[ppiindia] Muslim Inferior
sblm ente ngasih argumen pnutup (kaya mkn aje ada penutupnye), mending bc2 dlu ni tulisan bermutu dari sodare ane :p Muslim Inferior http://akmal.multiply.com/journal/item/698 assalaamualaikum wr. wb. Tulisan ini adalah hasil renungan yang terinspirasi dari artikel karya Ukhti Mirzah di sini dan di sini. Artikel tersebut berjudul Fenomena Baru UIN, yang isinya adalah seputar curhat sang penulis terhadap keadaan memprihatinkan dalam proses belajar-mengajar di program pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah. Dalam artikel tersebut, ukhti Mirzah mengomentari bagaimana para mahasiswa seperti dirinya terpaksa menerima kenyataan betapa kuatnya hegemoni kaum sekuler-liberal di kampus yang seharusnya melahirkan para pembela Islam tersebut. Mereka terpaksa diam dan manggut-manggut saja ketika mendengarkan kuliah dari para tokoh liberal seperti Kautsar Azhari Noer, Azyumardi Azra, Suwito, dan semacamnya. Mereka juga terpaksa menurut ketika para dosen memaksanya untuk menanggalkan predikat Subhaanahu wa Taala (SWT) di belakang nama Allah dalam setiap makalah, tesis atau disertasi. Hal yang sama berlaku juga untuk predikat shallallaahu alaihi wa sallam (saw.) di belakang nama Rasulullah, bahkan terlarang juga menyebut beliau sebagai Nabi. Alasannya adalah karena yang mengakui predikat-predikat tersebut hanya orang Islam, sedangkan Non-Muslim tidak. Lebih lanjut, para dosen juga memaksa mahasiswa untuk menanggalkan kalimat-kalimat semacam Islam sebagai agama yang sempurna dan Islam sebagai agama yang haq. Alasannya sama saja, yaitu karena yang mengakui kesempurnaan dan kebenaran Islam hanya orang Islam saja, lain tidak. Seolah-olah jika mengatakan suatu hal yang tidak disepakati semua orang, maka hal itu telah mengurangi keilmiahan sebuah karya tulis. Membaca curahan hati ukhti Mirzah, saya teringat pada sebuah dialog yang diceritakan oleh salah seorang ustadz. Dialog tersebut adalah antara Prof. Naquib al-Attas dengan seorang profesor lainnya yang beragama Nasrani. Saat itu, sang profesor Nasrani memprotes Prof. Naquib al-Attas karena dalam ceramah-ceramahnya selalu mengatakan bahwa Islam adalah agama yang paling benar, agama yang haq, dan sebagainya. Jawabannya kira-kira begini, Bagi seorang Muslim, saya tidak berhak untuk menyebut agama lain sebagai agama yang benar. Saya juga tidak menuntut orang lain untuk mengakui agama saya sebagai agama yang paling benar. Kalau Anda cukup yakin dengan agama Anda, Anda pun tak perlu menuntut pengakuan orang lain terhadap agama Anda. Terlihat jelas bahwa jalan pikiran Prof. Naquib al-Attas jauh bersimpang dengan pemikiran para pengelola kampus UIN Syarif Hidayatullah. Yang satu percaya diri dengan keputusannya memeluk agama Islam, yang satunya lagi ketahuan jelas inferiornya. Jika para dosen UIN bersikeras dengan cara berpikir gaya inferior seperti itu, maka mereka takkan pernah mendapat manfaat dari Al-Quran dan As-Sunnah, padahal keduanya adalah sumber hukum dan pemikiran yang paling utama bagi umat Islam. Keduanya penuh dengan klaim sepihak yang hanya diakui oleh umat Islam, dan memang tak ada tuntutan bagi kaum Non-Muslim untuk ikut mengakuinya. Bahkan secara khusus Allah SWT menurunkan surah Al-Kaafiruun yang mengajari kita untuk mempertegas perbedaan keyakinan kita dengan orang-orang kafir. Enam ayat singkat (yang sayangnya hanya sering diulas ayat terakhirnya saja) itulah yang mendidik jiwa seorang Muslim untuk memiliki kepercayaan diri yang kuat terhadap agamanya, seperti yang telah ditunjukkan oleh Prof. Naquib al-Attas. Karena cara berpikirnya yang sudah tidak nyambung dengan Al-Quran dan As-Sunnah, maka bisa dipastikan pengajaran yang diberikan oleh para dosen di UIN tersebut tidak akan pernah sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Barangkali sudah sepatutnya mereka bertanya pada diri sendiri : ketika mengucap syahadatain, apakah mereka meminta persetujuan dari Non-Muslim dulu sebelumnya? Ketika bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah, apakah mereka minta ijin dulu kepada mereka yang tidak ber-aqidah Tauhid? Ketika bersaksi bahwa Muhammad saw. adalah utusan-Nya, apakah mereka minta persetujuan Joseph Schacht, Goldziher, atau para orientalis semacamnya? Orang-orang sekuler-liberal memang ada di barisan terdepan dalam hal melecehkan (atau setidaknya melucuti pujian terhadap) Allah SWT dan Rasul-Nya. Guntur Romli, sebagai contoh, seringkali hanya menyebut Muhammad, tanpa pernah menyebut Nabi atau Rasulullah, apalagi sampai repot-repot menyebut shallallaahu alaihi wa sallam. Untuk kebiasaan yang satu ini, mereka tidak hanya membolehkan atau menganjurkan, namun justru mewajibkannya (contoh kasus di UIN). Ironisnya, mereka pula yang memaksa MUI dan seluruh umat Islam untuk bersikap toleran terhadap aliran-aliran sesat seperti aliran Salamullah (Lia Eden), Al-Qiyadah Al-Islamiyah, dan Ahmadiyah, dengan alasan : agama adalah soal keyakinan, dan karenanya relatif dan tak bisa
[ppiindia] Revisi Budaya
yuk kite rame2 meREVISI budaya yg mengandung porno2 Revisi Budaya http://akmal.multiply.com/journal/item/697 assalaamualaikum wr. wb. Di tengah gencarnya isu RUU Pornografi, pihak kontra-RUU (atau pro-pornografi?) mencoba menyangkut-pautkannya dengan masalah budaya. Sebagian diantara mereka mengatakan bahwa RUU ini akan mengebiri tradisi daerah. Sebagian lagi bilang bahwa jika RUU ini disahkan, maka relief-relief di candi akan disensor dan orang Papua dilarang pakai koteka. Saking merasa terancamnya, beberapa pihak di Bali malah sudah jauh-jauh hari mengancam minta merdeka kalau sampai RUU Pornografi disahkan. Untuk menutup argumen, mereka mengatakan Kami bukan saja menolak RUU Pornografi, tapi juga menolak membahasnya! Kita tidak perlu berpanjang lebar lagi bicara tentang kesalahan yang terjadi dalam pengambilan kesimpulan seperti ini. Sudah banyak ahli yang menjelaskan bahwa RUU Pornografi tidak pernah ditujukan untuk mengebiri budaya, tradisi, apalagi untuk mengurusi candi dan koteka. RUU ini ditujukan bukan untuk hal-hal remeh seperti itu, melainkan untuk sebuah agenda besar menyelamatkan bangsa dari degradasi moral yang diperberat dengan terjadinya globalisasi informasi dimana-mana.. Material pornografi dapat diperoleh dengan mudah oleh siapa pun dan tak pernah memberi manfaat pada siapa pun. Selain itu, dalam RUU Pornografi sendiri sudah dijelaskan secara eksplisit bahwa materi pornografi yang dimaksud bukan yang berhubungan dengan budaya. Jika masih ada saja yang menghubung-hubungkannya dengan budaya, maka itu hanyalah pamer kebodohan semata dan kita tidak perlu merasa terlalu bertanggung jawab. Yang menarik di sini justru sikap sebagian orang yang begitu khidmat terhadap budaya daerahnya, bahkan merasa tak bernyali untuk melakukan revisi atas pemikiran nenek moyangnya sendiri. Anggaplah memang ada usaha agar orang Papua tidak lagi bertelanjang bulat dan hanya mengenakan koteka. Lalu masalahnya di mana? Dalam sebuah siaran di salah satu televisi swasta, disebutkan bahwa beberapa macam tradisi budaya memang dikhawatirkan akan terancam oleh RUU Pornografi. Ada sebuah tari daerah yang diakui penuh dengan gerakan-gerakan erotis, dan memang dikelilingi dengan praktek-praktek cabul yang sudah merupakan rahasia umum. Anehnya, fakta ini kemudian ditimpali oleh seorang (yang menyebut dirinya) seniman bahwa tari-tarian erotis tersebut adalah warisan nenek moyang yang adiluhung dan wajib dilestarikan. Dimanakah gerangan letak keluhuran erotisme yang diumbar di depan umum? Pada kenyataannya, peradaban manusia tidak selalu maju ke depan, namun ada kalanya jalan di tempat, bahkan mundur di beberapa segi kehidupannya. Seks bebas sudah ada sejak masa jayanya negeri Pompeii. Pelacuran sudah marak pada masa diutusnya Rasulullah saw. Bahkan homoseksualitas sudah dipraktekkan oleh kaumnya Nabi Luth as. dan dilanjutkan oleh para pembesar bangsa Romawi. Tidak ada yang baru dari kesesatan yang berkisar di seputar syahwat. Hal ini sangat enggan diakui oleh kaum sekuler-liberal, karena mereka ingin memberi kesan bahwa peradaban manusia selalu maju ke depan. Umat Islam jaman sekarang jauh lebih pintar daripada empat belas abad yang lalu, dan karenanya, ijtihad boleh diutamakan daripada Al-Quran dan Sunnah Nabi saw. Kaum perempuan jaman sekarang sudah jauh lebih pintar daripada Aisyah ra., dan karenanya, lebih baik mendengarkan Amina Wadud yang sudah (merasa) mahir menjadi imam shalat Jumat. Apa yang dikecam oleh fitrah manusia pada jaman dahulu sama saja dengan yang kita kecam sekarang. Pencurian sudah dikutuk sejak jaman Nabi Adam as., demikian pula eksploitasi syahwat secara tidak sah sudah dinyatakan hina sejak jauh-jauh hari. Orang-orang yang memiliki kehormatan tentu takkan menghadiri acara yang di dalamnya terdapat tari-tari erotis, baik itu striptease di bar ataupun tari pergaulan daerah di kampung-kampung. Oleh karena itu, tidak ada salahnya menghapus budaya yang buruk, dan lebih baik lagi jika bisa menggantikannya dengan budaya yang baik. Pada hakikatnya, manusia pun bersitegang memperdebatkan apa yang mereka sebut sebagai budaya itu. Di suatu daerah yang sebagian besar warganya adalah nelayan, ada yang bilang bahwa mabuk-mabukan setelah lelah melaut adalah tradisi mereka. Setelah oleng di laut, mereka juga ingin oleng di darat. Namun hal ini ditampik keras oleh para tokoh masyarakat yang justru menyebut kebiasaan minum minuman keras adalah kebiasaan bejat sebagian kecil orang saja, dan bukannya bagian dari budaya lokal yang sebenarnya. Lucunya, mereka yang lantang menolak revisi budaya justru kemarin sibuk menyerukan revisi agama, dengan alasan bahwa agama pun kental dengan budaya lokal. Islam, kata mereka, sudah sangat susah dibedakan dengan Arabisme. Karena terlalu kental aroma kearabannya, maka Islam perlu direvisi menjadi agama yang lebih Indonesianis. Islam yang diajarkan Rasulullah saw. adalah versi Arab dari
[ppiindia] Kami merayakan hidup dan bukan kematian.
Sebulan lebih setelah pelaksanaan Bunuh Diri Massal yang gagal itu, kami akan berkumpul untuk kali pertama. Kata orang, Bunuh Diri Massal adalah fenomena. Maka entah apa yang akan kami rayakan saat kami berkumpul bersama seraya menikmati alunan musik dari band Everybody Loves Irene nanti. Merayakan kisahnya, atau fenomenanya. Pastinya, kami tak merayakan kematian, kami masih hidup untuk terus berkarya. Kami akan berkumpul bersama, bukan di Gedung MPR/ DPR, tapi di BREEWWW, sebuah kafe yang berada di Kemang, jantung gemerlap Jakarta Selatan. Kisah itu, dan kematian Ketua Panitia Bunuh Diri Massal, telah memperkenalkan kami satu sama lain. Menjalin kolaborasi, menciptakan silaturahmi. Anda yang terinspirasi atau sempat memaki kisah ini, sama-sama diundang untuk hadir dan merayakan. Apa yang kami rayakan? Tentu saja bukan kematian. Kami merayakan kebersamaan, untuk masa depan yang lebih baik lagi. Kami, merayakan hidup dan bukan kematian. SUICIDE IS ROCK , a gathering Bunuh Diri Massal writers, readers, and band which inspired. Date: Nov 5th, 2k8 Start: 7pm - Ruang Tamu BREWWW! Kemang hosted by: Fajar Nugros, Alanda Kariza, Irene Yohanna and many more the band: Everybody Loves Irene, Marche La Void, Elemental Gaze, and Little Space Donkey be there! Bunuh Diri Massal (Mass Suicide) is a phenomenal short story written by Fajar Nugros and Alanda Kariza. The story spread on internet and inspired many people to wrote their own side story of Bunuh Diri Massal. All story published on http://bdm2008.everybodylovesirene.com. Everybody Loves Irene appear as the soundtrack for this short story. They used Flash to embed the sound and the story. What a smart idea and they called it Short Story Clip as replacement for Video Clip. Must see event! Communicate with us for more information and networking: postal address: Jl. Cakrawijaya 2 blok U no.1 Diskum PWI Jakarta 13420, Indonesia. web: www.everybodylovesirene.com Booking Agent / Music Publicist: +62.813.876.555.40 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ingin Menjadi KekasihNya
Ingin Menjadi KekasihNya By: agussyafii Malam itu saya kedatangan seorang anak muda dengan jidatnya hitam, konon kabarnya tanda hitam adalah tanda lamanya bersujud dalam sholat. Pemuda itu bertutur bahwa dirinya ingin menjadi kekasih Alloh SWT sekalipun itu harus ditempuh menjalankan ibadah seumur hidupnya harus menderita. Saya katakan padanya, penderitaan memang mengantarkan seseorang bisa menjadi kekasihNya. Tapi untuk menjadi kekasih Alloh tidak dapat dibeli dengan penderitaan. Namun jika Alloh menghendaki dirimu menjadi kekasihNya maka akan terlihat tanda-tanda itu dari sekarang. Mas, apakah melihat tanda-tanda itu diwajah saya? Tolong kasih tau saya dong. Agar saya bisa mempersiapkan diri untuk menjadi kekasihnya mulai sekarang pinta pemuda itu. iya, saya melihat tanda itu, tanda hitam dijidatmu. Selebihnya tidak melihat apapun.. jawab saya. Biasanya tanda-tanda seseorang itu menjadi kekasihNya, dia sudah tidak memikirkan tanda-tandanya karena dia sibuk membantu orang lain. Lanjut saya. Tak lama kemudian Pemuda itu akhirnya pergi ketika anak-anak pengajian mulai berdatangan. - Ingatlah, sesungguhnya kekasih Alloh itu, tidak ada kekhawatiran dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (Yunus: 62-63). sumber, http://agussyafii.blogspot.com Salam Cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima kasih atas berkenannya memberikan komentar di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431
[ppiindia] Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI
*Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI* http://www.antara.co.id/arc/2008/6/2/alumni-hmi-desak-pks-ingatkan-perilaku-fpi/ Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Hasanuddin di Jakarta, Senin, mendesak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar mengingatkan Front Pembela Islam (FPI) untuk bersikap lebih santun dalam menyampaikan aspirasinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivis FPI, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), umumnya menyalurkan aspirasi politiknya ke PKS dalam setiap momentum politik. Jadi, kami minta PKS ikut peduli terhadap masalah ini, katanya di Jakarta, Senin. Ketua Umum PB HMI periode 2003-2005 itu juga berpandangan, keakraban antara elit PKS dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri), juga perlu mendapat perhatian serius. Artinya, keakraban itu tidak boleh menganggu netralitas polisi dalam menjalankan tugasnya, seperti yang terlihat pada saat massa FPI menyerang kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Lapangan Monas, Minggu (1/6), saat merayakan Hari Lahir Pancasila, ungkapnya. Sementara itu, secara terpisah, Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua PB HMI menilai, kekerasan massa FPI itu merupakan bentuk nyata dari ketidakdewasaan menyikapi perbedaan. Saya mengecam keras terjadinya kasus kekerasan itu, tandas mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kini menjadi salah satu Ketua DPP Partai Demokrat itu. Kekerasan karena perbedaan, menurut dia, merupakan ancaman bagi masa depan Indonesia yang majemuk. Karena itu, kami minta kepada pihak kepolisian untuk mencari, menemukan dan memproses pelaku kekerasan untuk ditindak secara hukum, tandasnya lagi. Atasnama apa pun, kata Anas, kekerasan tidak boleh ditoleransi apalagi dibiarkan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.(*) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Buku HM Misbach Juga Ditarik dari Gramedia
Buku HM Misbach Juga Ditarik dari Gramedia Jumat, 31 Oktober 2008, 15:20:00 WIB Laporan: Yayat R. Cipasang Jakarta, myRMnews. Sepuluh tahun reformasi ternyata tidak ada perubahan dalam kebijakan sensor perbukuan di Indonesia. Pemerintah masih melarang buku yang dianggapnya mengajarkan Marxisme, Leninisme dan Komunisme. Padahal kalau dilihat dari isinya bisa bertolak belakang dengan dugaan penguasa. Setelah seluruh Gramedia menarik buku Trilogi Lekra Tidak Membakar Buku, toko buku ini juga juga meretur buku HM Misbach, Kisah Haji Merah terbitan Komunitas Bambu, Jakarta. Pengelola Komunitas Bambu JJ Rizal dalam pesan singkat (SMS) yang diterima myRMnews, Jumat (31/10) menyatakan buku karya Nor Hikmah tersebut ditarik dari peredaran setelah pihak kejaksaan merazia toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur. Kejaksaan Agung sudah mulai memperingatkan Gramedia atas peredaran buku HM Misbach, Kisah Haji Merah karya Nor Hikmah terbitan Komunitas Bambu Oktoer 2008, kata Rizal. Dikatakan Rizal, selain menelepon manajemen Gramedia, aparat Kejagung juga merazia semua buku yang dianggap mengandung ajaran Marxisme, Leninisme dan Komunisme. Dalam pelarangan buku ini Kejakgung selalu berpatokan kepada Undang-Undang 4/PNPS/1963 tentang Pengamanan Barang Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum dan Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang barang cetakan yang mengandung ajaran Komunisme, Marxisme dan Leninisme. [yat] http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=66792
[ppiindia] Kejagung Tak Tahu Ada Sweeping Buku Kiri
Kejagung Tak Tahu Ada Sweeping Buku Kiri Jumat, 31 Oktober 2008, 16:16:09 WIB Laporan: Yayat R. Cipasang Jakarta, myRMnews. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kajaksaan Agung Jasman Panjaitan mengaku tidak tahu ada pelarangan dan penarikan buku dari sejumlah toko buku. Kalau ada pelarangan buku biasanya diikuti Distribusi W, kata Jasman saat dimintai konfirmasi myRMnews, Jumat (31/10). Setidaknya dalam sepekan ini Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia menarik buku Trilogi Lekra Tidak Membakar Buku karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan. Buku hasil riset selama 1,5 tahun ini mengupas sepak terjang aktivis Lekra, organ kebudayaan PKI dalam Harian Rakyat yang mengupas masalah perbukuan, film, dan budaya tradisional. Dua buku lainnya berisi sekumpulan puisi dan cerpen. Kabar terakhir, Gramedia juga meretur buku HM Misbach, Kisah Haji Merah terbitan Komunitas Bambu, Jakarta. Misbach adalah tokoh Komunis di Surakarta yang bangkit melawan kolonialisme. Kendati tidak ada instruksi, kata Jasman, intelijen kejaksaan di seluruh Indonesia secara otomatis akan merazia buku-buku yang dilarang pemerintah. Itu sudah menjadi program dan intelijen di seluruh Indonesia bergerak, ujarnya. [yat] http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=66795
[ppiindia] Kunjungi Blog TransCorp
Kunjungi Blog TransCorp Sebarkan email ini ke 44 orang teman kamu!Kalo tidak kamu lakukan, aku mendoakan kamu dan keluargamu mendapat musibah berat hingga anak cucumu 7 turunan! Kalau kamu seorang moderator milis,loloskan email ini atau aku mendoakan hal yang sama!Kalo tidak kamu lakukan, aku mendoakan kamu dan keluargamu mendapat musibah berat hingga anak cucumu 7 turunan! Kunjungi http://transtvnews.blogspot.com/ --- Sent by Telkomsel Blackberry -- http://www.fastmail.fm - Accessible with your email software or over the web
Re: [ppiindia] Jihad Melawan Penjajah Memang Wajib
Bertempur melawan agresor seperti terjadi di Irak, Afganistan, Palestina, Thailand Selatan, Filipina Selatan bisa disebut Jihad. Tetapi ingat, sasaran Jihad bukan warga sipil, tetapi tentara asingnya. --- On Thu, 10/30/08, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: From: A Nizami [EMAIL PROTECTED] Subject: [ppiindia] Jihad Melawan Penjajah Memang Wajib Re: Ajakan untuk melakukan teror - berkedok ajakan Jihad. To: ppiindia@yahoogroups.com, syiar-islam [EMAIL PROTECTED], sabili [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, October 30, 2008, 1:35 AM Tidak ada itu saya lihat ajakan untuk melakukan teror. Kalau jihad membela diri terhadap orang yang memerangi, seperti jihad melawan penjajah Belanda atau pun jihad melawan penjajah AS di Afghanistan dan Iraq, itu memang satu keharusan. Penjajahan di atas bumi harus dihapuskan. Begitu kata pembukaan UUD 45. Jadi penjajahan memang harus dilawan, termasuk dgn jihad meski mortir meremukkan tulang kita. --- frans suranto [EMAIL PROTECTED] com menulis: harusnya media mem-blow up ajaran-ajaran (yg mengaku) Islam - yg mengajak ke arah teror seperti di bawah ini. Silahkan di cermati. *Bermula dari khutbah di masjid masjid - dan berakhir pada meledaknya bom-bom teror di bumi kita tercinta*. Kenapa bibit kebencian seperti ini di biarkan tumbuh berkembang di bumi Nusantara ini ? Kemana polisi - kemana Departemen Agama - kemana MenKoPolHuKam ? Silahkan di baca sendiri http://www.arrahmah .com/index. php/forum/ viewthread/ 306/ * KUPINANG ENGKAU DENGAN SYAHADAH* oleh: Abdullah Amani Syahid Wahai saudaraku �. Andai kau tahu Debu yang menempel pada kakimu fie sabilillah Dapat menyelamatkanmu dari neraka Jahannam Kenapa kau tinggalkan jihad �.. ???!!! Wahai saudaraku �.. Andai kau faham Sekejap dalam medan jihad Dapat mengharuskanmu menikmati kenikmatan dan keindahan Jannatun Na'im Kenapa memilih selain jihad �.. ???!!! Wahai saudaraku �.. Andai kau mengerti Berak dan kencingnya kudamu fie sabilillah Bernilai pahala bagimu disisi Robmu Kenapa bimbang untuk berjihad �.. ???!!! Wahai saudaraku �.. Andai kau tahu *Timah panas yang mengoyak tubuhmu *dapat menghantarkanmu memeluk mesra Bidadari jelita Kenapa takut berjihad �.. ???!!! Wahai saudaraku �.. Andai kau faham *Dentuman Bom yang mencabik-cabik dagingmu* dapat menyibukkanmu bercanda ria di pangkuan Bidadari jelita selama berpuluh-puluh tahun tanpa bosan Kenapa ragu untuk berjihad �..???!!! Wahai saudaraku �.. Andai kau mengerti *Ledakan Mortir yang meremukkan tulang belulangmu dapat menghantarkanmu* berbaring mesra di atas kasur dalam kamar mempelai bersama bidadari yang tidak pernah hilang keprawanannya Kenapa enggan berjihad �..???!!! Wahai saudaraku �.. Andai kau faham *Tetesan darah pertama *yang kau tumpahkan di medan jihad dapat menghapuskan semua dosa-dosamu Tidak ada pilihan lain bagimu selain jihad �..???!!! Duhai saudaraku �.. Seandainya engkau faham �� Seandainya engkau mengerti �� Seandainya engkau tahu �.. Seandainya engkau berakal �.. Engkau pasti memilih jihad �.. [Non-text portions of this message have been removed] - - -- * * * * * * * Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups. yahoo.com/ group/ppiindia * * * * * * * _ _ _ _ _ _ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://ppi-india. blogspot. com 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@ yahoogroups. com 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@ yahoogroups. com 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@ yahoogroups. com Yahoo! Groups Links === Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta Informasi selengkapnya ada di: http://www.media- islam.or. id Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252 Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari Telkomsel Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam. wordpress. com _ _ _ _ _ _ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ [Non-text portions of this message have been removed]
AW: [ppiindia] Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI
kerjaan ini mestinya juga kerjaan bang si pitung ! untuk mengingatkan sesamanyadaripada sibuk 'menanggapi' email di milis ini. orang jaman sekarang sebenarnya sudah pada pinter dan tahu sendiri, kalau garam itu asin, dan gula itu manis.., begitu juga dengan coklat itu manis rasanya dan terasi itu pahit rasanya. --- frans suranto [EMAIL PROTECTED] schrieb am Fr, 31.10.2008: Von: frans suranto [EMAIL PROTECTED] Betreff: [ppiindia] Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI An: ppiindia@yahoogroups.com Datum: Freitag, 31. Oktober 2008, 8:22 *Alumni HMI Desak PKS Ingatkan Perilaku FPI* http://www.antara. co.id/arc/ 2008/6/2/ alumni-hmi- desak-pks- ingatkan- perilaku- fpi/ Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Hasanuddin di Jakarta, Senin, mendesak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar mengingatkan Front Pembela Islam (FPI) untuk bersikap lebih santun dalam menyampaikan aspirasinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivis FPI, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), umumnya menyalurkan aspirasi politiknya ke PKS dalam setiap momentum politik. Jadi, kami minta PKS ikut peduli terhadap masalah ini, katanya di Jakarta, Senin. Ketua Umum PB HMI periode 2003-2005 itu juga berpandangan, keakraban antara elit PKS dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri), juga perlu mendapat perhatian serius. Artinya, keakraban itu tidak boleh menganggu netralitas polisi dalam menjalankan tugasnya, seperti yang terlihat pada saat massa FPI menyerang kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Lapangan Monas, Minggu (1/6), saat merayakan Hari Lahir Pancasila, ungkapnya. Sementara itu, secara terpisah, Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua PB HMI menilai, kekerasan massa FPI itu merupakan bentuk nyata dari ketidakdewasaan menyikapi perbedaan. Saya mengecam keras terjadinya kasus kekerasan itu, tandas mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kini menjadi salah satu Ketua DPP Partai Demokrat itu. Kekerasan karena perbedaan, menurut dia, merupakan ancaman bagi masa depan Indonesia yang majemuk. Karena itu, kami minta kepada pihak kepolisian untuk mencari, menemukan dan memproses pelaku kekerasan untuk ditindak secara hukum, tandasnya lagi. Atasnama apa pun, kata Anas, kekerasan tidak boleh ditoleransi apalagi dibiarkan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.(* ) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Strategi Digitalisasi Pemasaran Perbankan Syariah
Oleh : Alihozi Http://Alihozi77.blogspot.com Pemasaran perbankan syariah Indonesia saat ini sebagian besar masih memakai media surat kabar/majalah, radio dan televisi dan hanya sebagian kecil yang masih memakai media internet. Padahal untuk memasarkan perbankan syariah dengan media surat kabar,radio dan televisi sangatlah besar biayanya, bisa menghabiskan dana milyaran rupiah. Coba bandingkan dengan memasarkan perbankan syariah melalui media internet yang jauh lebih murah dan jangkauannya juga luas. Bentuk pemasaran digital bisa melalui blog,web, e-mail dan layanan lainnya. Melalui layanan tsb terjadi pertukaran informasi antara Bank Syariah dengan nasabah maupun anggota masyarakat yang belum menjadi nasabahnya. Jadi dengan digitilisasi pemasaran perbankan syariah akan menghemat biaya riset karena informasi kebutuhan nasabah mudah diperoleh. Bank syariah juga akan lebih mudah mengetahui segala bentuk kekurangan dari produk dan pelayanannya sehingga bisa mengambil keputusan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan loyalitas nasabah kepada produk dan pelayanan bank syariah tsb. Perlu diingat bahwa bank syariah yang akan tetap terus eksis adalah hanya bank syariah yang memiliki nasabah-nasabah dengan loyalitas tinggi. Bagaimana nasabah memiliki loyalitas yang tinggi kepada bank syariah kalau apa yang dibutuhkan nasabah tidak diketahui oleh bank syariah dengan cepat ? Kesuksesan pemasaran digital telah banyak dibuktikan oleh perusahaan di negara-negara barat , contohnya adalah micorsoft, apple dan general motor. Corporate blog milik apple memiliki efektifitas yang sangat tinggi. Dengan blog-nya apple dapat memonitor pengguna produk baru apple. Tidak hanya memonitor, blog juga dapat menjaring opini baik negative maupun positif tentang produk apple.(R.Pradopo, Marketing Edisi Minggu Bisnis Indonesia 19 Oktober 2008). Apa yang dikatakan R.Pradopo di Harisan Bisnis ini telah penulis buktikan sendiri, penulis telah membuat blog tentang bank syariah di http://alihozi77.blogpsot.com dari bulan febuari 2008 dengan waktu hanya 9 bulan saat ini sudah dikunjungi anggota masyarakat sebanyak 12.600 kali. Dengan blog ini penulis bisa mengetahui bahwa ekspetasi masyarakat terhadap bank syariah sangat tinggi dan juga penulis bisa mengetahui bank syariah yang mana yang produk dan layanannya paling bagus dan juga bisa mengetahui bank syariah yang mana yang produk dan layanannya kurang memuaskan tanpa harus membaca hasil survey dari lembaga-lembaga independen penilai bank syariah. Penulis cukup membacanya dari banyaknya e-mail yang masuk dari anggota masyarakat baik ke alamat blog penulis maupun alamat e-mail pribadi saya di [EMAIL PROTECTED] untuk mengetahui itu semua. © Alihozi 01 November 2008 Dengan begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari digitalisasi pemasaran perbankan syariah seperti apa yang penulis jelaskan tsb di atas, perbankan syariah nasional harus lebih mengoptimalkan digitalisasi pemasaran perbankan syariah. Seperti dengan meningkatkan kualitas dari website-website bank syariah seperti dengan menyediakan kajian ekonomi syariah, berita berita seputar bank syariah atau mengadakan forum tanya jawab dengan nasabah atau anggota masyarakat Bagaimana anggota masyarakat bisa mengetahui lebih detail dan bertanya tentang produk dan layanan bank syariah dengan up-date kalau bank syariah tidak menyediakan fasilitas untuk tanya jawab dengan nasabah atau anggota masyarakat di websitenya ? Selain mengoptimalkan website yang ada , bank syariah juga bisa memakai tenaga pemasar di bidang pemasaran digital yang memang sudah ahli untuk memasarkan produk dan pelayanan bank syariah di dunia maya Memang harus diakui walaupun memiliki potensi yang begitu besar, digitalisasi pemasaran bank syariah masih memiliki kendala seperti kurang pengalaman para pemasar di bidang pemasaran digital, adanya keengganan dari agensi iklan untuk menggarap media baru,adanya gap pengetahuan internet di semua level departemen pemasar dan hambatan terbesar adalah penetrasi internet di Indonesia baru 10,4%. Walaupun digitalisasi pemasaran perbankan syariah masih memiliki banyak kendala bukan berarti perbankan syariah nasional mengabaikannya karena penulis melihat untuk di kota-kota besar di Indonesia khususnya Jabotabek pengguna internet setiap hari semakin banyak sekali ini walaupun penulis belum melakukan riset tentang ini, tetapi bisa dibuktikan dengan informasi dari media massa bahwa orang-orang kaya banyak yang ingin mencari informasi di dunia maya dengan menyediakan media internet di rumahnya, di kantor kantor juga banyak yang menyediakan fasilitas internet untuk para pegawainya serta bisa dibuktikan juga dengan semakin menjamurnya warnet di mana-mana tidak hanya di kampus tetapi juga di jalan-jalan sudah banyak warnet dan pengunjungnyapun (NB:yang bukan untuk bermain) yang mencari data di warnet-warnet tsb cukup ramai setiap harinya. Wallahu'alam Maju terus Perbankan Syariah Nasional , Tinggalkan segera system