Salam, Artikel-artikel seperti ini membuktikan bahwa pengaruh status quo di Indonesia masih merupakan tantangan yang tidak hilang begitu saja. Pemerintah bersama para pemimpin ormas Islam seperti Ahmad Bagja ini adalah element2 yang perlu di tentang masyarakat. Mereka2 ini berusaha menonjolkan diri plus berlagak jagoan di SU yang akan datang supaya disegani dan ditakuti oleh masyarakat demokratik yang tentu saja akan bergerak (demo, mimbar bebas dan lain lain) selama berlangsungnya SU. Mereka inilah ciri-ciri utama status quo yang selalu mengedepankan "pencegahan sedini mungkin" yang adalah senjata utama orde baru selama 30 tahun. Taktik2 untuk mengamankan SU adalah purely stupid wong ini adalah pesta demokrasi kok. Katakanlah rakyat merasa tidak puas dengan SU (selama SU sedang berjalan) apakah ormas2 Islam akan turun kejalan dan memberantas semua bentuk2 demonstrasi atau mimbar bebas yang akan digelar oleh partai2 kecil untuk menyuarakan isi hati masing2 ? Kadang kadang sangat menyedihkan juga kalau kita perhatikan bagaimana kencangnya para ormas2 yang mempergunakan rakyat2 lugu yang kurang tahu politik untuk kepentingan pribadi seperti Ahmad Bagja ini. Hah! Terus terang saja, FSOI itu berlangsungnya dimana dulu ? Istana Negara kan ? Pada saat2 genting seperti ini tentu saja forum ini telah menjelaskan sikap yang terutama yaitu melindungi kekuatan Habibie dan orde baru. Plus yang paling lucu dari artikel ini adalah quote dari Habibie sendiri ... <<Habibie juga meminta agar pemilihan Presiden dalam SU MPR mendatang tidak menggunakan cara-cara di luar mekanisme konstitusi. "Jika itu terjadi, adalah anarki dalam kehidupan konstitusi," ujar Habibie. "Anarki dalam bentuk apapun akan merusak tatanan kehidupan demokrasi yang sedang kita bangun bersama," lanjut dia lagi.>> Sebab secara jujur Habibie harus tahu diri dan tahu malu. Setelah sekian banyak melakukan dosa terhadap masyarakat Indonesia yang lugu dan serba naif, seharusnya beliau sudah mengundurkan diri dari pencalonan kepresidenan. Ini baru namanya demokrasi. Kalau tidak becus menggunakan uang dan kepercayaan rakyat, ngapain mencalonkan diri menjadi presiden? "Demokrasi yang kita bangun bersama" requires semua bentuk orde baru disegala level supaya hengkang dari pemerintahan. Terutama dalam hal ini Habibie. Maaf bung Habibie, it's time for you to step over and repent. Semoga SU MPR berlangsung sukses tanpa ada koalisi ormas Islam dan ABRI dalam menumpahkan darah rakyat dan pelajar2 demokratik di ribaan ibu pertiwi yang sudah berlumuran darah dan air mata. Sekian dulu tanggapan saya, Donald Saluling