Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
wahmasa Bapak2 lebih takut sama Hukum dan UU daripada sama Tuhan..:) Mungkin karena mereka engga ngerti bahwa berbohong, menipu, manipulasi dll itu adalah dilarang Salam, bRidWaN At 12:49 PM 8/19/99 -0400, FNU Brawijaya wrote: >Ini sama dengan jaman dulu, yaitu pelajaran budi pekerti. >Cuman beda nama doang...isinya sih sami mawon. Kalau >jaman baheula namanya 'pelajaran budi pekerti', jaman >tahun 80-an menjadi pelajaran P4. Sekarang mau ngusulin >jadi PPABP, apa bedanya? Ini bukannya cuman ganti judul >doang? > >Yang penting mah hukumnya jelas dan tegas. Kalau yg ini >bisa ditegakkan, mau dikasih pelajaran budi pekerti atau tidak >ya sama saja. Nanti kan orang mengerti sendiri kalau nyolong >itu nggak baik buat dia karena mesti nginep di hotel prodeo. > >Eh, itu si komo dari georgetown muncul lagi mas admin, >apa nggak lebih baik dicabut aja nama komo dari list secara >manual? > > >- >Kayanya pejabat kita banyak yang sering >bolos waktu pelajaran Agama dulu disekolah. > >Makanya sekarang para calon Pejabat lebih baik >di PPABP -kan sebagai pengganti P-4. >Wajibkan saja sebelum dilantik. > >Setuju ? Ya terserah kalau enggahehehehe... > > >Salam, >bRidWaN > >(PPABP = Pendidikan Pengamalan Agama dan Budi Pekerti) > >-- >Salam, >Jaya
Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
Ini sama dengan jaman dulu, yaitu pelajaran budi pekerti. Cuman beda nama doang...isinya sih sami mawon. Kalau jaman baheula namanya 'pelajaran budi pekerti', jaman tahun 80-an menjadi pelajaran P4. Sekarang mau ngusulin jadi PPABP, apa bedanya? Ini bukannya cuman ganti judul doang? Yang penting mah hukumnya jelas dan tegas. Kalau yg ini bisa ditegakkan, mau dikasih pelajaran budi pekerti atau tidak ya sama saja. Nanti kan orang mengerti sendiri kalau nyolong itu nggak baik buat dia karena mesti nginep di hotel prodeo. Eh, itu si komo dari georgetown muncul lagi mas admin, apa nggak lebih baik dicabut aja nama komo dari list secara manual? - Kayanya pejabat kita banyak yang sering bolos waktu pelajaran Agama dulu disekolah. Makanya sekarang para calon Pejabat lebih baik di PPABP -kan sebagai pengganti P-4. Wajibkan saja sebelum dilantik. Setuju ? Ya terserah kalau enggahehehehe... Salam, bRidWaN (PPABP = Pendidikan Pengamalan Agama dan Budi Pekerti) -- Salam, Jaya --> I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
Jangankan beli krupuk, beli 'kepala dan otak orang' saja bisa dapat ratusan buah:) (Maaf, becandanya kasar yah ?) Salam, bRidWaN At 03:02 PM 8/19/99 +0700, Efron Dwi Poyo wrote: > Kalo untuk beli kerupuk bisa dapet berapa ribu > container yach, Kang? > > Efron >-Original Message- >From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] >Sent: Monday, 16 August, 1999 23:33 PM >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject:Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-) > >;-) > >Info dari BI: duit Rp 546M yg ilang dari Bank Bali, >bisa muncul lagi (dikembaliin) begitu saja dari >kegelapan malam (entah dari mana asalnya). Tukang >sulap Indonesia rupanya masih piawai juga. ;-) > >Apakah dg kembalinya uang, urusan jadi clear? > >Ibarat kata, ada maling, nggondol jemuran dan baju- >baju anda. Pendeknya semua celana dalem digondol. >Lalu ketahuan. Buru-buru deh si maling kembaliin >semua colongannya. Utuh, seperti sedia kala. Nggak >bertambah satu lubang pun (asumsi: celana dalam yg >dicolong itu satu dua ada yg bolong, ha, ha,...). > >Apakah dg telah kembalinya jemuran anda, peristiwa >maling mencuri jemuran itu (secara hukum) sudah >otomatis gugur (nggak jadi perkara lagi)? > >Wah, kalo gitu caranya, ngeri amat nih negara Indonesia. >Soalnya orang-orang terus akan sesumbar: mari maling >rame-rame, kalo ketahuan, kembaliin aja: urusan >beres. Kalo nggak ketahuan... kaya... Gawat. :-( > >Apakah nggak terpikir (oleh para penegak hukum) >betapa isisnya si pemilik pada saat celana dalam >belum dikembalikan (mungkin kembung atau masuk >angin pula. ;-) > >Mudah-mudahan saya salah, dan hukum kali ini >bener-bener berfungsi. Mudah-mudahan hukum >masih ada. ;-) > >Yw. > >
Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
Kayanya pejabat kita banyak yang sering bolos waktu pelajaran Agama dulu disekolah. Makanya sekarang para calon Pejabat lebih baik di PPABP -kan sebagai pengganti P-4. Wajibkan saja sebelum dilantik. Setuju ? Ya terserah kalau enggahehehehe... Salam, bRidWaN (PPABP = Pendidikan Pengamalan Agama dan Budi Pekerti) --- At 11:33 PM 8/16/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: >;-) > >Info dari BI: duit Rp 546M yg ilang dari Bank Bali, >bisa muncul lagi (dikembaliin) begitu saja dari >kegelapan malam (entah dari mana asalnya). Tukang >sulap Indonesia rupanya masih piawai juga. ;-) > >Apakah dg kembalinya uang, urusan jadi clear? > >Ibarat kata, ada maling, nggondol jemuran dan baju- >baju anda. Pendeknya semua celana dalem digondol. >Lalu ketahuan. Buru-buru deh si maling kembaliin >semua colongannya. Utuh, seperti sedia kala. Nggak >bertambah satu lubang pun (asumsi: celana dalam yg >dicolong itu satu dua ada yg bolong, ha, ha,...). > >Apakah dg telah kembalinya jemuran anda, peristiwa >maling mencuri jemuran itu (secara hukum) sudah >otomatis gugur (nggak jadi perkara lagi)? > >Wah, kalo gitu caranya, ngeri amat nih negara Indonesia. >Soalnya orang-orang terus akan sesumbar: mari maling >rame-rame, kalo ketahuan, kembaliin aja: urusan >beres. Kalo nggak ketahuan... kaya... Gawat. :-( > >Apakah nggak terpikir (oleh para penegak hukum) >betapa isisnya si pemilik pada saat celana dalam >belum dikembalikan (mungkin kembung atau masuk >angin pula. ;-) > >Mudah-mudahan saya salah, dan hukum kali ini >bener-bener berfungsi. Mudah-mudahan hukum >masih ada. ;-) > >Yw. > >
Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
Kalo untuk beli kerupuk bisa dapet berapa ribu container yach, Kang? Efron -Original Message- From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, 16 August, 1999 23:33 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-) ;-) Info dari BI: duit Rp 546M yg ilang dari Bank Bali, bisa muncul lagi (dikembaliin) begitu saja dari kegelapan malam (entah dari mana asalnya). Tukang sulap Indonesia rupanya masih piawai juga. ;-) Apakah dg kembalinya uang, urusan jadi clear? Ibarat kata, ada maling, nggondol jemuran dan baju- baju anda. Pendeknya semua celana dalem digondol. Lalu ketahuan. Buru-buru deh si maling kembaliin semua colongannya. Utuh, seperti sedia kala. Nggak bertambah satu lubang pun (asumsi: celana dalam yg dicolong itu satu dua ada yg bolong, ha, ha,...). Apakah dg telah kembalinya jemuran anda, peristiwa maling mencuri jemuran itu (secara hukum) sudah otomatis gugur (nggak jadi perkara lagi)? Wah, kalo gitu caranya, ngeri amat nih negara Indonesia. Soalnya orang-orang terus akan sesumbar: mari maling rame-rame, kalo ketahuan, kembaliin aja: urusan beres. Kalo nggak ketahuan... kaya... Gawat. :-( Apakah nggak terpikir (oleh para penegak hukum) betapa isisnya si pemilik pada saat celana dalam belum dikembalikan (mungkin kembung atau masuk angin pula. ;-) Mudah-mudahan saya salah, dan hukum kali ini bener-bener berfungsi. Mudah-mudahan hukum masih ada. ;-) Yw.
Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
;-) Info dari BI: duit Rp 546M yg ilang dari Bank Bali, bisa muncul lagi (dikembaliin) begitu saja dari kegelapan malam (entah dari mana asalnya). Tukang sulap Indonesia rupanya masih piawai juga. ;-) Apakah dg kembalinya uang, urusan jadi clear? Ibarat kata, ada maling, nggondol jemuran dan baju- baju anda. Pendeknya semua celana dalem digondol. Lalu ketahuan. Buru-buru deh si maling kembaliin semua colongannya. Utuh, seperti sedia kala. Nggak bertambah satu lubang pun (asumsi: celana dalam yg dicolong itu satu dua ada yg bolong, ha, ha,...). Apakah dg telah kembalinya jemuran anda, peristiwa maling mencuri jemuran itu (secara hukum) sudah otomatis gugur (nggak jadi perkara lagi)? Wah, kalo gitu caranya, ngeri amat nih negara Indonesia. Soalnya orang-orang terus akan sesumbar: mari maling rame-rame, kalo ketahuan, kembaliin aja: urusan beres. Kalo nggak ketahuan... kaya... Gawat. :-( Apakah nggak terpikir (oleh para penegak hukum) betapa isisnya si pemilik pada saat celana dalam belum dikembalikan (mungkin kembung atau masuk angin pula. ;-) Mudah-mudahan saya salah, dan hukum kali ini bener-bener berfungsi. Mudah-mudahan hukum masih ada. ;-) Yw.