Re: Pencapaian program...

1999-05-13 Terurut Topik Rasyad A Parinduri

From: FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED]
Nah, agenda utamanya PAN kan berantas KKN, tuntut Suharto,
federalism. Kalau PBB sami mawon, dan bentuk federalisme diwujudkan dalam
sistem parlementer. Bagaimana dengan PDI-P dan PKB? Nah, yang ini agak
konservatif. Keduanya lebih menekankan bahwa semua kebrengsekan ORBA adalah
akibat
penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh partai (d/h golkar) dan
pejabat, yang bermuara di Suharto. Secara umum
programnya di masa lalu sudah bagus. Dengan berbagai pertimbangan,
PDI-P lebih memilih bentuk NKRI (negara kesatuan RI), dan yang saya
tangkap dari PKB juga demikian. Nggak tahu kalau salah nangkep
yang ketangkep ayam tetangga


Ini point yang sangat penting. Kita perlu mengetahui filosofi dan program
partai seperti apa yang kita butuhkan pada sebuah partai kalo kita memang
benar-benar perduli dengan welfare negara yang bernama Indonesia itu.

Seperti aku sebutkan dalam email aku bbrp minggu yang lalu (dan nampaknya
nggak ada yang berminat menanggapi), yang aku kira penting dalam program
ekonomi sebuah partai adalah:
  * desentralisasi penuh
  * pemangkasan kekuasaan pemerintah dalam bisnis
  * adopsi sistem ekonomi pasar (competitive capitalism)


Kecuali kita hanya sekedar fans. Seperti fans Persebaya, kualitas Persebaya
mau gimana pun, mereka tetap akan dukung Persebaya :)

Tentu perlu dibahas satu per satu, mengapa ketiga hal di atas perlu. Sebagai
pemanasan, aku kopiin email aku ttg desentralisasi-penuh di mailing list
lain dengan sedikit modifikasi.



Date: Sun, 02 May 1999 22:20:25 -0400
From: Rasyad A Parinduri [EMAIL PROTECTED]
Subject: Paksa Birokrasi Berkompetisi

Gimana bikin pemerintah lebih efisien?

(Micro)economics punya resep jitu: Paksa mereka berkompetisi satu sama lain!

Di sini lah desentralisasi-penuh comes into play. Dengan desentralisasi
penuh, pemerintah negara bagian, atau bahkan pemerintah kota, dipaksa saling
kompetisi satu sama lain. Saling adu rendah pajak; adu tinggi kualitas
keamanan; adu kuat narik investor; adu sedikit ngatur-ngatur warganegara;
adu bagus nyedian public goods and services. Intinya, mereka akan lebih
dipaksa kerja keras menyenangkan warganegara dibandingkan dengan pemerintah
terpusat seperti Indonesia sekarang ini :)

Belum lagi kita bicara masalah transparansi dan accountability yang akan
jauh lebih baik.

Dengan desentralisasi penuh, birokrat jaman sekarang akan jadi barang
langka. Bisa karena dia nggak kepilih lagi, atau karena penduduk kota pada
migrasi ke kota lain yang melayani warganya lebih baik.

Mungkin hanya dengan desentralisasi penuh lah akhirnya rakyat bisa
benar-benar berdaulat -- sebagaimana dia seharusnya. Masalahnya terpulang
pada kita, mau berdaulat apa nggak.


Komentar?

Salam,


Rasyad A Parinduri
[EMAIL PROTECTED]


___
Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com



Re: Pencapaian program...

1999-05-13 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Setuju bung Rasyad. Negara ini perlu kompetisi, tetapi kompetisi yang sehat.
Misalkan, jika perusahaan terlalu besar dan mengganggu produktivitas yang lain,
perlu dituruni speednya melalui UU anti-monopoli atau anti-trust. Kompetisi
seperti sekarang perlu dihapus, sudah menjadi kebiasaan pengusaha berkompetisi
untuk mendekati puncak kekuasaan untuk mendapatkan tender. Ini juga tidak
produktif, hal ini hanya menghancurkan bangsa jika dilihat dari faktor learning
curve, transfer technology, dan business environment. Saya kira banyak program
partai masih berupa blue print dan belum detail. Partai-partai yang ada sekarang
lebih memfokuskan diri pada penggalangan massa dan kemenangan partai. Secara
bertahap, input-input yang baik pasti akan dilaksanakan oleh partai yang memang
menginginkan negara ini menjadi lebih baik. Orang tua tidak akan bisa
mengalahkan waktu. Yang muda akan muncul, karena itu ide yang segar dan berguna
untuk rakyat pasti akan dilaksanakan.

Rasyad A Parinduri wrote:

 From: FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED]
 Nah, agenda utamanya PAN kan berantas KKN, tuntut Suharto,
 federalism. Kalau PBB sami mawon, dan bentuk federalisme diwujudkan dalam
 sistem parlementer. Bagaimana dengan PDI-P dan PKB? Nah, yang ini agak
 konservatif. Keduanya lebih menekankan bahwa semua kebrengsekan ORBA adalah
 akibat
 penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh partai (d/h golkar) dan
 pejabat, yang bermuara di Suharto. Secara umum
 programnya di masa lalu sudah bagus. Dengan berbagai pertimbangan,
 PDI-P lebih memilih bentuk NKRI (negara kesatuan RI), dan yang saya
 tangkap dari PKB juga demikian. Nggak tahu kalau salah nangkep
 yang ketangkep ayam tetangga

 Ini point yang sangat penting. Kita perlu mengetahui filosofi dan program
 partai seperti apa yang kita butuhkan pada sebuah partai kalo kita memang
 benar-benar perduli dengan welfare negara yang bernama Indonesia itu.

 Seperti aku sebutkan dalam email aku bbrp minggu yang lalu (dan nampaknya
 nggak ada yang berminat menanggapi), yang aku kira penting dalam program
 ekonomi sebuah partai adalah:
   * desentralisasi penuh
   * pemangkasan kekuasaan pemerintah dalam bisnis
   * adopsi sistem ekonomi pasar (competitive capitalism)

 Kecuali kita hanya sekedar fans. Seperti fans Persebaya, kualitas Persebaya
 mau gimana pun, mereka tetap akan dukung Persebaya :)

 Tentu perlu dibahas satu per satu, mengapa ketiga hal di atas perlu. Sebagai
 pemanasan, aku kopiin email aku ttg desentralisasi-penuh di mailing list
 lain dengan sedikit modifikasi.

 
 Date: Sun, 02 May 1999 22:20:25 -0400
 From: Rasyad A Parinduri [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Paksa Birokrasi Berkompetisi

 Gimana bikin pemerintah lebih efisien?

 (Micro)economics punya resep jitu: Paksa mereka berkompetisi satu sama lain!

 Di sini lah desentralisasi-penuh comes into play. Dengan desentralisasi
 penuh, pemerintah negara bagian, atau bahkan pemerintah kota, dipaksa saling
 kompetisi satu sama lain. Saling adu rendah pajak; adu tinggi kualitas
 keamanan; adu kuat narik investor; adu sedikit ngatur-ngatur warganegara;
 adu bagus nyedian public goods and services. Intinya, mereka akan lebih
 dipaksa kerja keras menyenangkan warganegara dibandingkan dengan pemerintah
 terpusat seperti Indonesia sekarang ini :)

 Belum lagi kita bicara masalah transparansi dan accountability yang akan
 jauh lebih baik.

 Dengan desentralisasi penuh, birokrat jaman sekarang akan jadi barang
 langka. Bisa karena dia nggak kepilih lagi, atau karena penduduk kota pada
 migrasi ke kota lain yang melayani warganya lebih baik.

 Mungkin hanya dengan desentralisasi penuh lah akhirnya rakyat bisa
 benar-benar berdaulat -- sebagaimana dia seharusnya. Masalahnya terpulang
 pada kita, mau berdaulat apa nggak.
 

 Komentar?

 Salam,

 Rasyad A Parinduri
 [EMAIL PROTECTED]

 ___
 Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com



Pencapaian program...

1999-05-13 Terurut Topik FNU Brawijaya

Wah, keasyikan nggangguin mbak Ida malah terganggu dengan
kemunculan si abang helson yang cemburuan. Padahal kan kita
cuman nggangguin dikit ajahehehe.. Kok ya ributnya sampe
melebar kemana-mana. Ampun deh.. mbak Ida itu serasa
Sarajevo, jadi asal muasal perang dunia.hehehe.
tobat...tobat

Sebetulnya acara muter-muter saya sejak seminggu lepas ini ada apa
sih? Sebetulnya kan kita ingin berbicara tentang bagaimana untuk
menjalankan program. Kalau identifikasi masalahnya sih sudah ada,
dan semua sudah ditampung oleh masing-masing partai. Bagaimana
dengan cita-cita atau arahan dari partai? Ya sudah jelas juga. Buat yg
punya masing-masing booklet dari tiap partai sih enak. Bisa langsung
baca dan mengerti. Saya kira banyak dari kita yang tidak mempunyai
kemewahan untuk memahami program partai. Cuman kira-kira sih
tidak atau belum mendalam bagaimana untuk mencapai cita-cita partai
yang sudah pasti sangat ideal ituya namanya lagi jualan

Nah, kebetulan saya punya pendapat bahwa kesenjangan sosial
perlu diberantas terlebih dahulu. Benar tidaknya itu yang mesti dikaji.
Bukan lalu pada sibuk membicarakan bahwa yang dituju adalah negara
yang ramah tamah, toleransi tinggi, hukum berjalan dengan benar...
Weleh...kalau yg itu sih semua partai juga punya. Cuman carane itu
gimana tho?

Nah, agenda utamanya PAN kan berantas KKN, tuntut Suharto, federalism.
Kalau PBB sami mawon, dan bentuk federalisme diwujudkan dalam
sistem parlementer. Bagaimana dengan PDI-P dan PKB? Nah, yang ini
agak konservatif. Keduanya lebih menekankan bahwa semua kebrengsekan
ORBA adalah akibat penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh
partai (d/h golkar) dan pejabat, yang bermuara di Suharto. Secara umum
programnya di masa lalu sudah bagus. Dengan berbagai pertimbangan,
PDI-P lebih memilih bentuk NKRI (negara kesatuan RI), dan yang saya
tangkap dari PKB juga demikian. Nggak tahu kalau salah nangkep
yang ketangkep ayam tetangga

Bagaimana dengan para calon pencoblos? Nah ini dia Faktor utama
yang menjadi daya tarik suatu partai kan mestinya program. Baru
disusul oleh siapa yang akan jadi sopir truk pemerintahan. Biar jelas:
(1) Program partai
(2) Calon Presiden.

Nah, yang saya lihat, justru sebaliknya. Para calon pencoblos lebih
mendasari keputusan memilih partai idaman pada calon presiden yang
ditawarkan. Bila calon pemilih ini juga memahami apa yang ditawarkan
partai sih bagus. Yang lebih sering terjadi kan bukan begitu. Jadi yang
paling kelihatan kan ungkapan seperti "Saya pilih tokoh X karena dia
memihak pada rakyat, bebas KKN kalo nyerempet dikit nggak apa-apa,
dlsb". Bagaimana caranya si calon presiden (atau partainya) mencapai
tujuan ndak mau tahu lagi Nah, inilah bibit dari kultus individu macam
'mati hidup nderek Sukarno', 'merah kata Sukarno, merah pula kata
marinir, hitam kata sukarno, hitam pula kata marinir'. Dan banyak lagi
jargon semacam yang sudah kita ketahui bersama lah...

Sudah siapkah kita berbicara masalah pencapaian program?
Apakah kita akan berkutat pada pendefinisian tujuan utama yang
sebetulnya sudah selesai itu?

--
Salam,
Jaya


-- I disapprove of what you say, but I will
defend to death your right to say it. - Voltaire

   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)