[ppiindia] I Found This Brilliant - US Sports Academy

2010-09-06 Thread Eryn Keddy

I Found This Brilliant - US Sports Academy




Here is where you will find the top U.S. sports academy and golf school
information
   for
students wanting to prepare for a career in sports or golf. These sports
academies and golf schools 
  help
students successfully prepare
   for a
career in the sports or golf industry. Sports academies and golf schools
offer various degrees. Contact the USA sports academy
   - golf
school below that meet your criteria by clicking on
   the
links and start your sports academy journey!



More To Read .






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Dari Amerika: Wow, Gedung DPR Baru Dilengkapi Kolam Renang dan Spa

2010-09-06 Thread johnoei
Jembatan Info IndonesiaAmerika

Banyak artikel menarik diKabariNews.com minggu ini:

Wow, Gedung DPR Baru Dilengkapi Kolam Renang dan SpaTangkap Calo Dapat Imbalan 
5 JutaGerbong Khusus Pemudik Bersepeda MotorKenali Efek Buruk Minuman 
BersodaRESTORAN KANIBAL DI JERMAN BUTUH DONOR TUBUHPastel Abon MiniManfaat Lain 
MayonesSupir Wajib Tes UrineSambut Lebaran, Dephub Sediakan Angkutan Motor 
Gratis



SilakanKlik Disini






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Dari Amerika: Wow, Gedung DPR Baru Dilengkapi Kolam Renang dan Spa

2010-09-06 Thread Irwan Kurniawan
Beritanya basi pak..
Update dengan yang terbaru donk.. penolakan pembusukan DPR.. :D

http://us.detiknews.com/read/2010/09/05/061953/1435174/10/fpan-tolak-pembangunan-gedung-baru-dpr

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com
fb/twitter/skype: irwank2k2

Pada 6 September 2010 16.16,  menulis:

>
>
> Jembatan Info IndonesiaAmerika
>
> Banyak artikel menarik diKabariNews.com minggu ini:
>
> Wow, Gedung DPR Baru Dilengkapi Kolam Renang dan SpaTangkap Calo Dapat
> Imbalan 5 JutaGerbong Khusus Pemudik Bersepeda MotorKenali Efek Buruk
> Minuman BersodaRESTORAN KANIBAL DI JERMAN BUTUH DONOR TUBUHPastel Abon
> MiniManfaat Lain MayonesSupir Wajib Tes UrineSambut Lebaran, Dephub Sediakan
> Angkutan Motor Gratis
>
> SilakanKlik Disini
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diteriaki karena Salah Lafal Bismillah

2010-09-06 Thread sunny
Refleksi : Mengapa mesti pakai bahasa Arab yang susah dihafal  lagi pula 
mungkin  tidak ditahui artinya? Apakah tidak cukup dengan ucapan "selamat pagi" 
atau "selamat siang"?
 
 


http://regional.kompas.com/read/2010/09/05/05395029/Diteriaki.karena.Salah.Lafal.Bismillah


Diteriaki karena Salah Lafal Bismillah
Minggu, 5 September 2010 | 05:39 WIB

KENDARI, KOMPAS.com - Juru bicara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 
(F-PDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari salah melafalkan 
'basmalah' dalam sidang paripurna DPRD setempat, Sabtu.
  
"Bismillahir rahmanir rasim, PDIP menerima dan menyetujui Raperda APBD-P untuk 
ditetapkan menjadi perda," kata Ketua Fraksi PDIP, Alwi Genda, saat membacakan 
pandangan fraksinya terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 
Perubahan (RAPBD-P) 2010 di Kendari, Sultra.
 
Kesalahan kata terakhir dari 'basmalah' ini langsung mendapat teriakan dari 
para anggota DPRD, kepala satuan kerja perangkat daerah dan sejumlah pihak yang 
hadir dalam aula DPRD ini.
  
"Uuh, baca basmalah yang benar," teriak sejumlah hadirin. 
  
Alwi langsung meminta maaf, membenarkan bacaannya dan rapat paripurna yang 
dipimpin Ketua DPRD dan dihadiri Walikota, Wakil Walikota serta unsur 
musyawarah pimpinan daerah ini pun kembali berlangsung tenang. Salah seorang 
pegawai sekretariat DPRD, Indah, setempat menganggap kekhilafan itu sebagai hal 
biasa karena ketidakbiasaan membaca basamalah.

"Memang orang seringkali salah melafalkan 'basmalah' jika tidak biasa 
mengucapkannya, apalagi di tengah keramaian, walaupun tahu lafal yang 
semestinya," kata kepala seksi persidangan ini.









[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kritik SBY di Opini Kompas, Anggota TNI AU akan Diberi Sanksi

2010-09-06 Thread Satrio Arismunandar
Senin, 06/09/2010 13:03 WIB

Kritik SBY di Opini Kompas, Anggota TNI AU akan Diberi Sanksi



Indra Subagja - detikNews
  




Jakarta
- Mabes TNI AU akan memberi sanksi kepada Adjie Suradjie atas tulisan
opininya di Kompas hari ini yang mengkritik kepemimpinan Presiden SBY.
TNI menilai tulisan Adjie yang mengatasnamakan 'Aggota TNI AU' di
halaman 6 tersebut melanggar etika.

"Secara
etika tidak dibenarkan seorang anggota TNI AU mengkritik panglima
tertingginya," kata  Kapuspen TNI AU Marsma Bambang Samoedro saat
dihubungi detikcom, Senin (6/9/2010).

Menurut Bambang, Adjie
kini berpangkat kolonel dan bertugas di Dinas Kepersonaliaan Mabes TNI
AU. Yang menjadi sorotan dan masalah, kata Bambang, adalah pencatuman
identitas Adjie sebagai anggota TNI AU. 

Menurut dia,
pencantuman identitas 'Anggota TNI AU' tersebut melanggar kode etik.
Berbeda halnya kalau Adjie mengatasnamakan secara pribadi. "TNI AU akan
membicarakan ini dan akan ada sidang kode etik. Nanti akan ada sanksi,"
imbuh Bambang.

Dalam tulisannya di opini Kompas edisi Senin
(6/9/2010), Adjie menguraikan mengenai seorang pemimpin ideal dengan
upaya pemberantasan korupsi yang tak kunjung tuntas. Dia menulis
Indonesia sudah dipimpin oleh 5 presiden yang masing-masing mempunyai
ciri kepemimpinan tersendiri.

Mulai dari Soekarno sebagai bapak
proklamator, Soeharto sebagai bapak pembangunan dan perbaikan kehidupan
sosial, Habibie dengan teknologinya, Gus Dur dengan pluralisme dan
egalitarianismenya, dan Megawati sebagai peletak dasar demokrasi, ratu
demokrasi, hingga SBY yang kini menjabat.

"Namun sayang hingga
presiden ke-enam (SBY) ada hal yang buruk yang belum berubah yaitu
perilaku korup para elite negeri. Akankan korupsi menjadi warisan
abadi? Saatnya SBY menjawab," tulis Adjie.

Adjie juga mengkritik
dengan jargon kampanye SBY  'Bersama Kita Bisa' pada 2004 dan
'Lanjutkan' pada 2009. Semestinya tidak hanya sekedar jargon, tetapi
SBY bisa mengimplementasikan penegakan hukum secara proporsional di
masa pemerintahannya.

"Artinya apabila pemerintahan SBY berniat
memberantas korupsi seharusnya flat justisia pereat mundus, hendaklah
hukum ditegakkan," tulis Adjie.

Dalam tulisannya Adjie juga
menguraikan mengenai perlunya keberanian seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan. Menurut dia, seorang pemimpin tanpa keberanian
bukan pemimpin sejati. Keberanian muncul dari kepribadian kuat,
sementara keraguan datang dari kepribadian yang goyah.

"Korelasinya
dengan keberanian memberantas korupsi, SBY yang dipilih 60 persen
rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana pemimpin yang
dulu pernah memimpinnya," terang Adjie.

Di dunia ini, lanjut
Adjie, terdapat pemimpin yang berani mengambil keputusan berisiko demi
menyejahterakan rakyatnya. Mereka adalah Presiden Eva Morales
(Bolivia), Ahmadinejad (Iran), dan Hugo Chavez (Venezuela).

"Oleh
karena itu di sisa waktu pemerintahannya dengan jargon reformasi
gelombang kedua, SBY bisa memberikan pencerahan, artinya pencanangan
pemberantasan korupsi bukan sekedar retorika politik untuk menjaga
komitmen dalam membangun citranya," tulis Adjie.  (ndr/asy)



 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] The Vote for Heaven or Hell

2010-09-06 Thread sidqy_suyitno
The Vote for Heaven or Hell 

A powerful member of the house of representative (Anggota DPR) dies after a 
prolonged illness. His soul arrives in heaven and is met by Archangel Gabriel 
at the entrance.
 
"Welcome to Heaven," says Archangel Gabriel. "Before you settle in, it seems 
there is a problem. We seldom see a high official around these parts, you see, 
so we're not sure what to do with you." 

"No problem, just let me in," says the Anggota DPR. "Well, I'd like to but I 
have orders from higher up. What we'll do is have you spend one day in Hell and 
one in Heaven. Then you can choose where to spend eternity." 

"Really, I've made up my mind. I want to be in Heaven." 

"I'm sorry but we have our rules," replies Archangel Gabriel.

And with that, Archangel Gabriel escorts him to the elevator and he goes down, 
down, down to Hell. The doors open and he finds himself in the middle of a 
green golf course. Nearby are all his friends and other politicians who had 
worked with him. Everyone is in evening attire and very happy to see him. They 
run to greet him, hug him, and reminisce about the good times they had while 
getting rich at the expense of the people. They play a friendly game of golf 
and then dine on lobster and caviar. 

Also present is the Devil, who really is a very friendly guy and who has a good 
time dancing and telling jokes. They are having such a good time that the time 
flies, before he realizes it, the Anggota DPR has to go. Everyone gives him a 
big hug and waves while the elevator rises. 

The elevator goes up, up, up and the door reopens on Heaven where Archangel 
Gabriel is waiting for him. 

"Now it's time to visit Heaven." 

The next 24 hours pass with the Anggota DPR joining a group of contented souls 
moving from cloud to cloud, playing the harp and singing. They have a good time 
and, before he realizes it, the 24 hours have gone by and Archangel Gabriel 
returns. 

"Well then, you've spent a day in Hell and another in Heaven. Now choose your 
eternity." The Anggota DPR reflects for a minute, then answers, "Well, I would 
never have said it, I mean Heaven has been delightful, but I think I would be 
better off in Hell." 
So Archangel Gabriel escorts him to the elevator and he goes down, down, down 
to Hell. Now the doors of the elevator open and he is in the middle of a barren 
land covered with waste and garbage. He sees all his friends, dressed in rags, 
picking up the trash and putting it in black bags. 

The Devil comes over to him and lays his arm on his neck. 

"I don't understand," stammers the Anggota DPR. "Yesterday I was here and there 
was a golf course and a beautiful club and we ate lobster and caviar and danced 
and had a great time. Now there is only a wasteland full of garbage and my 
friends look miserable."

The Devil looks at him, smiles and says, "Yesterday we were campaigning. Today 
you voted for us!"

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ppiindia-dig...@yahoogroups.com 
ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ppiindia] Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan (Oleh: Adjie Suradji, Anggota TNI-AU)

2010-09-06 Thread Satrio Arismunandar
Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan
Oleh: Adjie Suradji
Terdapat dua jenis pemimpin cerdas, yaitu pemimpin cerdas saja dan pemimpin 
cerdas yang bisa membawa perubahan.Untuk
menciptakan perubahan (dalam arti positif), tidak diperlukan pemimpin
sangat cerdas sebab kadang kala kecerdasan justru dapat menghambat
keberanian. Keberanian jadi satu faktor penting dalam kepemimpinan
berkarakter, termasuk keberanian mengambil keputusan dan menghadapi
risiko. Kepemimpinan berkarakter risk taker bertentangan dengan
ciri-ciri kepemimpinan populis. Pemimpin populis tidak berani mengambil
risiko, bekerja menggunakan uang, kekuasaan, dan politik populis atau
pencitraan lain.Indonesia sudah memiliki lima mantan presiden
dan tiap presiden menghasilkan perubahannya sendiri-sendiri. Soekarno
membawa perubahan besar bagi bangsa ini. Disusul Soeharto, Habibie, Gus
Dur, dan Megawati.Soekarno barangkali telah dilupakan orang,
tetapi tidak dengan sebutan Proklamator. Soeharto dengan Bapak
Pembangunan dan perbaikan kehidupan sosial ekonomi rakyat. Habibie
dengan teknologinya. Gus Dur dengan pluralisme dan egaliterismenya.
Megawati sebagai peletak dasar demokrasi, ratu demokrasi, karena dari
lima mantan RI-1, ia yang mengakhiri masa jabatan tanpa kekisruhan.
Yang lain, betapapun besar jasanya bagi bangsa dan negara, ada saja
yang membuat mereka lengser secara tidak elegan.Sayang, hingga
presiden keenam (SBY), ada hal buruk yang tampaknya belum berubah,
yaitu perilaku korup para elite negeri ini. Akankah korupsi jadi
warisan abadi? Saatnya SBY menjawab. Slogan yang diusung dalam kampanye
politik, isu ”Bersama Kita Bisa” (2004) dan ”Lanjutkan” (2009),
seharusnya bisa diimplementasikan secara proporsional.Artinya,
apabila pemerintahan SBY berniat memberantas korupsi, seharusnya fiat
justitia pereat mundus—hendaklah hukum ditegakkan—walaupun dunia harus
binasa (Ferdinand I, 1503-1564). Bukan cukup memperkuat hukum (KPK, MK,
Pengadilan Tipikor, KY, hingga Satgas Pemberantasan Mafia), korupsi pun
hilang. Tepatnya, seolah-olah hilang. Realitasnya, hukum dengan segala
perkuatannya di negara yang disebut Indonesia ini hanya mampu membuat
berbagai ketentuan hukum, tetapi tak mampu menegakkan.Quid leges sine moribus
(Roma)—apa artinya hukum jika tak disertai moralitas? Apa artinya hukum
dengan sedemikian banyak perkuatannya jika moral pejabatnya rendah,
berakhlak buruk, dan bermental pencuri, pembohong, dan 
pemalas?KeberanianMeminjam
teori Bill Newman tentang elemen penting kepemimpinan, yang membedakan
seorang pemimpin sejati dengan seorang manajer biasa adalah keberanian (The 10 
Law of Leadership).
Keberanian harus didasarkan pada pandangan yang diyakini benar tanpa
keraguan dan bersedia menerima risiko apa pun. Seorang pemimpin tanpa
keberanian bukan pemimpin sejati. Keberanian dapat timbul dari komitmen
visi dan bersandar penuh pada keyakinan atas kebenaran yang
diperjuangkan.Keberanian muncul dari kepribadian kuat, sementara
keraguan datang dari kepribadian yang goyah. Kalau keberanian lebih
mempertimbangkan aspek kepentingan keselamatan di luar diri
pemimpin—kepentingan rakyat—keraguan lebih mementingkan aspek
keselamatan diri pemimpin itu sendiri.Korelasinya dengan
keberanian memberantas korupsi, SBY yang dipilih lebih dari 60 persen
rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana para pemimpin
yang dulu pernah memimpinnya.Memang, secara alamiah, individu
atau organisasi umumnya akan bersikap konservatif atau tak ingin
berubah ketika sedang berada di posisi puncak dan situasi menyenangkan.
Namun, dalam konteks korupsi yang kian menggurita, tersisa pertanyaan,
apakah SBY hingga 2014 mampu membawa negeri ini betul-betul terbebas
dari korupsi?Pertanyaan lebih substansial: apakah SBY tetap pada
komitmen perubahan? Atau justru ide perubahan yang dicanangkan (2004)
hanya tinggal slogan kampanye karena ketidaksiapan menerima
risiko-risiko perubahan? Terakhir, apakah SBY dapat dipandang sebagai
pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan konsisten dalam pengertian
teguh dengan karakter dirinya, berani mengambil keputusan berisiko,
atau justru menjalankan kepemimpinan populis dengan segala
pencitraannya?Indonesia perlu pemimpin visioner. Pemimpin dengan
impian besar, berani membayar harga, dan efektif, dengan birokrasi yang
lentur. Tidak ada pemimpin tanpa visi dan tidak ada visi tanpa
kesadaran akan perubahan. Perubahan adalah hal tak terelakkan. Sebab,
setiap individu, organisasi, dan bangsa yang tumbuh akan selalu
ditandai oleh perubahan- perubahan signifikan. Di dunia ini telah lahir
beberapa pemimpin negara yang berkarakter dan membawa perubahan bagi
negerinya, berani mengambil keputusan berisiko demi menyejahterakan
rakyatnya. Mereka adalah Presiden Evo Morales (Bolivia), Ahmadinejad
(Iran), dan Hugo Chavez (Venezuela).Indonesia harus bisa lebih
baik. Oleh karena itu, semoga di sisa waktu kepemimpinannya—dengan
jargon reformasi gelombang kedua—SBY bisa memberikan iluminasi
(pencerahan), artinya pencanangan pemberantasan korupsi buka

[ppiindia] UNIFIL probes southern blast amid fresh arms claims

2010-09-06 Thread sunny
http://www.dailystar.com.lb/article.asp?edition_id=1&categ_id=2&article_id=119032#axzz0yluNIMzy


UNIFIL probes southern blast amid fresh arms claims
Israel accuses Hizbullah of placing 15,000 rockets near Blue Line
By Patrick Galey and Agence France Presse (AFP) 
Daily Star staff
Monday, September 06, 2010

 Listen to the Article - Powered by 


BEIRUT: The investigation into the blasts which hit a three-storey building in 
southern Lebanon on Friday continued over the weekend amid Israeli claims that 
Hizbullah had moved a substantial amount of rockets closer to the Blue Line in 
anticipation of fresh hostilities. 


The explosions at a suspected arms depot close to the village of Shehabiyeh are 
being looked at by a team of investigators which includes members of the 
Lebanese Army and the United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). 


Israeli military spokeswoman Lieutenant Colonel Avital Leibovich told the 
Associated Press on Saturday that footage obtained by one of its intelligence 
drones proved the explosions emanated from a residential building used as a 
Hizbullah arms cache. 


She alleged that the Shehabiyeh incident was the third of its kind this year 
and that Hizbullah was actively maintaining several weapons stores close to the 
Blue Line - in contravention of international resolutions. Leibovich claimed 
the party had ammunition silos dotted around 160 southern towns and villages. 


Following the blasts, Israel's Ambassador to Washington, Michael Oren, accused 
Hizbullah of placing 15,000 rockets along the Blue Line, some capable of 
reaching southern Eilat. 


"The Syrian-Iranian backed Hizbullah poses a very serious threat to Israel," 
Oren said. "Hizbullah today now has four times as many rockets as it had during 
the 2006 Lebanon war. These rockets are longer-range. Every city in Israel is 
within range right now, including Eilat." 


Hizbullah has maintained its policy of refusing to comment on the make-up of 
its arsenal, which some Israeli analysts estimate to comprise 40,000 warheads. 
The party released a statement on Friday dismissing the Shehabiyeh incident as 
"a fire." 


Oren accused Hizbullah of actively maintaining its weapons, which if true would 
constitute a violation of UN Security Council Resolution 1701 - drafted to end 
the 2006 July War between Israel and Hizbullah and which stipulates no arms be 
present in south Lebanon outside of state control. 



"In 2006, many of their missiles were basically out in the open, in silos and 
the Israeli air force was able to neutralize a great number of them," the 
ambassador said. 


"Today those same missiles have been placed under hospitals, and homes and 
schools because Hizbullah knows full well if we try to defend ourselves against 
them, we will be branded once again as war criminals," he claimed. 


"We know Hizbullah has in violation of UN resolutions once again penetrated 
southern Lebanon, transformed entire villages into armed camps and put in about 
15,000 rockets along the Israeli border," Oren added. 


Reports from Shehabiyeh suggested that men resembling Hizbullah members had 
blocked initial Army and UNIFIL investigation teams from entering the blast 
site. Individuals with communications equipment were seen confiscating rolls of 
film from journalists and noting reporters' license plates at the scene. 


UNIFIL spokesperson Neeraj Singh said that an investigation into the blasts was 
under way and that members of the probe were given free access to the building 
in question over the weekend. 


"We have our investigations ongoing although we don't have an investigation 
report yet. UNIFIL has been on top of things from the time the incident 
happened," Singh told The Daily Star. 


"The Sector West Commander [Brigadier General Giuseppe Nicola Tota] went to the 
spot and went into the house in which the incident happened. We have had good 
cooperation with the Lebanese Army on this and maintained a substantial 
presence in the area," Singh said. 


"On [Saturday] morning an investigation team visited the spot. It all went 
smoothly and there was no obstruction whatsoever," he added. 


A suspected Hizbullah arms cache exploded last summer close to the village of 
Khirbet Silim. In October 2009, a rocket blew up in a garage at Tayr Felsay. 
Hizbullah denied involvement in both blasts. - With AP, AFP




Read more: 
http://www.dailystar.com.lb/article.asp?edition_id=1&categ_id=2&article_id=119032#ixzz0ylv0NZg6
 
(The Daily Star :: Lebanon News :: http://www.dailystar.com.lb) 





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Malaysia berguru ajar ke Indonesia

2010-09-06 Thread rifky pradana
apa sajakah yang telah dipelajari oleh Malaysiadari Indonesia?...
 
*
 
Dua belas tahun yang lalu, reformasi yang dicetuskan oleh Amien Rais telah 
mencapai hasil yang diharapkannya.
 
Rezim pemerintahan pimpinan Presiden Soeharto, yang kemudian dipersepsikan 
sebagai telah diwariskan selama satu setengah tahun kepada BJ Habibie, telah 
berhasil dilengserkan dan digulingkan oleh gerakan reformasi yang dipimpin oleh 
Amien Rais.
 
 
Dua belas tahun bukanlah waktu yang pendek. 
 
Jika seorang bayi lahir di saat itu, saat Amien Rais mencanangkan gerakan 
reformasinya, maka di hari ini si jabang bayi itu tentunya sudah sekolah, yang 
barangkali saja ia sudah duduk di bangku kelas 1 di sebuah sekolahan SMP 
(Sekolah Menengah Pertama).
 
Bahkan jika ada seorang anak yang waktu itu baru saja lulus dari SD (Sekolah 
Dasar) maka sangat bisa jadi hari ini ia sudah lulus menjadi sarjana dari 
bangku 
kuliahnya di perguruan tinggi.
 
Lalu di hari ini, ia kemungkinan lagi kebingungan dalam upayanya mencari tempat 
untuk bekerja dan mencari nafkah bagi kehidupan dirinya.
 
Dua belas tahun, juga mungkin merupakan kurun waktu yang sudah mencukupi untuk 
seorang meniti kariernya, dari jenjang kepangkatan perwira menengah (pamen) 
dengan jabatan Kapolresta atau Dandim untuk kemudian naik ke kepangkatan 
perwira 
tinggi (pati) dengan jabatan Kapolda atau Pangdam.
 
 
Selanjutnya, setengah dari kurun masa dua belas tahun yang telah berjalan 
hingga 
hari ini, yaitu lebih kurangnya sekitar enam tahun terakhir ini, reformasi itu 
telah berhasil menghasilkan sebuah rezim pemerintahan dibawah kepemimpinan 
Presiden SBY.
 
 
Enam tahun bukanlah waktu yang panjang, walaupun jika saat itu, saat Presiden 
SBY pertama kali dilantik menjadi Presiden di kala itu, ada seorang bayi lahir, 
maka di hari ini si jabang bayi itu sangat bisa jadi sudah mulai memasuki masa 
sekolahnya yang pertama di bangku kelas satu SD (Sekolah Dasar).
 
Enam tahun itu tentunya juga merupakan jangka waktu yang cukup memadai untuk 
seorang lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas) dalam menamatkan kuliahnya di 
perguruan tinggi hingga lulus menjadi sarjana.
 
 
Selama kurun waktu itu pulalah hasil dari reformasi telah dinikmati bersama 
oleh 
seluruh rakyat Indonesia.
 
Tentunya tak semua bisa sepakat dan sepemahaman tentang bagaimana skor dan 
nilai 
dari hasil yang diperoleh dari reformasi itu. 

 
Sama tak mungkin sepakatnya dalam menilai kinerja hasil yang telah dicapai oleh 
Presiden SBY selama enam tahun berkuasa dan memimpin pemerintahan negara.
 
 
Sangat beragam pendapat dan opini dalam memandang kinerja hasilnya itu.
 
Tapi tak kurang pula yang berpendapat bahwa reformasi yang telah berjalan 
selama 
dua belas tahun itu ternyata tak lebih dari hanya sekedar menghasilkan keadaan 
peri kehidupan rakyat yang ‘repot nasi’ saja.
 
Tak lebih tak kurang, hanya menghasilkan rezim pemerintahan dalam bentuk baru 
yang tercitrakan lebih santun namun berhakikat jiwa yang masih sama dalam soal 
budaya penyelengaraan pemerintahan dan politik negara yang masih saja dipenuhi 
dengan warna dan nuansa yang kental berbau KKN (Kolusi Korupsi Nepotisme).
 
Pengelolaan sumber daya alam yang masih tak menjadikan kesejahteraan kehidupan 
rakyatnya sebagai prioritas utama, kebijakan penyediaan sumber energi yang tak 
ramah harga bagi rakyatnya.
 
Goyah dan tak kukuh dalam pergaulan antar bangsa, termasuk juga dalam menjaga 
martabat dan kedaulatan serta harga diri negaranya.
 
 
Disisi lain, dalam kurun waktu yang nyaris bersamaan di salah satu negara jiran 
kita, Malaysia, juga mempunyai ikon model pemerintahan yang mungkin hampir sama.
 
Di belahan sisi negara Indonesiaada Soeharto, maka di negara Malaysiajuga ada 
Mahathir Muhammad yang seringkali dijuluki oleh sebagian kalangan dengan 
sebutan 
‘Little Soekarno’.
 
 
Jika Soeharto dikenal publik sebagai pemimpin yang represif dan terkenal dengan 
nuansa model pembangunan ekonomi yang kental per-kroni-annya, maka Mahathir pun 
dikenalkan dengan persepsi yang nyaris tak beda.
 
Represif dengan aturan keamanan nasionalnya yang ketat dan kaku, juga 
ditengarai 
mengembangkan model pembangunan per-kroni-an.
Bahkan tak hanya itu, Mahthir juga dikenal kental dengan persepsi per-kroni-an 
model Ali-Baba yang memberikan hak istimewa bagi kalangan bumiputera yang etnis 
Melayu.
 
 
Khusus dalam hal ekonomi model Ali Baba ini, ada kalangan yang masih 
mendukungnya dengan alasan bahwa dengan model Ali-Baba maka masih memungkinkan 
ada Ali-nya. Sedangkan jika tidak ada model itu maka yang ada hanyalah si Baba 
semuanya, tanpa ada sisa tempat yang dapat diperuntukan bagi si Ali sedikitpun.
 
Entahlah, apakah argumentasi itu benar faktanya demikian itu, tapi tak ada 
salahnya jika ada yang mau memperbandingkan dalam komposisi dan 
porporsionalitas 
antara si Ali dan si Baba dalam dunia bisnis di negara Malaysiadan di negara 
Indonesiapada saat ini.
 
 
Terlepas dari soal Ali-Baba itu, pendek kata, nyaris sama antara gayanya 
Mahthir 
den

[ppiindia] Pengadilan Jadi Bungker Koruptor

2010-09-06 Thread sunny
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/07/167166/70/13/Pengadilan-Jadi-Bungker-Koruptor-

Pengadilan Jadi Bungker Koruptor 


Selasa, 07 September 2010 00:00 WIB   
MASIH terlalu banyak tempat nyaman bagi koruptor untuk bersembunyi di negeri 
ini. Niat memerangi para penjarah uang negara belum menjadi gerakan bersama, 
baru sebatas retorika elite negara. 

Pemberantasan korupsi yang menjadi agenda utama reformasi ternyata hanya 
berkobar singkat. Tidak banyak elemen bangsa ini memegang komitmen bertempur 
melawan korupsi. 

Pengadilan yang semestinya menjadi cemeti terakhir mencambuk koruptor telah 
berubah menjadi lembaga pengampun. Coba simak kajian Indonesia Corruption Watch 
(ICW). Temuan ICW membuat kita tercengang. Tercengang karena pengadilan umum, 
mulai pengadilan negeri, pengadilan tinggi, hingga Mahkamah Agung, lebih sering 
membebaskan koruptor daripada menghukum mereka. 

Selama semester pertama 2010, pengadilan umum membebaskan 54,82% terdakwa kasus 
korupsi. Tidak hanya itu. Pengadilan umum juga menjatuhkan vonis rendah 
terhadap koruptor. Terdakwa yang dihukum 1-2 tahun penjara sebanyak 22,89% dan 
divonis 2-5 tahun sebanyak 18,07%. 

Hal itu berbeda dengan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak membebaskan satu pun dari 17 kasus yang 
ditangani. 

Kita sungguh prihatin karena tren membebaskan terdakwa korupsi di pengadilan 
umum meningkat dari tahun ke tahun. Jika pada 2005 pengadilan umum hanya 
membebaskan 54 terdakwa dari 243 kasus atau 22,22%, pada 2006 yang dibebaskan 
116 terdakwa dari 361 kasus alias 31,4%. Angka itu melonjak pada 2007 yang 
mencapai 56,84%, 2008 mencapai 62,38%, dan 2009 sebanyak 59,2% terdakwa kasus 
korupsi dibebaskan pengadilan umum. 

Fenomena membebaskan kasus korupsi di pengadilan umum tentu saja menimbulkan 
pertanyaan. Apakah pembuktiannya lemah? Ataukah ada mafia hukum yang bergerilya 
di ruang sidang? Atau karena komitmen dan sensitivitas di kalangan hakim yang 
rendah? 

Bila komitmen penegak hukum dalam pemberantasan korupsi mulai surut, negeri ini 
bakal kembali bertaburan dengan bintang-bintang koruptor. Korupsi akan merasuki 
berbagai elite negara dan rakyat semakin sengsara. 

Semenjak era reformasi hampir semua pejabat publik memerlukan keputusan politik 
DPR. Bersamaan dengan itu, korupsi juga seperti air bah menggenangi parlemen. 
Sebagai contoh untuk menduduki Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, sebanyak 
Rp24 miliar duit haram mengalir ke DPR. Akibatnya 26 anggota dewan periode 
1999-2004 menjadi tersangka. 

Tidak hanya itu. Politik uang juga kini menjadi unggulan dalam pemilihan kepala 
daerah. Siapa menginvestasi lebih besar berpeluang besar pula menempati jabatan 
itu. 

Setelah menjabat, dia menggerogoti uang daerah untuk mengembalikan modal. Kini 
puluhan kepala daerah sudah dibui dan sejumlah lainnya sedang menunggu giliran 
di ruang sidang. 

Jika pengadilan menjadi sandaran empuk dan bungker para koruptor, bangsa ini 
kembali ke titik nol. Tekad Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin langsung 
pemberantasan korupsi seperti berteriak di padang gurun. Lenyap tanpa 
meninggalkan sedikit pun bekas. 





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pemerintah Impor 400 Ribu Ton Gula

2010-09-06 Thread sunny
Refleksi : Apakah tidak bisa diproduksi sendiri untuk mencukupi konsumsi dalam 
negeri ataukah karena dibuat sedemikian rupa agar selalu impor demi perusahaan 
milik pribadi penguasa membutukan bisnis demi labanya?

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/09/167146/4/2/Pemerintah-Impor-400-Ribu-Ton-Gula-


Pemerintah Impor 400 Ribu Ton Gula 
Senin, 06 September 2010 23:10 WIB  
Penulis : Bunga Pertiwi


JAKARTA--MI: Menteri Pertanian Suswono memastikan akan mengimpor gula kristal 
putih (GKP) sebanyak 400 ribu ton. â?oYang jelas sudah dihitung setelah ada 
taksasi yang baru. Kami akan mengimpor paling tidak sekitar 400 ribu ton 
gula,� ujarnya di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (6/9). 

Ia menuturkan, jumlah gula impor tersebut telah disepakati pemerintah. Namun, 
dia belum bisa memastikan apakah izin impor sudah keluar dari instansi terkait 
yang mengeluarkan yakni Kementerian Perdagangan (Kemendag). "Belum tahu apa 
izin impor sudah dikeluarkan Kemendag atau belum." 

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan berencana akan mengeluarkan izin impor gula 
kristal putih pada pekan ini atau sebelum Lebaran. 

Semenara itu, beberapa waktu lalu, pengamat pergulaan dan mantan Dewan 
Komisaris PT PN IV Sri Sulastri mengatakan pada tahun 1930-an Indonesia 
merupakan negara pengekspor gula terbesar setelah Kuba. "Sekaranga kita negara 
pengimpor terbesar setelah Rusia," kata dia kepada Media Indonesia. 

Menurutnya, saat ini Indonesia mengimpor gula lantaran kadar rendemen yang 
menurun. Namun, bukan hanya GKP yang paling besar diimpor tapi gula rafinasi. 

"Kadar rendemen gula rafinasi itu kan harusnya 7%. Tapi gula rafinasi kita 
hanya 6% jadi tidak manis. Untuk industri, gula rafinasi dibebaskan impor. 
Perusahaan-perusahaan makanan dan minuman asing yang punya pabrik di Indonesia 
pasti menggunakan gula impor karena gula kita kurang manis," tandasnya. (*/OL-8




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Miss Isa Blyth,106, is oldest virgin

2010-09-06 Thread sunny
http://www.dailychilli.com/news/6124-miss-isa-blyth-106-is-oldest-virgin-

  
Miss Isa Blyth,106, is oldest virgin 

A 106-year-old woman in Britain is not only a virgin, she has never ever been 
kissed.

Isa Blyth, who turned 106 Saturday, puts her longevity to being a virgin, The 
Sun reported.

 
Isa Blyth puts her longevity to being a virgin
She is of the opinion that being single has made her stay strong.

"I'm not sure if anyone ever tried it on - but they never got anywhere! She 
says she never felt the need for romance and never had time for a man.

"She did like the odd sherry though," her niece Sheena Campbell was quoted as 
saying.

Blyth was born in 1904.

She used to attend flower club and church, sang in the choir, and played golf 
or gardening. 

She always stayed in Edinburgh and worked for 35 years as a private secretary 
to a whisky producer.

Sheena said: "She was wrapped up in her church and she loved her choir and 
flower club.

"And she had a high-powered job, which meant she was always busy.

"I think she was also a bit of a maiden lady as she was the first-born and 
acted as a head with her six brothers and sisters.

"She never had time to be sad. She's an amazing character. You wouldn't believe 
she was 106." 
Source: IANS

Published Sept 5 2010






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Susilo mahu rundingan berjaya

2010-09-06 Thread sunny
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010&dt=0907&pub=Utusan_Malaysia&sec=Luar_Negara&pg=lu_01.htm


Susilo mahu rundingan berjaya

 
  Anifah Aman (kanan) mewakili kerajaan Malaysia dan Menteri Luar Indonesia 
Dr. Marty Natalegawa (kiri) ketika Mesyuarat Jawatankuasa Bersama (JCM) di Kota 
Kinabalu semalam. - UTUSAN/Ghazali Basri 

--
 


JAKARTA 6 Sept. - Kesepakatan hasil rundingan yang dicapai antara Malaysia 
dengan Indonesia yang berlangsung di Kota Kinabalu hari ini diharap mampu 
menangani sebarang isu berkaitan dengan sempadan maritim kedua-dua negara di 
masa depan. 

Perkara ini dinyatakan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono melalui 
pegawai Pejabat Sementara Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, 
Teuku Faizasyah. 

Dalam pertemuan itu, Malaysia dan Indonesia diwakili oleh Menteri Luar 
masing-masing, Datuk Seri Anifah Aman dan Dr. Marty Natalegawa bagi 
membincangkan mengenai isu persempadanan yang menjadi pertikaian sejak sekian 
lama.

"Diharapkan rundingan itu mampu untuk mencapai kesepakatan pada masa hadapan 
dan mempercepatkan penyelesaian berhubung isu persempadanan maritim antara 
kedua-dua negara," kata Teuku yang juga jurucakap bagi Kementerian Luar 
Indonesia.

Ketika ditanya apakah ada sebarang perkara yang diminta oleh Susilo kepada 
Marty dalam rundingan itu, Teuku berkata tiada sebarang arahan dikeluarkan 
memandangkan ia dilaksanakan mengikut prosedur. 

Katanya, Susilo akan memantau setiap hasil keputusan yang dicapai melalui 
kesepakatan rundingan persempadanan dengan pihak Malaysia.

Isu mengenai persempadanan maritim kedua-dua negara kembali hangat diperkatakan 
setelah berlakunya insiden penangkapan tiga pegawai Kementerian Kelautan dan 
Perikanan oleh polis Malaysia.

Ia mencetuskan protes segelintir rakyat Indonesia yang bertindak melempar najis 
ke arah Kedutaan Besar Malaysia.

Jelas Teuku, Susilo berpendapat, penyelesaian segera isu itu merupakan langkah 
efektif memulihkan kembali hubungan yang terjalin sejak sekian lama.

Bagaimanapun, timbul pertikaian mengenai ucapan Susilo yang menyatakan perlunya 
bersopan-santun dalam menyelesaikan konflik itu.

Pemerhati Hubungan Antarabangsa Universiti Indonesia, Hikmahanto Juwana, 
kesopanan adalah perkara wajib dalam sesuatu hubungan antarabangsa namun itu 
tidak bermakna Indonesia tidak boleh bersikap tegas. 

Hikmahanto mengambil Presiden Amerika Syarikat, Barack Obama sebagai contoh 
kerana mampu memerintahkan angkatan tentera ke negara-negara berkonflik tetapi 
pada masa sama meletakkan diri sebagai seorang yang cintakan kedamaian. - AGENSI






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fayyad: 100s of Hamas members arrested after attacks

2010-09-06 Thread sunny
http://www.jpost.com/Israel/Article.aspx?id=187288

Fayyad: 100s of Hamas members arrested after attacks 
By JPOST.COM STAFF  
09/06/2010 18:05 


PA prime minister says decision to carry out attacks was politically motivated; 
big chance of talks between Netanyhau and Abbas failing. 
  
Palestinian Authority Prime Minister Salam Fayyad on Monday said that his 
forces arrested hundreds of Hamas members since the fatal terrorist attack last 
week that left four Israeli citizens dead, Army Radio reported.

"The decision to carry out the attack was politically motivated and intended to 
embarrass the Palestinian Authority," Fayyad told Palestinian journalists.


Fayyad added that the chance of failure in peace talks between Netanyahu and 
Abbas is much greater than the chance of them succeeding.

Meanwhile the IDF announced that it has increased its forces in the West Bank 
amid assessments that Hamas will continue to trying to perpetrate terror 
attacks as Israeli-Palestinian peace talks continue.

Two battalions were transferred to the West Bank last week and were deployed 
along the roads to man checkpoints and patrol highways in an effort to prevent 
additional shooting attacks.

Yaakov Katz contributed to this report.

RELATED:
IDF beefs up West Bank forces to counter terror attacks
Hamas to launch 'more effective attacks' on Israel









[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] The purpose behind sectarian violence

2010-09-06 Thread sunny
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2010\09\06\story_6-9-2010_pg3_2

Monday, September 06, 2010

COMMENT: The purpose behind sectarian violence -Dr Syed Mansoor Hussain



 In many parts of Pakistan, the Taliban religious philosophy has sympathisers 
and supporters among the general public, politicians, bureaucracy at all 
levels, police forces and of course among the local religious establishments 
and mosques. As such the religious terrorists do not work in a vacuum but have 
local help and protection

Sectarian violence is as old as organised religion. However, sectarianism 
becomes a large scale problem only when it is taken over by a political group 
to obtain political advantage. There is no point in rehashing the long and 
violent history of all great religions. But it is time to step back and see 
what the recent flurry of sectarian violence in Pakistan is all about.

Most objective assessments of the modern history of the Muslims will probably 
point to the Khomeini revolution in Iran and its backlash among the hereditary 
Kingdoms and Sheikhdoms of the Arabian Peninsula as the point in time when 
sectarianism in Islam became politicised most recently.

The Iran-Iraq war of the 80s was the first Sunni salvo against Shia revivalism. 
It of course ended in a stalemate. The Arabian hereditary monarchies have never 
taken on the Shia theocracy of Iran directly but both sides have used proxies 
against each other. In such matters the proxies have a bad habit of wanting to 
run free.

The Taliban, an extremist Sunni proxy in Afghanistan caught the independence 
bug also and gave protection to Osama and his al Qaeda. For this they suffered 
a fate similar to that of Saddam Hussein after his invasion of Kuwait. The 
Taliban in Afghanistan were removed from power after 9/11 but they were not 
destroyed completely. The Pakistani establishment protected the core leadership 
of the Taliban for its own 'security' purposes. The Sunni extremists protected 
them for religious reasons and today we are seeing a Taliban resurgence.

The Taliban might now be an indigenous Afghan resistance movement, but then who 
funds them, trains them and supports them? The answer as Alfred Hitchcock said, 
I leave to your vivid imagination! And that brings me to the rather interesting 
question: who are the Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) and are they related to 
the Taliban that are fighting US occupation in Afghanistan?

Most Pakistani and international analysts it would seem suggest that the TTP is 
a conglomerate of many disparate extremist groups and are supportive but not 
necessarily a part of the Taliban fighting in Afghanistan. My purpose is not to 
try and figure out all the connections but rather to think about the increasing 
sectarian violence in Pakistan, which is often blamed on the TTP and what 
purpose might be behind it.

If we just look at the three major sectarian attacks in Lahore over the last 
few months, the targets were three different groups. First were the Ahmediyya 
community, and then came the attack on the shrine of Data Ali Hajvery and 
finally the most recent attack on the Shia community last week. Clearly it 
would then seem that the purpose is not to terrorise just one group but rather 
many different groups that are opposed by the Sunni extremists.

If these were just random efforts to terrorise different religious entities 
then that would be just that, but it is hard to accept that somebody would go 
through all this trouble just for that reason. Whatever one might have to say 
about the perpetrators of these atrocities, I do not think that they are 
'stupid' and would waste all this firepower without a discrete and well thought 
out political motive.

Before I follow up on this train of thought any further, I think it is 
important to accept one basic reality. In many parts of Pakistan, the Taliban 
religious philosophy has sympathisers and supporters among the general public, 
politicians, bureaucracy at all levels, police forces and of course among the 
local religious establishments and mosques. As such the religious terrorists do 
not work in a vacuum but have local help and protection even in a city like 
Lahore.

That said, what exactly do the terrorists wish to accomplish? First to what 
they cannot accomplish under any conceivable circumstances and that is to 
'exterminate' or 'banish' the Shia and the Hanafi-Barelvi Sunnis from Pakistan. 
That cannot happen for one simple reason: these two together form a majority of 
the population of this country.

The second thing is that they cannot take the country over and bring about a 
Taliban-style government in all of Pakistan. First, the Pakistan Army will not 
let it happen and the Taliban just do not have the firepower to overwhelm the 
army. And second, those that oppose Taliban-style Islam are in an overwhelming 
majority in the country. This majority also includes many of the devout Muslims 
who do not follow the Shia or the 

[ppiindia] Unlike in Africa, Indonesia's Bandits Come With a Smile

2010-09-06 Thread sunny


 
 
http://www.thejakartaglobe.com/opinion/unlike-in-africa-indonesias-bandits-come-with-a-smile/394920


Unlike in Africa, Indonesia's Bandits Come With a Smile
Wijayanto | September 06, 2010



If someone were to ask me to recommend two books for weekend reading, I would 
recommend "False Economy" by Alan Beattie and "Bad Samaritans" by Ha-Joon 
Chang. Both are well written and discuss complex economic issues in a simple 
way. What's more interesting, both have a chapter on corruption in Indonesia. 

In his book, Beattie compares prosperous but corrupt Indonesia and clean but 
poor Tanzania, while Chang explains why corrupt Indonesia is much more 
prosperous than corrupt Zaire, despite the fact that Zaire was much wealthier 
in the 1970s. 

According to the authors, even though corruption is prevalent in Indonesia, 
most of the dirty money stays in the country to keep the economy rolling. 

The corrupt invest the money in various businesses, buying houses, cars and 
enjoying extravagant lifestyles. Interestingly, many of them also donate money 
to the poor or various social organizations, and build campuses or schools. 

By contrast, Zaire's corrupt keep their money in Swiss banks, draining the 
country at a time of great need for capital, turning the economy into total 
disarray. 

Why do corrupt Indonesian officials and businesspeople keep their money in the 
country while those in Zaire deposit the money abroad? 

Mancur Olson's "Tyranny, Anarchy and Democracy" helps us understand this 
phenomenon. According to Olson, two type of "bandits" exist: the roving bandit 
and the stationary bandit. 

Each behaves differently in the ways they commit crime and in how they spend 
the wealth they gain. 

The first type is made up of those who have short-term interest and act like 
ordinary criminals. Just like in cowboy movies, bandits like this come in 
groups. 

They attack small towns, rob banks and hotels, destroy buildings and then 
leave. These bandits have no interest in staying and move from one town to 
another. 

Stationary bandits have a different strategy. They come to a town, live there 
and become part of society. Using their intellect and charm they try to win 
over the hearts of the people. 

Their main goal is to enter the highest levels of society. In many cases, they 
prefer to become kingmakers and install their puppets in various public 
positions. 

Often, they themselves become the king and control the town administration. 

Once in control, the bandits transform the system so they can enrich 
themselves. By changing the rules of the game they ensure they are protected by 
the law. 

If they do break the law, their influence means they always win the legal 
battle. 

Stationary bandits control government budgets, dominate access to natural 
resources and run various businesses. A more prosperous society means a larger 
market and a higher profit. 

It also means more tax revenue for the government and a larger government 
budget which they can then usurp. 

It is in their interest to develop the town. They don't destroy the physical 
form, but the institutions, the law, the political system and the fabric of 
society. 

The roving bandit is the perfect description of many corrupt governments in 
Africa, including Zaire. In contrast, Indonesia is the perfect example of the 
stationary bandit phenomenon. 

Stationary bandits are much tougher to fight than roving bandits, since they 
will create a system to camouflage their actions and protect themselves 
legally. 

Stationary bandits can be very elegant people. 

However, despite their appearances, they destroy the environment, disregard 
financial and capital market regulations, force people to resign from 
government, help smuggle oil to neighboring countries, evade tax on a grand 
scale, buy political support and control the media to mislead the public. 

The existence of stationary bandits has made our collective dream to turn 
Indonesia into a clean country a distant reality. The fight against corruption 
started only a few years after Indonesian independence in 1945. 

In fact, Indonesia was one of the first countries in Asia to have an 
anticorruption law. 

However, the existence of stationary bandits has weakened the anticorruption 
effort and diverted it from its original goal. 

In 2004, President Susilo Bambang Yudhoyono stated: "I myself will lead the war 
against corruption." 

Interestingly, this statement is similar to President Suharto's remark on 
Independence Day in 1971, when he said: "There is no hesitancy that I myself 
will lead the war against corruption." 

But let's hope that the end of the story will not be the same. SBY still has 
four years to prove that he is different from his predecessor and to leave a 
legacy as a leader who freed his people from the trap of corruption. 

A journey to the moon begins with a single step. The first step for SBY is to 
clean his inner circle of stationary bandits. 
  

[ppiindia] Corruption sentence cut reflects failed government

2010-09-06 Thread sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2010/09/03/corruption-sentence-cut-reflects-failed-government.html

Corruption sentence cut reflects failed government
Donny Syofyan, Padang | Fri, 09/03/2010 9:46 AM | Opinion 



The President's remission and pardon to some corruption convicts have been 
really shocking. 

Independence Day celebration, which is supposed to be a victorious public day, 
has turned into a public condolence day, with Aulia Pohan and several people 
convicted of graft leaving houses of detention.

The government's move increases people's suspicion over the government's 
commitment to combat corruption. Aulia Pohan, a former deputy governor of Bank 
Indonesia and an in-law of President Susilo Bambang Yudhoyono, was 
conditionally released from detention serving less than two years of his 
three-year prison term.

This is not to mention sentence reductions granted to Artalyta Suryani, once 
notoriously caught in a luxurious cell, or the pardon granted to Syaukani Hasan 
Rais, former regent of Kutai Kartanegara, East Kalimantan, who was suspended 
from his post over four cases involving Rp 93.2 billion (US$10.1 million).

Public outrage over the sentence reductions given to those corrupt officials 
indicates a failed government to battle corruption, which is the country's 
number one enemy. There are some notes on this.

First, the government is certainly suffering from a "priority syndrome" to 
fight against corruption. A 2006 government regulation, on which the government 
based the president's remission and pardon, runs against the spirit of 
corruption eradication. 

Bribery is a corrupt practice, which has been declared as an extraordinary 
crime, and therefore lead to the establishment of a superbody institution such 
as the Corruption Eradication Commission (KPK) through Law No. 30/2002. The law 
authorizes the KPK to tap the phone lines of suspected corrupt officials and 
submit the phone data records as evidence tools.

Inappropriately, the government seems to have no clear sense of direction and 
priority when it comes to eradicating corruption, failing to show zero 
tolerance for corrupt officials.

The government's poor priority is getting worse as it applies or focuses on 
convicts' perspectives rather than people's interest. The humanitarian ground 
to release 

Syaukani, for instance, is not on par with the people's sense of justice. The 
government has a total blackout for poor people's pain, forgetting how black 
and evil the convicts' heart and soul must be to steal even from the poor.

Second, the government is suffering from its worst crisis of confidence to 
combat corruption. The government becomes frustrated with endless bribery cases 
in this country, not simply due to soaring cases day by day, but also because 
the increasing law enforcement officials involved, such as police generals. 
Such complexity prevents the government from holding serious and intense 
coordination involving both regular law enforcement agencies, such as police 
and ad-hoc law enforcement agencies, such as the KPK and the Judicial Mafia 
Taskforce.

That accounts for the government's politically motivated move, which is 
basically a setback in fighting corruption. The move probably aims to either 
gather support from local elites, who are mainly prominent figures at the local 
level, as Transparency International Indonesia's Teten Masduki said, or to show 
that the government prefers compromise to determination in dealing with 
corruption eradication.

To the worst degree, the corruption sentence reduction constitutes a 
government's project or breakthrough, especially the justice and human rights 
minister, prior to Cabinet reshuffles in times to come to win President 
Yudhoyono's heart.

 Despite the breakthrough being deemed as against the mainstream, using Hebert 
Adam's maxim, such a move is quite catchy to manipulate truth in line with the 
ruling government's interest. 

The government's crisis of confidence, inspired by the maxim, will only be 
overcome by exposing unpopular and brainwashing breakthroughs.

 Third, the government is attempting to de-energize the KPK. For a couple of 
years, the KPK has appeared on stage to handle seemingly untouchable corruption 
cases in this country. The public lend high credence to the institution owing 
to the fact that during its existence the corruption eradication index shows a 
decreasing rate. 

There has been systematic ways of criminalizing the most-trusted law 
enforcement at the moment. In the previous months, President Yudhoyono demurred 
at interfering in the bribery accusations leveled against the KPK deputies 
Bibit Samad Rianto and Chandra M. Hamzah. But now the scenario is getting 
tough, the President and Justice and Human Rights Ministry block the KPK from 
moving any longer to tackle and arrest more corrupt officials by granting more 
and more pardons, remissions, and conditional freedom to multiple corrupt 
officials in the prison.

[ppiindia] Lailatul Qadar

2010-09-06 Thread setiawan wahyu
Assalamualaikum wr  wb.

Allah berfirman:
[1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. [2] 
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik 
dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat 
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) 
kesejahteraan sampai terbit fajar. [QS Al Qadar: 1 - 5]
 
Rasulullah bersabda: 
 
malam lailatul qadar adalah di tanggal ganjil di ahir hari ke sepuluh di bulan 
Ramdahan (21, 23, 25, 27 dan 29).
 
Ditangan Imam Ghazali, bisa menjadi seperti dibawah (lebih pasti)
 
JIKA AWAL RAMADHAN (1 RAMADHAN) JATUH PADA HARI  :    
[1] Ahad atau Rabu - Malam Lailatul Qadar dijangka akan berlaku pada malam 
ke-29 
Ramadhan;
[2] Isnin - Malam Lailatul Qadar dijangka akan berlaku pada malam ke-21 
Ramadhan;
[3] Selasa atau Jumaat - Malam Lailatul Qadar dijangka akan berlaku pada malam 
ke-27 Ramadhan;
[4] Khamis - Malam Lailatul Qadar dijangka akan berlaku pada malam ke-25 
Ramadhan;
[5] Sabtu - Malam Lailatul Qadar dijangka akan berlaku pada malam ke-23 
Ramadhan.
 
Ditangan mujtahid yang lain, bisa menjadi lain lagi (tak AQ cantumkan terlalu 
rame).
 
Rasulullah mengatakan bahwa tanda malam Lailtaul qadar tiba adalah sbb:
(salah dua hadits saja):
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang 
artinya,”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, 
seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) 

Dari Ubay radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa 
sallam bersabda (yang artinya), “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari 
terbit 
tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim 762).
 
Masih banyak hadits yang senada, tapi tak perlu disampaikan disini,
 
Ditangan para mujtahid, tanda lailatur qadar, yang konon juga dikumpul dari 
hadits (berbagai level/derajat baik haditsnya disertakan atau tidak), yang 
pernah AQ baca bisa seperti dibawah:
-Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak 
pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna 
merah” 

- Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
- Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar 
bak nampan” 

- Terkadang terbawa dalam mimpi
- Bulan nampak separuh bulatan
- Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, 
tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan 
bintang (lemparan meteor bagi setan)
- Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, 
ketenangan 
hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam 
lainnya.
 
Bahkan ada yang menulis juga:
 
- Ada yang berkata, orang yang menemui malam Lailatulqadar ia melihat nur yang 
terang benderang di segenap tempat hingga di segala tempat yang gelap gelita.
- Ada pula yang berkata, orang mendengar ucapan salam dan kata-kata yang lain 
dari Malaikat. 

- Ada juga yang berkata, orang melihat segala benda termasuk pohon-pohon kayu 
rebah sujud.
- Ada pula yang berkata,  doa permohonannya langsung makbul.
- Ada yang berkata: Udara dan suasana pagi yang tenang
 
Tentu kalo disusun terus, bisa jadi ribuan tanda-tandanya, mulai yang luar 
biasa, misal bulan nampak setengah, padahal semua tahu diahir bulan Ramadhan 
(tanggal 29) nggak akan ada bulan, ada juga yang bilang pohon rebah seperti 
sedang bersujud, dan sampai tanda-tanda yang personal yaitu dibawa mimpi. 

 
Tapi, sampai saat ini AQ belum menjumpai hadits ataupun mujtahid yang memberi 
tanda-tanda alam yang biasa ada atau hanya ada dikutub yang selalu gelap terus 
atau terang terus menerus.
 
Tapi, AQ sendiri meyakini malam kemuliaan itu ada karena Allah sendiri yang 
berfirman:
[1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. [2] 
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik 
dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat 
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) 
kesejahteraan sampai terbit fajar. [QS Al Qadar: 1 - 5]

Allah tidak mengatakan, kapan, dimana, hari apa atau hari keberapa, juga Allah 
tak memberi tahu tanda-tandanya, atau bagaimana rewardnya apakah jadi 700 x 
1000 
dst dari peristiwa lailatul qadar itu.
 
Faktanya:
Al Qur’an diturunkan hampir selama 22 tahun, di waktu siang, subuh, malam, 
waktu 
Rasulullah sedang menyendiri di gua, sedang berkendaran, sedang berperang, 
sedang sedih, sedang gembira bahkan melalui mimpi beliau. 

 
Yang jelas Allah mengatakan “Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”.
 
Jadi 
 
Tidak akan adakah malam lailatur qadar di kutub, ketika disana terang menderang 
selama enam bulan ? yang disebabkan karena Rasulullah tak mengatakan sedikitpun 
tanda-tanda Lailatul Qadar bisa terjadi diwaktu terang menderan

[ppiindia] Bahrain reasserts state control over mosques

2010-09-06 Thread sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=OTgyMzc4MzI0

Bahrain reasserts state control over mosques


Published Date: September 07, 2010 

MANAMA: Bahrain has decided to reassert state control over the kingdom's 
mosques after charging Shiite opposition activists with plotting to overthrow 
the Sunni government, official media reported yesterday. "Regaining control of 
the pulpits so they are not hostage to incompetent politicians or clerics who 
have lost their way... is the starting point for developing a sound religious 
orientation," Crown Prince Salman said in comments carried by the official BNA 
news agency.

Prime Minister Sheikh Khalifa Bin Salman Al-Khalifa said the government would 
ensure that places of worship are run by those who promote "the values of 
tolerance and moderation," BNA said. The two officials' comments came in 
messages addressed to King Hamad on Sunday, a day after prosecutors pressed 
terrorism charges against the Shiite activists, raising tension in the run-up 
to an October 23 general election.

According to a charge sheet released on Saturday, the 23 activists - 10 of them 
prominent opposition figures-stand accused of "undermining national security." 
Two of them, who live in London, are being tried in absentia. Most of the 
suspects are members of Haq-the Movement of Liberties and Democracy-a Shiite 
group which rejected as inadequate reforms intended to put an end to Shiite-led 
unrest that rocked the 35-Island archipelago through the 1990s. Those reforms, 
enshrined in a 2002 charter, converted the emirate into a constitutional 
monarchy but Haq boycotted parliamentary elections in 2006 and intends to do 
the same next month.

The arrests have raised tensions between the government and the mainstream 
Shiite opposition which took part in the 2006 election, winning 17 of the 40 
seats in parliament. Sheikh Ali Salman, leader of the Islamic National Accord 
Association, warned last month that they would "lead to more protests." He 
mocked the authorities' accusations against those arrested saying they could 
not have all belonged to a single secret organization as they had different 
opinions. - AFP 





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] UAE banks stop transfers to Iran

2010-09-06 Thread sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=ODU5MDQzNTM2

UAE banks stop transfers to Iran
Published Date: September 06, 2010 

DUBAI: Most banks in the United Arab Emirates, an important trading partner for 
Iran, have stopped money transfers there after the latest round of sanctions on 
the Islamic republic, bankers said yesterday. A Dubai-based Iranian businessman 
said that the latest sanctions have halved trade with Dubai, an important 
re-export centre for Iranian goods. "We stopped transfers to Iran in all 
currencies in July," an executive from an international bank, who spoke on 
condition of anonymity said.

The UN Security Council imposed a fourth round of sanctions on June 9 over 
Iran's controversial program of uranium enrichment, which many Western states 
believe may be a covert bid to make a nuclear bomb, a charge Tehran denies. The 
United States and European Union have since unilaterally imposed even tougher 
punitive measures, which contain provisions to penalize Tehran's trading 
partners.

A banker with an Emirati bank said that transfers to Iran in dollars and euros 
are now forbidden, and have become "very difficult, if not impossible, in 
dirhams," the UAE's currency. "Transactions by Iranian clients are closely 
monitored," the banker said, adding that certain activities by Iranian clients, 
such as transfers to Asia to purchase goods, are sometimes blocked. "We used to 
deal with some banks in Tehran, but now it is almost impossible," the banker 
said.

Bank accounts of some Iranian clients have been closed recently, he added. "The 
volume of trade between Dubai and Iran has been reduced by 50 percent compared 
to before the latest round of sanctions, mainly due to bank restrictions," said 
Morteza Masoumzadeh, vice president of the Iranian Business Council in Dubai.

There are more restrictions, and things are getting more complicated" because 
of the latest sanctions, he said. For example, businessmen can no longer "open 
a letter of credit to overseas suppliers if the port of discharge is an Iranian 
port," he said. UAE officials said last month that the country was implementing 
sanctions against Iran. It reportedly began taking steps to implement the 
latest UN sanctions against the Islamic republic in June.

The UAE central bank ordered the freezing of 41 bank accounts because of the 
sanctions on Iran, according to the Emirates Business 24/7 website. Dubai, the 
UAE's business and aviation transport hub, has also closed down the offices of 
40 firms suspected of breaching the sanctions, the Gulf News daily reported. 
Iran is a significant UAE trading partner, with trade volume between it and 
Dubai alone estimated at about 10 billion dollars (7.7 billion euros) a year, 
mostly imports to the emirate. There are about 400,000 Iranians living in the 
UAE. - AFP 





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] **CERITA MENARIK SETIAP HARI**

2010-09-06 Thread Zahid Abdullah
   Ada satu cerita menarik untuk anda baca setiap hari di dalam email  anda.

Cerita ini pastinya akan memberi anda keceriaan  sepanjang hari.
   
Bacalah cerita ini dari mula hingga akhir  dengan penuh minat dan tekun.
   
Pastinya akan memberikan  anda kepuasan dalam kehidupan anda.

Yang pasti ianya  diberikan secara PERCUMA.
   
Ok lah,selamat membaca.
  
 Dapatkan ceritanya DI SINI



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Gus Dur: Cinta Konseptual dan Cinta Kongkret

2010-09-06 Thread Ananto
Cinta Konseptual dan Cinta Kongkret

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid


Minggu lalu, kembali penulis memutar compact disc (CD) di mobilnya dan
mendengarkan lagu-lagu hard rock yang diciptakan Dhani Dewa. Penulis memutar
lagu-lagu tersebut untuk mencari tahu apa sebabnya pihak-pihak 'Islam garis
keras' marah kepadanya dan berniat menyeretnya ke pengadilan? atau minimal
untuk 'menakuti' anak-anak muda yang hendak membeli kaset atau CD tersebut.
Sampai-sampai terpaksa penulis membelanya, demi mempertahankan terhadap
kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Dasar dengan adanya tindak kekerasan
terhadap grup band ini. Karena alasan yang digunakan, sama sekali tidak
masuk akal manusia yang berpikir sehat.



Menentang sesuatu secara terbuka dan terang-terangan, tanpa kejelasan
sebab-sebabnya adalah perbuatan gila yang tidak akan dilakukan penulis.
Karena itulah penulis mendengarkan CD di atas.



Ternyata Dewa Band hanya bernyanyi biasa-biasa saja. Penulis lebih kagum
pada permainan musik dan olah instrument yang dibawakan mereka, daripada
oleh lirik-lirik berbagai nyanyian yang dipersembahkan oleh band musik
tersebut. Karena lagu-lagu tersebut memang produk musik dan bukanya produk
sastra, maka hal itu sebenarnya adalah wajar-wajar saja. Bukankah lagu Natal
yang dibawakan mendiang Jim Reeves laku dipasaran lebih dari lima puluh juta
copy kaset, sebenarnya kuat dalam permainan musik dan bukannya dalam
kata-kata? Karya Dhani Dewa dan kawan-kawannya inipun seperti itu juga,
sehingga kita tidak 'terkecoh' hanya oleh liriknya yang digelar. Padahal
apresiasi yang kuat juga harus diberkan atas musiknya secara keseluruhan dan
tidak melulu karena liriknya. Namun, bagaimanapun juga telisik atas
lirik-liriknya harus dilakukan, jika kita ingin tahu sebab sebenarnya dari
'serangan' terhadap lagu-lagu ciptaan mereka itu. Itulah kira-kira sikap
yang sehat dan tidak berpihak, yang seharusnya diambil dalam kasus ini.



Ketika penulis kembali mendengarkan dengan teliti, barulah diketahui apa
sebab Front Pembela Islam menjadi marah terhadap Dhani Dewa. Yaitu karena
dalam lirik-liriknya, Dhani Dewa menunjuk kepada cinta yang kongkret kepada
Tuhan, bukannya sekedar cinta konseptual yang sering dibawakan orang dalam
lagu-lagu atau ceramah-ceramah mereka. Cinta konseptual yang dimaksudkan
adalah cinta kepada Tuhannya orang Islam, yang dikenal dengan nama Allah
SWT. Dalam pandangan ini Tuhan dianggap sebagai milik golongan mereka dan
harus diperlakukan sebagai 'tokoh golongan' mereka, bukannya 'tokoh' yang
secara umum dikenal oleh berbagai pihak sebagai Tuhan.



Bagi sementara orang, Tuhan yang begini ini sangat memuaskan karena 'mudah
dikenal'. Namun bagi seorang seniman,Tuhan yang demikian itu adalah Tuhan
yang memiliki keterbatasan karena dirumuskan sesuai dengan kemampuan
manusia. Padahal, Tuhan jauh lebih berkuasa dari pada manusia manapun,
sesuai dengan ketentuan Al-Qur'an "Dia berkuasa atas segala sesuatu" (Huwa
'ala kuli shai'in qadir). Jadi hanya Tuhan yang demikianlah yang patut
disembah. Karena itu segala macam perbuatan manusia tidak dapat dikaitkan
dengan Tuhan. Secara terus terang Dhani Dewa mengatakan "Atas nama cinta
saja. Jangan bawa-bawa nama Tuhan demi kepentingan mu." Ini adalah
kensekuensi logis dari manusia sudah diberi kekuatan oleh Tuhan. Namun hal
semacam ini tidak diterima oleh mereka yang berpandangan lain itu.



Sebenarnya orang-orang yang menolak pandangan Dhani itu tidak memiliki
argumentasi yang kuat. Karena itu mereka 'memperkuat' pandangan mereka
dengan tindakan-tindakan fisik yang keras. Mereka mengira, dengan demikian
akan tercapai keinginan mereka menghentikan 'kesalahan-kesalahan' yang
diperbuat orang-orang seperti Dhani Dewa itu. Mereka tidak memahami
kenyataan bahwa tindak kekerasan dan pengucilan fisik atas produk-produk
yang dianggap salah itu tidak akan berbuah banyak. Karena generasi muda
telah memiliki preferensi mereka sendiri, yang erat kaitannya dengan soal
selera yang mereka senangi. Maka tindakan melarang nyanyian-nyanyian itu
hanyalah tindakan ceroboh yang akan merusak kredibilitas lembaga yang
melakukannya. Paling tinggi, ia hanya menjadi lembaga pelarangan seperti
yang terjadi di masa pemerintahan Orde Baru beberapa tahun yang lalu.



Dalam sebuah masyarakat modern yang majemuk dan didasarkan pada pluralitas,
soal selera diserahkan kepada perkembangan masyarakat itu sendiri.
Karenanya, tidak akan mungkin diberlakukan sebuah larangan dalam bentuk
apapun. Karena itu dapat dipahami mengapa disamping munculnya musik Hard
rock dan Jazz disamping irama Klenengan dan Keroncong sebagai 'perwakilan'
musik tradisional. Orang boleh saja menangisi munculnya sebuah jenis musik
baru, tetapi selama musik lama dapat bertahan dipasaran, maka ia akan ada
yang mendukung. Sedangkan sebuah 'tradisi baru' akan terus muncul sebagai
perantara antara berbagai hal yang sudah ada, termasuk yang tadinya baru.



Mau tidak mau kita harus menjalani kenyataan 'tradisi' itu yang kemudian
akan kita tinggalkan sebagai wa

[ppiindia] Teladan Tiga Muslim Feminis (Resensi Majalah TEMPO buku "Muslim Feminis")

2010-09-06 Thread MGR
d keemasan Islam .

Artinya, setiap gagasan dan pemi kiran harus dibaca kritis agar dapat dipetik 
segi positif dan konstruktifnya serta dibuang segi negatif dan destruktif. 
Tentu tetap berpegang teguh pada hakikat ajaran Islam yang termaktub dalam 
Al-Quran dan sunah. Hanya, membaca teks-teks suci itu perlu bertumpu pada 
prinsip Islam yang universal: keadilan, kebebasan, kesetaraan, kemaslahatan, 
dan kemanusiaan. Wallahualam.

Siti Musdah Mulia 

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/09/06/BK/mbm.20100906.BK134518.id.html




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kimberly Sanchez invites you to connect

2010-09-06 Thread sophiarhbush
I created a profile with my pictures, videos, blog and events and I'd like to 
add you as a friend to show this to you. 

http://demogirl.zoomshare.com/files/photos.htm



[ppiindia] Kentang Raksasa Temukan di Inggris

2010-09-06 Thread johnoei





Kentang Raksasa Temukan di Inggris

Kentang raksasa seberat 8 pon 4 ons atau 3,8 kilogram milikPeter Glazerbrook, 
petani asal Northampton, Massachusetts, Amerika Serikat mampumengalahkan 
kentang raksasa yang sudah tercatat pada Guinness Book of Record dengan berat 
3,5 kg.


Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35508






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Silaturahmi: Selamat Mudik, Hati2 Di Jalan Ya..

2010-09-06 Thread muhamad agus syafii
Silaturahmi: Selamat Mudik, Hati2 Di Jalan Ya..

By: agussyafii

Setiapkali lebaran, terminal bus, stasiun kereta dan bahkan pelabuhan dan 
bandara  dipenuhi oleh calon penumpang. Jalan raya pantura macet total 
menjelang hari lebaran. Mau kemana mereka, dan apa sebenarnya yang mereka cari 
? Yah mereka mau mudik, mau pulang kampung. Apa yang mendorong mereka mau 
bersusah payah mudik lebaran ? Ada dua hal: pertama tradisi lebaran yang sudah  
ratusan tahun. Tradisi mempunyai kekuatan luar biasa dalam menggerakkan 
aktifitas sosial. Tradisi juga menjadi benteng dari nilai-nilai budaya. Kedua; 
Tradisi mudik menjadi lebih kuat karena di dalamnya ada nuansa agama, yaitu 
silaturrahmi. Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu dorongan untuk 
bertemu keluarga dan teman-teman lama di kampung halaman berasal dari fitrah 
sosialnya. Bagi santri, mudik menjadi bernuansa religius karena silaturrahmi 
memang perintah agama.

Secara harfiah, silaturrahmi artinya menyambung persaudaraan atau menyambung 
tali kasih sayang. Agama melarang jutek atau marahan. Suami isteri yang sedang 
marahan oleh agama  ditolerir hanya selama tiga hari. Lebih dari tiga hari 
mereka diancam dengan dosa. Sebenarnya silaturrahmi tidak dibatasi oleh Idul 
Fitri. Setiap saat kita dianjurkan untuk menebar salam, menebar silaturrahmi. 
Dengan silaturrahmi, fitnah bisa diredam, salah faham bisa terkoreksi, 
permusuhan bisa menurun.

Menurut hadis Nabi, siaturrahmi mengandung dua kebaikan, yaitu menambah umur 
dan menambah rizki. Yang dimaksud dengan nambah umur bukan tahunnya, tetapi 
maknanya. Ada orang yang umurnya pendek tapi maknanya panjang, sebaliknya ada 
orang yang umurnya panjang tetapi justeru tak bermakna. Silaturrahmi akan 
menambah makna umur kita karena di dalamnya ada unsur perkenalan, publikasi, 
belajar, apresiasi disamping rizki.  Yang kedua silaturahmi bisa menambah 
rizki. Rizki dari silaturrahmi bisa bisa berupa uang, makanan, persaudaraan, 
jaringan, pekerjaan, jodoh, besanan, pengalaman, ilmu dan sebagainya. Rizki itu 
sendiri artinya semua hal yang berfaedah (kullu ma yustafadu). Uang yang kita 
terima menjadi rizki jika ia membawa faedah. Kenaikan pangkat menjadi rizki 
jika membawa faedah. Isteri atau suami adalah rizki jika membawa faedah. Jika 
kesemuanya itu tidak membawa faedah meski jumlahnya banyak, maka itu bukan 
rizki, tetapi bencana. Betapa banyak orang
 ketika penghasilannya pas-pasan hidupnya berbahagia dengan anak isterinya, 
tetapi ketika naik pangkat dan penghasilannya besar justeru kelakuannya menjadi 
berubah dan akhirnya keluarganya menjadi berantakan. Nah naik pangkat dan uang 
banyak itu ternyata belum tentu menjadi rizki keluarga, sebaliknya malah 
menjadi bencana baginya.

Lalu bagaimana caranya bersilaturahmi ? ada empat cara . Pertama dengan kirim 
salam. Kedua bisa dengan kirim sms atau email. Ketiga berkunjung, bertatap 
muka. Ke empat, meski tidak mudik tetapi jika bingkisannya nyampai, weselnya 
nyampai, itu juga silaturrahmi. Nah yang paling sempurna adalah gabungan dari 
empat cara itu; jauh-jauh sudah kirim salam, kemudian disusul sms atau telpon 
bahwa akan mudik, tolong di jemput di stasiun, ketiga benar-benar mudik 
sekaligus membawa tentengan. Selamat bersilaturrahmi, minal `a’idin wal 
fa’izin, kullu `amin wa antum bi khoir, taqabbalallahu minna wa minkum.

Wassalam,
agussyafii
---
Yuk hadir pada kegiatan 'Amalia Nan Fitri' (MANAF), di Rumah Amalia, Jl. 
Subagyo IV Blok ii, No. 23 Komplek Peruri, Ciledug. pada hari Ahad, tanggal 10 
Oktober 2010. Jam 9 s.d 11 Pagi. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] I just uploaded a photo that I want you to see!

2010-09-06 Thread Shohibul Siregar
Hello!

I just uploaded a photo on shohibul's DailyFlog page that I want you to see.

Please come and see: 
http://www.mydailyflog.com/go/invite_register/shohibul/49792884&stc=18


Thanks!

Shohibul Siregar



Got a digital camera?

MyDailyFlog is a personal photo-blogging space where you can easily post
your latest and greatest photos, and share them with your friends and family.

Create your own DailyFlog at www.MyDailyFlog.com





...
Unsubscribe: to opt out of further invitations from your friends to see their 
DailyFlogs, please click below:

http://www.mydailyflog.com/un/ppiindia@yahoogroups.com&md5=0767f2ec5f4d3f87&bl=18

Please do not reply directly to this email. Questions? Contact us - 
http://www.mydailyflog.com/go/contact_us

MyDailyFlog, Refriendz Ltd. PO BOX 1184, Luton, Bedfordshire, LU1 9AT.




[ppiindia] Laksamana Agus Suhartono Calon Tunggal Panglima TNI

2010-09-06 Thread johnoei





Laksamana Agus Suhartono Calon Tunggal Panglima TNI 

Jakarta, KabariNews.com - Teka-teki siapa yang akan menggantikan Jenderal TNI 
Djoko Santoso sebagai Panglima TNI terjawab sudah.


Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35519






[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Percakapan KH Agus Salim (ulama) dan Sutan Takdir Alisyahbana (ilmuwan rasional)

2010-09-06 Thread Satrio Arismunandar

Suatu ketika terjadi
percakapan antara K.H.Agus Salim (ulama) dan Sutan Takdir Alisyahbana
(ilmuwan rasional). Keduanya orang arif dari Minang. Berkata STA kpd
KHA. Saya heran melihat pak Haji ini, mengapa masih sembahyang. Bagi
saya sembahyang itu tidak masuk akal. Maksud Kamu
bagaimana ? Tanya KHA. "Ya, saya tidak mau terima sesuatu yg tdk masuk
akal, yg tdk bisa dibuktikan." Kata STA. Oh, begitu. Baik. Kamu kan  orang 
Minang seperti saya, dan sekali2 kamu pulang ke Minang kan ? Kata  KHA.Ya,
memangnya kenapa ? Tanya STA. Nah, kalau kamu pulang naik apa ? Tanya
KHA. "Naik Kapal !" Jawab STA. (Wkt itu pesawat blum ada ke Minang).Nah,
kamu naik kapal itu sudah tidak konsisten, krn kamu naik ke geladak
kapal, maka yang lebih banyak berfungsi itu, "percaya", bukan "tahu".Percaya
bhw kapal itu pergi ke Padang, bkn ke Pontianak, percaya bhw nanti
mesinnya tdk macet, percaya bhw kapal itu tdk pecah, pokoknya semua
percaya dasarnya. Kalau kamu menunggu sampai kamu paham,
kamu harus pelajari dulu kapal itu, baru naik kapal, dan itu mustahil.
Kata KHA kepada STA.Lalu dia lanjutkan lagi, "Kalau kamu konsisten  dengan cara 
berfikir seperti itu, mudik ke Minang kamu harus berenang. Singkat
cerita, STA belakangan mulai berubah, yg menurut Buya Hamka itu krn STA
telah memperoleh "lailatulqadr" yaitu ketika dia tiba-tiba menyadari
bahwa hidup ini ada kelanjutannya, justru karena menyadari banyak
persoalan yg belum bisa dia mengerti. Seperti yg diceritakan  kembali oleh 
Nurcholish Madjid (alm) Semoga bermanfaat.


 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Danlanud Akui Keberanian Kolonel Adjie

2010-09-06 Thread Satrio Arismunandar
Danlanud Akui Keberanian Kolonel Adjie



Banjarmasin Post

Kolonel Adjie Suradji pernah menjadi Komandan Lapangan Udara Sjamsudin 
Noor Banjarmasin periode 1997-1999. 



Selasa, 7 September 2010 | 05:52 WIB



BANJARBARU, KOMPAS.com — Kepemimpinan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat kritik pedas dari bawahannya.
Adalah Adjie Suradji, anggota TNI Angkatan Udara, yang berani melakukan
kritik itu di Harian Kompas.

Secara terbuka, Adjie
mengkritik Presiden SBY lewat tulisan artikelnya di kolom Opini
terbitan Senin (6/9/2010). Adjie menyerang kepemimpinan Presiden lewat
tulisan berjudul Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan. Selain
mengkritik kepemimpinan SBY dalam menggerakkan roda pemerintahan, Adjie
juga mempertanyakan keberanian SBY sebagai panglima tertinggi TNI.

Adjie Suradji kini berpangkat sebagai kolonel dan tengah menjabat sebagai staf 
operasional di Mabes TNI AU.Ayah
dari Theo Natalie Barton ini pernah menjabat sebagai Komandan Lapangan
Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin pada 1997-1999. Jabatan yang
diembannya waktu itu masih berpangkat Letnan Kolonel Penerbang.

Suami
dari Meity Rotinsulu itu melawan adat militer yang melarang bawahan
mengkritik atasan. Apalagi, sasaran kritiknya adalah panglima tertinggi
TNI, yakni Presiden.

Saat dikroscek, petugas Lanud Syamsudin
Noor membenarkan jika yang bersangkutan pernah menjabat sebagai
Komandan Lanud. Sosoknya memang tidak banyak diketahui publik.

"Saya
tidak tahu mengenai sosoknya, yang jelas dia senior saya. Tidak pernah
bertemu dan tidak tahu mengenai pemikiran dan program kerja beliau,
khususnya dengan keluarnya tulisan tersebut," ujar Letkol Pnb Singgih
Hadi, Komandan Lanud Syamsudin Noor, Senin (6/9/2010).

Ia
mengakui, memang dengan apa yang dilakukan Adjie merupakan suatu
langkah yang sangat berani. Terlebih dengan tulisannya yang begitu
terang-terangan dan terbuka.

"Itu pemikiran beliau, tiap orang
punya hak untuk berpendapat. Salah satunya itu yang digoreskan dalam
sebuah hasil karya berupa tulisan," tegasnya. (Kur)


 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]