Re: Perlunya HUKUM (was: Re: interesting info about the so-called-Christmas)

1998-12-29 Terurut Topik Widjojo Adi Prakoso,Cornell U.,Ithaca,NY

On Tue, 29 Dec 1998, Irwan Ariston Napitupulu wrote:


 Irwan:
 Nah lho, apa site yg saya berikan itu bisa bukan dalam
 konteks memberikan pengertian? Coba deh lihat lagi
 dan kali ini buang dulu sifat curiga anda kalau memang
 sebelumnya ada.


Koq saya tidak melihat site yang anda berikan itu dalam konteks
memberikan pengertian.  Saya baru membaca beberapa point, tetapi sudah
menemukan berbagai macam bentuk pencampuradukan antara kepercayaan dalam
islam dan isu-2 "katanya".  Dari yang sifat telah diterima dalam islampun
banyak yang diinterpretasikan seenaknya.  Juga ada beberapa fakta yang
jelas-2 -- entah sengaja atau tidak -- diselewengkan.


Salam

Widjojo



Re: Perlunya HUKUM (was: Re: interesting info about the so-called-Christmas)

1998-12-29 Terurut Topik Leo Wijaya

Bung Irwan, terima kasih atas jawaban anda.

Bolehkan saya menanggapi, agar ada keseimbangan dalam membaca homepage
tersebut ( http://answering-islam.org.uk "Christian Answers
to Islam " by Jochen Katz ).

1. Obyektifitas

Karena bung Irwan meminta saya mengecek beberapa link, maka saya lakukan
hal
tersebut. Memang saya akui dalam beberapa hal homepage ini berusaha
seobyektif mungkin,
tapi saya masih ragu justru setelah melihat lebih jauh, termasuk klaim
dalam
introductionnya. Ada kecenderungan untuk memilih berbagai artikel yang
mendukung pendapat
penulis, dan sedikit sekali menyebut artikel yang membantah pendapatnya.

a. Beberapa artikel atau link yang menunjukkan upaya keobyektifan
homepage ini memang ada seperti yang bung Iwan sebut :
False claims about Islam:
http://www.answering-islam.org.uk/Hoaxes/

Tapi jumlahnya sangat sedikit dan sangat tidak sebanding dengan tema
lain yang menjawab/menyerang balik Islam. ( Mungkin akan ada jawaban :
enggak kok sudah banyak atau salah sendiri kenapa umat Islam tidak
menjawab.
Nah akan ada perdebatan lagi betulkah umat Islam tidak menjawab, atau
sudah ada jawaban tapi tidak dimuat, atau karena meragukan keobyektifan
penulisnya dan seterusnya ).

b. Ada note di homepage tersebut :
"P.S: Should you feel that reading this web page has strengthened your
faith in
Islam, you might consider this. link", yang isinya warning kepada umat
Islam
yang tidak mau mengakui agama Kristen.
Tidakkah kalimat ini tidak menunjukkan bahwa sejak awal tujuan dari
homepage
ini adalah untuk mengajak umat Islam pindah agama. Tentu ini terserah
masing-masing
pembaca, tapi dampaknya adalah obyektivitas homepage ini patut
dipertanyakan.

c. Sekali lagi penggunaan ayat-ayat atau fakta pihak lain yang
diterjemahkan sesuai
dengan kepentingannya.


2. Penulis homepage tersebut ( Jochen Katz's ) vs Adnan Khan

Usaha obyektifitas juga memang tampak denagn adanya sebuah sebuah link (
yang cukup tersembunyi ) yang saya sendiri kaget membacanya :
http://idt.net/~balboa19/
atau langsung :
http://idt.net/~balboa19/jkatz/comments.htm
Kok kebetulan beberapa pandangan Adnan Khan terhadap homepage Jochen
Katz's mirip dengan pandangan sekilas saya.

Cuplikannya :

"If you read Jochen Katz's web page, you will notice that he tries to
make his opponents look cowardly, dishonest, hypocritical, liar,
ignorant, etc. He does this to almost everyone, including Deedat.
   ^^
(.. note : bukankah ini yang dikutip oleh bung Irwan? Banyak lagi
serangan terhadap penulis lain. Memang banyak artikel yang dikutip
justru dari sumber Muslim, tapi kenapa yang ditekankan adalah serangan
kepada individu penulisnya  .. "

The same old fallacy called "ad hominem," right? Charges of bias,
charges of dishonesty, charges of cowardice, whining, hypocrisy--all
of these things can be seen on most of his pages.

He attacks his opponents even when his own honesty and fairness
are questionable. His double standard, in fact, motivated me
to create this web page. I had no interest in any religious debate
until I saw Jochen Katz vigorously attacking Islam on a public
newsgroup. He was trying to tear down the Quran and poke holes in Muslim
arguments.

I also saw him split hairs to defend scientific, historic, and
philosophical problems with the Bible. "How can someone be so
intellectually one-sided?" I thought to myself. Why would anyone
see the smallest problem in other faiths but ignore serious problems
with his own faith? I saw him brazenly demanding "proofs" for the Quran,
as if he himself has all the "proofs" for his own book.
Isn't this the worst case of "the pot calling the kettle black"?
Didn't Jesus in the NT say "why worry about the speck in another
man's eye when you have a plank in your own"? Is this honesty?
If so, then what is hypocrisy? His blatant double standard motivated
me to expose it on this page.

He whines vehemently about Muslims who do not link to rebuttals;
he implies that these Muslims are cowards and afraid.However,
he himself is reluctant to link to material which is harmful
to his agenda. For example, in his "Faith and Science" section,
all articles are either anti-Quran or pro-Bible. He does not link
to a single article that is critical of the Bible.
..   "

Tentu homepage ini sudah dijawab oleh Jochen Katz's sendiri di :
  http://www.answering-islam.org/Responses/adnan.html
( Nah apakah bung Irwan nanti akan ganti mengutip jawaban Katz's ?
Jadi ramai ya )

Silakan pembaca menilai sendiri perdebatan seru mereka.

3. Homepage lain

Leo:
  Jadi menurut pendapat pribadi saya marilah kita
  mempromosikan homepage yang
  bisa menjembatani kerukunan dan saling pengertian.
Irwan:
Nah lho, apa site yg saya berikan itu bisa bukan dalam
konteks memberikan pengertian? Coba deh lihat lagi
dan kali ini buang dulu sifat curiga anda kalau memang
sebelumnya ada.

Iya, bung Irwan memang memberikan site tersebut dalam
konteks memberikan pengertian. Tentu pengertian dalam