Re: Theo - Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-05 Terurut Topik Hadeer
--> From: Alexander Lumbantobing <[EMAIL PROTECTED]>> To: [EMAIL PROTECTED]> Subject: Theo - Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman> Date: 06 April 1999 4:50> > > Kaset rekaman Theo Syafei merupakan gabungan dari berbagai potongan-potongan> pidato Theo Syafei di beberapa tempat yang berbeda.> Contoh kasus perlu tidak nya pembuktian :Aakah kita perlu bukti dari pernyataan kawan alex ini ?Kalo menurut saya sich mah nggak perlu buktikenapakarena saya bisa mikir :-)Hadeer :-) 


Theo - Re: PDI Perjuangan = kumpulan preman

1999-04-05 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Para ahli rekayasa politik memang masih suka membodoh-bodohi rakyat. Yang
tidak mampu melihat "the big picture" hanya bisa kalap sana-sini.

Sebagai contoh kasus untuk yang belum mengetahui:

Kaset rekaman Theo Syafei merupakan gabungan dari berbagai potongan-potongan
pidato Theo Syafei di beberapa tempat yang berbeda.

Untuk rekan-rekan yang sering masuk studio rekaman, tentu mengerti proses
penggabungan yang saya maksud. Mungkin juga pernah melihat alatnya. Sewaktu
masih muda dulu, saya dan beberapa kawan saya menggunakan proses penggabungan
tersebut untuk pembuatan berbagai jingle iklan di TV dan radio (Djarum
Classic oleh Oddie Agam, Coca Cola, Wajib Belajar, Hari Pemuda Nasional 1992,
dll).

Bahkan studio yang tidak terlalu besar juga bisa memiliki dan mempergunakan
alat sejenis ini. Misalnya yang dimiliki oleh Indra Lesmana di Radio Dalam
(iklan Coca Cola untuk Perayaan 50 Tahun Republik Indonesia) atau Bass Studio
di Mayestik, Kebayoran Baru.

Saya tidak mengatakan bahwa studio-studio itu terlibat. Saya hanya mengatakan
bahwa teknologinya memungkinkan untuk hal-hal itu. Jadi tidak heran jika
belakangan ketahuan kalau rekaman pidato Theo Syafei merupakan bagian dari
rencana penggembosan PDI-P.

Ketika rekaman itu kurang berdampak seperti yang diharapkan, lalu dicoba lagi
berbagai cara lain. Sayangnya para "pemain" itu terlalu asik di lapangan dan
lupa ada beberapa penonton yang mungkin berada di kursi paling jauh tapi yang
paling lengkap melihat situasi lapangan.

Penyerangan "PDI-P" ini hanya bagian dinamis dari perebutan pengaruh dalam
tubuh Partai Golkar mengenai calon presiden dari Partai Golkar, yaitu antara
mereka yang mendukung Akbar Tanjung yang menjagokan beberapa calon dan mereka
yang mengharuskan Partai Golkar untuk mendukung Habibie sebagai satu-satunya
calon presiden Pemilu '99 nanti. Lagi-lagi ada usaha meberlakukan calon
tunggal. Kok masih terus menerus primitif, ya? Severely lack of
improvements...

Rgds,

Alex