Not read: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
winmail.dat
Not read: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
winmail.dat
Not read: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
winmail.dat
Not read: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
winmail.dat
Not read: RE: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
winmail.dat
Not read: RE: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
winmail.dat
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
Saya terkadang memang suka ketinggalan berita. Dimulai dari jamannya MAR, Pendirian PAN, Pasca Soeharto jatuh, Deklarasi Ciganjur, Komunike PAN-PDIP-PKB, Kesepakatan PAN-PPP-PK, Pernyataan mengenai menjadi orang nomor satu, Penyataan mengenai menjadi orang nomor dua. Belum lagi adanya khabar mengenai kemungkinan bergabungnya PAN dengan Golkar. Dan sekarang ada Pernyataan terakhir ? Salam, bRidWaN At 02:58 PM 6/11/99 +0700, Lutfi M. wrote: > Komunike bersama yg. lalu tidak menyatakan koalisi. Hanya pernyataan > bersama untuk menentang status quo. Pernyataan terakhir AR menjelang > Pemilu adalah tidak pro kiri-kanan (maksudnya tidak pro partai Islam > maupun sekuler). Mereka ingin berdiri di tengah-tengah tanpa > mengorbankan bangsa ini. >> -- >> From: bRidWaN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] >> Sent: Friday, June 11, 1999 8:19 AM >> Subject: Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [ >> >> Saya pikir ini usul yang simpatik, dan begitulah >> memang seharusnya. Siapa yang tidak kenal dengan >> Faisal Basri ? >> Saya pribadi percaya, seandainya PDI, PKB dan >> PAN bisa menang dalam Pemilu kali ini, beberapa >> tokoh dalam PAN tentunya sangat pas untuk duduk didalam >> Kabinet yang baru. >> >> Hanya concern saya adalah, mengapa sampai KKG harus >> 'berharap' dapat berkoalisi dengan PAN ? >> Bukankah sebelumnya telah ada komunike bersama diantara >> 3 Partai ? Atau KKG melihat adanya perubahan dalam >> rencana yang tertuang dalam komunike tersebut ? >> >> >> Salam, >> bRidWaN >> At 07:44 AM 6/11/99 +0700, Lutfi M. wrote: >> > Wawancara sejumlah TV swasta dg. KKG yg. disiarkan dalam berita >> > Kamis malam menyatakan PDI-P berharap dapat berkoalisi dg. PAN >> > karena memang mereka mengakui di PAN banyak orang-orang yg. tangguh >> > dan pandai (ini kata KKG lho...kalau mau protes silahkan langsung >> > tanya yg. bersangkutan) --- >> >> bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> >> >. >> >> Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, >> >> terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. >> >> Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih >> >> 'pas' didalam mempresentasikannya. >> >.. >> > >> >Attachment Converted: "c:\eudora\attach\Re [Re [b ridwanRe Mahendra " >> > >> > >Attachment Converted: "c:\eudora\attach\Re [Re [b ridwanRe Mahendra 1" >
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
Komunike bersama yg. lalu tidak menyatakan koalisi. Hanya pernyataan bersama untuk menentang status quo. Pernyataan terakhir AR menjelang Pemilu adalah tidak pro kiri-kanan (maksudnya tidak pro partai Islam maupun sekuler). Mereka ingin berdiri di tengah-tengah tanpa mengorbankan bangsa ini. > -- > From: bRidWaN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Friday, June 11, 1999 8:19 AM > Subject: Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [ > > Saya pikir ini usul yang simpatik, dan begitulah > memang seharusnya. Siapa yang tidak kenal dengan > Faisal Basri ? > Saya pribadi percaya, seandainya PDI, PKB dan > PAN bisa menang dalam Pemilu kali ini, beberapa > tokoh dalam PAN tentunya sangat pas untuk duduk didalam > Kabinet yang baru. > > Hanya concern saya adalah, mengapa sampai KKG harus > 'berharap' dapat berkoalisi dengan PAN ? > Bukankah sebelumnya telah ada komunike bersama diantara > 3 Partai ? Atau KKG melihat adanya perubahan dalam > rencana yang tertuang dalam komunike tersebut ? > > > Salam, > bRidWaN > > > > At 07:44 AM 6/11/99 +0700, Lutfi M. wrote: > >Wawancara sejumlah TV swasta dg. KKG yg. disiarkan dalam berita Kamis > malam > >menyatakan PDI-P berharap dapat berkoalisi dg. PAN karena memang mereka > >mengakui di PAN banyak orang-orang yg. tangguh dan pandai (ini kata KKG > >lho...kalau mau protes silahkan langsung tanya yg. bersangkutan) > > > >> bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> > >. > >> Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, > >> terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. > >> Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih > >> 'pas' didalam mempresentasikannya. > >.. > > > >Attachment Converted: "c:\eudora\attach\Re [Re [b ridwanRe Mahendra " > > > application/ms-tnef
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
Wah, kata dokter saya, daging kambing akan menaikkan kadar kolesterol saya. Makanya saya sudah lama tidak mampir ke Jalan Kendal At 11:02 AM 6/10/99 MST, yuni windarti wrote: >Duhbung Ridwan tidak usah minta maaf kayak apa aja > > >Lagi musim apa di Jakarta, kangen nasi uduk & sop kambing nih, >bisa dikirim nggak he..he.. > >yuni = >bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >Maafkan saya Mbak Yuni, saya semalam langsung offline.. >Ya, saya berada di Indonesia, tepatnya dikota Jakarta, >the real city..::) > >Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, >terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. >Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih >'pas' didalam mempresentasikannya. > >Mengenai statement anda ttg kasihan rakyat, mengapa harus >kasihan ? Rakyat telah memilih Partainya sesuai dengan >kehendaknya. Yang agak salah menurut saya, adalah Partai >bagus yang tidak atau belum merakyat. Mungkin masih >sibuk meng-approach golongan menengah keatas. > >Ya, anda benar, semoga Pemimpin Nasional mendatang akan >selalu berada dijalan yang lurus. > > >Salam, >bRidWaN > >At 11:25 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: >>Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia >>khan??? >> >>Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program >>khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain? >> >>Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya >>khan??? >>Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional >>selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus... >> >>Yuni >>bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat >>diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap >>akan dapat menyerap aspirasi rakyat. >>Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ? >> >>Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika >>orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya, >>saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak. >> >>Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih >>baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau >>kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi. >>Yang pasti, tentulah ada sebabnya ! >> >>Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ? >> >> >>Salam, >>bRidWaN >> >> >>At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: >>>Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu >>suara >>>toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya. >>> >>>LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai >>>dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional >>>yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan >pendapat >>>saya. >>>Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri >>>bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan >>>nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah >>>mudahan saya salah. >>> >>>Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya >kira >>>tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka >>>tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin. >>> >>>Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin >>>capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya >>>anaknya Sukarno. >>> >>> >>>Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum??? >>> >>>Yuni >>> >>>Mahendra Siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>>Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu >>>pihak anda >>>bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai >>>dan menghakimi >>>sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it >>>(dengan menjadi >>>golput). >>> >>>Mahendra >>> >>>yuni windarti wrote: >>> Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan >kepada presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup >>>bagaimana cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh >>>sang presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR). Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri >>rantau jadinya aman aman aja jadi golput yuni Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah >>keseringan menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat y
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
Saya pikir ini usul yang simpatik, dan begitulah memang seharusnya. Siapa yang tidak kenal dengan Faisal Basri ? Saya pribadi percaya, seandainya PDI, PKB dan PAN bisa menang dalam Pemilu kali ini, beberapa tokoh dalam PAN tentunya sangat pas untuk duduk didalam Kabinet yang baru. Hanya concern saya adalah, mengapa sampai KKG harus 'berharap' dapat berkoalisi dengan PAN ? Bukankah sebelumnya telah ada komunike bersama diantara 3 Partai ? Atau KKG melihat adanya perubahan dalam rencana yang tertuang dalam komunike tersebut ? Salam, bRidWaN At 07:44 AM 6/11/99 +0700, Lutfi M. wrote: >Wawancara sejumlah TV swasta dg. KKG yg. disiarkan dalam berita Kamis malam >menyatakan PDI-P berharap dapat berkoalisi dg. PAN karena memang mereka >mengakui di PAN banyak orang-orang yg. tangguh dan pandai (ini kata KKG >lho...kalau mau protes silahkan langsung tanya yg. bersangkutan) >> bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >. >> Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, >> terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. >> Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih >> 'pas' didalam mempresentasikannya. > .. > >Attachment Converted: "c:\eudora\attach\Re [Re [b ridwanRe Mahendra " >
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
In a message dated 6/10/99 8:42:51 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: > Wawancara sejumlah TV swasta dg. KKG yg. disiarkan dalam berita Kamis malam > menyatakan PDI-P berharap dapat berkoalisi dg. PAN karena memang mereka > mengakui di PAN banyak orang-orang yg. tangguh dan pandai (ini kata KKG > lho...kalau mau protes silahkan langsung tanya yg. bersangkutan) > Gue setuju! Gue tetap berharap trio partai reformasi ini tetap bersatu menjebolkan presiden wakil salah satu dari ketiga partai di atas. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
Wawancara sejumlah TV swasta dg. KKG yg. disiarkan dalam berita Kamis malam menyatakan PDI-P berharap dapat berkoalisi dg. PAN karena memang mereka mengakui di PAN banyak orang-orang yg. tangguh dan pandai (ini kata KKG lho...kalau mau protes silahkan langsung tanya yg. bersangkutan) > bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > . > Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, > terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. > Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih > 'pas' didalam mempresentasikannya. .. application/ms-tnef
Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
Duhbung Ridwan tidak usah minta maaf kayak apa aja Lagi musim apa di Jakarta, kangen nasi uduk & sop kambing nih, bisa dikirim nggak he..he.. yuni bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Maafkan saya Mbak Yuni, saya semalam langsung offline.. Ya, saya berada di Indonesia, tepatnya dikota Jakarta, the real city..::) Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih 'pas' didalam mempresentasikannya. Mengenai statement anda ttg kasihan rakyat, mengapa harus kasihan ? Rakyat telah memilih Partainya sesuai dengan kehendaknya. Yang agak salah menurut saya, adalah Partai bagus yang tidak atau belum merakyat. Mungkin masih sibuk meng-approach golongan menengah keatas. Ya, anda benar, semoga Pemimpin Nasional mendatang akan selalu berada dijalan yang lurus. Salam, bRidWaN At 11:25 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: >Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia >khan??? > >Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program >khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain? > >Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya >khan??? >Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional >selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus... > >Yuni >bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat >diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap >akan dapat menyerap aspirasi rakyat. >Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ? > >Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika >orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya, >saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak. > >Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih >baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau >kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi. >Yang pasti, tentulah ada sebabnya ! > >Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ? > > >Salam, >bRidWaN > > >At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: >>Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu >suara >>toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya. >> >>LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai >>dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional >>yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan pendapat >>saya. >>Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri >>bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan >>nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah >>mudahan saya salah. >> >>Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya kira >>tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka >>tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin. >> >>Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin >>capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya >>anaknya Sukarno. >> >> >>Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum??? >> >>Yuni >> >>Mahendra Siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu >>pihak anda >>bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai >>dan menghakimi >>sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it >>(dengan menjadi >>golput). >> >>Mahendra >> >>yuni windarti wrote: >> >>> Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada >>> presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang >>> sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup >>bagaimana >>> cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh >>sang >>> presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam >>> presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR). >>> >>> Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri >rantau >>> jadinya aman aman aja jadi golput >>> >>> yuni >>> >>> Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>> Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan >>> sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah >keseringan >>> menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam >>> negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang >selama 30 >>> tahun lebih cuman bisa jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan >>tidak >>> pernah bisa menyetir haluan negara. >>> Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik >juga >>> boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia >>> harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain. >And
Re: [b ridwanRe: Mahendra [Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]]
Maafkan saya Mbak Yuni, saya semalam langsung offline.. Ya, saya berada di Indonesia, tepatnya dikota Jakarta, the real city..::) Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program, terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian. Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih 'pas' didalam mempresentasikannya. Mengenai statement anda ttg kasihan rakyat, mengapa harus kasihan ? Rakyat telah memilih Partainya sesuai dengan kehendaknya. Yang agak salah menurut saya, adalah Partai bagus yang tidak atau belum merakyat. Mungkin masih sibuk meng-approach golongan menengah keatas. Ya, anda benar, semoga Pemimpin Nasional mendatang akan selalu berada dijalan yang lurus. Salam, bRidWaN At 11:25 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: >Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia >khan??? > >Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program >khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain? > >Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya >khan??? >Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional >selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus... > >Yuni >bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat >diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap >akan dapat menyerap aspirasi rakyat. >Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ? > >Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika >orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya, >saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak. > >Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih >baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau >kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi. >Yang pasti, tentulah ada sebabnya ! > >Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ? > > >Salam, >bRidWaN > > >At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: >>Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu >suara >>toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya. >> >>LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai >>dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional >>yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan pendapat >>saya. >>Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri >>bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan >>nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah >>mudahan saya salah. >> >>Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya kira >>tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka >>tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin. >> >>Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin >>capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya >>anaknya Sukarno. >> >> >>Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum??? >> >>Yuni >> >>Mahendra Siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu >>pihak anda >>bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai >>dan menghakimi >>sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it >>(dengan menjadi >>golput). >> >>Mahendra >> >>yuni windarti wrote: >> >>> Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada >>> presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang >>> sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup >>bagaimana >>> cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh >>sang >>> presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam >>> presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR). >>> >>> Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri >rantau >>> jadinya aman aman aja jadi golput >>> >>> yuni >>> >>> Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>> Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan >>> sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah >keseringan >>> menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam >>> negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang >selama 30 >>> tahun lebih cuman bisa jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan >>tidak >>> pernah bisa menyetir haluan negara. >>> Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik >juga >>> boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia >>> harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain. >And >>> plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini >>> Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah >yang >>> kita sebut DPR/MPR yang adalah waki
Re: [b ridwanRe: Mahendra [Re: [PDI-P tidak selalu = Mega]]
Wow kita kebetulan lagi sama sama on line ya bung Ridwan anda dari Indonesia khan??? Saya kira kalau masalah program semuanya hampir sama kok, apakah ada program khusus Mega yang tidak dipunyai partai lain? Memang semua terserah rakyat, tetapi kaihan rakyat kalau dibodohi terus ya khan??? Kita sekarang ini hanya bisa melihat sepak terjang sang pemimpin nasional selanjutnyasemoga berada di jalan yang lurus... Yuni bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kemenangan (sementara) dari PDIP adalah karena PDIP lebih dapat diterima oleh rakyat, lebih merakyat dari yang lain dan dianggap akan dapat menyerap aspirasi rakyat. Buktinya pilihan banyak ke PDIP sementara ini kan ? Soal nama besar Mega, mungkin anda ada benarnya, tetapi jika orang dibelakang Mega beserta Program2-nya tidak mendukungnya, saya kurang yakin kalau PDIP akan meraih suara banyak. Pertanyaan anda mengenai rakyat tidak memilih AR, itu lebih baik diserahkan kepada rakyat yang memilihnya. Hanya kalau kita mau menganalisa-nya, tentu akan banyak pendapat pribadi. Yang pasti, tentulah ada sebabnya ! Sorry Bung Mahendra, saya keburu ikut me-respons, engga apa kan ? Salam, bRidWaN At 10:51 AM 6/9/99 MST, yuni windarti wrote: >Karena saya tahu pasti PDIP yang akan memenangkan suara, kehilangan satu suara >toh tidak akan berpengaruh bagi lainnya. > >LAgi pula saya tidak bermaksud menghakimi, akan tetapi berpendapat sesuai >dengan fakta yang ada. Kalaupun toh nantinya Mega ternyata pemimpin nasional >yang jempolan maka pendapat saya salah, dan akan saya akui kesalahan pendapat >saya. >Akan tetapi untuk sementara ini fakta fakta yang tidak bisa kita pungkiri >bahwa rakyat Indonesia masih cenderung memilih orang orang yang berdasarkan >nama besarnya saja, dan saya merasa merupakan kegagalan selanjutnya, mudah >mudahan saya salah. > >Kalau saya mencampur adukkan antara pemilihan presiden dan DPR/MPR, saya kira >tidak karena yang dipilih rakyat Indonesia adalah Mega bukan PDIP, mereka >tidak memperdulikan PDIP jika bukan Mega yang memimpin. > >Mengapa mereka tidak memilih partainya Amien Rais atau lainnya, padahal Amin >capable untuk memimpin bangsa.Tidak karena partai lainnya bukan partainya >anaknya Sukarno. > > >Sorry bung Mahendra apakah anda dari UNAIR,Fak Hukum??? > >Yuni > >Mahendra Siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >Saya kurang dapat memahami logika berpikir Saudara Yuni dan Donald. Disatu >pihak anda >bertindak sebagai judge and jury mengenai Pemilu di Indonesia dengan menilai >dan menghakimi >sistem politik dan pemimpin nasional, di lain pihak you do nothing about it >(dengan menjadi >golput). > >Mahendra > >yuni windarti wrote: > >> Saya setuju saja kok dengan Bung Donald. Mengenai lemparan kesalahan kepada >> presiden memang saat ini merupakan satu satunya cara, karena seperti yang >> sudah saya singgung sebagaian rakyat belum punya wawasan yang cukup >bagaimana >> cara mengatur negara, termasuk MPR/DPR. Mereka mudah dinina bobokan oleh >sang >> presiden, satu satunya cara untuk membangunkan mereka ya menghantam >> presidennya dulu baru mereka bangun (MPR/DPR). >> >> Saya juga tidak ikut jadi pemilihngeri he..he..kebetulan dinegeri rantau >> jadinya aman aman aja jadi golput >> >> yuni >> >> Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Did we choose mbak Mega sevagai presiden Indonesia atau PDI-Perjuangan >> sebagai wakil kita di MPR-DPR? Saya rasa manusia2 Indonesia sudah keseringan >> menyalahkan seorang presiden bila ada kesalahan2 atau kebobrokan dalam >> negeri. Take a look at yourself, perhatikan itu wakil2 rakyat yang selama 30 >> tahun lebih cuman bisa jadi yes-man nya babe. Plin plan kiri kanan dan >tidak >> pernah bisa menyetir haluan negara. >> Ibaratnya presiden kita itu adalah seorang kapten kapal besar ( Titanik juga >> boleh) yang tidak mungkin bisa menjalankan kapalnya seorang diri saja. Dia >> harus betul2 dibantu oleh anak buah kapal dan juru kemudi dan lain lain. And >> plus, harus mematuhi peraturan pemilik kapal tersebut (dalam hal ini >> Indonesia,) sebab kalau tidak, doi bisa di pecat! Pemilik kapal ini lah yang >> kita sebut DPR/MPR yang adalah wakil2 rakyat (gue propose to sweep ABRI dari >> MPR-DPR.) Nah, saudari Yuni, yang berprihatin, mari kita beri Mega >kesempatan >> untuk sementara waktu dan mari kita berikan feedback kepada beliau melalui >> MPR/DPR yang saat ini seharusnya dalam tahap rebuilding. Presiden bisa kita >> pecat kalau tidak membuahkan hasil sesuai keinginan kita, ya nggak ? PDI >> Perjuangan adalah sebuah partai dan tidak dikatakan bahwa PDI Perjuangan >> adalah pegawai2nya Megawati. Kebetulan Megawati adalah andalan PDI >> Perjuangan, ya nggak? >> >> Voting adalah penyaluran suara hati. Jika anda ragu-ragu, jangan memilih .. >> sama seperti saya. PEMILU ini belum 100% demokratik sebab masih dibawah >> pengaruh orde baru (NB: Orde Baru itu bukan hanya menunjuk ke Soeharto) dan >> satu2nya cara untuk membersihkan Indonesia dari Orde Baru ialah dengan >> mengadili dan membersih