berarti anda mbayar pajak besar >sekali, bisa 50% lebihsyukur dah ikut seneng) >dan saya berharap bung Ali juga membayar pajakjadi >tidak usah diungkit-ungkit lagi di diskusi sekarang >ini.. > >Kita sudah siap-siap acung jempol buat bung Faran, >tapi ya ditunda dulu.nunggu data keuangan >dll..supaya yakin tidak salah arah.....jempolnya >ke atas atau ke bawah.. :) > >Salam, >Dody > > >-Original Message- >From: Indonesian Students in the US >[mailto:[EMAIL PROTECTED]]On >Behalf Of Faransyah Jaya >Sent: Tuesday, April 18, 2000 10:26 PM >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [Fwd: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan >dan
Re: [Fwd: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan]
Buat bung Ali dan bung Faran, usul nih Bagaimana kalau bung Ali dan bung Faran buka-bukaan data sajanamanya juga jaman transparan, semua data keuangan kan baiknya dibaca oleh umum. Nanti biar umum yang mengambil kesimpulan apakah acara itu berhasil atau tidak / bermanfaat atau tidak. Percuma juga kalau bung Faran merasa acaranya berhasil tetapi bung Ali tetap tidak menganggap acara itu berhasil, lalu rekan-rekan lain di milis Permias juga tidak bisa mengambil kesimpulan karena tidak memiliki data yang cukup. Kalau dari sisi finansial sih bisa dibuat gampang. Misalnya total pengeluaran $15.000, pemasukan $20.000, berarti untungdan tentu saja berhasil (cari dana). Kalau begini kan berarti uang modal $2500 yang dari KBRI itu bisa dikembalikan. Beres, berarti bung Faran tidak memakai "uang rakyat". Selama masih memakai (dan tidak mengembalikan) uang dari KBRI ya tetap bisa dipermasalahkan, soalnya $2500 itu kan bisa digunakan untuk menghasilkan sekian orang sarjana di Indonesiaatau membantu pengungsi Timtim atau apa kek.banyak deh. Jadi yang namanya $2500 itu bisa menjadi "hanya" atau "besar sekali". tergantung persepsi orang yang mempermasalahkan. Mungkin juga ada yang berpendapat, kalau memang tidak mau dipermasalahkan / dituduh memakai "uang rakyat" kenapa ngga' ditolak sejak awal. Katanya sih keberanian untuk menolak "pemberian uang" ini termasuk kekurangan orang Indo dijaman Orba Kemudian kalau tujuannya untuk "membantu korban kerusuhan Ambon", nanti juga ada yang nanya"berapa?".dan "untuk siapa saja". Bisa juga kan dipermasalahkan distribusi sumbangan ini adil ngga'..(kalau anda beragama Islam dan bantuannya lebih banyak diserahkan ke korban yang muslim nanti anda juga bisa dituduh memihakalias tidak adil...) Jadi buka-bukaannya yang lengkap lah.. Mengenai pajak nih saya jadi agak heran...asumsinya KBRI itu kan dibiayai oleh pajak "rakyat Indonesia" yang disono itu..anda mbayar pajaknya ke RI atau ke USA? semoga mbayar ke dua-duanya.(berarti anda mbayar pajak besar sekali, bisa 50% lebihsyukur dah ikut seneng) dan saya berharap bung Ali juga membayar pajakjadi tidak usah diungkit-ungkit lagi di diskusi sekarang ini.. Kita sudah siap-siap acung jempol buat bung Faran, tapi ya ditunda dulu.nunggu data keuangan dll..supaya yakin tidak salah arah.jempolnya ke atas atau ke bawah.. :) Salam, Dody -Original Message- From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of Faransyah Jaya Sent: Tuesday, April 18, 2000 10:26 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [Fwd: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan] >From: "Faransyah Jaya" <[EMAIL PROTECTED]> >Cc: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> >Subject: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan >Date: Mon, 10 Apr 2000 13:01:11 -0400 > >Halo Ali.. > >DATA yang anda miliki (yang katanya exact) itu SALAH BESAR ! >Dari email saya yang pertama sudah saya katakan untuk minta DATA langsung ke >saya. >Saya kurang tahu darimana asalnya Data anda itu, yang jelas JAUH SEKALI >BEDANYA ! > >Gimana yah enaknya saya mo bales, wong cas-cis-cus awal anda sudah salah >besar. >Begini saja biar lebih enak dan anda tidak terlalu malu sekali. Saya >ceritakan lagi deh dari awal gimana proses IndoNite ini. > >Saya yakin niat Ali ini baik. Anda concern sekali dengan Permias >(Terimakasih ..) dan ingin menginkan PERMIAS untuk independen. Sehingga >tidak perlu adanya subsidi dari KBRI yang notabene uang rakyat. > >Nah, di IndoNite ini ceritanya lain sekali Li. Makanya sangat disayangkan >orang2 yang memberikan info ke anda itu SALAH besar. Kita (PERMIAS DC) >awalnya malah mengingkan acara terpisah dari organisasi2 tersebut. Kita >sudah menyiapkan seluruh pendanaan dan kepanitiaan. Undanganpun kita akan >jual hanya kepada teman2 bule. Bukan maksud rasis, tetapi memang tujuannya >memperkenalkan budaya indonesia. > >Lalu, terjadi satu dua hal. Muncul keinginan dari Organisasi2 masyarakan di >DC (IMAAM, IKI, dan organisasi keagamaan lainnya, juga KBRI) untuk >mengadakan acara bersama dengan tujuan "membantu korban Ambon". Tujuan >utamanya adalah ingin menunjukkan kemasyarakat luas bahwa walaupun AMBON >adalah korban pertikaian konflik umat beragama ataupun antar suku, Kita >disinipun yang berbeda2 bisa bersatu dan bergabung, bekerjasama dalam satu >acara. Pada akhirnya mereka juga mengajak mahasiswa sebagai organisasi >kepemudaan dan mahasiswa. > >Setelah kita membahas pada rapat terakhir yang notabene satu setengah bulan >lagi sebelum hari H, akhirnya KITA sepakat untuk mengadakan acara >IndoNite2000 ini bersama2. Permias yang tadinya sudah siap 90 %, bahkan >dalam
[Fwd: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan]
>From: "Faransyah Jaya" <[EMAIL PROTECTED]> >Cc: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> >Subject: Re: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan >Date: Mon, 10 Apr 2000 13:01:11 -0400 > >Halo Ali.. > >DATA yang anda miliki (yang katanya exact) itu SALAH BESAR ! >Dari email saya yang pertama sudah saya katakan untuk minta DATA langsung ke >saya. >Saya kurang tahu darimana asalnya Data anda itu, yang jelas JAUH SEKALI >BEDANYA ! > >Gimana yah enaknya saya mo bales, wong cas-cis-cus awal anda sudah salah >besar. >Begini saja biar lebih enak dan anda tidak terlalu malu sekali. Saya >ceritakan lagi deh dari awal gimana proses IndoNite ini. > >Saya yakin niat Ali ini baik. Anda concern sekali dengan Permias >(Terimakasih ..) dan ingin menginkan PERMIAS untuk independen. Sehingga >tidak perlu adanya subsidi dari KBRI yang notabene uang rakyat. > >Nah, di IndoNite ini ceritanya lain sekali Li. Makanya sangat disayangkan >orang2 yang memberikan info ke anda itu SALAH besar. Kita (PERMIAS DC) >awalnya malah mengingkan acara terpisah dari organisasi2 tersebut. Kita >sudah menyiapkan seluruh pendanaan dan kepanitiaan. Undanganpun kita akan >jual hanya kepada teman2 bule. Bukan maksud rasis, tetapi memang tujuannya >memperkenalkan budaya indonesia. > >Lalu, terjadi satu dua hal. Muncul keinginan dari Organisasi2 masyarakan di >DC (IMAAM, IKI, dan organisasi keagamaan lainnya, juga KBRI) untuk >mengadakan acara bersama dengan tujuan "membantu korban Ambon". Tujuan >utamanya adalah ingin menunjukkan kemasyarakat luas bahwa walaupun AMBON >adalah korban pertikaian konflik umat beragama ataupun antar suku, Kita >disinipun yang berbeda2 bisa bersatu dan bergabung, bekerjasama dalam satu >acara. Pada akhirnya mereka juga mengajak mahasiswa sebagai organisasi >kepemudaan dan mahasiswa. > >Setelah kita membahas pada rapat terakhir yang notabene satu setengah bulan >lagi sebelum hari H, akhirnya KITA sepakat untuk mengadakan acara >IndoNite2000 ini bersama2. Permias yang tadinya sudah siap 90 %, bahkan >dalam masalah gedung akhirnya menyatakan untuk ikut bergabung dalam satu >acara. > >Permasalahan yang timbul adalah masalah gedung. Karena ini adalah acara >gabungan, tentu saja jumlah penonton akan berlipat ganda. yang tentu >membutuhkan gedung yang lebih besar. Dengan waktu yang sangat mepet kurang >lebih 2 minggu lagi, akhirnya KITA sepakat untuk memakai gedung >$5,000-Ronald Reagan. Kita mengerti sekali ini sangat mahal. Tapi akhirnya >kita setujui dengan menaikan harga tiket dari 10 menjadi 20 dolar. > >Mengenai pembiyaan sendiri, seperti yang saya bilang dari awal, PERMIAS DC >pada rencana awal yang tidak bergabung dengan ORMAS lainnya sama sekali >TIDAK menerima/meminta duit dari KBRI. >Setelah rencana berubah dan INDO NITE dikerjakan bersama, KBRI akhirnya >bersedia menyediakan modal awal sebesar $ 2,500. Bagaimana proses >pengeluaran uang rakyat tsb dipersilahkan ditujukan langsung ke KBRI. tapi >yang perlu saya tekankan adalah niat acara ini banyak segi positifnya. Dan >juga yang anda maksud dengan uang rakyat adalah uang kita juga. paling tidak >saya. Saya juga BAYAR pajak Li. Nggak tau deh dengan anda yang sudah lama >sekali tinggal di DC. Apa anda membayar Pajak ? > >Panitia sendiri sekarang sedang memperhitungkan hasil dari uang masuk-keluar >acara ini. Hasil kasar menunjukkan angka positif yang berarti dari acara ini >kita mendapatkan hasil: 1. Uang sumbangan 2. Sukses memperkenalkan kesenian >kita (hampir 20 % bule datang). > >So, sekali lagi biar anda tidak penasaran saya tekankan sekali lagi UANG >RAKYAT yang dipakai hanya 2,500 dan dipakai untuk RAKYAT juga. > >Sekian dan Terimakasih. > >A/N Panitia >Faransyah Jaya >Ketua PERMIAS DC > > >- Original Message - >From: Ali Simplido <[EMAIL PROTECTED]> >To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> >Cc: <[EMAIL PROTECTED]> >Sent: Tuesday, April 18, 2000 4:56 PM >Subject: [bincang] Permias Gate: Memilukan dan Memalukan > > >> Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, >> >> Hey you don't have to get upset, Saya hanya sedikit >> concern dengan kegiatan Permias D.C. yang akhir-akhir >> ini malah menjadi generasi "yes-sir-yes-boss", and >> they lack of integrity, dan menyalahgunakan uang >> rakyat (baca: PERMIAS GATE). >> >> Look what happened: >> >> They had this Indonesian Night 2000 yang menggunakan >> Uang Rakyat hampir $9,500. (I'll give you the exact >> data later on). >> Sekarang mereka mensupport petisi yang dimana salah >> satu isinya untuk mengurangi utang negara dengan >> mengikuti jejak Russia. >> >> Correct me if I am wrong and forgive me if I am wrong: >> Kita ini benci sama communist sampai tulang-tulangnya, >> kok sekarang malah cara Russia yang Mbahnya communist >> malah kita jadikan contoh teladan? are you out of >> your mind??? >> >> Kita ini katanya orang beragama, kok malah kita >> mendidik generasi mendatang how to breach a contract. >> Saya kurang yakin kalau Nabi Muhammad, Yesus atau >> utusan-utusan Tuha