[ppiindia] Kapolwil Bogor: Penegak Hukum yang Diduga Melanggar Hukum
Dari berita Detik.com belum lama ini Kapolwil Bogor dipecat karena diduga menganiaya anak buahnya hingga masuk rumah sakit. Meski baru diduga tapi anak buahnya masuk rumah sakit beneran lho. Bukan diduga masuk rumah sakit, he he he...:) Beberapa bulan kemudian, penggantinya Kapolwil Bogor yang baru kembali dicopot karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 2 staf-nya. Bagaimana ini? Mengapa Kapolwil yang seharusnya sudah mengalami pemeriksaan berkali-kali dari sejak masuk, jadi Kapolsek, kemudian jadi Kapolres hingga akhirnya menjadi Kapolwil sampai diduga melanggar hukum? Padahal seharusnya mereka kan menegakkan hukum. Apakah seleksi dan pengawasan terlalu longgar sehingga perwira polri setingkat Kapolwil sampai melakukan tindak kriminal dalam waktu yang tidak terlalu lama? Jumat, 09/12/2005 14:44 WIB Buntut Pelecehan Seksual, Kapolri Copot Kapolwil Bogor Belum genap tiga bulan menjabat, Kapolwil Bogor Kombes Pol Tjiptono dicopot. Pencopotan ini menyusul dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Tjiptono. www.detik.com Tertarik masalah Ekonomi? Mari bergabung ke milis Ekonomi Nasional Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Karakteristik JIL: Pakai Nama Islami - Re: [indonesiaraya]
Iyalah mas Nugroho, pada dasarnya nama hanyalah sepatah kata. Walau dibalik nama yang dipilih (ortu atau kita sendiri) adalah logo, yang menggambarkan sesuatu. Bahasa Latin mengatakan: nomen est omen.. Jadi, mas Nizami benar juga sebenarnya, memilih nama, hendaknya juga kita junjung. Paus yang sekarang, Kardinal Josef Ratzinger memilih nama yang berarti baginya (nick name juga sihh): Benedictus XVI.. Ada juga kucing liar, nobody importen, croissant polos, elang kecil, ..nama nama yang netral. Ada nama yang menjunjung tradisi: GPH (Gusti Pangeran Haryo) jendral Jatikusumo, Teuku Amirhamzah, Gusti Anak Agung Gde Agung, dan lain lainnya. Akhlak penting, nama kita sandang, adat kita junjung... Salam danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: dulu ada orang yang diberi nama jawa (hindu?) oleh orang tuanya, kelak setelah dewasa mereka menjadi tokoh islam dan nasional: prawoto mangkusasmito, kasman singodimedjo, sukiman, dll sekarang pun masih ada: utomo dananjaya, sulastomo, sukidi, dll... ada pula panggilan khas: gus dur, (xanana) gusmao, gus nizami, dll ya, apalah arti sebuah nama. yang penting kelakuan dan ahlaknya. salam, Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Selamat Hari Natal dan Tahun Baru
Sodara sodara se milis, berhubung weekend ini saya sudah bertolak mengudara, perjalanan dinas disambung cuti pulkam, saya haturkan bagi yang merayakannya: Selamat Hari Natal yang penuh rakhmat, dan bagi semua Selamat Tahun Baru, selamat menikmati makanan dan minuman, kembang api, dan bertemu dengan handaitaulan dan saudara.. Prosit! Danardono Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[nasional_list] [ppiindia] Isu Jawanisasi dan Islamisasi Hambat Transmigrasi
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.gatra.com/artikel.php?id=90504 Isu Jawanisasi dan Islamisasi Hambat Transmigrasi Bandar Lampung, 9 Desember 2005 10:00 Isu Jawanisasi (menjawakan orang di luar Pulau Jawa) dan Islamisasi di Indonesia melalui program pemindahan penduduk dengan cara transmigrasi, justru merupakan isu murahan yang dihembuskan termasuk oleh pihak luar negeri yang pada akhirnya dapat menghambat pengembangan dan keberhasilan program transmigrasi. Kenyataannya, sampai sekarang program transmigrasi itu termasuk pada masa Hindia Belanda dengan kolonisasinya menunjukkan keberhasilan yang cukup tinggi dibandingkan kegagalannya, kata Ketua Umum DPP Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI), Prof Dr Ir Muhajir Utomo MSc, di Bandar Lampung, Jumat. Menurut Muhajir yang juga Rektor Universitas Lampung (Unila) itu, isu Jawanisasi dan Islamisasi di balik program transmigrasi pada kenyataannya tidak terbukti dengan bertumbuhnya mayoritas wilayah eks unit pengembangan transmigrasi yang justru kini telah berkembang menjadi wilayah yang maju dan menjadi cikal banyak pusat pemerintahan di sejumlah daerah tujuan transmigrasi. Dia menegaskan, bagi konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), isu Jawanisasi dan Islamisasi di balik program transmigrasi adalah tidak relevan lagi diungkapkan. Namun begitu, ke depan menurut dia, program transmigrasi dan pengembangan daerah-daerah transmigrasi mesti lebih dipacu lagi melalui pembinaan yang lebih intensif dengan pendekatan ekonomi produktif untuk kesejahteraan warga transmigrasi beserta masyarakat sekitarnya. Apalagi dengan transmigrasi itu bukan hanya dapat mengatasi masalah kependudukan tapi juga strategis untuk menjaga keutuhan NKRI dan kedaulatan bangsa, kata dia pula. Muhajir tidak memungkiri, program transmigrasi juga masih menyisakan sejumlah persoalan di daerah tujuan, seperti pola interaksi sosial yang melahirkan stereotipe etnik negatif, status dan konflik tanah dengan warga setempat, ketimpangan sosial yang baru dan ancaman disintegrasi nasional. Masalah yang jadi imbas buruk kegagalan program transmigrasi seperti itu mesti dievaluasi untuk dibenahi dan disempurnakan lagi di masa mendatang agar tidak terjadi lagi, kata dia. Menurut dia, program transmigrasi ke depan masih memiliki urgensi dan arti strategis bagi keseluruhan pembangunan nasional, karena transmigrasi dapat menimbulkan efek ganda (multiplier effect) bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perkembangan daerah. Menurut dia, berdasarkan data Depnakertrans dan PATRI, hingga tahun 2004 pada 16 provinsi dari 23 provinsi daerah tujuan transmigrasi, terdapat 66 kabupaten yang terbentuk dengan dukungan Unit Permukiman transmigrasi. Lokasi transmigrasi yang telah dibangun di kabupaten-kabupaten itu sebanyak 2.936 dan 1.149 diantaranya telah menjadi desa definitif, disamping itu beberapa unit permukiman transmigrasi telah mendukung terbentuknya atau menjadi pusat pemerintahan di 235 kecamatan. Kontribusi lain adalah terbangunnya prasarana fisik, seperti jalan, jembatan, dan gorong-gorong, lahan usaha pertanian dan berbagai sarana lain (perumahan, SD, puskesmas, serta koperasi). Program transmigrasi juga memberikan perluasan lapangan kerja khususnya di bidang pertanian serta terbentuknya pasar yang mengakomodasi berbagai keperluan penduduk setempat dan para transmigran. Kami menilai keberadaan program transmigrasi masih relevan dan lebih banyak memberikan keberhasilan maupun dampak positif sehingga perlu perencanaan matang lebih lanjut untuk mengembangkan lebih lanjut, demikian Muhajir Utomo. Berkaitan dengan 55 tahun transmigrasi dan 100 tahun kolonisasi di Indonesia, digelar rangkaian seminar di Jakarta dan Lampung (daerah awal kolonisasi Hindia Belada tahun 1905). Di Lampung, Seminar Internasional Transmigrasi itu dipusatkan di GSG Universitas Lampung di Bandar Lampung, Kamis (8/12) dilanjutkan dengan napak tilas jejak transmigrasi dan kolonisasi dari Bagelen-Gedongtataan ke Bendung Argoguruh-Tegineneng, Bedeng 26-Lampung Tengah hingga ke Kota Metro. Pada Jum`at, dilanjutkan dengan acara seni dan budaya serta pameran makanan tradisional dipusatkan di Bagelen yang kini sedang diselesaikan pembangunan Museum Transmigrasi di Indonesia. [TMA, Ant] [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-
[ppiindia] ADVEN YA-HU-KI-MO/renung week-end action
--- konon adven artinya kedatangan tetapi kini yahukimo papua sampai ntt kelaparan gila-gilaan dimana kita para sudagar n juragan n majikan katanya beragama, perikemanusiaan yang ngaku muslim, kristiani, para alumni manapun sarana komunikasi sosial gramedia-kompas media apapun apalagi RI-1 n 2 sejatinya itulah duka mana itu keadilan sejahtera pembonceng belaka nusantara kita ? --- --- End forwarded message --- Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Islam tests French secularism
http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/europe/4507528.stm Islam tests French secularism On Friday, France is marking 100 years since the separation of Church and State. With Islam on the rise in the restive suburbs, French-style secularism is being questioned. Concluding a series on French Muslims, Henri Astier asks whether it can remain a core value of the Republic. Muslims are raising funds for new mosques all over France To outside observers, French secular laws can work in mysterious ways. Consider the country's top two religions. One, bringing together six million faithful, is thriving: converts are joining all the time and prayer halls are springing up. The other is languishing. The number of preachers has halved in 40 years. With dwindling congregations, places of worship are inexorably closing down. Yet no public money can go to the first, while millions of euros are spent every year on maintaining buildings the second no longer needs. The reason is that under the 100-year-old law that founded modern French secularism, the state offered to take over the churches' existing buildings, while cutting all others' ties. The French Catholic Church - the foundering religion described above - eagerly accepted the offer. Islam - the new, thriving faith - was not there to do so. FRENCH ISLAM Second largest religion Five million Muslims (estimate) 1,600 places of worship 35% Algerian origin (estimate) 25% Moroccan origin (estimate) 10% Tunisian origin (estimate) Concentrated in poor suburbs of Paris, Lille, Lyon, Marseille and other cities Many conclude that the 1905 law is in serious need of updating. It should be revised to allow the central government or local authorities to contribute to the construction and the upkeep of mosques or pagodas, Manuel Valls, an MP for the socialist party, told the BBC News website. Mr Valls, who has written a book entitled La Laicite en face (Looking Secularism in the Face), says such a revision would be only fair. Above all, it would help counter what he views as a real threat to the Republic: meddling by outsiders from Saudi Arabia and other Muslim countries. A change [in the 1905 law] would prevent mosques being financed by foreign powers - notably the Wahhabi kingdom, Mr Valls says. The socialist MP is not alone. Calls to amend the law on the separation of Church and State are getting louder, and transcend party politics. Interior Minister Nicolas Sarkozy, a popular conservative, supports reform for much the same reasons as Mr Valls. Tradition But French secularism has deep roots, going back to the 1789 revolution, and any move to chip away at a cornerstone of the Republic will meet stiff resistance. National Assembly Speaker Jean-Louis Debre, for instance, is one of those who oppose changing the legislation. Muslims leaders say Islam must accept France, not vice versa Let us not reopen French civil wars, he recently told the Figaro newspaper. Traditionalists like Mr Debre remain very much in the majority - both on the political right and on the left. Their strength was highlighted last year, when parliament approved a ban on religious signs in French public schools. The legislation mentioned no faith in particular, but its clear target was the Islamic headscarf. Every single party represented in the National Assembly voted in favour. Secularism remains an article of faith in France. Even religious groups are careful not to confront it head on. Muslims may oppose the 2004 ban, but not the 1905 law - pointing out that secularist France lived happily for 99 years without a headscarf ban. We have no problem with secularism, says Lhaj Thami Breze, president of the Union of Islamic Organisations of France (UOIF). Islam must adapt to France, not France to Islam. The traditionalist retort is that such opinions voiced by all Muslim leaders are a smokescreen. Political Islam, they argue, is in the ascendant, and represents the biggest challenge to France's secularist tradition since the 19th Century. Different context The widespread feeling that the theocratic party is rearing its ugly head again in the form of Muslim radicalism explains why the headscarf ban is so popular in France. A number of prominent Muslims share these concerns, such as Tunisian-born writer Abdelwahab Meddeb. Islam has no power in France. So there is no confrontation between Islam and secularism Sofiane Meziani student The radicals view Islam as the future of the world and the West as the enemy, Mr Meddeb, author of Islam
[ppiindia] Ahli Gizi: Susu Tidak Penting
Ahli Gizi: Susu Tidak Penting Iin Yumiyanti - detikcom http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-relion240x400.ad http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-relion240x400.ad http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-relion240x400.ad Jakarta - Susu selama ini identik sebagai sumber protein dan kalsium. Benarkah seperti itu? Ahli gizi, Andang Gunawan, tidak sependapat. Menurutnya, susu kecuali air susu ibu (ASI), tidak penting dikonsumsi. Kalau ASI iya (penting). Tapi susu itu tidak perlu. Kalau disebut susu itu membantu kecerdasan, sumber protein dsb, coba saja tanya presiden kita apa waktu kecil dia minum susu? kata Andang dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (8/12/2005). Masyarakat selama ini telah termakan kampanye produsen susu sehingga mewajibkan anak-anaknya minum susu. Padahal, kata Andang, pemberian ASI hingga umur 2 tahun saja cukup. Anak-anak usia di atas 2 tahun tidak perlu lagi diberi susu karena kecukupan gizinya sudah bisa disuplai dari makanan sehari-hari. Selama ini, kata Andang, orang menganggap susu sebagai minuman sehingga anak yang sudah kenyang makanan masih saja diberi susu akibatnya mereka muntah. Ada lagi yang salah, anak-anak yang tak mau makan dikasih susu, tak mau makan lagi dikasih susu lagi. Coba lihat di perkumpulan anak autis itu kan anak-anak yang alergi susu. Susu itu memicu kita memproduksi lendir. Jadi kita seperti memasukkan penyakit ke tubuh kita. Itu yang tidak disadari, jelas Pemimpin Redaksi (Pimred) majalah kesehatan Nirmala itu. Menurut Andang, orang Asia tidak cocok mengonsumsi susu. Sebanyak 80 persen orang Asia tidak mempunyai enzim laktasi untuk mencerna susu. Sehingga bila ada asupan susu pada tubuh akan sulit dicerna. Teorinya susu itu disebut mengandung kalsium, mengandung ini dan itu. Tapi yang penting bisa nggak tubuh kita mencerna susu itu? kata istri pengusaha Maxi Gunawan ini. Selain itu, Andang juga mengingatkan masuknya zat kimia di dalam susu. Susu sekarang yang diproduksi secara industri tidak murni lagi. Sapi-sapi yang menghasilkan susu sudah divaksin zat kimia. Padahal apa yang masuk ke sapi itu jika kita konsumsi juga masuk ke tubuh kita. Ini yang kurang disadari bahayanya, tutur perempuan ayu yang awet muda ini. Foto: Andang Gunawan (Repro Majalah Nirmala) Salam, ^(J)^ Save Our Urban Life to Simple ... [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Muslim Leaders Vow to Fight Terror
Refleksi: Bagaimana pendapat abpak-bapak MUI company bahwa langkah yang diambil oleh mereka ini surgawi atau tidak? http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=74439d=9m=12y=2005 Friday, 9, December, 2005 (08, Dhul Qa`dah, 1426) Muslim Leaders Vow to Fight Terror Siraj Wahab Galal Fakkar, Arab News Heads of state of Islamic countries pray after performing tawaf at the Grand Mosque in Makkah. (SPA) MAKKAH, 9 December 2005 - The two-day extraordinary summit of the Organization of the Islamic Conference came to a fitting end here yesterday with OIC leaders, led by Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah, circumambulating the Holy Kaaba (tawaf) in an unprecedented show of Islamic unity and solidarity. The Muslim leaders, who came from across the globe, were united in the call to combat terrorism and defend the image of Islam. All agree on combating terrorism and extremism and stressing the moderate (nature) of Islam, Foreign Minister Prince Saud Al-Faisal told reporters. He said the summit leaders stressed the need to stop blaming outside forces for problems in the Muslim world and focus on cooperation. (They agreed) on stressing the importance of cooperation between Muslims; putting an end to complaints of foreign conspiracies; and concentrating on common efforts to face development challenges. Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah opened the summit on Wednesday with a call for moderation and tolerance and a rejection of extremist violence. Islamic unity will not be achieved through bloodshed as claimed by the deviants, said King Abdullah in reference to Al-Qaeda terrorists. Addressing the concluding session, King Abdullah hoped that the summit would open a new chapter in the history of the Islamic nation. Some of its most significant resolutions have stressed the values of tolerance and compassion and unity among Muslims to ensure a prosperous future for the Ummah (the Muslim global community), the king said. While performing the tawaf, King Abdullah was accompanied by prominent leaders, such as Iranian President Mahmoud Ahmadinejad, Malaysian Prime Minister Abdullah Badawi, Sudanese President Omar Bashir and OIC Secretary-General Ekmeleddin Ihsanoglu. The OIC leaders were also given an opportunity to pray inside the Kaaba. The summit adopted the Makkah Declaration and the 10-year action plan designed to usher in a new era of renaissance in the Muslim world. The final communiqué issued by the conference urged all member states to fight terrorism in every possible way. It also called for revising the education curricula, with a view to promoting tolerance and understanding among the followers of the Islamic faith. British Minister of State at the Foreign Office, Kim Howells, welcomed the summit declaration to combat terror. As EU Presidency, we support the call by the Muslim leaders at the OIC summit hosted by Saudi Arabia for a forward-looking vision for the Muslim World. The international community stands with them in their staunch rejection of those who distort the noble faith of Islam. We join them in celebrating the values of Islamic civilization. Their values are our values. We share their unequivocal condemnation of terrorism and their determination to condemn it, he said. Prince Saud called it a summit of moderation and modernization as the whole conference revolved around these two key themes. There was total unanimity that Islam is a religion of moderation and the Muslim world needs to modernize itself, he told reporters after the summit. Saud said he was very happy at the way the summit had gone and thanked King Abdullah and other OIC leaders for making it a resounding success. But for King Abdullah we would not have been able to see the light that we have now today. The foreign minister said the summit was a giant step while other delegates pointed out that it would be a turning point of the Islamic world. The steps that we have taken today are irreversible, the prince said. The summit leaders have set up a follow-up committee to oversee the implementation of the 10-year plan in letter and spirit. I am more optimistic today than I was yesterday, Saud said. He, however, urged the media to keep on reminding OIC leaders of their commitment. He said OIC countries would support a member state if it were attacked by a foreign power. If anybody genuinely faces threat then there is a mechanism in the 10-year
[ppiindia] Indian Matrimonial Site Background Check, Email and IM for Free!
Hello, Happy Harmony is the fastest growing matrimonial portal for Indians. You can email and IM other members without paying anything on this site. The amazing thing is that this site is totally free. Absolutely free. Cannot believe? Then click on this link to visit and register Happy Harmony. http://www.happyharmony.com/?idAff=14 Background check is the new facility they have added now. You can do a free background check including age, address, phone numbers, property owneship information etc of anybody in the US. If you guys have not already done,please take a look at http://www.happyharmony.com/ This is the only really free matrimonial site,I have seen so far. There are lot of profiles from all states also.A good find. Regards, Aby Shah Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Study Visa4 Austrailia,Canada,Germany,Singapore,(a place of making Future),Spain,UK
Study Visa4 Austrailia,Canada,Germany,Singapore,(a place of making Future),Spain,UK Get free information how to apply. http://fec-study.blogspot.com/ thousands of opportunities for getting free education in Europe and Around the world. http://studyvisa-eu.blogspot.com/ Also Scholorships available for different UK's Universities.There are lots of links you can find your courses in Germany, Holland, Sweden, UK and in other countries. The education is free in many countries of Europe. Announced by their Governments. http://fecstudy.blogspot.com And also get visa Assistance from the institiutions. Just Apply now. After you will see the result of your admission (Admission Letters) that come to your home address and then visa will be very easy may be without interview as your application will be fully assissted . visit http://studyvisa-germany.blogspot.com/ Get also free information from highly experts online it's free as well. You can also apply through UCAS (University colleges admission service) providing service to the students to get admissions in the UK. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Selamat Hari Natal dan Tahun Baru
selamat dari Semarang RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Sodara sodara se milis, berhubung weekend ini saya sudah bertolak mengudara, perjalanan dinas disambung cuti pulkam, saya haturkan bagi yang merayakannya: Selamat Hari Natal yang penuh rakhmat, dan bagi semua Selamat Tahun Baru, selamat menikmati makanan dan minuman, kembang api, dan bertemu dengan handaitaulan dan saudara.. Prosit! Danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Muslifa Aseani Jalan Kanfer Utara V 244 Banyumanik Semarang www.bayipertama.com?id=lucky www.smsbisnis.com/?id=081542342635 {semua no, kecuali Pro XL] www.superdialup.com?id=ONHQQC www.myidol88.blogspot.com Open MindedPositive Thinking, Good Combination 4 Ur Brain - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] test
Ruang Maya itu Membuatku Bahagia Tak aku sangka, pertukaran kata-kata antara aku dan dia di ruang maya, bisa membuatku merasakan lagi sensasi jatuh cinta. Rasa kangen, debaran jantung yang keras, senyum yang selalu menghiasi bibirku, wajah yang berseri, tumbuh di dalam diriku. Sama seperti ketika aku merasakan ini dengan suami, 10 tahun lalu. Aku berpikir semua ini hanya keisengan di ruang internet. Tak akan meninggalkan bekas apa-apa. Dan aku salah. Kata-kata ternyata adalah jantung perasaan kita. Tak ada masalah dalam rumah tanggaku. Semua aman, terkendali, dan berjalan apa adanya. Tak ada orang ketiga, tak ada perselisihan yang membuat asmara memudar. Kehidupan ekonomi keluarga yang mapan membuatku rileks menerima kehadiran anak-anak, mengantar mereka sekolah, menjemput, dan kemudian menunggu suami. Semua berjalan alami. Aku juga dengan ikhlas berhenti bekerja ketika karier suami di bank swasta mulai menanjak. Dan kuisi kesibukanku dengan membaca, berkebun bunga, dan mengurus anak-anak. Sampai suatu hari, suami mengajariku berselancar di internet. Aku pun kecanduan. Di internet aku bisa membaca apa saja. Mulai mengikuti berita-berita nasional dan internasional lebih cepat daripada menunggu koran, juga menemukan artikel-artikel yang sangat membantuku mengasuh anak-anak, memotivasi suami, memperbaiki bicara dengan mertua, menata rumah, psikologi usia paro baya, dan pengetahuan umum lainnya. Internet melengkapi kesepianku ketika siang. Dan, pelan-pelan aku pun ikut milis, semacam perkumpulan orang-orang yang punya kesamaan perhatian atau minat. Aku ikut milis wanita dan juga milis psikologi. Dari milis itu aku kenal beberapa orang, dan kemudian bertukar kabar secara pribadi. Dan dari situ aku diajari berkomunikasi dengan memanfaatkan chatroom, untuk ngobrol secara langsung. Pelan tapi pasti, aku mulai menyukai ruang ceting ini. Mendapatkan teman-teman yang seide, ngobrol dengan nyaman, dan membicarakan anak-anak dengan rileks. Temen-temen cetingku menyebar dari Jakarta sampai Belanda, Paris dan Jerman. Mereka ibu-ibu yang menikah dengan bule, atau sedang\r\n mengikuti suami kuliah dan tugas. Dan ketika suatu hari mereka tidak online, aku pun iseng masuk ke chatroom umum, di chanel Jakarta. Mulanya aku ngobrol ngalur-ngidul di ruang itu, tapi tiba-tiba aku tertarik dengan nick\r\n (nama yang dipakai saat ceting) Bulan Bugil Bulat. Nama yang unik, dan iseng aku menegur. Kami lalu terlibat percakapan yang ringan, melempar humor, dan saling memalsukan identitas. Aku menyebut nama lain, dan dia juga. Ini kami\r\n sadari kemudian. Hari itu kuakhiri obrolan dengan janji besok bertemu lagi. Dan dia setuju. Besoknya aku memang bertemu dengan dia, dan kami bicara mojok, dengan tidak melibatkan orang lain. Pelan-pelan, perasaan nyaman membuatku bicara\r\n terbuka, cerita status, dan ngobrolin anak-anak. Dia juga, mulai terbuka, bekerja di kantor swasta di Jakarta, punya posisi yang cukup mapan, ayah dari 3 anak, dengan istri berkarier di biro hukum. Kami cerita pengalaman\r\n sehari-hari, cerita kegiatanku menjemput anak-anak. Dia pendengar yang baik. Dan ketika keakraban mulai kental, aku tahu namanya dan nomor teleponnya. Ir Hernoxxx, itulah namanya. Dia pandai membawa suasana, menciptakan humor,\r\n rasa penasaran, penghargaan, dan dia sangat menguasai hal-hal seputar rumah tangga. Sepertinya rumah tangganya sangat bahagia. Tak ada cerita tentang istrinya yang cacad, tak ada cerita tentang anaknya yang nakal. Ia\r\n memceritakan cara mendidik anak yang luar biasa, yang membuatku sadar betapa terkonsep sekali peta rumah tangganya. Pelan tapi pasti, muncul rasa simpati padanya. Berbicara dengannya sungguh tanpa kata akhir. Apalagi, yahoo mesenger kemudian memfasilitasi ceting\r\n dengan ngobrol. Kami pun tak lagi harus capek menulis, tapi tinggal bicara,1] ); //-- teman-teman yang seide, ngobrol dengan nyaman, dan membicarakan anak-anak dengan rileks. Temen-temen cetingku menyebar dari Jakarta sampai Belanda, Paris dan Jerman. Mereka ibu-ibu yang menikah dengan bule, atau sedang mengikuti suami kuliah dan tugas. Dan ketika suatu hari mereka tidak online, aku pun iseng masuk ke chatroom umum, di chanel Jakarta. Mulanya aku ngobrol ngalur-ngidul di ruang itu, tapi tiba-tiba aku tertarik dengan nick (nama yang dipakai saat ceting) Bulan Bugil Bulat. Nama yang unik, dan iseng aku menegur. Kami lalu terlibat percakapan yang ringan, melempar humor, dan saling memalsukan identitas. Aku menyebut nama lain, dan dia juga. Ini kami sadari kemudian. Hari itu kuakhiri obrolan dengan janji besok bertemu lagi. Dan dia setuju. Besoknya aku memang bertemu dengan dia, dan kami bicara mojok, dengan tidak melibatkan orang lain. Pelan-pelan, perasaan nyaman membuatku bicara terbuka, cerita status, dan ngobrolin anak-anak. Dia juga, mulai terbuka, bekerja di kantor swasta di Jakarta, punya posisi yang cukup mapan, ayah dari 3 anak, dengan istri berkarier di biro hukum. Kami cerita pengalaman sehari-hari, cerita
[ppiindia] Artikel: Logika Tukang Ojek Gelora Bung Karno
Best regards, Sulistiono Kertawacana -- Rabu, 07 Desember 2005 O P I N I No. 5169 Halaman Utama Tajuk Rencana Nasional Ekonomi Uang Efek Jabotabek Nusantara Luar Negeri Olah Raga Iptek Hiburan Feature Mandiri Ritel Hobi Wisata Eureka Kesehatan Cafe Resto Hotel Resor Asuransi Otomotif Properti Promarketing Budaya CEO Opini Foto Karikatur Komentar Anda Tentang SH Logika Tukang Ojek Gelora Bung Karno Oleh Sulistiono Kertawacana Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengaudit aset Gelora Bung Karno (GBK). Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pun sedang menyelidiki dugaan korupsi terhadap pengalihan fungsi aset GBK kepada swasta. Perang urat saraf pun terjadi antara Mensesneg Yusril Ihza Mahendra dengan Ketua BPK Anwar Nasution. Yusril mencela sinyalemen Anwar tentang salah urus aset GBK yang berada di bawah Sekretariat Negara (Setneg), memakai logika tukang ojek. GBK memang aset menggiurkan. Kompleks itu pernah jadi rebutan Gubernur Jakarta Sutiyoso dan Mendagri Hari Sabarno saat era baru otonomi daerah. Jakarta sebagai ibu kota negara berniat mengambilalih kepemilikan GBK dari pemerintah pusat. Aset yang terdiri dari tanah dan bangunan, baik yang berada di dalam maupun di luar komplek, dapat menghasilkan uang yang tidak sedikit. Jika ditilik dari sejarahnya, GBK diperuntukkan bagi penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962. Aset GBK Dasar pengelolaan GBK adalah Keppres No 4/1984 yang diubah terakhir dengan Keppres No 72/1999 tentang Badan Pengelola Gelanggang Olah Raga Senayan. Melalui Keppres No 7/2001 Gelanggang Olah Raga Senayan diubah menjadi Gelora Bung Karno (GBK). GBK milik Negara Republik Indonesia. Penguasaan, pengelolaan, dan administrasi GBK dilakukan pemerintah (Setneg). Segala biaya yang dikeluarkan oleh Badan Pengelola ditanggung Sekretariat Negara. Badan Pengelola dibentuk untuk mengelola dan mengusahakan GBK. Badan ini terdiri dari unsur pemerintah dan Pemda (Gubernur DKI Jakarta). Dan bertanggung jawab serta berkewajiban melaporkannya secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhannya kepada presiden. Badan pengelola bertugas mengurus GBK dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan selama-lamanya bagi kepentingan negara dan masyarakat atas kemampuannya sendiri. Mengelola dan mengusahakan pemanfaatan semua tanah dan bangunan untuk menunjang kegiatan olah raga nasional dan mendukung upaya untuk memajukannya. GBK dikelola oleh Direksi Pelaksana Pengelolaan, terdiri dari seorang Ketua Direksi dan beberapa anggota Direksi. Mereka diangkat dan diberhentikan oleh Mensesneg selaku ketua Badan Pengelola. Mereka bertanggung jawab dan berkewajiban melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan kepada Badan Pengelola GBK. Direksi Pelaksana dengan persetujuan Badan Pengelola GBK dapat mengadakan kerja sama dan/atau perikatan dengan pihak lain sesuai ketentuan. Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Badan Pengelola GBK ditanggung Setneg. Terkait status kelembagaan, Presiden menerbitkan Keppres No 23/2001 tanggal 19 Februari 2001 tentang Tim Pengkajian Kelembagaan Pengelolaan GBK yang bertugas mengkaji status dan bentuk kelembagaan pengelolaan GBK. Tim tersebut diberi waktu paling lama 6 bulan sejak Keppres ditetapkan. Namun, hingga jangka waktunya terlewati, ketika itu belum ada keputusan untuk menentukan status kelembagaan hukum GBK. Baru kemudian pada 18 Oktober 2004 melalui Keppres No 94/2004 tentang Pengelolaan Komplek GBK menetapkan GBK sebagai Peninggalan Nasional. Keppres No 94/2004 juga mencabut Keppres No 4/1984 yang terakhir diubah dengan Keppres No 72/1999 yang mengatur pengelolaan GBK. Jadikan Badan Usaha Dengan status sebagai peninggalan nasional, maka segala biaya pengelolaannya menjadi otonom, yang berasal dari pengelolaan komplek GBK. Sedangkan struktur organisasi tidak mengalami perubahan signifikan, dikelola Badan Pengelola yang menetapkan kebijakan umum. Ketua Badan Pengelola tetap Mensesneg dengan anggota Menkeu, Mendiknas, Menkimpraswil, Gubernur Jakarta, dan Ketua KONI pusat. Dengan anatomi GBK tersebut, apakah masih pantas ia dikelola dengan melibatkan para menteri (birokrat)? Rasanya kurang tepat lagi GBK
[ppiindia] GANYANG PENGKIANAT BANGSA!
GANYANG PENGKIANAT BANGSA! Dalam gerakan moral melawan korupsi ini akan baik bagi rakyat Indonesia kalau golongan Islam lebih menggalakkan gerakannya, umpamanya dengan menjadikan perlawanan terhadap korupsi sebagai jihad. Dengan begitu, sasaran gerakan moral ini menjadi lebih jelas, manfaatnya juga besar sekali. Sebab, tidak dapat diingkari, bahwa sebagian terbesar dari orang-orang yang melakukan korupsi adalah justru pemeluk agama Islam. Banyak di antara koruptor-koruptor kelas kakap ini yang - yang tidak malu-malu dan juga tidak takut-takut - mengucapkan sumpah jabatan di bawah Alqur'an. Banyak juga di antara mereka yang rajin sembahyang lima waktu, berpuasa, dan juga pergi naik haji ke Mekah.. Saat tunglisan Umar Said kurenungkan Dada inih bergolak lagih, Ada semangat buwat menereakkan perjoangan GANYANG PENGKIANAT BANGSA! Tatapi siapah kawan kita Bung? Siapah yang maok ingkut mengganyangnyah? Jingkalao sakmuah udah jadi pengkianat bangsa? Satu pertanyaan kritis yang bukannyah politis. Sementara diri inih tertatih tatih Membuwat tempat beraknyah rakyat Tertatih dalam lirih, Karana pompa dragon yang dipasang Di gondol bangsat kere jugak! Memang penyangkit permalingan, Udah begituh kuat menularin kita punyak bangsa. MEMANG KITA KUDU MENGGALANG KEKUWATAN BERSAMA,MENGGANYANGNYAH Tatapi mulaennyah dari mana? Bang! Sementara daku mengliat ituh gunung cadas di Banten, Pada dilobangin, diambil pasir putihnyah. Jelas pengusaha2 bangsat ituh Mendapatkan ijin galian dari para pejabat durjanah. Lalu rakyat yang miskinpun senang menggalinyah, Karana berarti bakalan dapet duwit buwat beli beras. Mulaen dari manakah, KITA MENGGANYANG PENGKIANAT BANGSA ITUH? Satu pertanyaan yang menyangkitkan ati, Kutika daku ingin menyambut tekad membara Dari sak-urang anak bangsa, yang bernama Umar Said. Nb. Oom salam perjoangan deh!!! PERLU ADANYA GERAKAN BESAR-BESARAN Untuk menghadapi pembusukan moral dan kebejatan iman ini, yang merupakan sumber utama dari segala kesulitan dan masalah-masalah parah termasuk korupsi diperlukan adanya gerakan besar-besaran yang dilakukan oleh bangsa kita. Kita tidak boleh hanya mempercayakan penanganan soal pemberantasan korupsi yang begitu serius ini hanya kepada tokoh-tokoh di eksekutif, legislatif dan judikatif saja (atau, kepada aparat-aparat negara saja) karena sudah terbukti selama ini bahwa justru mereka pun harus dijadikan sasaran gerakan. Dalam gerakan ini perlu diikutsertakan sebanyak mungkin golongan atau kalangan dalam masyarakat, baik yang tergabung dalam partai-partai politik, organisasi massa, LSM maupun perkumpulan- perkumpulan lainnya. Dalam gerakan besar-besaran melawan korupsi ini, penting sekali ikut sertanya secara aktif kalangan Islam, karena mereka merupakan majoritas penduduk Indonesia. Di masa yang lalu sebagian dari kalangan agama Islam ini sudah mengambil tindakan-tindakan positif ke arah ini, antara lain : sejumlah ulama NU pernah mengeluarkan fatwa yang cukup keras terhadap para koruptor (kalau koruptor mati jenazahnya tidak perlu disembahyangkan). Sayang sekali, orang mendapat kesan bahwa selama ini kalangan Islam dalam masyarakat masih belum menunjukkan gebrakannya yang all-out (sekuat-kuatnya) dalam melawan kejahatan besar yang bernama korupsi ini. Dalam gerakan moral melawan korupsi ini akan baik bagi rakyat Indonesia kalau golongan Islam lebih menggalakkan gerakannya, umpamanya dengan menjadikan perlawanan terhadap korupsi sebagai jihad. Dengan begitu, sasaran gerakan moral ini menjadi lebih jelas, manfaatnya juga besar sekali. Sebab, tidak dapat diingkari, bahwa sebagian terbesar dari orang-orang yang melakukan korupsi adalah justru pemeluk agama Islam. Banyak di antara koruptor-koruptor kelas kakap ini yang - yang tidak malu-malu dan juga tidak takut-takut - mengucapkan sumpah jabatan di bawah Alqur'an. Banyak juga di antara mereka yang rajin sembahyang lima waktu, berpuasa, dan juga pergi naik haji ke Mekah.. Hal-hal yang tersebut di atas adalah sejumlah bahan pemikiran, untuk mencoba memandang (dari satu sudut pandang) salah satu masalah besar yang dihadapi bangsa kita sekarang ini, yaitu kemerosotan moral atau kebejatan iman di kalangan Generasi Orde Baru, dihubungkan dengan masalah korupsi yang merupakan penyakit parah sekali bangsa kita dewasa ini. Paris, 8 Desember 2005 Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ***
[ppiindia] ULAMAK MANIPULATOR ROHANI
Dari moderator untuk godamlima: Gunakan bahasa yg baik dan elegan dalam diskusi di milis ppiindia. kata2 makian hanya akan membuat turun nilai ide yg anda ekspresikan terima kasih. moderator - ULAMAK MANIPULATOR ROHANI Karena itu, saya kadang berkesimpulan, ulama itu pada dasarnya tidak bisa kita kedepankan, kecuali untuk urusan ibadah. Memang ini agak disayangkan, Tapi begitulah faktanya. Hehehe,bicarak ugamak dan ulamak, Sakpertinyah kenthut bauk hajah. Apah lagih bicaraknyah di Inulnesiah Ituh bagaekan nyanyian lonteh lonteh Yang sedang memaduh cinta. ASALKAN ADA IMBALAN BAYARANNYAH Mangka para ulamak sakgalah ugamak Akan menyanyih tambah nyaring hajah. Saktelah lonteh2 ugamak Islam menyanyikan Lagu lagu perdamaean lebaran, Kini giliran lonteh2 Karesten menyanyikannyah. DAMAE DI BUMIH,DAMAE DI BUMIH Padahal perut sesama manungsa pada lecet kelaparan. Para lonteh yang menyebut dirinyah pendetah2 Kini sedang rame rame berebutan pahala. MENEPU UMAT,AGAR PADA MABOK KEPAYANG Perilakuh para pendetah ituh bener2 cabul rohani. Dipingkirannyah yang kotor, Cumanlah ada kejorokan napsu memperkayah diri. Dipingkirannyah yang mesum, Cumanlah ada niat niat bejad mengurbankan sesama. Dan keinginan merekah bagaikan lagak kaum narkobaist. YANG KECANDUAN ATAWA KETAGIHAN MENTA LAGIH. Sakkalih berhasil,menta lagih. Dan yang paling cilakah, penyangkit ituh menular. Sakhingga bangsa Inulnesiahpun edan edan ugamaknyah. Begituh jadi pejabat, begituh jadi pembela hukum Begituh jadi penangsehat, Jadilah merekah DEVIL DEVIL ADPOKAT YANG KEPARAT Sakhingga kini Inulnesiah ampir binasa sakarat Kulantaran ulah dan tingkah polah ulamak2 yang jahat. MEREKA JADI MANIPULATOR2 ROHANI YANG KAWALAT. Nb. Terilhamin tunglisan di bawah inih sbb, Pada akhirnya kita harus mengembalikan agama ke dalam posisinya yang wajar, yang benar. Saya sangat mengharapkan kepedulian para ulama untuk berani angkat bicara soal terorisme. Kadang-kadang, para ulama memang payah untuk diharapkan. Coba kita ingat, pada zaman Orde Baru, tidak ada satu orang ulama pun yang bicara lantang soal korupsi. Sekarang, di tayangan televisi setelah subuh, mereka pada teriak: Korupsi! Korupsi! Karena itu, saya kadang berkesimpulan, ulama itu pada dasarnya tidak bisa kita kedepankan, kecuali untuk urusan ibadah. Memang ini agak disayangkan, tapi begitulah faktanya. Nanti kalau perkara ini sudah selesai, para teroris sudah kalah, mereka baru berani angkat bicara. Saya dapat informasi bahwa surat pembaca yang masuk ke desk anti-terorisme di Dephankam menganjurkan untuk melibatkan ulama. Tapi sayang, banyak ulama yang bilang: Jangan saya lah ! Semua hampir begitu. Untuk bicara soal kebenaran saja mereka tak berani. Mereka lebih suka bicara soal-soal yang laku di televisi. Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Model Malaysian Plan a Hit
Refleksi: Bagaimana dengan model Indonesia a la MUI, laku atau tidak? http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=74440d=9m=12y=2005 Friday, 9, December, 2005 (08, Dhul Qa`dah, 1426) Model Malaysian Plan a Hit Siraj Wahab, Arab News MAKKAH, 9 December 2005 - The Malaysian proposal to adopt Islam Hadhari (Civilizational Islam) as a guiding principle for the successful future of Muslims worldwide was well received by delegates at the Organization of the Islamic Conference's Makkah summit yesterday. Islam Hadhari is a working model of renewal, reform and revivalism for the Muslim world, said Malaysian Prime Minister Abdullah Badawi during his speech on Tuesday. It is not a new religion or mazhab (Islamic school of thought). It is not a new ideology. It is a guide for our development. Badawi said Islam Hadhari, a more moderate vision of Islam that focuses on economic and technological development, social justice, and religious tolerance, is being aggressively promoted in Malaysia as a remedy to Islamic extremism. The offer to OIC leaders to consider Islam Hadhari as a model for growth is timely as the grouping of 57 Muslim countries considers reforms for it to play a more effective role on the world stage, said a Malaysian journalist covering the summit. Badawi said Islam Hadhari is aimed at enhancing the quality of life through the mastery of knowledge and the development of individuals and the nation. It is intended as an integrated and balanced development that creates a knowledgeable and pious people who hold noble values - people who are honest, trustworthy and prepared to take on global issues, Badawi said. Badawi said Islam Hadhari was neither a concept to pacify the West, nor an approach to apologize for perceived Islamic threats. It is an approach that seeks to make Muslims understand that progress is enjoined by Islam, said Badawi. It is an approach that is compatible with modernization and yet firmly rooted in the noble values as injunctions of Islam. It is an approach that emphasizes substance over form. Badawi outlined ten fundamental principles of Islam Hadhari: . Conscientiously promoting and fostering unity among Muslims through emphasizing matters that unite them rather than those that divide them; . Being more proficient at harnessing the resources that OIC countries have at their disposal through innovative measures; . Undertaking capacity-building measures that enable all Muslims, particularly women, to realize their full potential; . Strengthening trade and economic links among Muslim countries in order to benefit from the globalization process and to move into the mainstream of the global economy; . Putting their houses in better order by combating corruption and promoting good governance; . Increasing transparency and accountability; . Being more articulate in convincing the wider world that Islam is a religion of peace, tolerance and moderation that promotes progress; . Urgently establishing a disaster-response mechanism that would enable OIC countries to quickly respond with financial and other forms of assistance in a coordinated manner; . Never giving up support for the Palestinian cause; and . Doing its part to fight international terrorism in all forms and manifestations, irrespective of race and religion. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Revisi SKB DikhawatirkanTetap Timbulkan Konflik Antaragama
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/09/Nasional/nas01.htm SUARA PEMBARUAN DAILY Revisi SKB DikhawatirkanTetap Timbulkan Konflik Antaragama JAKARTA - Cendikiawan Muslim, Prof Dr Dawam Rahardjo menegaskan agar kelompok masyarakat yang tidak setuju terhadap revisi SKB dan tetap konsisten menolak hasil revisi tersebut tetap menjaga kemurnian tuntutannya agar tidak terpancing untuk melakukan tindakan yang merusak kemurnian gerakan. Pasalnya, saat ini pemerintah dalam hal ini Departemen Agama, Departemen Dalam Negeri dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetap ingin revisi segera diumumkan. Dalam pertemuan terakhir pemerintah dan tokoh-tokoh agama di Puncak, sejumlah teman-teman Madia dan para tokoh agama berhasil mengubah dan membabat draf revisi SKB yang dinilai akan menimbulkan konflik dan berhasil mengubah seluruh konsideran serta merumuskannya menjadi baru. Sebetulnya saya tetap menginginkan SKB tersebut diganti menjadi Undang Undang Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan, bukan UU Kerukunan Hidup Beragama yang absurd, tegas Dawam dalam diskusi Kebebasan Beragama dan Disintegrasi Bangsa di Jakarta, Kamis (8/12). Menurut Dawam, jika nanti setelah diumumkan ternyata revisi SKB tersebut di luar hasil kesepakatan pertemuan dengan tokoh agama maka seluruh komponen masyarakat yang mendukung kebebasan beragama harus menggugat departemen agama. Sekarang ini tengah dipersiapkan sebuah study untuk menilai apakah Depag masih dibutuhkan dimasa depan atau tidak. Kita tidak lagi mempersoalkan SKB. Yang akan kita persoalkan kemudian adalah Depag, dalam hal ini pemerintah, yang dengan sengaja melahirkan produk yang dapat menimbulkan konflik horisontal di tengah masyarakat. Kita tuntut agar Depag dibubarkan jika revisi SKB tetap akan memicu lahirnya konflik. Saya tahu ada sisi kepentingan ekonomis dibalik revisi SKB karena nantinya ada lembaga kerukunan beragama yang dibentuk di seluruh daerah dan pelosok. Ini berarti ada anggaran dan juga proyek, ujarnya. Dalam sambutannya, Dawam menejelaskan, jika pengertian negara sekuler dilawankan dengan negara agama, Indonesia bukan negara agama, melainkan negara sekuler. Dalam negara sekuler, negara tidak didasarkan pada suatu ideologi agama tertentu yang membentuk teokrasi. Namun sering juga dikatakan, Indonesia tidak sepenuhnya sekuler, karena dasar negara dalam konstitusinya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Tetapi negara tidak punya tugas melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya. Sementara itu warga negara punya kebebasan untuk menjalankan agama dan beribadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing. Ketuhanan Yang Maha Esa berkedudukan sebagai sumber moral yang dijadikan pedoman bagi sikap dan perilaku warga. Sistem moral itu dapat digali dari ajaran-ajaran agama yang dipeluk masyarakat. Tapi ajaran-ajaran agama itu harus melalui proses rasionalisasi dan objektivikasi. Tuhan di sini adalah Tuhan lintas agama. Dengan demikian, setiap agama punya peranan dalam membangun moral bangsa. Azas Pluralisme Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu diikuti dengan ketentuan mengenai kebebasan beragama dan menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Di sini, berlaku azas pluralisme yang mengakui kebenaran eksklusif masing-masing agama, terutama dalam hal akidah (creed) dan peribadatan (cult). Kebebasan di sini berarti bahwa keputusan beragama diletakkan pada tingkat individu, ujarnya. Artinya, tegas Dawan agama merupakan persoalan individu dan bukan persoalan negara. Syariat Islam bisa dilaksanakan, tapi pada tingkat masyarakat, oleh para pemeluknya sendiri. Inilah makna sekularisme sebagaimana dikatakan Talcott Parson: mengembalikan agama kepada masyarakat dan bukan bersatu dengan kekuasaan negara (kesatuan ad-dîn wad daulah). Hukum agama yaitu syariat tidak berkedudukan sebagai hukum positif, melainkan bersifat volunter (voluntary law), meminjam istilah tokoh Masyumi, Sjafruddin Prawiranegara. Sedangkan Ketua Majelis Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Hendardi menjelaskan setiap orang di Indonesia bebas memeluk suatu agama atau keyakinan tanpa dipaksa serta bebas pula menunaikan ibadanya sebagaimana yang terkandung dalam UUD 1945. Pluralisme merupakan usaha untuk memastikan perwakilan bermacam ragam dari kekuatan-kekuatan sosial yang terlibat dalam perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia. Prinsip Paris menekankan betapa pentingnya pluralisme di dalam tubuh sebuah lembaga nasional HAM. (E-5) Last modified: 9/12/05 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/BrzMLB/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
[ppiindia] Pain Free Body..? Remove All Sort of Pains or stresses from Your body, Live a healthy life
Pain Free Body..? Remove All Sort of Pains or stresses from Your body, Live a healthy life Be Healthy, Improve your confidece, Learn how to Get Deep Relaxation.. . http://deeprelaxation.blogspot.com/ http://painfreebody.blogspot.com/ Stress is the body's physical, mental, and chemical reaction to Circumstances that frighten, excite, confuse, endanger, or irritate us The cause of stress can be good or bad. It can be a truck wheeling around a corner toward us, a move to a new home, loud music, a marriage or divorce, plus a host of other things such as a new Person to date, trouble at work, or a meeting with potential in-laws. Take charge of your life and follow these basic principles to help handle personal and business stress. http://deeprelaxation.blogspot.com/ Review this list periodically and add to it as you become aware of other ways to reduce stress in your own life. Twenty-five Ways to Eliminate Stress! Click here to learn more...no fee, http://cutstress.blogspot.com/ Yours' Truly.. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] 70.000 Warga Yahukimo Kelaparan
Refleksi: Harian Kompas 22 Maret 2005 memberitakan bahwa 80% dari penduduk Papua hidup dibawah garis kemiskinan. Antara Maret dan December sudah berlangsung 9 bulan. Agaknya yang dihebohkan hanya pemakaran propinsi di Papua, supaya mudah mengisi kantong kaum tukang copet yang berkuasa nan perkasa. Lagu politik mereka Killling you softly. http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/09/Utama/ut01.htm SUARA PEMBARUAN DAILY 70.000 Warga Yahukimo Kelaparan JAKARTA - Sekitar 70.000 dari 200.000 penduduk Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Tengah, Papua, kelaparan akibat gagal panen tanaman umbi-umbian yang tertimbun tanah longsor. Selain itu sebagian tanaman mati akibat musim kering yang datangnya tiba-tiba. Akibatnya, sejak 11-17 November 2005 tercacat 55 orang meninggal dunia akibat kelaparan. Demikian dikemukakan Bupati Yahukimo Ones Pahabol yang dihubungi Pembaruan melalui telepon di Sumohai, Jumat (9/12), siang. Saat itu, dia sedang memimpin rapat koordinasi dengan staf untuk mengatasi kelaparan tersebut. Ia menyebutkan, kasus kelaparan di 17 distrik dan sejumlah pos-pos pemerintahan itu sulit dijangkau karena letak geografis. Sebagian penduduk berada di lereng perbukitan dan lembah sehingga sulit dijangkau lewat jalan darat. Diharapkan bantuan disalurkan dengan menggunakan pesawat terbang. Jika bantuan tidak datang banyak korban meninggal akibat kekurangan makanan. Saya sudah melaporkan hal ini ke Presiden melalui Gubernur Papua Dr JP Solossa MSi di Jayapura, ujarnya. Tak Bertanggung Jawab Kabupaten Yahukimo merupakan pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Wamena dan Distrik Apalapsili Kabupaten Jayawijaya serta Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura. Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Distrik Borme, Distrik Oksibil, dan Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang. Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Kouh, Kabupaten Boven Digul, Distrik Suator dan Distrik Akat, Kabupaten Asmat. Sebelah barat berbatasan dengan Distrik Mapenduma dan Distrik Wamena, Kabupaten Jayawi- jaya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai ter- jadinya bencana kelaparan di Papua, yang menewaskan 55 orang, adalah bentuk tidak bertanggung jawab- nya pemimpin di daerah tersebut. Presiden juga menilai pemimpin yang tidak tahu kondisi masyarakat yang dipimpinnya dan yang tidak turun ke lapangan sebagai kesalahan prinsip dan serius serta layak dikenakan sanksi. Presiden menyatakan hal itu ketika memberikan sambutan pada penyerahan penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2005 di Istana Negara, Jumat. Perasaan saya campur aduk saat ini karena selain berlangsung acara ini juga terjadi bencana kelaparan yang sangat memprihatinkan, kata Presiden. Menurutnya, telah diinstruksikan kepada Menko Kesra, gubernur, dan bupati untuk segera mengambil langkah cepat dalam kondisi tanggap darurat. Presiden menginstruksikan gubernur dan bupati turun langsung ke lapangan memberikan bantuan makanan dan pengobatan. Faktor kecepatan menjadi sangat penting dalam keadaan seperti sekarang untuk menyelamatkan mereka yang menjadi korban bencana. Saya harus tahu apa yang terjadi, mengapa terjadi, dan bagaimana sampai terjadi karena ini soal tanggung jawab kepemimpinan, soal moral yang harus melindungi mereka yang dipimpin, kata Presiden yang juga mengatakan, harus dilakukan langkah koreksi terhadap pemimpin yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, Presiden meminta Menteri Pertanian untuk mengkaji perlunya dibangun lumbung padi sebagai stok pangan di daerah yang rawan pangan. Sebelumnya, ketika memberikan pembekalan kepada peserta Kursus Regular Angkatan (KRA) XXXVIII Lemhannas 2005 di Istana Negara, Jumat pagi, Presiden memerintahkan Menko Kesra Aburizal Bakrie segera berangkat ke Papua untuk melakukan berbagai upaya mengatasi kelaparan di sana. Berangkat Menko Kesra Aburizal Bakrie, Sabtu, akan berangkat ke Papua untuk menyerahkan bantuan, Saat ini Kantor Menko Kesra sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua mengenai apa saja yang diperlukan dan dibutuhkan masyarakat di sana, sehingga bantuan tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain bantuan, Menko Kesra juga akan mengkaji penyebab kelaparan ini. Solusinya akan dicari sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi di Indonesia. ''Ini merupakan reaksi cepat dari Menko Kesra, ujar Juru Bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa, menjawab pertanyaan Pembaruan, di Jakarta, Jumat (9/12). Secara terpisah, Sekretaris Menko Kesra Sutedjo Yuwono, mengatakan pihaknya sedang mengkoordinasikan pemberian bantuan ke Kabupaten Yahukimo, Papua. Sampai saat ini kami belum berhasil menghubungi gubernur, bupati, kapolres, dan semua pejabat setempat. Sehingga kami belum tahu persis apa yang terjadi di sana dan jenis bantuan apa yang diperlukan,'' katanya. Ketua DPR Agung Laksono menyatakan prihatin atas meninggalnya 55 warga Kabupaten Yahukimo, akibat kelaparan sejak 11
[ppiindia] MEREKAH TAK KENAL KAWAN ATAWA LAWAN
MEREKAH TAK KENAL KAWAN ATAWA LAWAN! I stress on the necessity to release the four kidnapped foreigners who have helped the residents of Azamiyah, he said as residents held aloft protest banners. Hmm,ituhlah prilakuh para durjanah Bagi merekah,siapapun bisak dijadikan kurban Kurban bagi keyakinannyah Kurban bagi napsu jahatnyah Mangka para penulungnyahpun,akan dijagal jugak Satu conto ilangnyah rasa kemanungsaan Kutika sa-sakurang dipenuhin ide ide kebencian Mangka yang muncul cumanlah hawa bunuhan Yang tamtunyah sanget mengherankan Yang tamtunyah menjadi sandungan! Karana mereka melabelkan diri Dengan nama begituh elegan THE SWORDS OF RIGHTEOUSNESS Silahken perhatiken catetan di bawah inih,sbb, The Canadian Islamic Congress to Iraq sent an envoy, Ehab Lotayef, to try to win the release of the humanitarian workers who were abducted two weeks ago. They include two Canadians and a Briton as well as the American. A group known as the Swords of Righteousness has threatened to kill the four if U.S. and Iraqi authorities don't free all prisoners by Saturday. A French aid worker and a German citizen are also being held by kidnappers. During prayers in the al-Imam al-Aadam mosque in Baghdad's predominantly Sunni Arab neighborhood of Azamiyah in north Baghdad, cleric Ahmed Hassan demanded that the four charity workers be released. I stress on the necessity to release the four kidnapped foreigners who have helped the residents of Azamiyah, he said as residents held aloft protest banners. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Karakteristik JIL: Pakai Nama Islami - Re: [indonesiaraya] ?
RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:Udahlah, gak usah bawa bawa nama orang nyang gak ada urusan ama milis ini, bukan anggauta milis, gak baca milis ini, dan gak ada urusan dengan ente.. Gak usah sebut sebut kristal, yang ente tokh gak pernah lihat .. TP: don, ente salah besar! Ane juga pernah ke Austria dan tau banyak mengenai tuh Kristal, and malah ane sempet liat tampang (asli) dakocan lu!!! Tetap aja dalam thread: thema nama islami oleh mas Nizami. Nah ane jawab, ada juga nama Kristiani oleh nyang bukan Kristiani. Tetap dalam thread! gak usah pindah pindah... TP: Oh ane gak ada masalah ama thread yg diungkapkan oleh mas Nizami, ane hanya mengomentari bacotan lu doang yg rada nyindir2 spt biasanya. Ente alergi berat ama nickname aye rupanye yeh, hehehe...! kata mas Nizami nama Ilsami dipake ama orang nyang athetist, nah ane bilang ada nama Kristiani, jadi bule, dipake ame orang shit brown...non bule.. TP: Shit Brown? dipaksain banget kesannye! Katenye bhs Inggris lu dah canggih don! Parah banget dah lu! Udeh ye? ane mo cuti, nih jalan jalan, pulkam Natalan...taon baruan.. TP: Wah sama2 donk! Ane juga akan ke Bali akhir desemberan ini! Have a nice trip, don!!! --- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: ...Loe bilang malu ketauan nama ente ke Ane, lha sejak kapan ente tau nama asli Ane? Ente gak kan pernah tau don, ngibul aje bisanye ente nih... * mau tau nama ente? bakal ape? siapa nyang mau tau? kan orang yang siap kibul biasanya ngumpetin diri dibalik nick nickan.. buat ape ane ngomong yang nggak betil? ane pake logo jatidiri ane..ane kasihtau siape ane, tak peduli siapa yang kenal ane pribadi, emang kenape? Mas Nizami kan ngeluh, bapak bapak JIL pake nama islami, nah ane bilang, ada nyang pake nama Kristiani, kenape ente sewot? ente juga anti JIL? ente mau bikin ape? ** * Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** * __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group ppiindia on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Personals Skip the bars and set-ups and start using Yahoo! Personals for free [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] SPONSORED LINKS Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group ppiindia on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg
[ppiindia] US military will request $100 Billion for Iraq next year! Hot Damn!
http://thinkprogress.org/2005/12/07/murtha-100b/ BREAKING: Military Will Request $100B For Iraq Next Year, Murtha Reveals During his response to President Bush this afternoon, Murtha revealed, for the first time, that the Pentagon will ask for an additional $100 billion for operations in Iraq next year: MURTHA: Twenty years its going to take to settle this thing. The American people is not going to put up with it; cant afford it. We have spent $277 billion. Thats whats been appropriated for this operation. We have $50 billion sitting on the table right now in our supplemental, or bridge fund we call it, in the Appropriations Committee. Theyre going to ask for another $100 billion next year. QUESTION: Can we come back to the $100 billion? You said that you expect the military to ask for $100 billion. Where are you getting that figure? MURTHA: Where I get all my figures: the military. Murtha has reason to know. Hes the ranking member of the House Defense Appropriations Subcommittee. The total cost of the Iraq war is quickly approaching the cost of Vietnam, which lasted 8 years. UPDATE: Crooks and Liars has the video. - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] BIODIESEL - LAST YEAR
Kansas salt mine becomes first to use B100 biodiesel Date Posted: 12/24/2004 HUTCHINSON, Kan. ñ Air quality is a critical issue for workers who use diesel engines in confined spaces, and using biodiesel fuel in mining equipment is one way to help protect their health. Today, the Kansas Soybean Commission (KSC), Hutchinson Salt Company and National Biodiesel Board (NBB) hosted a tour of the salt companyís mine in Hutchinson, Kan. The Hutchinson Salt Co. is the first mine of any kind to use B100 (100 percent biodiesel). Biodiesel is a renewable, alternative fuel to petroleum diesel, and is made from soybeans grown in the United States as well as other fats and vegetable oils. It burns cleaner, reduces emissions like particulate matter by 47 percent and cuts carcinogens 80-90 percent. Biodiesel is sulfur-free, non-flammable and biodegrades faster than sugar. ìWe use B100 biodiesel in everything underground that runs on diesel,î said Max Liby, VP of Manufacturing for the mine. ìThe main benefit is weíve cleaned up soot in the air and have cut particulates. Workers, particularly the operator of the loaders, like the soy biodiesel much better because they say particulates do not get in their nostrils and the air is noticeably cleaner. Also, lubricity is much greater than if we used regular diesel fuel, so the injector pumps and injectors work more efficiently. The soy biodiesel actually cleans the injectors,î he said. Hutchinson Salt Co. began using biodiesel in June 2003, and used 31,229 gallons of B100 in the first year. ìBiodiesel is a great fuel for use inside mines,î said Harold Kraus, soybean farmer and NBB Director. ìIt is made from a natural product, so the air mine workers breathe from B100 is also natural. Besides cutting emissions, biodiesel also has a pleasant odor when it burns,î he said. ìSoybeans are important to Kansas not only for the vegetable oil biodiesel comes from, but also for the animal industry, as Kansas is the largest producer of packed beef in the United States,î Kraus said. ìThe animal industry is the largest user of soybean meal, for its feed, plus the waste fat from animals can be made into biodiesel,î he said. Biodiesel is the first and only alternative fuel to have fully completed the Heath Effects testing requirements of the Clean Air Act. Dr. Bailus Walker, MPH, past president of the American Lung Association of Washington, D.C., said, ìThere is a recognition that petroleum-based products, with their toxins, are affecting the health of the people. Thereís no question about it; the epidemiological data is there, and it is solid. We need to explore in a more aggressive way alternative fuels. I would strongly recommend, as a health professional, we take a hard look at what is being accomplished with biodiesel.î The salt mine is one of more than 500 fleets using biodiesel. That number is expected to continue to rise, in part due to a biodiesel tax incentive bill that will take effect as law on January 1. The tax incentive should make biodiesel more accessible to the general public as it will significantly narrow the cost gap between biodiesel and regular diesel fuel, which will in turn fuel demand and supply. Other biodiesel users include the Missouri Department of Transportation, all four branches of the military, NASA, Harvard University, the National Park Service, U.S. Postal Service, L.L. Bean and others. About 300 retail filling stations make various biodiesel blends available to the public, and more than 1,000 petroleum distributors carry it nationwide. Biodiesel offers similar fuel economy, horsepower and torque to petroleum diesel while providing superior lubricity. The Hutchinson Salt Companyís main product is highway salt for inclement weather. Clients include the states of Missouri, Kansas, Oklahoma, Iowa and Illinois, and the city of Chicago. More information on the Kansas Soybean Commission is found at www.kansassoybeans.org. Readers can learn more about biodiesel by visiting www.biodiesel.org. - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg
[ppiindia] India beats US on direct investment destination
Kita kapan bisa begini?! http://www.bangkokpost.com/breaking_news/breakingnews.php?id=66839 India beats U.S. on direct investment destination New Delhi (dpa) - India has displaced the U.S. as the second-most attractive destination for foreign direct investment (FDI) in the world, news reports said Friday. An annual survey of executives from world's largest companies ranked China as the most favoured destination for the fourth consecutive year. Global management consulting firm AT Kearney, which conducted the survey, said the U.S. had slipped to the third place, occupied by India last year. According to Kearney's confidence index, China scored 2.197 points on the Foreign Direct Investment attractiveness ranking while India scored 1.951 points. India leads the list of countries with the highest level of investor optimism, with over 47 per cent expressing a positive change in outlook as compared to a year ago, the Times of India reported. Kearney said Britain maintained the fourth place, followed by Poland, Russia and Brazil. Kearney said Germany declined from fifth to ninth, France from sixth to 14th, Italy from ninth to 19th and Spain from 13th to 17th place. The U.S. has lost ground mainly in the light manufacturing and financial services sector. India, on the other hand, has become more attractive because of relaxation of ownership restrictions in telecom and positive developments in heavy and light manufacturing industries as well as in the wholesale and retail sectors despite uncertainty about liberalisation, the Business Standard said. India is on the cusp of an FDI take-off. However, for India to harness manufacturing investor interest and evolve into an FDI capital-intensive hub, the government must maintain its reform orientation and overcome narrow business interests, Paul Laudicina, managing director of AT Kearney's Global Business Policy Council, said. Kearney noted that India has yet to build a critical mass in FDI, having started investment-attracting reforms in 1991. China's pro-FDI regime has been in place since 1979. Despite its perceived attractiveness as an investment destination, last year India attracted FDI inflows of only 6 billion dollars, compared to China's 62 billion dollars and U.S.'s 121 billion dollars. - - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/YNG3nB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] MANA BILL GATES LIRIK IPTEKwan KITA ?
Better Bananas, Nicer Mosquitoes the New York TimesBy DONALD G. McNEIL Jr. Published: December 6, 2005 SEATTLE - Addressing 275 of the world's most brilliant scientists, Bill Gates cracked a joke: I've been applying my imagination to the synergies of this, he said. We could have sorghum that cures latent tuberculosis. We could have mosquitoes that spread vitamin A. And most important, we could have bananas that never need to be kept cold. They laughed. Perhaps that was to be expected when the world's richest man, who had just promised them $450 million, was delivering a punchline. But it was also germane, because they were gathered to celebrate some of the oddest-sounding projects in the history of science. Skip to next paragraph Reuters THE CHALLENGE Bill Gates has pledged $450 million to long-shot research projects in global health. Cassava Production Disrupting the Mosquito's Sense of Smell Without Refrigerators or Needles Jean-Marc Bouju/Associated Press Projects supported by the Gates Foundation include understanding immunity to H.I.V. among Kenyan prostitutes. Their deadly serious proposals - answers to the Grand Challenges in Global Health that Mr. Gates posed in a 2003 speech in Davos, Switzerland - sounded much like his spoofs: laboratories around the world, some of them led by Nobel Prize winners, proposing to invent bananas and sorghum that make their own vitamin A; chemicals that render mosquitoes unable to smell humans; drugs that hunt down tuberculosis germs in people who do not even know they are infected; and vaccines that are mixed into spores or plastics or sugars and can be delivered in glasses of orange juice or modified goose calls. What Mr. Gates had outlined at Davos were the greatest obstacles facing doctors in the tropics: Laboratories are few and far between. Vaccines spoil without refrigeration and require syringes, which can transmit AIDS. Mosquitoes develop resistance to all insecticides. Crops that survive in the jungle or desert often have little nutritive value. Infections outwit powerful drugs by lying dormant. His offer - originally $200 million, raised to $450 million after 1,600 proposals came in - was to make sure that innovation wasn't reserved just for big-ticket items like cancer and heart disease, said Dr. Carol A. Dahl, the foundation's director of global health technologies, who ran the conference. The winning teams, which were named in June,came from as far away as Australia and China, withresearch partners all over Africa and Southeast Asia. Over three days in a Seattle hotel, the 43 team leaders delivered 10-minute summaries of their plans, quizzed foundation officials about details of the grants and discussed possible ethical quandaries with bioethicists from the University of Toronto. (The most common questions were about the one ironclad rule: grantees may patent anything they discover, but must make it available cheaply to poor countries. An ethical concern common to many projects is that they will eventually require clinical trials on impoverished Africans or Asians with little understanding of informed consent.) In the hallways and over cocktails and dinners - all paid for by the foundation - virologists and neurologists talked with plant biologists and nanoparticle physicists, sometimes finding ways to help one another. For example, a scientist with plans to improve vitamin-fortified golden rice asked the designer of a hand-held laboratory to test blood for pathogens whether it could be modified to test blood for iron and vitamins. Mr. Gates, in an interview, sidestepped a request to name his favorite projects. Oh, I love all my children, he said. But he remained brutally realistic about where his children - and the money he lavishes on them - were likely to end up. Eighty percent of these are likely to be dead ends, he said. But even if we have a 10 percent hit rate, it will all have been worthwhile. What follows is a selection of the winning projects. Dried Vaccines The only scientist to emit a goose honk during his presentation was Robert E. Sievers, who was illustrating inexpensive straws with useful vibrations. Dr. Sievers, the chief executive of Aktiv-Dry, a Colorado company that turns liquids into superfine powders, is trying to develop a measles vaccine that can be stored dry and inhaled. He proposed turning it into glassy particles around a matrix of trehalose, the sugar that allows brine shrimp cysts to survive dried out for years but hatch into wriggling creatures in seawater. (The shrimp are perhaps better known as the amazing live sea monkeys advertised in comic books.) For the powder to reach the lungs instead of sticking to the straw or the throat, the particles must be dispersed evenly in the airstream. Vibration helps, and he tested oboe reeds, New Year's
[ppiindia] RAMERAME KE CINA AJA AH
China Grows as Study Hotspot for U.S. Students By MARGO BUCHANAN International Herald Tribune Published: December 8, 2005 China's rise as an economic powerhouse is resulting in a rapid expansion of its system of higher education, making it the fastest-growing destination for American foreign exchange students, a study has found. The number of American students seeking higher education in China has never been greater, increasing by 90 percent from 2002 to 2004, according to the study by the Institute of International Education, a research organization based in New York. At the same time, increasing numbers of Chinese students are attracted by university training in the United States, solidifying America's position as the top destination for Chinese students abroad, according to the study, which was financed by the U.S. State Department. Alan Goodman, president of the institute, ties the phenomenon to the pace of change in China, which is spending billions of dollars to expand and transform its higher educational facilities into world-class institutions. This is a real measure of the impact of globalization, Goodman said during a recent visit to Paris during which he highlighted the study's results on China. The only way an American student is going to understand what a Chinese student might think about our country and its policies is to sit next to one in class. The building spree in China is helping fuel student visits by Americans and other foreigners, drawn by the better facilities now available and by the prospect of gaining expertise in the world's most populous country. A total of 4,737 American students enrolled in Chinese universities in the 2003-2004 academic year, the institute's study found, up from 2,493 students the previous year. The jump in enrollment stems in part from a rebound in study in East Asia following the SARS epidemic, which closed down several programs in spring and summer 2003. Just before that severe acute respiratory syndrome outbreak, however, the number of American students studying in China increased at a faster rate than any of the other top 15 destination countries, rising 33 percent from 2000 to 2001. The enrollment figures this year are 21 percent higher than the pre-SARS mark. China now ranks ninth as a host destination for American students, advancing from the No. 12 spot a year earlier. Britain continues to be the leading destination, attracting 16.8 percent of all American students who study abroad, the study found. Jobs are an important consideration for American students heading to China, according to Chih-Ping Chou, professor of East Asian Studies at Princeton University. China is a job market, Chou said. Twenty years ago only those interested in Chinese literature would study Chinese language. Now all professions have opened up. For Chinese students in America, training in the United States has benefits beyond exposure to a new culture. Chinese students are more competitive if they've studied in the U.S., Denise Chu, overseas program manager for the Center of East Asian Studies at Stanford University, said by telephone. The Chinese government has a lot of incentive programs to recruit Chinese students once they've studied in the U.S., he said. They can get a higher salary and a better future. In the 2004-2005 academic year, China sent more than 62,000 students to the United States, nearly 60 percent more than a decade earlier, the study showed. The Chinese now represent 11 percent of foreign students in the United States, the second-largest group behind students from India, according to the study. Nationwide in China, the number of students enrolled in higher education has more than doubled in less than five years. In 2000, the country counted 5.8 million university students; by 2004, that number had rocketed to 13.3 million. But for some, quick growth does not necessarily translate into top-class education, and this is one reason why some Chinese students enroll abroad. I came to the U.S. because I think the quality of higher education is much better here, said Tao Xie, a fifth-year Chinese graduate student of American politics at Northwestern University. China's educational system is undergoing fundamental changes at the moment, Xie added. But it still has a long way to go. - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- ***
[ppiindia] Fwd: Mr Bean .
Subject: [i-mania] Mr Bean . BRAIN TUMOR Doctor: I regret to tell you that you have a brain tumor. Mr. Bean: Yesss!!! (jumps in joy) Doctor: Did you understand what I just told you? Mr. Bean: Yes of course, do you think I'm dumb? Doctor: Then why are you so happy? Mr. Bean: Because that proves that I have a brain! MR. BEAN WHILE IN GRADE SCHOOL Teacher: What is 5 plus 4? Mr. Bean: 9 Teacher: What is 4 plus 5? Mr. Bean: Are you trying to fool me, you've just twisted the figure, the answer is 6!! WHILE IN A DRUG STORE Mr. Bean: I'd like some vitamins for my grandson. Clerk: Sir, vitamin A, B or C? Mr. Bean: Any will do, my grandson doesn't know the alphabet yet!! CHATTING WITH HIS FRIEND Friend: how many women do you believe must a man marry? Mr. Bean: 16 Friend: Why? Mr. Bean: Because the priest says 4 richer, 4 poorer, 4 better and 4 worse. The Film Friend: How was the tape you borrowed from me, is it Ok? Mr. Bean: What do you mean ok, I thought it's a horror film. I didn't see any picture. Friend: What tape did you took anyway? Mr. Bean: Head Cleaner. Mr Bean Mom's Mr. Bean: (crying) the doctor called, Mom's dead. Friend: condolence, my friend. After 2 minutes Mr. Bean cries even louder Friend: what now? Mr. Bean: my sister just called, her mom died too! Spelling lesson Mr. Bean's Son: Dad, what is the spelling of successfulis it one c or two c? Mr. Bean: Make it three c to be sure! - To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group i-mania on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - test'; - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Karakteristik JIL: Pakai Nama Islami - Re: [indonesiaraya]
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Alvin Daniel [EMAIL PROTECTED] wrote: betul... Ngawur! nama itu punya arti tersendiri,itu bagi yg punya idealisme tinggi, nggak hidup asal bernafas, dan seperti yg saya duga, nama anda yg tidak mengisyaratkan idealisme sama sekali ternyata juga miskin karakter persis kayak arti nama anda, makanya anda cuma bisa ngekor aja... dan main sambar betul tanpa mau berfikir lebih dalam lagi. nama itu cuma kulit aja kok, ga ada hub-nya dgn kepribadian dan pola pikir.. Siapa bilang? namanya Cheng Hoo, itu artinya orang China, berkepribadian kayak orang China, dan punya pikir kayak orang China juga, nggak kayak orang TimTim, kalau ternyata dia tidakberkepribadian dan tidak punya pola pikir macam orang China sesuai namanya, maka dia itu PENIPU. Isi yang bagus tergantung juga sama kulitnya, isi duren bisa bagus karena kulit duren sanggup melindungi isinya itu tadi,coba kalau kulit duren macam kulit apel, mana ada duren bisa berbuah seenak dan seharum itu? banyak kerabat2 saya bernama 'terbalik', misal : michael, teddy, johnny beragama islam. lalu tetangga saya namanya ahmad, beragama katolik... Itu artinya sahabat2 anda adalah tukang tipu semuanya,atau setidaknya miskin karakteristik sebagai akibat dari miskinnya idealisme itu tadi... nah kan, gak apa2 toh...punya nama seperti itu...ga bikin rugi orang lain ... Tambah ngawur! Kalau nama Azahary atau Al Farouk itu itu ternyata beragama kristen itu ARTINYA mereka telah menipu seluruh dunia dan telah sukses membohongi umat islam karena mereka menjadi ragu2 untuk menindak tegas terhadap dua nama yg islami tapi terroris tersebut. So, masih kagak percaya nama itu punya arti? Coba nanti kasih nama anak anda misalnya,Monyet, atau Kerbau,atau Tolol atau Moron,Toh cuma nama? Mikir dikit dong,jangan asal setuju dan main akr aja, itu budaya jaman kegoblokan. peace, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: dulu ada orang yang diberi nama jawa (hindu?) oleh orang tuanya, kelak setelah dewasa mereka menjadi tokoh islam dan nasional: prawoto mangkusasmito, kasman singodimedjo, sukiman, dll sekarang pun masih ada: utomo dananjaya, sulastomo, sukidi, dll... ada pula panggilan khas: gus dur, (xanana) gusmao, gus nizami, dll ya, apalah arti sebuah nama. yang penting kelakuan dan ahlaknya. salam, Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Jangan gegabah pecat Dirut Pertamina
http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=HEADLINEid=33950 9 December 2005 - 14:16 Jangan gegabah pecat Dirut Pertamina JAKARTA-Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sugiharto diharapkan tidak mengulangi kesalahan yang sama sebelum memutuskan mengganti Widya Purnama sebagai Dirut Pertamina. Jangan sampai keputusan yang dilakukan memberhentikan Widya Purnama akan menuai hasil sebagaimana ketika memberhentikan Achmad Djunaedi sebagai Dirut Jamsostek yang berujung pada kalahnya dia di PTUN Jakarta. Sugiharto tidak boleh gegabah dan ceroboh lagi, memecat Dirut Pertamina di tengah jalan, hanya karena ada desakan dari DPR, kata Ketua LBH BUMN, Arief Poyuono, SE kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Arief menegaskan pemberhentian Widya Purnama tidak boleh hanya didasarkan pada desakan DPR, tanpa bisa menunjukkan bukti-bukti konkrit terpenuhinya unsur-unsur yang dibenarkan dalam aturan perundang-undangan yakni Pasal 17 UU no.19 Tahun 2003 yang mengatur pemberhentian direksi BUMN sebelum habis masa jabatannya. Dalam aturan perundangan disebutkan, bahwa pemberhentian itu haruslah dilihat apakah yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dengan kontrak manajemen atau tidak. Lalu apakah Widya Purnama telah tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara itu Habiburrohman,SH Direktur Eksekutif LBH BUMN, minta agar Menteri BUMN jangan mengeluarkan statemen yang bernada provokasi, dan tidak berdasar hukum mengenai rencana pemberhentian dan penggantian Dirut Pertamina. Kalau dilihat dari berbagai sisi, Widya Purnama memiliki track record yang bagus, dan punya nasionalis yang tinggi, serta penuh dengan inovasi dalam memajukan Pertamina. Hal ini terlihat dari keberhasilan Pertamina di bawah kepemimpinannya yang memperoleh deviden Rp 12 triliun, dan juga keberhasilannya dalam menggandeng perusahan Petro China dan Libya untuk bekerjasama dan berinvestasi di Indonesia. Seharusnya Widya dapat gelar pahlawan, bukan malah mau diganti. LBH BUMN siap melawan Sugiharto kalau dia berani mengganti Widya Purnama, tegasnya.(asa) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] [12] Bartahallul Kubra, Memungut Rambut Di Lantai Masjid
Jumat 14 Februari, menjelang Shubuh Hari itu adalah hari kesepuluh kami berada di Tanah Suci, berihram dan melafazkan niat umrah haji di Bandara King Abdul Azis yang kami jadikan miqat dan melaksanakan hari itu juga bagian pertama dari ritual haji tersebut , lalu bertahallul, atau hari keenam sejak kami berihram di pemondokan, melafazkan niat haji, berangkat untuk berwukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit dan melempar tiga jumrah di Mina. Dan pagi ini kami akan menjalani fase terakhir: Tawaf Ifadah dan Sa’i Haji, lalu bertahallul qubra. Secara fisik tugas kami melaksanakan seluruh ritual haji akan segara selesai. Dalam sepuluh hari itu sudah banyak yang kami lakukan dan kami alami baik secara bersama maupan secara individual. Sebagian tidak jelas, apakah itu mimpi, apakah itu riyata. Tidak jarang kegiatan tersebut kami lakukan dengan berurai air mata. Secara fisik saya tidak sesegar hari pertama kali saya datang. Asma yang datang menyerang secara tidak diduga,. Tetapi dengan pertolongan dan kasih sayang Allah SWT, sejauh ini hal itu tidak menghalangi saya melaksanakan ritual-ritual yang harus dilakukan sebaik apa yang dilakukan jemaah lainnya. Namun secara fisik sakit itu tetap menguras stamina dari tubuh saya yang hanya terbuat dari daging, darah dan tulang ini. Hari itu langkah saya agak goyah, muka saya agak pucat, namun secara spritual saya tidak kurang suatu apapun. Ada perasaan yang tidak sepenuhnya saya mengerti dan dapat diuraikan terhadap bangunan suci Masjidil Haram dengan Ka’bah kubus kosong terbuat dari batu yang terletak di tengahnya, perasaan cinta yang aneh. Akan tetapi, seperti dikemukakan intelektual Iran Dr. Ali Shariati, bangunan-bangunan tersebut hanyalah “penunjuk jalan”, sebagai “benchmark”. “Dan Allah adalah tujuan perjalanan” (Al Qur’an, S 24:42). Pagi itu sebelum Shubuh kami bersama Pak Ustadz sudah berada di pelataran tawaf, menjalani fase terakhir, melakukan Tawaf Ifadah dan Sa’i Haji. Hari itu kami tidak lagi memakai pakaian ihram, tetapi secara prinsip kami masih berihram. Sebentar lagi secara fisik status ihram tersebut akan berakhir. Secara fisik saya tidak sesegar di hari pertama kali kami datang dan melaksanakan tawaf umrah haji. Pagi itu langkah saya agak goyah dan wajah saya agak pucat. Karena itu pada saat tawaf saya mendapat perhatian dan keprihatinan yang agak berlebihan dari isteri saya Kur dan rekan-rekan sesama jemaah. Khaidir, lelaki asal Maninjau yang santun itu bertawaf di sebelah kiri saya dan sebentar-bentar menoleh kepada saya. “Ente jangan melihat ke luar, tetapi ke dalam (maksudnya ke arah Ka’bah)”, tegur Pak Ustadz. Kur bertawaf dengan tangan yang satu memegang kencang-kencang baju seorang jemaah dan tangannya yang lain memegang tangan saya dan sebentar-sebentar mengawasi saya. “Ibu kok keder banget sih!” tegur Pak Ustadz melihat cara Kur bertawaf yang agak “aneh” tersebut . Dengan perlahan saya tarik tangan Kur, dan kami kembali bertawaf sembari berpegangan tangan. Setelah tawaf beberapa putaran, kami mendengar Azan Subuh. Kami berhenti tawaf dan membentuk saf dengan ruang yang sangat sempit sehingga waktu sujud kami harus melakukannya dengan menyurukkan kepala kami di sela-sela jemaah satu dengan jemaah yang lain yang ada di depan kami. Selesai shalat kami meneruskan tawaf kembali sembari berpegangan tangan sampai selesai. Ternyata, sekalipun awalnya langkah saya agak goyah, saya dapat berjalan dan mengakhiri tawaf yang selama tujuh putaran itu dengan tegak dan tegar. Ketika berkumpul kembali dengan rombongan dan siap-siap untuk bersa’i, Pak Ustadz bertanya kepada seorang jemaah yang terlihat masih segar bugar: ”Sudah tawaf belum?” “Belum ‘stad” jawabnya anteng. Saya lihat Pak Ustadz terkejut dan bertanya: “Lho, kok belum?” “Kan belum ada instruksi” jawabnya lagi. Saya dengar Pak Ustadz beristigfar lalu mengajak jemaah tersebut membaurkan diri kepada jemaah yang sedang bertawaf. Begitulah kondisinya, beberapa jemaah sangat tergantung kepada Ustadz Pembimbing. Sesutu hal yang sangat tidak semestinya. Setelah beristihat sejenak, kami melanjutkannya dengan Sa’i , yang juga dapat kami laksanakan dengan lancar dan mengakhirinya dengan lengkap di Marwah. Dan tibalah saatnya untuk bertahallul qubra, mengakhiri secara lahiriah semua rukun dan wajib haji sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW, yang ditandai dengan pemotongan rambut. Tibalah saatnya, kalau kami suka untuk menambah “Haji” dan “Hajah” di depan nama kami. Tetapi jelas, bukan itu tujuan kami menempuh jarak ribuan kilometer meninggalkan keluarga dan pekerjaan berhari-hari. Dengan bertahallul qubra, maka gugurlah semual larangan ihram, yaitu: mencukur rambut, memotong kuku, memakai wangi-wangian, memakai pakaian biasa, membunuh binatang buruan (semuanya gugur setelah bertahallual awal) dan melakukan hubungan suami-isteri. Karena tidak melihat seorangpun jemaah dari kafilah kami, saya mendekati seorang jemaah haji
[ppiindia] [13] Seperti Ruang Perawatan di RSCM Bagi Para Pasien Yang Tidak Mampu Membayar
Selasa 18 Februari Pagi itu Kur dapat pemberitahuan dari Pak Ketua Kafilah bahwa kami dan suami-istri Yogaswara dapat kamar terpisah di lantai satu di dekat Aula dan Mushola. Pak Yogas, pensiunan Kepala Cabang sebuah Bank BUMN di Jakarta yang menderita batuk---penyakit khas mayoritas jemaah haji---yang tidak sembuh-sembuh. Kebetulan Pak Yogas dan isterinya Bu Atin berasal dari Kuningan, jadi satu kampung dengan Kur, sehingga kami cepat akrab dengan mereka. Memang ada beberapa masalah. Misalnya saya tidak begitu tahan kalau AC yang letaknya bertentangan dengan tempat tidur saya disetel terlalu dingin. Tetapi ini bisa diatasi, yaitu kalau terlalu dingin, saya tidur dengan menyelimuti badan saya dengan karpet yang baru dibeli Kur di Pasar Seng untuk ruang shalat di rumah kami. Kondisi saya sekalipun agak sedikit membaik, secara umum tidak banyak banyak berubah, kehilangan nafsu makan dan susah minum air, padahal banyak makan dan minum merupakan prakondisi agar kesehatan saya segera pulih. Rabu 19 Februari Merasa agak enakan saya dengan Kur pagi itu shalat Shubuh di Masjidil Haram. Kur yang sebelumnya beberapa kali shalat di Masjidil Haram dengan teman-temannya sekamar, sudah tahu tempat menunggu “angkot” yang ke arah pemondokan kami, sehingga kami tidak perlu berjalan kaki lagi ketika hendak pulang. Kemudian Pak Yogas dan Bu Atin keluar agak lama, sehingga memungkinkan kami untuk melakukan sesuatu yang dilarang ketika berihram, khususnya sebelum bertahallul qubra, tetapi saat itu kembali sudah merupakan ibadah. Ya, sesuai dengan sabda Rasullulah, melakukan hubungan intim antara suami dan isteri adalah ibadah. Alangkah indah dan manusiawinya Ajaran Islam. Sore harinya saya mendengar dari Kur bahwa abangnya Mbak Lily, dosen FT USAKTI yang tadinya sekamar dengan Kur, adalah Koordinator dokter-dokter kloter haji Indonesia. Mengetahui dari Mbak Lily bahwa ada jemaah haji kafilah kami yang kondisinya agak payah, termasuk saya, dia meminta dokter Ifa agar mengirim kami ke RS Internasional yang dikelola Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Di sana para pasien diberi susu “khusus” sehingga dalam dua tiga hari kondisi pasien sudah fit kembali. Saya sendiri sebenarnya agak enggan untuk dirawat di RS karena merasa kesehatan saya tidak terlalu gawat. Apalagi Kur sudah bisa mendampingi saya setiap saat. Kamis 20 Februari Pagi itu Kur menelepon ke rumah memberi tahu bahwa saya akan dirawat di Rumah Sakit, yang kemudian diterima anak-anak, keluarga dan handai taulan dengan perasaan prihatin. Sekitar jam 11 pagi kami, saya, Pak Imam yang menderita batuk-batuk disertai dengan suhu badan yang sering turun-naik dan seorang jemaah lagi yang juga suhu tubuhnya sering turun naik, yang saya tidak ingat namanya, bersiap-siap di lobby. Sesuai dengan ketentuan, dokter Ifa pertama-tama merujuk kami ke RS yang dikelola Pemerintah Indonesia di Mekah1. Mula-mula banyak yang akan ikut mengantar ke Rumah Sakit. Tetapi karena tempat di ambulans yang sudah ditelepon dokter Ifa terbatas, akhirnya diputuskan bahwa yang akan mengantar hanya dokter Ifa, Ketua Kloter, Pak Ikhsan seorang pejabat Depag yang juga merupakan salah seorang pimpinan Kloter, isteri Pak Imam dan Kur. Dokter Ifa kemudian menelepon kembali dan minta kami untuk menyiapkan uang 20 riyal seorang untuk Pak Sopir ambulans. Selama menunggu itu, Dewi isterinya Andi duduk di sebelah saya sembari memegang tangan saya dan minta saya selalu membaca selawat. Tunggu panya tunggu ambulans tak kunjung muncul, akhirnya diputuskan untuk menyewa “angkot” saja. Mengingat kesukaran yang mungkin timbul ketika hendak pulang, saya melarang Kur untuk ikut mengantar. Pak Ikhsan membantu membawa handbag saya yang membuat saya terharu melihat dia melakukanya dengan wajah ikhlas. Walaupun sudah diberi alamat yang jelas, ternyata Pak Sopir angkot tidak mudah untuk menemukan Rumah Sakit tersebut. Kami melaju melwati Masjidil Haram bertanya kepada beberapa orang yang tetap tidak bisa menjelaskan kepada Pak Sopir di mana letak Rumah Sakit itu. Pak Sopir mulai terlihat kurang senang. Akhirnya kami bertemu dengan seorang laki-laki Arab yang terlihat berwibawa dan berbicara dengan agak keras kepada Pak Sopir. Setelah itu Pak Sopir balik arah dan alamaaak……, Rumah Sakit itu terletak di Wisma Indonesia yang berada di pinggir jalan yang kami lewati setiap kami pergi dan pulang dari Masjidil Haram. Kami diminta menunggu di ruang tunggu dokter merangkap ruang tunggu apotik yang sukar dikatakan bersih dan terawat baik. Di ruang itu terdapat sebuah TV yang menayangkan acara yang disiarkan Indosiar yang rupanya bisa ditangkap di sana dengan menggunakan parabola, lengkap dengan iklan-iklan seronoknya. Petugas perempuan apotik bergantian keluar ke ruang tunggu menonton TV. Dari ruang tunggu tersebut saya saya melihat ruang perawatan di RS tersebut yang mengingatkan saya kepada keadaan di ruang perawatan di RS Fatmawati ketika wabah demam
[ppiindia] Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=201572 Sabtu, 10 Des 2005, Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren Oleh Fauzi AM.* Pernyataan pemerintah, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa jika perlu, pemberantasan terorisme dilakukan dengan meniru cara-cara Orde Baru, yakni mengawasi pesantren dan isi ceramah agama, direaksi keras para pemimpin Islam. Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi, misalnya, mengatakan, pernyataan pemerintah itu mengisyaratkan masih saratnya stigma dan label-label agama dalam melihat aksi-aksi terorisme (JPNN, 24/10/05). Tertembaknya Dr Azhari Husin dalam operasi pemberantasan terorisme oleh Detasemen 88 Polri di Batu, Jawa Timur, menandai babak baru perkembangan aksi teroris di negeri ini. Publik mendapat bukti konkret bahwa tokoh teroris itu betul-betul ada. Azahari (bersama Noordin M. Top) merupakan prototipe utuh dalam definisi teroris yang dikeluarkan Amerika Serikat. Azahari tokoh cerdas, ekstremis, pelaku pengeboman, dan terkait jaringan terorisme global. Tokoh lain yang memenuhi definisi teroris ala Amerika Serikat adalah Ustad Abu Bakar Ba'asyir. Ustad Ba'asyir dikenal sebagai pemimpin Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Dia disebut-sebut sebagai tokoh domestik yang dianggap mempunyai jaringan terorisme yang sama. Bahkan, hingga kini, dengan dakwaan yang berubah-ubah, Ba'asyir tetap ditahan di Lapas Cipinang. Berkaitan dengan pernyataan Wapres tersebut, mencari akar masalah terorisme di pesantren justru akan menimbulkan risiko dan biaya tinggi karena akan membuat stigma bahwa Islam identik dengan teroris. Karena itu, jika ada alumni pesantren yang bermasalah, orang itu saja yang dipermasalahkan, jangan institusi pesantrennya (Jawa: gebyah uyah). Sebab, jika institusinya dipermasalahkan, nama baik pesantren akan cedera dan itu tidak kondusif untuk melawan terorisme. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang sejak zaman kolonial telah membantu bangsa Indonesia menuju gerbang kemerdekaan. Pesantren dimaksudkan untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada pendidikan. Pesantren juga berusaha mendidik para santri yang diharapkan bisa menjadi orang-orang yang mendalami pengetahuan keislamannya. Kemudian, mereka dapat mengajarkannya kepada masyarakat setelah para santri selesai menamatkan pelajarannya (nimbo kaweruh) di pesantren. Wacana pendidikan pesantren di Indonesia menjadi suatu kontroversi setelah bom Bali pada 2002 diketahui bahwa beberapa orang tersangka dalam peristiwa tersebut diketahui berhubungan dengan dua pondok pesantren di Jawa, yaitu PP Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan PP Al-Islam di Lamongan, Jawa Timur. Fenomena pesantren memang sarat dengan aneka pesona, keunikan, kekhasan, dan karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki institusi lainnya. Dalam dunia pesantren, posisi pemimpin pesantren (kiai) merupakan figur sentral. Sebagai pemimpin pesantren, watak dan keberhasilan pesantren banyak bergantung kepada keahlian dan kedalaman ilmu, karisma dan wibawa, serta keterampilan kiai. Kiai sebagai pembaca dan penerjemah bukanlah sekadar membaca teks, namun juga memberikan pandangan-pandangan pribadi, baik mengenai isi maupun bahasanya. Selain kiai sebagai pilar utama pesantren, setidaknya ada empat pilar penyangga lain. Pertama, santri, yaitu para siswa yang belajar/mengabdi kepada sang kiai. Santri bisa disebut sebagai seseorang yang taat melaksanakan perintah agamanya. Kedua, pondok yang berupa asrama-asrama tempat tinggal santri. Sistem asrama ini merupakan ciri yang membedakan sistem pendidikan pesantren dengan sistem pendidikan lainnya. Ketiga, masjid/surau. Dalam tradisi Islam, kaum muslimin selalu memanfaatkan masjid tidak hanya untuk tempat beribadah, tapi juga sebagai lembaga pendidikan Islam. Misalnya, halaqoh dan muhadharah. Terakhir adalah kitab-kitab Islam klasik atau umum disebut kitab kuning. Pada masa lalu, kitab kuning merupakan satu-satunya teks pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pesantren. Namun, dalam perkembangannya, pesantren telah memasukkan pengetahuan umum selain kitab klasik (yang diterapkan di madrasah-madrasah). Dari pilar-pilar pesantren tersebut, setidaknya ada tiga yang mendapat perhatian serius, yaitu kiai, santri, dan kurikulum. Kitab-kitab fiqh, ta'lim muta'allim, dan tafsir yang digunakan kalangan pesantren tidak selalu seragam. Sebab, pada dasarnya, tidak ada kurikulum bersama di kalangan pesantren dengan kitab-kitab yang telah dibakukan. Jika kiai cenderung memahami Alquran dan sunah dengan pendekatan tafsir yang ekstrem, corak kurikulum dan output santri cenderung berpotensi ekstrem. Oleh karena itu, faktor sang kiai sangat menentukan hitam putihnya kurikulum yang diajarkan di sebuah pesantren. Untuk mengontrol masuknya ajaran ekstrem ke pondok-pondok pesantren, salah satu di antaranya adalah perlu dibangun komunikasi antarkiai atau pimpinan pondok pesantren untuk saling
[ppiindia] Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=201572 Sabtu, 10 Des 2005, Teroris Tak Lahir dari Rahim Pesantren Oleh Fauzi AM.* Pernyataan pemerintah, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa jika perlu, pemberantasan terorisme dilakukan dengan meniru cara-cara Orde Baru, yakni mengawasi pesantren dan isi ceramah agama, direaksi keras para pemimpin Islam. Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi, misalnya, mengatakan, pernyataan pemerintah itu mengisyaratkan masih saratnya stigma dan label-label agama dalam melihat aksi-aksi terorisme (JPNN, 24/10/05). Tertembaknya Dr Azhari Husin dalam operasi pemberantasan terorisme oleh Detasemen 88 Polri di Batu, Jawa Timur, menandai babak baru perkembangan aksi teroris di negeri ini. Publik mendapat bukti konkret bahwa tokoh teroris itu betul-betul ada. Azahari (bersama Noordin M. Top) merupakan prototipe utuh dalam definisi teroris yang dikeluarkan Amerika Serikat. Azahari tokoh cerdas, ekstremis, pelaku pengeboman, dan terkait jaringan terorisme global. Tokoh lain yang memenuhi definisi teroris ala Amerika Serikat adalah Ustad Abu Bakar Ba'asyir. Ustad Ba'asyir dikenal sebagai pemimpin Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Dia disebut-sebut sebagai tokoh domestik yang dianggap mempunyai jaringan terorisme yang sama. Bahkan, hingga kini, dengan dakwaan yang berubah-ubah, Ba'asyir tetap ditahan di Lapas Cipinang. Berkaitan dengan pernyataan Wapres tersebut, mencari akar masalah terorisme di pesantren justru akan menimbulkan risiko dan biaya tinggi karena akan membuat stigma bahwa Islam identik dengan teroris. Karena itu, jika ada alumni pesantren yang bermasalah, orang itu saja yang dipermasalahkan, jangan institusi pesantrennya (Jawa: gebyah uyah). Sebab, jika institusinya dipermasalahkan, nama baik pesantren akan cedera dan itu tidak kondusif untuk melawan terorisme. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang sejak zaman kolonial telah membantu bangsa Indonesia menuju gerbang kemerdekaan. Pesantren dimaksudkan untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada pendidikan. Pesantren juga berusaha mendidik para santri yang diharapkan bisa menjadi orang-orang yang mendalami pengetahuan keislamannya. Kemudian, mereka dapat mengajarkannya kepada masyarakat setelah para santri selesai menamatkan pelajarannya (nimbo kaweruh) di pesantren. Wacana pendidikan pesantren di Indonesia menjadi suatu kontroversi setelah bom Bali pada 2002 diketahui bahwa beberapa orang tersangka dalam peristiwa tersebut diketahui berhubungan dengan dua pondok pesantren di Jawa, yaitu PP Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan PP Al-Islam di Lamongan, Jawa Timur. Fenomena pesantren memang sarat dengan aneka pesona, keunikan, kekhasan, dan karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki institusi lainnya. Dalam dunia pesantren, posisi pemimpin pesantren (kiai) merupakan figur sentral. Sebagai pemimpin pesantren, watak dan keberhasilan pesantren banyak bergantung kepada keahlian dan kedalaman ilmu, karisma dan wibawa, serta keterampilan kiai. Kiai sebagai pembaca dan penerjemah bukanlah sekadar membaca teks, namun juga memberikan pandangan-pandangan pribadi, baik mengenai isi maupun bahasanya. Selain kiai sebagai pilar utama pesantren, setidaknya ada empat pilar penyangga lain. Pertama, santri, yaitu para siswa yang belajar/mengabdi kepada sang kiai. Santri bisa disebut sebagai seseorang yang taat melaksanakan perintah agamanya. Kedua, pondok yang berupa asrama-asrama tempat tinggal santri. Sistem asrama ini merupakan ciri yang membedakan sistem pendidikan pesantren dengan sistem pendidikan lainnya. Ketiga, masjid/surau. Dalam tradisi Islam, kaum muslimin selalu memanfaatkan masjid tidak hanya untuk tempat beribadah, tapi juga sebagai lembaga pendidikan Islam. Misalnya, halaqoh dan muhadharah. Terakhir adalah kitab-kitab Islam klasik atau umum disebut kitab kuning. Pada masa lalu, kitab kuning merupakan satu-satunya teks pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pesantren. Namun, dalam perkembangannya, pesantren telah memasukkan pengetahuan umum selain kitab klasik (yang diterapkan di madrasah-madrasah). Dari pilar-pilar pesantren tersebut, setidaknya ada tiga yang mendapat perhatian serius, yaitu kiai, santri, dan kurikulum. Kitab-kitab fiqh, ta'lim muta'allim, dan tafsir yang digunakan kalangan pesantren tidak selalu seragam. Sebab, pada dasarnya, tidak ada kurikulum bersama di kalangan pesantren dengan kitab-kitab yang telah dibakukan. Jika kiai cenderung memahami Alquran dan sunah dengan pendekatan tafsir yang ekstrem, corak kurikulum dan output santri cenderung berpotensi ekstrem. Oleh karena itu, faktor sang kiai sangat menentukan hitam putihnya kurikulum yang diajarkan di sebuah pesantren. Untuk mengontrol masuknya ajaran ekstrem ke pondok-pondok pesantren, salah satu di antaranya adalah perlu dibangun komunikasi antarkiai atau pimpinan pondok pesantren untuk saling
[ppiindia] Panacea for terrorism?
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20051209.E02irec=1 Panacea for terrorism? Arif Maftuhin, Yogyakarta In his book, Dying to Win, Robert A. Pape, a political scientist at the University of Chicago and a columnist with the New York Times, presents interesting and useful facts to explain the phenomenon of suicide terrorism. Collecting data from around the world from 1980 through 2003, he found these surprising facts: First, suicide terrorism is not just the product of Islamic fundamentalism. Second, the world's number one practitioners of suicide terrorism are the Tamil Tigers in Sri Lanka -- a secular, Marxist-Leninist group. Third, most suicide terrorist attacks occur as part of political-secular objectives. Many Islamic leaders and intellectuals in Indonesia share the assumption of a direct link between terrorism and Islamic fundamentalism. They believe a misinterpretation of jihad has brought about terrorism. After watching a video of three terrorists' last testament before committing suicide bombings in Bali in October, a senior ulema said the terrorists had misinterpreted Islam. Jihad, according to him, is not suicide. In fact there is no such misinterpretation of jihad. If we agree to use interpretation as a cognitive activity, then let us distinguish between two different levels of observing religious belief: Interpretation and actualization. To be a religious action, a religious text must be interpreted or constructed, and then implemented in actuality. To be an action of zakat (alms), religious texts are initially interpreted into a concept of zakat, and then Muslims bring the concept into practice. Distinguishing these two different levels, we would find that both moderates and hard-liner have a similar conceptualization of jihad, but differ in its implementation. They indeed share the meaning of jihad, but they have different rationalizations for doing or not doing jihad. We need to distinguish between these levels because many Muslim intellectuals, especially those who consider themselves moderate and liberal, assume that hard-liners do not understand what jihad is. The moderates divide jihad into two forms: violent and nonviolent jihad. They insist that the hard-liners should observe the higher level, nonviolent jihad rather than the lower, violent one. But do they think that suicide bombers in Palestine and Chechnya do not understand this concept? If we read Imam Samudra's book, in Indonesia's case, we find that he understands very well the two forms of jihad. However, he chose the violent form because he found the justification for it (his personal experience in Afghanistan may be one of his justifications). Now, assume that the moderate and liberal Muslims who advise the hard-liners to observe the nonviolent form of jihad are living in oppressed Chechnya, would they give the same advice? Thus, I would argue that the experience of the oppressed contributes more to suicide terrorism than the supposed misinterpretation of jihad. There is an example on how experience and context contribute more to radicalization than interpretation. In the next example, the very fatwa (interpretation) remains valid until today, but the observation of the fatwa has dramatically changed. No one deny that Nahdlatul Ulama, the country's largest Muslim organization, is a moderate and tolerant group. It stands in the fore in defending the plurality of the Indonesian state. The NU is exemplary in showing the rest of the world that Indonesian Islam is different from Middle Eastern Islam. However, when we refer to the fatwa (edicts) the NU issued during colonization and the preindependence era, we would find NU not that moderate. Like today's hard-liners who are not willing to wear western-style cloths, the NU had a fatwa about this. It ruled that wearing western-style clothes was haram because it made Muslims similar to the infidels. According to the Hadith upon which the fatwa was based, Muslims should not look like infidels. While the NU never annulled the edict, many of its members no longer observe it. During the independence struggle, the NU issued a heroic (or radical?) fatwa obliging every Muslim to join the battle (violent form of jihad) against the British army in Surabaya. While many Islamic leaders say that suicide is not jihad, what about a civilian equipped only with the legendary bambu runcing (sharpened bamboo) going into battle against the fully equipped British army? Is that not suicide? Look at the number of people who died in the battle. Roeslan Abdulgani once estimated the battle cost the lives of 10,000 Indonesians. No doubt that they were heroes and not foolish suicide fighters. The NU never annulled this edict, but instead reads it out every year as one of its greatest contributions to Indonesia. Its concept of jihad remains the same, but the context has changed
[ppiindia] Are Indonesians truly tolerance?
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20051209.E03irec=2 Are Indonesians truly tolerance? Muchammad Tholchah, Jakarta It is commonly assumed that Islam is a tolerant religion, which is supported by normative evidence based on the Koran and Hadith. If we look into Islam from a normative perspective, we will find that Islam is absolutely just, right, precise, tolerant and respectful of human rights. However, this approach is not necessarily an effective way to resolve the contemporary problems surrounding Islam because real facts often contradict Islamic teaching. Etymologically, tolerance means the willingness or an ability to allow something that one does not like or agree with to happen or continue. This means everyone has the right to do anything as long as it does not disturb the rights of others. It also can be interpreted to mean that nobody has the right to force others to do or believe as he or she believes. During the 32-year rule of Soeharto, he forced Indonesians to attend Pancasila indoctrination classes, which consisted of teaching moral values such as tolerance as the foundation for building a relationship with others. This policy resulted in a tolerant society. Indonesia is the world's most populous Muslim nation, which means one would expect everyday life to be based on Islamic teaching, yet corruption, violence and intolerance are increasing. This can lead people to assume that religion (Islam) has a double face. On the one hand, it teaches peace and respect for human rights. On the other hand, its teachings have become the main support and motivation for committing a crime. Terrorism and violence can strengthen the assumption that Indonesian Muslims suffer from pseudotolerance. In the past, most people pretended to be tolerant and pluralistic. After Soeharto's fall they began to express their true feelings. The conflict between Madurese and indigenous peoples in Sambas, West Kalimantan, or the burning of churches showed that many people misunderstood the concept of tolerance. Unfortunately, these people do not, or do not want to, recognize tolerance. Charles Kimbal, in this book When Religion Becomes Evil (2003), wrote a religion will become evil if followers suffer from several diseases, such as blind obedience and justification of all means. Convicted Bali bombers Amrozi, Ali Ghufron and Imam Samudra suffer from these diseases. First, they claim their faith and actions are correct and others are wrong (misguidance). Second, they obeyed the order to bomb a public place because they believed the instructor was a smart, right and holy person who had to be obeyed without criticism. Third, they often say that if people want to secure their lives, both personally and communally, they must apply sharia as the Prophet applied in Medina and Mecca. They insist the traditions of the Prophet must be completely imitated because it was during the time of the Prophet that Islam was practiced in its purest and most ideal form. Fourth, they would have done anything to gain their objectives and perform their faith, including the use of violence. They believe God will forgive them. Last, holy war, what they call jihad, has to be put into practice in accordance with the concept of amar makruf nahi munkar (do good, prevent evil). It will remain impossible to implement tolerance as a value as long as there are still people who have such beliefs. But that is not just a problem for Islam, but for other religions as well. The writer is a postgraduate student of interdisciplinary Islamic studies at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] SMEs: What have we done with this sector?
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20051209.F04irec=3 SMEs: What have we done with this sector? C.G. Moghe, Jakarta There have been several small tremors already felt by the Indonesian economy this year. The rupiah weakened from less than 10,000 to a dollar, almost entered the free-fall regime and was strengthened only by hiking interest rates. The resultant loss of purchasing power, coupled with increasing costs of fuel and the consequent spiraling costs of other services and commodities and uncertainty about issues like availability of power; the imminent increase in the minimum wage and further increase in interest rates are undermining the economic viability of small and medium enterprises (SMEs). Several are responding by cutting jobs or even closing down. There is no safety net to halt this process and save the SMEs and the jobs they generate and to prevent the economy from plunging further into a tail spin. It looks like we have learned nothing from the economic crisis and have been caught napping once again. The SMEs generally fold up as a result of lack of sustaining power and the lost jobs bring many onto the streets as vendors and vagabonds, in general affecting all segments of the economy in terms of lost business. Is there a safety net, to minimize the impact? Can some short and medium term measures be taken to strengthen the SMEs to minimize the job losses? SMEs need assistance both for detecting and removing road blocks and for capacity building in any form such as better management skills to improve their competitiveness. The stakeholders in the success of SMEs are banks (since the failure of the SMEs means the lending banks have to write off the loans), other larger corporate players (whose market is assured by the jobs generated by the SMEs) and the government (which needs to ensure that SMEs keep growing and generating new jobs). Banks perceive SMEs as a risky proposition and do not consider the future growth potential of this market segment. Most banks in Indonesia therefore have an adversarial relationship with SMEs, focusing only on the security, usually land or buildings, against which the credit facility has been granted, instead of the inherent operational aspects of the SMEs. Banks by the very nature of their relationship with the SMEs can have access to a lot of aspects of the working of the SMEs, which can be converted into the health indicators of the businesses of the SMEs with some practical input from experts in the various industries. Banks operating collectively under their association -- PERBANAS -- together with other stakeholders interested in the wellbeing of SMEs may be able to establish SME assistance centers for skill/resource/management development for SMEs, where the unorganized SMEs, can be assisted to periodically upgrade their skills to meet the current competitive/quality needs, in areas of management development, export promotion, better quality control, development of standard MIS packages and other measures to assist SMEs to improve their performance. These efforts may strengthen the SMEs, reducing their failure rates and therefore protecting the funds banks have advanced to the SMEs, apart from improving the ability of the SMEs to generate and sustain jobs. Some efforts that have already commenced in this direction, aided by the World Bank, ADB, PNM and similar institutions may form a nucleus of such collective assistance centers. On the other hand, agencies like the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin), in association with the relevant government officials, such as the Ministry of Industry can assist SMEs by identifying the existing and potential road blocks to the progress of SMEs and assist in initiating appropriate steps, such as regulatory changes based on cost-benefit studies. Changes in the structure and application of VAT forced many of the silverware makers of Yogyakarta to shut down, since they could not face the resulting hike in the cost of raw materials. The furniture makers and exporters have lost their export market and consequently many of the related jobs, as a result of non-availability of legal timber within Indonesia at reasonable prices. On the other hand, plenty of illegal Indonesian timber is available in China at prices, lower than in Indonesia, which makes it easier for China to make and export furniture made out Indonesian wood. In such instances, the cost-benefit studies may indicate the optimum tax levels the government may charge so that the businesses can still survive and continue providing jobs. Muslimin Nasution of the Indonesian Association of Muslim Intellectuals in a recent news item mentioned 5 C's, as the banks' guiding principles, namely: Character, capacity, capital, condition and collateral which the borrower must demonstrate. He should have added a few more C's for the banks to acquire, namely
[ppiindia] Ke Tanah Suci Naik Kelotok
Refleksi: Menurut info akan berangkat 205.000 orang untuk melakukan ibadah haji. Tiap orang paling kurang akan membayar US$ 2,770. Jumlah besar biaya total 205.000 x US$ 2,770 = US$ 567.850.000. Suatu jumlah yang bukan sedikit. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/utama/2276763.htm Ke Tanah Suci Naik Kelotok C Anto Saptowalyono Kalimantan Tengah, provinsi dengan luas sekitar satu setengah kali Pulau Jawa, memiliki banyak fenomena. Salah satu di antaranya: ketika kemarau selalu kebakaran hutan, saat musim hujan selalu kebanjiran. Setelah beberapa hari penumpang mobil travel, bus, dan truk pengangkut barang harus direpotkan banjir di Tumbang Nusa, Jumat (9/12) giliran jemaah calon haji asal Palangkaraya yang harus bersabar. Sampai kemarin pagi banjir masih menggenangi ruas jalan Desa Tumbang Nusa, Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. Tak pelak rombongan calon haji yang diangkut dengan bus dari Asrama Haji Al Mabrur, Palangkaraya, dengan tujuan embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pun tertahan di ruas jalan yang terputus akibat genangan air. Selama sekitar setengah jam Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P3H) berdiskusi dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum Kalteng. Mereka merundingkan bisa tidaknya bus angkutan jemaah calon haji melintasi genangan air yang tingginya lebih dari 50 sentimeter itu. Akhirnya diputuskan bus tidak bisa dipaksakan menyusuri jalan yang kebanjiran itu. Tak ada pilihan lain, sebanyak 183 calon haji yang diberangkatkan hari itu diestafetkan ke bus yang menanti di seberang genangan. Untuk sampai ke seberang, jemaah calon haji terpaksa dinaikkan ke perahu kelotok yang masing-masing berdaya tampung sekitar 10 orang. Pengalaman yang tak pernah terbayangkan ini pun ditanggapi dan dimaknai beragam oleh jemaah calon haji. Sa'ri, calon haji asal Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya, misalnya, dengan wajah ceria memaknai hambatan akibat banjir itu sebagai suatu latihan kesabaran. Namun, bagi Bachtiar, calon haji berusia 65 tahun, tertahannya bus akibat banjir jelas merepotkan. Dengan dibimbing seorang petugas P3H dan seorang calon haji lainnya, Bachtiar berjalan tertatih keluar bus, menyelusup di antara mobil dan truk yang antre, lalu mendekati tempat bersandar perahu kelotok. Ditambah dengan panasnya cuaca dan pengapnya udara sekitar-karena kebetulan ada mobil pikap pengangkut ayam potong yang tertahan di dekat kelotok ditambatkan-makin lengkaplah latihan kesabaran yang harus dijalani para calon haji itu. Proses pemindahan jemaah calon haji itu makan waktu sekitar dua jam. Selama rentang waktu tersebut, antrean kendaraan yang datang dari arah Palangkaraya dan Banjarmasin pun makin panjang hingga lebih dari satu kilometer. Sebenarnya, dua jam sebelum bus pengangkut jemaah calon haji tiba di titik yang terputus, jajaran dinas terkait sudah melarang truk pengangkut barang melintasi ruas yang kebanjiran. Ini dimaksudkan untuk mencegah kendaraan mogok dan dapat mengganggu kelancaran pemberangkatan jemaah calon haji. Namun, bus pengangkut rombongan calon haji juga tak berani melintasi ruas yang kebanjiran sehingga langsung balik ke Palangkaraya. Proses berputar bus ini butuh waktu setengah jam karena sempitnya jalan dan berjubelnya kendaraan. Padatnya kendaraan juga diakibatkan banyaknya kerabat jemaah calon haji yang mengantar rombongan dari asrama haji hingga Tumbang Nusa. Sebagai satu-satunya jalur darat penghubung Palangkaraya-Banjarmasin, mau tak mau arus barang dan penumpang harus melintasi ruas Tumbang Nusa itu. Proyek jembatan layang sepanjang sekitar tujuh kilometer di kawasan rendah bergambut yang setiap tahun selalu kebanjiran ini terus dikerjakan. Untung saja kemarin disiapkan dua solusi sehingga pemberangkatan jemaah calon haji lancar meski sedikit terhambat banjir, kata Kepala Seksi Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum, Kalteng Anwar Sanusi Gayo. Dua solusi dimaksud ialah bus tetap melintasi jalan yang tergenang atau jemaah calon haji diestafetkan ke seberang menggunakan perahu kelotok. Sebelumnya, Kepala Bidang Haji Kantor Wilayah Agama Kalteng Arifin optimistis bus bisa menyeberang karena banjir telah surut. Soalnya kalau harus diestafet kan banyak risikonya. Pertama, berbahaya jika jemaah haji yang sudah lanjut usia harus dinaikturunkan kelotok. Kedua, ada risiko kecopetan, kata Arifin. Namun, jemaah calon haji harus diseberangkan menggunakan kelotok, dan puluhan tukang perahu kelotok pun berseri karena mendapatkan penumpang. Pemprov Kalteng sebenarnya sudah menetapkan tarif feri penyeberangan banjir Tumbang Nusa. Setiap mobil dipungut Rp 35.000, motor Rp 6.000, dan penumpang Rp 5.000 per orang. Namun, seiring meluasnya genangan air, muncul pula tarif penyesuaian versi tukang feri. Ongkos angkut mobil ada yang dinaikkan hingga Rp 55.000, sementara sepeda motor dipungut Rp 10.000. Rezeki menyeberangkan penumpang ini kan datangnya juga cuma setahun sekali saat banjir, kata seorang
[ppiindia] Papua dan Hegemoni Pusat
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/opini/2276375.htm Papua dan Hegemoni Pusat Toto Sugiarto Di tengah suhu politik Papua yang tengah memanas, terungkap suatu realitas yang mengenaskan. Kelaparan mencengkeram penduduk Kabupaten Yahokimo, menyebabkan 55 orang meninggal, 112 orang sakit parah, dan sekitar 55.000 lainnya terancam bahaya yang sama (Kompas, 9/12). Selama ini rakyat Papua memang selalu terpinggirkan dalam hal ekonomi. Apakah penyebab dari kondisi yang memprihatinkan ini? Sekilas terlihat bahwa kelaparan tersebut adalah akibat rakyat di Yahokimo itu sendiri terlambat menanam. Namun, apakah mereka patut disalahkan? Menurut saya, adalah pemerintah yang bertanggung jawab dalam menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat. Pemerintah berkewajiban menyediakan stok pangan sebagai pengamanan pada saat terjadi gagal tanam/panen. Lantas, kenapa kewajiban pemerintah ini tidak dilaksanakan? Ditinjau dari perspektif politik, masalah tersebut tidak lepas dari kontestasi politik yang terjadi di wilayah tersebut. Pertentangan politik yang terus terjadi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Papua membuat mereka abai terhadap nasib rakyat. Perhatian pusat dan pemerintah daerah hanya tertuju pada tarik- menarik kepentingan politik. Pangkal masalahnya ada pada isu separatisme di satu sisi dan pembentukan Irian Jaya Barat (Irjabar) di sisi lain. Pembentukan provinsi ini masih menimbulkan pro-kontra. Ada dugaan bahwa alasan pembentukannya semata-mata untuk menghilangkan semangat separatisme. Masalah inilah yang harus segera diselesaikan agar politik di bumi cendrawasih ini dapat berjalan normal sehingga rakyat bisa mendapat perhatian yang memadai. Termarjinalkan Salah satu penyebab separatisme, seperti dikatakan Pejabat Sementara Gubernur Papua Jacobus Perviddya Solossa, adalah kurangnya keterlibatan masyarakat asli dalam pengambilan keputusan politik serta adanya ketimpangan sosial ekonomi. Dalam disertasinya, Solossa mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen responden percaya akan rendahnya keterwakilan orang asli Papua di DPRD dan pemerintah daerah Papua. Di bidang ekonomi, Solossa juga mengungkapkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa orang- orang asli Papua terpinggirkan dalam kegiatan ekonomi di daerahnya. Kelaparan yang terjadi di Yahokimo ini merupakan bukti nyata dari terpinggirkannya ekonomi penduduk asli Papua. Dari kondisi penduduk asli yang termarjinalkan, muncul api separatisme. Dalam konteks ini, langkah DPR RI periode 1999-2004 dan pemerintahan Megawati Soekarnoputri adalah tepat. Mereka membuat kebijakan desentralisasi asimetris terhadap Papua, yaitu dengan memberikan kewenangan-kewenangan khusus termasuk kewenangan dalam bidang ekonomi. Tanggal 19 Juli 2001, DPR membentuk Pansus Otonomi Khusus Papua untuk kemudian secara arif mengadopsi draf RUU Otsus Papua yang disusun oleh elemen orang Papua sendiri. Kearifan juga ditunjukkan oleh pemerintahan Megawati yang pada tanggal 21 November 2001 menandatangani hasil kerja DPR sehingga terbitlah UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Pencederaan Sayangnya, kearifan ini kemudian dicederai oleh pusat sendiri (dan masih dalam era pemerintahan Megawati) dengan pembentukan provinsi yang kontroversial, yaitu Irjabar. Pembentukan provinsi ini tidak sesuai dengan UU Otsus Papua dan merupakan bentuk intervensi pusat. Dalam UU No 21/2001 Pasal 76 secara jelas dikatakan bahwa pembentukan provinsi-provinsi di Provinsi Papua harus melalui persetujuan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP). Berdasarkan pasal tersebut, terlihat bahwa Provinsi Irjabar lahir dari sebuah pemerkosaan politik. Maksudnya, provinsi tersebut adalah produk pemaksaan kehendak pusat atas daerah. Di sini terlihat hegemoni pusat di Papua masih berlangsung. Pusat terlihat tidak sepenuh hati dalam melaksanakan UU Otsus Papua. Karena itu, perlu dipertanyakan apa sebenarnya yang diinginkan pusat? Apakah pemerintah memiliki kehendak untuk benar-benar membangun Papua, atau sekadar menguras sumber daya alam (SDA) yang melimpah tanpa peduli terhadap kesejahteraan rakyat setempat. UU Otsus Papua Pemerintah perlu selalu berjalan dalam track yang benar dalam menangani Papua, yaitu berpedoman pada UU Otsus Papua. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyelesaikan masalah yang sekarang muncul di tanah Papua. Pertama, pembentukan Provinsi Irjabar jelas tidak sesuai dengan UU Otsus Papua. Irjabar adalah anak hasil pemerkosaan. Karena itu, perlu ditanyakan (melalui DPRP dan MRP), apakah rakyat Papua bisa dengan ikhlas menerima keberadaan provinsi tersebut. Kedua, diperlukan kepercayaan pusat terhadap kemampuan Papua mengurus rumah tangga sendiri dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pusat tidak perlu khawatir bahwa pelaksanaan otonomi khusus secara penuh akan bermuara pada disintegrasi. Pelaksanaan otsus secara penuh
[nasional_list] [ppiindia] Rakyat Lagi Susah, Pagar DPR Rp 2,1 Miliar!
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/Politikhukum/2276847.htm Rakyat Lagi Susah, Pagar DPR Rp 2,1 Miliar! Berita menyedihkan. Sebanyak 55 warga di Kabupaten Yahokimo, Papua, meninggal dan 112 kritis karena kelaparan. Namun, gedung tempat aspirasi mereka seharusnya disuarakan kini sedang diperbaiki pagarnya. Dana untuk perbaikan pagar Gedung DPR itu menghabiskan Rp 2,1 miliar. Di kalangan anggota DPR sendiri, proyek pembangunan pagar DPR ini masih dipertanyakan kendati pembangunannya hampir selesai. Ini ide siapa? kata anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandy, yang mempersoalkan itu dalam Rapat Paripurna DPR, Jumat (9/12). Dia khawatir pembangunan pagar itu justru semakin menjauhkan DPR dengan rakyat. Pilar gerbang DPR yang dibangun itu sedemikian tinggi, sekitar tujuh meter Dengan LP Cipinang saja jangan-jangan lebih tinggi pagar DPR, ucapnya. Ketua DPR Agung Laksono ketika ditanya soal ini memang berusaha menghindar. Saya kira itu jadi tugas dan kewajiban BURT dan sekjen, ucapnya. Anehnya, informasi yang diperoleh dari Sekretariat Jenderal DPR, pembangunan itu justru sudah sepengetahuan pimpinan DPR, bahkan termasuk desainnya telah diserahkan. Pagar yang dibangun panjangnya 531 meter dan biaya proyek keseluruhannya Rp 2,1 miliar. Proyek pembangunan pagar ini hampir selesai. Ditargetkan pembangunan pagar ini selesai 15 Desember 2005 ini dan mulai berfungsi aktif Januari 2006. Sementara itu, warga berpikir lain. Salah seorang pengirim surat pembaca Kompas pernah menyampaikan kekecewaannya soal DPR yang memagari dirinya sendiri itu. Akan tetapi, rakyat yang jelas punya pendapat lain. Mereka berharap anggaran MPR/DPR tidak digunakan untuk hal-hal yang tak perlu. Dia tidak melihat apa manfaat pagar tersebut dibangun. Negara kita ini sudah bangkrut dan dana sangat terbatas sehingga rakyat berharap penggunaannya pun harus memakai skala prioritas. Lebih baik digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Ingat, saat ini rakyat sedang sangat menderita dengan adanya kenaikan harga BBM yang gila-gilaan, tulis surat pembaca itu (Kompas, 9/19). Kalau saja uang Rp 2,1 miliar itu dialihkan ke warga Yahokimo, bisa jadi 167 warga Papua itu tak harus meregang nyawa seperti saat ini. Setuju? Koor jawaban para anggota DPR itu belum terdengar. Biasanya sih Setujuuu...!! (sut) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/SBefZD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
[ppiindia] Bedah 'Kudeta 1 Oktober 1965' di Pameran Buku
MEDIA INDONESIA Sabtu, 10 Desember 2005 Bedah 'Kudeta 1 Oktober 1965' di Pameran Buku APA jadinya kalau diskusi buku menjadi tempat pembelaan. Itulah yang terjadi pada acara Bedah Buku 'Kudeta 1 Oktober 1965' (Sebuah Studi tentang Konspirasi), di Book Fair, Jakarta Convention Center (JCC), kemarin. Bedah buku karangan Victor M Fic itu menghadirkan budayawan Taufik Ismail dan sejarawan Asvi Warman Adam dengan moderator Fadly Zon. Sejumlah penanya, yang rata-rata pengagum Bung Karno, dengan heroik membantah isi buku itu. Argumentasi mereka, tidak mungkin Bung Karno selaku Presiden RI mengudeta dirinya sendiri. Di luar itu mereka mengajukan sejumlah argumen, misalnya Bung Karno humanis yang tidak mungkin merestui kekerasan. Para penanya antara lain mengaku sebagai pendiri Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) atau cucu murid Bung Karno. Ada juga Permadi, aktivis PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputri, yang mengaku sebagai penyambung lidah Bung Karno. Permadi bahkan mempertanyakan tudingan terhadap Pasukan Cakrabirawa sebagai pelaku Peristiwa Gerakan 30 September PKI. Ia menyatakan sangat gampang memalsukan seragam pengawal Presiden itu. Lagi pula sampai kini tidak ada pasukan cakrabirawa yang disidangkan karena kasus itu, kata paranormal yang juga politikus itu. Di tengah heroisme pembelaan terhadap Bung Karno itu, tampil Alfian Tanjung aktivis Pemuda Islam. Cendekiawan muda ini mengingatkan hadirin tentang bahaya laten komunis yang harus terus diwaspadai. Antek-antek komunis sampai hari ini terus bereinkarnasi untuk tampil lagi melakukan pemberontakan kalau ada kesempatan, kata Alfian Tanjung dengan nada tenang. Secara umum buku Victor Fic itu menguraikan adanya konspirasi antara Gembong PKI Aidit, Bung Karno, dan Mao Tse Tung (Pemimpin Komunis China) yang melahirkan Kudeta 1 Oktober 1965. Tujuannya membersihkan pimpinan TNI-AD, tetapi pada akhirnya menjatuhkan Bung Karno, selain menghancurkan PKI. Seperti dikutip Taufik Ismail, buku Victor Fic itu merupakan studi penelitian lama dan panjang. Akademikus kelahiran Cekoslovakia ini menyajikan sejumlah data yang disusun rapi dan sempat dipendam selama hampir 35 tahun. Buku ini pertama kali terbit di India, lalu di Jakarta dalam edisi Inggris 398 halaman dan disusul terjemahannya setebal 448 halaman. Berdasar data dan dokumen yang diperolehnya, Victor Fic menguraikan asal usul Gerakan 30 September 1965 PKI, justru terjadi di Zhongnanhai, Peking, China, antara Aidit-Mao, 5 Agustus 1965, setelah ada kabar kesehatan Presiden Soekarno yang memburuk. Dokter China yang merawat Bung Karno menyatakan satu serangan lagi Bung Karno akan meninggal atau lumpuh. Karena buruknya kesehatan Presiden itu, persoalan suksesi menjadi mendesak, karena pasti terjadi perebutan kekuasaan. Diprediksi suksesi akan berdarah-darah antara PKI dan TNI-AD yang selama ini berseteru. TNI-AD memang selama ini yang terang-terangan menentang PKI bahkan memusuhinya. Inilah yang membuat panas situasi. Ketika itu Mao menasihati Aidit agar menghabisi para jenderal dan perwira reaksioner itu dalam sekali pukul. AD lalu akan menjadi seekor naga yang tak berkepala dan akan mengikutimu. Dari China, begitu tiba di bandara, Aidit langsung menghadap Presiden, 7 dan 8 Agustus 1965. Victor menulis isi perjanjian rahasia Soekarno-Aidit-Mao, salah satunya Presiden akan beristirahat panjang dengan alasan kesehatan di sebuah tempat nyaman di Danau Angsa China. Perjanjian itu dibocorkan Aidit dalam suratnya kepada kader PKI, sampai akhirnya terjadilah gerakan makar, 1 Oktober 1965, saat Letkol Untung mengumumkan Dewan Revolusi sampai ke daerah-daerah dan membubarkan kabinet. (Naz/O-2). [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to:
Re: [ppiindia] India beats US on direct investment destination
Pulang ke Indonesia aja kagak mau, kok mimpi Indonesia mau maju ... salam, Ari Condro - Original Message - From: tony picasso [EMAIL PROTECTED] Kita kapan bisa begini?! http://www.bangkokpost.com/breaking_news/breakingnews.php?id=66839 India beats U.S. on direct investment destination Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[nasional_list] [ppiindia] Seluk-beluk FFI dan Problem Film Indonesia
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **MEDIA INDONESIA Sabtu, 10 Desember 2005 Seluk-beluk FFI dan Problem Film Indonesia SETELAH vakum selama 12 tahun, Festival Film Indonesia (FFI) tahun lalu kembali digelar. Tahun ini adalah kali kedua pelaksanaan kembali ajang yang membanggakan sineas Indonesia itu. Digelar kembali ajang ini patut disyukuri. Sebab, hal itu menunjukkan mulai bergairahnya kembali industri perfilman nasional (Indonesia) setelah 'mati suri' seiring vakumnya FFI. Pada FFI 2004, jumlah film yang disertakan 35 judul. Jumlah itu merupakan hasil produksi selama empat tahun, 2000 sampai 2004. Angka itu meningkat pesat tahun ini. Tercatat, 27 judul film yang diproduksi selama 2005 disertakan dalam FFI 2005. Film-film dan orang-orang yang terlibat di dalamnya itulah yang bakal memperebutkan Piala Citra yang bakal diumumkan pada 15 Desember mendatang. Terlepas siapa yang bakal menang nanti, kembali bergairahnya film Indonesia memang harus terus didukung. Film sudah seharusnya bukan dipandang sekadar media hiburan, melainkan juga merupakan aset budaya. Melalui film bisa disampaikan identitas bangsa. Film Hollywood, misalnya. Bertabur teknologi dan spesial efek yang kian hari makin canggih, bukanlah sekadar hiburan tanpa isi. Mereka punya misi menyebarkan pesan budaya ke berbagai belahan dunia. Maka jangan heran kalau saat ini kita dengan gampang melihat anak-anak muda bergaya ala Barat. Tidak hanya penampilan, tapi juga gaya hidupnya. Bagaimana dengan film nasional? Boleh jadi, masih jarang film nasional yang membangga-banggakan kekayaan dan keluhuran budaya bangsa ini. Kalaupun ada, memang hanya sedikit saja yang berusaha menampilkan isu kelokalan dalam karyanya. Seperti Garin Nugroho yang menyisipkan kebudayaan suku Sumba, Riri Riza yang mengangkat budaya Minang dalam film Eliana Eliana. Di masa kebangkitan ini, memang perlu kembali disadarkan kepada para sineas agar mereka memasukkan identitas lokal dalam karya-karya mereka. Sebab, dengan cara itu, film Indonesia kelak mempunyai arti. Tidak sekadar menjadi pengekor film-film Barat. Kita harus mencontoh Prancis, India, Korea, bahkan tetangga dekat kita, Malaysia, misalnya, yang film-filmnya amat terlihat kelokalannya. Mereka sadar bahwa film amat penting dalam menunjukkan identitas bangsa. Tidak heran, kalau pemerintah di negara-negara yang disebutkan tadi amat mendukung industri perfilman di negaranya. Perfilman ditempatkan sebagai prioritas utama dalam anggaran negara. Bahkan, Amerika menempatkan film di urutan nomor dua setelah persenjataan. Indonesia? Film belum jadi prioritas perhatian pemerintah. Barangkali, menurut mereka (pemerintah) masih banyak hal lain di bidang ekonomi dan politik yang jadi perhatian. Film, seperti juga dunia kesenian lain, dikesampingkan dahulu. Tak mengherankan kalau panitia FFI yang dibentuk Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) terpaksa pontang-panting mencari sponsor untuk menutupi biaya. Namun, di tengah kebergairahan kembali perfilman nasional, terdengar kabar-kabar yang tidak enak. Ada jurang pemisah alias gap antara sineas senior dan junior. Ini terlihat dari minimnya keterlibatan sineas muda dalam pelaksanaan FFI, yang seharusnya melibatkan seluruh insan film Indonesia. Memang tidak banyak sineas yang mengakuinya. Tetapi, kalau dilihat di lapangan, begitulah kenyataan yang terjadi. Dalam rangkaian acara FFI yang digelar di gedung film, jarang terlihat sineas junior muncul di sana. Ketua Pelaksana FFI Adi Soerya Abdi berkilah kalau hal tersebut menunjukkan adanya gap. Kalaupun sineas muda tidak ikut aktif dalam pelaksanaan FFI, itu karena mereka sibuk memproduksi film. Boleh jadi, jurang pemisah ini tercipta (kalau memang benar ada) karena kurangnya komunikasi di antara mereka. Beda visi, beda bahasa, dan beda pemikiran, tentu bakal tercipta dalam generasi yang berbeda. Toh, dengan komunikasi niscaya semua hal tersebut dapat dipahami oleh semua. Tidak perlu berusaha untuk menyama-nyamakan. Saling memahami dan saling pengertian saja. Yang harus sama adalah, sama-sama memikirkan bagaimana perfilman Indonesia terus maju. Dan sama-sama mengampanyekan: Tonton terus film Indonesia! (Eri Anugerah/H-2). [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
[ppiindia] Sang Sufi
jimmy okberto Sang Sufi Tersebutlah seorang penganut tasawuf bernama Nidzam al-Mahmudi. Ia tinggal di sebuah kampung terpencil, dalam sebuah gubuk kecil. Istri dan anak-anaknya hidup dengan amat sederhana. Akan tetapi, semua anaknya berpikiran cerdas dan berpendidikan. Selain penduduk kampung itu, tidak ada yang tahu bahwa ia mempunyai kebun subur berhektar- hektar dan perniagaan yang kian berkembang di beberapa kota besar. Dengan kekayaan yang diputar secara mahir itu ia dapat menghidupi ratusan keluarga yg bergantung padanya. Tingkat kemakmuran para kuli dan pegawainya bahkan jauh lebih tinggi ketimbang sang majikan. Namun, Nidzam al-Mahmudi merasa amat bahagia dan damai menikmati perjalanan usianya. Salah seorang anaknya pernah bertanya, `Mengapa Ayah tidak membangun rumah yang besar dan indah? Bukankah Ayah mampu? Ada beberapa sebab mengapa Ayah lebih suka menempati sebuah gubuk kecil, jawab sang sufi yang tidak terkenal itu. Pertama, karena betapa pun besarnya rumah kita, yang kita butuhkan ternyata hanya tempat untuk duduk dan berbaring. Rumah besar sering menjadi penjara bagi penghuninya. Sehari-harian ia Cuma mengurung diri sambil menikmati keindahan istananya. Ia terlepas dari masyarakatnya. Dan ia terlepas dari alam bebas yang indah ini. Akibatnya ia akan kurang bersyukur kepada Allah. Anaknya yang sudah cukup dewasa itu membenarkan ucapan ayahnya dalam hati. Apalagi ketika sang Ayah melanjutkan argumentasinya, Kedua, dengan menempati sebuah gubuk kecil, kalian akan menjadi cepat dewasa. Kalian ingin segera memisahkan diri dari orang tua supaya dapat menghuni rumah yang lebih selesa. Ketiga, kami dulu cuma berdua, Ayah dan Ibu. Kelak akan menjadi berdua lagi setelah anak-anak semuanya berumah tangga. Apalagi Ayah dan Ibu menempati rumah yang besar, bukankah kelengangan suasana akan lebih terasa dan menyiksa? Si anak tercenung. Alangkah bijaknya sikap sang ayah yang tampak lugu dan polos itu. Ia seorang hartawan yang kekayaannya melimpah. Akan tetapi, keringatnya setiap hari selalu bercucuran. Ia ikut mencangkul dan menuai hasil tanaman. Ia betul-betul menikmati kekayaannya dengan cara yang paling mendasar. Ia tidak melayang-layang dalam buaian harta benda sehingga sebenarnya bukan merasakan kekayaan, melainkan kepayahan semata-mata. Sebab banyak hartawan lain yang hanya bisa menghitung-hitung kekayaannya dalam bentuk angka-angka. Mereka hanya menikmati lembaran-lembaran kertas yang disangkanya kekayaan yang tiada tara. Padahal hakikatnya ia tidak menikmati apa-apa kecuali angan-angan kosongnya sendiri. Kemudia anak itu lebih terkesima tatkala ayahnya meneruskan, Anakku, jika aku membangun sebuah istana anggun, biayanya terlalu besar. Dan biaya sebesar itu kalau kubangunkan gubuk-gubuk kecil yang memadai untuk tempat tinggal, berapa banyak tunawisma /gelandangan bisa terangkat martabatnya menjadi warga terhormat? Ingatlah anakku, dunia ini disediakan Tuhan untuk segenap mahkluknya. Dan dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua penghuninya. Akan tetapi, dunia ini akan menjadi sempit dan terlalu sedikit, bahkan tidak cukup, untuk memuaskan hanya keserakahan seorang manusia saja. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a difference. Find and fund world-changing projects at GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/vlzMKB/PbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Kapolwil Bogor: Penegak Hukum yang Diduga Melanggar Hukum
Kapolres tersebut memang manusia yang normal. Pertama ; Bagaimana mungkin itu terjadi jika sekretarisnya tersebut tidak berdandan dan bergaya yang membuat laki-laki melirik. seharusnya berdandan itu kan buat suami supaya tertarik, tapi ini untuk orang lain yach petaka donk bagi yang tidak kuat imannya, juga bagi si perempuan tersebut. Kedua ; Makanan yang dimakan oleh manusia konon katanya memberi efek juga terhadap perilaku manusia. instrospeksi bagi institusi Polri, juga kita yang mendengarkan kisah tragis tersebut Jumat, 09/12/2005 14:44 WIB Buntut Pelecehan Seksual, Kapolri Copot Kapolwil Bogor Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Kapolwil Bogor: Penegak Hukum yang Diduga Melanggar Hukum
1. Dua pendapat dibawah ini aneh dan bias gender. :) aku malas mo comment lebih panjang ttg isi kepala anda berkait hal ini. konon cerewet dan ngomel ngomelnya bapak ibu guru tuh tanda sayang. tapi kalo saya ikutan cerewet sama anda, kok kayaknya ngabisin waktu dan energi aja. Lebih baik anda sadar dirilah, meskipun saya atau teman teman lain tidak mengguyur secara langsung. 2. Btw, pencopotan kapolwil ini menunjukkan ada itikad baik di tubuh polri untuk mencipatakan institusi yg sehat dan bersih. salam, Ari Condro - Original Message - From: aa pm [EMAIL PROTECTED] Kapolres tersebut memang manusia yang normal. Pertama ; Bagaimana mungkin itu terjadi jika sekretarisnya tersebut tidak berdandan dan bergaya yang membuat laki-laki melirik. seharusnya berdandan itu kan buat suami supaya tertarik, tapi ini untuk orang lain yach petaka donk bagi yang tidak kuat imannya, juga bagi si perempuan tersebut. Kedua ; Makanan yang dimakan oleh manusia konon katanya memberi efek juga terhadap perilaku manusia. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/