[ppiindia] Muslim Inferior

2008-10-31 Terurut Topik si pitung
sblm ente ngasih argumen pnutup (kaya mkn aje ada penutupnye), mending bc2 dlu 
ni tulisan bermutu dari sodare ane :p



Muslim Inferior
http://akmal.multiply.com/journal/item/698


assalaamu’alaikum wr. wb.
 
Tulisan ini adalah hasil renungan yang terinspirasi dari artikel karya Ukhti 
Mirzah di sini dan di sini.  Artikel tersebut berjudul “Fenomena Baru UIN”, 
yang isinya adalah seputar curhat sang penulis terhadap keadaan memprihatinkan 
dalam proses belajar-mengajar di program pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah.
 
Dalam
artikel tersebut, ukhti Mirzah mengomentari bagaimana para mahasiswa
seperti dirinya terpaksa menerima kenyataan betapa kuatnya hegemoni
kaum sekuler-liberal di kampus yang seharusnya melahirkan para pembela
Islam tersebut.  Mereka terpaksa diam dan manggut-manggut saja ketika 
mendengarkan kuliah dari para tokoh liberal seperti Kautsar Azhari Noer, 
Azyumardi Azra, Suwito, dan semacamnya.  Mereka juga terpaksa menurut ketika 
para dosen memaksanya untuk menanggalkan predikat Subhaanahu wa Ta’ala (SWT) di 
belakang nama Allah dalam setiap makalah, tesis atau disertasi.  Hal yang sama 
berlaku juga untuk predikat shallallaahu ‘alaihi wa sallam (saw.) di belakang 
nama Rasulullah, bahkan terlarang juga menyebut beliau sebagai Nabi.  Alasannya 
adalah karena yang mengakui predikat-predikat tersebut hanya orang Islam, 
sedangkan Non-Muslim tidak.
 
Lebih
lanjut, para dosen juga memaksa mahasiswa untuk menanggalkan
kalimat-kalimat semacam “Islam sebagai agama yang sempurna” dan “Islam
sebagai agama yang haq”.  Alasannya sama saja, yaitu karena yang mengakui 
kesempurnaan dan kebenaran Islam hanya orang Islam saja, lain tidak.  
Seolah-olah
jika mengatakan suatu hal yang tidak disepakati semua orang, maka hal
itu telah mengurangi keilmiahan sebuah karya tulis.
 
Membaca ‘curahan hati’ ukhti Mirzah, saya teringat pada sebuah dialog yang 
diceritakan oleh salah seorang ustadz.  Dialog tersebut adalah antara Prof. 
Naquib al-Attas dengan seorang profesor lainnya yang beragama Nasrani.  Saat
itu, sang profesor Nasrani memprotes Prof. Naquib al-Attas karena dalam
ceramah-ceramahnya selalu mengatakan bahwa Islam adalah agama yang
paling benar, agama yang haq, dan sebagainya.  Jawabannya kira-kira begini, 
“Bagi seorang Muslim, saya tidak berhak untuk menyebut agama lain sebagai agama 
yang benar.  Saya juga tidak menuntut orang lain untuk mengakui agama saya 
sebagai agama yang paling benar.  Kalau Anda cukup yakin dengan agama Anda, 
Anda pun tak perlu menuntut pengakuan orang lain terhadap agama Anda.”
 
Terlihat
jelas bahwa jalan pikiran Prof. Naquib al-Attas jauh bersimpang dengan
pemikiran para pengelola kampus UIN Syarif Hidayatullah.  Yang satu percaya 
diri dengan keputusannya memeluk agama Islam, yang satunya lagi ketahuan jelas 
inferiornya.
 
Jika
para dosen UIN bersikeras dengan cara berpikir gaya inferior seperti
itu, maka mereka takkan pernah mendapat manfaat dari Al-Qur’an dan
As-Sunnah, padahal keduanya adalah sumber hukum dan pemikiran yang
paling utama bagi umat Islam.  Keduanya penuh
dengan ‘klaim sepihak’ yang hanya diakui oleh umat Islam, dan memang
tak ada tuntutan bagi kaum Non-Muslim untuk ikut mengakuinya.  Bahkan
secara khusus Allah SWT menurunkan surah Al-Kaafiruun yang mengajari
kita untuk mempertegas perbedaan keyakinan kita dengan orang-orang
kafir.  Enam ayat singkat (yang sayangnya hanya
sering diulas ayat terakhirnya saja) itulah yang mendidik jiwa seorang
Muslim untuk memiliki kepercayaan diri yang kuat terhadap agamanya,
seperti yang telah ditunjukkan oleh Prof. Naquib al-Attas.
 
Karena cara berpikirnya yang sudah ‘tidak nyambung’
dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka bisa dipastikan pengajaran yang
diberikan oleh para dosen di UIN tersebut tidak akan pernah sesuai
dengan ajaran Islam yang sebenarnya.  Barangkali sudah sepatutnya mereka 
bertanya pada diri sendiri : ketika mengucap syahadatain, apakah mereka meminta 
persetujuan dari Non-Muslim dulu sebelumnya?  Ketika bersaksi bahwa tiada ilah 
selain Allah, apakah mereka ‘minta ijin’ dulu kepada mereka yang tidak 
ber-aqidah Tauhid?  Ketika
bersaksi bahwa Muhammad saw. adalah utusan-Nya, apakah mereka minta
persetujuan Joseph Schacht, Goldziher, atau para orientalis semacamnya?
 
Orang-orang
sekuler-liberal memang ada di barisan terdepan dalam hal melecehkan
(atau setidaknya melucuti pujian terhadap) Allah SWT dan Rasul-Nya.  Guntur
Romli, sebagai contoh, seringkali hanya menyebut “Muhammad”, tanpa
pernah menyebut “Nabi” atau “Rasulullah”, apalagi sampai repot-repot
menyebut “shallallaahu ‘alaihi wa sallam”.  Untuk
kebiasaan yang satu ini, mereka tidak hanya membolehkan atau
menganjurkan, namun justru mewajibkannya (contoh kasus di UIN).  Ironisnya,
mereka pula yang memaksa MUI dan seluruh umat Islam untuk bersikap
toleran terhadap aliran-aliran sesat seperti aliran Salamullah (Lia
Eden), Al-Qiyadah Al-Islamiyah, dan Ahmadiyah, dengan alasan : agama
adalah soal keyakinan, dan karenanya relatif dan tak bisa 

[ppiindia] Revisi Budaya

2008-10-31 Terurut Topik si pitung
yuk kite rame2 meREVISI budaya yg mengandung porno2



Revisi Budaya
http://akmal.multiply.com/journal/item/697


assalaamu’alaikum wr. wb.
 
Di
tengah gencarnya isu RUU Pornografi, pihak kontra-RUU (atau
pro-pornografi?) mencoba menyangkut-pautkannya dengan masalah budaya.  Sebagian 
diantara mereka mengatakan bahwa RUU ini akan mengebiri tradisi daerah.  
Sebagian lagi bilang bahwa jika RUU ini disahkan, maka relief-relief di candi 
akan ‘disensor’ dan orang Papua dilarang pakai koteka.  Saking merasa 
terancamnya, beberapa pihak di Bali malah sudah jauh-jauh hari mengancam minta 
merdeka kalau sampai RUU Pornografi disahkan.  Untuk menutup argumen, mereka 
mengatakan “Kami bukan saja menolak RUU Pornografi, tapi juga menolak 
membahasnya!”
 
Kita tidak perlu berpanjang lebar lagi bicara tentang kesalahan yang terjadi 
dalam pengambilan kesimpulan seperti ini.  Sudah
banyak ahli yang menjelaskan bahwa RUU Pornografi tidak pernah
ditujukan untuk mengebiri budaya, tradisi, apalagi untuk mengurusi
candi dan koteka.  RUU ini
ditujukan bukan untuk hal-hal remeh seperti itu, melainkan untuk sebuah
agenda besar menyelamatkan bangsa dari degradasi moral yang diperberat
dengan terjadinya globalisasi informasi dimana-mana..  Material pornografi 
dapat diperoleh dengan mudah oleh siapa pun dan tak pernah memberi manfaat pada 
siapa pun.  Selain
itu, dalam RUU Pornografi sendiri sudah dijelaskan secara eksplisit
bahwa materi pornografi yang dimaksud bukan yang berhubungan dengan
budaya.  Jika masih ada saja yang
menghubung-hubungkannya dengan budaya, maka itu hanyalah pamer
kebodohan semata dan kita tidak perlu merasa terlalu bertanggung jawab.
 
Yang
menarik di sini justru sikap sebagian orang yang begitu khidmat
terhadap budaya daerahnya, bahkan merasa tak bernyali untuk melakukan
revisi atas pemikiran nenek moyangnya sendiri.  Anggaplah memang ada usaha agar 
orang Papua tidak lagi bertelanjang bulat dan hanya mengenakan koteka.  Lalu 
masalahnya di mana?
 
Dalam
sebuah siaran di salah satu televisi swasta, disebutkan bahwa beberapa
macam tradisi budaya memang dikhawatirkan akan terancam oleh RUU
Pornografi.  Ada sebuah tari daerah yang diakui penuh dengan gerakan-gerakan 
erotis, dan
memang dikelilingi dengan praktek-praktek cabul yang sudah merupakan
rahasia umum.  Anehnya, fakta ini kemudian
ditimpali oleh seorang (yang menyebut dirinya) seniman bahwa
tari-tarian erotis tersebut adalah warisan nenek moyang yang adiluhung dan 
wajib dilestarikan.  Dimanakah gerangan letak keluhuran erotisme yang diumbar 
di depan umum?
 
Pada
kenyataannya, peradaban manusia tidak selalu maju ke depan, namun ada
kalanya jalan di tempat, bahkan mundur di beberapa segi kehidupannya.  Seks 
bebas sudah ada sejak masa jayanya negeri Pompeii.  Pelacuran sudah marak pada 
masa diutusnya Rasulullah saw.  Bahkan homoseksualitas sudah dipraktekkan oleh 
kaumnya Nabi Luth as. dan dilanjutkan oleh para pembesar bangsa Romawi.  Tidak 
ada yang baru dari kesesatan yang berkisar di seputar syahwat.
 
Hal
ini sangat enggan diakui oleh kaum sekuler-liberal, karena mereka ingin
memberi kesan bahwa peradaban manusia selalu maju ke depan.  Umat Islam jaman 
sekarang jauh lebih pintar daripada empat belas abad yang lalu, dan karenanya, 
‘ijtihad’ boleh diutamakan daripada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw.  Kaum
perempuan jaman sekarang sudah jauh lebih pintar daripada ‘Aisyah ra.,
dan karenanya, lebih baik mendengarkan Amina Wadud yang sudah (merasa)
mahir menjadi imam shalat Jum’at.
 
Apa yang dikecam oleh fitrah manusia pada jaman dahulu sama saja dengan yang 
kita kecam sekarang.  Pencurian sudah dikutuk sejak jaman Nabi Adam as., 
demikian pula eksploitasi syahwat secara tidak sah sudah dinyatakan hina sejak 
jauh-jauh hari.  Orang-orang yang memiliki kehormatan tentu takkan menghadiri 
acara yang di dalamnya terdapat tari-tari erotis, baik itu striptease di bar 
ataupun tari pergaulan daerah di kampung-kampung.  Oleh
karena itu, tidak ada salahnya menghapus budaya yang buruk, dan lebih
baik lagi jika bisa menggantikannya dengan budaya yang baik.
 
Pada hakikatnya, manusia pun bersitegang memperdebatkan apa yang mereka sebut 
sebagai “budaya” itu.  Di
suatu daerah yang sebagian besar warganya adalah nelayan, ada yang
bilang bahwa mabuk-mabukan setelah lelah melaut adalah tradisi mereka.  Setelah 
oleng di laut, mereka juga ingin oleng di darat.  Namun
hal ini ditampik keras oleh para tokoh masyarakat yang justru menyebut
kebiasaan minum minuman keras adalah kebiasaan bejat sebagian kecil
orang saja, dan bukannya bagian dari budaya lokal yang sebenarnya.
 
Lucunya,
mereka yang lantang menolak revisi budaya justru kemarin sibuk
menyerukan revisi agama, dengan alasan bahwa agama pun kental dengan
budaya lokal.  Islam, kata mereka, sudah sangat susah dibedakan dengan 
Arabisme.  Karena terlalu kental aroma ‘kearabannya’, maka Islam perlu direvisi 
menjadi agama yang lebih ‘Indonesianis’.  Islam yang diajarkan Rasulullah saw. 
adalah ‘versi Arab’ dari 

[ppiindia] Kami merayakan hidup dan bukan kematian.

2008-10-31 Terurut Topik Everybody Loves Irene-the band


Sebulan lebih setelah pelaksanaan Bunuh Diri Massal yang gagal itu, kami akan 
berkumpul untuk kali pertama. Kata orang, Bunuh Diri Massal adalah fenomena. 
Maka entah apa yang akan kami rayakan saat kami berkumpul bersama seraya 
menikmati alunan musik dari band Everybody Loves Irene nanti. Merayakan 
kisahnya, atau fenomenanya. Pastinya, kami tak merayakan kematian, kami masih 
hidup untuk terus berkarya.  

Kami akan berkumpul bersama, bukan di Gedung MPR/ DPR, tapi di BREEWWW, sebuah 
kafe yang berada di Kemang, jantung gemerlap Jakarta Selatan. Kisah itu, dan 
kematian Ketua Panitia Bunuh Diri Massal, telah memperkenalkan kami satu sama 
lain. Menjalin kolaborasi, menciptakan silaturahmi. Anda yang terinspirasi atau 
sempat memaki kisah ini, sama-sama diundang untuk hadir dan merayakan. Apa yang 
kami rayakan? Tentu saja bukan kematian. Kami merayakan kebersamaan, untuk masa 
depan yang lebih baik lagi. 

Kami, merayakan hidup dan bukan 
kematian. 




SUICIDE IS ROCK , a gathering Bunuh Diri Massal writers, readers, and band 
which inspired.

Date: Nov 5th, 2k8
Start: 7pm - Ruang Tamu BREWWW! Kemang

hosted by: Fajar Nugros, Alanda Kariza, Irene Yohanna and many more

the band: Everybody Loves Irene, Marche La Void, Elemental Gaze, and Little 
Space Donkey

be there!

Bunuh
Diri Massal (Mass Suicide) is a phenomenal short story written by Fajar
Nugros and Alanda Kariza. The story spread on internet and inspired
many people to wrote their own side story of Bunuh Diri Massal. All
story published on http://bdm2008.everybodylovesirene.com.
Everybody Loves Irene appear as the soundtrack for this short story.
They used Flash to embed the sound and the story. What a smart idea and
they called it Short Story Clip as replacement for Video Clip.

Must see event! 



Communicate with us for more information and networking: 
  postal address: Jl. Cakrawijaya 2 blok U no.1 Diskum PWI Jakarta 13420, 
Indonesia.  web: www.everybodylovesirene.com Booking Agent / Music 
Publicist: +62.813.876.555.40






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ingin Menjadi KekasihNya

2008-10-31 Terurut Topik agussyafii
Ingin Menjadi KekasihNya

By: agussyafii


Malam itu saya kedatangan seorang anak muda dengan jidatnya hitam,
konon kabarnya tanda hitam adalah tanda lamanya bersujud dalam sholat.
Pemuda itu bertutur bahwa dirinya ingin menjadi kekasih Alloh SWT
sekalipun itu harus ditempuh menjalankan ibadah seumur hidupnya harus
menderita.

Saya katakan padanya, penderitaan memang mengantarkan seseorang bisa
menjadi kekasihNya. Tapi untuk menjadi kekasih Alloh tidak dapat
dibeli dengan penderitaan. Namun jika Alloh menghendaki dirimu menjadi
kekasihNya maka akan terlihat tanda-tanda itu dari sekarang.

Mas, apakah melihat tanda-tanda itu diwajah saya? Tolong kasih tau
saya dong. Agar saya bisa mempersiapkan diri untuk menjadi kekasihnya
mulai sekarang pinta pemuda itu.

iya, saya melihat tanda itu, tanda hitam dijidatmu. Selebihnya tidak
melihat apapun.. jawab saya. Biasanya tanda-tanda seseorang itu
menjadi kekasihNya, dia sudah tidak memikirkan tanda-tandanya karena
dia sibuk membantu orang lain. Lanjut saya.

Tak lama kemudian Pemuda itu akhirnya pergi ketika anak-anak pengajian
mulai berdatangan.

-

Ingatlah, sesungguhnya kekasih Alloh itu, tidak ada kekhawatiran dan
tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman
dan mereka selalu bertaqwa. (Yunus: 62-63).


sumber, http://agussyafii.blogspot.com



Salam Cinta,
agussyafii


===
Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima
kasih atas berkenannya memberikan komentar di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431







[ppiindia] Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI

2008-10-31 Terurut Topik frans suranto
*Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI*
http://www.antara.co.id/arc/2008/6/2/alumni-hmi-desak-pks-ingatkan-perilaku-fpi/

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa
Islam (PB HMI) Hasanuddin di Jakarta, Senin, mendesak Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) agar mengingatkan Front Pembela Islam (FPI) untuk bersikap
lebih santun dalam menyampaikan aspirasinya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivis FPI, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), umumnya menyalurkan aspirasi politiknya
ke PKS dalam setiap momentum politik. Jadi, kami minta PKS ikut peduli
terhadap masalah ini, katanya di Jakarta, Senin.

Ketua Umum PB HMI periode 2003-2005 itu juga berpandangan, keakraban antara
elit PKS dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri), juga perlu
mendapat perhatian serius.

Artinya, keakraban itu tidak boleh menganggu netralitas polisi dalam
menjalankan tugasnya, seperti yang terlihat pada saat massa FPI menyerang
kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
(AKKBB) di Lapangan Monas, Minggu (1/6), saat merayakan Hari Lahir
Pancasila, ungkapnya.

Sementara itu, secara terpisah, Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua PB
HMI menilai, kekerasan massa FPI itu merupakan bentuk nyata dari
ketidakdewasaan menyikapi perbedaan.

Saya mengecam keras terjadinya kasus kekerasan itu, tandas mantan anggota
Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kini menjadi salah satu Ketua DPP Partai
Demokrat itu.

Kekerasan karena perbedaan, menurut dia, merupakan ancaman bagi masa depan
Indonesia yang majemuk. Karena itu, kami minta kepada pihak kepolisian
untuk mencari, menemukan dan memproses pelaku kekerasan untuk ditindak
secara hukum, tandasnya lagi.

Atasnama apa pun, kata Anas, kekerasan tidak boleh ditoleransi apalagi
dibiarkan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.(*)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Buku HM Misbach Juga Ditarik dari Gramedia

2008-10-31 Terurut Topik Yayat R Cipasang




Buku HM Misbach Juga Ditarik dari Gramedia

Jumat, 31 Oktober 2008, 15:20:00 WIB

Laporan: Yayat R. Cipasang

Jakarta, myRMnews. Sepuluh tahun reformasi ternyata tidak ada
perubahan dalam kebijakan sensor perbukuan di Indonesia. 

Pemerintah masih melarang buku yang dianggapnya mengajarkan Marxisme,
Leninisme dan Komunisme. Padahal kalau dilihat dari isinya bisa
bertolak belakang dengan dugaan penguasa. 

Setelah seluruh Gramedia menarik buku Trilogi Lekra Tidak Membakar
Buku, toko buku ini juga juga meretur buku HM Misbach, Kisah Haji
Merah terbitan Komunitas Bambu, Jakarta. 

Pengelola Komunitas Bambu JJ Rizal dalam pesan singkat (SMS) yang
diterima myRMnews, Jumat (31/10) menyatakan buku karya Nor Hikmah
tersebut ditarik dari peredaran setelah pihak kejaksaan merazia toko
buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur. 

Kejaksaan Agung sudah mulai memperingatkan Gramedia atas peredaran
buku HM Misbach, Kisah Haji Merah karya Nor Hikmah terbitan Komunitas
Bambu Oktoer 2008, kata Rizal. 

Dikatakan Rizal, selain menelepon manajemen Gramedia, aparat Kejagung
juga merazia semua buku yang dianggap mengandung ajaran Marxisme,
Leninisme dan Komunisme. 

Dalam pelarangan buku ini Kejakgung selalu berpatokan kepada
Undang-Undang 4/PNPS/1963 tentang Pengamanan Barang Cetakan yang
Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum dan Ketetapan MPRS Nomor
XXV/MPRS/1966 tentang barang cetakan yang mengandung ajaran Komunisme,
Marxisme dan Leninisme. [yat]


http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=66792



[ppiindia] Kejagung Tak Tahu Ada Sweeping Buku Kiri

2008-10-31 Terurut Topik Yayat R Cipasang

Kejagung Tak Tahu Ada Sweeping Buku Kiri

Jumat, 31 Oktober 2008, 16:16:09 WIB

Laporan: Yayat R. Cipasang

Jakarta, myRMnews. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kajaksaan Agung
Jasman Panjaitan mengaku tidak tahu ada pelarangan dan penarikan buku
dari sejumlah toko buku. 

Kalau ada pelarangan buku biasanya diikuti Distribusi W, kata Jasman
saat dimintai konfirmasi myRMnews, Jumat (31/10). 

Setidaknya dalam sepekan ini Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia
menarik buku Trilogi Lekra Tidak Membakar Buku karya Rhoma Dwi Aria
Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan. 

Buku hasil riset selama 1,5 tahun ini mengupas sepak terjang aktivis
Lekra, organ kebudayaan PKI dalam Harian Rakyat yang mengupas masalah
perbukuan, film, dan budaya tradisional. Dua buku lainnya berisi
sekumpulan puisi dan cerpen. 

Kabar terakhir, Gramedia juga meretur buku HM Misbach, Kisah Haji
Merah terbitan Komunitas Bambu, Jakarta. Misbach adalah tokoh Komunis
di Surakarta yang bangkit melawan kolonialisme. 

Kendati tidak ada instruksi, kata Jasman, intelijen kejaksaan di
seluruh Indonesia secara otomatis akan merazia buku-buku yang dilarang
pemerintah. 

Itu sudah menjadi program dan intelijen di seluruh Indonesia
bergerak, ujarnya. [yat]


http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=66795






















[ppiindia] Kunjungi Blog TransCorp

2008-10-31 Terurut Topik mediacare
Kunjungi Blog TransCorp
 
Sebarkan email ini ke 44 orang teman kamu!Kalo tidak kamu lakukan, aku
mendoakan kamu dan keluargamu mendapat musibah berat hingga anak cucumu
7 turunan!
 
Kalau kamu seorang moderator milis,loloskan email ini atau aku mendoakan
hal yang sama!Kalo tidak kamu lakukan, aku mendoakan kamu dan keluargamu
mendapat musibah berat hingga anak cucumu 7 turunan!
 
Kunjungi http://transtvnews.blogspot.com/
 
---
Sent by Telkomsel Blackberry

-- 
http://www.fastmail.fm - Accessible with your email software
  or over the web



Re: [ppiindia] Jihad Melawan Penjajah Memang Wajib

2008-10-31 Terurut Topik Akbar Nusantara
Bertempur melawan agresor seperti terjadi di Irak, Afganistan, Palestina, 
Thailand Selatan, Filipina Selatan bisa disebut Jihad. Tetapi ingat, sasaran 
Jihad bukan warga sipil, tetapi tentara asingnya.
 
 


--- On Thu, 10/30/08, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Jihad Melawan Penjajah Memang Wajib Re: Ajakan untuk 
melakukan teror - berkedok ajakan Jihad.
To: ppiindia@yahoogroups.com, syiar-islam [EMAIL PROTECTED], sabili 
[EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, October 30, 2008, 1:35 AM






Tidak ada itu saya lihat ajakan untuk melakukan teror.
Kalau jihad membela diri terhadap orang yang
memerangi, seperti jihad melawan penjajah Belanda atau
pun jihad melawan penjajah AS di Afghanistan dan Iraq,
itu memang satu keharusan.

Penjajahan di atas bumi harus dihapuskan. Begitu kata
pembukaan UUD 45. Jadi penjajahan memang harus
dilawan, termasuk dgn jihad meski mortir meremukkan
tulang kita.

--- frans suranto [EMAIL PROTECTED] com menulis:

 harusnya media mem-blow up ajaran-ajaran (yg
 mengaku) Islam - yg mengajak ke
 arah teror seperti di bawah ini.
 
 Silahkan di cermati.
 
 *Bermula dari khutbah di masjid masjid - dan
 berakhir pada meledaknya
 bom-bom teror di bumi kita tercinta*.
 
 Kenapa bibit kebencian seperti ini di biarkan tumbuh
 berkembang di bumi
 Nusantara ini ?
 
 Kemana polisi - kemana Departemen Agama - kemana
 MenKoPolHuKam ?
 
 Silahkan di baca sendiri
 
 
 

http://www.arrahmah .com/index. php/forum/ viewthread/ 306/
 *
 KUPINANG ENGKAU DENGAN SYAHADAH*
 
 oleh: Abdullah Amani Syahid
 
 Wahai saudaraku �.
 
 Andai kau tahu
 
 Debu yang menempel pada kakimu fie sabilillah
 
 Dapat menyelamatkanmu dari neraka Jahannam
 
 Kenapa kau tinggalkan jihad �.. ???!!!
 
 Wahai saudaraku �..
 
 Andai kau faham
 
 Sekejap dalam medan jihad
 
 Dapat mengharuskanmu menikmati kenikmatan
 
 dan keindahan Jannatun Na'im
 
 Kenapa memilih selain jihad �.. ???!!!
 
 Wahai saudaraku �..
 
 Andai kau mengerti
 
 Berak dan kencingnya kudamu fie sabilillah
 
 Bernilai pahala bagimu disisi Robmu
 
 Kenapa bimbang untuk berjihad �.. ???!!!
 
 Wahai saudaraku �..
 
 Andai kau tahu
 
 *Timah panas yang mengoyak tubuhmu *dapat
 menghantarkanmu memeluk mesra
 Bidadari jelita
 
 Kenapa takut berjihad �.. ???!!!
 
 Wahai saudaraku �..
 
 Andai kau faham
 
 *Dentuman Bom yang mencabik-cabik dagingmu* dapat
 menyibukkanmu bercanda ria
 di pangkuan Bidadari jelita selama berpuluh-puluh
 tahun tanpa bosan
 
 Kenapa ragu untuk berjihad �..???!!!
 
 Wahai saudaraku �..
 
 Andai kau mengerti
 
 *Ledakan Mortir yang meremukkan tulang belulangmu
 dapat
 menghantarkanmu* berbaring mesra di atas kasur dalam
 kamar mempelai
 bersama bidadari yang
 tidak pernah hilang keprawanannya
 
 Kenapa enggan berjihad �..???!!!
 
 Wahai saudaraku �..
 
 Andai kau faham
 
 *Tetesan darah pertama *yang kau tumpahkan di medan
 jihad dapat menghapuskan
 semua dosa-dosamu
 
 Tidak ada pilihan lain bagimu selain jihad
�..???!!!
 
 Duhai saudaraku �..
 
 Seandainya engkau faham ��
 
 Seandainya engkau mengerti ��
 
 Seandainya engkau tahu �..
 
 Seandainya engkau berakal �..
 
 Engkau pasti memilih jihad �..
 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 
  - - --
 

 * * * * * * 
*
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat
 Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
 Commonality  Shared Destiny.
 http://groups. yahoo.com/ group/ppiindia

 * * * * * * 
*

 _ _ _ _ _ _
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA
 (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg
 akan dikomentari.
 3. Reading only, http://ppi-india. blogspot. com 
 4. Satu email perhari:
 ppiindia-digest@ yahoogroups. com
 5. No-email/web only:
 ppiindia-nomail@ yahoogroups. com
 6. kembali menerima email:
 ppiindia-normal@ yahoogroups. com
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 

===
Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media- islam.or. id

Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS

Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252

Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari Telkomsel 
Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam. wordpress. com

 _ _ _ _ _ _
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



AW: [ppiindia] Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI

2008-10-31 Terurut Topik Putra Semarapura
kerjaan ini mestinya juga kerjaan bang si pitung !
untuk mengingatkan sesamanyadaripada sibuk 'menanggapi' email di milis 
ini.
 
orang jaman sekarang sebenarnya sudah pada pinter dan tahu sendiri, kalau garam 
itu asin, dan  gula itu manis.., begitu juga dengan coklat itu manis rasanya 
dan terasi itu pahit rasanya.

--- frans suranto [EMAIL PROTECTED] schrieb am Fr, 31.10.2008:

Von: frans suranto [EMAIL PROTECTED]
Betreff: [ppiindia] Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI
An: ppiindia@yahoogroups.com
Datum: Freitag, 31. Oktober 2008, 8:22






*Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI*
http://www.antara. co.id/arc/ 2008/6/2/ alumni-hmi- desak-pks- ingatkan- 
perilaku- fpi/

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa
Islam (PB HMI) Hasanuddin di Jakarta, Senin, mendesak Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) agar mengingatkan Front Pembela Islam (FPI) untuk bersikap
lebih santun dalam menyampaikan aspirasinya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivis FPI, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), umumnya menyalurkan aspirasi politiknya
ke PKS dalam setiap momentum politik. Jadi, kami minta PKS ikut peduli
terhadap masalah ini, katanya di Jakarta, Senin.

Ketua Umum PB HMI periode 2003-2005 itu juga berpandangan, keakraban antara
elit PKS dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri), juga perlu
mendapat perhatian serius.

Artinya, keakraban itu tidak boleh menganggu netralitas polisi dalam
menjalankan tugasnya, seperti yang terlihat pada saat massa FPI menyerang
kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
(AKKBB) di Lapangan Monas, Minggu (1/6), saat merayakan Hari Lahir
Pancasila, ungkapnya.

Sementara itu, secara terpisah, Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua PB
HMI menilai, kekerasan massa FPI itu merupakan bentuk nyata dari
ketidakdewasaan menyikapi perbedaan.

Saya mengecam keras terjadinya kasus kekerasan itu, tandas mantan anggota
Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kini menjadi salah satu Ketua DPP Partai
Demokrat itu.

Kekerasan karena perbedaan, menurut dia, merupakan ancaman bagi masa depan
Indonesia yang majemuk. Karena itu, kami minta kepada pihak kepolisian
untuk mencari, menemukan dan memproses pelaku kekerasan untuk ditindak
secara hukum, tandasnya lagi.

Atasnama apa pun, kata Anas, kekerasan tidak boleh ditoleransi apalagi
dibiarkan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.(* )

[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Strategi Digitalisasi Pemasaran Perbankan Syariah

2008-10-31 Terurut Topik ali.hozi
Oleh : Alihozi
Http://Alihozi77.blogspot.com


Pemasaran perbankan syariah Indonesia saat ini sebagian besar masih
memakai media surat kabar/majalah, radio dan televisi dan hanya
sebagian kecil yang masih memakai media internet. Padahal untuk
memasarkan perbankan syariah dengan media surat kabar,radio dan
televisi sangatlah besar biayanya, bisa menghabiskan dana milyaran
rupiah. Coba bandingkan dengan memasarkan perbankan syariah melalui
media  internet yang jauh lebih murah dan jangkauannya juga luas.

Bentuk pemasaran digital bisa melalui blog,web, e-mail dan layanan
lainnya. Melalui layanan tsb terjadi pertukaran informasi antara Bank
Syariah dengan nasabah maupun anggota masyarakat yang belum menjadi
nasabahnya. Jadi dengan digitilisasi pemasaran perbankan syariah akan
menghemat biaya riset karena informasi kebutuhan nasabah mudah diperoleh. 

Bank syariah juga akan lebih mudah mengetahui segala bentuk kekurangan
dari produk dan pelayanannya sehingga bisa mengambil keputusan apa
yang harus dilakukan untuk meningkatkan loyalitas nasabah kepada
produk dan pelayanan bank syariah tsb. Perlu diingat bahwa bank
syariah yang akan tetap terus eksis adalah hanya bank syariah yang
memiliki nasabah-nasabah dengan loyalitas tinggi. Bagaimana nasabah
memiliki loyalitas yang tinggi kepada bank syariah kalau apa yang
dibutuhkan nasabah tidak diketahui oleh bank syariah dengan cepat ?

Kesuksesan pemasaran digital telah banyak dibuktikan oleh perusahaan
di negara-negara barat , contohnya adalah micorsoft, apple dan general
motor. Corporate blog milik apple memiliki efektifitas yang sangat
tinggi. Dengan blog-nya apple dapat memonitor pengguna produk baru
apple. Tidak hanya memonitor, blog juga dapat menjaring opini baik
negative maupun positif tentang produk apple.(R.Pradopo, Marketing
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 19 Oktober 2008).

Apa yang dikatakan R.Pradopo di Harisan Bisnis ini telah penulis
buktikan sendiri, penulis telah membuat blog tentang bank syariah di
http://alihozi77.blogpsot.com  dari bulan febuari 2008 dengan waktu
hanya 9 bulan saat ini sudah dikunjungi anggota masyarakat sebanyak
12.600 kali. Dengan blog ini penulis bisa mengetahui bahwa ekspetasi
masyarakat terhadap bank syariah sangat tinggi dan juga penulis bisa
mengetahui bank syariah yang mana yang produk dan layanannya paling
bagus dan juga bisa mengetahui bank syariah yang mana yang produk dan
layanannya kurang memuaskan tanpa harus membaca hasil survey dari
lembaga-lembaga independen penilai bank syariah. Penulis cukup
membacanya dari banyaknya e-mail yang masuk dari anggota masyarakat 
baik ke alamat blog penulis maupun alamat e-mail pribadi saya di
[EMAIL PROTECTED] untuk mengetahui itu semua. 
© Alihozi 01 November 2008

Dengan  begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari digitalisasi
pemasaran perbankan syariah seperti apa yang penulis jelaskan tsb di
atas,  perbankan syariah nasional harus lebih mengoptimalkan
digitalisasi pemasaran perbankan syariah. Seperti dengan meningkatkan
kualitas dari website-website bank syariah seperti dengan menyediakan
  kajian ekonomi syariah, berita – berita seputar bank syariah atau
mengadakan forum tanya jawab dengan nasabah atau anggota masyarakat
Bagaimana anggota masyarakat bisa mengetahui lebih detail dan bertanya
tentang produk dan layanan bank syariah dengan up-date  kalau bank
syariah tidak menyediakan fasilitas untuk tanya jawab dengan nasabah
atau anggota masyarakat di websitenya ?

Selain mengoptimalkan website yang ada , bank syariah juga bisa
memakai tenaga pemasar di bidang pemasaran digital yang memang sudah
ahli untuk memasarkan produk dan pelayanan bank syariah di dunia maya
Memang harus diakui walaupun memiliki potensi yang begitu besar,
digitalisasi pemasaran bank syariah  masih memiliki kendala seperti
kurang pengalaman para pemasar di bidang pemasaran digital, adanya
keengganan dari agensi iklan untuk menggarap media baru,adanya gap
pengetahuan internet di semua level departemen pemasar dan hambatan
terbesar adalah penetrasi internet di Indonesia baru 10,4%. 

Walaupun digitalisasi pemasaran perbankan syariah masih memiliki
banyak kendala bukan berarti perbankan syariah nasional mengabaikannya
karena penulis melihat untuk di kota-kota besar di Indonesia 
khususnya Jabotabek pengguna internet setiap hari semakin banyak
sekali ini walaupun penulis belum melakukan riset tentang ini, tetapi
bisa dibuktikan dengan informasi dari media massa bahwa orang-orang
kaya banyak yang ingin mencari informasi di dunia maya dengan 
menyediakan media internet di rumahnya, di kantor – kantor juga banyak
yang menyediakan fasilitas internet untuk para pegawainya serta bisa
dibuktikan juga dengan semakin menjamurnya warnet di mana-mana tidak
hanya di kampus tetapi juga di jalan-jalan sudah banyak warnet dan
pengunjungnyapun (NB:yang bukan untuk bermain)  yang mencari data di
warnet-warnet tsb  cukup ramai setiap harinya.

Wallahu'alam
Maju terus Perbankan Syariah Nasional , Tinggalkan segera system