[ppiindia] Military post in Papua attacked, two wounded
http://www.antaranews.com/en/news/1274509671/military-post-in-papua-attacked-two-wounded Military post in Papua attacked, two wounded Saturday, May 22, 2010 13:27 WIB | National | Jayapura, Papua (ANTARA News) - Two military officers were wounded when an unknown group of armed people attacked their post in Yambi, Puncak Jaya district, Papua, at 8 am Friday, an ANTARA source said here on Saturday. The source said that the military post in Yambi which is 80 km from Mulia, district capital of Puncak Jaya, was attacked by an armed group whose identities were not yet known. One of the the two wounded military personnel is the Yambi Military Post Commandant Second Lieut. Agung, while the other one was not yet identified. The two victims would be flown to Jayapura by a military helicopter midday on Saturday. Puncak Jaya District Police Chief Adjunct Senior Commissioner Alek Korwa confirmed the incident when contacted on Saturday.He said that security condition in Mulia city remained conducive, however.(*) COPYRIGHT © 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Cabup Terkaya Berdampingan Cawabup Termiskin di Gresik
Refleksi : Agaknya Cagub terkaya akan menang, tetapi kalau seandainya yang miskin dipilih dan menang, maka pasti beliau pun akan menjadi kaya. http://www.antaranews.com/berita/1274474147/cabup-terkaya-berdampingan-cawabup-termiskin-di-gresik Cabup Terkaya Berdampingan Cawabup Termiskin di Gresik Sabtu, 22 Mei 2010 03:35 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Gresik (ANTARA News) - Mujitabah sebagai calon bupati dengan harta kekayaan tertinggi berpasangan dengan Suwarno yang kekayaannya terendah mewarnai pemilihan kepala daerah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik, Jumat, mengumumkan harta kekayaan Mujitabah mencapai Rp98,175 miliar, atau tertinggi dibanding calon lainnya. Sementara itu, Suwarno yang mendampingi Mujitabah melalui jalur independen, harta kekayaannya hanya sekitar Rp90 juta, atau terendah dibanding calon yang lain. Anggota KPU Gresik Abdul Basid mengatakan data harta kekayaan tersebut bersumber dari laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Harta kekayaan semua calon itu merupakan hasil laporan semua harta, baik bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki para calon, katanya. Total kekayaan pasangan Mujitabah-Suwarno sebagaimana data LHKPN mencapai Rp98,1 miliar. Di urutan kedua cabup Mohammad Nashihan yang memiliki kekayaan Rp18,1 miliar. Sedangkan pasangannya yaitu cawabup Syamsul Ma`arif kekayaannya sebesar Rp1,2 miliar. Pasangan ini diusung koalisi PAN dan sejumlah partai politik nonparlemen. Sementara itu, pasangan calon Sambari Halim Radianto-M Qosim yang diusung koalisi Partai Golkar-PKPI ini total kekayaannya Rp18,9 miliar, dengan perincian kekayaan Sambari Rp16,2 miliar, dan Qosim Rp1,9 miliar. Sedangkan total kekayaan pasangan Sastro Soewito-Samwil dan pasangan Bambang Suhartono-Abdullah Qonik hampir berimbang, yakni sekitar Rp8 miliar. Kemudian harta kekayaan cabup Husnul Khuluq yang sebelumnya menjabat Sekda Kabupaten Gresik sebesar Rp923,03 juta, dan pasangannya, Musyaffa` Noer Rp3,8 miliar. (M038/K004) COPYRIGHT © 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Pemerintah Siapkan Transport Jerman-Jakarta
http://us.detiknews.com/read/2010/05/22/143034/1362105/10/pemerintah-siapkan-transport-jerman-jakarta Sabtu, 22/05/2010 14:30 WIB Ainun Habibie Kritis Pemerintah Siapkan Transport Jerman-Jakarta Reza Yunanto - detikNews Jakarta - Pemerintah akan mengambil alih segala urusan jika terjadi sesuatu pada istri mantan presiden BJ Habibie, Ibu Hasri Ainun Habibie, yang kini sedang kritis. Hal-hal teknis sudah disiapkan. Presiden telah memutuskan kalau terjadi sesuatu pada Ibu Ainun maka semua permasalahan diambil alih oleh pemerintah karena Ibu Ainun mantan ibu negara, terang orang dekat BJ Habibie, Ahmad Watik Pratiknya, dihubungi melalui telepon, Sabtu (22/5/2010). Watik yang mewakili keluarga BJ Habibie diminta mengikuti rapat koordinasi di kediaman wapres Boediono. Rapat tersebut juga dihadiri sejumlah menteri dan pejabat. Dalam rapat tersebut juga dibicarakan persiapan teknis jika terjadi sesuatu pada mantan first lady itu. Misal transport Jerman ke sini dan acara di Jakarta nanti yang bertanggungjawab Garnisun, jelas Direktur Eksekutif The Habibie Centre ini [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Indonesia Kehilangan Akar Budaya
http://www.gatra.com/artikel.php?id=137940 Pendapat Christine Hakim Indonesia Kehilangan Akar Budaya Jakarta, 22 Mei 2010 16:16 Aktris senior Christine Hakim menilai, Indonesia semakin kehilangan akar budayanya, karena cenderung mudah tergerus oleh kebudayaan asing, dan mengakibatkan kehilangan jati diri sebagai satu bangsa. Memang berat untuk dikatakan, dan berat pula untuk diakui bahwa Indonesia kehilangan akar budaya. Namun, inilah hal yang semakin terasakan, ujar perempuan kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, pada 25 December 1956 itu, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Jum`at (21/5) petang. Dalam diskusi itu Christine mengemukakan, jika sejumlah bangsa lain di Asia Tenggara semakin mengukuhkan kebudayaan nasionalnya, maka Indonesia justru terasa kian gamang. Kita bisa saksikan bila ada seorang perempuan berbalut kain sari, maka pastilah dia dari India. Namun, orang asing bisa menilai saya sebagai orang Eropa atau Amerika Latin sekalipun saya menggunakan pakaian adat satu wilayah di Indonesia. Dalam hal ini beruntung ada batik yang agak dikenal masyarakat dunia sebagai khas Indonesia, kata salah seorang tokoh pahlawan versi majalah Time pada tahun 2002. Perempuan bernama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim itu mengemukakan, kebudayaan Indonesia ibarat ingin bangkit atau bangun, tetapi belum melek karena tingkat kesadaran bangsanya belum terbentuk secara tegas. Seperti lakon Hantu Keramas, katanya sambil tersenyum. Pemeran utama dan peraih Piala Citra Festival Film Indonesia dalam film Tjoet Nja` Dhien (1988) tersebut menyatakan, akar budaya Indonesia tidak kokoh sebagai wujud gagalnya sistem pendidikan Indonesia, selain belum terbentuknya kebijakan politik mengenai kebudayaan. Selama ini kebijakan politik baru sebatas politik itu sendiri. Sementara itu, kebijakan politik terhadap pendidikan, dan kebudayaan, masih rapuh, katanya. Oleh karena itu, Christine mengusulkan dibentuknya kebijakan pendidikan dan kebudayaan yang lebih melindungi kearifan masyarakat lokal Indonesia. Keberagaman budaya, dan daya tahan masyarakat lokal inilah yang di masa lalu memperlihatkan akar budaya dan jati diri bangsa kita, demikian Christine. [EL, Ant] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Kasihan..Satu Keluarga Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam
Refleksi : Kalau 40 juta penduduk NKRI dikatagorikan miskin, maka pertanyaannya berapa banyak keluarga yang berdiam seperti warga desa Branta di Pamekasan ini? http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/10/05/22/116681-kasihankeluarga-terpaksa-tinggal-di-kandang-ayam Kasihan..Satu Keluarga Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam Sabtu, 22 Mei 2010, 10:24 WIB REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN--Warga Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang selama ini tinggal di bekas kandang ayam karena tidak punya rumah, Sabtu (22/5), dikunjungi Bupati Pamekasan Kholilurrahman. Kholilurrahman datang melihat tempat tinggal pasangan suami istri Mohammad Tamim (35) dan Muslihah (32) warga Dusun Tenjang, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan itu. Kondisi seperti ini kok bisa luput dari pendataan saat ada bantuan rumah tidak layak huni baru-baru ini, kata Bupati saat melihat secara langsung kondisi rumah tempat tinggal Tamim dan keluarganya itu. Di kandang berukuran sekitar 3x4 meter inilah Tamim bersama istri dan tiga orang anaknya, Milda (5), Ulfia Narafifah (9) dan Luluk Agustinah (10) tinggal. Dengan ukuran yang sangat sempit, disitu juga Tamim dan keluarganya memasak. Panci, kompor dan baju menyatu menjadi satu. Ya beginilah kehidupan kami sehari-hari, kata Muslihat kepada Bupati Kholilurrahman, dengan wajah tertunduk lesu. Sebelum menghuni rumah yang merupakan bekas kandang ayam milik warga di dusun Tenjang itu, Tamim bersama istrinya Muslihah dan anak-anaknya hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Tidak jarang mereka tidur di trotoar jalan dan seringkali diusir petugas.Setelah ada bekas kandang ayam yang kami tempati sekarang ini, kehidupan kami agak lebih tenang, kata suaminya Tamim. Meski keluarga ini merupakan keluarga yang sangat miskin, ia luput dari pendataan bantuan rumah tidak layak huni yang dicanangkan pemerintah pada 2008 . Bahkan, bantuan beras untuk keluarga miskin (raskin) saja, hanya menerima empat kali. Soalnya saat pendataan dulu, mereka belum tinggal di kampung ini masih berpindah-pindah. Setelah ada tempat bekas kandang ayam ini, Pak Tamim dan keluarganya menetap dan menjadi warga Desa Branta, kata Kepala Desa Branta Pesisir, Misbahul Laila. Red: Ririn Sjafriani [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Perjuangan Seorang Bocah Miskin Memburu Bangku Sekolah
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/05/17/115925-perjuangan-seorang-bocah-miskin-memburu-bangku-sekolah Perjuangan Seorang Bocah Miskin Memburu Bangku Sekolah Senin, 17 Mei 2010, 16:02 WIB Panca/Republika Kebanyakan bocah miskin yang tidak juara, masih sulit untuk bisa duduk di bangku sekolah. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setiap generasi, berhak mendapatkan pengetahuan yang sama dan kehidupan lebih baik. Tapi, tiap generasi tak selalu beruntung mendapatkan kesempatan itu. Kendalanya, tidak setiap tiap generasi lahir di sendok emas, tercukupi secara materi dan finansial. Sehingga, pengetahuan hebat dan modern yang dapat menyejahterakan sebuah generasi, hanya dinikmati mereka yang mampu membayarnya. Selama ini, kita meyakini, hanya dengan pengetahuan dan pendidikan yang baik, sebuah teror kemiskinan, dapat dihentikan. Namun, jika yang kita yakini itu dipajang dalam etalase mahal, hanya kalangan tertentulah yang dapat menyentuhnya. Kalaupun terbuka kesempatan untuk yang tidak mampu, ada prasyarat, miskin tapi juara. Di situ terwadahi oleh yang kita sebut, beasiswa. Akhir pekan lalu, di bilangan Sawangan, Depok, dalam dialog bersama anak-anak yang putus sekolah di bangku SMA, terlontar pertanyaan-pertanyaan yang menyedak. Saya bukan juara di sekolah, keluarga saya miskin hingga saya harus putus sekolah. Apakah karena saya bukan juara, haram untuk dapat beasiswa? kata Azizah, penanya kritis itu membuat tenggorokan tercekat. Apa karena itu, kemudian masa depan kami selesai. Koruptor dan orang-orang yang selama ini kita lihat hebat tapi pembohong, bukankah dulu mereka juara dan lulusan dari perguruan tinggi terkenal. Mereka dari lulusan sekolah terbaik? Azizah makin menghujam dalam. Dulu, ia putus sekolah di bangku SMP kelas satu, karena tak punya biaya. Tapi, ia punya kemauan kuat untuk sekolah. Kemudian, remaja yang sejak kecil jualan makanan itu, bergabung di sekolah terbuka. Kini, ia lulus UAN SMA, meski sekolahnya hanya di lapangan dan numpang di surau-surau. Menjadi murid sekolah terbuka, perlu mental kuat. Azizah masih ingat, tatkala mau numpang di sebuah SMP negeri, pintu kelasnya diborgol, tak boleh masuk. Ia dan teman-temannya saat itu menangis. Hatinya tercabik-cabik. Pendidikan, ternyata kerap pula membuat hati sebuah generasi terluka. Selama menempuh sekolah terbuka dari SMP sampai SMA, Azizah dan teman-temannya, patungan membuat seragam sendiri. Meski tak wajib, tapi mereka ingin merasa bangga mengenakan seragam sekolah. Di mana pun ruang belajar, tak penting. Lapangan, sawah, surau, masjid, hingga bekas kandang kambing tak jadi soal. Bagi mereka, ilmu hadir di mana saja, meski kenyataannya sebagian besar dipenjara dalam etalase kemewahan. Dalam sedu sedan menuntut ilmu di ruang bebas itu, terdapat orang-orang hebat yang disebut Azizah, sebagai Guru Relawan. Mereka orang-orang yang menyedekahkan pengetahuannya untuk dibagi ke semua generasi lintas sekat. Tak ada gaji, guru relawan itu kepuasannya jika ilmu yang diberikannya dapat mengubah hidup generasi seperti Azizah, jadi lebih baik. Kini, setelah lulus, Azizah berniat kembali ke komunitasnya. Kali ini tak sebagai murid, tapi ia akan menjadi guru. Dengan segala keterbatasannya, ia ingin pengetahuan dapat dinikmati semua generasi. Ia tak mau lagi, melihat sebuah generasi trauma melihat pintu kelas diborgol. Azizah, ingin memberi beasiswa bagi anak-anak yang tidak juara tapi miskin. Meski hanya di sekolah terbuka. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ibn Arabi Pendukung Pluralisme Agama, Benarkah?
My heart has adopted every shape; it has become a pasture for a gazelles, and a convent for Christian monks.A temple for idols, and a pilgrim's Ka'ba, The tables of a Torah, and the pages of a Koran. I follow the religion of Love; wherever Love's camels turn, there Love is my religion and faith. - Ibn Arabi[4] ^ Cited in Monroe, James T. (2004). Hispano-Arabic poetry: a student anthology. Gorgias Pr Llc. p. 320. ISBN 978-1593331153. http://books.google.co.uk/books? http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/10/05/22/116710-ibn-arabi-pendukung-pluralisme-agama-benarkah Ibn Arabi Pendukung Pluralisme Agama, Benarkah? Sabtu, 22 Mei 2010, 17:02 WIB REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Meskipun lebih dikenal sebagai tokoh Sufi, Ibn 'Arabi juga kampium dalam studi agama-agama. Ia bernama lengkap Abu Bakr Muhammad ibn al'Arabi al-Hatimi al-Tai, asal Murcia, Spanyol. Ia lahir tanggal 17 Ramadhan 560 H/28 Juli 1165 dan meninggal pada 16 November 1240 bertepatan tanggal 22 Rabiul Akhir 638 pada usia tujuh puluh tahun. Oleh para pengikutnya, Ibn Arabi diberi julukan Syaikh al-Akbar (Sang Mahaguru) atauMuhyiddin (Sang Penghidup Agama). Ayahnya adalah pegawai penguasa Murcia, Spanyol. Ketika Ibn 'Arabi berusia tujuh tahun, Murcia ditaklukkan oleh Dinasti al Muwahiddun (al-Mohad) sehingga ayahnya membawa pergi keluarganya ke Sevilla. Pada tahun 620/1233, Ibn 'Arabi menetap secara permanen di Damaskus, tempat sejumlah muridnya, termasuk al-Qunawi yang menemaninya sampai akhir hayat. Selama periode tersebut, penguasa Damaskus dari Dinasti Ayyubiyah, Muzhaffar al-Din merupakan salah seorang muridnya. Ibn 'Arabi wafat di Damaskus pada 16 November 1240 bertepatan tanggal 22 Rabiul Akhir 638 pada usia tujuh puluh tahun. Ibn 'Arabi telah menulis 289 buku dan risalah. Bahkan menurut Abdurrahman Jami, ia telah menulis 500 buku dan risalah. Sedangkan menurut al-Sya'rani, karya Ibn Arabi berjumlah 400 buah. Di antara karya Ibn Arabi yang paling terkenal adalah al-Futûhat al-Makkiyyah, Fushûshul Hikam, dan Turjumân al-Asywâq. Beberapa dasawarsa terakhir Ibn 'Arabi oleh sebagian kalangan sering diklaim sebagai pelopor paham Pluralisme Agama. Dr Syamsuddin Arif menyebut, nama Ibn 'Arabi dicatut dan dijadikan bemper untuk membenarkan konsep 'agama perennial' atau religio perennis yang dipopulerkan oleh Frithjof Schuon, Seyyed Hossein Nasr dan William C Chittick dalam tulisan-tulisan mereka. Padahal Ibn 'Arabi tegas menyatakan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang sah di dalam pandangan Allah SWT. Setelah Nabi Muhammad SAW diutus, maka pengikut agama-agama para Nabi sebelumnya, wajib beriman kepada Nabi Muhammad SAW dan mengikuti syariatnya. Sebab, dengan kedatangan sang Nabi terakhir, maka syariat agama-agama sebelumnya otomatis tidak berlaku lagi. Dr Mohd Sani bin Badrun, alumnus ISTAC-IIUM, dalam tesisnya berjudul Ibn al-'Arabi's Conception of Religion, menegaskan bahwa menurut Ibn Arabi, syariat para Nabi terikat dengan periode tertentu, yang akhirnya terhapuskan oleh syariat Nabi sesudahnya. Hanya Alquran, menurutnya, yang tidak terhapuskan. Bahkan Alquran menghapuskan syariat yang diajarkan oleh Kitab-kitab sebelumnya. Karena itu, syariat yang berlaku bagi masyarakat, adalah syariat yang dibawa oleh Nabi terakhir. Salah satu kesimpulan penting dari teori agama-agama Ibn Arabi yang diteliti oleh Dr Mohd Sani bin Badrun adalah: Kaum Yahudi wajib mengimani kenabian Isa AS dan Muhammad SAW. Kaum Kristen juga wajib beriman kepada kenabian Muhammad SAW dan Alquran. Jika mereka menolaknya, maka mereka menjadi kafir. Bahkan, Ibn Arabi pun berpendapat, para pemuka Yahudi dan Kristen sebenarnya telah mengetahui kebenaran Muhammad SAW, tetapi mereka tidak mau mengimaninya karena berbagai faktor, seperti karena kesombongan dan kedengkian. Menurut Ibn 'Arabi, sebagaimana dikutip oleh Dr Mohd Sani bin Badrun, tanda paling nyata kebenaran Muhammad saw adalah Alquran, yang diturunkan dalam bahasa Arab yang secara mutlak tidak dapat ditiru oleh orang-orang Arab sendiri (al-Futûhat, 3:145). Bahkan beliau bertanya secara retoris, Apalagi tanda yang lebih bermukjizat selain daripada Alquran? (al-Futûhat, 4:526). Alquran juga mendatangkan apa yang sebagiannya telah disampaikan oleh kitab-kitab terdahulu yang Muhammad tidak tahu isi kandungannya melainkan melalui dari Alquran. Menurut Sani, Ibn 'Arabi justru meyakini bahwa orang-orang Yahudi, Nasrani, ahli-ahli kitab (ashab al-kutub) pasti tahu bahwa Alquran adalah bukti dari Allah akan kebenaran Muhammad (al-Futûhat, 3:145). Oleh karena mereka yang mendustakan kebenaran Nabi Muhammad bakal diazab Tuhan karena Ia telah menurunkan Alkitab dengan haq dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih itu benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (al-Futûhat, 4:526). Ibn 'Arabi juga menegaskan bahwa para pemimpin ahli kitab telah menyesatkan pengikut mereka dengan memerintahkan apa yang tidak pernah dikatakan Allah, bahkan
[ppiindia] Pasangan Muda Ditangkap Jual Keperawanan Gadis Rp 4 Juta
http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2010/05/21/brk,20100521-249552,id.html Pasangan Muda Ditangkap Jual Keperawanan Gadis Rp 4 Juta Jum'at, 21 Mei 2010 | 17:14 WIB TEMPO Interaktif, Bandung - Sepasang suami istri muda menjadi tersangka kasus ekspolitasi seks anak di Kepolisian Resor Kota Bandung Barat. Keduanya, Iq, 19 tahun, dan Ro, 16 tahun, tertangkap tangan saat transaksi penjualan seorang gadis pelajar kelas 1 sekolah menengah atas, senilai Rp 4 juta kepada seorang pria hidung belang di Hotel Ahadiat Bandung. Peran mereka sebagai perantara dalam penjualan keperawanan korban seharga Rp 4 juta, kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Kota Bandung Barat Inspektur Satu Rina Perwitasari di kantornya, Jumat (21/5). Kedua tersangka ditangkap Sabtu (15/5) malam. Saat penangkapan, Rina melanjutkan, polisi juga menemukan korban bersama seorang tamu pria dewasa di kamar nomor 9 Hotel Ahadiat. Juga menyita uang tunai Rp 4 juta dari tangan tersangka. Kedua tersangka dikenai Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang perdagangan orang. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara, kata Rina. Tersangka Ro menuturkan, awal pekan lalu tiga temannya asal Ciparay, Kabupaten Bandung, yakni Am, Oc, dan Ci mendatangi dirinya dan Iq di Bandung. Ketiga bekas teman satu SMA di Ciparay itu meminta bantuan Ro yang cukup sering bergaul di dunia gemerlap Kota Bandung. Mereka (masing-masing) ingin dapet duit cepat Rp 5 juta, katanya untuk mengganti biaya keperluan sekolah, kata Ro di kantor polisi. Selain keperluan sekolah, duit itu juga untuk keperluan lain. Kalau Am katanya perlu uang juga buat beli handphone dan pasang behel gigi. Kepada tiga teman yang masih pelajar pelajar kelas 1 SMA itu, Ro mengaku kalau sekadar cari duit di diskotek pun tak mungkin mendapatkan uang Rp 5 juta dalam waktu sekejap. Kalau menemani tamu juga paling cuma dapat Rp 100 ribu - Rp 200 ribu semalam. Akhirnya tuan rumah dan ketiga tamu belia itupun sepakat mengambil jalan pintas. Mereka juga mau jual diri asalkan dibayar Rp 5 juta sekali main, aku Ro. Malam harinya, kelima anak muda menyambangi diskotek Mansion di Jalan Sukajadi, Bandung. Namun di salah satu arena dugem kompleks mal Parisj Van Java itu, mereka gagal menjaring konsumen. Hanya, di klab malam itu mereka sempat berkenalan dengan seorang pemuda berusia 20-an tahun beinisial Ar dan saling tukar nomor telepon genggam. Ar menjanjikan akan mengontak Ke, temannya yang sedang ada di Bogor supaya datang ke Bandung dan menemui kami, kata Ro. Selain ke Mansion, Iq menambahkan, mereka juga sempat menyambangi klab Embassy di kawasan mal Cihampelas Walk, Jalan Cihampelas dan Amnesia di kawasan Paskal Hypersquare, Jalan Pasrkaliki. Tapi di situ saya hanya berkenalan Ed, yang katanya germo di situ. Sementara itu, Iq melanjutkan, karena tak juga mendapatkan duit, Ci dan Oc akhirnya memilih pulang ke Ciparay esok harinya. Am tetap menginap di tempat kos kami di Jalan Sekeloa, kata pekerja sebuah perusahaan event organizer dan mahasiswa sebuah universitas swasta di Bandung. Baru pada Sabtu (15/5) siang, saat Iq hendak mengantarkan Am yang ingin pulang ke Ciparay, seorang pria yang mengaku bernama Ke mengontak lewat telepon genggam. Pria yang juga mengaku teman Ar itu meminta bertemu di café Starbuck's mal Paris. Setelah bertemu di café, kami lalu janjian lagi dengan Ke untuk ketemu di Hotel Ahadiat, kata Iq. Sesaat setelah menerima duit Rp 4 juta itulah di Hotel itulah, Iq dan Oc dicokok polisi. Am yang sudah berada di kamar 09 pun belakangan diamankan. Tangan saya tiba-tiba dipegang seseorang yang ternyata itu polisi, aku Iq. Adapun pria bernama Ke hingga kini tak diketahui keberadaannya. Kami masih mengembangkan kasus ini karena diduga kuat modus tindak pidana serupa banyak terjadi di Bandung, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Ajun Komisaris Philemon. ERICK P HARDI [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] SBY: Saya Akan Tetap Berjuang Setelah 2014
Refleksi : Untuk mudah bisa berjuang sesudah 2014 ialah menobatkan diri sebagai kepala NKRI seumur hidup. Pertanyaannya ialah apa yang akan diperjuangkan? http://id.news.yahoo.com/antr/20100522/tpl-sby-saya-akan-tetap-berjuang-setelah-cc08abe.html SBY: Saya Akan Tetap Berjuang Setelah 2014 Bandung (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dirinya akan tetap berjuang bersama Partai Demokrat setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada 2014. Meskipun masa bakti saya 2014 sebagai presiden tapi Insya Allah tahun 2014 saya akan tetap berjuang bersama saudara baik di pemilu legislatif, pilpres dan mudah-mudahan yang diusung oleh Partai Demokrat adalah kader terbaik bangsa sehingga lebih baik lagi. Kita belum tahu siapa nanti saja kita pikirkan belakangan, katanya saat memberikan pengarahan kepada peserta Kongres II Partai Demokrat di Padalarang, Bandung Sabtu. Kepada sekitar 1.245 peserta kongres, SBY mengatakan bahwa kongres ini untuk kepentingan partai, agar Partai Demokrat terus berkembang dan mudah-mudahan pada tahun 2014 kembali memenangkan pemilu. Setelah itu kita berharap saudara semua masih memilki karir ke depan, apakah di legislatif, atau eksekutif, apakah di pusat ataupun di daerah. Saya akan menghadiri pengabdian saya pada saatnya nanti, ingin melihat partai kita ke depan makin jaya dan makin baik, katanya. SBY mengharapkan kongres ini merupakan langkah awal untuk terus tumbuh menjadi partai yang modern dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, untuk itu SBY berpesan agar dalam kongres ini nama baik, martabat, kehormatan partai harus terus dijaga. Jangan dijadikan hiburan oleh pers. Jangan. Jangan mau kita diadu domba, dipanas-panasi oleh pihak-pihak lain. Kalau itu terjadi tabungan tahun 2014 suara kita bakal merosot. Kalau diliput oleh pers dilihat oleh 220 juta penduduk kita keras-kerasan kita lempar-lempar kursi teriak sana sini, saya menangis, saudara menangis karena masa depan kita suram, katanya. Untuk itu, lanjutnya berbagai pembahasan agenda kongres Sabtu dan Minggu ini harus dilaksanakan dengan kepala dingin dan penuh rasa persaudaraan. Ini saudara sendiri, kenapa harus seperti perang saudara. Pihak lain yang tepuk tangan nanti. Kalau kita perang yang tepuk tangan itu satu saingan, dan kira-kira 2014 itu harapan orang yang tidak senang pada partai kita, katanya. SBY juga meminta agar laporan pertanggungjawaban Ketua Umum Hadi Utomo ditanggapi secara baik penuh rasa hormat dan tidak kasar atau menyampaikan yang aneh-aneh. Suasana demokrasinya ada dan suasana itu santun. Itu juga tabungan. Dan besok pemilihan saya minta juga baik, tertib, kita kan pernah pemilu, pernah pilpres. Ingat bareng-bareng kita dulu, betul, 2005 - 2009 bersatu kita menghadapi lawan-lawan dan bisa tertib dan malah kita difitnah habis-habisan malah, tapi Tuhan maha tahu tidak ada fitnah itu, katanya. SBY juga meminta agar persaingan pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat tidak membuat kader dan pimpinan partai ini terpecah belah karena akan merugikan kemajuan partai. Mari kita buktikan dalam pemilihan besok. Setelah pemilihan, penutupan saya hadir lagi. Semua hadir. Siapapun yang terpilih semua harus hadir, berpelukan, salam-salaman keluarga besar Demokrat dan itu tabungan 2014. Itu yang ingin saya sampaikan. Saya percaya kepada saudara, mari kita tunjukan kepada diri sendiri, kepada kader yang tidak bisa hadir di sini, mereka berdoa di rumahnya masing-masing dan seluruh rakyat Indonesia, termasuk kepada lawan-lawan politik yang ingin menunggu kita ini rusak, katanya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Facebook dkk Ketahuan Kirim Data Pengguna ke Pengiklan
NEW YORK–Anda yang tertarik atau sekadar iseng mengklik iklan dalam situs jejaring sosial sebaiknya hati-hati. Facebook, Myspace, dan beberapa situs lain memang telah berupaya meyakinkan pengguna, bahwa data mereka tak akan digunakan atau diberikan pada pihak lain tanpa pemberitahuan. Namun, laporan terkini Wall Street Journal (WSJ) menyatakan hal berbeda. Dalam laporan yang dirilis Jumat (21/5), para situs jejaring sosial itu terbukti telah mengirimkan informasi pribadi yang bersifat indentifikasi kepada pengiklan mereka tanpa pemberitahuan. Perusahaan pengiklan besar termasuk DoubleClick milik Google dan Right Media dari Yahoo diketahui menerima informasi seperti username (nama pengguna) atau nomor ID yang dapat dilacak kembali ke profil individu begitu pengguna mengklik pada iklan tersebut. Selengkapnya klik tautan berikut ini : http://bagoesnet.wordpress.com/2010/05/22/facebook-dkk-ketahuan-kirim-data-pengguna-ke-pengiklan/#more-665 Semoga bermanfaat and Terima Kasih [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] A tip for the Shin Bet
http://www.haaretz.com/print-edition/opinion/a-tip-for-the-shin-bet-1.291377 Latest update 01:35 21.05.10 A tip for the Shin Bet Bullets are fired, trees are chopped down, fields are set ablaze, window panes are shattered and houses are subject to pogroms while the representatives of law and order keep themselves safe and at a distance. By Yossi Sarid It's impossible to ignore any longer the calming presence of the Shin Bet security service in our lives - from the hummus in Gaza to Noam Chomsky in Bir Zeit. Palestinians inspect a West Bank mosque allegedly torched by Israeli settlers. Photo by: AP This hyperactivity demands an explanation: How can we explain that one arm is long and powerful, when it comes to those who wish to destroy us, whereas the other arm is short and delicate, when it comes to those exacting a price tag. At the beginning of the week, Aysar Zaban from a village near Ramallah was shot in the back and killed. He was 15 years old and will no longer throw stones at cars. They're looking for the gunman, and there's no chance they will find him. How do I know? Very simple: Not a single settler has ever been caught. There have been hundreds of terror-settler events and all the avengers are still walking about free. There is evidence and there are traces, but there is no justice. Bullets are fired, trees are chopped down, fields are set ablaze, window panes are shattered and houses are subject to pogroms while the representatives of law and order keep themselves safe and at a distance. Soldiers and policemen already understand the principle; the spirit of the commanders explained it to them. How does a person dare make such accusations, just after Yaakov (Jack ) Teitel was finally caught? For 12 years he murdered Palestinians and planted explosive devices, and had he not made the foolish mistake of harming Jews as well - even though they were leftists - he would never have been found. Now it has been ruled that his mental state makes him unfit to stand trial - as if Teitel has suddenly fallen ill with Creutzfeldt-Jakob disease. The right to go mad like a cow is reserved for Jewish terrorists only. And if he's so crazy, how was he so cunning as well, managing to deceive the Shin Bet with such sophistication for so long? And let's assume he is found to be normal - then they'll tailor a plea bargain for him. And let's assume he is convicted without a plea bargain and they make sure to get him pardoned. If you plot only against the living, that's not so terrible. But plotting against the dead and sacred sites - that's really too much. And look, six months ago a mosque in the West Bank village of Yasuf was torched. The president expressed shock and concern, and the prime minister ordered that the perpetrators be caught without delay. But two weeks ago another mosque was torched, this time in Luban al-Sharqiya, and the foundations did not shake as they did the first time. They went up in flames. When they torch a synagogue, wherever it may be, or desecrate Jewish graves or steal a sign from Auschwitz, the cry rises from here to the heavens: Catch the hooligans at once. The stopwatch starts in Jerusalem; they check how determined the goyim are to act quickly in the fight against anti-Semitism. It took the Poles three days, the Greeks less: After half a day they arrested the neo-Nazis in Thessaloniki who had sprayed swastikas and shattered tombstones, as we were informed this week. Maybe Jewish division is what is hampering the investigations. Maybe the rioters from the settlements of Yitzhar, Havat Ma'on, Havat Gilad and Har Bracha are not ours at all, maybe they are only pretending to be Jews. Maybe an examination of bones will prove that they are pagans. I've given you a tip, friends, a clue. Now get to work before fire emerges from the mosque and consumes, as the head of Central Command warned in a brigade exercise on the eve of the holiday - the eve of the terror. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Renegade Thai general shot while being interviewed
http://www.usatoday.com/communities/ondeadline/post/2010/05/renegade-thai-general-shot-while-being-interviewed-by-reporter/1?csp=outbraincsp=obnetwork May 13, 2010 Renegade Thai general shot while being interviewed 01:08 PM Maj. Gen. Khattiya Sawasdiphol. CAPTIONBy Thanyarat Dokesone, APA renegade Thai general in charge of security around an encampment of protesters was shot and critically wounded today while giving an interview to a group of reporters, Reuters and other media report. Khattiya Sawasdiphol, 58, who has been nicknamed Commander Red, is considered a terrorist by Thailand's government. New York Times reporter Thomas Fuller, who was interviewing the general at the time, said he was 2 feet away when he heard a loud, firecracker-like bang. The general fell to the ground with his eyes wide open, and protesters took his apparently lifeless body to the hospital, screaming out his nickname, Fuller writes. Fuller says the general's last words, spoken in Thai, were: The military cannot get in here. The Times says the general was abhorred by the government and by many of the protesters but had nonetheless assumed control of security with paramilitary fighters around the encampment. Protesters have been carrying out rallies calling for the government's resignation for five weeks. (Posted by Doug Stanglin) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Penggunaan Dokter PNS di Perusahaan Swasta
Refleksi : Tambahan pendapatan buat para dokter. Kepada pasien bisa dianjurkan kalau mau mendapatkan pelayanan [pemeriksaan] lebih baik supaya datang ke klinik swasta dimana sang dokter bertugas. Hehehehe http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/15/548 Sabtu, 22 Mei 2010 Penggunaan Dokter PNS di Perusahaan Swasta Perlu Ada Pengawasan Dinkes TANJUNG REDEB. Perlu ada pengawasan ketat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau terkait masalah penggunaan fasilitas kesehatan dan dokter PNS oleh dua perusahaan besar di Berau, yakni PT Berau Coal dan PT Buma. Hal ini perlu agar waktu pelayanan masyarakat tidak terganggu, karena yang bersangkutan mementingkan perusahaan,jelas Anggota Komisi III DPRD Berau, Warsito SPd. Penekanan tidak jauh berbeda disampaikan Anggota Komisi II, Ir Burhan Bakran yang mengarahkan agar perusahaan jangan menggunakan dokter PNS dan dokter yang laris di Berau agar masalah kekurangan tenaga dokter bisa teratasi. Karena semua permasalahan jelas, pimpinan rapat Wakil Ketua H Muharam SPd dalam kesimpulan rapat menyarankan ke PT Berau Coal jangan pakai lagi dokter PNS, supaya dokter terkait bisa focus menjalankan tugasnya, disamping tidak menggunakan fasilitas pemerintah agar tidak terjadi sorotan masyarakat. Dalam kesempatan itu manajemen PT Berau Coal diwakili Teddy Abay mengatakan mengatasi semua keluahan itu pada tahun 2010 ini manajemen perusahaan sudah melakukan redesain pelayanan kesehatan untuk karyawannya. Salah satunya bekerjasama dengan pertamina Balikpapan untuk tenaga paramedic dan dokter. Semua sudah kita lakukan pembenahan dengan adanya masukan dari berbagai pihak untuk lagi tidak menggunakan fasilitas dinas termasuk dalam mendukung kegiatan Comdev di kampung Dampingan,ungkap Teddy Abay. Penjelasan tidak jauh berbeda juga disampaikan perwakilan manajamen PT Buma mengakui memang ada menggunakan dokter PNS di 2009, namun kemudian ada perubahan dan sudah membuat klinik 2010 ini. Sementara Kepala Dinkes Berau, Agustinus SE MM menyebutkan untuk mengawasi kedinasan ada aturan yang harus diperhatikan seperti dinas membawahi puskesmas dan puskesmas membawahi klinik . Boleh ada dokter di luar kedinasan sudah di pertegas untuk menyiapkan apoteker dan dokter dan bagi tenaga perawat yang boleh praktek harus D III serta lulisan akper semua perawat . (sep) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Mengajak rakyat kembali ke alam
http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=94264 Mengajak rakyat kembali ke alam Tanggal : 17 May 2010 Sumber : Harian Terbit Oleh Prof Dr Haryono Suyono Menjelang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 65, tanggal 17 Agustus 2010, para pemerhati masalah energi untuk rakyat, baik yang telah bekerja bertahun-tahun sebagai peneliti di lingkungan pemerintahan, badan usaha, maupun orang awam sepakat membentuk sekretariat bersama yang diberi nama Biomass Energy Centre dengan menggaet para ahli dari berbagai perguruan tinggi serta Universitas Teknologi dari Delf, negeri Belanda. Pembentukan lembaga ini merupakan prakarsa bersama yang dimaksudkan untuk mengumpulkan para ahli dengan beberapa strategi untuk mengajak masyarakat pada umumnya mempergunakan energi ramah lingkungan yang berasal dari tumbuhan yang dapat diperbaharui, sekaligus kembali ke alam, kepada suasana dunia yang hijau, indah, sejuk, menyenangkan dan sehat. Gagasan pengembangan Biomass Energy Centre itu dilandasi oleh kenyataan bahwa bumi kita di Indonesia sesungguhnya sangat kaya akan bahan baku untuk membuat bahan bakar dari sumber tumbuhan di alam di luar minyak bumi yang dewasa ini merupakan andalan di Indonesia atau di dunia. Potensi bahan bakar yang berasal dari tumbuhan di Indonesia, menurut catatan yang tersebar, bisa mencapai sekitar 147 juta ton biosmass yang sama dengan 470 Giga Joule produksi energi setiap tahunnya. Bahan-bahan alam itu sebagian besar berasal dari sisa-sisa jerami panenan sekitar 45%, limbah produksi hasil hutan sekitar 28%, limbah pabrik gula sekitar 16%, limbah pabrik minyak sekitar 6% dan sumber-sumber lain sekitar 6%. Belum lagi terhitung pengembangan tanaman baru yang direncanakan dengan 2,5 juta ha di wilayah Merauke, Papua. Gagasan penggunaan bahan bakar biomass dari alam itu sejalan dengan gejala dunia akhir-akhir ini untuk makin akrab dengan lingkungan, menuju kehidupan bebas polusi untuk menjamin kehidupan bebas emisi karbon yang berlebihan. Tantangan itu mengharuskan banyak negara mencari solusi dengan kembali ke alam, kepada pencarian bahan bakar yang akrab lingkungan, sekaligus bahan bakar yang bahan-bahannya berasal dari tumbuhan yang bisa diperbaharui. Tantangan itu sekaligus mengandung ancaman yang perlu diwaspadai. Kebutuhan akan bahan bakar yang berasal dari tumbuhan bisa saja memaksa penanaman yang berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan struktur dan kualitas lahan yang harus bekerja keras menghasilkan bahan tumbuhan yang makin dibutuhkan rakyat banyak. Intensifikasi yang berlebihan juga bisa bersaing dengan peranan sawah, perkebunan dan lahan lain yang dibutuhkan untuk menghasilkan tanaman pangan, padi-padian dan sayuran yang dibutuhkan untuk kehidupan rakyat sehari-hari. Kewaspadaan dan keseimbangan penggunaan lahan untuk masalah ini perlu dipikirkan secara cermat karena persaingan bisa menjadi semakin ganas. Lebih-lebih lagi kalau pemodal besar ikut dalam persaingan bisa jadi kebutuhan rakyat dan kemampuan mereka yang sangat sederhana dengan mudah dapat terkalahkan. Biomass Energy Centre bisa menjadi mitra pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang ramah lingkungan sekaligus ramah masyarakat yang membutuhkan perlindungan alam sekitarnya yang menjamin kepentingan masa depan untuk anak cucunya. Karena itu Biomass Energy Centre bermaksud mengembangkan strategi yang lebih akrab melalui beberapa langkah, pertama, merangsang peningkatan pengetahuan dan alih tehnologi berfokus pada masalah produksi, processing dan logistik melalui penelitian dan pengembangan. Kedua, mengembangkan pemasaran melalui sertifikasi dan standardisasi sehingga produksi yang dihasilkan, baik oleh rakyat banyak maupun berbagai kemungkinan industri dapat dilakukan dengan adil dan menghasilkan keuntungan bersama yang memadai. Ketiga, mengembangkan kemampuan masyarakat melalui pengembangan sumber daya manusia dan kesadaran umum akan manfaat ekonomi dan tujuan-tujuan kelestarian lingkungan terhadap kemungkinan meledaknya kebutuhan akan biomass di masa depan. Keempat, bantuan untuk pengembangan perlindungan hukum dan penataan lainnya sehingga hak-hak masyarakat akan pengembangan tehnologi untuk biomass yang berasal dari alam dapat diterapkan dan tidak merugikan semua pihak. Keempat strategi pokok tersebut akan menjadi landasan, pola pikir dan tindak lanjut dari lembaga Biomass Energy Centre dalam menciptakan roadmap sebagai petunjuk pengembangan biomass energi di Indonesia yang sangat kaya dengan bahan baku yang berasal dari tumbuhan tersebut. Roadmap tersebut bisa menjadi acuan agar masyarakat yang dewasa ini mengembangkan usaha secara sendiri-sendiri bisa dipadukan agar bisa memberikan dampak yang lebih positip, lebih ramah lingkungan dan memberi keuntungan maksimal dalam upaya menyelamatkan umat manusia. Kebijakan tersebut sekaligus bisa menghasilkan gagasan atau langkah-langkah yang merangsang masyarakat luas
[ppiindia] Camat Sakit, Pegawai Mangkir
Rfeleksi : Kalau tak ada kucing tikus-tikus berpesta. hahaha http://www.riaupos.com/new/berita.php?act=fullid=287kat=8 22 Mai 2010 Camat Sakit, Pegawai Mangkir Laporan MARRIO KISAZ, Rumbai marrio-ki...@riaupos.com Peringatan tegas dari Wali Kota Pekanbaru Drs H Herman Abdullah MM agar para pegawai di tingkat kecamatan dan kelurahan masuk kantor tepat waktu, ternyata tak diindahkan. Hal ini dibuktikan dari sepinya Kantor Camat Rumbai, Jumat (21/5) hingga pukul 09.00 WIB. Setelah diselediki, penyebabnya karena camat dalam keadaan sakit, sehingga sebagian pegawai mangkir dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan hasil pantauan Riau Pos di lapangan, pada pukul 08.30 WIB kondisi Kantor Camat Rumbai masih terlihat sepi. Ruangan sekretaris camat dan beberapa ruangan seksi masih tertutup rapat. Sementara itu, beberapa masyarakat sudah menunggu untuk memperoleh pelayanan. Baru kemudian datang dua pegawai di kantor tersebut. Kepada Riau Pos, warga yang telah menunggu sejak lama mengaku kecewa dengan layanan Kantor Camat Rumbai. Seorang warga bernama Eka Putra Sitepu terlihat tertunduk lesu di atas sepeda motornya. Pria yang tinggal di Perumahan Witayu itu mengaku kesal karena sudah menunggu lama, ternyata petugas tidak ada di kantor. ''Dari jam 08.00 WIB saya sudah ada di sini, namun petugas tidak ada. Sehingga saya memilih untuk menunggu di depan. Harusnya mereka mengerti, karena saya datang ke sini meninggalkan pekerjaan,'' ujar pria yang berprofesi sebagai mekanik manual di salah salah satu bengkel di Rumbai tersebut. Pria yag terlihat memegang berkas pengurusan KTP tersebut juga mengatakan sudah berkali-kali berurusan, namun masih belum selesai. ''Akhir-akhir ini sering razia. Sementara KTP saya masih juga belum selesai,'' tambahnya sambil sesekali melihat ke dalam kantor camat yang masih terlihat sepi. Hal senada diungkapkan salah seorang warga bernama Saryadi. Pria yang tinggal di Palas ini mengatakan sejak dia datang memang keadaan kantor sepi. Sementara dia akan mengurus surat keterangan kurang mampu untuk orangtuanya yang sedang berobat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Arifin Achmad. ''Surat ini harus saya peroleh hari ini. Sebab pihak rumah sakit mengatakan hari ini adalah batas akhir untuk memasukkan berkas keterangan kurang mampu. Kalau tidak, bayarannya mahal, sedangkan keluarga kami tidak memiliki uang yang cukup untuk membayarnya,'' ujar pria yang terlihat sangat cemas itu dan memperlihatkan surat keterangan kurang mampu yang belum ditandatangani camat. Seorang pegawai kecamatan yang berada di lokasi, Junaidi mengatakan tidak tahu penyebab keterlambatan pegawai lainnya. ''Biasanya masuknya lebih cepat. Mungkin ada urusan mendadak,'' katanya. Sementara Sekretaris Camat Rumbai Hasan Basri yang datang pukul 09.20 WIB saat dikonfirmasi Riau Pos mengatakan keterlambatan dirinya karena ada urusan di Kantor Pemko Pekanbaru. Sedangkan untuk pegawai lainnya, dia mengaku tidak tahu penyebab keterlambatan. Bahkan terdapat pengakuan cukup mengherankan dari Hasan Basri, di mana ia katakan semenjak Camat Rumbai Jamin Nur sering mengalami gangguan kesehatan, para pegawai kecamatan terlihat jarang masuk kantor. Camat kami dalam keadaan sakit. Sebagian pegawai sering tidak masuk kantor. Ada beberapa kepala seksi yang sering tidak masuk dan beberapa pegawai lainnya sering masuk setengah hari. Saya sendiri bingung dengan kondisi ini,'' paparnya. Ditanya mengenai pendelegasian wewenang dalam memberikan pelayanan ke masyarakat, Hasan mengatakan dia belum pernah mendapat pendelegasian wewenang secara resmi. Sehingga melaksanakan tugas seperti meraba-raba dan untuk tanda tangan Camat terkadang harus meminta di kediamannya. ''Kami sudah mencoba berkoordinasi dengan camat, namun belum ada tindak lanjutnya,'' ujarnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Sri Mulyani Akhirnya Menangis
Refleksi : Apakah cium perpisahan antara wanita laki-laki yang bukan suami adalah haram?? Anyhow : Kiss Me Quick : http://www.youtube.com/watch?v=5n8u0YxI65Y and Good Luck Charm : http://www.youtube.com/watch?v=IhF_ofoNX3ofeature=related http://www.riaupos.com/new/berita.php?act=fullid=258kat=1 Sri Mulyani Akhirnya Menangis 21 Mai 2010 CIUM PERPISAHAN: Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan), memberikan ucapan selamat dan cium perpisahan kepada penggantinya Agus Martowardojo (kiri) usai pelantikan Menkeu dan Wakil Menkeu, Anny Ratnawati di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/5/2010).(mustafa ramli/jpnn) JAKARTA (RP)- Ketegaran yang ditunjukkan Sri Mulyani Indrawati, selama menjabat Menteri Keuangan di tengah banyak kecaman terhadapnya, akhirnya runtuh juga. Sri Mulyani yang biasanya masih tetap tegar, akhirnya menangis tersedu-sedu saat memberikan kata sambutan di acara serah-terima jabatan Menteri Keuangan, di aula Mezzanin lantai II Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/5) sore. Awalnya, Sri Mulyani yang menggunakan kebaya warna hijau terlihat tegas saat mulai memberikan kata sambutan. Selain mengucapkan selamat bertugas kepada pejabat Menkeu Agus Martowardojo yang akan menggantikannya, Sri Mulyani pun banyak menitipkan pesan agar Kementrian Keuangan yang telah dipimpinnya selama lebih kurang lima tahun, dapat terus dijaga dengan baik. Suara Sri Mulyani terdengar mulai bergetar saat mengucapkan terima kasih kepada suaminya, Tomy Sumartono, yang selama ini telah mendampinginya dan selalu memberikan kekuatan di saat-saat sulit yang dilaluinya sebagai Menteri Keuangan RI. ''Semua yang saya lakukan untuk Indonesia. Tidak mungkin jika tanpa Tony Sumartono, suami saya.'' Sampai pada kata-kata ini, Sri Mulyani terdiam sejenak sambil memandang ke arah suaminya yang tak jauh berdiri di sampingnya. Tak lama kemudian, di hadapan para pejabat negara dan tamu undangan yang hadir, Sri Mulyani terlihat berusaha kuat menahan air matanya. Namun usahanya sia-sia. Air mata Sri Mulyani pun tumpah. Suasana ruangan pun langsung hening seketika. ''Anak-anak dan suami, adalah aset dan kekuatan saya yang tidak terkira. Saya sebenarnya tidak mau menangis. Nanti saya kelihatan cengeng di depan suami,'' kata Sri Mulyani masih dengan air mata yang mengalir deras. Sri Mulyani tetap melanjutkan memberikan kata sambutan. Namun beberapa kali suasana haru tak bisa ditahannya. Suasana ruangan serah terima jabatan pun semakin mengharu-biru. Para istri pejabat eselon I dan II Kementrian Keuangan yang hadir, juga ikut menangis. Suami Sri Mulyani, Tomy Suhartono terlihat berusaha menahan air matanya pula. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, terlihat menundukkan kepala. Selama itu pula, untuk memberikan kekuatan pada Sri Mulyani melanjutkan kata sambutannya, terdengar beberapa kali aplaus panjang. ''Saya sungguh ingin menyampaikan ucapan terima kasih saya, pada keluarga yang selama ini tak henti-hentinya berdoa untuk saya. Termasuk terima kasih juga kepada seluruh jajaran Kemenkeu, yang selama ini sudah memberikan saya suasana kerja yang nyaman. Saya mohon maaf, kalau dalam kebijakan atau keputusan saya, ada yang tersakiti atau mungkin tidak menyenangkan. Itu semata-mata karena saya ingin memberikan yang terbaik bagi Kementerian Keuangan,'' kata Sri Mulyani. Sri Mulyani yang mulai bisa menahan harunya, kembali terdengar tak bisa bersuara karena tangisnya yang tertahan, saat menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan media massa yang selama ini juga telah menemaninya dalam beraktivitas sebagai Menteri Keuangan. Permohonan pun disampaikannya sambil memandang ke arah puluhan wartawan yang ada di depannya. ''Media juga telah memberikan yang terbaik bagi saya, menjadi kontrol yang baik buat saya dan selalu mengingatkan. Terima kasih atas semua liputannya selama ini. Mungkin saya sering mengecewakan tapi saya benar-benar mengharapkan, agar semua teman-teman media juga bisa memahami posisi saya. Saya sore hari ini mohon pamit,'' kata Sri Mulyani kembali menangis tersedu-sedan untuk sekian detik. Setelah menarik napas dalam-dalam, Sri Mulyani pun tampaknya berusaha mencairkan suasana. ''Tapi saya boleh menangis. Karena saya sekarang bukan lagi Menteri Keuangan. Kalau Pak Agus (Menkeu, red) tak boleh menangis. Jadi Menkeu jangan sampai menangis, nanti rupiah-nya goncang,'' katanya disambut tawa haru hadirin. Sri Mulyani mengatakan, bahwa dirinya ingin pergi dari tanah air untuk menjalani tugas barunya sebagai Managing Director World Bank di Washington DC dengan penuh ketenangan. ''Saya lega hari ini. Dan saya merasa sudah memberikan semua yang terbaik. Kalaulah ada yang kurang, saya mohon maaf secara pribadi dan keluarga. Saya ingin langkah saya nantinya tenang dan ringan,'' katanya. Dengan setengah bercanda, Sri Mulyani pun menutup suasana haru dengan melemparkan candaan pada Agus Wartowardojo yang akan
[ppiindia] Social Work Ethical Dilemmas
Example Of Social Work Ethical Dilemmas http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html The primary objective of social work is to improve the living conditions of human beings http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html and help them in meeting basic human needs, with special focus on people who are oppressed or those living in poverty. Social workers relentlessly work towards http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html ending various form of social injustice such as discrimination, oppression and poverty through a coordinated effort that includes http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html consultation, administration, policy advocacy, social and political action, policy development and implementation, education, research and evaluation. More Info http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html Ethical dilemmas are quite commonly encountered http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html by social workers during their interactions with clients, agency policies, procedures, colleagues, administrators http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html , and organizational systems. More Info... http://www.worldofestudy.com/hm/examples-of-social-work-ethical-dilemma\ s.html [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Duh, Enaknya Korupsi!
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=55701:duh-enaknya-korupsicatid=78:umumItemid=131 Duh, Enaknya Korupsi! Oleh : Drs Safwan Khayat MHum Seorang bocah berusia 9 tahun sedang asyik menonton televisi bersama bapaknya. Di balik layar kaca itu ditampilkan sebuah tayangan seorang koruptor Gayus Tambunan dengan dugaan korupsi puluhan miliyar. Dengan dialektika sederhana, bocah itu bertanya kepada bapaknya. Pak! korupsi itu mak sudnya apa? Oh itu, mengambil sesuatu yang bukan haknya, jawab bapak si bocah. Sesuatu apa? tanya bocah lagi. Ya sejumlah uang milik negara ini, sambut bapak. Kog bisa pak? cecar bocah itu. Ya bisa, buktinya banyak orang beramai-ramai melakukan korupsi, ketus bapak. Emangnya banyak uang yang dikorupsi itu? celoteh bocah itu lagi. Tergantung! ketus bapak lagi. Tergantung apa pak? Ingin tahu bocah itu. Tergantung banyaknya uang yang mau di korupsi, ujar bapak. Kalau begitu, bisa sebanyak-banyaknya ya pak? tekan bocah. Si bapak menjawab dengan senyuman saja. Bisa kaya dong pak? tekan bocah itu lagi. Tentu? jawab bapak enteng. Pak? sapa si bocah. Ya, mau tanya apalagi? sambut bapak. Bapak kog tidak korupsi, biar kita kaya? tanya bocah dengan lugu. Ah, kamu ini ada-ada saja! bentak si bapak. Lho, kenapa pak? Hidup kita susah, aku pingin jadi orang kaya pak? celoteh si bocah itu lagi. Ya, semua orang pingin kaya, tapi bukan begitu caranya, sambut bapak. Tapi korupsi itu bisa kaya, bapak korupsi aja? harap si bocah. Eh dengar ya, bapak mu ini cuma pegawai rendahan, mana bisa bapak korupsi, terang si bapak. Oh begitu, jadi yang bisa korupsi cuma pejabat tinggi saja? desak bocah itu lagi. Biasanya begitu! ketus si bapak. Gayus Tambunan itu pejabat tinggi ya pak? tanya bocah dengan rasa ingin tahu. Si Gayus itu pegawai kantor pajak di Jakarta , terang si bapak. Pasti si Gayus Tambunan itu pejabat tinggi ya pak? oceh bocah itu lagi. Oh tidak, dia cuma pegawai rendahan, sama seperti bapak mu, ucap si bapak. Lho, koq bisa korupsi, bapak bilang yang bisa korupsi pejabat tinggi? oceh bocah itu lagi. Ya siapa saja bisa korupsi, biar pegawai rendahan maupun pejabat tinggi, tergantung orangnya? jelas si bapak. Kalau gitu, bapak bisa korupsi juga dong? tekan si bocah. Kamu ini, tanya atau nuduh? tekan si bapak sedikit wajah memerah. Jangan marah lho pak, aku cuma tanya? jawab bocah sedikit ketakutan. Ya, tapi cara mu bertanya seperti tim penyidik KPK atau Mabes Polri saja. Apa bapak mu ini koruptor? jelas si bapak. Si bocah itu tak berani lagi bertanya dengan bapaknya, sebab wajah si bapak sudah mulai memerah. Tanyangan televisi itu tak lagi menampilkan gambar si Gayus Tambunan. Bapak si bocah itu pun mengganti channel pada stasiun televisi yang lain. Remote televisi terus berganti mencari channel siaran yang enak di tonton. Ada siaran sinetron, film kartun, tayangan musik dan lainnya. Bocah itu hanya pasrah menanti siaran apa yang diinginkan bapaknya. Di depan layar kaca mereka cuma terdiam sambil mencari-cari siaran yang segar dan hangat dilihat. Ketika remote televisi ditekan pada nomor tertentu, muncul tayangan televisi hot news (berita hangat) menampilkan gambar sosok pejabat yang hartanya melimpah hasil kejahatan korupsi. Dalam tayangan itu, ditampilkan gambar tentang rumah mewahnya, usahanya, kabun sawitnya, tanahnya yang luas, mobilnya dan data keuangan hasil korupsinya. Konon ceritanya, dengan jabatannya itu hartanya menumpuk, baik yang ada di luar negeri maupun dalam negeri. Sungguh kaya sekali seseorang itu diberitakan di balik layar kaca tersebut. Karena rasa ingin tahu, si bocah celoteh lagi dengan bapaknya. Pak, om itu pejabat tinggi? tanya bocah sambil mengangkat jari telunjukknya menuju sebuah gambar di televisi. Ya, kenapa lagi? sambut bapaknya dengan dingin. Kaya sekali dia ya pak? tanya bocah sambil menyandarkan kepala di bahu kiri bapaknya. Begitulah, hasil korupsi yang selalu memperkaya diri, merampas harta negara dan rakyat. Tak tahu diri, tak tahu malu, bercerita sok suci dan bersih, padahal busuk, terang bapak dengan panjang lebar. Om itu siapa pak? tanya bocah dengan lembut. Entah lah, bapak kesal melihat semua ini. banyak orang sekarang berlomba-lomba menumpuk harta dengan cara-cara seperti itu, kesal si bapak. Sekarang ini, sulit membedakan, siapa yang bersih, siapa pula yang kotor. Ada orang maling teriak maling. Ada orang berperan wajar, dan tak sedikit berperan berpura-pura. Hidup penuh dengan sandiwara. Diteriaki maling, yang bersangkutan marah. Padahal dia sendiri tahu kalau dia koruptor. Janji membangun negeri, eh nyatanya membangun diri sendiri. Begitu mau diperiksa, yang disalahkan orang lain. Begitulah si bapak menjelaskan dengan panjang lebar pada anaknya. Maksudnya pak? tanya si bocah. Ya diperiksa laa!!
[ppiindia] Mistik Pertumbuhan Ekonomi (1)
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=55568:ilusi-optik-ekonomi-1--mistik-pertumbuhan-ekonomicatid=78:umumItemid=139 Ilusi Optik Ekonomi (1) ; Mistik Pertumbuhan Ekonomi Oleh : Benri Saut Nauli Sihombing Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah senjata ekonomi dalam lingkup makro-ekonomi. Yang juga merupakan andalan bagi pemerintah dalam mengukur kinerja ekonominya. Dalam beberapa hal, pertumbuhan ekonomi ini merupakan senjata ilusi yang paling pas digunakan untuk kampanye ataupun berita internasional. Pengertian pertumbuhan ekonomi yang dipergunakan dalam laporan resmi perekonomian Indonesia sebenarnya adalah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil atau PDB atas dasar harga konstan. Pada tahun 2007, PDB (Rp 1,964,327.3 Milyar) meningkat sebesar 6,3 persen terhadap tahun 2006 (Rp 1, 847,126.7 Milyar), bertambah sebesar proporsi itu dibandingkan dengan tahun 2006. PDB tahun 2008, sebesar Rp 2, 082,315.9 Milyar, meningkat sebesar 6,1 persen terhadap tahun 2007. Dan tahun 2009 sebesar Rp 2,176,975.5 Milyar, meningkat 4,5 persen dari tahun 2008. Angka yang lebih sering dianalisa oleh para ekonom adalah PDB riil, PDB menurut harga konstan tahun dasar tertentu, atau PDB atas dasar harga konstan. PDB riil dihitung dengan menghilangkan faktor fluktuasi harga dengan deflator dari PDB Nominal, atau sering disebut PDB berdasarkan harga berlaku. Sehingga yang diperbandingkan antar tahun adalah benar-benar kuantitas produksi, dimana nilai uang hanya bersifat satuan ukuran yang memungkinkan dilakukannya penjumlahan. GDP Nominal tahun 2009 adalah Rp 5.417.222,2 Milyar. Angka-angka ini sebenarnya tidak berarti apa-apa. Namun bagi pemerintah, angka-angka ini sangat penting untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan kinerja perekonomiannya. Definisi singkat dari Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu. Pengertian perekonomian merujuk kepada wilayah suatu negara. Pengertian kurun waktu tertentu biasanya adalah satu tahun. Lazimnya, perhitungan PDB dilakukan dengan dua pendekatan. Pendekatan arus barang dan penghasilan/biaya, dimana keduanya akan menghasilkan angka yang sama. Dengan pendekatan penghasilan, PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi). (Namun, BPS (Badan Pusat Statistik) hanya melakukan perhitungan yang menggunakan pedekatan arus barang atau produksi dan pengeluaran atau konsumsi, dan belum ada data yang disajikan dengan pendekatan penghasilan). Namun, dicara yang sama, penghasilan ini dapat diketahui menurut Pendekatan Pengeluaran. PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari : pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori, dan ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor). Tahun 2009, Pendapatan Nasional adalah sebesar Rp 4.970.511,7 Milyar. (PDB Nominal setelah dikurangi Pajak tidak langsung neto dan penyusutan). Dapat pula dianalisa angka-angka pendapatan nasional selain PDB, seperti: Produk Nasional Bruto (PNB). Perbedaannya dengan PDB adalah, PDB mencakup satu wilayah, dalam hal ini Negara Indonesia. Sedangkan PNB, hanya milik sebuah negara. Lantas, mengapa kita tidak menggunakan PNB? PNB selalu lebih kecil dari PDB, nilai produksi orang asing di Indonesia lebih besar daripada nilai produksi orang Indonesia di luar negeri. Ini merupakan fenomena umum bagi suatu negara berkembang. Bagi negara-negara maju, PNB mereka biasanya lebih besar dari PDB-nya. *** Jean Babtiste Say (1767-1832), seorang ekonom Prancis yang hidup di revolusi industri pernah mengatakan, pengetahuan tentang fakta-fakta, tanpa mengetahui relasi mutualnya, tanpa menunjukkan mengapa yang satu adalah penyebab dan mengapa yang satu adalah akibat, jelas tidak lebih baik ketimbang informasi mentah dari seorang petugas klerek kita selalu disesatkan dalam ekonomi politik apabila kita memandang fenomena berdasarkan perhitungan matematika. Jelas, PDB bukan milik rakyat Indonesia sepenuhnya. Sisi lainnya, akal sehat pun bisa menangkap bahwa PDB adalah angka agregat, yang bersifat keseluruhan. Angka agregat sama sekali tidak mencerminkan distribusinya. PDB misalnya, hanya akan menghasilkan angka rata-rata jika dibagi dengan jumlah penduduk. PDB Nominal Rp 5.417.222,2 Milyar bila dibandingkan
[ppiindia] Ilusi Optik Ekonomi (2) ;
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=sectionlayout=blogid=15Itemid=131 Ilusi Optik Ekonomi (2) ; Bayang-Bayang Laissez Faire Oleh : Benri Saut Nauli Sihombing Bagaimana perekonomian ini akan dibangun? Amat sulit menjelaskan ini. Namun, kabarnya, pemerintah membutuhkan investasi Rp 10.000 triliun selama lima tahun untuk mendukung perekonomian tumbuh 7 persen - 7,7 persen setidaknya pada akhir 2012. Apa artinya? Pertama, pemerintah memang tidak mampu menjalankan ekonomi Negara ini sendirian. Kedua, untuk beranjak dari posisi PDB 4,5 persen tahun ini, investasi Rp 10.000 trilium adalah bukti bahwa pertumbuhan ekonomi itu sebenarnya bukan karena pemerintah. *** Laissez Faire Diakhir abad 17, Menteri Merkantilis Prancis, Jean Babtise Colbert, pernah bertanya kepada sekelompok pengusaha tentang apa yang bisa ia bantu untuk mereka. Salah seorang dari pengusaha itu, Legendre, konon menjawab, Laissez nous faire yang artinya, biarkan kami bebas. Di abad 18, doktrin ini menjadi representasi kebijakan yang didukung oleh Adam Smith. Laissex-faire adalah pandangan yang menyatakan bahwa pemerintah sebaiknya sedikit mungkin mencampuri kegiatan ekonomi. Smith berpendapat bahwa peranan pemerintah seharusnya dibatasi pada (1) pemeliharaan hukum dan ketertiban, (2) pertahanan nasional, dan (3) penyediaan barang-barang yang tidak dapat dilakukan oleh usaha swasta. Ditambah dengan konsep invisible hand Smith, yang menyatakan bahwa setiap orang dalam mengejar kepentingan dirinya sendiri, seolah-olah dikendalikan oleh tangan tak nampak untuk mencapai apa yang terbaik bagi semua. Satu hal pokok yang diakui oleh Smith bahwa, berhasilnya mekanisme pasar hanya bila persyaratan untuk persaingan sempurna ada; dalam sebuah pasar tidak ada satu perusahaan atau konsumen yang cukup besar untuk mempengaruhi atau mendikte harga yang berlaku dipasar. Namun dalam kenyataan sehari-hari, pasar tidak selalu hadir dalam wujudnya yang ideal. Sumbangan Smith adalah menganalisis bagaimana pasar mengatur kehidupan ekonomi dan memberikan pertumbuhan ekonomi secara cepat. Ia memperlihatkan bahwa sistem harga dan pasar mampu mengkoordinir orang dan bisnis, tanpa diperlukan pengolaan terpusat. Apa yang diharapkan Smith ternyata menciptakan kekuatan monopoli, yang penuh tingkah laku menjilat, memperbudak, dan menipu. Pada abad 19, muncullah Karl Marx, yang mengontraskan sistemnya dengan sistem pendukung laissez faire. Yang berpendapat bahwa pasar telah gagal - istilah kapitalisme digunakan pertama kali oleh Marx. Dan menawarkan sistem perencanaan terpusat sosialis. Ditengah-tengah perang intelektual ini munculah liberalis, yang menyelamatkan kapitalisme - mekanisme pasar. Diabad 20, John Myarnard Keynes mengecam laissez faire. Katanya, ini merepresentasikan kebijakan berpangku tangan. Apapun kebaikan dan keburukannya, sekarang ini kondisi laissez faire tidak bisa diandalkan. Menurut Keynes, pemerintah diperlukan untuk menyelamatkan kapitalisme laissez faire. Disinilah kapitalisme dan pemerintah mulai bercampur. Sebagai penengah. Namun, disaat yang bersamaan ia juga menolak ide tentang perlunya nasionalisasi. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengendalikan kendaraan kapitalis dan mengembalikannya ke jalan menuju kemakmuran. *** Kapitalis, Liberalis, dan Neo-Liberalis dikelompokkan dalam satu istilah, yang sering disebut dengan mekanisme pasar. Sementara, rivalnya sering disebut dengan perekonomian komando. Dalam sejarahnya, perkekonomian komando merupakan terjemahan versi lain dari sosialis atau komunis. Sebuah perekonomian komando memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengambil semua keputusan yang menyangkut soal produksi dan distribusi. Negara merupakan majikan dari semua angkatan kerja, dan negaralah yang menentukan bagaimana mereka harus melaksanakan pekerjaannya. Sementara dalam perokomian pasar, individu dan perusahaan membuat keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Tahun lalu, juni 2009, SBY pernah mengatakan, tidak benar jika ekonomi kita pro akan kapitalis atau neolib. Kita tidak pilih itu. Termasuk dengan ekonomi komando atau komunis. Tidak sepenuhnya dikontrol oleh negara, seperti ekonomi komando, tapi ekonomi jalan tengah. ekononi jalan tengah yang terbuka dan berkeadilan sosial terbukti berhasil dan teruji di tengah krisis global saat ini. Ini sangat cocok bagi Indonesia, kita tahu ekonomi komando banyak yang gagal. Membangun ekonomi itu bukan asal-asalan, angin surga, tak tawarkan sesuatu yang tidak jelas. Apalagi belum pernah dicoba, jangan jadinya ekonomi coba-coba. Harus yang sudah teruji dan berpengalaman ditengah kiris global saat ini. (VIVAnews 21/06/09) Sampai saat ini, tidak ada satu sistem perekonomian yang 100 persen mutlak dianut sebuah Negara. Dengan kata lain, tidak ada yang sepenuhnya menganut mekanisme pasar, dan tidak ada
[ppiindia] Tahukah anda kandungan toksin yang merbahaya ada di badan anda ?
Tahukah anda kandungan toksin yang merbahaya di badan anda sekarang? Pencemaran, Permakanan dan cara hidup anda sekarang menyebabkan kandungan toksin yang berbahaya telah meningkat di dalam badan anda !! Toksin yang menyerap ke dalam darah merupakan faktor utama kepada pelbagai jenis penyakit atau sakit pada tubuh badan manusia... Mengikut konsep dan teori penyembuhan semulajadi, faktor utama yang menyebabkan organ-organ dan tubuh mengidap pelbagai jenis penyakit ialah kerana toksin atau racun dalam badan. Hakikatnya, jenis atau nama sesuatu penyakit yang dialami adalah ditentukan oleh kerosakan yang disebabkan oleh toksin tersebut. Sila Klik DiSini [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Madrid airport bombers given 1,000-year sentences
http://arabnews.com/world/article56134.ece Madrid airport bombers given 1,000-year sentences By ASSOCIATED PRESS Published: May 21, 2010 14:50 Updated: May 21, 2010 14:50 MADRID: Spain's National Court has convicted three members of the Basque separatist group ETA of murder, attempted murder and participation in a terror attack and sentenced them to 1,040 years in jail each. They were found responsible for a Dec. 30, 2006, explosion at Madrid's Barajas airport that destroyed a five-story parking garage, killing two Ecuadorean immigrants and wounding 41 other people. ETA later claimed responsibility for the attack, which marked the end of a cease-fire that the group had begun nine months earlier. The verdict and sentence for Mattin Sarasola, Igor Portu and Mikel San Sebastian were released Friday. ETA has killed more than 825 people since the late 1960s in its campaign for an independent Basque homeland. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Recruitment offices support ban on Indonesian workers
Refleksi : Apa yang akan dilakukan oleh rezim SBY terhadap tindakan Arab Saudia untuk tidak lagi menerima TKI? http://arabnews.com/saudiarabia/article56308.ece Recruitment offices support ban on Indonesian workers By ARAB NEWS Published: May 22, 2010 17:10 Updated: May 22, 2010 17:10 RIYADH: Almost all Saudi recruitment offices favor the abolishment of recruiting Indonesian labor, according to a vote that took place at the Riyadh Chamber of Commerce and Industry on Wednesday. According to estimates, about 1.5 million Indonesians currently work in the Kingdom. Even though any restriction on Indonesian workers would hurt Saudi recruitment offices, it did not stop 98 percent of owners favoring of a total ban at the chamber, Riyadh daily reported. The result of the vote is believed to be legally binding. Head of the Riyadh chamber's National Committee for Recruitment Saad Al-Baddah said recruitment offices claimed their counterparts in Indonesia were demanding commission and wages that were too high. Al-Baddah said that more than 40 investors and recruitment office owners gathered to discuss the situation with Indonesian representatives, but to no avail. Al-Baddah said his committee would start urging newspapers to stop advertising for labor from the Southeast Asian country. Recruitment offices were also urged to explore other alternatives in countries like Vietnam, Thailand and Cambodia. It was claimed that the cost of recruiting labor from Indonesia had risen 300 percent from SR2,800 to SR7,500 over the past three years. Recruitment firms have already rejected the latest SR375 increase ordered by the Indonesian government in April. They claim the total cost for hiring an Indonesian maid is at least SR9,000. Saudi firms also accuse their Indonesian counterparts of failing to fulfill most of their commitments, including the provision of one month of training and orientation for maids coming to the Kingdom. They say that this exacerbates the problem of runaway maids. In a previous interview published in Arab News, Jamal Al-Mofavaz, a Saudi investor in the recruitment market, said that the number of Indonesian domestic workers in the Kingdom fluctuates between 1.2 and 1.5 million. Saudi families spend more than SR20 billion on these workers a year. However, they also incur losses to the tune of 30 percent of this amount due to the failure of housemaids to fulfill the provisions of labor contracts, he said, attributing this mainly to the absence of effective regulations protecting the rights of Saudi families. According to Al-Mofavaz, Saudi citizens are forced to pay at least SR2,500 to Indonesian recruitment offices and their respective agents to recruit a single domestic worker. This is unjustifiable and incomprehensible. The current relations between Saudi recruitment offices and their Indonesian counterparts are one-sided, he said, while underlining the need to establish mutually balanced relations based on the principles of partnership and reciprocal respect. He also noted that Saudi recruitment offices agreed nearly two years ago to increase the monthly wage of Indonesian maids from SR600 to SR800 after demands from Indonesia. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Indonesian Energy Pricing's Missing Link
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=2487Itemid=226 Indonesian Energy Pricing's Missing Link Written by Terry Lacey Friday, 21 May 2010 Somebody needs to teach Jakarta the fundamentals of energy economics. Top Indonesian politicians and officials led by Vice President Boediono, seem to have finally discovered that there is a link between energy pricing and energy shortages and they appear to be making a renewed commitment to rational pricing. Indonesia is short of gas because investors have been reluctant to bring badly needed investment capital to the industry. Information is sparse and often poor for bidders seeking to develop oil and gas fields. There are also political and economic uncertainties over gas pricing policy, as when the government suddenly imposes a domestic obligation on a specific gas field. The government has lacked commitment so far to building downstream infrastructure, preventing gas from being delivered to domestic customers. This can even result in the government suddenly insisting that gas from the long-stalled Donggi-Senoro gas field in central Sulawesi be for reserved domestic users, thereby discouraging investors who had presumed international gas prices for exports, even though government has not even built the infrastructure needed to deliver the gas to domestic customers. The gas price must be market driven and must not be limited by producers providing indirect subsidies to end users, Boediono told the Indonesian Petroleum Association in Jakarta last week. Ira Miriawati, head of oil and gas utilization in upstream oil and gas regulator BPMigas said The current domestic gas price is somewhere between $1.2 to $6 per MMBTU, while exported liquified natural gas (LNG) can fetch somewhere between $10 and $12. One day, Boediono confirmed, All gas prices must follow the economical prices. On the same day that Boediono spoke out on gas pricing to the oil and gas industry, the new PLN president director Dahlan Iskan, fresh from his experience as an Independent Power Producer (IPP), confirmed he had learned that if an IPP is asked to sell power to the state power utility PLN at a price too low to cover its own operating costs, then it closes, causing blackouts. This happened at Tawaeli in Sulawesi. When the government launched its first accelerated 10,000 MW power expansion program based on coal-fired power stations, the associated Power Purchase Agreements (PPAs) offered prices and conditions such that many developers could not produce bankable proposals to finance their proposed power stations. This generation of coal-fired PPAs set prices too low, and the potential scope for price variation and amendment in the light of specific conditions was too limited. These PPAs were too inflexible to deal with price volatility on coal, logistics and lack of security of supply, reflecting weak pricing as well as underdevelopment of infrastructure. PLN is reportedly attempting to renegotiate about 50 failed PPAs for coal-fired power stations rather than start the whole process of PPA allocation all over again. Dahlan made it clear that in the case of the 2 X 15 MW Tawaeli power station, PLN now intends to renegotiate the PPA to arrive at a price more like US.8 cents per Kilowatt (kWh) rather than the US 4.50 cent price that closed down the power station. He said PLN had been constrained by a ministerial decree fixing the price at $4.5 cents per kWh although the Jakarta Post said this constraint had been removed. It is ludicrous that the economic pricing of power generated by PLN is between $11 and $12 cents per kWh and that the Indonesian government refuses to allow PLN to charge $12 or $13 cents. Instead PLN sells power at an average $6.5 cents. If you run a half-price electricity industry then you end up with half the electricity you need, struggling to install 2.5 Gigawatts (GW) of new power capacity a year when you need 5 GW. If the Indonesian government can move towards realistic energy pricing and then fix the rates for each technology and review them frequently, then developers should get these prices like Feed In Tariffs (FIT). Then renewable energy would be on an even playing field, said John Respati, editor of the new clean and renewable monthly energy review, RESPECTS, to be launched in Indonesia in June. Terry Lacey is a development economist who writes from Jakarta [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] The protests, the ban and the faithful!
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2010\05\23\story_23-5-2010_pg3_4 Sunday, May 23, 2010 VIEW: The protests, the ban and the faithful! -Junaid Zuberi We have left no stone unturned to prove that we are indeed a community that believes in violence and that does not have an iota of tolerance and forgiveness The Lahore High Court (LHC) ordered a temporary ban on Facebook and the Pakistan Telecommunication Authority (PTA) went several steps ahead by first announcing complete blockage of the popular networking site for an indefinite period followed by a ban on YouTube. The nation is swimming in the ocean of ignorance characterised by unchecked emotions. In our quest to prove our righteousness and moral superiority, we are prepared to go to any length. And we have shown this many times. If a western country publishes objectionable material, zealots here burn their own buildings, vehicles and property. Perhaps the decision to ban the website altogether was taken to pre-empt a replay of these horrific examples from the past. The PTA had already blocked the link to the group accused of holding the highly objectionable contest on Facebook. But the petitioner lawyers brimming with hate in the name of religion were not ready to settle for anything less than a complete ban. And while the matter was sub judice, the religio-political parties and their militant student wings had started raising their voice and instigating fear of violence in case immediate action acceptable to them was not taken. We have become slaves of this wave of intolerance that is increasing by each passing day. We are deeply entangled in this web that has overpowered our sense of reasoning and rationality. What do we achieve out of these bans and protests and whom do we actually serve? Certainly not the perpetrators and the targets of our anger and anguish. We ascribe our violent reaction and protest to the love of the Holy Prophet (PBUH) but do our actions really display love and affection? I assume the righteous and the pious who take on streets have all read the various accounts of the Prophet's (PBUH) life. The exalted man they claim to love set a very different example of dealing with criticism. Reading various accounts of Seerat, one comes across incidents where the Prophet (PBUH) was criticised, threatened and jeered at. One even finds an incident where a woman would throw garbage at him as a mark of extreme hate. However, the reaction of the Prophet (PBUH) to such mockery was that of forgiveness. If he wanted to convey that a prophet cannot be criticised and questioned, he would have taken the critics head on and asked his companions to silence all the opponents. However, he wanted to convey to the people that he believes in tolerance and forgiveness and his message is the message of love and humanity. If I am wrong, the staunch believers and self-proclaimed custodians of faith may correct me please. If indeed the example we have is of violence, intolerance, vindictiveness, malice and retribution, then I will take back my words. The Muslim community today has a very negative image the world over. If we do not look within and continue to point fingers at others, we would never be able to change our image. The world looks at us suspiciously. And we never fail to disappoint them. Do we realise how much damage we ourselves are causing to our community? We have left no stone unturned to prove that we are indeed a community that believes in violence and that does not have an iota of tolerance and forgiveness. Our own conduct defies all that we claim. I am not building an argument to justify anti-Islam acts. I only want the angry protestors and critics, many of whom can be found online on various blogs and forums, to analyse the reasons behind the West's antipathy towards us with an open mind and instead of pushing the gap further, use their energies, talent and examples from history to narrow it. We have totally forgotten the message of love that many revered Sufis spread on our soil. They were epitomes of love who drew people towards our religion while we are epitomes of hate repelling people away from our religion. In the complex and shrinking world that we live in today, ban on means of information and technology will neither function nor be appreciated. People will always find alternate routes to information. There are millions of websites promoting hate and anti-religion material targeting all faiths. Likewise, porn and other similar type of undesirable stuff is spread all over the cyberspace. Does that mean we ban the internet altogether? What about e-mail then? People may start sending undesirable and 'immoral' e-mails, so let us ban that also. What if the people switch to cell phones and text messaging? Put a ban on that too. Is there an end to it? If we simply ignore these sites and exercise self-control, we would save ourselves from a lot of unnecessary
[ppiindia] PROMOTE WEBSITE DAPAT GANJARAN LUMAYAN
Bagaimana JanaPENDAPATAN KEDUA RM1000-RM5000 SEMINGGUTanpa Ganggu Kerja Yang Ada!!! Dapatkan info melalui link di bawah ini.. http://sentuhanemas.com/irene/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Cinta Dan Kedamaian
Cinta Dan Kedamaian By: agussyafii Bila kita menyebarkan cinta untuk orang disekeliling kita maka kita akan merasa damai dimanapun kita berada karena dengan cinta kita mampu membebaskan diri dari kebencian. Kebencian membuat hidup kita menderita. Tidur tak nyenyak, makanpun tidak enak. Dimanapun kita berada kita cemas dan penuh ketakutan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita agar kita mencintaiNya. Cara mudah agar kita bisa mencintaiNya adalah dengan menyebarkan cinta untuk orang-orang disekeliling kita, lingkungan dan masyarakat. karena pada dasarnya alam semesta adalah Tajalli-Nya. Sebagaimana Sabda Nabi, Kalau kalian mencintai Allah, ikutlah aku (HR. Muslim). Seperti kita tahu bahwa Nabi Muhammad mencintai sesamanya dengan setulus hati dengan membebaskan masyarakat dari perbudakan dan kebodohan. Akhlak dan perilaku Nabi sangat menghormati orang lain dengan istilah lainnya memanusiawikan manusia. inilah makna perintah 'Amar Ma'ruf.' Mengajak dalam kebaikan. Maka perintah 'Amar Ma'ruf atau mengajak dalam kebaikan berarti sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi, sebagai bukti cinta kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah mencintai sesama dengan setulus hati. Menyebarkan virus cinta untuk orang-orang disekeliling kita, lingkungan dan masyarakat dan akhirnya memberikan kedamaian untuk alam semesta. Wassalam, agussyafii Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] I just uploaded a photo that I want you to see!
Hello! I just uploaded a photo on shohibul's DailyFlog page that I want you to see. Please come and see: http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884stc=18 Thanks! Shohibul Siregar Got a digital camera? MyDailyFlog is a personal photo-blogging space where you can easily post your latest and greatest photos, and share them with your friends and family. Create your own DailyFlog at www.MyDailyFlog.com ... Unsubscribe: to opt out of further invitations from your friends to see their DailyFlogs, please click below: http://www.mydailyflog.com/un/ppiindia@yahoogroups.commd5=0767f2ec5f4d3f87bl=18 Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - http://www.mydailyflog.com/go/contact_us MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.