[ppiindia] Kapolwil Bogor: Penegak Hukum yang Diduga Melanggar Hukum

2005-12-09 Terurut Topik A Nizami
Dari berita Detik.com belum lama ini Kapolwil Bogor
dipecat karena diduga menganiaya anak buahnya hingga
masuk rumah sakit. Meski baru diduga tapi anak
buahnya masuk rumah sakit beneran lho. Bukan diduga
masuk rumah sakit, he he he...:)

Beberapa bulan kemudian, penggantinya Kapolwil Bogor
yang baru kembali dicopot karena diduga melakukan
pelecehan seksual terhadap 2 staf-nya.

Bagaimana ini? Mengapa Kapolwil yang seharusnya sudah
mengalami pemeriksaan berkali-kali dari sejak masuk,
jadi Kapolsek, kemudian jadi Kapolres hingga akhirnya
menjadi Kapolwil sampai diduga melanggar hukum?
Padahal seharusnya mereka kan menegakkan hukum.

Apakah seleksi dan pengawasan terlalu longgar sehingga
perwira polri setingkat Kapolwil sampai melakukan
tindak kriminal dalam waktu yang tidak terlalu lama?

Jumat, 09/12/2005 14:44 WIB
Buntut Pelecehan Seksual, Kapolri Copot Kapolwil Bogor

Belum genap tiga bulan menjabat, Kapolwil Bogor Kombes
Pol Tjiptono dicopot. Pencopotan ini menyusul dugaan
pelecehan seksual yang dilakukan Tjiptono. 
www.detik.com

Tertarik masalah Ekonomi? Mari bergabung ke milis Ekonomi Nasional
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Karakteristik JIL: Pakai Nama Islami - Re: [indonesiaraya]

2005-12-09 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Iyalah mas Nugroho, pada dasarnya nama hanyalah sepatah kata. Walau 
dibalik nama yang dipilih (ortu atau kita sendiri) adalah logo, yang 
menggambarkan sesuatu. Bahasa Latin mengatakan: nomen est omen..

Jadi, mas Nizami benar juga sebenarnya, memilih nama, hendaknya juga 
kita junjung. Paus yang sekarang, Kardinal Josef Ratzinger memilih 
nama yang berarti baginya (nick name juga sihh): Benedictus XVI..

Ada juga kucing liar, nobody importen, croissant polos, elang 
kecil, ..nama nama yang netral.

Ada nama yang menjunjung tradisi: GPH (Gusti Pangeran Haryo) jendral 
Jatikusumo, Teuku Amirhamzah, Gusti Anak Agung Gde Agung, dan lain 
lainnya.

Akhlak penting, nama kita sandang, adat kita junjung...

Salam

danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 
 dulu ada orang yang diberi nama jawa (hindu?) oleh orang tuanya,
 kelak setelah dewasa mereka menjadi tokoh islam dan nasional:
 prawoto mangkusasmito, kasman singodimedjo, sukiman, dll
 
 sekarang pun masih ada: utomo dananjaya, sulastomo,
 sukidi, dll...
 
 ada pula panggilan khas: gus dur, (xanana) gusmao,
 gus nizami, dll
 
 ya, apalah arti sebuah nama. yang penting kelakuan
 dan ahlaknya.
 
 salam,








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Selamat Hari Natal dan Tahun Baru

2005-12-09 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Sodara sodara se milis, berhubung weekend ini saya sudah bertolak 
mengudara, perjalanan dinas disambung cuti pulkam, saya haturkan bagi 
yang merayakannya:

Selamat Hari Natal yang penuh rakhmat, dan bagi semua Selamat Tahun 
Baru, selamat menikmati makanan dan minuman, kembang api, dan bertemu 
dengan handaitaulan dan saudara..

Prosit!

Danardono






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[nasional_list] [ppiindia] Isu Jawanisasi dan Islamisasi Hambat Transmigrasi

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.gatra.com/artikel.php?id=90504


Isu Jawanisasi dan Islamisasi Hambat Transmigrasi



Bandar Lampung, 9 Desember 2005 10:00
Isu Jawanisasi (menjawakan orang di luar Pulau Jawa) dan Islamisasi di 
Indonesia melalui program pemindahan penduduk dengan cara transmigrasi, justru 
merupakan isu murahan yang dihembuskan termasuk oleh pihak luar negeri yang 
pada akhirnya dapat menghambat pengembangan dan keberhasilan program 
transmigrasi.

Kenyataannya, sampai sekarang program transmigrasi itu termasuk pada masa 
Hindia Belanda dengan kolonisasinya menunjukkan keberhasilan yang cukup tinggi 
dibandingkan kegagalannya, kata Ketua Umum DPP Perhimpunan Anak Transmigran 
Republik Indonesia (PATRI), Prof Dr Ir Muhajir Utomo MSc, di Bandar Lampung, 
Jumat.

Menurut Muhajir yang juga Rektor Universitas Lampung (Unila) itu, isu 
Jawanisasi dan Islamisasi di balik program transmigrasi pada kenyataannya tidak 
terbukti dengan bertumbuhnya mayoritas wilayah eks unit pengembangan 
transmigrasi yang justru kini telah berkembang menjadi wilayah yang maju dan 
menjadi cikal banyak pusat pemerintahan di sejumlah daerah tujuan transmigrasi.

Dia menegaskan, bagi konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), isu 
Jawanisasi dan Islamisasi di balik program transmigrasi adalah tidak relevan 
lagi diungkapkan.

Namun begitu, ke depan menurut dia, program transmigrasi dan pengembangan 
daerah-daerah transmigrasi mesti lebih dipacu lagi melalui pembinaan yang lebih 
intensif dengan pendekatan ekonomi produktif untuk kesejahteraan warga 
transmigrasi beserta masyarakat sekitarnya.

Apalagi dengan transmigrasi itu bukan hanya dapat mengatasi masalah 
kependudukan tapi juga strategis untuk menjaga keutuhan NKRI dan kedaulatan 
bangsa, kata dia pula.

Muhajir tidak memungkiri, program transmigrasi juga masih menyisakan sejumlah 
persoalan di daerah tujuan, seperti pola interaksi sosial yang melahirkan 
stereotipe etnik negatif, status dan konflik tanah dengan warga setempat, 
ketimpangan sosial yang baru dan ancaman disintegrasi nasional.

Masalah yang jadi imbas buruk kegagalan program transmigrasi seperti itu mesti 
dievaluasi untuk dibenahi dan disempurnakan lagi di masa mendatang agar tidak 
terjadi lagi, kata dia.

Menurut dia, program transmigrasi ke depan masih memiliki urgensi dan arti 
strategis bagi keseluruhan pembangunan nasional, karena transmigrasi dapat 
menimbulkan efek ganda (multiplier effect) bagi peningkatan kesejahteraan 
masyarakat dan perkembangan daerah.

Menurut dia, berdasarkan data Depnakertrans dan PATRI, hingga tahun 2004 pada 
16 provinsi dari 23 provinsi daerah tujuan transmigrasi, terdapat 66 kabupaten 
yang terbentuk dengan dukungan Unit Permukiman transmigrasi.

Lokasi transmigrasi yang telah dibangun di kabupaten-kabupaten itu sebanyak 
2.936 dan 1.149 diantaranya telah menjadi desa definitif, disamping itu 
beberapa unit permukiman transmigrasi telah mendukung terbentuknya atau menjadi 
pusat pemerintahan di 235 kecamatan.

Kontribusi lain adalah terbangunnya prasarana fisik, seperti jalan, jembatan, 
dan gorong-gorong, lahan usaha pertanian dan berbagai sarana lain (perumahan, 
SD, puskesmas, serta koperasi).

Program transmigrasi juga memberikan perluasan lapangan kerja khususnya di 
bidang pertanian serta terbentuknya pasar yang mengakomodasi berbagai keperluan 
penduduk setempat dan para transmigran.

Kami menilai keberadaan program transmigrasi masih relevan dan lebih banyak 
memberikan keberhasilan maupun dampak positif sehingga perlu perencanaan matang 
lebih lanjut untuk mengembangkan lebih lanjut, demikian Muhajir Utomo.

Berkaitan dengan 55 tahun transmigrasi dan 100 tahun kolonisasi di Indonesia, 
digelar rangkaian seminar di Jakarta dan Lampung (daerah awal kolonisasi Hindia 
Belada tahun 1905).

Di Lampung, Seminar Internasional Transmigrasi itu dipusatkan di GSG 
Universitas Lampung di Bandar Lampung, Kamis (8/12) dilanjutkan dengan napak 
tilas jejak transmigrasi dan kolonisasi dari Bagelen-Gedongtataan ke Bendung 
Argoguruh-Tegineneng, Bedeng 26-Lampung Tengah hingga ke Kota Metro.

Pada Jum`at, dilanjutkan dengan acara seni dan budaya serta pameran makanan 
tradisional dipusatkan di Bagelen yang kini sedang diselesaikan pembangunan 
Museum Transmigrasi di Indonesia. [TMA, Ant] 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 


[ppiindia] ADVEN YA-HU-KI-MO/renung week-end action

2005-12-09 Terurut Topik antonhartomo
--- 

konon
adven artinya kedatangan
tetapi kini
yahukimo papua sampai ntt
kelaparan gila-gilaan
dimana kita
para sudagar n juragan n majikan
katanya beragama, perikemanusiaan
yang ngaku muslim, kristiani, para alumni manapun
sarana komunikasi sosial gramedia-kompas media apapun
apalagi RI-1 n 2
sejatinya itulah duka 
mana itu keadilan sejahtera
pembonceng belaka
nusantara
kita
?


---

--- End forwarded message ---






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Islam tests French secularism

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/europe/4507528.stm


  Islam tests French secularism 


 
  On Friday, France is marking 100 years since the separation of Church and 
State. With Islam on the rise in the restive suburbs, French-style secularism 
is being questioned. Concluding a series on French Muslims, Henri Astier asks 
whether it can remain a core value of the Republic. 
 
Muslims are raising funds for new mosques all over France 
  To outside observers, French secular laws can work in mysterious ways. 

  Consider the country's top two religions. One, bringing together six 
million faithful, is thriving: converts are joining all the time and prayer 
halls are springing up. 

  The other is languishing. The number of preachers has halved in 40 years. 
With dwindling congregations, places of worship are inexorably closing down. 

  Yet no public money can go to the first, while millions of euros are 
spent every year on maintaining buildings the second no longer needs. 

  The reason is that under the 100-year-old law that founded modern French 
secularism, the state offered to take over the churches' existing buildings, 
while cutting all others' ties. 

  The French Catholic Church - the foundering religion described above - 
eagerly accepted the offer. Islam - the new, thriving faith - was not there to 
do so. 


   FRENCH ISLAM 
 
Second largest religion
Five million Muslims (estimate)
1,600 places of worship
35% Algerian origin (estimate)
25% Moroccan origin (estimate)
10% Tunisian origin (estimate)
Concentrated in poor suburbs of Paris, Lille, Lyon, Marseille and 
other cities 
  Many conclude that the 1905 law is in serious need of updating. 

  It should be revised to allow the central government or local 
authorities to contribute to the construction and the upkeep of mosques or 
pagodas, Manuel Valls, an MP for the socialist party, told the BBC News 
website. 

  Mr Valls, who has written a book entitled La Laicite en face (Looking 
Secularism in the Face), says such a revision would be only fair. 

  Above all, it would help counter what he views as a real threat to the 
Republic: meddling by outsiders from Saudi Arabia and other Muslim countries. 

  A change [in the 1905 law] would prevent mosques being financed by 
foreign powers - notably the Wahhabi kingdom, Mr Valls says. 

  The socialist MP is not alone. Calls to amend the law on the separation 
of Church and State are getting louder, and transcend party politics. 

  Interior Minister Nicolas Sarkozy, a popular conservative, supports 
reform for much the same reasons as Mr Valls. 

  Tradition 

  But French secularism has deep roots, going back to the 1789 revolution, 
and any move to chip away at a cornerstone of the Republic will meet stiff 
resistance. 

  National Assembly Speaker Jean-Louis Debre, for instance, is one of those 
who oppose changing the legislation. 

 
Muslims leaders say Islam must accept France, not vice versa 
  Let us not reopen French civil wars, he recently told the Figaro 
newspaper. 

  Traditionalists like Mr Debre remain very much in the majority - both on 
the political right and on the left. 

  Their strength was highlighted last year, when parliament approved a ban 
on religious signs in French public schools. The legislation mentioned no faith 
in particular, but its clear target was the Islamic headscarf. 

  Every single party represented in the National Assembly voted in favour. 

  Secularism remains an article of faith in France. Even religious groups 
are careful not to confront it head on. Muslims may oppose the 2004 ban, but 
not the 1905 law - pointing out that secularist France lived happily for 99 
years without a headscarf ban. 

  We have no problem with secularism, says Lhaj Thami Breze, president of 
the Union of Islamic Organisations of France (UOIF). 

  Islam must adapt to France, not France to Islam. 

  The traditionalist retort is that such opinions voiced by all Muslim 
leaders are a smokescreen. 

  Political Islam, they argue, is in the ascendant, and represents the 
biggest challenge to France's secularist tradition since the 19th Century. 

  Different context 

  The widespread feeling that the theocratic party is rearing its ugly head 
again in the form of Muslim radicalism explains why the headscarf ban is so 
popular in France. 

  A number of prominent Muslims share these concerns, such as Tunisian-born 
writer Abdelwahab Meddeb. 


Islam has no power in France. So there is no confrontation between 
Islam and secularism 

Sofiane Meziani
student 

  The radicals view Islam as the future of the world and the West as the 
enemy, Mr Meddeb, author of Islam 

[ppiindia] Ahli Gizi: Susu Tidak Penting

2005-12-09 Terurut Topik Jimmy Okberto
Ahli Gizi: Susu Tidak Penting
Iin Yumiyanti - detikcom 
 http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-relion240x400.ad
http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-relion240x400.ad
http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-relion240x400.ad


Jakarta - Susu selama ini identik sebagai sumber protein dan kalsium.
Benarkah seperti itu? Ahli gizi, Andang Gunawan, tidak sependapat.
Menurutnya, susu kecuali air susu ibu (ASI), tidak penting dikonsumsi. 

Kalau ASI iya (penting). Tapi susu itu tidak perlu. Kalau disebut susu
itu membantu kecerdasan, sumber protein dsb, coba saja tanya presiden
kita apa waktu kecil dia minum susu? kata Andang dalam perbincangan
dengan detikcom, Kamis (8/12/2005).

Masyarakat selama ini telah termakan kampanye produsen susu sehingga
mewajibkan anak-anaknya minum susu. Padahal, kata Andang, pemberian ASI
hingga umur 2 tahun saja cukup. Anak-anak usia di atas 2 tahun tidak
perlu lagi diberi susu karena kecukupan gizinya sudah bisa disuplai dari
makanan sehari-hari. 

Selama ini, kata Andang, orang menganggap susu sebagai minuman sehingga
anak yang sudah kenyang makanan masih saja diberi susu akibatnya mereka
muntah. Ada lagi yang salah, anak-anak yang tak mau makan dikasih susu,
tak mau makan lagi dikasih susu lagi. 

Coba lihat di perkumpulan anak autis itu kan anak-anak yang alergi
susu. Susu itu memicu kita memproduksi lendir. Jadi kita seperti
memasukkan penyakit ke tubuh kita. Itu yang tidak disadari, jelas
Pemimpin Redaksi (Pimred) majalah kesehatan Nirmala itu. 

Menurut Andang, orang Asia tidak cocok mengonsumsi susu. Sebanyak 80
persen orang Asia tidak mempunyai enzim laktasi untuk mencerna susu.
Sehingga bila ada asupan susu pada tubuh akan sulit dicerna. 

Teorinya susu itu disebut mengandung kalsium, mengandung ini dan itu.
Tapi yang penting bisa nggak tubuh kita mencerna susu itu? kata istri
pengusaha Maxi Gunawan ini. 

Selain itu, Andang juga mengingatkan masuknya zat kimia di dalam susu.
Susu sekarang yang diproduksi secara industri tidak murni lagi.
Sapi-sapi yang menghasilkan susu sudah divaksin zat kimia.

Padahal apa yang masuk ke sapi itu jika kita konsumsi juga masuk ke
tubuh kita. Ini yang kurang disadari bahayanya, tutur perempuan ayu
yang awet muda ini. 

Foto: Andang Gunawan (Repro Majalah Nirmala)
 
Salam,
 ^(J)^
Save Our Urban Life to Simple ...
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Muslim Leaders Vow to Fight Terror

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Bagaimana pendapat abpak-bapak MUI  company bahwa langkah yang 
diambil oleh mereka ini surgawi atau tidak? 


http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=74439d=9m=12y=2005

Friday, 9, December, 2005 (08, Dhul Qa`dah, 1426)


  Muslim Leaders Vow to Fight Terror
  Siraj Wahab  Galal Fakkar, Arab News 




Heads of state of Islamic countries pray after 
performing tawaf at the Grand Mosque in Makkah. (SPA)

  MAKKAH, 9 December 2005 - The two-day extraordinary summit of 
the Organization of the Islamic Conference came to a fitting end here yesterday 
with OIC leaders, led by Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah, 
circumambulating the Holy Kaaba (tawaf) in an unprecedented show of Islamic 
unity and solidarity.

  The Muslim leaders, who came from across the globe, were 
united in the call to combat terrorism and defend the image of Islam.

  All agree on combating terrorism and extremism and stressing 
the moderate (nature) of Islam, Foreign Minister Prince Saud Al-Faisal told 
reporters.

  He said the summit leaders stressed the need to stop blaming 
outside forces for problems in the Muslim world and focus on cooperation.

  (They agreed) on stressing the importance of cooperation 
between Muslims; putting an end to complaints of foreign conspiracies; and 
concentrating on common efforts to face development challenges.

  Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah opened the 
summit on Wednesday with a call for moderation and tolerance and a rejection of 
extremist violence.

  Islamic unity will not be achieved through bloodshed as 
claimed by the deviants, said King Abdullah in reference to Al-Qaeda 
terrorists.

  Addressing the concluding session, King Abdullah hoped that 
the summit would open a new chapter in the history of the Islamic nation.

  Some of its most significant resolutions have stressed the 
values of tolerance and compassion and unity among Muslims to ensure a 
prosperous future for the Ummah (the Muslim global community), the king said.

  While performing the tawaf, King Abdullah was accompanied by 
prominent leaders, such as Iranian President Mahmoud Ahmadinejad, Malaysian 
Prime Minister Abdullah Badawi, Sudanese President Omar Bashir and OIC 
Secretary-General Ekmeleddin Ihsanoglu. The OIC leaders were also given an 
opportunity to pray inside the Kaaba.

  The summit adopted the Makkah Declaration and the 10-year 
action plan designed to usher in a new era of renaissance in the Muslim world. 
The final communiqué issued by the conference urged all member states to fight 
terrorism in every possible way. It also called for revising the education 
curricula, with a view to promoting tolerance and understanding among the 
followers of the Islamic faith.

  British Minister of State at the Foreign Office, Kim Howells, 
welcomed the summit declaration to combat terror. As EU Presidency, we support 
the call by the Muslim leaders at the OIC summit hosted by Saudi Arabia for a 
forward-looking vision for the Muslim World. The international community stands 
with them in their staunch rejection of those who distort the noble faith of 
Islam. We join them in celebrating the values of Islamic civilization. Their 
values are our values. We share their unequivocal condemnation of terrorism and 
their determination to condemn it, he said.

  Prince Saud called it a summit of moderation and 
modernization as the whole conference revolved around these two key themes.

  There was total unanimity that Islam is a religion of 
moderation and the Muslim world needs to modernize itself, he told reporters 
after the summit.

  Saud said he was very happy at the way the summit had gone 
and thanked King Abdullah and other OIC leaders for making it a resounding 
success. But for King Abdullah we would not have been able to see the light 
that we have now today.

  The foreign minister said the summit was a giant step while 
other delegates pointed out that it would be a turning point of the Islamic 
world.

  The steps that we have taken today are irreversible, the 
prince said.

  The summit leaders have set up a follow-up committee to 
oversee the implementation of the 10-year plan in letter and spirit. I am more 
optimistic today than I was yesterday, Saud said.

  He, however, urged the media to keep on reminding OIC leaders 
of their commitment. He said OIC countries would support a member state if it 
were attacked by a foreign power.

  If anybody genuinely faces threat then there is a mechanism 
in the 10-year 

[ppiindia] Indian Matrimonial Site –Background Check, Email and IM for Free!

2005-12-09 Terurut Topik shukr_ab
Hello,

  Happy Harmony is the fastest growing matrimonial portal for 
Indians.
You can email and IM other  members without paying anything on this 
site.
The amazing thing is that this site is totally free. Absolutely free.
Cannot believe? Then click on this link to visit and register Happy 
Harmony.
   http://www.happyharmony.com/?idAff=14   
Background check is the new facility they have added now. You can do 
a free 
background check including age, address, phone numbers, property 
owneship 
information etc of anybody in the US.
If you guys have not already done,please take a look at 
http://www.happyharmony.com/
This is the only really free matrimonial site,I have seen so far.
There are lot of profiles from all states also.A good find.

Regards,

Aby Shah









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Study Visa4 Austrailia,Canada,Germany,Singapore,(a place of making Future),Spain,UK

2005-12-09 Terurut Topik Pat Swinfen
Study Visa4 Austrailia,Canada,Germany,Singapore,(a place of making 
Future),Spain,UK




Get free information how to apply. 

http://fec-study.blogspot.com/ thousands of opportunities for getting free 
education in Europe and Around the world. http://studyvisa-eu.blogspot.com/

Also Scholorships available for different UK's Universities.There are lots of 
links you can find your courses in Germany,

Holland, Sweden, UK and in other countries. The education is free in many 
countries of Europe. 

Announced by their Governments. http://fecstudy.blogspot.com 

And also get visa Assistance from the institiutions.

Just Apply now. After you will see the result of your admission (Admission 
Letters) that come to your home address and then visa will be very easy may be 
without interview as your application will be fully assissted . visit

http://studyvisa-germany.blogspot.com/

Get also free information from highly experts online it's free as well.

You can also apply through UCAS (University colleges admission service) 
providing service to the students to get admissions in the UK.


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Selamat Hari Natal dan Tahun Baru

2005-12-09 Terurut Topik aseani setiyadi
selamat dari Semarang

RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:  Sodara sodara se milis, 
berhubung weekend ini saya sudah bertolak 
mengudara, perjalanan dinas disambung cuti pulkam, saya haturkan bagi 
yang merayakannya:

Selamat Hari Natal yang penuh rakhmat, dan bagi semua Selamat Tahun 
Baru, selamat menikmati makanan dan minuman, kembang api, dan bertemu 
dengan handaitaulan dan saudara..

Prosit!

Danardono







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










Muslifa Aseani
  Jalan Kanfer Utara V 244 Banyumanik Semarang
  www.bayipertama.com?id=lucky
  www.smsbisnis.com/?id=081542342635 {semua no, kecuali Pro XL]
  www.superdialup.com?id=ONHQQC
  www.myidol88.blogspot.com
  Open MindedPositive Thinking, Good Combination 4 Ur Brain




-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] test

2005-12-09 Terurut Topik aseani setiyadi
Ruang Maya itu Membuatku Bahagia

Tak aku sangka, pertukaran kata-kata antara aku dan dia di ruang maya, bisa 
membuatku merasakan lagi sensasi jatuh cinta. Rasa kangen, debaran jantung
yang keras, senyum yang selalu menghiasi bibirku, wajah yang berseri, tumbuh
di dalam diriku. Sama seperti ketika aku merasakan ini dengan suami, 10 
tahun lalu. Aku berpikir semua ini hanya keisengan di ruang internet. Tak
akan meninggalkan bekas apa-apa. Dan aku salah. Kata-kata ternyata adalah
jantung perasaan kita.

Tak ada masalah dalam rumah tanggaku. Semua aman, terkendali, dan berjalan 
apa adanya. Tak ada orang ketiga, tak ada perselisihan yang membuat asmara
memudar. Kehidupan ekonomi keluarga yang mapan membuatku rileks menerima
kehadiran anak-anak, mengantar mereka sekolah, menjemput, dan kemudian 
menunggu suami. Semua berjalan alami. Aku juga dengan ikhlas berhenti
bekerja ketika karier suami di bank swasta mulai menanjak. Dan kuisi
kesibukanku dengan membaca, berkebun bunga, dan mengurus anak-anak. Sampai 
suatu hari, suami mengajariku berselancar di internet. Aku pun kecanduan.

Di internet aku bisa membaca apa saja. Mulai mengikuti berita-berita
nasional dan internasional lebih cepat daripada menunggu koran, juga 
menemukan artikel-artikel yang sangat membantuku mengasuh anak-anak,
memotivasi suami, memperbaiki bicara dengan mertua, menata rumah, psikologi
usia paro baya, dan pengetahuan umum lainnya. Internet melengkapi
kesepianku ketika siang. Dan, pelan-pelan aku pun ikut milis, semacam
perkumpulan orang-orang yang punya kesamaan perhatian atau minat. Aku ikut
milis wanita dan juga milis psikologi. Dari milis itu aku kenal beberapa 
orang, dan kemudian bertukar kabar secara pribadi. Dan dari situ aku diajari
berkomunikasi dengan memanfaatkan chatroom, untuk ngobrol secara langsung.

Pelan tapi pasti, aku mulai menyukai ruang ceting ini. Mendapatkan  teman-teman 
yang seide, ngobrol dengan nyaman, dan membicarakan anak-anak
dengan rileks. Temen-temen cetingku menyebar dari Jakarta sampai Belanda,
Paris dan Jerman. Mereka ibu-ibu yang menikah dengan bule, atau sedang\r\n
mengikuti suami kuliah dan tugas. Dan ketika suatu hari mereka tidak online,
aku pun iseng masuk ke chatroom umum, di chanel Jakarta. Mulanya aku
ngobrol ngalur-ngidul di ruang itu, tapi tiba-tiba aku tertarik dengan nick\r\n
(nama yang dipakai saat ceting) Bulan Bugil Bulat. Nama yang unik, dan iseng
aku menegur. Kami lalu terlibat percakapan yang ringan, melempar humor, dan
saling memalsukan identitas. Aku menyebut nama lain, dan dia juga. Ini kami\r\n
sadari kemudian.

Hari itu kuakhiri obrolan dengan janji besok bertemu lagi. Dan dia setuju.
Besoknya aku memang bertemu dengan dia, dan kami bicara mojok, dengan
tidak melibatkan orang lain. Pelan-pelan, perasaan nyaman membuatku bicara\r\n
terbuka, cerita status, dan ngobrolin anak-anak. Dia juga, mulai terbuka,
bekerja di kantor swasta di Jakarta, punya posisi yang cukup mapan, ayah
dari 3 anak, dengan istri berkarier di biro hukum. Kami cerita pengalaman\r\n
sehari-hari, cerita kegiatanku menjemput anak-anak. Dia pendengar yang baik.
Dan ketika keakraban mulai kental, aku tahu namanya dan nomor teleponnya. Ir
Hernoxxx, itulah namanya. Dia pandai membawa suasana, menciptakan humor,\r\n
rasa penasaran, penghargaan, dan dia sangat menguasai hal-hal seputar rumah
tangga. Sepertinya rumah tangganya sangat bahagia. Tak ada cerita tentang
istrinya yang cacad, tak ada cerita tentang anaknya yang nakal. Ia\r\n
memceritakan cara mendidik anak yang luar biasa, yang membuatku sadar betapa
terkonsep sekali peta rumah tangganya.

Pelan tapi pasti, muncul rasa simpati padanya. Berbicara dengannya sungguh
tanpa kata akhir. Apalagi, yahoo mesenger kemudian memfasilitasi ceting\r\n
dengan ngobrol. Kami pun tak lagi harus capek menulis, tapi tinggal bicara,1] 
);  //--   
teman-teman yang seide, ngobrol dengan nyaman, dan membicarakan anak-anak
dengan rileks. Temen-temen cetingku menyebar dari Jakarta sampai Belanda,
Paris dan Jerman. Mereka ibu-ibu yang menikah dengan bule, atau sedang 
mengikuti suami kuliah dan tugas. Dan ketika suatu hari mereka tidak online,
aku pun iseng masuk ke chatroom umum, di chanel Jakarta. Mulanya aku
ngobrol ngalur-ngidul di ruang itu, tapi tiba-tiba aku tertarik dengan nick 
(nama yang dipakai saat ceting) Bulan Bugil Bulat. Nama yang unik, dan iseng
aku menegur. Kami lalu terlibat percakapan yang ringan, melempar humor, dan
saling memalsukan identitas. Aku menyebut nama lain, dan dia juga. Ini kami 
sadari kemudian.

Hari itu kuakhiri obrolan dengan janji besok bertemu lagi. Dan dia setuju.
Besoknya aku memang bertemu dengan dia, dan kami bicara mojok, dengan
tidak melibatkan orang lain. Pelan-pelan, perasaan nyaman membuatku bicara 
terbuka, cerita status, dan ngobrolin anak-anak. Dia juga, mulai terbuka,
bekerja di kantor swasta di Jakarta, punya posisi yang cukup mapan, ayah
dari 3 anak, dengan istri berkarier di biro hukum. Kami cerita pengalaman 
sehari-hari, cerita 

[ppiindia] Artikel: Logika Tukang Ojek Gelora Bung Karno

2005-12-09 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana


Best regards,
Sulistiono Kertawacana

   
 
  
 

--
 
  Rabu, 07 Desember 2005
 O P I N I No.  5169
 
  
   
   Halaman Utama 
   Tajuk Rencana 
   Nasional 
   Ekonomi 
   Uang  Efek 
   Jabotabek 
   Nusantara 
   Luar Negeri 
   Olah Raga 
   Iptek 
   Hiburan 
   Feature 
   Mandiri 
   Ritel 
   Hobi 
   Wisata 
   Eureka 
   Kesehatan 
   Cafe  Resto 
   Hotel  Resor 
   Asuransi 
   Otomotif 
   Properti 
   Promarketing 
   Budaya 
   CEO 
   Opini 
   Foto 
   Karikatur 
   Komentar Anda 
   Tentang SH 
  

   Logika Tukang Ojek Gelora Bung Karno 



Oleh
Sulistiono Kertawacana

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengaudit aset Gelora Bung 
Karno (GBK). Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pun sedang menyelidiki 
dugaan korupsi terhadap pengalihan fungsi aset GBK kepada swasta. Perang urat 
saraf pun terjadi antara Mensesneg Yusril Ihza Mahendra dengan Ketua BPK Anwar 
Nasution. Yusril mencela sinyalemen Anwar tentang salah urus aset GBK yang 
berada di bawah Sekretariat Negara (Setneg), memakai logika tukang ojek.
GBK memang aset menggiurkan. Kompleks itu pernah jadi rebutan 
Gubernur Jakarta Sutiyoso dan Mendagri Hari Sabarno saat era baru otonomi 
daerah. Jakarta sebagai ibu kota negara berniat mengambilalih kepemilikan GBK 
dari pemerintah pusat. Aset yang terdiri dari tanah dan bangunan, baik yang 
berada di dalam maupun di luar komplek, dapat menghasilkan uang yang tidak 
sedikit. Jika ditilik dari sejarahnya, GBK diperuntukkan bagi penyelenggaraan 
Asian Games IV tahun 1962. 

Aset GBK 
Dasar pengelolaan GBK adalah Keppres No 4/1984 yang diubah terakhir 
dengan Keppres No 72/1999 tentang Badan Pengelola Gelanggang Olah Raga Senayan. 
Melalui Keppres No 7/2001 Gelanggang Olah Raga Senayan diubah menjadi Gelora 
Bung Karno (GBK). GBK milik Negara Republik Indonesia. Penguasaan, pengelolaan, 
dan administrasi GBK dilakukan pemerintah (Setneg). Segala biaya yang 
dikeluarkan oleh Badan Pengelola ditanggung Sekretariat Negara.
Badan Pengelola dibentuk untuk mengelola dan mengusahakan GBK. 
Badan ini terdiri dari unsur pemerintah dan Pemda (Gubernur DKI Jakarta). Dan 
bertanggung jawab serta berkewajiban melaporkannya secara berkala atau 
sewaktu-waktu sesuai kebutuhannya kepada presiden.
Badan pengelola bertugas mengurus GBK dengan sebaik-baiknya 
sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan selama-lamanya bagi 
kepentingan negara dan masyarakat atas kemampuannya sendiri. Mengelola dan 
mengusahakan pemanfaatan semua tanah dan bangunan untuk menunjang kegiatan olah 
raga nasional dan mendukung upaya untuk memajukannya.
GBK dikelola oleh Direksi Pelaksana Pengelolaan, terdiri dari 
seorang Ketua Direksi dan beberapa anggota Direksi. Mereka diangkat dan 
diberhentikan oleh Mensesneg selaku ketua Badan Pengelola. Mereka bertanggung 
jawab dan berkewajiban melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala atau 
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan kepada Badan Pengelola GBK. 
Direksi Pelaksana — dengan persetujuan Badan Pengelola GBK — dapat 
mengadakan kerja sama dan/atau perikatan dengan pihak lain sesuai ketentuan. 
Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Badan Pengelola GBK 
ditanggung Setneg.
Terkait status kelembagaan, Presiden menerbitkan Keppres No 23/2001 
tanggal 19 Februari 2001 tentang Tim Pengkajian Kelembagaan Pengelolaan GBK 
yang bertugas mengkaji status dan bentuk kelembagaan pengelolaan GBK.
Tim tersebut diberi waktu paling lama 6 bulan sejak Keppres 
ditetapkan. Namun, hingga jangka waktunya terlewati, ketika itu belum ada 
keputusan untuk menentukan status kelembagaan hukum GBK. Baru kemudian pada 18 
Oktober 2004 melalui Keppres No 94/2004 tentang Pengelolaan Komplek GBK 
menetapkan GBK sebagai Peninggalan Nasional. Keppres No 94/2004 juga mencabut 
Keppres No 4/1984 yang terakhir diubah dengan Keppres No 72/1999 yang mengatur 
pengelolaan GBK.

Jadikan Badan Usaha
Dengan status sebagai peninggalan nasional, maka segala biaya 
pengelolaannya menjadi otonom, yang berasal dari pengelolaan komplek GBK. 
Sedangkan struktur organisasi tidak mengalami perubahan signifikan, dikelola 
Badan Pengelola yang menetapkan kebijakan umum. Ketua Badan Pengelola tetap 
Mensesneg dengan anggota Menkeu, Mendiknas, Menkimpraswil, Gubernur Jakarta, 
dan Ketua KONI pusat.
Dengan anatomi GBK tersebut, apakah masih pantas ia dikelola dengan 
melibatkan para menteri (birokrat)? Rasanya kurang tepat lagi GBK 

[ppiindia] GANYANG PENGKIANAT BANGSA!

2005-12-09 Terurut Topik godamlima
GANYANG PENGKIANAT BANGSA!

Dalam gerakan moral melawan korupsi ini akan baik bagi rakyat 
Indonesia
kalau golongan Islam lebih menggalakkan gerakannya, umpamanya dengan
menjadikan perlawanan terhadap korupsi sebagai jihad. Dengan begitu, 
sasaran
gerakan moral ini menjadi lebih jelas, manfaatnya juga besar sekali. 
Sebab,
tidak dapat diingkari, bahwa sebagian terbesar dari orang-orang yang
melakukan korupsi adalah justru pemeluk agama Islam. Banyak di antara
koruptor-koruptor kelas kakap ini yang - yang tidak malu-malu dan 
juga
tidak takut-takut - mengucapkan sumpah jabatan di bawah Alqur'an. 
Banyak
juga di antara mereka yang rajin sembahyang lima waktu, berpuasa, 
dan juga
pergi naik haji ke Mekah..



Saat tunglisan Umar Said kurenungkan
Dada inih bergolak lagih,
Ada semangat buwat menereakkan perjoangan
GANYANG PENGKIANAT BANGSA!
Tatapi siapah kawan kita Bung?
Siapah yang maok ingkut mengganyangnyah?
Jingkalao sakmuah udah jadi pengkianat bangsa?
Satu pertanyaan kritis yang bukannyah politis.
Sementara diri inih tertatih tatih
Membuwat tempat beraknyah rakyat
Tertatih dalam lirih,
Karana pompa  dragon yang dipasang
Di gondol  bangsat kere jugak!
Memang penyangkit permalingan,
Udah begituh kuat menularin kita punyak bangsa.
MEMANG KITA KUDU MENGGALANG
KEKUWATAN BERSAMA,MENGGANYANGNYAH
Tatapi mulaennyah dari mana? Bang!
Sementara daku mengliat ituh gunung cadas di Banten,
Pada dilobangin, diambil pasir putihnyah.
Jelas pengusaha2 bangsat ituh
Mendapatkan ijin galian dari para pejabat durjanah.
Lalu rakyat yang miskinpun senang menggalinyah,
Karana berarti bakalan dapet duwit buwat beli beras.
Mulaen dari manakah,
KITA MENGGANYANG PENGKIANAT BANGSA ITUH?
Satu pertanyaan yang menyangkitkan ati,
Kutika daku ingin menyambut tekad membara
Dari sak-urang anak bangsa, yang bernama Umar Said.

Nb. Oom salam perjoangan deh!!!

PERLU ADANYA GERAKAN BESAR-BESARAN



Untuk menghadapi pembusukan moral dan kebejatan iman ini, yang 
merupakan
sumber utama dari segala kesulitan dan masalah-masalah parah – 
termasuk
korupsi – diperlukan adanya gerakan besar-besaran yang dilakukan 
oleh bangsa
kita. Kita tidak boleh hanya mempercayakan penanganan soal 
pemberantasan
korupsi yang begitu serius ini hanya kepada tokoh-tokoh di eksekutif,
legislatif dan judikatif saja (atau, kepada aparat-aparat negara 
saja)
karena sudah terbukti selama ini bahwa justru mereka pun harus 
dijadikan
sasaran gerakan. Dalam gerakan ini perlu diikutsertakan sebanyak 
mungkin
golongan atau kalangan dalam masyarakat, baik yang tergabung dalam
partai-partai politik, organisasi massa, LSM maupun perkumpulan-
perkumpulan
lainnya.



Dalam gerakan besar-besaran melawan korupsi ini, penting sekali ikut
sertanya secara aktif kalangan Islam, karena mereka merupakan 
majoritas
penduduk Indonesia. Di masa yang lalu sebagian dari kalangan agama 
Islam ini
sudah mengambil tindakan-tindakan positif ke arah ini, antara lain :
sejumlah ulama NU pernah mengeluarkan fatwa yang cukup keras 
terhadap para
koruptor (kalau koruptor mati jenazahnya tidak perlu 
disembahyangkan).
Sayang sekali, orang mendapat kesan bahwa selama ini kalangan Islam 
dalam
masyarakat masih belum menunjukkan gebrakannya yang all-out
(sekuat-kuatnya) dalam melawan kejahatan besar yang bernama korupsi 
ini.



Dalam gerakan moral melawan korupsi ini akan baik bagi rakyat 
Indonesia
kalau golongan Islam lebih menggalakkan gerakannya, umpamanya dengan
menjadikan perlawanan terhadap korupsi sebagai jihad. Dengan begitu, 
sasaran
gerakan moral ini menjadi lebih jelas, manfaatnya juga besar sekali. 
Sebab,
tidak dapat diingkari, bahwa sebagian terbesar dari orang-orang yang
melakukan korupsi adalah justru pemeluk agama Islam. Banyak di antara
koruptor-koruptor kelas kakap ini yang - yang tidak malu-malu dan 
juga
tidak takut-takut - mengucapkan sumpah jabatan di bawah Alqur'an. 
Banyak
juga di antara mereka yang rajin sembahyang lima waktu, berpuasa, 
dan juga
pergi naik haji ke Mekah..



Hal-hal yang tersebut di atas adalah sejumlah bahan pemikiran, untuk 
mencoba
memandang (dari satu sudut pandang) salah satu masalah besar yang 
dihadapi
bangsa kita sekarang ini, yaitu kemerosotan moral atau kebejatan 
iman di
kalangan Generasi Orde Baru, dihubungkan dengan masalah korupsi yang
merupakan penyakit parah sekali bangsa kita dewasa ini.



Paris, 8 Desember 2005









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***

[ppiindia] ULAMAK MANIPULATOR ROHANI

2005-12-09 Terurut Topik godamlima
Dari moderator untuk godamlima:
Gunakan bahasa yg baik dan elegan dalam diskusi di milis ppiindia. kata2 makian 
hanya akan membuat turun nilai ide yg anda ekspresikan
terima kasih.
moderator
-

ULAMAK MANIPULATOR ROHANI
Karena itu, saya kadang berkesimpulan, 
ulama itu pada dasarnya tidak 
bisa kita kedepankan, 
kecuali untuk urusan ibadah. 
Memang ini agak  disayangkan, 
Tapi begitulah faktanya.



Hehehe,bicarak ugamak dan ulamak,
Sakpertinyah kenthut bauk hajah.
Apah lagih bicaraknyah di Inulnesiah
Ituh bagaekan nyanyian lonteh lonteh
Yang sedang memaduh cinta.
ASALKAN ADA IMBALAN BAYARANNYAH
Mangka para ulamak sakgalah ugamak
Akan menyanyih tambah nyaring hajah.
Saktelah lonteh2 ugamak Islam menyanyikan
Lagu lagu perdamaean lebaran,
Kini giliran lonteh2 Karesten menyanyikannyah.
DAMAE DI BUMIH,DAMAE DI BUMIH
Padahal perut sesama manungsa pada lecet kelaparan.
Para lonteh yang menyebut dirinyah pendetah2
Kini sedang rame rame berebutan pahala.
MENEPU UMAT,AGAR PADA MABOK KEPAYANG
Perilakuh para pendetah ituh bener2 cabul rohani.
Dipingkirannyah yang kotor,
Cumanlah ada kejorokan napsu memperkayah diri.
Dipingkirannyah yang mesum,
Cumanlah ada niat niat bejad mengurbankan sesama.
Dan keinginan merekah bagaikan lagak kaum narkobaist.
YANG KECANDUAN ATAWA KETAGIHAN MENTA LAGIH.
Sakkalih berhasil,menta lagih.
Dan yang paling cilakah, penyangkit ituh menular.
Sakhingga bangsa Inulnesiahpun edan edan ugamaknyah.
Begituh jadi pejabat, begituh jadi pembela hukum 
Begituh jadi penangsehat,
Jadilah merekah DEVIL DEVIL ADPOKAT YANG KEPARAT
Sakhingga kini Inulnesiah ampir binasa sakarat
Kulantaran ulah dan tingkah polah ulamak2 yang jahat.
MEREKA JADI MANIPULATOR2 ROHANI YANG KAWALAT.

Nb. Terilhamin tunglisan di bawah inih sbb,

Pada akhirnya kita harus mengembalikan agama ke dalam posisinya yang 
wajar, yang
benar. Saya sangat mengharapkan kepedulian para ulama untuk berani 
angkat bicara
soal terorisme. Kadang-kadang, para ulama memang payah untuk 
diharapkan. Coba
kita ingat, pada zaman Orde Baru, tidak ada satu orang ulama pun 
yang bicara
lantang soal korupsi. Sekarang, di tayangan televisi setelah subuh, 
mereka pada
teriak: Korupsi! Korupsi!

Karena itu, saya kadang berkesimpulan, ulama itu pada dasarnya tidak 
bisa kita
kedepankan, kecuali untuk urusan ibadah. Memang ini agak 
disayangkan, tapi
begitulah faktanya.

Nanti kalau perkara ini sudah selesai, para teroris sudah kalah, 
mereka baru
berani angkat bicara. Saya dapat informasi bahwa surat pembaca yang 
masuk ke
desk anti-terorisme di Dephankam menganjurkan untuk melibatkan 
ulama. Tapi
sayang, banyak ulama yang bilang: Jangan saya lah… ! Semua hampir 
begitu.
Untuk bicara soal kebenaran saja mereka tak berani. Mereka lebih 
suka bicara
soal-soal yang laku di televisi.








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Model Malaysian Plan a Hit

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Bagaimana dengan model Indonesia a la MUI, laku atau tidak?


http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=74440d=9m=12y=2005

Friday, 9, December, 2005 (08, Dhul Qa`dah, 1426)


  Model Malaysian Plan a Hit
  Siraj Wahab, Arab News 



  MAKKAH, 9 December 2005 - The Malaysian proposal to adopt Islam Hadhari 
(Civilizational Islam) as a guiding principle for the successful future of 
Muslims worldwide was well received by delegates at the Organization of the 
Islamic Conference's Makkah summit yesterday.

  Islam Hadhari is a working model of renewal, reform and revivalism for 
the Muslim world, said Malaysian Prime Minister Abdullah Badawi during his 
speech on Tuesday. It is not a new religion or mazhab (Islamic school of 
thought). It is not a new ideology. It is a guide for our development.

  Badawi said Islam Hadhari, a more moderate vision of Islam that focuses 
on economic and technological development, social justice, and religious 
tolerance, is being aggressively promoted in Malaysia as a remedy to Islamic 
extremism.

  The offer to OIC leaders to consider Islam Hadhari as a model for growth 
is timely as the grouping of 57 Muslim countries considers reforms for it to 
play a more effective role on the world stage, said a Malaysian journalist 
covering the summit.

  Badawi said Islam Hadhari is aimed at enhancing the quality of life 
through the mastery of knowledge and the development of individuals and the 
nation.

  It is intended as an integrated and balanced development that creates a 
knowledgeable and pious people who hold noble values - people who are honest, 
trustworthy and prepared to take on global issues, Badawi said.

  Badawi said Islam Hadhari was neither a concept to pacify the West, nor 
an approach to apologize for perceived Islamic threats.

  It is an approach that seeks to make Muslims understand that progress is 
enjoined by Islam, said Badawi. It is an approach that is compatible with 
modernization and yet firmly rooted in the noble values as injunctions of 
Islam. It is an approach that emphasizes substance over form.

  Badawi outlined ten fundamental principles of Islam Hadhari:

  . Conscientiously promoting and fostering unity among Muslims through 
emphasizing matters that unite them rather than those that divide them;

  . Being more proficient at harnessing the resources that OIC countries 
have at their disposal through innovative measures;

  . Undertaking capacity-building measures that enable all Muslims, 
particularly women, to realize their full potential; 

  . Strengthening trade and economic links among Muslim countries in order 
to benefit from the globalization process and to move into the mainstream of 
the global economy;

  . Putting their houses in better order by combating corruption and 
promoting good governance;

  . Increasing transparency and accountability;

  . Being more articulate in convincing the wider world that Islam is a 
religion of peace, tolerance and moderation that promotes progress;

  . Urgently establishing a disaster-response mechanism that would enable 
OIC countries to quickly respond with financial and other forms of assistance 
in a coordinated manner;

  . Never giving up support for the Palestinian cause; and

  . Doing its part to fight international terrorism in all forms and 
manifestations, irrespective of race and religion.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Revisi SKB DikhawatirkanTetap Timbulkan Konflik Antaragama

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/09/Nasional/nas01.htm


SUARA PEMBARUAN DAILY 

Revisi SKB DikhawatirkanTetap Timbulkan Konflik Antaragama


JAKARTA - Cendikiawan Muslim, Prof Dr Dawam Rahardjo menegaskan agar kelompok 
masyarakat yang tidak setuju terhadap revisi SKB dan tetap konsisten menolak 
hasil revisi tersebut tetap menjaga kemurnian tuntutannya agar tidak terpancing 
untuk melakukan tindakan yang merusak kemurnian gerakan. Pasalnya, saat ini 
pemerintah dalam hal ini Departemen Agama, Departemen Dalam Negeri dan Majelis 
Ulama Indonesia (MUI) tetap ingin revisi segera diumumkan. 

Dalam pertemuan terakhir pemerintah dan tokoh-tokoh agama di Puncak, sejumlah 
teman-teman Madia dan para tokoh agama berhasil mengubah dan membabat draf 
revisi SKB yang dinilai akan menimbulkan konflik dan berhasil mengubah seluruh 
konsideran serta merumuskannya menjadi baru. Sebetulnya saya tetap menginginkan 
SKB tersebut diganti menjadi Undang Undang Kebebasan Beragama dan 
Berkepercayaan, bukan UU Kerukunan Hidup Beragama yang absurd, tegas Dawam 
dalam diskusi Kebebasan Beragama dan Disintegrasi Bangsa di Jakarta, Kamis 
(8/12). 

Menurut Dawam, jika nanti setelah diumumkan ternyata revisi SKB tersebut di 
luar hasil kesepakatan pertemuan dengan tokoh agama maka seluruh komponen 
masyarakat yang mendukung kebebasan beragama harus menggugat departemen agama. 
Sekarang ini tengah dipersiapkan sebuah study untuk menilai apakah Depag masih 
dibutuhkan dimasa depan atau tidak. Kita tidak lagi mempersoalkan SKB. Yang 
akan kita persoalkan kemudian adalah Depag, dalam hal ini pemerintah, yang 
dengan sengaja melahirkan produk yang dapat menimbulkan konflik horisontal di 
tengah masyarakat. Kita tuntut agar Depag dibubarkan jika revisi SKB tetap akan 
memicu lahirnya konflik. Saya tahu ada sisi kepentingan ekonomis dibalik revisi 
SKB karena nantinya ada lembaga kerukunan beragama yang dibentuk di seluruh 
daerah dan pelosok. Ini berarti ada anggaran dan juga proyek, ujarnya. 

Dalam sambutannya, Dawam menejelaskan, jika pengertian negara sekuler 
dilawankan dengan negara agama, Indonesia bukan negara agama, melainkan negara 
sekuler. Dalam negara sekuler, negara tidak didasarkan pada suatu ideologi 
agama tertentu yang membentuk teokrasi. Namun sering juga dikatakan, Indonesia 
tidak sepenuhnya sekuler, karena dasar negara dalam konstitusinya adalah 
Ketuhanan Yang Maha Esa. Tetapi negara tidak punya tugas melaksanakan syariat 
Islam bagi pemeluknya. 

Sementara itu warga negara punya kebebasan untuk menjalankan agama dan 
beribadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing. Ketuhanan Yang Maha Esa 
berkedudukan sebagai sumber moral yang dijadikan pedoman bagi sikap dan 
perilaku warga. Sistem moral itu dapat digali dari ajaran-ajaran agama yang 
dipeluk masyarakat. Tapi ajaran-ajaran agama itu harus melalui proses 
rasionalisasi dan objektivikasi. Tuhan di sini adalah Tuhan lintas agama. 
Dengan demikian, setiap agama punya peranan dalam membangun moral bangsa. 


Azas Pluralisme 

Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu diikuti dengan ketentuan mengenai kebebasan 
beragama dan menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Di 
sini, berlaku azas pluralisme yang mengakui kebenaran eksklusif masing-masing 
agama, terutama dalam hal akidah (creed) dan peribadatan (cult). Kebebasan di 
sini berarti bahwa keputusan beragama diletakkan pada tingkat individu, 
ujarnya. 

Artinya, tegas Dawan agama merupakan persoalan individu dan bukan persoalan 
negara. Syariat Islam bisa dilaksanakan, tapi pada tingkat masyarakat, oleh 
para pemeluknya sendiri. Inilah makna sekularisme sebagaimana dikatakan Talcott 
Parson: mengembalikan agama kepada masyarakat dan bukan bersatu dengan 
kekuasaan negara (kesatuan ad-dîn wad daulah). Hukum agama yaitu syariat tidak 
berkedudukan sebagai hukum positif, melainkan bersifat volunter (voluntary 
law), meminjam istilah tokoh Masyumi, Sjafruddin Prawiranegara. 

Sedangkan Ketua Majelis Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), 
Hendardi menjelaskan setiap orang di Indonesia bebas memeluk suatu agama atau 
keyakinan tanpa dipaksa serta bebas pula menunaikan ibadanya sebagaimana yang 
terkandung dalam UUD 1945. Pluralisme merupakan usaha untuk memastikan 
perwakilan bermacam ragam dari kekuatan-kekuatan sosial yang terlibat dalam 
perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia. Prinsip Paris menekankan betapa 
pentingnya pluralisme di dalam tubuh sebuah lembaga nasional HAM. (E-5) 


Last modified: 9/12/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/BrzMLB/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 

[ppiindia] Pain Free Body..? Remove All Sort of Pains or stresses from Your body, Live a healthy life

2005-12-09 Terurut Topik Jose Mourinho
  Pain Free Body..? Remove All Sort of Pains or stresses from Your body, Live a 
healthy life
   
  Be Healthy, Improve your confidece,
  Learn how to Get
  Deep Relaxation..
  .   http://deeprelaxation.blogspot.com/
   http://painfreebody.blogspot.com/
   
  Stress is the body's physical, mental, and chemical reaction to 
  Circumstances that frighten, excite, confuse, endanger, or irritate us
  The cause of stress can be good or bad. 
   
  It can be a truck wheeling around a corner toward us, a move to a new home, 
  loud music, a marriage or divorce, plus a host of other things such as a new 
  Person to date, trouble at work, or a meeting with potential in-laws.
  Take charge of your life and follow these basic principles to help handle 
  personal and business stress.   http://deeprelaxation.blogspot.com/ 
   
  Review this list periodically and add to it as you become aware of other ways 
  to reduce stress in your own life.
   
  Twenty-five Ways to Eliminate Stress!
  Click here to learn more...no fee,
   
http://cutstress.blogspot.com/
Yours' Truly..


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] 70.000 Warga Yahukimo Kelaparan

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Harian Kompas 22 Maret 2005 memberitakan bahwa 80% dari penduduk 
Papua hidup dibawah garis kemiskinan. Antara Maret dan December sudah 
berlangsung 9 bulan. Agaknya yang dihebohkan hanya pemakaran propinsi di Papua, 
supaya mudah mengisi kantong kaum tukang copet yang berkuasa nan perkasa. Lagu 
politik mereka Killling you softly.


http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/09/Utama/ut01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 

70.000 Warga Yahukimo Kelaparan

JAKARTA - Sekitar 70.000 dari 200.000 penduduk Kabupaten Yahukimo, Pegunungan 
Tengah, Papua, kelaparan akibat gagal panen tanaman umbi-umbian yang tertimbun 
tanah longsor. Selain itu sebagian tanaman mati akibat musim kering yang 
datangnya tiba-tiba. 

Akibatnya, sejak 11-17 November 2005 tercacat 55 orang meninggal dunia akibat 
kelaparan. Demikian dikemukakan Bupati Yahukimo Ones Pahabol yang dihubungi 
Pembaruan melalui telepon di Sumohai, Jumat (9/12), siang. Saat itu, dia sedang 
memimpin rapat koordinasi dengan staf untuk mengatasi kelaparan tersebut. 

Ia menyebutkan, kasus kelaparan di 17 distrik dan sejumlah pos-pos pemerintahan 
itu sulit dijangkau karena letak geografis. 

Sebagian penduduk berada di lereng perbukitan dan lembah sehingga sulit 
dijangkau lewat jalan darat. Diharapkan bantuan disalurkan dengan menggunakan 
pesawat terbang. 

Jika bantuan tidak datang banyak korban meninggal akibat kekurangan makanan. 
Saya sudah melaporkan hal ini ke Presiden melalui Gubernur Papua Dr JP Solossa 
MSi di Jayapura, ujarnya. 


Tak Bertanggung Jawab 

Kabupaten Yahukimo merupakan pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Sebelah Utara 
berbatasan dengan Distrik Wamena dan Distrik Apalapsili Kabupaten Jayawijaya 
serta Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura. 

Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Distrik Borme, Distrik Oksibil, dan 
Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang. 

Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Kouh, Kabupaten Boven Digul, Distrik 
Suator dan Distrik Akat, Kabupaten Asmat. Sebelah barat berbatasan dengan 
Distrik Mapenduma dan Distrik Wamena, Kabupaten Jayawi- jaya. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai ter- jadinya bencana kelaparan di 
Papua, yang menewaskan 55 orang, adalah bentuk tidak bertanggung jawab- nya 
pemimpin di daerah tersebut. 



Presiden juga menilai pemimpin yang tidak tahu kondisi masyarakat yang 
dipimpinnya dan yang tidak turun ke lapangan sebagai kesalahan prinsip dan 
serius serta layak dikenakan sanksi. 

Presiden menyatakan hal itu ketika memberikan sambutan pada penyerahan 
penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2005 di Istana Negara, Jumat. 

Perasaan saya campur aduk saat ini karena selain berlangsung acara ini juga 
terjadi bencana kelaparan yang sangat memprihatinkan, kata Presiden. 

Menurutnya, telah diinstruksikan kepada Menko Kesra, gubernur, dan bupati untuk 
segera mengambil langkah cepat dalam kondisi tanggap darurat. 

Presiden menginstruksikan gubernur dan bupati turun langsung ke lapangan 
memberikan bantuan makanan dan pengobatan. Faktor kecepatan menjadi sangat 
penting dalam keadaan seperti sekarang untuk menyelamatkan mereka yang menjadi 
korban bencana. 

Saya harus tahu apa yang terjadi, mengapa terjadi, dan bagaimana sampai 
terjadi karena ini soal tanggung jawab kepemimpinan, soal moral yang harus 
melindungi mereka yang dipimpin, kata Presiden yang juga mengatakan, harus 
dilakukan langkah koreksi terhadap pemimpin yang tidak bertanggung jawab. 

Selain itu, Presiden meminta Menteri Pertanian untuk mengkaji perlunya dibangun 
lumbung padi sebagai stok pangan di daerah yang rawan pangan. 

Sebelumnya, ketika memberikan pembekalan kepada peserta Kursus Regular Angkatan 
(KRA) XXXVIII Lemhannas 2005 di Istana Negara, Jumat pagi, Presiden 
memerintahkan Menko Kesra Aburizal Bakrie segera berangkat ke Papua untuk 
melakukan berbagai upaya mengatasi kelaparan di sana. 


Berangkat 

Menko Kesra Aburizal Bakrie, Sabtu, akan berangkat ke Papua untuk menyerahkan 
bantuan, Saat ini Kantor Menko Kesra sedang berkoordinasi dengan Pemerintah 
Provinsi Papua mengenai apa saja yang diperlukan dan dibutuhkan masyarakat di 
sana, sehingga bantuan tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan. 

Selain bantuan, Menko Kesra juga akan mengkaji penyebab kelaparan ini. 
Solusinya akan dicari sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi di 
Indonesia. ''Ini merupakan reaksi cepat dari Menko Kesra, ujar Juru Bicara 
Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa, menjawab pertanyaan Pembaruan, di 
Jakarta, Jumat (9/12). 

Secara terpisah, Sekretaris Menko Kesra Sutedjo Yuwono, mengatakan pihaknya 
sedang mengkoordinasikan pemberian bantuan ke Kabupaten Yahukimo, Papua. 

Sampai saat ini kami belum berhasil menghubungi gubernur, bupati, kapolres, 
dan semua pejabat setempat. Sehingga kami belum tahu persis apa yang terjadi di 
sana dan jenis bantuan apa yang diperlukan,'' katanya. 

Ketua DPR Agung Laksono menyatakan prihatin atas meninggalnya 55 warga 
Kabupaten Yahukimo, akibat kelaparan sejak 11 

[ppiindia] MEREKAH TAK KENAL KAWAN ATAWA LAWAN

2005-12-09 Terurut Topik godamlima
MEREKAH TAK KENAL KAWAN ATAWA LAWAN!

I stress on the necessity to release 
the four kidnapped foreigners 
who have helped the residents of Azamiyah, 
he said as residents held aloft protest banners.

Hmm,ituhlah prilakuh para durjanah
Bagi merekah,siapapun bisak dijadikan kurban
Kurban bagi keyakinannyah
Kurban bagi napsu jahatnyah
Mangka para penulungnyahpun,akan dijagal jugak
Satu conto ilangnyah rasa kemanungsaan
Kutika sa-sakurang dipenuhin ide ide kebencian
Mangka yang muncul cumanlah hawa bunuhan
Yang tamtunyah sanget mengherankan
Yang tamtunyah menjadi sandungan!
Karana mereka melabelkan diri
Dengan nama begituh elegan 
THE SWORDS OF RIGHTEOUSNESS

Silahken perhatiken catetan di bawah inih,sbb,

The Canadian Islamic Congress to  Iraq 
sent an envoy, Ehab Lotayef, 
to try to win the release of the humanitarian workers 
who were abducted two weeks ago. 
They include two Canadians and a Briton as well as the American.
A group known as the Swords of Righteousness 
has threatened to kill the four if U.S. 
and Iraqi authorities don't free all prisoners by Saturday.
A French aid worker and a German citizen are 
also being held by kidnappers.
During prayers in the al-Imam al-Aadam mosque in Baghdad's 
predominantly Sunni Arab neighborhood of Azamiyah in north Baghdad, 
cleric Ahmed Hassan demanded that the four charity workers be 
released.
I stress on the necessity to release the four kidnapped foreigners 
who have helped the residents of Azamiyah, he said as residents 
held aloft protest banners.









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Karakteristik JIL: Pakai Nama Islami - Re: [indonesiaraya] ?

2005-12-09 Terurut Topik tony picasso


RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Udahlah, gak usah bawa bawa 
nama orang nyang gak ada urusan ama milis 
ini, bukan anggauta milis, gak baca milis ini, dan gak ada urusan 
dengan ente..
Gak usah sebut sebut kristal, yang ente tokh gak pernah lihat ..

  TP: don, ente salah besar! Ane juga pernah ke Austria dan tau banyak mengenai 
tuh Kristal, and malah ane sempet liat tampang (asli) dakocan lu!!!  
Tetap aja dalam thread: thema nama islami oleh mas Nizami. Nah ane 
jawab, ada juga nama Kristiani oleh nyang bukan Kristiani. Tetap 
dalam thread! gak usah pindah pindah...

   
  TP: Oh ane gak ada masalah ama thread yg diungkapkan oleh mas Nizami, ane 
hanya mengomentari bacotan lu doang yg rada nyindir2 spt biasanya.  Ente alergi 
berat ama nickname aye rupanye yeh, hehehe...!

   
  kata mas Nizami nama Ilsami dipake ama orang nyang athetist, nah 
ane bilang  ada nama Kristiani, jadi bule, dipake ame orang shit 
brown...non bule..
   
  TP: Shit Brown?  dipaksain banget kesannye!  Katenye bhs Inggris lu dah 
canggih don!  Parah banget dah lu!

Udeh ye? ane mo cuti, nih jalan jalan, pulkam Natalan...taon baruan..

  TP: Wah sama2 donk!  Ane juga akan ke Bali akhir desemberan ini!  Have a nice 
trip, don!!!




--- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] 
wrote:


 RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 ...Loe bilang malu ketauan nama ente ke Ane, lha sejak kapan ente 
 tau
 nama asli Ane? Ente gak kan pernah tau don, ngibul aje bisanye ente
 nih...
 
 
 
 
 * mau tau nama ente? bakal ape? siapa nyang mau tau? kan orang 
 yang siap kibul biasanya ngumpetin diri dibalik nick nickan..
 
 buat ape ane ngomong yang nggak betil? ane pake logo jatidiri 
 ane..ane kasihtau siape ane, tak peduli siapa yang kenal ane 
pribadi, 
 emang kenape?
 
 Mas Nizami kan ngeluh, bapak bapak JIL pake nama islami, nah ane 
 bilang, ada nyang pake nama Kristiani, kenape ente sewot? ente juga 
 anti JIL? ente mau bikin ape?
 
 
 
 
 
 
 
 
 
**
*
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 
**
*
 
__

 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Reading only, http://dear.to/ppi 
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 -
   YAHOO! GROUPS LINKS 
 
 
 Visit your group ppiindia on the web.
 
 To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
 
 
 -
   
 
   
 
 
 
 -
  Yahoo! Personals
  Skip the bars and set-ups and start using Yahoo! Personals for free
 
 [Non-text portions of this message have been removed]








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]





  SPONSORED LINKS 
Cultural diversity   Indonesian languages   Indonesian language learn   
  Indonesian language course 

-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group ppiindia on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  





-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg 

[ppiindia] US military will request $100 Billion for Iraq next year! Hot Damn!

2005-12-09 Terurut Topik tony picasso
http://thinkprogress.org/2005/12/07/murtha-100b/ BREAKING: Military 
Will Request $100B For Iraq Next Year, Murtha Reveals   During his response to 
President Bush this afternoon, Murtha revealed, for the first time, that the 
Pentagon will ask for an additional $100 billion for operations in Iraq next 
year:
MURTHA: Twenty years it’s going to take to settle this thing. The American 
people is not going to put up with it; can’t afford it. We have spent $277 
billion. That’s what’s been appropriated for this operation. We have $50 
billion sitting on the table right now in our supplemental, or bridge fund we 
call it, in the Appropriations Committee. They’re going to ask for another $100 
billion next year.
  …
  QUESTION: Can we come back to the $100 billion? You said that you expect the 
military to ask for $100 billion. Where are you getting that figure?
  MURTHA: Where I get all my figures: the military.
  Murtha has reason to know. He’s the ranking member of the House Defense 
Appropriations Subcommittee. The total cost of the Iraq war is quickly 
approaching the cost of Vietnam, which lasted 8 years. 
  UPDATE: Crooks and Liars has the video. 
   
   




-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] BIODIESEL - LAST YEAR

2005-12-09 Terurut Topik anton john hartomo
 
Kansas salt mine becomes first to use B100 biodiesel  Date Posted: 
12/24/2004
HUTCHINSON, Kan. ñ Air quality is a critical issue for workers who use 
diesel engines in confined spaces, and using biodiesel fuel in mining equipment 
is one way to help protect their health. Today, the Kansas Soybean Commission 
(KSC), Hutchinson Salt Company and National Biodiesel Board (NBB) hosted a tour 
of the salt companyís mine in Hutchinson, Kan. The Hutchinson Salt Co. is the 
first mine of any kind to use B100 (100 percent biodiesel). 

Biodiesel is a renewable, alternative fuel to petroleum diesel, and is made 
from soybeans grown in the United States as well as other fats and vegetable 
oils. It burns cleaner, reduces emissions like particulate matter by 47 percent 
and cuts carcinogens 80-90 percent. Biodiesel is sulfur-free, non-flammable and 
biodegrades faster than sugar. 

ìWe use B100 biodiesel in everything underground that runs on diesel,î said Max 
Liby, VP of Manufacturing for the mine. ìThe main benefit is weíve cleaned up 
soot in the air and have cut particulates. Workers, particularly the operator 
of the loaders, like the soy biodiesel much better because they say 
particulates do not get in their nostrils and the air is noticeably cleaner. 
Also, lubricity is much greater than if we used regular diesel fuel, so the 
injector pumps and injectors work more efficiently. The soy biodiesel actually 
cleans the injectors,î he said. 

Hutchinson Salt Co. began using biodiesel in June 2003, and used 31,229 gallons 
of B100 in the first year. 

ìBiodiesel is a great fuel for use inside mines,î said Harold Kraus, soybean 
farmer and NBB Director. ìIt is made from a natural product, so the air mine 
workers breathe from B100 is also natural. Besides cutting emissions, biodiesel 
also has a pleasant odor when it burns,î he said. 

ìSoybeans are important to Kansas not only for the vegetable oil biodiesel 
comes from, but also for the animal industry, as Kansas is the largest producer 
of packed beef in the United States,î Kraus said. ìThe animal industry is the 
largest user of soybean meal, for its feed, plus the waste fat from animals can 
be made into biodiesel,î he said. 

Biodiesel is the first and only alternative fuel to have fully completed the 
Heath Effects testing requirements of the Clean Air Act. Dr. Bailus Walker, 
MPH, past president of the American Lung Association of Washington, D.C., said, 
ìThere is a recognition that petroleum-based products, with their toxins, are 
affecting the health of the people. Thereís no question about it; the 
epidemiological data is there, and it is solid. We need to explore in a more 
aggressive way alternative fuels. I would strongly recommend, as a health 
professional, we take a hard look at what is being accomplished with 
biodiesel.î 

The salt mine is one of more than 500 fleets using biodiesel. That number is 
expected to continue to rise, in part due to a biodiesel tax incentive bill 
that will take effect as law on January 1. The tax incentive should make 
biodiesel more accessible to the general public as it will significantly narrow 
the cost gap between biodiesel and regular diesel fuel, which will in turn fuel 
demand and supply. 

Other biodiesel users include the Missouri Department of Transportation, all 
four branches of the military, NASA, Harvard University, the National Park 
Service, U.S. Postal Service, L.L. Bean and others. About 300 retail filling 
stations make various biodiesel blends available to the public, and more than 
1,000 petroleum distributors carry it nationwide. Biodiesel offers similar fuel 
economy, horsepower and torque to petroleum diesel while providing superior 
lubricity. 

The Hutchinson Salt Companyís main product is highway salt for inclement 
weather. Clients include the states of Missouri, Kansas, Oklahoma, Iowa and 
Illinois, and the city of Chicago. 

More information on the Kansas Soybean Commission is found at 
www.kansassoybeans.org. Readers can learn more about biodiesel by visiting 
www.biodiesel.org.



-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg 

[ppiindia] India beats US on direct investment destination

2005-12-09 Terurut Topik tony picasso
Kita kapan bisa begini?!
   
  http://www.bangkokpost.com/breaking_news/breakingnews.php?id=66839
   
   
   
  India beats U.S. on direct investment destination

New Delhi (dpa) - India has displaced the U.S. as the second-most attractive 
destination for foreign direct investment (FDI) in the world, news reports said 
Friday. 

An annual survey of executives from world's largest companies ranked China as 
the most favoured destination for the fourth consecutive year. 

Global management consulting firm AT Kearney, which conducted the survey, said 
the U.S. had slipped to the third place, occupied by India last year. 

According to Kearney's confidence index, China scored 2.197 points on the 
Foreign Direct Investment attractiveness ranking while India scored 1.951 
points. 

India leads the list of countries with the highest level of investor optimism, 
with over 47 per cent expressing a positive change in outlook as compared to a 
year ago, the Times of India reported. 

Kearney said Britain maintained the fourth place, followed by Poland, Russia 
and Brazil. Kearney said Germany declined from fifth to ninth, France from 
sixth to 14th, Italy from ninth to 19th and Spain from 13th to 17th place. 

The U.S. has lost ground mainly in the light manufacturing and financial 
services sector. 

India, on the other hand, has become more attractive because of relaxation of 
ownership restrictions in telecom and positive developments in heavy and light 
manufacturing industries as well as in the wholesale and retail sectors despite 
uncertainty about liberalisation, the Business Standard said. 

India is on the cusp of an FDI take-off. However, for India to harness 
manufacturing investor interest and evolve into an FDI capital-intensive hub, 
the government must maintain its reform orientation and overcome narrow 
business interests, Paul Laudicina, managing director of AT Kearney's Global 
Business Policy Council, said. 

Kearney noted that India has yet to build a critical mass in FDI, having 
started investment-attracting reforms in 1991. China's pro-FDI regime has been 
in place since 1979. 

Despite its perceived attractiveness as an investment destination, last year 
India attracted FDI inflows of only 6 billion dollars, compared to China's 62 
billion dollars and U.S.'s 121 billion dollars.

-


   


-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/YNG3nB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] MANA BILL GATES LIRIK IPTEKwan KITA ?

2005-12-09 Terurut Topik anton john hartomo
 
  Better Bananas, Nicer Mosquitoes the New York TimesBy 
DONALD G. McNEIL Jr.


  Published: December 6, 2005
SEATTLE - Addressing 275 of the world's 
  most brilliant scientists, Bill Gates cracked a joke:
  I've been applying my imagination to the synergies of this, he said. We 
could have sorghum that cures latent tuberculosis. We could have mosquitoes 
that spread vitamin A. And most important, we could have bananas that never 
need to be kept cold.
  They laughed. Perhaps that was to be expected when the world's richest man, 
who had just promised them $450 million, was delivering a punchline. But it was 
also germane, because they were gathered to celebrate some of the 
oddest-sounding projects in the history of science.
Skip to next paragraph  Reuters
  THE CHALLENGE Bill Gates has pledged $450 million to long-shot research 
projects in global health. 

 Cassava Production   

  Disrupting the Mosquito's Sense of Smell   


   Without Refrigerators or Needles   


 Jean-Marc Bouju/Associated Press
  Projects supported by the Gates Foundation include understanding immunity to 
H.I.V. among Kenyan prostitutes. 



  Their deadly serious proposals - answers to the Grand Challenges in Global 
Health that Mr. Gates posed in a 2003 speech in Davos, Switzerland - sounded 
much like his spoofs: laboratories around the world, some of them led by Nobel 
Prize winners, proposing to invent bananas and sorghum that make their own 
vitamin A; chemicals that render mosquitoes unable to smell humans; drugs that 
hunt down tuberculosis germs in people who do not even know they are infected; 
and vaccines that are mixed into spores or plastics or sugars and can be 
delivered in glasses of orange juice or modified goose calls. 
  What Mr. Gates had outlined at Davos were the greatest obstacles facing 
doctors in the tropics: Laboratories are few and far between. Vaccines spoil 
without refrigeration and require syringes, which can transmit AIDS. Mosquitoes 
develop resistance to all insecticides. Crops that survive in the jungle or 
desert often have little nutritive value. Infections outwit powerful drugs by 
lying dormant. 
  His offer - originally $200 million, raised to $450 million after 1,600 
proposals came in - was to make sure that innovation wasn't reserved just for 
big-ticket items like cancer and heart disease, said Dr. Carol A. Dahl, the 
foundation's director of global health technologies, who ran the conference.
  The winning teams, which were named in June,came from as far away as 
Australia and China, withresearch partners all over Africa and Southeast Asia. 
Over three days in a Seattle hotel, the 43 team leaders delivered 10-minute 
summaries of their plans, quizzed foundation officials about details of the 
grants and discussed possible ethical quandaries with bioethicists from the 
University of Toronto. 
  (The most common questions were about the one ironclad rule: grantees may 
patent anything they discover, but must make it available cheaply to poor 
countries. An ethical concern common to many projects is that they will 
eventually require clinical trials on impoverished Africans or Asians with 
little understanding of informed consent.) 
  In the hallways and over cocktails and dinners - all paid for by the 
foundation - virologists and neurologists talked with plant biologists and 
nanoparticle physicists, sometimes finding ways to help one another. For 
example, a scientist with plans to improve vitamin-fortified golden rice 
asked the designer of a hand-held laboratory to test blood for pathogens 
whether it could be modified to test blood for iron and vitamins.
  Mr. Gates, in an interview, sidestepped a request to name his favorite 
projects. Oh, I love all my children, he said. 
  But he remained brutally realistic about where his children - and the money 
he lavishes on them - were likely to end up. Eighty percent of these are 
likely to be dead ends, he said. But even if we have a 10 percent hit rate, 
it will all have been worthwhile.
  What follows is a selection of the winning projects.
  Dried Vaccines
  The only scientist to emit a goose honk during his presentation was Robert E. 
Sievers, who was illustrating inexpensive straws with useful vibrations. 
  Dr. Sievers, the chief executive of Aktiv-Dry, a Colorado company that turns 
liquids into superfine powders, is trying to develop a measles vaccine that can 
be stored dry and inhaled.
  He proposed turning it into glassy particles around a matrix of trehalose, 
the sugar that allows brine shrimp cysts to survive dried out for years but 
hatch into wriggling creatures in seawater. (The shrimp are perhaps better 
known as the amazing live sea monkeys advertised in comic books.)
  For the powder to reach the lungs instead of sticking to the straw or the 
throat, the particles must be dispersed evenly in the airstream. Vibration 
helps, and he tested oboe reeds, New Year's 

[ppiindia] RAMERAME KE CINA AJA AH

2005-12-09 Terurut Topik anton john hartomo
China Grows as Study Hotspot for U.S. Students


  By MARGO BUCHANAN
  International Herald Tribune
  Published: December 8, 2005
China's rise as an economic powerhouse is resulting in a rapid expansion of 
its system of higher education, making it the fastest-growing destination for 
American foreign exchange students, a study has found. 
 
 The number of American students seeking higher education in China has 
never been greater, increasing by 90 percent from 2002 to 2004, according to 
the study by the Institute of International Education, a research organization 
based in New York. 


  At the same time, increasing numbers of Chinese students are attracted by 
university training in the United States, solidifying America's position as the 
top destination for Chinese students abroad, according to the study, which was 
financed by the U.S. State Department. 
  Alan Goodman, president of the institute, ties the phenomenon to the pace of 
change in China, which is spending billions of dollars to expand and transform 
its higher educational facilities into world-class institutions. 
  This is a real measure of the impact of globalization, Goodman said during 
a recent visit to Paris during which he highlighted the study's results on 
China. The only way an American student is going to understand what a Chinese 
student might think about our country and its policies is to sit next to one in 
class. 
  The building spree in China is helping fuel student visits by Americans and 
other foreigners, drawn by the better facilities now available and by the 
prospect of gaining expertise in the world's most populous country. 
  A total of 4,737 American students enrolled in Chinese universities in the 
2003-2004 academic year, the institute's study found, up from 2,493 students 
the previous year. 
  The jump in enrollment stems in part from a rebound in study in East Asia 
following the SARS epidemic, which closed down several programs in spring and 
summer 2003. Just before that severe acute respiratory syndrome outbreak, 
however, the number of American students studying in China increased at a 
faster rate than any of the other top 15 destination countries, rising 33 
percent from 2000 to 2001. The enrollment figures this year are 21 percent 
higher than the pre-SARS mark. 
  China now ranks ninth as a host destination for American students, advancing 
from the No. 12 spot a year earlier. Britain continues to be the leading 
destination, attracting 16.8 percent of all American students who study abroad, 
the study found. 
  Jobs are an important consideration for American students heading to China, 
according to Chih-Ping Chou, professor of East Asian Studies at Princeton 
University. 
  China is a job market, Chou said. Twenty years ago only those interested 
in Chinese literature would study Chinese language. Now all professions have 
opened up. 
  For Chinese students in America, training in the United States has benefits 
beyond exposure to a new culture. 
  Chinese students are more competitive if they've studied in the U.S., 
Denise Chu, overseas program manager for the Center of East Asian Studies at 
Stanford University, said by telephone. 
  The Chinese government has a lot of incentive programs to recruit Chinese 
students once they've studied in the U.S., he said. They can get a higher 
salary and a better future. 
  In the 2004-2005 academic year, China sent more than 62,000 students to the 
United States, nearly 60 percent more than a decade earlier, the study showed. 
The Chinese now represent 11 percent of foreign students in the United States, 
the second-largest group behind students from India, according to the study. 
  Nationwide in China, the number of students enrolled in higher education has 
more than doubled in less than five years. In 2000, the country counted 5.8 
million university students; by 2004, that number had rocketed to 13.3 million. 
  But for some, quick growth does not necessarily translate into top-class 
education, and this is one reason why some Chinese students enroll abroad. 
  I came to the U.S. because I think the quality of higher education is much 
better here, said Tao Xie, a fifth-year Chinese graduate student of American 
politics at Northwestern University. 
  China's educational system is undergoing fundamental changes at the moment, 
Xie added. But it still has a long way to go.




   



-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***

[ppiindia] Fwd: Mr Bean .

2005-12-09 Terurut Topik indah nuritasari



Subject: [i-mania] Mr Bean .

BRAIN TUMOR

Doctor: I regret to tell you that you have a brain tumor.
Mr. Bean: Yesss!!! (jumps in joy)
Doctor: Did you understand what I just told you?
Mr. Bean: Yes of course, do you think I'm dumb?
Doctor: Then why are you so happy?
Mr. Bean: Because that proves that I have a brain!

 

 MR. BEAN WHILE IN GRADE SCHOOL
Teacher: What is 5 plus 4?
Mr. Bean: 9
Teacher: What is 4 plus 5?
Mr. Bean: Are you trying to fool me, you've just twisted the 
figure,
the answer is 6!!

 

WHILE IN A DRUG STORE

Mr. Bean: I'd like some vitamins for my grandson.
Clerk: Sir, vitamin A, B or C?
Mr. Bean: Any will do, my grandson doesn't know the alphabet yet!!


 

CHATTING WITH HIS FRIEND

Friend: how   many women do you believe must a man marry?
Mr. Bean: 16
Friend: Why?
Mr. Bean: Because the priest says 4 richer, 4 poorer, 4 better and
4 worse.


 The Film

Friend: How was the tape you borrowed from me, is it Ok?
Mr. Bean: What do you mean ok, I thought it's a horror film.
I didn't see any picture.
Friend: What tape did you took anyway?
Mr. Bean: Head Cleaner.

 
Mr Bean Mom's
Mr. Bean: (crying) the doctor called, Mom's dead.
Friend: condolence, my friend.
After 2 minutes Mr. Bean cries even louder
Friend: what now?
Mr. Bean: my sister just called, her mom died too!

 

Spelling lesson

Mr. Bean's Son: Dad, what is the spelling of
successfulis it one c or two c?
Mr. Bean: Make it three c to be   sure!




-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.




-
YAHOO! GROUPS LINKS  
  
  
Visit your group i-mania on the web.
 
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.  
  
  
-
  
  
  



 

test'; 

-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Karakteristik JIL: Pakai Nama Islami - Re: [indonesiaraya]

2005-12-09 Terurut Topik king_of_tort
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Alvin Daniel 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 betul...

 Ngawur! nama itu punya arti tersendiri,itu bagi yg punya 
idealisme tinggi, nggak hidup asal bernafas, dan seperti yg saya 
duga, nama anda yg tidak mengisyaratkan idealisme sama sekali 
ternyata juga miskin karakter persis kayak arti nama anda, makanya 
anda cuma bisa ngekor aja... dan main sambar betul tanpa mau 
berfikir lebih dalam lagi.


 nama itu cuma kulit aja kok, ga ada hub-nya dgn kepribadian 
 dan pola pikir..

 Siapa bilang? namanya Cheng Hoo, itu artinya orang China, 
berkepribadian kayak orang China, dan punya pikir kayak orang China 
juga, nggak kayak orang TimTim, kalau ternyata dia 
tidakberkepribadian dan tidak punya pola pikir macam orang China 
sesuai namanya, maka dia itu PENIPU. Isi yang bagus tergantung juga 
sama kulitnya, isi duren bisa bagus karena kulit duren sanggup 
melindungi isinya itu tadi,coba kalau kulit duren macam kulit apel, 
mana ada duren bisa berbuah seenak dan seharum itu?



 banyak kerabat2 saya bernama 'terbalik', misal : michael, teddy, 
 johnny beragama islam.
 lalu tetangga saya namanya ahmad, beragama katolik...

 Itu artinya sahabat2 anda adalah tukang tipu semuanya,atau 
setidaknya miskin karakteristik sebagai akibat dari miskinnya 
idealisme itu tadi...


 
 nah kan, gak apa2 toh...punya nama seperti itu...ga bikin rugi 
 orang lain ...

 Tambah ngawur! Kalau nama Azahary atau Al Farouk itu itu 
ternyata beragama kristen itu ARTINYA mereka telah menipu seluruh 
dunia dan telah sukses membohongi umat islam karena mereka menjadi 
ragu2 untuk menindak tegas terhadap dua nama yg islami tapi terroris 
tersebut.

So, masih kagak percaya nama itu punya arti? Coba nanti kasih nama 
anak anda misalnya,Monyet, atau Kerbau,atau Tolol atau Moron,Toh 
cuma nama?

Mikir dikit dong,jangan asal setuju dan main akr aja, itu 
budaya jaman kegoblokan.


 
 
 
 peace,
 
 
 
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  
  dulu ada orang yang diberi nama jawa (hindu?) oleh orang 
 tuanya,
  kelak setelah dewasa mereka menjadi tokoh islam dan 
 nasional:
  prawoto mangkusasmito, kasman singodimedjo, sukiman, 
 dll
  
  sekarang pun masih ada: utomo dananjaya, sulastomo,
  sukidi, dll...
  
  ada pula panggilan khas: gus dur, (xanana) gusmao,
  gus nizami, dll
  
  ya, apalah arti sebuah nama. yang penting kelakuan
  dan ahlaknya.
  
  salam,
 







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Jangan gegabah pecat Dirut Pertamina

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=HEADLINEid=33950

9 December 2005 - 14:16


Jangan gegabah pecat Dirut Pertamina


JAKARTA-Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sugiharto diharapkan 
tidak mengulangi kesalahan yang sama sebelum memutuskan mengganti Widya Purnama 
sebagai Dirut Pertamina. Jangan sampai keputusan yang dilakukan memberhentikan 
Widya Purnama akan menuai hasil sebagaimana ketika memberhentikan Achmad 
Djunaedi sebagai Dirut Jamsostek yang berujung pada kalahnya dia di PTUN 
Jakarta. 

Sugiharto tidak boleh gegabah dan ceroboh lagi, memecat Dirut Pertamina di 
tengah jalan, hanya karena ada desakan dari DPR, kata Ketua LBH BUMN, Arief 
Poyuono, SE kepada wartawan di Jakarta, Kamis. 

Arief menegaskan pemberhentian Widya Purnama tidak boleh hanya didasarkan pada 
desakan DPR, tanpa bisa menunjukkan bukti-bukti konkrit terpenuhinya 
unsur-unsur yang dibenarkan dalam aturan perundang-undangan yakni Pasal 17 UU 
no.19 Tahun 2003 yang mengatur pemberhentian direksi BUMN sebelum habis masa 
jabatannya. 

Dalam aturan perundangan disebutkan, bahwa pemberhentian itu haruslah dilihat 
apakah yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah 
disepakati dengan kontrak manajemen atau tidak. Lalu apakah Widya Purnama telah 
tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. 

Sementara itu Habiburrohman,SH Direktur Eksekutif LBH BUMN, minta agar Menteri 
BUMN jangan mengeluarkan statemen yang bernada provokasi, dan tidak berdasar 
hukum mengenai rencana pemberhentian dan penggantian Dirut Pertamina. Kalau 
dilihat dari berbagai sisi, Widya Purnama memiliki track record yang bagus, dan 
punya nasionalis yang tinggi, serta penuh dengan inovasi dalam memajukan 
Pertamina. 

Hal ini terlihat dari keberhasilan Pertamina di bawah kepemimpinannya yang 
memperoleh deviden Rp 12 triliun, dan juga keberhasilannya dalam menggandeng 
perusahan Petro China dan Libya untuk bekerjasama dan berinvestasi di 
Indonesia. Seharusnya Widya dapat gelar pahlawan, bukan malah mau diganti. LBH 
BUMN siap melawan Sugiharto kalau dia berani mengganti Widya Purnama, 
tegasnya.(asa)

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] [12] Bartahallul Kubra, Memungut Rambut Di Lantai Masjid

2005-12-09 Terurut Topik Darwin Bahar
Jumat 14 Februari, menjelang Shubuh

Hari itu adalah hari kesepuluh kami berada di Tanah Suci, berihram dan 
melafazkan niat umrah haji di Bandara King Abdul Azis yang kami jadikan 
miqat dan melaksanakan hari itu juga bagian pertama dari ritual haji 
tersebut , lalu bertahallul, atau hari keenam sejak kami berihram di 
pemondokan, melafazkan niat haji, berangkat untuk berwukuf di Arafah, 
mabit di Muzdalifah, mabit dan melempar tiga jumrah di Mina.

Dan pagi ini kami akan menjalani fase terakhir: Tawaf Ifadah dan Sa’i 
Haji, lalu bertahallul qubra. Secara fisik tugas kami melaksanakan 
seluruh ritual haji akan segara selesai.

Dalam sepuluh hari itu sudah banyak yang kami lakukan dan kami alami 
baik secara bersama maupan secara individual. Sebagian tidak jelas, 
apakah itu mimpi, apakah itu riyata. Tidak jarang kegiatan tersebut kami 
lakukan dengan berurai air mata.

Secara fisik saya tidak sesegar hari pertama kali saya datang. Asma yang 
datang menyerang secara tidak diduga,. Tetapi dengan pertolongan dan 
kasih sayang Allah SWT, sejauh ini hal itu tidak menghalangi saya 
melaksanakan ritual-ritual yang harus dilakukan sebaik apa yang 
dilakukan jemaah lainnya. Namun secara fisik sakit itu tetap menguras 
stamina dari tubuh saya yang hanya terbuat dari daging, darah dan tulang 
ini.

Hari itu langkah saya agak goyah, muka saya agak pucat, namun secara 
spritual saya tidak kurang suatu apapun. Ada perasaan yang tidak 
sepenuhnya saya mengerti dan dapat diuraikan terhadap bangunan suci 
Masjidil Haram dengan Ka’bah kubus kosong terbuat dari batu yang 
terletak di tengahnya, perasaan cinta yang aneh. Akan tetapi, seperti 
dikemukakan intelektual Iran Dr. Ali Shariati, bangunan-bangunan 
tersebut hanyalah “penunjuk jalan”, sebagai “benchmark”.

“Dan Allah adalah tujuan perjalanan” (Al Qur’an, S 24:42).

Pagi itu sebelum Shubuh kami bersama Pak Ustadz sudah berada di 
pelataran tawaf, menjalani fase terakhir, melakukan Tawaf Ifadah dan 
Sa’i Haji. Hari itu kami tidak lagi memakai pakaian ihram, tetapi secara 
prinsip kami masih berihram. Sebentar lagi secara fisik status ihram 
tersebut akan berakhir.

Secara fisik saya tidak sesegar di hari pertama kali kami datang dan 
melaksanakan tawaf umrah haji. Pagi itu langkah saya agak goyah dan 
wajah saya agak pucat. Karena itu pada saat tawaf saya mendapat 
perhatian dan keprihatinan yang agak berlebihan dari isteri saya Kur dan 
rekan-rekan sesama jemaah.

Khaidir, lelaki asal Maninjau yang santun itu bertawaf di sebelah kiri 
saya dan sebentar-bentar menoleh kepada saya. “Ente jangan melihat ke 
luar, tetapi ke dalam (maksudnya ke arah Ka’bah)”, tegur Pak Ustadz.

Kur bertawaf dengan tangan yang satu memegang kencang-kencang baju 
seorang jemaah dan tangannya yang lain memegang tangan saya dan 
sebentar-sebentar mengawasi saya.

“Ibu kok keder banget sih!” tegur Pak Ustadz melihat cara Kur bertawaf 
yang agak “aneh” tersebut .

Dengan perlahan saya tarik tangan Kur, dan kami kembali bertawaf sembari 
berpegangan tangan.

Setelah tawaf beberapa putaran, kami mendengar Azan Subuh. Kami berhenti 
tawaf dan membentuk saf dengan ruang yang sangat sempit sehingga waktu 
sujud kami harus melakukannya dengan menyurukkan kepala kami di 
sela-sela jemaah satu dengan jemaah yang lain yang ada di depan kami.

Selesai shalat kami meneruskan tawaf kembali sembari berpegangan tangan 
sampai selesai.

Ternyata, sekalipun awalnya langkah saya agak goyah, saya dapat berjalan 
dan mengakhiri tawaf yang selama tujuh putaran itu dengan tegak dan tegar.

Ketika berkumpul kembali dengan rombongan dan siap-siap untuk bersa’i, 
Pak Ustadz bertanya kepada seorang jemaah yang terlihat masih segar 
bugar: ”Sudah tawaf belum?”

“Belum ‘stad” jawabnya anteng. Saya lihat Pak Ustadz terkejut dan 
bertanya: “Lho, kok belum?”

“Kan belum ada instruksi” jawabnya lagi. Saya dengar Pak Ustadz 
beristigfar lalu mengajak jemaah tersebut membaurkan diri kepada jemaah 
yang sedang bertawaf.

Begitulah kondisinya, beberapa jemaah sangat tergantung kepada Ustadz 
Pembimbing. Sesutu hal yang sangat tidak semestinya.

Setelah beristihat sejenak, kami melanjutkannya dengan Sa’i , yang juga 
dapat kami laksanakan dengan lancar dan mengakhirinya dengan lengkap di 
Marwah.

Dan tibalah saatnya untuk bertahallul qubra, mengakhiri secara lahiriah 
semua rukun dan wajib haji sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW, 
yang ditandai dengan pemotongan rambut.

Tibalah saatnya, kalau kami suka untuk menambah “Haji” dan “Hajah” di 
depan nama kami. Tetapi jelas, bukan itu tujuan kami menempuh jarak 
ribuan kilometer meninggalkan keluarga dan pekerjaan berhari-hari.

Dengan bertahallul qubra, maka gugurlah semual larangan ihram, yaitu: 
mencukur rambut, memotong kuku, memakai wangi-wangian, memakai pakaian 
biasa, membunuh binatang buruan (semuanya gugur setelah bertahallual 
awal) dan melakukan hubungan suami-isteri.

Karena tidak melihat seorangpun jemaah dari kafilah kami, saya mendekati 
seorang jemaah haji 

[ppiindia] [13] Seperti Ruang Perawatan di RSCM Bagi Para Pasien Yang Tidak Mampu Membayar

2005-12-09 Terurut Topik Darwin Bahar
Selasa 18 Februari

Pagi itu Kur dapat pemberitahuan dari Pak Ketua Kafilah bahwa kami dan 
suami-istri Yogaswara dapat kamar terpisah di lantai satu di dekat Aula 
dan Mushola. Pak Yogas, pensiunan Kepala Cabang sebuah Bank BUMN di 
Jakarta yang menderita batuk---penyakit khas mayoritas jemaah 
haji---yang tidak sembuh-sembuh. Kebetulan Pak Yogas dan isterinya Bu 
Atin berasal dari Kuningan, jadi satu kampung dengan Kur, sehingga kami 
cepat akrab dengan mereka.

Memang ada beberapa masalah. Misalnya saya tidak begitu tahan kalau AC 
yang letaknya bertentangan dengan tempat tidur saya disetel terlalu 
dingin. Tetapi ini bisa diatasi, yaitu kalau terlalu dingin, saya tidur 
dengan menyelimuti badan saya dengan karpet yang baru dibeli Kur di 
Pasar Seng untuk ruang shalat di rumah kami.

Kondisi saya sekalipun agak sedikit membaik, secara umum tidak banyak 
banyak berubah, kehilangan nafsu makan dan susah minum air, padahal 
banyak makan dan minum merupakan prakondisi agar kesehatan saya segera 
pulih.

Rabu 19 Februari

Merasa agak enakan saya dengan Kur pagi itu shalat Shubuh di Masjidil 
Haram. Kur yang sebelumnya beberapa kali shalat di Masjidil Haram dengan 
teman-temannya sekamar, sudah tahu tempat menunggu “angkot” yang ke arah 
pemondokan kami, sehingga kami tidak perlu berjalan kaki lagi ketika 
hendak pulang.

Kemudian Pak Yogas dan Bu Atin keluar agak lama, sehingga memungkinkan 
kami untuk melakukan sesuatu yang dilarang ketika berihram, khususnya 
sebelum bertahallul qubra, tetapi saat itu kembali sudah merupakan 
ibadah. Ya, sesuai dengan sabda Rasullulah, melakukan hubungan intim 
antara suami dan isteri adalah ibadah.

Alangkah indah dan manusiawinya Ajaran Islam.

Sore harinya saya mendengar dari Kur bahwa abangnya Mbak Lily, dosen FT 
USAKTI yang tadinya sekamar dengan Kur, adalah Koordinator dokter-dokter 
kloter haji Indonesia. Mengetahui dari Mbak Lily bahwa ada jemaah haji 
kafilah kami yang kondisinya agak payah, termasuk saya, dia meminta 
dokter Ifa agar mengirim kami ke RS Internasional yang dikelola 
Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Di sana para pasien diberi susu 
“khusus” sehingga dalam dua tiga hari kondisi pasien sudah fit kembali. 
Saya sendiri sebenarnya agak enggan untuk dirawat di RS karena merasa 
kesehatan saya tidak terlalu gawat. Apalagi Kur sudah bisa mendampingi 
saya setiap saat.

Kamis 20 Februari

Pagi itu Kur menelepon ke rumah memberi tahu bahwa saya akan dirawat di 
Rumah Sakit, yang kemudian diterima anak-anak, keluarga dan handai 
taulan dengan perasaan prihatin.

Sekitar jam 11 pagi kami, saya, Pak Imam yang menderita batuk-batuk 
disertai dengan suhu badan yang sering turun-naik dan seorang jemaah 
lagi yang juga suhu tubuhnya sering turun naik, yang saya tidak ingat 
namanya, bersiap-siap di lobby. Sesuai dengan ketentuan, dokter Ifa 
pertama-tama merujuk kami ke RS yang dikelola Pemerintah Indonesia di 
Mekah1.

Mula-mula banyak yang akan ikut mengantar ke Rumah Sakit. Tetapi karena 
tempat di ambulans yang sudah ditelepon dokter Ifa terbatas, akhirnya 
diputuskan bahwa yang akan mengantar hanya dokter Ifa, Ketua Kloter, Pak 
Ikhsan seorang pejabat Depag yang juga merupakan salah seorang pimpinan 
Kloter, isteri Pak Imam dan Kur. Dokter Ifa kemudian menelepon kembali 
dan minta kami untuk menyiapkan uang 20 riyal seorang untuk Pak Sopir 
ambulans. Selama menunggu itu, Dewi isterinya Andi duduk di sebelah saya 
sembari memegang tangan saya dan minta saya selalu membaca selawat.

Tunggu panya tunggu ambulans tak kunjung muncul, akhirnya diputuskan 
untuk menyewa “angkot” saja. Mengingat kesukaran yang mungkin timbul 
ketika hendak pulang, saya melarang Kur untuk ikut mengantar. Pak Ikhsan 
membantu membawa handbag saya yang membuat saya terharu melihat dia 
melakukanya dengan wajah ikhlas.

Walaupun sudah diberi alamat yang jelas, ternyata Pak Sopir angkot tidak 
mudah untuk menemukan Rumah Sakit tersebut. Kami melaju melwati Masjidil 
Haram bertanya kepada beberapa orang yang tetap tidak bisa menjelaskan 
kepada Pak Sopir di mana letak Rumah Sakit itu. Pak Sopir mulai terlihat 
kurang senang. Akhirnya kami bertemu dengan seorang laki-laki Arab yang 
terlihat berwibawa dan berbicara dengan agak keras kepada Pak Sopir. 
Setelah itu Pak Sopir balik arah dan alamaaak……, Rumah Sakit itu 
terletak di Wisma Indonesia yang berada di pinggir jalan yang kami 
lewati setiap kami pergi dan pulang dari Masjidil Haram.

Kami diminta menunggu di ruang tunggu dokter merangkap ruang tunggu 
apotik yang sukar dikatakan bersih dan terawat baik. Di ruang itu 
terdapat sebuah TV yang menayangkan acara yang disiarkan Indosiar yang 
rupanya bisa ditangkap di sana dengan menggunakan parabola, lengkap 
dengan iklan-iklan seronoknya. Petugas perempuan apotik bergantian 
keluar ke ruang tunggu menonton TV. Dari ruang tunggu tersebut saya saya 
melihat ruang perawatan di RS tersebut yang mengingatkan saya kepada 
keadaan di ruang perawatan di RS Fatmawati ketika wabah demam 

[ppiindia] Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=201572

Sabtu, 10 Des 2005,

Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren
Oleh Fauzi AM.*

Pernyataan pemerintah, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa jika perlu, 
pemberantasan terorisme dilakukan dengan meniru cara-cara Orde Baru, yakni 
mengawasi pesantren dan isi ceramah agama, direaksi keras para pemimpin Islam. 
Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi, misalnya, mengatakan, pernyataan pemerintah itu 
mengisyaratkan masih saratnya stigma dan label-label agama dalam melihat 
aksi-aksi terorisme (JPNN, 24/10/05).

Tertembaknya Dr Azhari Husin dalam operasi pemberantasan terorisme oleh 
Detasemen 88 Polri di Batu, Jawa Timur, menandai babak baru perkembangan aksi 
teroris di negeri ini. 

Publik mendapat bukti konkret bahwa tokoh teroris itu betul-betul ada. 
Azahari (bersama Noordin M. Top) merupakan prototipe utuh dalam definisi 
teroris yang dikeluarkan Amerika Serikat. Azahari tokoh cerdas, ekstremis, 
pelaku pengeboman, dan terkait jaringan terorisme global.

Tokoh lain yang memenuhi definisi teroris ala Amerika Serikat adalah Ustad Abu 
Bakar Ba'asyir. Ustad Ba'asyir dikenal sebagai pemimpin Pesantren Al Mukmin, 
Ngruki, Sukoharjo. Dia disebut-sebut sebagai tokoh domestik yang dianggap 
mempunyai jaringan terorisme yang sama. Bahkan, hingga kini, dengan dakwaan 
yang berubah-ubah, Ba'asyir tetap ditahan di Lapas Cipinang.

Berkaitan dengan pernyataan Wapres tersebut, mencari akar masalah terorisme di 
pesantren justru akan menimbulkan risiko dan biaya tinggi karena akan membuat 
stigma bahwa Islam identik dengan teroris. 

Karena itu, jika ada alumni pesantren yang bermasalah, orang itu saja yang 
dipermasalahkan, jangan institusi pesantrennya (Jawa: gebyah uyah). Sebab, jika 
institusinya dipermasalahkan, nama baik pesantren akan cedera dan itu tidak 
kondusif untuk melawan terorisme. 

Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang sejak zaman kolonial telah 
membantu bangsa Indonesia menuju gerbang kemerdekaan. Pesantren dimaksudkan 
untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada pendidikan. 

Pesantren juga berusaha mendidik para santri yang diharapkan bisa menjadi 
orang-orang yang mendalami pengetahuan keislamannya. Kemudian, mereka dapat 
mengajarkannya kepada masyarakat setelah para santri selesai menamatkan 
pelajarannya (nimbo kaweruh) di pesantren.

Wacana pendidikan pesantren di Indonesia menjadi suatu kontroversi setelah bom 
Bali pada 2002 diketahui bahwa beberapa orang tersangka dalam peristiwa 
tersebut diketahui berhubungan dengan dua pondok pesantren di Jawa, yaitu PP 
Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan PP Al-Islam di Lamongan, Jawa 
Timur. 

Fenomena pesantren memang sarat dengan aneka pesona, keunikan, kekhasan, dan 
karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki institusi lainnya. Dalam dunia 
pesantren, posisi pemimpin pesantren (kiai) merupakan figur sentral. Sebagai 
pemimpin pesantren, watak dan keberhasilan pesantren banyak bergantung kepada 
keahlian dan kedalaman ilmu, karisma dan wibawa, serta keterampilan kiai. 

Kiai sebagai pembaca dan penerjemah bukanlah sekadar membaca teks, namun juga 
memberikan pandangan-pandangan pribadi, baik mengenai isi maupun bahasanya.

Selain kiai sebagai pilar utama pesantren, setidaknya ada empat pilar penyangga 
lain. Pertama, santri, yaitu para siswa yang belajar/mengabdi kepada sang kiai. 
Santri bisa disebut sebagai seseorang yang taat melaksanakan perintah agamanya. 
Kedua, pondok yang berupa asrama-asrama tempat tinggal santri. Sistem asrama 
ini merupakan ciri yang membedakan sistem pendidikan pesantren dengan sistem 
pendidikan lainnya. 

Ketiga, masjid/surau. Dalam tradisi Islam, kaum muslimin selalu memanfaatkan 
masjid tidak hanya untuk tempat beribadah, tapi juga sebagai lembaga pendidikan 
Islam. Misalnya, halaqoh dan muhadharah.

Terakhir adalah kitab-kitab Islam klasik atau umum disebut kitab kuning. Pada 
masa lalu, kitab kuning merupakan satu-satunya teks pengajaran formal yang 
diberikan dalam lingkungan pesantren. Namun, dalam perkembangannya, pesantren 
telah memasukkan pengetahuan umum selain kitab klasik (yang diterapkan di 
madrasah-madrasah). 

Dari pilar-pilar pesantren tersebut, setidaknya ada tiga yang mendapat 
perhatian serius, yaitu kiai, santri, dan kurikulum. Kitab-kitab fiqh, ta'lim 
muta'allim, dan tafsir yang digunakan kalangan pesantren tidak selalu seragam. 
Sebab, pada dasarnya, tidak ada kurikulum bersama di kalangan pesantren dengan 
kitab-kitab yang telah dibakukan. 

Jika kiai cenderung memahami Alquran dan sunah dengan pendekatan tafsir yang 
ekstrem, corak kurikulum dan output santri cenderung berpotensi ekstrem. 
Oleh karena itu, faktor sang kiai sangat menentukan hitam putihnya kurikulum 
yang diajarkan di sebuah pesantren.

Untuk mengontrol masuknya ajaran ekstrem ke pondok-pondok pesantren, salah satu 
di antaranya adalah perlu dibangun komunikasi antarkiai atau pimpinan pondok 
pesantren untuk saling 

[ppiindia] Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=201572

Sabtu, 10 Des 2005,




Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren
Oleh Fauzi AM.*

Pernyataan pemerintah, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa jika perlu, 
pemberantasan terorisme dilakukan dengan meniru cara-cara Orde Baru, yakni 
mengawasi pesantren dan isi ceramah agama, direaksi keras para pemimpin Islam. 
Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi, misalnya, mengatakan, pernyataan pemerintah itu 
mengisyaratkan masih saratnya stigma dan label-label agama dalam melihat 
aksi-aksi terorisme (JPNN, 24/10/05).

Tertembaknya Dr Azhari Husin dalam operasi pemberantasan terorisme oleh 
Detasemen 88 Polri di Batu, Jawa Timur, menandai babak baru perkembangan aksi 
teroris di negeri ini. 

Publik mendapat bukti konkret bahwa tokoh teroris itu betul-betul ada. 
Azahari (bersama Noordin M. Top) merupakan prototipe utuh dalam definisi 
teroris yang dikeluarkan Amerika Serikat. Azahari tokoh cerdas, ekstremis, 
pelaku pengeboman, dan terkait jaringan terorisme global.

Tokoh lain yang memenuhi definisi teroris ala Amerika Serikat adalah Ustad Abu 
Bakar Ba'asyir. Ustad Ba'asyir dikenal sebagai pemimpin Pesantren Al Mukmin, 
Ngruki, Sukoharjo. Dia disebut-sebut sebagai tokoh domestik yang dianggap 
mempunyai jaringan terorisme yang sama. Bahkan, hingga kini, dengan dakwaan 
yang berubah-ubah, Ba'asyir tetap ditahan di Lapas Cipinang.

Berkaitan dengan pernyataan Wapres tersebut, mencari akar masalah terorisme di 
pesantren justru akan menimbulkan risiko dan biaya tinggi karena akan membuat 
stigma bahwa Islam identik dengan teroris. 

Karena itu, jika ada alumni pesantren yang bermasalah, orang itu saja yang 
dipermasalahkan, jangan institusi pesantrennya (Jawa: gebyah uyah). Sebab, jika 
institusinya dipermasalahkan, nama baik pesantren akan cedera dan itu tidak 
kondusif untuk melawan terorisme. 

Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang sejak zaman kolonial telah 
membantu bangsa Indonesia menuju gerbang kemerdekaan. Pesantren dimaksudkan 
untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada pendidikan. 

Pesantren juga berusaha mendidik para santri yang diharapkan bisa menjadi 
orang-orang yang mendalami pengetahuan keislamannya. Kemudian, mereka dapat 
mengajarkannya kepada masyarakat setelah para santri selesai menamatkan 
pelajarannya (nimbo kaweruh) di pesantren.

Wacana pendidikan pesantren di Indonesia menjadi suatu kontroversi setelah bom 
Bali pada 2002 diketahui bahwa beberapa orang tersangka dalam peristiwa 
tersebut diketahui berhubungan dengan dua pondok pesantren di Jawa, yaitu PP 
Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan PP Al-Islam di Lamongan, Jawa 
Timur. 

Fenomena pesantren memang sarat dengan aneka pesona, keunikan, kekhasan, dan 
karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki institusi lainnya. Dalam dunia 
pesantren, posisi pemimpin pesantren (kiai) merupakan figur sentral. Sebagai 
pemimpin pesantren, watak dan keberhasilan pesantren banyak bergantung kepada 
keahlian dan kedalaman ilmu, karisma dan wibawa, serta keterampilan kiai. 

Kiai sebagai pembaca dan penerjemah bukanlah sekadar membaca teks, namun juga 
memberikan pandangan-pandangan pribadi, baik mengenai isi maupun bahasanya.

Selain kiai sebagai pilar utama pesantren, setidaknya ada empat pilar penyangga 
lain. Pertama, santri, yaitu para siswa yang belajar/mengabdi kepada sang kiai. 
Santri bisa disebut sebagai seseorang yang taat melaksanakan perintah agamanya. 
Kedua, pondok yang berupa asrama-asrama tempat tinggal santri. Sistem asrama 
ini merupakan ciri yang membedakan sistem pendidikan pesantren dengan sistem 
pendidikan lainnya. 

Ketiga, masjid/surau. Dalam tradisi Islam, kaum muslimin selalu memanfaatkan 
masjid tidak hanya untuk tempat beribadah, tapi juga sebagai lembaga pendidikan 
Islam. Misalnya, halaqoh dan muhadharah.

Terakhir adalah kitab-kitab Islam klasik atau umum disebut kitab kuning. Pada 
masa lalu, kitab kuning merupakan satu-satunya teks pengajaran formal yang 
diberikan dalam lingkungan pesantren. Namun, dalam perkembangannya, pesantren 
telah memasukkan pengetahuan umum selain kitab klasik (yang diterapkan di 
madrasah-madrasah). 

Dari pilar-pilar pesantren tersebut, setidaknya ada tiga yang mendapat 
perhatian serius, yaitu kiai, santri, dan kurikulum. Kitab-kitab fiqh, ta'lim 
muta'allim, dan tafsir yang digunakan kalangan pesantren tidak selalu seragam. 
Sebab, pada dasarnya, tidak ada kurikulum bersama di kalangan pesantren dengan 
kitab-kitab yang telah dibakukan. 

Jika kiai cenderung memahami Alquran dan sunah dengan pendekatan tafsir yang 
ekstrem, corak kurikulum dan output santri cenderung berpotensi ekstrem. 
Oleh karena itu, faktor sang kiai sangat menentukan hitam putihnya kurikulum 
yang diajarkan di sebuah pesantren.

Untuk mengontrol masuknya ajaran ekstrem ke pondok-pondok pesantren, salah satu 
di antaranya adalah perlu dibangun komunikasi antarkiai atau pimpinan pondok 
pesantren untuk saling 

[ppiindia] Panacea for terrorism?

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20051209.E02irec=1


Panacea for terrorism? 
Arif Maftuhin, Yogyakarta



In his book, Dying to Win, Robert A. Pape, a political scientist at the 
University of Chicago and a columnist with the New York Times, presents 
interesting and useful facts to explain the phenomenon of suicide terrorism.

Collecting data from around the world from 1980 through 2003, he found these 
surprising facts: 

First, suicide terrorism is not just the product of Islamic fundamentalism. 

Second, the world's number one practitioners of suicide terrorism are the Tamil 
Tigers in Sri Lanka -- a secular, Marxist-Leninist group. 

Third, most suicide terrorist attacks occur as part of political-secular 
objectives. 

Many Islamic leaders and intellectuals in Indonesia share the assumption of a 
direct link between terrorism and Islamic fundamentalism. They believe a 
misinterpretation of jihad has brought about terrorism. After watching a video 
of three terrorists' last testament before committing suicide bombings in Bali 
in October, a senior ulema said the terrorists had misinterpreted Islam. Jihad, 
according to him, is not suicide. 

In fact there is no such misinterpretation of jihad. If we agree to use 
interpretation as a cognitive activity, then let us distinguish between two 
different levels of observing religious belief: Interpretation and 
actualization. 

To be a religious action, a religious text must be interpreted or constructed, 
and then implemented in actuality. To be an action of zakat (alms), religious 
texts are initially interpreted into a concept of zakat, and then Muslims bring 
the concept into practice. 

Distinguishing these two different levels, we would find that both moderates 
and hard-liner have a similar conceptualization of jihad, but differ in its 
implementation. They indeed share the meaning of jihad, but they have different 
rationalizations for doing or not doing jihad. 

We need to distinguish between these levels because many Muslim intellectuals, 
especially those who consider themselves moderate and liberal, assume that 
hard-liners do not understand what jihad is. The moderates divide jihad into 
two forms: violent and nonviolent jihad. They insist that the hard-liners 
should observe the higher level, nonviolent jihad rather than the lower, 
violent one. 

But do they think that suicide bombers in Palestine and Chechnya do not 
understand this concept? If we read Imam Samudra's book, in Indonesia's case, 
we find that he understands very well the two forms of jihad. However, he chose 
the violent form because he found the justification for it (his personal 
experience in Afghanistan may be one of his justifications). 

Now, assume that the moderate and liberal Muslims who advise the hard-liners to 
observe the nonviolent form of jihad are living in oppressed Chechnya, would 
they give the same advice? 

Thus, I would argue that the experience of the oppressed contributes more to 
suicide terrorism than the supposed misinterpretation of jihad. 

There is an example on how experience and context contribute more to 
radicalization than interpretation. In the next example, the very fatwa 
(interpretation) remains valid until today, but the observation of the fatwa 
has dramatically changed. 

No one deny that Nahdlatul Ulama, the country's largest Muslim organization, is 
a moderate and tolerant group. It stands in the fore in defending the plurality 
of the Indonesian state. The NU is exemplary in showing the rest of the world 
that Indonesian Islam is different from Middle Eastern Islam. 

However, when we refer to the fatwa (edicts) the NU issued during colonization 
and the preindependence era, we would find NU not that moderate. 

Like today's hard-liners who are not willing to wear western-style cloths, the 
NU had a fatwa about this. It ruled that wearing western-style clothes was 
haram because it made Muslims similar to the infidels. According to the Hadith 
upon which the fatwa was based, Muslims should not look like infidels. While 
the NU never annulled the edict, many of its members no longer observe it. 

During the independence struggle, the NU issued a heroic (or radical?) fatwa 
obliging every Muslim to join the battle (violent form of jihad) against the 
British army in Surabaya. 

While many Islamic leaders say that suicide is not jihad, what about a civilian 
equipped only with the legendary bambu runcing (sharpened bamboo) going into 
battle against the fully equipped British army? Is that not suicide? Look at 
the number of people who died in the battle. Roeslan Abdulgani once estimated 
the battle cost the lives of 10,000 Indonesians. 

No doubt that they were heroes and not foolish suicide fighters. 

The NU never annulled this edict, but instead reads it out every year as one of 
its greatest contributions to Indonesia. Its concept of jihad remains the same, 
but the context has changed

[ppiindia] Are Indonesians truly tolerance?

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20051209.E03irec=2



Are Indonesians truly tolerance? 
Muchammad Tholchah, Jakarta



It is commonly assumed that Islam is a tolerant religion, which is supported by 
normative evidence based on the Koran and Hadith.

If we look into Islam from a normative perspective, we will find that Islam is 
absolutely just, right, precise, tolerant and respectful of human rights. 
However, this approach is not necessarily an effective way to resolve the 
contemporary problems surrounding Islam because real facts often contradict 
Islamic teaching. 

Etymologically, tolerance means the willingness or an ability to allow 
something that one does not like or agree with to happen or continue. This 
means everyone has the right to do anything as long as it does not disturb the 
rights of others. It also can be interpreted to mean that nobody has the right 
to force others to do or believe as he or she believes. 

During the 32-year rule of Soeharto, he forced Indonesians to attend Pancasila 
indoctrination classes, which consisted of teaching moral values such as 
tolerance as the foundation for building a relationship with others. This 
policy resulted in a tolerant society. 

Indonesia is the world's most populous Muslim nation, which means one would 
expect everyday life to be based on Islamic teaching, yet corruption, violence 
and intolerance are increasing. This can lead people to assume that religion 
(Islam) has a double face. On the one hand, it teaches peace and respect for 
human rights. On the other hand, its teachings have become the main support and 
motivation for committing a crime. 

Terrorism and violence can strengthen the assumption that Indonesian Muslims 
suffer from pseudotolerance. In the past, most people pretended to be tolerant 
and pluralistic. After Soeharto's fall they began to express their true 
feelings. The conflict between Madurese and indigenous peoples in Sambas, West 
Kalimantan, or the burning of churches showed that many people misunderstood 
the concept of tolerance. Unfortunately, these people do not, or do not want 
to, recognize tolerance. 

Charles Kimbal, in this book When Religion Becomes Evil (2003), wrote a 
religion will become evil if followers suffer from several diseases, such as 
blind obedience and justification of all means. Convicted Bali bombers Amrozi, 
Ali Ghufron and Imam Samudra suffer from these diseases. 

First, they claim their faith and actions are correct and others are wrong 
(misguidance). 

Second, they obeyed the order to bomb a public place because they believed the 
instructor was a smart, right and holy person who had to be obeyed without 
criticism. 

Third, they often say that if people want to secure their lives, both 
personally and communally, they must apply sharia as the Prophet applied in 
Medina and Mecca. They insist the traditions of the Prophet must be completely 
imitated because it was during the time of the Prophet that Islam was practiced 
in its purest and most ideal form. 

Fourth, they would have done anything to gain their objectives and perform 
their faith, including the use of violence. They believe God will forgive them. 
Last, holy war, what they call jihad, has to be put into practice in accordance 
with the concept of amar makruf nahi munkar (do good, prevent evil). 

It will remain impossible to implement tolerance as a value as long as there 
are still people who have such beliefs. But that is not just a problem for 
Islam, but for other religions as well. 

The writer is a postgraduate student of interdisciplinary Islamic studies at 
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] SMEs: What have we done with this sector?

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20051209.F04irec=3


SMEs: What have we done with this sector? 
C.G. Moghe, Jakarta



There have been several small tremors already felt by the Indonesian economy 
this year. The rupiah weakened from less than 10,000 to a dollar, almost 
entered the free-fall regime and was strengthened only by hiking interest 
rates. The resultant loss of purchasing power, coupled with increasing costs of 
fuel and the consequent spiraling costs of other services and commodities and 
uncertainty about issues like availability of power; the imminent increase in 
the minimum wage and further increase in interest rates are undermining the 
economic viability of small and medium enterprises (SMEs).

Several are responding by cutting jobs or even closing down. There is no safety 
net to halt this process and save the SMEs and the jobs they generate and to 
prevent the economy from plunging further into a tail spin. It looks like we 
have learned nothing from the economic crisis and have been caught napping once 
again. 

The SMEs generally fold up as a result of lack of sustaining power and the lost 
jobs bring many onto the streets as vendors and vagabonds, in general affecting 
all segments of the economy in terms of lost business. Is there a safety net, 
to minimize the impact? Can some short and medium term measures be taken to 
strengthen the SMEs to minimize the job losses? 

SMEs need assistance both for detecting and removing road blocks and for 
capacity building in any form such as better management skills to improve their 
competitiveness. 

The stakeholders in the success of SMEs are banks (since the failure of the 
SMEs means the lending banks have to write off the loans), other larger 
corporate players (whose market is assured by the jobs generated by the SMEs) 
and the government (which needs to ensure that SMEs keep growing and generating 
new jobs). 

Banks perceive SMEs as a risky proposition and do not consider the future 
growth potential of this market segment. Most banks in Indonesia therefore have 
an adversarial relationship with SMEs, focusing only on the security, usually 
land or buildings, against which the credit facility has been granted, instead 
of the inherent operational aspects of the SMEs. 

Banks by the very nature of their relationship with the SMEs can have access to 
a lot of aspects of the working of the SMEs, which can be converted into the 
health indicators of the businesses of the SMEs with some practical input from 
experts in the various industries. 

Banks operating collectively under their association -- PERBANAS -- together 
with other stakeholders interested in the wellbeing of SMEs may be able to 
establish SME assistance centers for skill/resource/management development for 
SMEs, where the unorganized SMEs, can be assisted to periodically upgrade their 
skills to meet the current competitive/quality needs, in areas of management 
development, export promotion, better quality control, development of standard 
MIS packages and other measures to assist SMEs to improve their performance. 

These efforts may strengthen the SMEs, reducing their failure rates and 
therefore protecting the funds banks have advanced to the SMEs, apart from 
improving the ability of the SMEs to generate and sustain jobs. Some efforts 
that have already commenced in this direction, aided by the World Bank, ADB, 
PNM and similar institutions may form a nucleus of such collective assistance 
centers. 

On the other hand, agencies like the Indonesian Chamber of Commerce and 
Industry (Kadin), in association with the relevant government officials, such 
as the Ministry of Industry can assist SMEs by identifying the existing and 
potential road blocks to the progress of SMEs and assist in initiating 
appropriate steps, such as regulatory changes based on cost-benefit studies. 
Changes in the structure and application of VAT forced many of the silverware 
makers of Yogyakarta to shut down, since they could not face the resulting hike 
in the cost of raw materials. 

The furniture makers and exporters have lost their export market and 
consequently many of the related jobs, as a result of non-availability of 
legal timber within Indonesia at reasonable prices. On the other hand, plenty 
of illegal Indonesian timber is available in China at prices, lower than in 
Indonesia, which makes it easier for China to make and export furniture made 
out Indonesian wood. In such instances, the cost-benefit studies may indicate 
the optimum tax levels the government may charge so that the businesses can 
still survive and continue providing jobs. 

Muslimin Nasution of the Indonesian Association of Muslim Intellectuals in a 
recent news item mentioned 5 C's, as the banks' guiding principles, namely: 
Character, capacity, capital, condition and collateral which the borrower must 
demonstrate. He should have added a few more C's for the banks to acquire, 
namely

[ppiindia] Ke Tanah Suci Naik Kelotok

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Menurut info akan berangkat 205.000 orang untuk melakukan ibadah 
haji. Tiap orang paling kurang akan membayar US$ 2,770. Jumlah besar biaya 
total 205.000 x US$ 2,770 = US$ 567.850.000.  Suatu jumlah yang bukan sedikit.



http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/utama/2276763.htm

 
Ke Tanah Suci Naik Kelotok 


C Anto Saptowalyono

Kalimantan Tengah, provinsi dengan luas sekitar satu setengah kali Pulau Jawa, 
memiliki banyak fenomena. Salah satu di antaranya: ketika kemarau selalu 
kebakaran hutan, saat musim hujan selalu kebanjiran.

Setelah beberapa hari penumpang mobil travel, bus, dan truk pengangkut barang 
harus direpotkan banjir di Tumbang Nusa, Jumat (9/12) giliran jemaah calon haji 
asal Palangkaraya yang harus bersabar.

Sampai kemarin pagi banjir masih menggenangi ruas jalan Desa Tumbang Nusa, 
Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. Tak pelak rombongan calon haji 
yang diangkut dengan bus dari Asrama Haji Al Mabrur, Palangkaraya, dengan 
tujuan embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pun tertahan di ruas jalan 
yang terputus akibat genangan air.

Selama sekitar setengah jam Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P3H) 
berdiskusi dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum Kalteng. Mereka merundingkan 
bisa tidaknya bus angkutan jemaah calon haji melintasi genangan air yang 
tingginya lebih dari 50 sentimeter itu.

Akhirnya diputuskan bus tidak bisa dipaksakan menyusuri jalan yang kebanjiran 
itu. Tak ada pilihan lain, sebanyak 183 calon haji yang diberangkatkan hari itu 
diestafetkan ke bus yang menanti di seberang genangan.

Untuk sampai ke seberang, jemaah calon haji terpaksa dinaikkan ke perahu 
kelotok yang masing-masing berdaya tampung sekitar 10 orang.

Pengalaman yang tak pernah terbayangkan ini pun ditanggapi dan dimaknai beragam 
oleh jemaah calon haji. Sa'ri, calon haji asal Kecamatan Jekan Raya, 
Palangkaraya, misalnya, dengan wajah ceria memaknai hambatan akibat banjir itu 
sebagai suatu latihan kesabaran.

Namun, bagi Bachtiar, calon haji berusia 65 tahun, tertahannya bus akibat 
banjir jelas merepotkan. Dengan dibimbing seorang petugas P3H dan seorang calon 
haji lainnya, Bachtiar berjalan tertatih keluar bus, menyelusup di antara mobil 
dan truk yang antre, lalu mendekati tempat bersandar perahu kelotok.

Ditambah dengan panasnya cuaca dan pengapnya udara sekitar-karena kebetulan ada 
mobil pikap pengangkut ayam potong yang tertahan di dekat kelotok 
ditambatkan-makin lengkaplah latihan kesabaran yang harus dijalani para calon 
haji itu.

Proses pemindahan jemaah calon haji itu makan waktu sekitar dua jam. Selama 
rentang waktu tersebut, antrean kendaraan yang datang dari arah Palangkaraya 
dan Banjarmasin pun makin panjang hingga lebih dari satu kilometer.

Sebenarnya, dua jam sebelum bus pengangkut jemaah calon haji tiba di titik yang 
terputus, jajaran dinas terkait sudah melarang truk pengangkut barang melintasi 
ruas yang kebanjiran. Ini dimaksudkan untuk mencegah kendaraan mogok dan dapat 
mengganggu kelancaran pemberangkatan jemaah calon haji.

Namun, bus pengangkut rombongan calon haji juga tak berani melintasi ruas yang 
kebanjiran sehingga langsung balik ke Palangkaraya. Proses berputar bus ini 
butuh waktu setengah jam karena sempitnya jalan dan berjubelnya kendaraan.

Padatnya kendaraan juga diakibatkan banyaknya kerabat jemaah calon haji yang 
mengantar rombongan dari asrama haji hingga Tumbang Nusa.

Sebagai satu-satunya jalur darat penghubung Palangkaraya-Banjarmasin, mau tak 
mau arus barang dan penumpang harus melintasi ruas Tumbang Nusa itu. Proyek 
jembatan layang sepanjang sekitar tujuh kilometer di kawasan rendah bergambut 
yang setiap tahun selalu kebanjiran ini terus dikerjakan.

Untung saja kemarin disiapkan dua solusi sehingga pemberangkatan jemaah calon 
haji lancar meski sedikit terhambat banjir, kata Kepala Seksi Jembatan, Dinas 
Pekerjaan Umum, Kalteng Anwar Sanusi Gayo.

Dua solusi dimaksud ialah bus tetap melintasi jalan yang tergenang atau jemaah 
calon haji diestafetkan ke seberang menggunakan perahu kelotok. Sebelumnya, 
Kepala Bidang Haji Kantor Wilayah Agama Kalteng Arifin optimistis bus bisa 
menyeberang karena banjir telah surut.

Soalnya kalau harus diestafet kan banyak risikonya. Pertama, berbahaya jika 
jemaah haji yang sudah lanjut usia harus dinaikturunkan kelotok. Kedua, ada 
risiko kecopetan, kata Arifin.

Namun, jemaah calon haji harus diseberangkan menggunakan kelotok, dan puluhan 
tukang perahu kelotok pun berseri karena mendapatkan penumpang. Pemprov Kalteng 
sebenarnya sudah menetapkan tarif feri penyeberangan banjir Tumbang Nusa. 
Setiap mobil dipungut Rp 35.000, motor Rp 6.000, dan penumpang Rp 5.000 per 
orang.

Namun, seiring meluasnya genangan air, muncul pula tarif penyesuaian versi 
tukang feri. Ongkos angkut mobil ada yang dinaikkan hingga Rp 55.000, sementara 
sepeda motor dipungut Rp 10.000. Rezeki menyeberangkan penumpang ini kan 
datangnya juga cuma setahun sekali saat banjir, kata seorang 

[ppiindia] Papua dan Hegemoni Pusat

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/opini/2276375.htm

 
Papua dan Hegemoni Pusat 

Toto Sugiarto



Di tengah suhu politik Papua yang tengah memanas, terungkap suatu realitas yang 
mengenaskan. Kelaparan mencengkeram penduduk Kabupaten Yahokimo, menyebabkan 55 
orang meninggal, 112 orang sakit parah, dan sekitar 55.000 lainnya terancam 
bahaya yang sama (Kompas, 9/12).

Selama ini rakyat Papua memang selalu terpinggirkan dalam hal ekonomi. Apakah 
penyebab dari kondisi yang memprihatinkan ini? Sekilas terlihat bahwa kelaparan 
tersebut adalah akibat rakyat di Yahokimo itu sendiri terlambat menanam. Namun, 
apakah mereka patut disalahkan?

Menurut saya, adalah pemerintah yang bertanggung jawab dalam menjamin 
ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat. Pemerintah berkewajiban menyediakan 
stok pangan sebagai pengamanan pada saat terjadi gagal tanam/panen. Lantas, 
kenapa kewajiban pemerintah ini tidak dilaksanakan?

Ditinjau dari perspektif politik, masalah tersebut tidak lepas dari kontestasi 
politik yang terjadi di wilayah tersebut. Pertentangan politik yang terus 
terjadi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Papua membuat mereka abai 
terhadap nasib rakyat. Perhatian pusat dan pemerintah daerah hanya tertuju pada 
tarik- menarik kepentingan politik.

Pangkal masalahnya ada pada isu separatisme di satu sisi dan pembentukan Irian 
Jaya Barat (Irjabar) di sisi lain. Pembentukan provinsi ini masih menimbulkan 
pro-kontra. Ada dugaan bahwa alasan pembentukannya semata-mata untuk 
menghilangkan semangat separatisme.

Masalah inilah yang harus segera diselesaikan agar politik di bumi cendrawasih 
ini dapat berjalan normal sehingga rakyat bisa mendapat perhatian yang memadai.

Termarjinalkan

Salah satu penyebab separatisme, seperti dikatakan Pejabat Sementara Gubernur 
Papua Jacobus Perviddya Solossa, adalah kurangnya keterlibatan masyarakat asli 
dalam pengambilan keputusan politik serta adanya ketimpangan sosial ekonomi. 
Dalam disertasinya, Solossa mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen responden 
percaya akan rendahnya keterwakilan orang asli Papua di DPRD dan pemerintah 
daerah Papua.

Di bidang ekonomi, Solossa juga mengungkapkan bahwa mayoritas responden setuju 
dengan pernyataan bahwa orang- orang asli Papua terpinggirkan dalam kegiatan 
ekonomi di daerahnya. Kelaparan yang terjadi di Yahokimo ini merupakan bukti 
nyata dari terpinggirkannya ekonomi penduduk asli Papua.

Dari kondisi penduduk asli yang termarjinalkan, muncul api separatisme. Dalam 
konteks ini, langkah DPR RI periode 1999-2004 dan pemerintahan Megawati 
Soekarnoputri adalah tepat. Mereka membuat kebijakan desentralisasi asimetris 
terhadap Papua, yaitu dengan memberikan kewenangan-kewenangan khusus termasuk 
kewenangan dalam bidang ekonomi.

Tanggal 19 Juli 2001, DPR membentuk Pansus Otonomi Khusus Papua untuk kemudian 
secara arif mengadopsi draf RUU Otsus Papua yang disusun oleh elemen orang 
Papua sendiri. Kearifan juga ditunjukkan oleh pemerintahan Megawati yang pada 
tanggal 21 November 2001 menandatangani hasil kerja DPR sehingga terbitlah UU 
Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Pencederaan

Sayangnya, kearifan ini kemudian dicederai oleh pusat sendiri (dan masih dalam 
era pemerintahan Megawati) dengan pembentukan provinsi yang kontroversial, 
yaitu Irjabar. Pembentukan provinsi ini tidak sesuai dengan UU Otsus Papua dan 
merupakan bentuk intervensi pusat.

Dalam UU No 21/2001 Pasal 76 secara jelas dikatakan bahwa pembentukan 
provinsi-provinsi di Provinsi Papua harus melalui persetujuan Majelis Rakyat 
Papua (MRP) dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP). Berdasarkan pasal 
tersebut, terlihat bahwa Provinsi Irjabar lahir dari sebuah pemerkosaan 
politik. Maksudnya, provinsi tersebut adalah produk pemaksaan kehendak pusat 
atas daerah. Di sini terlihat hegemoni pusat di Papua masih berlangsung.

Pusat terlihat tidak sepenuh hati dalam melaksanakan UU Otsus Papua. Karena 
itu, perlu dipertanyakan apa sebenarnya yang diinginkan pusat? Apakah 
pemerintah memiliki kehendak untuk benar-benar membangun Papua, atau sekadar 
menguras sumber daya alam (SDA) yang melimpah tanpa peduli terhadap 
kesejahteraan rakyat setempat.

UU Otsus Papua

Pemerintah perlu selalu berjalan dalam track yang benar dalam menangani Papua, 
yaitu berpedoman pada UU Otsus Papua. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan 
untuk menyelesaikan masalah yang sekarang muncul di tanah Papua.

Pertama, pembentukan Provinsi Irjabar jelas tidak sesuai dengan UU Otsus Papua. 
Irjabar adalah anak hasil pemerkosaan. Karena itu, perlu ditanyakan (melalui 
DPRP dan MRP), apakah rakyat Papua bisa dengan ikhlas menerima keberadaan 
provinsi tersebut.

Kedua, diperlukan kepercayaan pusat terhadap kemampuan Papua mengurus rumah 
tangga sendiri dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pusat tidak 
perlu khawatir bahwa pelaksanaan otonomi khusus secara penuh akan bermuara pada 
disintegrasi. Pelaksanaan otsus secara penuh 

[nasional_list] [ppiindia] Rakyat Lagi Susah, Pagar DPR Rp 2,1 Miliar!

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/Politikhukum/2276847.htm 


Rakyat Lagi Susah, Pagar DPR Rp 2,1 Miliar! 




Berita menyedihkan. Sebanyak 55 warga di Kabupaten Yahokimo, Papua, meninggal 
dan 112 kritis karena kelaparan. Namun, gedung tempat aspirasi mereka 
seharusnya disuarakan kini sedang diperbaiki pagarnya. Dana untuk perbaikan 
pagar Gedung DPR itu menghabiskan Rp 2,1 miliar.


Di kalangan anggota DPR sendiri, proyek pembangunan pagar DPR ini masih 
dipertanyakan kendati pembangunannya hampir selesai.

Ini ide siapa? kata anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandy, 
yang mempersoalkan itu dalam Rapat Paripurna DPR, Jumat (9/12). Dia khawatir 
pembangunan pagar itu justru semakin menjauhkan DPR dengan rakyat.

Pilar gerbang DPR yang dibangun itu sedemikian tinggi, sekitar tujuh meter 
Dengan LP Cipinang saja jangan-jangan lebih tinggi pagar DPR, ucapnya.

Ketua DPR Agung Laksono ketika ditanya soal ini memang berusaha menghindar. 
Saya kira itu jadi tugas dan kewajiban BURT dan sekjen, ucapnya.

Anehnya, informasi yang diperoleh dari Sekretariat Jenderal DPR, pembangunan 
itu justru sudah sepengetahuan pimpinan DPR, bahkan termasuk desainnya telah 
diserahkan. Pagar yang dibangun panjangnya 531 meter dan biaya proyek 
keseluruhannya Rp 2,1 miliar.

Proyek pembangunan pagar ini hampir selesai. Ditargetkan pembangunan pagar ini 
selesai 15 Desember 2005 ini dan mulai berfungsi aktif Januari 2006.

Sementara itu, warga berpikir lain. Salah seorang pengirim surat pembaca Kompas 
pernah menyampaikan kekecewaannya soal DPR yang memagari dirinya sendiri itu.

Akan tetapi, rakyat yang jelas punya pendapat lain. Mereka berharap anggaran 
MPR/DPR tidak digunakan untuk hal-hal yang tak perlu. Dia tidak melihat apa 
manfaat pagar tersebut dibangun. Negara kita ini sudah bangkrut dan dana 
sangat terbatas sehingga rakyat berharap penggunaannya pun harus memakai skala 
prioritas. Lebih baik digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Ingat, 
saat ini rakyat sedang sangat menderita dengan adanya kenaikan harga BBM yang 
gila-gilaan, tulis surat pembaca itu (Kompas, 9/19).

Kalau saja uang Rp 2,1 miliar itu dialihkan ke warga Yahokimo, bisa jadi 167 
warga Papua itu tak harus meregang nyawa seperti saat ini. Setuju? Koor jawaban 
para anggota DPR itu belum terdengar. Biasanya sih Setujuuu...!! (sut)



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/SBefZD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **


[ppiindia] Bedah 'Kudeta 1 Oktober 1965' di Pameran Buku

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Sabtu, 10 Desember 2005


Bedah 'Kudeta 1 Oktober 1965' di Pameran Buku



APA jadinya kalau diskusi buku menjadi tempat pembelaan. Itulah yang terjadi 
pada acara Bedah Buku 'Kudeta 1 Oktober 1965' (Sebuah Studi tentang 
Konspirasi), di Book Fair, Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.

Bedah buku karangan Victor M Fic itu menghadirkan budayawan Taufik Ismail dan 
sejarawan Asvi Warman Adam dengan moderator Fadly Zon.

Sejumlah penanya, yang rata-rata pengagum Bung Karno, dengan heroik membantah 
isi buku itu. Argumentasi mereka, tidak mungkin Bung Karno selaku Presiden RI 
mengudeta dirinya sendiri. Di luar itu mereka mengajukan sejumlah argumen, 
misalnya Bung Karno humanis yang tidak mungkin merestui kekerasan.

Para penanya antara lain mengaku sebagai pendiri Gerakan Mahasiswa Nasional 
Indonesia (GMNI) atau cucu murid Bung Karno. Ada juga Permadi, aktivis PDIP 
pimpinan Megawati Soekarnoputri, yang mengaku sebagai penyambung lidah Bung 
Karno. Permadi bahkan mempertanyakan tudingan terhadap Pasukan Cakrabirawa 
sebagai pelaku Peristiwa Gerakan 30 September PKI. Ia menyatakan sangat gampang 
memalsukan seragam pengawal Presiden itu.

Lagi pula sampai kini tidak ada pasukan cakrabirawa yang disidangkan karena 
kasus itu, kata paranormal yang juga politikus itu.

Di tengah heroisme pembelaan terhadap Bung Karno itu, tampil Alfian Tanjung 
aktivis Pemuda Islam. Cendekiawan muda ini mengingatkan hadirin tentang bahaya 
laten komunis yang harus terus diwaspadai.

Antek-antek komunis sampai hari ini terus bereinkarnasi untuk tampil lagi 
melakukan pemberontakan kalau ada kesempatan, kata Alfian Tanjung dengan nada 
tenang.

Secara umum buku Victor Fic itu menguraikan adanya konspirasi antara Gembong 
PKI Aidit, Bung Karno, dan Mao Tse Tung (Pemimpin Komunis China) yang 
melahirkan Kudeta 1 Oktober 1965.

Tujuannya membersihkan pimpinan TNI-AD, tetapi pada akhirnya menjatuhkan Bung 
Karno, selain menghancurkan PKI.

Seperti dikutip Taufik Ismail, buku Victor Fic itu merupakan studi penelitian 
lama dan panjang. Akademikus kelahiran Cekoslovakia ini menyajikan sejumlah 
data yang disusun rapi dan sempat dipendam selama hampir 35 tahun. Buku ini 
pertama kali terbit di India, lalu di Jakarta dalam edisi Inggris 398 halaman 
dan disusul terjemahannya setebal 448 halaman.

Berdasar data dan dokumen yang diperolehnya, Victor Fic menguraikan asal usul 
Gerakan 30 September 1965 PKI, justru terjadi di Zhongnanhai, Peking, China, 
antara Aidit-Mao, 5 Agustus 1965, setelah ada kabar kesehatan Presiden Soekarno 
yang memburuk. Dokter China yang merawat Bung Karno menyatakan satu serangan 
lagi Bung Karno akan meninggal atau lumpuh.

Karena buruknya kesehatan Presiden itu, persoalan suksesi menjadi mendesak, 
karena pasti terjadi perebutan kekuasaan. Diprediksi suksesi akan 
berdarah-darah antara PKI dan TNI-AD yang selama ini berseteru. TNI-AD memang 
selama ini yang terang-terangan menentang PKI bahkan memusuhinya. Inilah yang 
membuat panas situasi.

Ketika itu Mao menasihati Aidit agar menghabisi para jenderal dan perwira 
reaksioner itu dalam sekali pukul. AD lalu akan menjadi seekor naga yang tak 
berkepala dan akan mengikutimu.

Dari China, begitu tiba di bandara, Aidit langsung menghadap Presiden, 7 dan 8 
Agustus 1965. Victor menulis isi perjanjian rahasia Soekarno-Aidit-Mao, salah 
satunya Presiden akan beristirahat panjang dengan alasan kesehatan di sebuah 
tempat nyaman di Danau Angsa China.

Perjanjian itu dibocorkan Aidit dalam suratnya kepada kader PKI, sampai 
akhirnya terjadilah gerakan makar, 1 Oktober 1965, saat Letkol Untung 
mengumumkan Dewan Revolusi sampai ke daerah-daerah dan membubarkan kabinet. 
(Naz/O-2).

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:

Re: [ppiindia] India beats US on direct investment destination

2005-12-09 Terurut Topik Ari Condro
Pulang ke Indonesia aja kagak mau, kok mimpi Indonesia mau maju ...

salam,
Ari Condro

- Original Message - 
From: tony picasso [EMAIL PROTECTED]

Kita kapan bisa begini?!
   
 http://www.bangkokpost.com/breaking_news/breakingnews.php?id=66839
India beats U.S. on direct investment destination






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[nasional_list] [ppiindia] Seluk-beluk FFI dan Problem Film Indonesia

2005-12-09 Terurut Topik Ambon
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **MEDIA INDONESIA
Sabtu, 10 Desember 2005

Seluk-beluk FFI dan Problem Film Indonesia



SETELAH vakum selama 12 tahun, Festival Film Indonesia (FFI) tahun lalu kembali 
digelar. Tahun ini adalah kali kedua pelaksanaan kembali ajang yang 
membanggakan sineas Indonesia itu. Digelar kembali ajang ini patut disyukuri. 
Sebab, hal itu menunjukkan mulai bergairahnya kembali industri perfilman 
nasional (Indonesia) setelah 'mati suri' seiring vakumnya FFI.

Pada FFI 2004, jumlah film yang disertakan 35 judul. Jumlah itu merupakan hasil 
produksi selama empat tahun, 2000 sampai 2004. Angka itu meningkat pesat tahun 
ini. Tercatat, 27 judul film yang diproduksi selama 2005 disertakan dalam FFI 
2005. Film-film dan orang-orang yang terlibat di dalamnya itulah yang bakal 
memperebutkan Piala Citra yang bakal diumumkan pada 15 Desember mendatang.

Terlepas siapa yang bakal menang nanti, kembali bergairahnya film Indonesia 
memang harus terus didukung. Film sudah seharusnya bukan dipandang sekadar 
media hiburan, melainkan juga merupakan aset budaya.

Melalui film bisa disampaikan identitas bangsa. Film Hollywood, misalnya. 
Bertabur teknologi dan spesial efek yang kian hari makin canggih, bukanlah 
sekadar hiburan tanpa isi. Mereka punya misi menyebarkan pesan budaya ke 
berbagai belahan dunia. Maka jangan heran kalau saat ini kita dengan gampang 
melihat anak-anak muda bergaya ala Barat. Tidak hanya penampilan, tapi juga 
gaya hidupnya.

Bagaimana dengan film nasional? Boleh jadi, masih jarang film nasional yang 
membangga-banggakan kekayaan dan keluhuran budaya bangsa ini. Kalaupun ada, 
memang hanya sedikit saja yang berusaha menampilkan isu kelokalan dalam 
karyanya. Seperti Garin Nugroho yang menyisipkan kebudayaan suku Sumba, Riri 
Riza yang mengangkat budaya Minang dalam film Eliana Eliana.

Di masa kebangkitan ini, memang perlu kembali disadarkan kepada para sineas 
agar mereka memasukkan identitas lokal dalam karya-karya mereka. Sebab, dengan 
cara itu, film Indonesia kelak mempunyai arti. Tidak sekadar menjadi pengekor 
film-film Barat. Kita harus mencontoh Prancis, India, Korea, bahkan tetangga 
dekat kita, Malaysia, misalnya, yang film-filmnya amat terlihat kelokalannya. 
Mereka sadar bahwa film amat penting dalam menunjukkan identitas bangsa.

Tidak heran, kalau pemerintah di negara-negara yang disebutkan tadi amat 
mendukung industri perfilman di negaranya. Perfilman ditempatkan sebagai 
prioritas utama dalam anggaran negara. Bahkan, Amerika menempatkan film di 
urutan nomor dua setelah persenjataan.

Indonesia? Film belum jadi prioritas perhatian pemerintah. Barangkali, menurut 
mereka (pemerintah) masih banyak hal lain di bidang ekonomi dan politik yang 
jadi perhatian. Film, seperti juga dunia kesenian lain, dikesampingkan dahulu. 
Tak mengherankan kalau panitia FFI yang dibentuk Badan Pertimbangan Perfilman 
Nasional (BP2N) terpaksa pontang-panting mencari sponsor untuk menutupi biaya.

Namun, di tengah kebergairahan kembali perfilman nasional, terdengar 
kabar-kabar yang tidak enak. Ada jurang pemisah alias gap antara sineas senior 
dan junior. Ini terlihat dari minimnya keterlibatan sineas muda dalam 
pelaksanaan FFI, yang seharusnya melibatkan seluruh insan film Indonesia. 
Memang tidak banyak sineas yang mengakuinya. Tetapi, kalau dilihat di lapangan, 
begitulah kenyataan yang terjadi.

Dalam rangkaian acara FFI yang digelar di gedung film, jarang terlihat sineas 
junior muncul di sana.

Ketua Pelaksana FFI Adi Soerya Abdi berkilah kalau hal tersebut menunjukkan 
adanya gap. Kalaupun sineas muda tidak ikut aktif dalam pelaksanaan FFI, itu 
karena mereka sibuk memproduksi film.

Boleh jadi, jurang pemisah ini tercipta (kalau memang benar ada) karena 
kurangnya komunikasi di antara mereka. Beda visi, beda bahasa, dan beda 
pemikiran, tentu bakal tercipta dalam generasi yang berbeda. Toh, dengan 
komunikasi niscaya semua hal tersebut dapat dipahami oleh semua. Tidak perlu 
berusaha untuk menyama-nyamakan. Saling memahami dan saling pengertian saja. 
Yang harus sama adalah, sama-sama memikirkan bagaimana perfilman Indonesia 
terus maju. Dan sama-sama mengampanyekan: Tonton terus film Indonesia! (Eri 
Anugerah/H-2).

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in 

[ppiindia] Sang Sufi

2005-12-09 Terurut Topik Jimmy Okberto
 
 
jimmy okberto 



 Sang Sufi 
Tersebutlah seorang penganut tasawuf bernama Nidzam al-Mahmudi.
Ia tinggal di sebuah kampung terpencil, dalam sebuah gubuk kecil. Istri
dan anak-anaknya hidup dengan amat sederhana. Akan tetapi, semua anaknya
berpikiran cerdas dan berpendidikan. Selain penduduk kampung itu, tidak
ada yang tahu bahwa ia mempunyai kebun subur berhektar- hektar dan
perniagaan yang kian berkembang di beberapa kota besar. Dengan kekayaan
yang diputar secara mahir itu ia dapat menghidupi ratusan keluarga yg
bergantung padanya. Tingkat kemakmuran para kuli dan pegawainya bahkan
jauh lebih tinggi ketimbang sang majikan. Namun, Nidzam al-Mahmudi
merasa amat bahagia dan damai menikmati perjalanan usianya.

Salah seorang anaknya pernah bertanya, `Mengapa Ayah tidak
membangun rumah yang besar dan indah? Bukankah Ayah mampu?

Ada beberapa sebab mengapa Ayah lebih suka menempati sebuah
gubuk kecil, jawab sang sufi yang tidak terkenal itu. Pertama, karena
betapa pun besarnya rumah kita, yang kita butuhkan ternyata hanya tempat
untuk duduk dan berbaring. Rumah besar sering menjadi penjara bagi
penghuninya. Sehari-harian ia Cuma mengurung diri sambil menikmati
keindahan istananya. Ia terlepas dari masyarakatnya. Dan ia terlepas
dari alam bebas yang indah ini. Akibatnya ia akan kurang bersyukur
kepada Allah.

Anaknya yang sudah cukup dewasa itu membenarkan ucapan ayahnya
dalam hati. Apalagi ketika sang Ayah melanjutkan argumentasinya, Kedua,
dengan menempati sebuah gubuk kecil, kalian akan menjadi cepat dewasa.
Kalian ingin segera memisahkan diri dari orang tua supaya dapat menghuni
rumah yang lebih selesa. Ketiga, kami dulu cuma berdua, Ayah dan Ibu.
Kelak akan menjadi
berdua lagi setelah anak-anak semuanya berumah tangga. Apalagi Ayah dan
Ibu menempati rumah yang besar, bukankah kelengangan suasana akan lebih
terasa dan menyiksa?

Si anak tercenung. Alangkah bijaknya sikap sang ayah yang tampak
lugu dan polos itu. Ia seorang hartawan yang kekayaannya melimpah. Akan
tetapi, keringatnya setiap hari selalu bercucuran. Ia ikut mencangkul
dan menuai hasil tanaman. Ia betul-betul menikmati kekayaannya dengan
cara yang paling mendasar. Ia tidak melayang-layang dalam buaian harta
benda sehingga sebenarnya bukan merasakan kekayaan, melainkan kepayahan
semata-mata. Sebab banyak hartawan lain yang hanya bisa
menghitung-hitung kekayaannya dalam bentuk angka-angka. Mereka hanya
menikmati lembaran-lembaran kertas yang disangkanya kekayaan yang tiada
tara. Padahal hakikatnya ia tidak menikmati apa-apa kecuali angan-angan
kosongnya sendiri.

Kemudia anak itu lebih terkesima tatkala ayahnya meneruskan,
Anakku, jika aku membangun sebuah istana anggun, biayanya terlalu
besar. Dan biaya sebesar itu kalau kubangunkan gubuk-gubuk kecil yang
memadai untuk tempat tinggal, berapa banyak tunawisma /gelandangan bisa
terangkat martabatnya menjadi warga terhormat? Ingatlah anakku, dunia
ini disediakan Tuhan untuk segenap mahkluknya. Dan dunia ini cukup untuk
memenuhi kebutuhan semua penghuninya. Akan tetapi, dunia ini akan
menjadi sempit dan terlalu sedikit, bahkan tidak cukup, untuk memuaskan
hanya keserakahan seorang manusia saja.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Kapolwil Bogor: Penegak Hukum yang Diduga Melanggar Hukum

2005-12-09 Terurut Topik aa pm
Kapolres tersebut memang manusia yang normal.
Pertama ; Bagaimana mungkin itu terjadi jika sekretarisnya tersebut
tidak berdandan dan bergaya yang membuat laki-laki melirik. seharusnya
berdandan itu kan buat suami supaya tertarik, tapi ini untuk orang
lain yach petaka donk bagi yang tidak kuat imannya, juga bagi si
perempuan tersebut.
Kedua ; Makanan yang dimakan oleh manusia konon katanya memberi efek
juga terhadap perilaku manusia.

instrospeksi bagi institusi Polri, juga kita yang mendengarkan kisah
tragis tersebut


 Jumat, 09/12/2005 14:44 WIB
 Buntut Pelecehan Seksual, Kapolri Copot Kapolwil Bogor


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Kapolwil Bogor: Penegak Hukum yang Diduga Melanggar Hukum

2005-12-09 Terurut Topik Ari Condro
1. Dua pendapat dibawah ini aneh dan bias gender.  :)  aku malas mo comment
lebih panjang ttg isi kepala anda berkait hal ini.  konon cerewet dan ngomel
ngomelnya bapak ibu guru tuh tanda sayang.  tapi kalo saya ikutan cerewet
sama anda, kok kayaknya ngabisin waktu dan energi aja.  Lebih baik anda
sadar dirilah, meskipun saya atau teman teman lain tidak mengguyur secara
langsung.

2. Btw, pencopotan kapolwil ini menunjukkan ada itikad baik di tubuh polri
untuk mencipatakan institusi yg sehat dan bersih.


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: aa pm [EMAIL PROTECTED]

Kapolres tersebut memang manusia yang normal.

Pertama ; Bagaimana mungkin itu terjadi jika sekretarisnya tersebut
tidak berdandan dan bergaya yang membuat laki-laki melirik. seharusnya
berdandan itu kan buat suami supaya tertarik, tapi ini untuk orang
lain yach petaka donk bagi yang tidak kuat imannya, juga bagi si
perempuan tersebut.

Kedua ; Makanan yang dimakan oleh manusia konon katanya memberi efek
juga terhadap perilaku manusia.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/