Bung Nasrullah Idris dan Pulsa Telpon di Indonesia

2000-04-20 Thread Dody Ruliawan

Bung Nasrul,

Selama ini saya perhatikan bung punya banyak sekali ide. Semoga saya tidak
salah, bung Nasrul tinggal di Bandung? Kalau betul, usul saya bung Nasrul
bisa banyak-banyak kirim surat / ide ke Gus Dur dan Menteri Perhubungan
(yang membawahi urusan telekomunikasi) supaya di Indonesia diadakan tarif
khusus untuk pemakai internet.
Saya sudah mencoba menyampaikan gagasan ini ke Pak Onno W. Purbo sayangnya
kami tidak sepakat mengenai bagaimana caranya mendorong pengurangan tarif
pulsa telpon ini. Gosip sementara, nanti di tahun 2001 akan berlaku UU yang
memungkinkan investor baru untuk masuk ke sektor telekomunikasi dan menjadi
pesaing PT Telkom. Dengan begitu diharapkan harga pulsa akan bersaing
(turun, diharapkan turun drastis) dan pada gilirannya akan menggairahkan
pemakaian internet.

Menurut saya, kalau mengandalkan UU ini akan terlalu lama dan belum tentu
harga pulsa telpon menjadi murah. Bayangkan saja, UU itu baru berlaku tahun
2001, kemudian investor baru mulai membangun jaringan dsb. sehingga mungkin
baru akan siap bersaing dengan PT Telkom 3 tahun lagi. Seperti biasanya
kalau perusahaan baru (di Indonesia) kan biasanya akan memasang harga yang
cukup tinggi agar investasinya lebih cepat balik dan mendapat untung.
Lagipula ngapain perusahaan ini mesti memasang harga rendah kalau bisa "main
mata" dengan PT Telkom. Saya sih tidak yakin kalau oligopolis ini tidak akan
membentuk kartel dalam menetapkan harga pulsa telpon.

Usul saya sederhana saja. Pertama-tama tarif "leased line" diturunkan
serendah mungkin khusus untuk Warung Internet, misalnya per bulan Rp
150.000,- (nantinya "leased line" harga rendah ini bisa diterapkan untuk
pemilik telpon rumah tangga, tetapi tetap terbatas untuk nyambung ke ISP).
Jadi line ini hanya bisa nyambung ke nomer-nomer tertentu milik ISP di lokal
/ kota itu. Kalau disalahgunakan ya dikenakan harga pulsa seperti pelanggan
biasa. Dengan cara seperti ini diharapkan transaksi lewat internet akan
semakin berkembang dan Indonesia menjadi tidak terlalu tertinggal dalam
ecommerce dan penggunaan internet.

Kalau perlu bung Nasrul mengadakan seminar tentang Warung Internet dan
membentuk asosiasi penyelengara Warung Internet. Jangan
tanggung-tanggung...sekaligus jadi ketuanya..

Bagaimana bung Nasrul?

Salam,
Dody

-Original Message-
From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On
Behalf Of Nasrullah Idris
Sent: Thursday, April 20, 2000 7:42 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Model Matematika untuk Menghemat Pulsa Telepon


DESCRIPTION
if subject containand to containand from contain  then 
if subject containand to containand from contain  then 
if subject contain and to contain and from contain  then 
=
Catatan : Ini adalah "inbox Assistan. di sebelah kanannya ada tombol Move
Up, Move Down, dan Apply To. Saya ambil dari software "Outlook Express"

 Saya pernah mengatakan bahwa memperbincangkan masalah Matematika dalam
"dunia internet" antara lain bisa menghemat pulsa telepon.
 Ya memang betul kok.
 Salah satunya dengan mengolah sarana filter email seperti inbox
assistant.
 Saya mohon kepada anda untuk mencari model Matematika untuk "inbox
assistan" ini agar mudah dalam mengolah sarana filter email ini.
  Wah ... bisa dibayangkan, berapa banyak pulsa bisa dihemat kalau kita
model Matematika untuk ini bisa mengapresiasi/merakyat pada MASTEL
.

 Kabarnya pengguna internet di Indonesia sudah 1 juta orang. Taroklah
dengan kemampuan mengolah inbox asistant ini mereka rata-rata mampu
menghemat sampai 3 pulsa per hari. Berarti semuanya 3 juta pulsa
 Taroklah harga setiap pulsa adalah Rp. 165. Maka penghematan per hari
adalah Rp. 495 juta. Berarti per bulan = Rp. 14,85 Milyar.

 Karena itu ... demi kepentingan orang banyak mari kita diskusikan
masalah ini



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu

_
NetZero - Defenders of the Free World
Click here for FREE Internet Access and Email
http://www.netzero.net/download/index.html



Re: Bung Nasrullah Idris dan Pulsa Telpon di Indonesia

2000-04-21 Thread Alexander Hutapea

On Thu, 20 Apr 2000, Dody Ruliawan wrote:

|o|Usul saya sederhana saja. Pertama-tama tarif "leased line" diturunkan
|o|serendah mungkin khusus untuk Warung Internet, misalnya per bulan Rp
|o|150.000,- (nantinya "leased line" harga rendah ini bisa diterapkan untuk
|o|pemilik telpon rumah tangga, tetapi tetap terbatas untuk nyambung ke ISP).
|o|Jadi line ini hanya bisa nyambung ke nomer-nomer tertentu milik ISP di lokal
|o|/ kota itu. Kalau disalahgunakan ya dikenakan harga pulsa seperti pelanggan
|o|biasa. Dengan cara seperti ini diharapkan transaksi lewat internet akan
|o|semakin berkembang dan Indonesia menjadi tidak terlalu tertinggal dalam
|o|ecommerce dan penggunaan internet.

Berarti orang yg main internet pulsanya disubsidi oleh orang yg tidak main
internet? (yg biasanya taraf hidupnya lebih rendah)

salam,
Alex



Re: Bung Nasrullah Idris dan Pulsa Telpon di Indonesia

2000-04-21 Thread Dody Ruliawan

Hallo bung Alex,

Mengenai "subsidi" ini memang perlu penjelasan...
jadi ceritanya sekarang ini (mulai pertengahan tahun
1998)kan banyak lines yang tidak terpakai. Jumlahnya
sekitar 2 juta lines, itu belum termasuk telpon yang
"tidur". Yang lebih buruk lagi, lines yang
dikembalikan oleh pelaku bisnis di kota-kota besar
juga belum diserap kembali, bisa dimaklumi karena
ekonomi belum pulih seperti sebelum krisis.
PT Telkom sebenarnya sudah berusaha keras untuk
menjual lines nganggur ini dengan menawarkan sambungan
telpon kedua kepada rumah tangga dengan biaya
pemasangan gratis (terutama di Jakarta) tetapi saya
ragu apakah daya serap kelompok pelanggan rumah tangga
ini cukup besar.

Jadi tidak ada "subsidi" karena PT Telkom toh punya
banyak lines nganggur. Walaupun diterapkan tarif
khusus untuk Warung Internet (tahap pertama)
sebenarnya Telkom juga masih punya banyak stok
sambungan.

Point positif yang didapat dari penerapan tarif khusus
ini ada beberapa hal :
1. Memanfaatkan lines nganggur sehingga Telkom
mendapat untung (sedikit) dari pemakaian pulsa ini,
2. Memperluas kesempatan kerja karena WarNet itu kan
butuh karyawan,
3. Menggairahkan ekonomi dengan tambahan transaksi
dari sektor rumah tanggaya untuk nambah-nambah
government spending yang minjam dari IMF itu
4. Mengejar ketinggalan dalam ecommerce,

dll...jadi masih lumayan daripada tidak ada tarif
khusus...

Salam,
Dody


--- Alexander Hutapea <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> On Thu, 20 Apr 2000, Dody Ruliawan wrote:
>
> |o|Usul saya sederhana saja. Pertama-tama tarif
> "leased line" diturunkan
> |o|serendah mungkin khusus untuk Warung Internet,
> misalnya per bulan Rp
> |o|150.000,- (nantinya "leased line" harga rendah
> ini bisa diterapkan untuk
> |o|pemilik telpon rumah tangga, tetapi tetap
> terbatas untuk nyambung ke ISP).
> |o|Jadi line ini hanya bisa nyambung ke nomer-nomer
> tertentu milik ISP di lokal
> |o|/ kota itu. Kalau disalahgunakan ya dikenakan
> harga pulsa seperti pelanggan
> |o|biasa. Dengan cara seperti ini diharapkan
> transaksi lewat internet akan
> |o|semakin berkembang dan Indonesia menjadi tidak
> terlalu tertinggal dalam
> |o|ecommerce dan penggunaan internet.
>
> Berarti orang yg main internet pulsanya disubsidi
> oleh orang yg tidak main
> internet? (yg biasanya taraf hidupnya lebih rendah)
>
> salam,
> Alex
>

=
draddtx

__
Do You Yahoo!?
Send online invitations with Yahoo! Invites.
http://invites.yahoo.com



Re: Bung Nasrullah Idris dan Pulsa Telpon di Indonesia

2000-04-21 Thread Dody Ruliawan

Masalah "subsidi" ini memang perlu penjelasan...
Ceritanya sejak pertengahan tahun 1998 banyak sekali lines telpon yang
dikembalikan oleh pelaku bisnis, terutama dikota-kota besar. Jumlah lines
yang nganggur itu diperkirakan sekitar 2 juta sambungan. Sambungan yang
dikembalikan ini diperkirakan tidak akan terserap kembali karena
perekonomian belum pulih seperti sebelum krisis. Memang PT Telkom juga sudah
berupaya untuk memasarkan lines yang nganggur ini dengan menawarkan
sambungan kedua bagi pelanggan rumah tangga dengan biaya penyambungan gratis
namun saya perkirakan tidak banyak menolong. Nah, sambungan ini yang
nganggur ini yang saya usulkan untuk dipakai oleh Warung Internet (dan
nantinya pelanggan rumah tangga untuk sambungan telpon kedua) dengan tarif
khusus.

Poin positif yang didapat dari penerapan tarif khusus ini diantaranya :
1. Telkom mendapat keuntungan (sedikit, tetapi lebih baik daripada tidak
untung) dari penggunaan pulsa / leased lines,
2. Memperbesar kesempatan kerja karena bisnis WarNet ini toh pasti
memerlukan karyawan,
3. Menggairahkan ekonomi untuk nambah-nambah government spending yang minjam
dari IMF itu.,
4. Agar Indonesia tidak terlalu ketinggalan dalam ecommerce,

dll

Jadi tidak ada "subsidi" disini.yang ada adalah pemanfaatan lines
nganggur agar PT Telkom mendapatkan income dari lines itu tetapi tidak
"untung besar".jadi ya..win-win lahTelkom dapat income, bisnis
internetpun jalan
Saya termasuk orang yang tidak setuju dengan subsidi-subsidiankecuali
untuk JPS (untuk rakyat miskin, bukan seperti JPS untuk program Departemen
Kehakiman itu...) kalau ini digolongkan sebagai subsidi juga.

Salam,
Dody


-Original Message-
From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On
Behalf Of Alexander Hutapea
Sent: Friday, April 21, 2000 10:43 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Bung Nasrullah Idris dan Pulsa Telpon di Indonesia


On Thu, 20 Apr 2000, Dody Ruliawan wrote:

|o|Usul saya sederhana saja. Pertama-tama tarif "leased line" diturunkan
|o|serendah mungkin khusus untuk Warung Internet, misalnya per bulan Rp
|o|150.000,- (nantinya "leased line" harga rendah ini bisa diterapkan untuk
|o|pemilik telpon rumah tangga, tetapi tetap terbatas untuk nyambung ke
ISP).
|o|Jadi line ini hanya bisa nyambung ke nomer-nomer tertentu milik ISP di
lokal
|o|/ kota itu. Kalau disalahgunakan ya dikenakan harga pulsa seperti
pelanggan
|o|biasa. Dengan cara seperti ini diharapkan transaksi lewat internet akan
|o|semakin berkembang dan Indonesia menjadi tidak terlalu tertinggal dalam
|o|ecommerce dan penggunaan internet.

Berarti orang yg main internet pulsanya disubsidi oleh orang yg tidak main
internet? (yg biasanya taraf hidupnya lebih rendah)

salam,
Alex

_
NetZero - Defenders of the Free World
Click here for FREE Internet Access and Email
http://www.netzero.net/download/index.html