Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia

2009-01-22 Terurut Topik Renar Berandi
Semoga benar ya Indonesia sudah swasembada pangan. Di Indonesia bagian Timur 
banyak saudara-saudara kita yang masih kelaparan dan terserang malnutrisi 
tetapi kita sudah disebut sebagai negara yang berswasembada beras dan dianggap 
berhasil. Menurut data statistik, untuk beras mungkin memang benar bahwa kita 
sudah swasembada beras per tahun 2008 tapi tunggu dulu apa indikator 
swasembada? kalau dilihat dari data statistik, memang benar, tetapi bagaimana 
dengan sistem distribusinya? Apakah distribusi pangan sudah merata di Indonesia 
tercinta ini? 
Plus Bapak Mentan bilang kalau terjadi peningkatan produksi kedelai di tahun 
2008, tetapi kenyataannya per Januari -Februari 2008 kita krisis kedelai sampai 
harus mengimpor, menyebabkan kedelai lokal kalah bersaing dengan kedelai impor. 
Mungkin memang meningkat, tapi masih tidak bisa mencukupi kebutuhan dalam 
negeri untuk kedelai. Beberapa faktor diantaranya (1) teknologi yang masih 
kurang, (2) kurang research and development dan (3) faktor pembebasan lahan 
untuk kelapa sawit dan tanaman yang mlendatangkan keuntungan jangka pendek 
menggeser lahan untuk tanaman pangan primer. 
 
Cuma untuk sumbang diskusi saja. lebih dari itu, apa motif sebenarnya dari 
penyebutan 'negara swasembada beras' oleh Bapak Christoph Minhoff? apa 
kapasitasnya?
 
renar


--- On Thu, 1/22/09, Furqon Azis  wrote:

From: Furqon Azis 
Subject: Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 22, 2009, 8:24 PM








Ah kang Sulis, sayah pan jd malu
ntar dikira sayah pamer pernah berfoto ria bareng pa menteri hehehehehe

--utong--






From: Sulistiono Kertawacana 
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Sent: Thursday, January 22, 2009 2:20:55 PM
Subject: Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia



udah ada kan Tong fotona bareng pak Anton heuheu


Pada tanggal 22/01/09, Dian indriana  menulis: 












Dunia Mengakui Keberhasilan Swa Sembada Beras Indonesia
 
19 Januari 2009
(sumber: tim media deptan & atani eropa)
 
 
Lagi, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik 
Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel bersama 
Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa, Mariann Fisher Boel, 
Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri Pangan, Pertanian dan 
Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan Menteri Pertanian Rusia, 
Alexej W. Gordejev pada 2nd International Conference of Agriculture Ministers 
di Arena Pameran dan Forum Internasional Gruene Woche (Green Week) di Berlin, 
tanggal 17 Januari 2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa sembada beras 
terungkap, ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan pertanyaan tentang 
strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat mencapai swa sembada beras 
pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut ditempuh 
melalui Penguatan Teknologi, seperti penggunaan benih unggul,  Penguatan 
Manajemen serta Pemberdayaan Petani.  
 
Peningkatan produksi pangan sebetulnya tidak hanya terjadi pada beras, tapi 
juga bahan pangan yang ingin seperti jagung, kedelai, singkong, gula dan kelapa 
sawit.  Mentan juga menyampaikan pada kesempatan tersebut, bahwa areal untuk 
produksi beras tidak hanya tersedia di Jawa, tapi juga di Sumatera, Kalimantan, 
Sulawesi dan Papua, terutama di daerah pasang surut.  Untuk itu Indonesia juga 
membuka peluang investasi dalam sector ini, mengingat beras sebagai bahan 
pangan tidak saja dibutuhkan oleh penduduk Indonesia, tapi juga oleh penduduk 
dunia yang di beberapa tempat masih mengalami krisis pangan.  Namun demikian, 
pengembangan lahan dimaksud perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak 
lingkungan. Indonesia juga aktif membantu negara-negara lain seperti  Tanzania, 
Madagaskar, Haiti, Timur Leste  dalam rangka peningkatan produksi pangan 
khususnya beras, melalui bantuan teknik dan sumber daya manusia.  Dalam hal 
ini, Indonesia mengharapkan
 partisipasi aktif dari berbagai lembaga finansial  seperti World Bank, 
mengingat peningkatan produksi pangan sangat dibutuhkan dunia, terutama untuk 
membantu negara-negara yang mengalami krisis pangan.  Mentan Anton Apriyantono 
menegaskan, bahwa salah satu hal yang penting untuk mengatasi krisis pangan 
yang melanda dunia adalah dengan memberdayakan masyarakat yang lemah agar mampu 
mendapatkan akses pangan maupun akses finansial yang memadai .  Semua pembicara 
sepakat, bahwa upaya bersama di bidang pertanian perlu dilakukan untuk 
mengatasi krisis pangan global.

Pada hari yang sama, Menteri Pertanian Dr. Anton Apriyantono juga menghadiri 
the First Berlin Summit of Agricultural Ministers dengan topik 'Achieving world 
food security is a global challenge for governments and industry.  Para Menteri 
Pertanian menyepakati perlunya lima aksi yang harus dilakukan: 1) Meningkatkan 
produksi pertanian dan tetap memelihara sumber daya alam, 2) Melakukan 
investasi 

Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia

2009-01-22 Terurut Topik Furqon Azis
Ah kang Sulis, sayah pan jd malu
ntar dikira sayah pamer pernah berfoto ria bareng pa menteri hehehehehe

--utong--






From: Sulistiono Kertawacana 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 22, 2009 2:20:55 PM
Subject: Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia


udah ada kan Tong fotona bareng pak Anton heuheu


Pada tanggal 22/01/09, Dian indriana  menulis: 


Dunia Mengakui Keberhasilan Swa Sembada Beras Indonesia
 
19 Januari 2009
(sumber: tim media deptan & atani eropa)
 
 
Lagi, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik 
Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel bersama 
Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa, Mariann Fisher Boel, 
Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri Pangan, Pertanian dan 
Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan Menteri Pertanian Rusia, 
Alexej W. Gordejev pada 2nd International Conference of Agriculture Ministers 
di Arena Pameran dan Forum Internasional Gruene Woche (Green Week) di Berlin, 
tanggal 17 Januari 2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa sembada beras 
terungkap, ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan pertanyaan tentang 
strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat mencapai swa sembada beras 
pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut ditempuh 
melalui Penguatan Teknologi, seperti penggunaan benih unggul,  Penguatan 
Manajemen serta Pemberdayaan Petani.  
 
Peningkatan produksi pangan sebetulnya tidak hanya terjadi pada beras, tapi 
juga bahan pangan yang ingin seperti jagung, kedelai, singkong, gula dan kelapa 
sawit.  Mentan juga menyampaikan pada kesempatan tersebut, bahwa areal untuk 
produksi beras tidak hanya tersedia di Jawa, tapi juga di Sumatera, Kalimantan, 
Sulawesi dan Papua, terutama di daerah pasang surut.  Untuk itu Indonesia juga 
membuka peluang investasi dalam sector ini, mengingat beras sebagai bahan 
pangan tidak saja dibutuhkan oleh penduduk Indonesia, tapi juga oleh penduduk 
dunia yang di beberapa tempat masih mengalami krisis pangan.  Namun demikian, 
pengembangan lahan dimaksud perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak 
lingkungan. Indonesia juga aktif membantu negara-negara lain seperti  Tanzania, 
Madagaskar, Haiti, Timur Leste  dalam rangka peningkatan produksi pangan 
khususnya beras, melalui bantuan teknik dan sumber daya manusia.  Dalam hal 
ini, Indonesia mengharapkan
 partisipasi aktif dari berbagai lembaga finansial  seperti World Bank, 
mengingat peningkatan produksi pangan sangat dibutuhkan dunia, terutama untuk 
membantu negara-negara yang mengalami krisis pangan.  Mentan Anton Apriyantono 
menegaskan, bahwa salah satu hal yang penting untuk mengatasi krisis pangan 
yang melanda dunia adalah dengan memberdayakan masyarakat yang lemah agar mampu 
mendapatkan akses pangan maupun akses finansial yang memadai .  Semua pembicara 
sepakat, bahwa upaya bersama di bidang pertanian perlu dilakukan untuk 
mengatasi krisis pangan global.

Pada hari yang sama, Menteri Pertanian Dr. Anton Apriyantono juga menghadiri 
the First Berlin Summit of Agricultural Ministers dengan topik 'Achieving world 
food security is a global challenge for governments and industry.  Para Menteri 
Pertanian menyepakati perlunya lima aksi yang harus dilakukan: 1) Meningkatkan 
produksi pertanian dan tetap memelihara sumber daya alam, 2) Melakukan 
investasi sesuai kebutuhan, 3) Memperkuat pembangunan wilayah pedesaan , 3) 
Meningkatkan penelitian bidang pertanian, dan 5).  Menghimbau negara donor 
untuk berkontribusi dalam mengamankan produksi lokal maupun regional baik 
kuantitas maupun kualitas yang dapat diakses oleh konsumen, sekaligus 
mempromosikan produksi yang berkesinambungan.

Pada hari sebelumnya, tanggal 16 Januari 2009, pada kesempatan yang berbeda 
Mentan juga bertemu dengan Menteri Pertanian Finlandia, Wakil Menteri Pertanian 
Jerman, kalangan industri Jerman serta  masyarakat Indonesia untuk menyampaikan 
informasi yang benar dan seimbang tentang pengembangan kelapa sawit secara 
berkesinamungan (sustainable palm oil), keberhasilan pembangunan pertanian 
serta perintisan kerjasama di bidang pertanian, sehingga diperoleh pemahaman 
yang benar tentang pembangunan pertanian, khususnya kelapa sawit. 


 New Email addresses available on Yahoo! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!  


-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionoke rtawacana. blogspot. com/ 


  

Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia

2009-01-22 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
udah ada kan Tong fotona bareng pak Anton heuheu

Pada tanggal 22/01/09, Dian indriana  menulis:
>
>
>  *Dunia Mengakui Keberhasilan Swa Sembada Beras Indonesia*
>
> 19 Januari 2009
> (sumber: tim media deptan & atani eropa)
>
>
> Lagi, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik
> Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel bersama
> Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa, Mariann Fisher
> Boel, Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri Pangan, Pertanian dan
> Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan Menteri Pertanian Rusia,
> Alexej W. Gordejev pada 2nd International Conference of Agriculture
> Ministers di Arena Pameran dan Forum Internasional Gruene Woche (Green Week)
> di Berlin, tanggal 17 Januari 2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa
> sembada beras terungkap, ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan
> pertanyaan tentang strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat
> mencapai swa sembada beras pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa
> keberhasilan tersebut ditempuh melalui Penguatan Teknologi, seperti
> penggunaan benih unggul,  Penguatan Manajemen serta Pemberdayaan Petani.
>
> Peningkatan produksi pangan sebetulnya tidak hanya terjadi pada beras, tapi
> juga bahan pangan yang ingin seperti jagung, kedelai, singkong, gula dan
> kelapa sawit.  Mentan juga menyampaikan pada kesempatan tersebut, bahwa
> areal untuk produksi beras tidak hanya tersedia di Jawa, tapi juga di
> Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, terutama di daerah pasang surut.
> Untuk itu Indonesia juga membuka peluang investasi dalam sector ini,
> mengingat beras sebagai bahan pangan tidak saja dibutuhkan oleh penduduk
> Indonesia, tapi juga oleh penduduk dunia yang di beberapa tempat masih
> mengalami krisis pangan.  Namun demikian, pengembangan lahan dimaksud perlu
> dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak lingkungan. Indonesia juga
> aktif membantu negara-negara lain seperti  Tanzania, Madagaskar, Haiti,
> Timur Leste  dalam rangka peningkatan produksi pangan khususnya beras,
> melalui bantuan teknik dan sumber daya manusia.  Dalam hal ini, Indonesia
> mengharapkan partisipasi aktif dari berbagai lembaga finansial  seperti
> World Bank, mengingat peningkatan produksi pangan sangat dibutuhkan dunia,
> terutama untuk membantu negara-negara yang mengalami krisis pangan.  Mentan
> Anton Apriyantono menegaskan, bahwa salah satu hal yang penting untuk
> mengatasi krisis pangan yang melanda dunia adalah dengan memberdayakan
> masyarakat yang lemah agar mampu mendapatkan akses pangan maupun akses
> finansial yang memadai .  Semua pembicara sepakat, bahwa upaya bersama di
> bidang pertanian perlu dilakukan untuk mengatasi krisis pangan global.
>
> Pada hari yang sama, Menteri Pertanian Dr. Anton Apriyantono juga
> menghadiri the First Berlin Summit of Agricultural Ministers dengan topik
> 'Achieving world food security is a global challenge for governments and
> industry.  Para Menteri Pertanian menyepakati perlunya lima aksi yang harus
> dilakukan: 1) Meningkatkan produksi pertanian dan tetap memelihara sumber
> daya alam, 2) Melakukan investasi sesuai kebutuhan, 3) Memperkuat
> pembangunan wilayah pedesaan , 3) Meningkatkan penelitian bidang pertanian,
> dan 5).  Menghimbau negara donor untuk berkontribusi dalam mengamankan
> produksi lokal maupun regional baik kuantitas maupun kualitas yang dapat
> diakses oleh konsumen, sekaligus mempromosikan produksi yang
> berkesinambungan.
>
> Pada hari sebelumnya, tanggal 16 Januari 2009, pada kesempatan yang berbeda
> Mentan juga bertemu dengan Menteri Pertanian Finlandia, Wakil Menteri
> Pertanian Jerman, kalangan industri Jerman serta  masyarakat Indonesia untuk
> menyampaikan informasi yang benar dan seimbang tentang pengembangan kelapa
> sawit secara berkesinamungan (sustainable palm oil), keberhasilan
> pembangunan pertanian serta perintisan kerjasama di bidang pertanian,
> sehingga diperoleh pemahaman yang benar tentang pembangunan pertanian,
> khususnya kelapa sawit.
>
> --
> New Email addresses available on Yahoo!
> 
> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
> Hurry before someone else does!
>
> 
>



-- 
Best regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia

2009-01-22 Terurut Topik Setio Pramono
Remember Utong:
BAD news is a GOOD news..


tapi kalo dibilang swasembada...berarti udah g import beras lagi? 


TIO








From: Furqon Azis 
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 22, 2009 12:58:49 PM
Subject: Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia


Kenafa atuh media dari Indonesia agak "kurang agresif" memberitakan 
keberhasilan Indonesia
ber swa-sembada beras taun 2008 ini yah?
yg jd topik utama malah kegagalan-kegagalan pemerintah disegala bidang
btw dua jempol buat bapak Anton menteri pertanian kita



--utong--
yg lg lieur ujian






From: Dian indriana 
To: PPI Belgium 
Sent: Thursday, January 22, 2009 12:21:07 PM
Subject: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia




Dunia Mengakui Keberhasilan Swa Sembada Beras Indonesia
 
19 Januari 2009
(sumber: tim media deptan & atani eropa)
 
 
Lagi,
untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik
Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel
bersama Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa,
Mariann Fisher Boel, Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri
Pangan, Pertanian dan Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan
Menteri Pertanian Rusia, Alexej W. Gordejev pada 2nd International
Conference of Agriculture Ministers di Arena Pameran dan Forum
Internasional Gruene Woche (Green Week) di Berlin, tanggal 17 Januari
2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa sembada beras terungkap,
ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan pertanyaan tentang
strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat mencapai swa sembada
beras pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut
ditempuh melalui Penguatan Teknologi, seperti penggunaan benih unggul, 
Penguatan Manajemen serta Pemberdayaan Petani.  
 
Peningkatan
produksi pangan sebetulnya tidak hanya terjadi pada beras, tapi juga
bahan pangan yang ingin seperti jagung, kedelai, singkong, gula dan
kelapa sawit.  Mentan juga menyampaikan pada kesempatan tersebut, bahwa
areal untuk produksi beras tidak hanya tersedia di Jawa, tapi juga di
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, terutama di daerah pasang
surut.  Untuk itu Indonesia juga membuka peluang investasi dalam sector
ini, mengingat beras sebagai bahan pangan tidak saja dibutuhkan oleh
penduduk Indonesia, tapi juga oleh penduduk dunia yang di beberapa
tempat masih mengalami krisis pangan.  Namun demikian, pengembangan
lahan dimaksud perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak
lingkungan. Indonesia juga aktif membantu negara-negara lain seperti 
Tanzania, Madagaskar, Haiti, Timur Leste  dalam rangka peningkatan
produksi pangan khususnya beras, melalui bantuan teknik dan sumber daya
manusia.  Dalam hal ini, Indonesia mengharapkan partisipasi aktif dari
berbagai lembaga finansial  seperti World Bank, mengingat peningkatan
produksi pangan sangat dibutuhkan dunia, terutama untuk membantu
negara-negara yang mengalami krisis pangan.  Mentan Anton Apriyantono
menegaskan, bahwa salah satu hal yang penting untuk mengatasi krisis
pangan yang melanda dunia adalah dengan memberdayakan masyarakat yang
lemah agar mampu mendapatkan akses pangan maupun akses finansial yang
memadai .  Semua pembicara sepakat, bahwa upaya bersama di bidang
pertanian perlu dilakukan untuk mengatasi krisis pangan global.

Pada
hari yang sama, Menteri Pertanian Dr. Anton Apriyantono juga menghadiri
the First Berlin Summit of Agricultural Ministers dengan topik
‘Achieving world food security is a global challenge for governments
and industry.  Para Menteri Pertanian menyepakati perlunya lima aksi
yang harus dilakukan: 1) Meningkatkan produksi pertanian dan tetap
memelihara sumber daya alam, 2) Melakukan investasi sesuai kebutuhan,
3) Memperkuat pembangunan wilayah pedesaan , 3) Meningkatkan penelitian
bidang pertanian, dan 5).  Menghimbau negara donor untuk berkontribusi
dalam mengamankan produksi lokal maupun regional baik kuantitas maupun
kualitas yang dapat diakses oleh konsumen, sekaligus mempromosikan
produksi yang berkesinambungan.

Pada
hari sebelumnya, tanggal 16 Januari 2009, pada kesempatan yang berbeda
Mentan juga bertemu dengan Menteri Pertanian Finlandia, Wakil Menteri
Pertanian Jerman, kalangan industri Jerman serta  masyarakat Indonesia
untuk menyampaikan informasi yang benar dan seimbang tentang
pengembangan kelapa sawit secara berkesinamungan (sustainable palm
oil), keberhasilan pembangunan pertanian serta perintisan kerjasama di
bidang pertanian, sehingga diperoleh pemahaman yang benar tentang
pembangunan pertanian, khususnya kelapa sawit. 


 New Email addresses available on Yahoo!  
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!



  

Re: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia

2009-01-22 Terurut Topik Furqon Azis
Kenafa atuh media dari Indonesia agak "kurang agresif" memberitakan 
keberhasilan Indonesia
ber swa-sembada beras taun 2008 ini yah?
yg jd topik utama malah kegagalan-kegagalan pemerintah disegala bidang
btw dua jempol buat bapak Anton menteri pertanian kita



--utong--
yg lg lieur ujian






From: Dian indriana 
To: PPI Belgium 
Sent: Thursday, January 22, 2009 12:21:07 PM
Subject: [PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia




Dunia Mengakui Keberhasilan Swa Sembada Beras Indonesia
 
19 Januari 2009
(sumber: tim media deptan & atani eropa)
 
 
Lagi,
untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik
Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel
bersama Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa,
Mariann Fisher Boel, Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri
Pangan, Pertanian dan Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan
Menteri Pertanian Rusia, Alexej W. Gordejev pada 2nd International
Conference of Agriculture Ministers di Arena Pameran dan Forum
Internasional Gruene Woche (Green Week) di Berlin, tanggal 17 Januari
2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa sembada beras terungkap,
ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan pertanyaan tentang
strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat mencapai swa sembada
beras pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut
ditempuh melalui Penguatan Teknologi, seperti penggunaan benih unggul, 
Penguatan Manajemen serta Pemberdayaan Petani.  
 
Peningkatan
produksi pangan sebetulnya tidak hanya terjadi pada beras, tapi juga
bahan pangan yang ingin seperti jagung, kedelai, singkong, gula dan
kelapa sawit.  Mentan juga menyampaikan pada kesempatan tersebut, bahwa
areal untuk produksi beras tidak hanya tersedia di Jawa, tapi juga di
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, terutama di daerah pasang
surut.  Untuk itu Indonesia juga membuka peluang investasi dalam sector
ini, mengingat beras sebagai bahan pangan tidak saja dibutuhkan oleh
penduduk Indonesia, tapi juga oleh penduduk dunia yang di beberapa
tempat masih mengalami krisis pangan.  Namun demikian, pengembangan
lahan dimaksud perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak
lingkungan. Indonesia juga aktif membantu negara-negara lain seperti 
Tanzania, Madagaskar, Haiti, Timur Leste  dalam rangka peningkatan
produksi pangan khususnya beras, melalui bantuan teknik dan sumber daya
manusia.  Dalam hal ini, Indonesia mengharapkan partisipasi aktif dari
berbagai lembaga finansial  seperti World Bank, mengingat peningkatan
produksi pangan sangat dibutuhkan dunia, terutama untuk membantu
negara-negara yang mengalami krisis pangan.  Mentan Anton Apriyantono
menegaskan, bahwa salah satu hal yang penting untuk mengatasi krisis
pangan yang melanda dunia adalah dengan memberdayakan masyarakat yang
lemah agar mampu mendapatkan akses pangan maupun akses finansial yang
memadai .  Semua pembicara sepakat, bahwa upaya bersama di bidang
pertanian perlu dilakukan untuk mengatasi krisis pangan global.

Pada
hari yang sama, Menteri Pertanian Dr. Anton Apriyantono juga menghadiri
the First Berlin Summit of Agricultural Ministers dengan topik
‘Achieving world food security is a global challenge for governments
and industry.  Para Menteri Pertanian menyepakati perlunya lima aksi
yang harus dilakukan: 1) Meningkatkan produksi pertanian dan tetap
memelihara sumber daya alam, 2) Melakukan investasi sesuai kebutuhan,
3) Memperkuat pembangunan wilayah pedesaan , 3) Meningkatkan penelitian
bidang pertanian, dan 5).  Menghimbau negara donor untuk berkontribusi
dalam mengamankan produksi lokal maupun regional baik kuantitas maupun
kualitas yang dapat diakses oleh konsumen, sekaligus mempromosikan
produksi yang berkesinambungan.

Pada
hari sebelumnya, tanggal 16 Januari 2009, pada kesempatan yang berbeda
Mentan juga bertemu dengan Menteri Pertanian Finlandia, Wakil Menteri
Pertanian Jerman, kalangan industri Jerman serta  masyarakat Indonesia
untuk menyampaikan informasi yang benar dan seimbang tentang
pengembangan kelapa sawit secara berkesinamungan (sustainable palm
oil), keberhasilan pembangunan pertanian serta perintisan kerjasama di
bidang pertanian, sehingga diperoleh pemahaman yang benar tentang
pembangunan pertanian, khususnya kelapa sawit. 


 New Email addresses available on Yahoo!  
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!


  

[PPIBelgia] dunia mengakui keberhasilan swa sembada indonesia

2009-01-22 Terurut Topik Dian indriana








Dunia Mengakui Keberhasilan Swa Sembada Beras Indonesia
 
19 Januari 2009
(sumber: tim media deptan & atani eropa)
 
 
Lagi,
untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik
Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel
bersama Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa,
Mariann Fisher Boel, Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri
Pangan, Pertanian dan Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan
Menteri Pertanian Rusia, Alexej W. Gordejev pada 2nd International
Conference of Agriculture Ministers di Arena Pameran dan Forum
Internasional Gruene Woche (Green Week) di Berlin, tanggal 17 Januari
2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa sembada beras terungkap,
ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan pertanyaan tentang
strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat mencapai swa sembada
beras pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut
ditempuh melalui Penguatan Teknologi, seperti penggunaan benih unggul, 
Penguatan Manajemen serta Pemberdayaan Petani.  
 
Peningkatan
produksi pangan sebetulnya tidak hanya terjadi pada beras, tapi juga
bahan pangan yang ingin seperti jagung, kedelai, singkong, gula dan
kelapa sawit.  Mentan juga menyampaikan pada kesempatan tersebut, bahwa
areal untuk produksi beras tidak hanya tersedia di Jawa, tapi juga di
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, terutama di daerah pasang
surut.  Untuk itu Indonesia juga membuka peluang investasi dalam sector
ini, mengingat beras sebagai bahan pangan tidak saja dibutuhkan oleh
penduduk Indonesia, tapi juga oleh penduduk dunia yang di beberapa
tempat masih mengalami krisis pangan.  Namun demikian, pengembangan
lahan dimaksud perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak
lingkungan. Indonesia juga aktif membantu negara-negara lain seperti 
Tanzania, Madagaskar, Haiti, Timur Leste  dalam rangka peningkatan
produksi pangan khususnya beras, melalui bantuan teknik dan sumber daya
manusia.  Dalam hal ini, Indonesia mengharapkan partisipasi aktif dari
berbagai lembaga finansial  seperti World Bank, mengingat peningkatan
produksi pangan sangat dibutuhkan dunia, terutama untuk membantu
negara-negara yang mengalami krisis pangan.  Mentan Anton Apriyantono
menegaskan, bahwa salah satu hal yang penting untuk mengatasi krisis
pangan yang melanda dunia adalah dengan memberdayakan masyarakat yang
lemah agar mampu mendapatkan akses pangan maupun akses finansial yang
memadai .  Semua pembicara sepakat, bahwa upaya bersama di bidang
pertanian perlu dilakukan untuk mengatasi krisis pangan global.

Pada
hari yang sama, Menteri Pertanian Dr. Anton Apriyantono juga menghadiri
the First Berlin Summit of Agricultural Ministers dengan topik
‘Achieving world food security is a global challenge for governments
and industry.  Para Menteri Pertanian menyepakati perlunya lima aksi
yang harus dilakukan: 1) Meningkatkan produksi pertanian dan tetap
memelihara sumber daya alam, 2) Melakukan investasi sesuai kebutuhan,
3) Memperkuat pembangunan wilayah pedesaan , 3) Meningkatkan penelitian
bidang pertanian, dan 5).  Menghimbau negara donor untuk berkontribusi
dalam mengamankan produksi lokal maupun regional baik kuantitas maupun
kualitas yang dapat diakses oleh konsumen, sekaligus mempromosikan
produksi yang berkesinambungan.

Pada
hari sebelumnya, tanggal 16 Januari 2009, pada kesempatan yang berbeda
Mentan juga bertemu dengan Menteri Pertanian Finlandia, Wakil Menteri
Pertanian Jerman, kalangan industri Jerman serta  masyarakat Indonesia
untuk menyampaikan informasi yang benar dan seimbang tentang
pengembangan kelapa sawit secara berkesinamungan (sustainable palm
oil), keberhasilan pembangunan pertanian serta perintisan kerjasama di
bidang pertanian, sehingga diperoleh pemahaman yang benar tentang
pembangunan pertanian, khususnya kelapa sawit.


  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/