[PPIBelgia] Pemerintah Menjawab Secara Taktis Pemerintah Menjawab Secara Taktis
http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=18532&cl=Berita *Pemerintah Menjawab Secara Taktis Interpelasi BLBI *[12/2/08] *Seperti sudah diprediksi sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya menjelaskan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) secara kronologis.* ** ** Artinya, setiap rejim pemerintahan dengan kebijakan BLBI-nya beserta penyimpangannya dipaparkan secara detil dan lengkap. Dengan strategi seperti ini, tampaknya pemerintahan Presiden SBY ingin bermain taktis jika tidak mau disebut aman. Presiden SBY ingin memaparkan sekaligus menegaskan bahwa kebijakan BLBI beserta penyimpangannya, sudah terjadi sejak sebelum krisis ekonomi 1997/1998. Dan, sekarang, di saat Presiden SBY memerintah, hanya sebagai pihak yang harus menanggung kebijakan masa lalu itu. "Pemerintah sekarang ketiban cuci piring kotor," ujar juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng. Ketaktisan langkah pemerintahan Presiden SBY ini bisa terbaca dalam jawaban tertulis yang disampaikan pada Sidang Paripurna DPR RI terkait interpelasi BLBI, Selasa (12/2). Pemerintah menekankan, kebijakan BLBI yang muncul sejak krisis ekonomi 1997/1998 beserta penyimpangannya itu yang harus ditangani pemerintah sekarang sejak Oktober 2004. Kebijakan penanganan krisis perbankan mencakup tiga kelompok kebijakan yang berbeda, yaitu BLBI, program penjaminan dan program rekapitalisasi perbankan. Pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengelola aset-aset eks BPPN untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian dengan penjualan aset PT PPA secara transparan, bersih dan akuntabel. "Sejak awal pemerintah bertekad untuk melakukan langkah-langkah penyelesaian yang menjamin rasa keadilan, transparansi, kepastian hukum dan bebas dari intervensi kepentingan kelompok dan bersih dari korupsi," ujar Menko Perekonomian Boediono saat membacakan jawaban tertulis pemerintah. "Upaya untuk mengembalikan uang negara secara maksimal terus dilakukan melalui mekanisme dan instrumen yang tersedia," tambahnya. Saat ini, ada delapan obligor yang tengah disasar. Kedelapan obligor itu antara lain Adisaputra Januardi/Janes Januardi, Atang Latief, Ulung Bursa, Omar Putihrai, Lidia Muchtar, Marimutu Sinivasan dan Agus Anwar. "Mereka telah menandatangani Akta Pengakuan Utang (APU, red) namun belum menyelesaikan kewajibannya. Saat ini telah dilakukan pemanggilan, pemblokiran aset yang menjadi piutang, pencegahan ke luar negeri dan eksekusi aset. Pemerintah akan terus menagih agar mereka memenuhi kewajibannya," papar Boediono. Demikian pula terhadap para obligor lain, baik yang kooperatif namun belum memenuhi sisa kewajibannya maupun yang tidak kooperatif. Untuk yang pertama, mereka adalah Trijono Gondokusumo dengan kewajiban Rp2,9 triliun, Hengky Widjaja (Rp450 miliar), I Made Sudiarti (Rp650 miliar), Santoso Sumali (Rp286 miliar) serta Baringin P dan Joseph Januardy (Rp152 miliar). Pemerintahan Presiden SBY menilai bahwa kasus BLBI ini tak lepas dari kelangkaan likuiditas yang sangat parah baik dalam bentuk dolar maupun rupiah yang berujung pada penutupan 16 bank. Saat itu, pemerintah Presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan dengan memberikan jaminan penuh (blanket guarantee) terhadap seluruh simpanan masyarakat yang ada di bank. Pada saat yang sama, Januari 1998, pemerintah juga membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang mengurusi tiga pekerjaan utama. Mulai dari menyehatkan dunia perbankan, mengembalikan dana negara dan mengelola aset-aset yang diambil-alih pemerintah. Pasca pemerintahan Soeharto, demikian penjelasan pemerintah yang diwakili Boediono kondisi belum juga stabil, malah justru semakin memburuk yang ditandai dengan makin memburuknya likuiditas bank-bank. Akibat kebijakan penjaminan, pemerintah harus menalangi sebesar Rp53,78 triliun yang memiliki suku bunga yang diindekskan terhadap inflasi dan dibayarkan dalam bentuk surat utang negara (SUN). Untuk mengembalikan fungsi perbankan, lanjut Boediono pemerintahan Presiden BJ Habibie melakukan kebijakan rekapitalisasi bagi bank yang memiliki kecukupan modal antara minus 25 hingga 4 persen. Sedangkan bagi bank yang memiliki kecukupan modal di bawah minus 25 persen dilakukan penutupan. "Biaya rekapitalisasi pada 1999 adalah sebesar Rp281,83 triliun," ujarnya. Di masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, UU Bank Indonesia diubah menjadi UU No. 23/1999. Dengan UU ini, BI tidak diperbolehkan memberikan kredit program. Dengan demikian, kata Boediono seluruh KLBI yang telah diberikan sebesar Rp9,97 triliun diubah menjadi SUN. "Tindakan pemerintah Presiden BJ Habibie dalam menghadapi krisis perbankan pada masa itu dilakukan dengan prinsip *out of court settlement*, dalam bentuk Perjanjian Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS)," tuturnya. Kebijakan PKPS ini terdiri dari MSAA *(master settlement and aquisition agreement)*, MRNIA *(master refinancing and notes issuance agreement)* dan APU (akta pengakuan utang). Perjanjian MSAA ditandatangani ole
[PPIBelgia] Fw: 2x1! You love me? Fly with me
Temans, Tawaran dari maskapai penerbangan murah Vueling buat pasangan suami istri atau pacar. promo pembelian dari tgl 12/02/08 - 18/02/08. penerbangan dari Brussels/Paris ke kota2 cantik di Spanyol dan Italia Harga satu tiket untuk 2 orangkapan lagi! Cheers, Adi vueling.com If you have problems to view this message, click here. 12/02/08 Buy: 12/02/08 - 18/02/08 · Fly: until 24th April If you don't want to receive more information regarding Vueling, please click here. ©2007 Vueling Airlines SA ~~ Adi Nugraha PhD Student Institut Universitaire Européen de la Mer (IUEM) Technopole Brest-Iroise Place Nicolas Copernic 29280 Plouzané- FRANCE Phone : +33 2 98 49 99 88 e-mail : [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] ~~ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [PPIBelgia] Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT
*Niy ada counter attacknya dari senior saya : *Aduhhh tolonng. .. tooolooonggg. ... ! Berita itu amat bombastis dan please deh.. please. jangan segera percaya pada angka yang amat menakjubkan itu ! Itu adalah hasil studi awal yang perlu kajian dan data yang lebih banyak lagi ! Jangan ngomongin soal cadangan atau lapangan atau temuan, kalo cuman dari hasil studi dan survey rekonesan aja ! Itu lebih tepat disebut sebagai perkiraan SUMBER DAYA ! Disebut "cadangan" kalo sudah ada beberapa pemboran sumur eksplorasi di sana yang membuktikan adanya hidrokarbon yang signifikan (untuk struktur yang sangat besar perlu puluhan sumur untuk ngomongin soal angka cadangan !). Disebut suatu "lapangan" (apalagi "giant field" segala) apabila sudah memproduksikan hidrokarbon. Bukan cuman dari hasil studi ! Wong daerah itu (lepas pantai bagian Barat Aceh) belum pernah dibor, kalopun ada cuman secuil aja, di bagian selatannya yang pernah dibor oleh Union Oil dan Caltex tahun dul dan cuman menghasilkan sedikit gas biogenic (karena itu ditinggalkan oleh mereka, yang asli perusahaan minyak dengan pengalaman puluhan tahun di seluruh dunia !). Kita ni... dari geofisika, memang bisa menghasilkan penampang seismik dan studi2 lainnya, yang memberikan adanya reservoar namun untuk menyebut suatu angka (sumber daya - pun) perlu kajian petroleum system yang lengkap yang mencakup "source" atau kitchen, jalur migrasi, kematangan hidrokarbon, perangkap, dll, dlll, dsb, dsb ! Nanti akan disebut suatu angka pengali yang namanya "geological change factor' ! (jadi bukan dihitung dari porositas karbonatnya !). Jadi jangan mimpi, kalo kita menemukan suatu karbonat yang besar trus di sebelahnya ada 'dalaman' yang disebut depocenter itu, berarti langsung kita bisa hitung volumenya, cadangannya, dll. Perlu studi mendalam dan liat2 deh lagi literatur soal "oil and gas exploration & production" ! Menurut studi dan pemboran yang pernah dilakukan, Cekungan Sibolga ini punya kualitas reservoar yang buruk dan source-nya kurang bagus dan gradien geotermalnya rendah. Jadi kalo sampe dapat angka cadangan sekian billion minyak (hidrokarbon cair) .. sungguh amat menakjubkan ! Ancha (*Dr. Adriansyah, Pertamina*) bantuin aku nulis dong ! Aku "habis" nih.. dihajar kanan kiri, ditanyai melulu, karena aku kan Kadin Eksplorasi Region Sumut, Sumteng dan Natuna. Apalagi yang ngomong dari BPPT adalah Iyung (*Dr. Yusuf Surachman, BPPT*) ( tea ! Aku enggak bilang bahwa berita itu salah tapi please... jangan bicara yang enggak realistis. Semua itu perlu kajian mendalam sebelum muncul suatu angka (itupun judulnya "perkiraan sumber daya") dan perlu dilakukan pemboran lebih dulu untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon yang ekonomis di daerah itu. Sampai saat ini belum ada satupun Wilayah Kerja (Blok) di daerah barat Aceh ini yang masuk ke kami / BPMIGAS (kecuali yang dulu yang sudah di' total relinquishment' karena hasil pemboran yang enggak ekonomis itu). Satu2nya cara untuk membuktikan keberadaaan hidrokarbon adalah pemboran ! Jadi jangan ngomong kalo belum membuktikan. Bukti yang ada (dari pemboran) adalah cuman berisi gas biogenic aja dan cuman sedikit ! Tentu aku setuju banget kalo daerah itu perlu dieksplorasi lebih lanjut, namun angka2 bombastis itu perlu direvisi dan perlu dilakukan kajian2 petroleum system secara mendalam. Salam, Nuning Alumni Geofisika dan Meteorologi ITB On Feb 12, 2008 4:53 PM, Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > berikut info betapa kayanya indonesia... > semoga menjadi ladang amal dan kesejahteraan, bukan ladang > korupsi..(lagi). > > Tio > * > Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT* > > JAKARTA (JP): State oil and gas firm Pertamina will follow up on the > recent preliminary finding by a state research agency of a large hydrocarbon > reserve off the western shore of Nangroe Aceh Darussalam, an official says. > > Chairman of the Agency for the Assessment and Application of Technology > (BPPT), Said D. Jenie, said Pertamina would take part in the project after > the company gained approval from the ministry of energy and mineral > resources. > > Such approval is necessary for Pertamina to be able to gauge the size of > the potential reserve. > > Said stated the agency would follow up on its preliminary findings by > launching another series of surveys using its high-tech research vessel > Barunajaya. > > "To prove we are really serious about this, we plan to send another > research ship to get three-dimensional data," he said, adding the agency > would need between US$3 million and $5 million for the new survey. > > BPPT and its German counterpart Bundesanstalt furGeowissenschaften und > Rohstoffe recently said they found a massive store of underwater > hydrocarbon, which may contain oil and gas, around Simeulue island in Aceh. > > The agencies said the reserve might reach a minimum of 107 billion barrels > and a maximum of 320 billion barrels of oil or gas. > By comparison, the proven r
Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana
setuju sama usulan cak mad : Namun, kalo bs bagi bung Sulis untuk menyertakan pula tulisan ttg upaya2 hukum sebagai bentuk perdjoeangan menyelamatkan harta titipan anak cucu kita itu, dr kawan2 pengacara seperti bung Sulis.., sehingga beritanya ga berita buruk terus he he2.. Tio yglagipusingsamarangkaiancode - Original Message From: achmad efendi <[EMAIL PROTECTED]> To: PPIBelgia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 12, 2008 11:27:34 AM Subject: Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana ya, kalo menurutku sih ga masalah tuh dgn postingan ini. Kita plg tidak jd tau sebagian harta tanah air kita yg di jarah. Kenapa sy katakan 'sebagian', coz masih banyak kasus2 korupsi yang belum tuntas dan cenderung dilupakan, kita perlu tau juga itu. Namun, kalo bs bagi bung Sulis untuk menyertakan pula tulisan ttg upaya2 hukum sebagai bentuk perdjoeangan menyelamatkan harta titipan anak cucu kita itu, dr kawan2 pengacara seperti bung Sulis.., sehingga beritanya ga berita buruk terus he he2.. Wassalam Cak Mad - Uhasselt Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: Sulis. mau ngejar Dana CEndana? postingannya ttg cendana melulu...? g bosen ? Setia Pramana Bioinformatics Research Group Center for Statistics Hasselt University Agoralaan - building D 3590 Diepenbeek Belgium Office: D56 Phone: +32-11-268288 Fax: +32-11-268299 http://hafidztio. multiply. com/ http://hafidztio. blogs.friendster .com/my_blog/ - Original Message From: Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED] com> Sent: Monday, February 11, 2008 4:32:58 AM Subject: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana 51/XXXVI/11 - 17 Februari 2008 http://www.tempoint eraktif.com/ hg/mbmtempo/ free/utama. html Laporan Utama Sepenggal Harta Trah CendanaSebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang perceraian. Konfirmasi atas laporan berbagai lembaga tentang pundi-pundi keluarga Cendana. DI ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, dengan Halimah Augustina Kamil. Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya. ”Ini kasus pertama di Indonesia,” kata Nuheri, anggota majelis yang menangani permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya, pada 12 November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, kapal, mobil, dan saham. Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali. Total luasnya 1.000 hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi. Keluarga Bambang memiliki tujuh kapal dan 18 mobil, di antaranya adalah VW Touareg yang di pasar harganya Rp 1,5 miliar serta Porsche Cayenne yang pada 2003 dijual Rp 1 miliar. Sebagian besar kendaraan itu atas nama Bambang dan sebagian lainnya Halimah.Bambang, 55 tahun, dan Halimah, 51 tahun, juga menguasai ratusan juta lembar saham baik langsung maupun tidak. Mereka memiliki 175 juta lembar atau 99,99 persen saham Asriland, perusahaan yang beranak-pinak ke puluhan perusahaan lain. Melalui Asriland, Bambang, antara lain, memiliki 13,82 persen saham PT Global Mediacom Tbk. Ini adalah induk perusahaan yang menaungi, di antaranya, stasiun televisi RCTI, Mobile-8 Telecom (operator telepon Fren), dan Plaza Indonesia. Mereka juga menguasai separuh kepemilikan PT Cardig yang dua tahun lalu membeli maskapai penerbangan Mandala Air dari Yayasan Dharma Kostrad. Menurut daftar yang sama, Bambang juga menguasai 99,74 persen saham PT Hyundai Indonesia Motor. Singkat kata, harta keluarga ini menjelajah berbagai sektor: dari stasiun televisi hingga operator telepon, dari pabrik kapsul hingga industri otomotif, dari pengelolaan hotel hingga kepemilikan pulau. Belum ada taksiran resmi nilai semua harta itu, namun Lelyana Santosa, pengacara Halimah, kepada media hiburan pernah mengakui nilainya berkisar Rp 14 triliun. Kepada Tempo, ia menyatakan semua data itu valid. ”Paling tidak, dari keyakinan klien saya,” katanya. ”Itu semua aset murni, sudah dikurangi dengan utang.” Juan Felix Tampubolon, pengacara Bambang, menganggap daftar kekayaan itu ngawur. Banyak nama perusahaan dalam daftar yang, menurut dia, tidak akurat. ”Pak Bambang malah bingung, tertawa sendiri. Banyak perusahaan, padahal dia nggak tahu,” ujarnya. Menurut Lelyana, data itu dikumpul
[PPIBelgia] Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT
berikut info betapa kayanya indonesia... semoga menjadi ladang amal dan kesejahteraan, bukan ladang korupsi..(lagi). Tio Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT JAKARTA (JP): State oil and gas firm Pertamina will follow up on the recent preliminary finding by a state research agency of a large hydrocarbon reserve off the western shore of Nangroe Aceh Darussalam, an official says. Chairman of the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT), Said D. Jenie, said Pertamina would take part in the project after the company gained approval from the ministry of energy and mineral resources. Such approval is necessary for Pertamina to be able to gauge the size of the potential reserve. Said stated the agency would follow up on its preliminary findings by launching another series of surveys using its high-tech research vessel Barunajaya. "To prove we are really serious about this, we plan to send another research ship to get three-dimensional data," he said, adding the agency would need between US$3 million and $5 million for the new survey. BPPT and its German counterpart Bundesanstalt furGeowissenschaften und Rohstoffe recently said they found a massive store of underwater hydrocarbon, which may contain oil and gas, around Simeulue island in Aceh. The agencies said the reserve might reach a minimum of 107 billion barrels and a maximum of 320 billion barrels of oil or gas. By comparison, the proven reserve of Saudi Arabia is around 264 billion barrels, the largest in the world, while the Banyu Urip block in Cepu, Central Java, contains around 450 million barrels. (ika/) Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana
ya, kalo menurutku sih ga masalah tuh dgn postingan ini. Kita plg tidak jd tau sebagian harta tanah air kita yg di jarah. Kenapa sy katakan 'sebagian', coz masih banyak kasus2 korupsi yang belum tuntas dan cenderung dilupakan, kita perlu tau juga itu. Namun, kalo bs bagi bung Sulis untuk menyertakan pula tulisan ttg upaya2 hukum sebagai bentuk perdjoeangan menyelamatkan harta titipan anak cucu kita itu, dr kawan2 pengacara seperti bung Sulis.., sehingga beritanya ga berita buruk terus he he2.. Wassalam Cak Mad - Uhasselt Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sulis. mau ngejar Dana CEndana? postingannya ttg cendana melulu...? g bosen ? Setia Pramana Bioinformatics Research Group Center for Statistics Hasselt University Agoralaan - building D 3590 Diepenbeek Belgium Office: D56 Phone: +32-11-268288 Fax: +32-11-268299 http://hafidztio.multiply.com/ http://hafidztio.blogs.friendster.com/my_blog/ - Original Message From: Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, February 11, 2008 4:32:58 AM Subject: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana 51/XXXVI/11 - 17 Februari 2008 http://www.tempoint eraktif.com/ hg/mbmtempo/ free/utama. html Laporan Utama Sepenggal Harta Trah CendanaSebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang perceraian. Konfirmasi atas laporan berbagai lembaga tentang pundi-pundi keluarga Cendana. DI ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, dengan Halimah Augustina Kamil. Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya. Ini kasus pertama di Indonesia, kata Nuheri, anggota majelis yang menangani permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya, pada 12 November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, kapal, mobil, dan saham. Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali. Total luasnya 1.000 hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi. Keluarga Bambang memiliki tujuh kapal dan 18 mobil, di antaranya adalah VW Touareg yang di pasar harganya Rp 1,5 miliar serta Porsche Cayenne yang pada 2003 dijual Rp 1 miliar. Sebagian besar kendaraan itu atas nama Bambang dan sebagian lainnya Halimah.Bambang, 55 tahun, dan Halimah, 51 tahun, juga menguasai ratusan juta lembar saham baik langsung maupun tidak. Mereka memiliki 175 juta lembar atau 99,99 persen saham Asriland, perusahaan yang beranak-pinak ke puluhan perusahaan lain. Melalui Asriland, Bambang, antara lain, memiliki 13,82 persen saham PT Global Mediacom Tbk. Ini adalah induk perusahaan yang menaungi, di antaranya, stasiun televisi RCTI, Mobile-8 Telecom (operator telepon Fren), dan Plaza Indonesia. Mereka juga menguasai separuh kepemilikan PT Cardig yang dua tahun lalu membeli maskapai penerbangan Mandala Air dari Yayasan Dharma Kostrad. Menurut daftar yang sama, Bambang juga menguasai 99,74 persen saham PT Hyundai Indonesia Motor. Singkat kata, harta keluarga ini menjelajah berbagai sektor: dari stasiun televisi hingga operator telepon, dari pabrik kapsul hingga industri otomotif, dari pengelolaan hotel hingga kepemilikan pulau. Belum ada taksiran resmi nilai semua harta itu, namun Lelyana Santosa, pengacara Halimah, kepada media hiburan pernah mengakui nilainya berkisar Rp 14 triliun. Kepada Tempo, ia menyatakan semua data itu valid. Paling tidak, dari keyakinan klien saya, katanya. Itu semua aset murni, sudah dikurangi dengan utang. Juan Felix Tampubolon, pengacara Bambang, menganggap daftar kekayaan itu ngawur. Banyak nama perusahaan dalam daftar yang, menurut dia, tidak akurat. Pak Bambang malah bingung, tertawa sendiri. Banyak perusahaan, padahal dia nggak tahu, ujarnya. Menurut Lelyana, data itu dikumpulkan segera setelah Halimah digugat cerai suaminya, pertengahan tahun lalu. Memang, tidak ada pembukuan khusus. Yang ada catatan-catatan lepas pada perusahaan tempat Halimah pernah menjadi komisaris. Ada sejumlah data yang masuk dari kantor pengacara Lelyana. Misalnya, yang ini sudah tidak lagi atau ini ada tambahan, dan klien kami membenarkan, tuturnya. Yang tak masuk dalam daftar itu adalah aset Bambang di luar negeri, di antaranya apartemen di Beverly Hills, Los Angeles, tempat keluarga ini biasa tinggal saat berkunjung ke Amerika Serikat. Saya tidak
Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana
keep posting mas sulis, habisnya saya juga males browsing berita2 seperti itu.. roffi Furqon Azis <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yah lumayan lah ada bacaan daripada milis ppi-belgia ini sepi utong 2008/2/11 Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]>: Sulis. mau ngejar Dana CEndana? postingannya ttg cendana melulu...? g bosen ? Setia Pramana Bioinformatics Research Group Center for Statistics Hasselt University Agoralaan - building D 3590 Diepenbeek Belgium Office: D56 Phone: +32-11-268288 Fax: +32-11-268299 http://hafidztio.multiply.com/ http://hafidztio.blogs.friendster.com/my_blog/ - Original Message From: Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, February 11, 2008 4:32:58 AM Subject: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana 51/XXXVI/11 - 17 Februari 2008 http://www.tempoint eraktif.com/ hg/mbmtempo/ free/utama. html Laporan Utama Sepenggal Harta Trah Cendana Sebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang perceraian. Konfirmasi atas laporan berbagai lembaga tentang pundi-pundi keluarga Cendana. DI ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, dengan Halimah Augustina Kamil. Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya. "Ini kasus pertama di Indonesia," kata Nuheri, anggota majelis yang menangani permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya, pada 12 November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, kapal, mobil, dan saham. Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali. Total luasnya 1.000 hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi. Keluarga Bambang memiliki tujuh kapal dan 18 mobil, di antaranya adalah VW Touareg yang di pasar harganya Rp 1,5 miliar serta Porsche Cayenne yang pada 2003 dijual Rp 1 miliar. Sebagian besar kendaraan itu atas nama Bambang dan sebagian lainnya Halimah.Bambang, 55 tahun, dan Halimah, 51 tahun, juga menguasai ratusan juta lembar saham baik langsung maupun tidak. Mereka memiliki 175 juta lembar atau 99,99 persen saham Asriland, perusahaan yang beranak-pinak ke puluhan perusahaan lain. Melalui Asriland, Bambang, antara lain, memiliki 13,82 persen saham PT Global Mediacom Tbk. Ini adalah induk perusahaan yang menaungi, di antaranya, stasiun televisi RCTI, Mobile-8 Telecom (operator telepon Fren), dan Plaza Indonesia. Mereka juga menguasai separuh kepemilikan PT Cardig yang dua tahun lalu membeli maskapai penerbangan Mandala Air dari Yayasan Dharma Kostrad. Menurut daftar yang sama, Bambang juga menguasai 99,74 persen saham PT Hyundai Indonesia Motor. Singkat kata, harta keluarga ini menjelajah berbagai sektor: dari stasiun televisi hingga operator telepon, dari pabrik kapsul hingga industri otomotif, dari pengelolaan hotel hingga kepemilikan pulau. Belum ada taksiran resmi nilai semua harta itu, namun Lelyana Santosa, pengacara Halimah, kepada media hiburan pernah mengakui nilainya berkisar Rp 14 triliun. Kepada Tempo, ia menyatakan semua data itu valid. "Paling tidak, dari keyakinan klien saya," katanya. "Itu semua aset murni, sudah dikurangi dengan utang." Juan Felix Tampubolon, pengacara Bambang, menganggap daftar kekayaan itu ngawur. Banyak nama perusahaan dalam daftar yang, menurut dia, tidak akurat. "Pak Bambang malah bingung, tertawa sendiri. Banyak perusahaan, padahal dia nggak tahu," ujarnya. Menurut Lelyana, data itu dikumpulkan segera setelah Halimah digugat cerai suaminya, pertengahan tahun lalu. Memang, tidak ada pembukuan khusus. Yang ada catatan-catatan lepas pada perusahaan tempat Halimah pernah menjadi komisaris. Ada sejumlah data yang masuk dari kantor pengacara Lelyana. "Misalnya, yang ini sudah tidak lagi atau ini ada tambahan, dan klien kami membenarkan," tuturnya. Yang tak masuk dalam daftar itu adalah aset Bambang di luar negeri, di antaranya apartemen di Beverly Hills, Los Angeles, tempat keluarga ini biasa tinggal saat berkunjung ke Amerika Serikat. "Saya tidak tahu kenapa tidak dimasukkan,"