Re: BENALU?(Mari berdiskusi dengan santun)
Untuk semuanya. Sekali lagi saya minta maaf, karena agak emosional. dalam situasi krisis begini koq masih ada saja tekanan-tekanan dari LN mengenai Tim-Tim, termasuk terakhir tekanan dari PM Australia. saya mendengarkan langsung keterangan Menlu Alatasjadi ya sekali lagi minta maaf jika ada kata-kata yang kurang pas. Saya bertanggung jawab dan siap didelete dari mailing list permias. terimakasih atas tegurannya dan maaf. Salam. Bung Pattiweal dan rekan-rekan semuanya: Saya kira kita bisa berdiskusi secara lebih santun,walaupun sedikit emosi kadang-kadang tak terhindarkan. Kita tidak perlu selalu langsung defensif terhadap kata dan pernyataan yang tidak pada tempatnya, kita bisa mempertanyakan maksudnya tanpa harus memberikan serangan balasan. Saling serang hanya akan mengarah pada caci maki cyberspace. Bia hal ini terus berulang, maka mailing list ini akan menjadi tidak menarik sebab penuh berisi pernyataan tidak cerdas. Misalnya tentang pernyataan bahwa Timor Timur benalu. Kita tanya saja kepada pengirim pesannya apakah maksud benalu dalam kurung di belakang kata Timtim itu? Bagaimana dengan cadangan minyak di Celah Timor bila Timtim tetap propinsi atau lepas dari Indonesia? Saya tanya teman Bappenas, kandungannya ...? Mudah-mudahan kita juga tidak ikut terporosok dalam diskusi emosional yang hanya menimbulkan amarah bukanya amanah. Wassalam, Panut Wirata ---Andrew G Pattiwael [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa maksud anda dengan Tim-Tim Benalu? Kalau Tim-tim benalu, berarti Indonesia juga benalu donk nempel mulu dengan Irian Jaya, Aceh atau minjem mulu ama IMF Hati-hati pakai istilah donk Andrew On Wed, 27 Jan 1999, djoko raharto wrote: Hot News from Indosiar Presiden telah setuju tim-tim (benalu) dilepas, namun demikian keputusan sepenuhnya diserahkan kepada DPR/MPR. salam __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com _ DO YOU YAHOO!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: BENALU?(Mari berdiskusi dengan santun)
Bung Djoko ( heheh sdr.djoko...) Ya ngga gitu lah bung, masa didelete dari mailing list permias@, kan sensor sudah dihilangkan... Saya juga sering kok (keseringan) emosi dalam mengeluarkan pernyataan, namun inilah yang membuat indah Kebebasan Mengeluarkan Pendapat dan Pikiran. Salam, Andrew On Thu, 28 Jan 1999, djoko raharto wrote: Untuk semuanya. Sekali lagi saya minta maaf, karena agak emosional. dalam situasi krisis begini koq masih ada saja tekanan-tekanan dari LN mengenai Tim-Tim, termasuk terakhir tekanan dari PM Australia. saya mendengarkan langsung keterangan Menlu Alatasjadi ya sekali lagi minta maaf jika ada kata-kata yang kurang pas. Saya bertanggung jawab dan siap didelete dari mailing list permias. terimakasih atas tegurannya dan maaf. Salam. Bung Pattiweal dan rekan-rekan semuanya: Saya kira kita bisa berdiskusi secara lebih santun,walaupun sedikit emosi kadang-kadang tak terhindarkan. Kita tidak perlu selalu langsung defensif terhadap kata dan pernyataan yang tidak pada tempatnya, kita bisa mempertanyakan maksudnya tanpa harus memberikan serangan balasan. Saling serang hanya akan mengarah pada caci maki cyberspace. Bia hal ini terus berulang, maka mailing list ini akan menjadi tidak menarik sebab penuh berisi pernyataan tidak cerdas. Misalnya tentang pernyataan bahwa Timor Timur benalu. Kita tanya saja kepada pengirim pesannya apakah maksud benalu dalam kurung di belakang kata Timtim itu? Bagaimana dengan cadangan minyak di Celah Timor bila Timtim tetap propinsi atau lepas dari Indonesia? Saya tanya teman Bappenas, kandungannya ...? Mudah-mudahan kita juga tidak ikut terporosok dalam diskusi emosional yang hanya menimbulkan amarah bukanya amanah. Wassalam, Panut Wirata ---Andrew G Pattiwael [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa maksud anda dengan Tim-Tim Benalu? Kalau Tim-tim benalu, berarti Indonesia juga benalu donk nempel mulu dengan Irian Jaya, Aceh atau minjem mulu ama IMF Hati-hati pakai istilah donk Andrew On Wed, 27 Jan 1999, djoko raharto wrote: Hot News from Indosiar Presiden telah setuju tim-tim (benalu) dilepas, namun demikian keputusan sepenuhnya diserahkan kepada DPR/MPR. salam __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com _ DO YOU YAHOO!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: BENALU?(Mari berdiskusi dengan santun)
Rekan-rekan permias@, Ya jelas donk, katanya kita sedang menuju ke arah yang lebih demokrasi dan bertanggung jawab, pernyataan sdr. Djoko saya nilai sangat offensive sekali dan dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak pada tempatnya mengatakan bahwa Timor-Timur itu benalu, coba kalau ada rekan-rekan permias@ yg berasal dari Timor-timur, bisa tersinggung dia...Dikarenakan sdr. Djoko telah meminta maaf, saya rasa permasalahan sudah jelas. Maaf Bung Panut, saya tidak merasa defensif, saya hanya ingin agar sdr. djoko memikirkan kembali kata benalu itu, bahwa penggunaan katanya sangat tidak cocok dan mungkin agak terdengar menyakitkan bagi orang lain, that's all. Dan saya rasa, saya tidak menyerang sdr. Djoko, saya hanya mengingatkan, sebagai seorang rekan dan teman. Dan saya rasa pertanyaan saya masih dalam batas-batas kesopanan dan santun. Andrew Pattiwael On Wed, 27 Jan 1999, Panut Wirata wrote: Bung Pattiweal dan rekan-rekan semuanya: Saya kira kita bisa berdiskusi secara lebih santun,walaupun sedikit emosi kadang-kadang tak terhindarkan. Kita tidak perlu selalu langsung defensif terhadap kata dan pernyataan yang tidak pada tempatnya, kita bisa mempertanyakan maksudnya tanpa harus memberikan serangan balasan. Saling serang hanya akan mengarah pada caci maki cyberspace. Bia hal ini terus berulang, maka mailing list ini akan menjadi tidak menarik sebab penuh berisi pernyataan tidak cerdas. Misalnya tentang pernyataan bahwa Timor Timur benalu. Kita tanya saja kepada pengirim pesannya apakah maksud benalu dalam kurung di belakang kata Timtim itu? Bagaimana dengan cadangan minyak di Celah Timor bila Timtim tetap propinsi atau lepas dari Indonesia? Mudah-mudahan kita juga tidak ikut terporosok dalam diskusi emosional yang hanya menimbulkan amarah bukanya amanah. Wassalam, Panut Wirata ---Andrew G Pattiwael [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa maksud anda dengan Tim-Tim Benalu? Kalau Tim-tim benalu, berarti Indonesia juga benalu donk nempel mulu dengan Irian Jaya, Aceh atau minjem mulu ama IMF Hati-hati pakai istilah donk Andrew On Wed, 27 Jan 1999, djoko raharto wrote: Hot News from Indosiar Presiden telah setuju tim-tim (benalu) dilepas, namun demikian keputusan sepenuhnya diserahkan kepada DPR/MPR. salam __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com _ DO YOU YAHOO!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
Re: BENALU?(Mari berdiskusi dengan santun)
Mas Pattiwael Hitung-hitung turut membudayakan "mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahannya" Kebebasan mengeluarkan pendapat dan pikiran plus yang beretika dan bertanggung jawab. Salam Bung Djoko ( heheh sdr.djoko...) Ya ngga gitu lah bung, masa didelete dari mailing list permias@, kan sensor sudah dihilangkan... Saya juga sering kok (keseringan) emosi dalam mengeluarkan pernyataan, namun inilah yang membuat indah Kebebasan Mengeluarkan Pendapat dan Pikiran. Salam, Andrew On Thu, 28 Jan 1999, djoko raharto wrote: Untuk semuanya. Sekali lagi saya minta maaf, karena agak emosional. dalam situasi krisis begini koq masih ada saja tekanan-tekanan dari LN mengenai Tim-Tim, termasuk terakhir tekanan dari PM Australia. saya mendengarkan langsung keterangan Menlu Alatasjadi ya sekali lagi minta maaf jika ada kata-kata yang kurang pas. Saya bertanggung jawab dan siap didelete dari mailing list permias. terimakasih atas tegurannya dan maaf. Salam. Bung Pattiweal dan rekan-rekan semuanya: Saya kira kita bisa berdiskusi secara lebih santun,walaupun sedikit emosi kadang-kadang tak terhindarkan. Kita tidak perlu selalu langsung defensif terhadap kata dan pernyataan yang tidak pada tempatnya, kita bisa mempertanyakan maksudnya tanpa harus memberikan serangan balasan. Saling serang hanya akan mengarah pada caci maki cyberspace. Bia hal ini terus berulang, maka mailing list ini akan menjadi tidak menarik sebab penuh berisi pernyataan tidak cerdas. Misalnya tentang pernyataan bahwa Timor Timur benalu. Kita tanya saja kepada pengirim pesannya apakah maksud benalu dalam kurung di belakang kata Timtim itu? Bagaimana dengan cadangan minyak di Celah Timor bila Timtim tetap propinsi atau lepas dari Indonesia? Saya tanya teman Bappenas, kandungannya ...? Mudah-mudahan kita juga tidak ikut terporosok dalam diskusi emosional yang hanya menimbulkan amarah bukanya amanah. Wassalam, Panut Wirata ---Andrew G Pattiwael [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa maksud anda dengan Tim-Tim Benalu? Kalau Tim-tim benalu, berarti Indonesia juga benalu donk nempel mulu dengan Irian Jaya, Aceh atau minjem mulu ama IMF Hati-hati pakai istilah donk Andrew On Wed, 27 Jan 1999, djoko raharto wrote: Hot News from Indosiar Presiden telah setuju tim-tim (benalu) dilepas, namun demikian keputusan sepenuhnya diserahkan kepada DPR/MPR. salam __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com _ DO YOU YAHOO!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: BENALU?(Mari berdiskusi dengan santun)
Saya senang melihat komunikasi dibawah ini. Begitulah generasi muda kita seharusnya !! Semoga saja dibaca oleh bapak-bapak yang terhormat Terutama yang kebetulan sedang menjabat..yang berprinsip : "a GOVERNTMENT OFFICIAL CAN DO NO WRONG" ::)) Salam, bRidWaN At 05:10 28/01/99 PST, djoko raharto wrote: Mas Pattiwael Hitung-hitung turut membudayakan "mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahannya" Kebebasan mengeluarkan pendapat dan pikiran plus yang beretika dan bertanggung jawab. Salam -- Bung Djoko ( heheh sdr.djoko...) Ya ngga gitu lah bung, masa didelete dari mailing list permias@, kan sensor sudah dihilangkan... Saya juga sering kok (keseringan) emosi dalam mengeluarkan pernyataan, namun inilah yang membuat indah Kebebasan Mengeluarkan Pendapat dan Pikiran. Salam, Andrew