Menteri Agama berniat merevisi kurikulum IAIN. Kali ini, redaksi wawancara dengan Adian Husaini, penulis buku "Hegemoni Kristen dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi" tentang IAIN di Indonesia
Hidayatullah.com-- Beberapa hari lalu, Menteri RI Maftuh Basuni memberikan sinyal akan merubah kurikulum di perguruan tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Sebagaimana diketahui, sorotan masayarakat terhadap lembaga kampus Islam ini dalam dua tahun terakhir datang dari mana-mana. Bulan lalu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya mensekors dosennya yang bernama Sulhawi Ruba (51). Pasalnya, dosen Fakultas Dakwah ini membuat ulah tak wajar, yakni menginjak-injak lafaz "Allah"?. Sebelumnya, dalam acara penerimaan mahasiswa baru IAIN Sunan Gunung Djati Bandung diramaikan dengan pekikan takbir "Anjing Hu Akbar!". Di IAIN Walisongo Semarang, sebuah jurnal mahasiswa menghalalkan pernikahan sejenis. Mengapa hal di atas terjadi di kampus IAIN atau Universitas Islam Negeri (UIN)? Simak ulasan Adian Husaini, MA, kandidat doktor di Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) Malaysia yang juga penulis buku Hegemoni Kristen dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi (diterbitkan Gema Insani Press, Jakarta). * Apa tanggapan Anda terhadap kasus dosen IAIN menginjak lafaz "Allah"?* Sangat memprihatinkan. Bayangkan, jika yang melakukan adalah George W Bush, apa kira-kira reaksi umat Islam? Tapi, saya sebenarnya tidak terkejut. Sudah banyak dosen yang punya logika seperti itu. Al-Qur`an disebut produk budaya; teks Al-Qur`an tidak suci; yang suci adalah maknanya. Ini cara pandang Kristen terhadap Bibel-nya, yang sudah merasuk ke otak si dosen. Ini pula yang diajarkan banyak dosen IAIN kepada mahasiswa. * Sejauh pengamatan Anda, seberapa parah hal di atas melanda perguruan tinggi Islam seperti IAIN atau UIN?* Parah. Rektor UIN Yogyakarta baru saja menerbitkan buku Islamic Studies. Isinya memuja dan menjadikan pemikiran para pemikir liberal, seperti Nasr Hamid Abu Zayd, Mohammed Arkoun, Fazlur Rahman, Fatima Mernisi, Syahrur, sebagai rujukan, tanpa sikap kritis. Nasr Hamid yang di Mesir sudah divonis murtad dan banyak dikritik, di sini malah diagung-agungkan. UIN Yogyakarta juga pernah meluluskan tesis master yang terang-terangan menyatakan Al-Qur`an tidak suci. IAIN Semarang pernah menerbitkan jurnal yang secara habis-habisan menyerang Al-Qur`an dan mengatakan Al-Qur`an adalah karangan Muhammad. Itu benar-benar sangat parah. Mengapa hal seperti ini muncul di kampus Islam? Karena kekurangtahuan dan kekurangseriusan dalam tradisi ilmu. Ketika menemukan teori baru yang Ć¢EURoeasal bedaĆ¢EUR? dengan tradisi pemikiran Islam yang lama, lalu diadopsi begitu saja tanpa sikap kritis. Padahal, pemikiran itu di negara asalnya sudah banyak dikritik. *Seperti Anda tulis dalam buku, kurikulum di IAIN dan UIN sudah terhegemoni oleh Barat. Bisakah melepaskan diri dari hegemoni itu?* Bisa, kalau mau dan berani, ada niat dan tekad. Tapi susah. Sekarang ini yang penting bukan soal Barat atau Timur, tapi IAIN, UIN, dan sebagainya harus serius mengembangkan studi Islam dan harus bisa setara dengan studi Islam di Barat. Susahnya, Barat menyediakan beasiswa dan bantuan yang begitu besar. Saya tidak apriori dengan studi Islam di Barat. Banyak yang bisa dimanfaatkan, dan kita perlu belajar beberapa hal kepada mereka (Barat), terutama dalam kelengkapan dan keseriusan penghimpunan literatur. Tetapi tidak? dalam hal framework kajian Islam. Para orientalis Yahudi-Kristen di Barat rata-rata mengkaji Islam bukan untuk beriman dan meyakini kebenaran Islam. Itulah sebabnya orang-orang yang belajar kepada mereka itu ilmunya bertambah, tapi tidak makin yakin dengan Islam, dengan Al-Qur`an, dan sunnah Nabi. Banyak yang malah ragu dan menyebarkan keraguannya kepada para mahasiswa. Kalau menurut saya, untuk apa orang belajar Islam tetapi malah menjadikan jauh dari Islam? Untuk apa belajar Ushuluddin tapi malah "uculuddin" (agamanya ucul, bahasa Jawa yang berarti lepas. * Menurut pengamatan Anda, apa yang menyebabkan lahirnya pemikiran aneh semacam itu?* Paham relativisme pemikiran, relativisme tafsir, juga relativisme kebenaran atau sofisme. Ini produk dari model pendidikan Barat yang tidak meyakini kebenaran wahyu. Saya berulang kali ketemu dengan dosen IAIN yang berpikiran seperti ini. Menurutnya, akal manusia relatif, maka semua produknya adalah relatif, sehingga tidak ada tafsir tunggal, tidak ada kebenaran tunggal. Semuanya relatif. Maka, tidak ada ayat yang qath'iy (pasti), semuanya dzanny (relatif). Semuanya boleh berbeda. *Adakah peran pihak luar?* Sangat jelas. Ini bukan konspirasi, tetapi satu proram yang sangat jelas. Lihat bagaimana mudahnya dana-dana untuk studi dan pemikiran Islam gaya Barat itu dikucurkan kepada para akademisi di IAIN, maraknya pemikiran tentang gender disebarkan. Memangnya semua bantuan itu gratis dan amal shalih bagi mereka? Ada "imbalan" yang mereka harapkan. Ada sebuah disertasi di Universitas Leiden (Belanda) tentang Laskar Jihad yang sebenarnya kualitasnya biasa-biasa saja, tapi dinyatakan cumlaude. Mahasiswa Indonesia yang liberal lalu diberi ==dihapus= Untuk wawancara lengkap sepanjang 2 halaman bisa Anda dapatkan di Majalah Hidayatullah edisi terbaru bulan Juli 2006. source : http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3356&Itemid=61 "Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal"Leo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave ___________________________________________________________ All new Yahoo! Mail "The new Interface is stunning in its simplicity and ease of use." - PC Magazine http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/