[PPIBelgia] Pemerintah Menjawab Secara Taktis Pemerintah Menjawab Secara Taktis

2008-02-12 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=18532&cl=Berita
*Pemerintah Menjawab Secara Taktis
Interpelasi BLBI
*[12/2/08]

*Seperti sudah diprediksi sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) akhirnya menjelaskan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
secara kronologis.*

 **

**

 Artinya, setiap rejim pemerintahan dengan kebijakan BLBI-nya beserta
penyimpangannya dipaparkan secara detil dan lengkap. Dengan strategi seperti
ini, tampaknya pemerintahan Presiden SBY ingin bermain taktis jika tidak mau
disebut aman.



Presiden SBY ingin memaparkan sekaligus menegaskan bahwa kebijakan BLBI
beserta penyimpangannya, sudah terjadi sejak sebelum krisis ekonomi
1997/1998. Dan, sekarang, di saat Presiden SBY memerintah, hanya sebagai
pihak yang harus menanggung kebijakan masa lalu itu. "Pemerintah sekarang
ketiban cuci piring kotor," ujar juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng.



Ketaktisan langkah pemerintahan Presiden SBY ini bisa terbaca dalam jawaban
tertulis yang disampaikan pada Sidang Paripurna DPR RI terkait interpelasi
BLBI, Selasa (12/2). Pemerintah menekankan, kebijakan BLBI yang muncul sejak
krisis ekonomi 1997/1998 beserta penyimpangannya itu yang harus ditangani
pemerintah sekarang sejak Oktober 2004.



Kebijakan penanganan krisis perbankan mencakup tiga kelompok kebijakan yang
berbeda, yaitu BLBI, program penjaminan dan program rekapitalisasi
perbankan. Pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengelola
aset-aset eks BPPN untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian dengan
penjualan aset PT PPA secara transparan, bersih dan akuntabel.



"Sejak awal pemerintah bertekad untuk melakukan langkah-langkah penyelesaian
yang menjamin rasa keadilan, transparansi, kepastian hukum dan bebas dari
intervensi kepentingan kelompok dan bersih dari korupsi," ujar Menko
Perekonomian Boediono saat membacakan jawaban tertulis pemerintah. "Upaya
untuk mengembalikan uang negara secara maksimal terus dilakukan melalui
mekanisme dan instrumen yang tersedia," tambahnya.



Saat ini, ada delapan obligor yang tengah disasar. Kedelapan obligor itu
antara lain Adisaputra Januardi/Janes Januardi, Atang Latief, Ulung Bursa,
Omar Putihrai, Lidia Muchtar, Marimutu Sinivasan dan Agus Anwar. "Mereka
telah menandatangani Akta Pengakuan Utang (APU, red) namun belum
menyelesaikan kewajibannya. Saat ini telah dilakukan pemanggilan,
pemblokiran aset yang menjadi piutang, pencegahan ke luar negeri dan
eksekusi aset. Pemerintah akan terus menagih agar mereka memenuhi
kewajibannya," papar Boediono.



Demikian pula terhadap para obligor lain, baik yang kooperatif namun belum
memenuhi sisa kewajibannya maupun yang tidak kooperatif. Untuk yang pertama,
mereka adalah Trijono Gondokusumo dengan kewajiban Rp2,9 triliun, Hengky
Widjaja (Rp450 miliar), I Made Sudiarti (Rp650 miliar), Santoso Sumali
(Rp286 miliar) serta Baringin P dan Joseph Januardy (Rp152 miliar).



Pemerintahan Presiden SBY menilai bahwa kasus BLBI ini tak lepas dari
kelangkaan likuiditas yang sangat parah baik dalam bentuk dolar maupun
rupiah yang berujung pada penutupan 16 bank. Saat itu, pemerintah Presiden
Soeharto mengeluarkan kebijakan dengan memberikan jaminan penuh (blanket
guarantee) terhadap seluruh simpanan masyarakat yang ada di bank.



Pada saat yang sama, Januari 1998, pemerintah juga membentuk Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang mengurusi tiga pekerjaan utama.
Mulai dari menyehatkan dunia perbankan, mengembalikan dana negara dan
mengelola aset-aset yang diambil-alih pemerintah.



Pasca pemerintahan Soeharto, demikian penjelasan pemerintah yang diwakili
Boediono kondisi belum juga stabil, malah justru semakin memburuk yang
ditandai dengan makin memburuknya likuiditas bank-bank. Akibat kebijakan
penjaminan, pemerintah harus menalangi sebesar Rp53,78 triliun yang memiliki
suku bunga yang diindekskan terhadap inflasi dan dibayarkan dalam bentuk
surat utang negara (SUN).



Untuk mengembalikan fungsi perbankan, lanjut Boediono pemerintahan Presiden
BJ Habibie melakukan kebijakan rekapitalisasi bagi bank yang memiliki
kecukupan modal antara minus 25 hingga 4 persen. Sedangkan bagi bank yang
memiliki kecukupan modal di bawah minus 25 persen dilakukan penutupan.
"Biaya rekapitalisasi pada 1999 adalah sebesar Rp281,83 triliun," ujarnya.



Di masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, UU Bank Indonesia diubah menjadi
UU No. 23/1999. Dengan UU ini, BI tidak diperbolehkan memberikan kredit
program. Dengan demikian, kata Boediono seluruh KLBI yang telah diberikan
sebesar Rp9,97 triliun diubah menjadi SUN.



"Tindakan pemerintah Presiden BJ Habibie dalam menghadapi krisis perbankan
pada masa itu dilakukan dengan prinsip *out of court settlement*, dalam
bentuk Perjanjian Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS)," tuturnya.
Kebijakan PKPS ini terdiri dari MSAA *(master settlement and aquisition
agreement)*, MRNIA *(master refinancing and notes issuance agreement)* dan
APU (akta pengakuan utang).



Perjanjian MSAA ditandatangani ole

[PPIBelgia] Fw: 2x1! You love me? Fly with me

2008-02-12 Terurut Topik adi nugraha
Temans,



Tawaran dari maskapai penerbangan murah Vueling buat pasangan suami istri atau 
pacar.

promo pembelian dari tgl 12/02/08 - 18/02/08. 

penerbangan dari Brussels/Paris ke kota2 cantik di Spanyol dan Italia



Harga satu tiket untuk 2 orangkapan lagi!



Cheers,

Adi 






vueling.com

 
 


  
  
If you have 
  problems to view this message, click here.
  


  
  
12/02/08
 
  
 
 

  
  

  

  


  
  

  Buy: 12/02/08 - 18/02/08 · Fly: until 24th 
  April

  


  
  

  


  
  


  


  
  


  


  
  

  

 
  
  
If you don't want 
  to receive more information regarding Vueling, please click here.
©2007 
  Vueling Airlines SA




~~
Adi Nugraha
PhD Student
Institut Universitaire Européen de la Mer (IUEM)
Technopole Brest-Iroise
Place Nicolas Copernic
29280 Plouzané- FRANCE
Phone : +33 2 98 49 99 88 
e-mail : [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
~~



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 


Re: [PPIBelgia] Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT

2008-02-12 Terurut Topik Furqon Azis
*Niy ada counter attacknya  dari senior saya :

*Aduhhh tolonng. .. tooolooonggg. ... ! Berita itu amat bombastis
dan please deh.. please. jangan segera percaya pada angka yang amat
menakjubkan itu ! Itu adalah hasil studi awal yang perlu kajian dan data
yang lebih banyak lagi !

Jangan ngomongin soal cadangan atau lapangan atau temuan, kalo cuman dari
hasil studi dan survey rekonesan aja ! Itu lebih tepat disebut sebagai
perkiraan SUMBER DAYA ! Disebut "cadangan" kalo sudah ada beberapa pemboran
sumur eksplorasi di sana yang membuktikan adanya hidrokarbon yang signifikan
(untuk struktur yang sangat besar perlu puluhan sumur untuk ngomongin soal
angka cadangan !). Disebut suatu "lapangan" (apalagi "giant field" segala)
apabila sudah memproduksikan hidrokarbon. Bukan cuman dari hasil studi !
Wong daerah itu (lepas pantai bagian Barat Aceh) belum pernah dibor, kalopun
ada cuman secuil aja, di bagian selatannya yang pernah dibor oleh Union Oil
dan Caltex tahun dul dan cuman menghasilkan sedikit gas biogenic (karena
itu ditinggalkan oleh mereka, yang asli perusahaan minyak dengan pengalaman
puluhan tahun di seluruh dunia !).

Kita ni... dari geofisika, memang bisa menghasilkan penampang seismik dan
studi2 lainnya, yang memberikan adanya reservoar namun untuk menyebut suatu
angka (sumber daya - pun) perlu kajian petroleum system yang lengkap yang
mencakup "source" atau kitchen, jalur migrasi, kematangan hidrokarbon,
perangkap, dll, dlll, dsb, dsb ! Nanti akan disebut suatu angka pengali yang
namanya "geological change factor' ! (jadi bukan dihitung dari porositas
karbonatnya !). Jadi jangan mimpi, kalo kita menemukan suatu karbonat yang
besar trus di sebelahnya ada 'dalaman' yang disebut depocenter itu, berarti
langsung kita bisa hitung volumenya, cadangannya, dll. Perlu studi mendalam
dan liat2 deh lagi literatur soal "oil and gas exploration & production" !

Menurut studi dan pemboran yang pernah dilakukan, Cekungan Sibolga ini punya
kualitas reservoar yang buruk dan source-nya kurang bagus dan gradien
geotermalnya rendah. Jadi kalo sampe dapat angka cadangan sekian billion
minyak (hidrokarbon cair) .. sungguh amat menakjubkan !

Ancha (*Dr. Adriansyah, Pertamina*)  bantuin aku nulis dong ! Aku
"habis" nih.. dihajar kanan kiri, ditanyai melulu, karena aku kan Kadin
Eksplorasi Region Sumut, Sumteng dan Natuna. Apalagi yang ngomong dari BPPT
adalah Iyung (*Dr. Yusuf Surachman, BPPT*) ( tea ! Aku enggak bilang
bahwa berita itu salah tapi please... jangan bicara yang enggak realistis.
Semua itu perlu kajian mendalam sebelum muncul suatu angka (itupun judulnya
"perkiraan sumber daya") dan perlu dilakukan pemboran lebih dulu untuk
membuktikan keberadaan hidrokarbon yang ekonomis di daerah itu. Sampai saat
ini belum ada satupun Wilayah Kerja (Blok) di daerah barat Aceh ini yang
masuk ke kami / BPMIGAS (kecuali yang dulu yang sudah di' total
relinquishment' karena hasil pemboran yang enggak ekonomis itu). Satu2nya
cara untuk membuktikan keberadaaan hidrokarbon adalah pemboran ! Jadi jangan
ngomong kalo belum membuktikan. Bukti yang ada (dari pemboran) adalah cuman
berisi gas biogenic aja dan cuman sedikit !

Tentu aku setuju banget kalo daerah itu perlu dieksplorasi lebih lanjut,
namun angka2 bombastis itu perlu direvisi dan perlu dilakukan kajian2
petroleum system secara mendalam.

Salam,
Nuning
Alumni Geofisika dan Meteorologi ITB



On Feb 12, 2008 4:53 PM, Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>   berikut info betapa kayanya indonesia...
> semoga menjadi ladang amal dan kesejahteraan, bukan ladang
> korupsi..(lagi).
>
> Tio
> *
> Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT*
>
> JAKARTA (JP): State oil and gas firm Pertamina will follow up on the
> recent preliminary finding by a state research agency of a large hydrocarbon
> reserve off the western shore of Nangroe Aceh Darussalam, an official says.
>
> Chairman of the Agency for the Assessment and Application of Technology
> (BPPT), Said D. Jenie, said Pertamina would take part in the project after
> the company gained approval from the ministry of energy and mineral
> resources.
>
> Such approval is necessary for Pertamina to be able to gauge the size of
> the potential reserve.
>
> Said stated the agency would follow up on its preliminary findings by
> launching another series of surveys using its high-tech research vessel
> Barunajaya.
>
> "To prove we are really serious about this, we plan to send another
> research ship to get three-dimensional data," he said, adding the agency
> would need between US$3 million and $5 million for the new survey.
>
> BPPT and its German counterpart Bundesanstalt furGeowissenschaften und
> Rohstoffe recently said they found a massive store of underwater
> hydrocarbon, which may contain oil and gas, around Simeulue island in Aceh.
>
> The agencies said the reserve might reach a minimum of 107 billion barrels
> and a maximum of 320 billion barrels of oil or gas.
> By comparison, the proven r

Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana

2008-02-12 Terurut Topik Setio Pramono
setuju sama usulan cak mad :

Namun, kalo bs bagi bung Sulis untuk menyertakan pula tulisan ttg
upaya2 hukum sebagai bentuk perdjoeangan menyelamatkan harta titipan
anak cucu kita itu, dr kawan2 pengacara seperti bung Sulis.., sehingga
beritanya ga berita buruk terus he he2..
   
Tio

yglagipusingsamarangkaiancode


- Original Message 
From: achmad efendi <[EMAIL PROTECTED]>
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 12, 2008 11:27:34 AM
Subject: Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana









  




ya, kalo menurutku sih ga masalah tuh dgn postingan ini. Kita plg tidak jd tau 
sebagian harta tanah air kita yg di jarah. Kenapa sy katakan 'sebagian', coz 
masih banyak kasus2 korupsi yang belum tuntas dan cenderung dilupakan, kita 
perlu tau juga itu. 
  Namun, kalo bs bagi bung Sulis untuk menyertakan pula tulisan ttg upaya2 
hukum sebagai bentuk perdjoeangan menyelamatkan harta titipan anak cucu kita 
itu, dr kawan2 pengacara seperti bung Sulis.., sehingga beritanya ga berita 
buruk terus he he2..
   
  Wassalam
  Cak Mad - Uhasselt

Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
Sulis.
mau ngejar Dana CEndana?
postingannya ttg cendana melulu...?
g bosen ?

   
Setia Pramana
Bioinformatics Research Group
Center for Statistics
Hasselt University
Agoralaan - building D
3590 Diepenbeek
Belgium 
Office: D56
Phone: +32-11-268288
Fax: +32-11-268299   
  http://hafidztio. multiply. com/
http://hafidztio. blogs.friendster .com/my_blog/  

  - Original Message 
From: Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED] com>
Sent: Monday, February 11, 2008 4:32:58 AM
Subject: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana

51/XXXVI/11 - 17 Februari 2008

http://www.tempoint eraktif.com/ hg/mbmtempo/ free/utama. html
  Laporan Utama 
  Sepenggal Harta Trah
 CendanaSebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang 
perceraian. Konfirmasi atas laporan berbagai lembaga tentang pundi-pundi 
keluarga Cendana. 
  
  DI ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga 
mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban 
datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, 
dengan Halimah Augustina Kamil.

  Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. 
Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang 
istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya 
agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya.

  ”Ini kasus pertama di Indonesia,” kata Nuheri, anggota majelis yang menangani 
permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya, pada 12 
November tahun lalu,
 menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut daftar itu, harta 
keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, kapal, mobil, dan 
saham. 

  Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, 
Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali. Total luasnya 1.000 
hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah 
Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi.

  Keluarga Bambang memiliki tujuh kapal dan 18 mobil, di antaranya adalah VW 
Touareg yang di pasar harganya Rp 1,5 miliar serta Porsche Cayenne yang pada 
2003 dijual Rp 1 miliar. Sebagian besar kendaraan itu atas nama Bambang dan 
sebagian lainnya Halimah.Bambang, 55 tahun, dan Halimah, 51 tahun, juga 
menguasai ratusan juta lembar saham baik langsung maupun tidak. Mereka memiliki 
175 juta lembar atau 99,99 persen saham Asriland, perusahaan yang beranak-pinak 
ke puluhan perusahaan lain.

  Melalui Asriland,
 Bambang, antara lain, memiliki 13,82 persen saham PT Global Mediacom Tbk. Ini 
adalah induk perusahaan yang menaungi, di antaranya, stasiun televisi RCTI, 
Mobile-8 Telecom (operator telepon Fren), dan Plaza Indonesia. Mereka juga 
menguasai separuh kepemilikan PT Cardig yang dua tahun lalu membeli maskapai 
penerbangan Mandala Air dari Yayasan Dharma Kostrad.

  Menurut daftar yang sama, Bambang juga menguasai 99,74 persen saham PT 
Hyundai Indonesia Motor. Singkat kata, harta keluarga ini menjelajah berbagai 
sektor: dari stasiun televisi hingga operator telepon, dari pabrik kapsul 
hingga industri otomotif, dari pengelolaan hotel hingga kepemilikan pulau.

  Belum ada taksiran resmi nilai semua harta itu, namun Lelyana Santosa, 
pengacara Halimah, kepada media hiburan pernah mengakui nilainya berkisar Rp 14 
triliun. Kepada Tempo, ia menyatakan semua data itu valid. ”Paling tidak, dari 
keyakinan klien saya,” katanya. ”Itu semua aset murni, sudah
 dikurangi dengan utang.”

  Juan Felix Tampubolon, pengacara Bambang, menganggap daftar kekayaan itu 
ngawur. Banyak nama perusahaan dalam daftar yang, menurut dia, tidak akurat. 
”Pak Bambang malah bingung, tertawa sendiri. Banyak perusahaan, padahal dia 
nggak tahu,” ujarnya.

  Menurut Lelyana, data itu dikumpul

[PPIBelgia] Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT

2008-02-12 Terurut Topik Setio Pramono
berikut info betapa kayanya indonesia...
semoga menjadi ladang amal dan kesejahteraan, bukan ladang 
korupsi..(lagi).

Tio

Pertamina may develop gigantic reserve: BPPT
 
  
 
 JAKARTA
(JP): State oil and gas firm Pertamina will follow up on the recent
preliminary finding by a state research agency of a large hydrocarbon
reserve off the western shore of Nangroe Aceh Darussalam, an official
says.
Chairman of
the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT),
Said D. Jenie, said Pertamina would take part in the project after the
company gained approval from the ministry of energy and mineral
resources.
Such approval is necessary for Pertamina to be able to gauge the size of the 
potential reserve.
Said
stated the agency would follow up on its preliminary findings by
launching another series of surveys using its high-tech research vessel
Barunajaya.
"To
prove we are really serious about this, we plan to send another
research ship to get three-dimensional data," he said, adding the
agency would need between US$3 million and $5 million for the new
survey.
BPPT and
its German counterpart Bundesanstalt furGeowissenschaften und Rohstoffe
recently said they found a massive store of underwater hydrocarbon,
which may contain oil and gas, around Simeulue island in Aceh.
The agencies said the reserve might reach a minimum of 107 billion barrels and 
a maximum of 320 billion barrels of oil or gas.
By
comparison, the proven reserve of Saudi Arabia is around 264 billion
barrels, the largest in the world, while the Banyu Urip block in Cepu,
Central Java, contains around 450 million barrels. (ika/) 



  

Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana

2008-02-12 Terurut Topik achmad efendi
ya, kalo menurutku sih ga masalah tuh dgn postingan ini. Kita plg tidak jd tau 
sebagian harta tanah air kita yg di jarah. Kenapa sy katakan 'sebagian', coz 
masih banyak kasus2 korupsi yang belum tuntas dan cenderung dilupakan, kita 
perlu tau juga itu. 
  Namun, kalo bs bagi bung Sulis untuk menyertakan pula tulisan ttg upaya2 
hukum sebagai bentuk perdjoeangan menyelamatkan harta titipan anak cucu kita 
itu, dr kawan2 pengacara seperti bung Sulis.., sehingga beritanya ga berita 
buruk terus he he2..
   
  Wassalam
  Cak Mad - Uhasselt

Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sulis.
mau ngejar Dana CEndana?
postingannya ttg cendana melulu...?
g bosen ?

   
Setia Pramana
Bioinformatics Research Group
Center for Statistics
Hasselt University
Agoralaan - building D
3590 Diepenbeek
Belgium 
Office: D56
Phone: +32-11-268288
Fax: +32-11-268299   
  http://hafidztio.multiply.com/
http://hafidztio.blogs.friendster.com/my_blog/  

  - Original Message 
From: Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, February 11, 2008 4:32:58 AM
Subject: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana

51/XXXVI/11 - 17 Februari 2008

http://www.tempoint eraktif.com/ hg/mbmtempo/ free/utama. html
  Laporan Utama 
  Sepenggal Harta Trah CendanaSebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo 
dan istrinya dibuka di sidang perceraian. Konfirmasi atas laporan berbagai 
lembaga tentang pundi-pundi keluarga Cendana. 
  
  DI ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga 
mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban 
datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, 
dengan Halimah Augustina Kamil.

  Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. 
Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang 
istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya 
agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya.

  ”Ini kasus pertama di Indonesia,” kata Nuheri, anggota majelis yang menangani 
permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya, pada 12 
November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut 
daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, 
kapal, mobil, dan saham. 

  Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, 
Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali. Total luasnya 1.000 
hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah 
Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi.

  Keluarga Bambang memiliki tujuh kapal dan 18 mobil, di antaranya adalah VW 
Touareg yang di pasar harganya Rp 1,5 miliar serta Porsche Cayenne yang pada 
2003 dijual Rp 1 miliar. Sebagian besar kendaraan itu atas nama Bambang dan 
sebagian lainnya Halimah.Bambang, 55 tahun, dan Halimah, 51 tahun, juga 
menguasai ratusan juta lembar saham baik langsung maupun tidak. Mereka memiliki 
175 juta lembar atau 99,99 persen saham Asriland, perusahaan yang beranak-pinak 
ke puluhan perusahaan lain.

  Melalui Asriland, Bambang, antara lain, memiliki 13,82 persen saham PT Global 
Mediacom Tbk. Ini adalah induk perusahaan yang menaungi, di antaranya, stasiun 
televisi RCTI, Mobile-8 Telecom (operator telepon Fren), dan Plaza Indonesia. 
Mereka juga menguasai separuh kepemilikan PT Cardig yang dua tahun lalu membeli 
maskapai penerbangan Mandala Air dari Yayasan Dharma Kostrad.

  Menurut daftar yang sama, Bambang juga menguasai 99,74 persen saham PT 
Hyundai Indonesia Motor. Singkat kata, harta keluarga ini menjelajah berbagai 
sektor: dari stasiun televisi hingga operator telepon, dari pabrik kapsul 
hingga industri otomotif, dari pengelolaan hotel hingga kepemilikan pulau.

  Belum ada taksiran resmi nilai semua harta itu, namun Lelyana Santosa, 
pengacara Halimah, kepada media hiburan pernah mengakui nilainya berkisar Rp 14 
triliun. Kepada Tempo, ia menyatakan semua data itu valid. ”Paling tidak, dari 
keyakinan klien saya,” katanya. ”Itu semua aset murni, sudah dikurangi dengan 
utang.”

  Juan Felix Tampubolon, pengacara Bambang, menganggap daftar kekayaan itu 
ngawur. Banyak nama perusahaan dalam daftar yang, menurut dia, tidak akurat. 
”Pak Bambang malah bingung, tertawa sendiri. Banyak perusahaan, padahal dia 
nggak tahu,” ujarnya.

  Menurut Lelyana, data itu dikumpulkan segera setelah Halimah digugat cerai 
suaminya, pertengahan tahun lalu. Memang, tidak ada pembukuan khusus. Yang ada 
catatan-catatan lepas pada perusahaan tempat Halimah pernah menjadi komisaris. 
Ada sejumlah data yang masuk dari kantor pengacara Lelyana. ”Misalnya, yang ini 
sudah tidak lagi atau ini ada tambahan, dan klien kami membenarkan,” tuturnya.

  Yang tak masuk dalam daftar itu adalah aset Bambang di luar negeri, di 
antaranya apartemen di Beverly Hills, Los Angeles, tempat keluarga ini biasa 
tinggal saat berkunjung ke Amerika Serikat. ”Saya tidak

Re: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana

2008-02-12 Terurut Topik roffi grandiosa
keep posting mas sulis, habisnya saya juga males browsing berita2 seperti itu.. 
  
  roffi
  
  

Furqon Azis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
  yah lumayan lah ada bacaan daripada milis ppi-belgia ini sepi

utong


2008/2/11 Setio Pramono <[EMAIL PROTECTED]>:
  
Sulis.
mau ngejar Dana CEndana?
postingannya ttg cendana melulu...?
g bosen ?

 
Setia Pramana
  Bioinformatics Research Group
Center for Statistics
Hasselt University
Agoralaan - building D
3590 Diepenbeek
Belgium 
Office: D56
Phone: +32-11-268288
Fax: +32-11-268299 
http://hafidztio.multiply.com/
  http://hafidztio.blogs.friendster.com/my_blog/

  - Original Message 
From: Sulistiono Kertawacana <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, February 11, 2008 4:32:58 AM
Subject: [PPIBelgia] Sepenggal Harta Trah Cendana
  
  51/XXXVI/11 - 17 Februari 2008
  
  http://www.tempoint eraktif.com/ hg/mbmtempo/ free/utama. html
  
   Laporan Utama
Sepenggal Harta Trah Cendana
Sebagian  daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang  
perceraian. Konfirmasi atas laporan berbagai lembaga tentang  pundi-pundi 
keluarga Cendana.
  DI  ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga  
mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik,  jawaban 
datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak  ketiga 
Soeharto, dengan Halimah Augustina Kamil.
  
  Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan  media hiburan. 
Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27  tahun lalu, tapi sang 
istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama  menyita harta keluarganya 
agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya.
  
  "Ini kasus pertama di Indonesia," kata Nuheri, anggota majelis  yang 
menangani permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui  pengacaranya, 
pada 12 November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar  harta keluarganya. 
Menurut daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri  dari beberapa kelompok: 
tanah, kapal, mobil, dan saham. 
  
  Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di  Jakarta, 
Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali.  Total luasnya 
1.000 hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi.  Ini hampir seperlima 
wilayah Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer  persegi.
  
  Keluarga Bambang memiliki tujuh kapal dan 18 mobil, di antaranya  adalah VW 
Touareg yang di pasar harganya Rp 1,5 miliar serta Porsche  Cayenne yang pada 
2003 dijual Rp 1 miliar. Sebagian besar kendaraan itu  atas nama Bambang dan 
sebagian lainnya Halimah.Bambang, 55 tahun, dan  Halimah, 51 tahun, juga 
menguasai ratusan juta lembar saham baik  langsung maupun tidak. Mereka 
memiliki 175 juta lembar atau 99,99  persen saham Asriland, perusahaan yang 
beranak-pinak ke puluhan  perusahaan lain.
  
  Melalui Asriland, Bambang, antara lain, memiliki 13,82 persen  saham PT 
Global Mediacom Tbk. Ini adalah induk perusahaan yang  menaungi, di antaranya, 
stasiun televisi RCTI, Mobile-8 Telecom  (operator telepon Fren), dan Plaza 
Indonesia. Mereka juga menguasai  separuh kepemilikan PT Cardig yang dua tahun 
lalu membeli maskapai  penerbangan Mandala Air dari Yayasan Dharma Kostrad.
  
  Menurut daftar yang sama, Bambang juga menguasai 99,74 persen  saham PT 
Hyundai Indonesia Motor. Singkat kata, harta keluarga ini  menjelajah berbagai 
sektor: dari stasiun televisi hingga operator  telepon, dari pabrik kapsul 
hingga industri otomotif, dari pengelolaan  hotel hingga kepemilikan pulau.
  
  Belum ada taksiran resmi nilai semua harta itu, namun Lelyana  Santosa, 
pengacara Halimah, kepada media hiburan pernah mengakui  nilainya berkisar Rp 
14 triliun. Kepada Tempo, ia menyatakan semua data  itu valid. "Paling tidak, 
dari keyakinan klien saya," katanya. "Itu  semua aset murni, sudah dikurangi 
dengan utang."
  
  Juan Felix Tampubolon, pengacara Bambang, menganggap daftar  kekayaan itu 
ngawur. Banyak nama perusahaan dalam daftar yang, menurut  dia, tidak akurat. 
"Pak Bambang malah bingung, tertawa sendiri. Banyak  perusahaan, padahal dia 
nggak tahu," ujarnya.
  
  Menurut Lelyana, data itu dikumpulkan segera setelah Halimah  digugat cerai 
suaminya, pertengahan tahun lalu. Memang, tidak ada  pembukuan khusus. Yang ada 
catatan-catatan lepas pada perusahaan tempat  Halimah pernah menjadi komisaris. 
Ada sejumlah data yang masuk dari  kantor pengacara Lelyana. "Misalnya, yang 
ini sudah tidak lagi atau ini  ada tambahan, dan klien kami membenarkan," 
tuturnya.
  
  Yang tak masuk dalam daftar itu adalah aset Bambang di luar  negeri, di 
antaranya apartemen di Beverly Hills, Los Angeles, tempat  keluarga ini biasa 
tinggal saat berkunjung ke Amerika Serikat. "Saya  tidak tahu kenapa tidak 
dimasukkan,"