Re: [ppiindia] Pembunuh Allah - God Killer !

2005-10-26 Terurut Topik darma lubis
mang ucup, saya kira ada baiknya anda maen juga ke
kampung-kampung di mana agama samawi belum masuk atau
tidak dipeluk. di mana yang namanya Friederich
Nietzsche hanya melihat sekelompok manusia dalam
homogenitas Jerman pada masanya. 

di mana, agama belum diselewengkan menjadi kepentingan
ataupun alat politik seseorang ataupun sekelompok
orang. 

Memang kalau dilihat dari situasi sosial, maka agama
pada akhirnya bukan membuat orang menjadi lebih baik.
tapi kecenderungannya malah membuat menjadi tidak
lebih baik. mengapa? karena umumnya orang beragama
tidak mencari tahu hakikat mengapa dia harus beragama.


mungkin kita juga harus tahu, apakah Friederich
Nietzsche beberapa saat sebelum dia menghembuskan
nafar terakhirnya masih sempat berfikir bahwa Tuhan
itu layak dibunuh atau tidak. 

saya teringat ketika ada anekdot yang mengatakan
begini : 

seorang guru bertanya kepada muridnya tentang
eksistensi tuhan. si guru menantang murid-muridnya
untuk membuktikan keberadaan Tuhan. jelas tak satupun
yang bisa membuktikan secara konkrit. 

lalu si guru mengatakan, bagaimana mungkin kita bisa
mempercayai adanya Tuhan? 

saat itulah salah seorang muridnya bertanya ; "Apakah
Profesor percaya pada akal dan pernah melihatnya?" 

Si guru memastikan bahwa dia tak pernah melihatnya.
lalu si murid kembali bertanya, "Lalu bagaimana Anda
bisa mempercayai bahwa akal itu ada?"

saya kira, bicara tentang Tuhan dan bagaimana membunuh
Tuhan, adalah pertanyaan kesekiaan. Karena sebelum
sampai pada pertanyaan itu, meskinya kita bertanya
dalam hati paling dalam, benarkah Tuhan itu ada dan
mengapa dia ada?

begitu menurutku mang ... maaf sebelumnya. baru kali
ini bicara di sini. saya penghuni lama yang tak
bicara-bicara. sekarang bolehlah yaaa  

salam,






--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> mang Ucup, kasian juga orang itu, dia tidak bisa
> membanding kan agama-agama
> yang lain dia pikir agama yang ada di atas bumi ini
> hanya kristen dan
> menyimpulkan
> hal-hal yang tidak logis  ...
> 
> Tuhan itu bukan khayalan manusia, dia membuktikan
> keberadaan dirinya dengan
> muzizat-2 yang diberikan kepada utusan Tuhan seperti
> Nabi-nabi ...  nabi
> Isa  mempunyai
> muzizat bisa menghidupkan orang mati, bisa
> menyembuhkan penyakit lepra,
> nabi Muhammad dengan air yang keluar dari tangannya
> dan muzizat nabi
> Muhammad
> adalah al-Qur'an itu sendiri ...   Nabi Musa bisa
> mengalahkan fir'aun  ...
> jadi Tuhan itu
> real ada kalau kita hubungkan dengan Muzizat yang 
> kejadiannya diluar batas
> logika dan
> pengetahuan manusia untuk bisa memahaminyan  
> 
> salam
> yustam
> 
> 
> 
> 
> 
> WARNING KERAS ! Sebaiknya langsung di delete,
> apabila imannya lemah !
> 
> Pertanyaan pertama yg pasti timbul adalah: "Apakah
> Allah bisa dibunuh ?" -
> Jawsabannya: "Bisa !" -  Ludwig Feuerbach (1874-74)
> melalui tesis
> "Projektionstheorie" nya ia menyatakan bukanlah
> Allah yg menciptakan dunia
> dgn segala isinya, melainkan sebaliknya Allah itu
> hanya sekedar ciptaan dan
> angan2 manusia saja. Jadi agama itu sendiri hanyalah
> suatu proyeksi dari
> manusia. Jadi satu pemikiran yg salah apabila kita
> menyatakan bahwa manusia
> itu diciptakan sesuai dgn image Allah, melainkan hal
> yg kebalikannyalah yg
> benar dimana Allah itu diciptakan oleh manusia
> sesuai dgn image maupun
> kemauannya.
> 
> Begitu juga surga  & neraka ini hanya sekedar
> dongeng saja, yg tercipta
> dari
> angan2, ilusi gambar2 yg dibentuk oleh manusia itu
> sendiri, melalui daya
> khayalnya. Jadi apabila Anda ingin membunuh Allah
> cobalah hilangkan semua
> ilusi atau angan2 tsb; otomatis Allah akan mati dgn
> sendirinya. Manusia yg
> beragama adalah manusia yg miskin, karena ia telah
> melemparkan kekayaan
> kodratnya ke dlm dunia khayalannya. Manusia yg
> menyembah Allah adalah
> manusia yg menyembah dirinya sendiri.
> 
> Apabila manusia itu ciptaan dari Allah ? Kenapa kita
> tidak dilahirkan dgn
> sifat dan keinginan untuk percaya akan adanya Allah
> ? Bukankah ini
> merupakan
> persyaratan mutklak bagi semua ciptaan-Nya ? Ketika
> bayi brol dilahirkan,
> ia
> memiliki rasa lapar, haus maupun sakit. Ketika ia
> mulai tumbuh, ia mengenal
> rasa takut, kecewa, sedih maupun senang, tetapi
> tidak ada kebutuhan untuk
> percaya kepada Allah. Manusia baru membutuhkan
> Allah, pada saat ia mulai
> konfrontasi dgn problem kehidupan, sedangkan bagi
> anak2 kecil, Allah itu
> tidak beda jauh daripada Santa Claus yg bisa
> memberikan dan mengabulkan
> se-gala2nya begitu.
> 
> Dan kita harus akui bahwa sifat ke-kanak2an kita ini
> sampai saat ini masih
> tetap ada, anak kecil baru membutuhkan ayah atau
> ibunya apabila ia lagi
> marah atau menangis, tetapi pada saat ia bisa
> bermain dgn bahagia ia tidak
> membutuhkan orang tuanya, begitu juga dgn diri kita,
> pada saat kita kena
> musibah, sakit dll-nya barulah membutuhkan figur
> Allah sebagai penghibur
> dan
> penenang hati nurani kita.
> 
> Orang percaya akan adanya Allah, karena kita percaya
> akan adanya jiwa, jadi

[ppiindia] Fwd: [ajisaja] Selingan - Perdebatan soal IMAN

2005-07-15 Terurut Topik darma lubis
selingan dari Mas Satrio di milis tetangga ini mungkin
akan memberikan jawaban dari sudut pandang yang
berbeda. 

salam,



Note: forwarded message attached.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Ulil: Allah itu Penjahat?

2005-07-14 Terurut Topik darma lubis
Maaf ... kalo ebrgabung dalam pembahasan yang cukup
menarik ini. Menurut saya, ada hal yang menarik yang
dilontarkan mas iwan. 

Pertama, ia menggugat konsep dogmatis para agamawan
terhadap umat. Seolah, kebenaran itu adalah yang
tercetak dalam kitab bernama Alqur'an, tanpa harus
melihat kondisi objektif yang berada di luar kitab.
Bahkan tidak melihat ada perbedaan sosiologis,
ekonomis, antropologis dan politis pada kitab yang
dicetak tersebut. Lalu hal itu disampaikan kepada umat
sebagai sesuatu yang harus dilakukan dan dipatuhi,
tapi tak diberi alasan mengapa harus dipatuhi. 

Misalnya saja, kalau orang tidak shalat, ia berdosa.
Kalau ia berdosa, maka ia masuk neraka. Tapi kemudian
ada kisah pada zaman Rasulullah mengatakan ada seorang
PSK yang hanya memberikan seekor angjing makanan pada
saat anjing itu kelaparan, seketika ia dianggap masuk
surga. Nah, lho, bagaimana ini? 

Kedua, konsep dogmatis ini yang menyebabkan kemudian
orang lemah semakin tidak berdaya. Jangankan melawan,
bahkan untuk melakukan perlawanan atas dogma yang
telah terstigma di dalam otaknyapun ia tak berani. 

Inilah realitas objektif mayoritas umat Islam. Para
agamawan kita tidak  melakukan pengkajian secara benar
terhadap Al-qur'an. 

Bukan sekedar mencari eksistensi Tuhan, tapi lebih
dari itu. Menurutku, yang tak pernah kita lakukan
adalah menemukan diri kita sendiri dan kebutuhan kita
terhadap agama itu sendiri. 

Saya punya keyakinan, seseorang tak pernah akan
menemukan hakikat hidup ketika ia tak mengenal diri
dan Tuhannya. Prosesnya, saya sepakat dengan mbak lina
yang mengatakan banyak cara. Bisa mengaji Alqur'an,
bisa melihat proses alam dan lain sebagainya. Karena
saya juga sedang dalam proses memperbaiki keimanan
saya. 

Kalau saya tidak salah, dalam Alqur'an Surat Al
ma'idah ayat 208 disebutkan, "wahai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
menyeluruh (kaffah)." Seperti apa itu??

Ketiga, saya malah ingin balik bertanya kepada miliser
ini, apakah ada bedanya nilai yang ditawarkan antara
kitab Alqur'an, Injil, Weda dan kitab-kitab suci dari
berbagai agama dan keyakinan lainnya?

Kalau nilainya tidak berbeda, mengapa bisa sama? 

Terima kasih atas kesempatan ini.

salam,
darma


> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Kalau untuk soal yang satu ini, saya baca dalam
> kitab suci saya 
> sebuah ayat, yang kira2 terjemahan bebasnya seperti
> ini  " apakah 
> kamu bisa menciptakan ombak ? AKU ciptakan ombak,
> tapi mengapa 
> manusia selalu mendustakan ayat-ayat KU ? "
> >  
> > Maaf pak saya ini bukan orang pesantren, bukan
> pengkhotbah, bukan 
> ahli agama, bukan pula filsuf, saya hanya seorang
> yang sedang 
> belajar memperbaiki keimanan saya, shalat saya,
> ibadah saya, tingkah 
> laku saya, agar bisa membawa kemaslahatan di dunia
> dan akhirat.
> >  
> > tapi keinginan saya untuk mengalahkan pikiran saya
> adalah sebuah 
> proses pencarian terhadap sebuah hakikat kehidupan,
> bukan soal halal 
> haram atau dosa dan pahala, seperti yang saya dengar
> dari para 
> pengkhotbah, atau orang-orang yang merasa menjadi
> pemegang hegemoni 
> agama dan kebenaran.
> >  
> > salam pencerahan
> >  
> > 
> > 
> > Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Kok Anda percaya begitu saja bahwa Tuhan itu ada? 
> > Percaya bahwa Dia adalah Creator dan Prima Causa??
> > 
> > Apa Anda pernah menyentuh, melihat, mendengar,
> atau
> > bertemu langsung dengan Tuhan???
> > 
> > Anda TIDAK SCIENTIFIC, bung Ivan!!!
> > Kenapa lalu menuntut "jawaban scientific???"
> > 
> > 
> > 
> > --- Iwan Wibawa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > Maaf jawaban anda menyimpang dari pertanyaan
> saya,
> > > saya tidak mempertanyakan eksistensi Tuhan,
> Tuhan
> > > tidak perlu untuk diperiksa dibawah mikroskop
> pun
> > > saya sudah meyakini bahwa Tuhan adalah the
> creator
> > > and causa prima.
> > >  
> > > Kitab Suci adalah salah satu ciptaan Tuhan yang
> > > memerlukan interference manusia, pertama kali
> > > didengar sang Nabi, kemudian ditulis sahabat
> Nabi,
> > > berarti kemungkinan human error bisa saja
> terjadi,
> > > pada saat pendengaran maupun penulisan, tolong
> > > pahami pembicaraan saya dalam konteks scientific
> > > approach, bukan Dogmatis.
> > > 
> > > 
> > > A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Begini bung Iwan. Jangankan memahami sang
> pencipta.
> > > Memahami makhluk ciptaannya pun kita belum tentu
> > > sanggup.
> > > 
> > > Coba anda buat bom nuklir. Tidak sanggup kan?
> > > Coba anda buat bumi yang baru. Tidak sanggup
> kan?
> > > 
> > > Allah itu bukan bakteri yang bisa anda periksa
> di
> > > bawah mikroskop...:)
> > > 
> 
> 
> 
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Co

Re: [ppiindia] Re: Hubungan dengan ALLAH dan Hubungan dengan Manusia

2005-03-18 Terurut Topik darma lubis

halooo semua ... 

senang bisa berdiskusi diruangan ini. tapi kalau saya
boleh komentar kenapa bisa sampai demikian, karena dia
tidak kenal siapa yang disembahnya. sehingga semua
ibadah menjadi kamuflase. seperti orang minum, tidak
tahu mengapa dia harus minum. 

salam,



--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> 
> Benar, kasih pada Allah harus diamalkan dengan
> perbuatan didunia, 
> yang berbentuk kasih pada sesama, yang juga tidak
> kita kenal (bukan 
> pada isteri, keluarga sendiri atau lover).
> 
> Berkata, mengasihi Allah, namun korupsi, memeras,
> menipu, membunuh, 
> menyakiti sesama, adalah dusta.
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Cinta kepada Allah harus di atas segalanya.
> > Cinta kepada manusia, apalagi kepada orang
> tertentu,
> > misalnya istri dan keluarga, bisa mengakibatkan
> orang
> > korupsi dan menyengsarakan orang lain.
> > 
> > Tapi cinta kepada Allah, niscaya akan membuatnya
> > mencintai manusia. Tidak beriman jika kamu tidur
> > dengan perut kenyang sementara tetanggamu
> kelaparan.
> > Begitu kata Nabi.
> > 
> > Dalam Al Qur'an Allah mengatakan bahwa pendusta
> agama
> > adalah orang yang enggan memberi bantuan kepada
> fakir
> > miskin dengan hartanya. Meski dia sholat, maka
> orang
> > ini adalah pendusta agama dan akan dimasukkan ke
> > neraka.
> > 
> > Begitu pula dengan orang yang naik haji hanya
> sekedar
> > gaya agar bisa menarik pemilih dari kelompok
> Muslim.
> > Terkadang orang itu naik haji bersama 500
> rombongannya
> > dengan uang negara/rakyat. Orang seperti itu
> jelas2
> > pendusta agama.
> > 
> > Dosa kepada Allah, langsung diampuni Allah ketika
> > tobat dgn sungguh2 kepada Allah. Tapi dosa kepada
> > manusia, tidak diampuni Allah, kecuali orang tsb
> minta
> > maaf kepada orang yang dizalimi dan mendapat maaf.
> > 
> > --- Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > 
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono
> > > HADINOTO" 
> > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > 
> > > > kecintaan terhadap-NYA melebihi
> > > kecintaan pada yang 
> > > lain, 
> > > > rasa harap mendapatkan nikmat-NYA di dunia
> kini
> > > dan di Akhirat 
> > > > nanti,...
> > > > 
> > > > ---
> > > > 
> > > > Bagaimana manusia bisa mencintai Dia, TANPA
> > > mengasihi sesama? 
> > > Kurang 
> > > > mengasihi sesama telah membuat bangsa kita
> ambur
> > > adul..
> > > > 
> > > > Bagaimana kita membuktikan cinta kita pada
> Dia,
> > > tanpa 
> > > membuktikannya 
> > > > dibumi ini? (nggak gampang lho kasih pada
> sesama):
> > > jangan serakah, 
> > > > jangan korupsi, jangan menyakiti, dsb.
> > > > 
> > > > DH
> > > > 
> > > 
> > > Kalau manusia bisa mencintai Allah dengan benar,
> > > mereka akan bisa 
> > > mengasihi sesama. Kalau mereka sadar bahwa Allah
> > > melihat, tentu 
> > > mereka akan menjaga sikap kepada sesama. Kalau
> > > mereka takut akan 
> > > hukuman Allah, tentu mereka akan berfikir seribu
> > > kali dalam 
> > > bertindak kepada sesama.
> > > 
> > > Kalau kita membaca kisah2 para sufi, ada yang
> begitu
> > > disebut Nama 
> > > Allah (Asmaul Husna) saja sudah
> menangis...betapa
> > > mereka menyadari 
> > > alangkah kecilnya mereka dihadapan sang Ilahi,
> jadi
> > > buat apa sombong 
> > > di muka bumi ini?
> > > 
> > > Ketika disebut Nama Allah: Yang Maha Pengasih
> dan
> > > Penyayang, mereka 
> > > akan introspeksi apakah mereka sudah mengasih
> dan
> > > menyayangi sesama, 
> > > mereka akan berfikir sudah berapa banyak kasih
> > > sayang Allah yang 
> > > telah mereka ingkari?
> > > 
> > > Ketika disebut Nama Allah: Yang Maha Adil,
> mereka
> > > introsepksi apakah 
> > > mereka sudah berlaku adil kepada sesama
> > > 
> > > Ketika disebut Nama Allah: Yang Maha Esa, mereka
> > > introspeksi apakah 
> > > betul mereka telah mengEsakan Allah..sehingga
> sadar
> > > bahwa Allah itu 
> > > tak ada satupun yang menyamaiNya dalam segala
> hal.
> > > 
> > > Ketika disebut Nama Allah: Yang Maha Berdiri
> > > Sendiri, mereka 
> > > introspeksi apakah betul mereka meyakini bahwa
> Allah
> > > tak perlu 
> > > sesuatu apapun...sehingga sadar bhw Allah tak
> butuh 
> > > pembelaan..kitalah yang butuh kepada Allah.
> > > 
> > > Ketika disebut Nama Allah: Sang Pember Rezeki,
> > > mereka introspeksi 
> > > apakah betul mereka hanya memohon rezeki hanya
> > > kepadaNya..sehingga 
> > > tak perlu korupsi
> > > 
> > > dst..dst...masih banyak Asmaul Husna lainnya
> > > 
> > > Itu lah manfaat Dzikir kepada Allah (menyebut
> Nama2
> > > Allah)shg bisa 
> > > diaplikasikan ke dalam diri dan dalam hidup.
> > > 
> > > Kurang ngajarin apa coba Islam itu dalam hal
> > > moral?...
> > > "Nikmat Tuhan mana yang akan engkau ingkari ?"
> > > gitulah kira2 bunyi 
> > > ayat AlQur'an.
> > > 
> > > wassalam,
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > 
> > Bacalah artikel tentang Islam di:
> > http://www.nizami.org
> > 
> > __
> >

RE: [SPAM] - [ppiindia] Ini yang terakhir untuk menanggapi diskusi yang kaya dengan kata-kata hujatan (untuk Petter) - Email found in subject

2005-03-08 Terurut Topik darma lubis


hallo semua ... saya sudah lama di milis ini. tapi
saya baru mau ikutan diskusinya hari ini. kenalkan,
saya darma dari medan. 

salam kenal semua!

salam,



--- PETTER TAULAN PINULUNG <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Kalau begitu keluarkanlah argument itu
> 
> 
> ptP
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: bintang timur [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, March 09, 2005 9:58 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [SPAM] - [ppiindia] Ini yang terakhir untuk
> menanggapi diskusi
> yang kaya dengan kata-kata hujatan (untuk Petter) -
> Email found in
> subject
> 
> 
> Petter,
> I never tried to be wise. Moderator mengundang saya
> untuk bergabung dengan milis ini. Saya mengharapkan
> diskusi yang cerdas, santun, dan menjauhkan saya
> dari
> kebencian dan prasangka. Materi diskusi yang
> ditawarkan Lina dan Arriko sangat baik, soal
> perbandingan agama. Tapi, belakangan, yang terbaca
> hanya lontaran saling menghujat. 
> 
> Maafkan saya kalau Anda ternyata baru tahu banyak
> hal
> yang disampaikan Lina. Karena saya sudah lama tahu,
> dan tahu juga ada banyak argumentasi yang bisa
> melemahkannya. 
> 
> Kalau Anda dan teman-teman disini terbiasa
> berdiskusi
> dengan gaya brutal dan menyerang, maka materi
> diskusi
> yang menarik ini tidak akan menghasilkan apa-apa
> kecuali kebencian.
> 
> Semoga Anda mengerti yang saya maksud. 
> 
> --- PETTER TAULAN PINULUNG
> <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > Apanya yang wise dari si Uly?
> > Sejauh yang saya lihat argument Lina sangat
> > beralasan dan logis, dia
> > memaparkan secara lugas ...namun tanggapan dari si
> > Arriko jauh dari
> > kesan cerdas dan menggunakan bahasa yang membabi
> > buta.
> > 
> > Lina sudah berbaik hati untuk mencoba membuka
> > sebenarnya apa saja yang
> > mungkin atau sebagian besar dari kita belum tahu
> > seperti apa kitab yang
> > kita masih (atau dulu pernah) agung2kan.Yang
> > ternyata penuh dengan isi
> > dan karangan manusia walaupun itu di embel2in
> > perjanjian. Yang sialnya
> > membawa nama sebagai kitab wahyu dari tuhan.
> > 
> > Seharusnya we should thank Lina untuk kemauannya
> > memaparkan fakta apa
> > yang diketahuinya.Yang mungkin sulit bagi sebagian
> > dari kita untuk
> > mendapatkan adanya kenyataan seperti itu setelah
> > sekian lama dan sekian
> > banyak generasi.
> > 
> > Mungkin Uly yang jelas sangat cetek pemahamannya
> ttg
> > Quran maupun injil
> > bisa memahami hal ini. Untuk mendudukan semua
> > permasalahan secara
> > proporsional.
> > Atau bisa juga mengundurkan diri dari milis ini
> > dengan alasan misalkan
> > cuti.
> > 
> > 
> > Tabikpun,
> > 
> > ptP
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 
> > 
> > -Original Message-
> > From: Carla Annamarie
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> > Sent: Wednesday, March 09, 2005 8:20 AM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com
> > Subject: [SPAM] - Re: [ppiindia] Re: kitab
> > Qumran-->Untuk Lina:
> > Membandingkan Kitab Suci? (Untuk Lina dan Arriko)
> -
> > Email found in
> > subject
> > 
> > 
> > 
> > a wise thing to said..Ulil..
> > 
> > 
> >  
> > 
> >   bintang timur
> > 
> >   <[EMAIL PROTECTED]To:
> > ppiindia@yahoogroups.com  
> >   o.com>   cc:
> > 
> >   
> > Subject:  Re: [ppiindia]
> > Re: kitab Qumran-->Untuk Lina: 
> >   03/08/2005 08:29 
> > Membandingkan Kitab
> > Suci? (Untuk Lina dan Arriko)  
> >   PM
> > 
> >   Please respond to
> > 
> >   ppiindia
> > 
> >  
> > 
> >  
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Saya membaca perdebatan kalian berdua. Saya merasa
> > sudah waktunya kalian mengakhiri perdebatan ini,
> > karena tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali
> > kebencian.
> > 
> > Lina dan segala "pengetahuan"-nya yang dahsyat dan
> > gayanya yang beringas. Pemahamannya yang
> > setengah-setengah soal Injil, namun kesemberonoan
> > memilih kata-kata yang 'menghujat', sungguh
> > menganggu.
> > 
> > 
> > Dan Arriko, yang juga saya yakin tidak sepenuhnya
> > paham tentang Quran, mengapa harus memaksakan diri
> > menyerang balik, dan bertahan mati-matian untuk
> > membela keyakinannya soal Injil?
> > 
> > Tak ada yang ilmiah dari kitab suci (please, Lina,
> > saya tak perlu argumentasi Anda tentang betapa
> > akuratnya ayat-ayat Quran atau betapa aplikatifnya
> > ayat-ayat tersebut dan bisa menjawab berbagai
> > pertanyaan umat manusia). Bagi orang yang tidak
> > meyakininya, kitab suci apapun hanyalah sebuah
> kitab
> > yang tidak kelewat istimewa.
> > 
> > Bagian ujung dari milis ini mengatakan,
> > berdiskusilah
> > dengan sopan dan beretika. Tapi saya melihat,
> > diskusi
> > yang berkembang sudah sampai pada tahapan saling
> > menghina (tak perlu berkelit, cobalah lihat
> > bagian-bagian kalimat yang "menyerang" dan
> pemilihan
> > kata yang tidak santun).
> > 
> > Salam,
> > Ul