Ini mekanisme buyer market begitu apa ada pembodohan?
Harga LNG tahun 2002 dipatok pada harga minyak
tertinggi US$ 28/barrel padahal tahun 2000 saja sempat
mencapai lebih dari US$ 31/barrel.

Kalau rakyat Indonesia dipaksa beli gas seharga US$ 9
dengan alasan subsidi terlalu berat segala macam.
Sementara pemerintah Cina yang beli dgn harga US$3
dapat pemakluman Buyer Market segala macam.

Padahal pemerintah kan bisa menjualnya ke rakyat
Indonesia dengan harga lebih tinggi?

Di Indonesia banyak pembelinya, buktinya para pembeli
sampai ngantri kehabisan bensin dan gas.

Menurut saya sudah waktunya Purnomo yang menjabat
menteri ESDM diganti karena banyak kebijakannya yang
merugikan rakyat dan menguntungkan luar negeri.
Apalagi sekarang Pertamina menaikan harga elpiji.

--- Imam Soeseno <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

>              
>    Halaman Depan   Sabtu, 30/08/2008       'Harga
> LNG rendah karena buyer market'       JAKARTA:
> Pemerintah mengklaim harga LNG (liquefied natural
> gas) Tangguh yang diekspor ke Fujian, China,
> tercipta karena mekanisme buyer market. "Rendahnya
> harga LNG Tangguh dipastikan karena kondisi pasar
> internasional yang menggunakan pola buyer market, di
> mana penjual LNG sangat banyak, sedangkan pembelinya
> sedikit," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya
> Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, kemarin. 
> Ketidakseimbangan itu berakibat pada posisi pembeli
> berubah seperti raja dalam penentuan harga. Pola
> buyer market ini pula yang membuat Indonesia kalah
> dalam tender untuk memasok LNG ke Guangdong, China. 
> Kontrak LNG Tangguh yang ditandatangani pada 2002
> menyepakati nilai penjualan sebesar US$3,3 per juta
> Btu (British thermal unit) dengan tarif flat. Harga
> LNG saat ini di pasar internasional berada pada
> kisaran US$20 per juta Btu. 
> Namun, menurut seorang pejabat yang mengetahui
> negosiasi penjualan LNG itu, harga jual sumber
> energi tersebut sekitar US$5 per juta Btu-US$7 per
> juta Btu. 
> "Penjualan LNG Tangguh ke Fujian memang menggunakan
> pola buyer market, tapi harganya di atas itu,
> sekitar US$5 per juta Btu-US$7 per juta Btu.
> Mengenai selisih harga tersebut, saya tidak tahu
> lari ke mana?" ujarnya tanpa menyebut lebih lanjut. 
> Secara kronologis Purnomo menjelaskan pada awalnya
> Indonesia bersaing dengan Qatar dan Australia dalam
> menawarkan LNG Tangguh, Papua, untuk memasok pasar
> Guangdong. 
> Pemerintah China akhirnya memilih Australia sebagai
> pemenang tender, dan memberikan kesempatan kepada
> Indonesia untuk memasok LNG ke Fujian tanpa tender.
> "Perdana Menteri China Zhu Rongji waktu itu
> menyatakan Indonesia kalah di Guangdong, tapi
> memberikan hak memasok ke Fujian tanpa tender dengan
> mekanisme yang sama dengan Guangdong." 
> Selain memberikan hak memasok LNG ke Fujian tanpa
> tender, pemerintah China juga memberikan beberapa
> hal, yakni pinjaman lunak US$400 juta, menambah
> investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) yang
> dilakukan oleh PetroChina. 
> Namun, seorang petinggi perusahaan migas yang
> beroperasi di Indonesia menolak tegas alasan buyer
> market yang dinyatakan oleh Menteri ESDM itu. "Saya
> tidak setuju kalau dikatakan harga [LNG] rendah
> karena situasi saat itu [buyer market]," tutur
> petinggi perusahaan yang menolak disebut namanya itu
> kepada Bisnis. 
> Escape clause 
> Dia menyatakan dalam setiap negosiasi kontrak, harus
> ada escape clause. Klausul ini dapat dipergunakan
> oleh para pihak jika ditekan keadaan. "Banyak pihak
> yang menduga di sini ada deal yang tidak kelihatan,
> karena China bisa mendapatkan LNG murah, pasti
> Indonesia dapat sesuatu. Tapi apa?" 
> Roy B.B. Janis, mantan salah seorang Ketua DPP PDI
> Perjuangan, mengungkapkan delegasi yang dikirim oleh
> pemerintah ke China-seusai kunjungan Presiden (saat
> itu) Megawati Soekarnoputri pada Maret 2002-antara
> lain Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan mantan
> Menperindag Rini M. Soemarno. 
> "Yang saya heran, kenapa delegasi resmi dikirim
> pemerintah ini justru dipimpin oleh Taufik Kiemas
> [suami Presiden Megawati]?" ujarnya. 
> Roy mengatakan posisi Taufik tidak dapat dijadikan
> sebagai pimpinan delegasi yang terdiri dari pejabat
> eksekutif, karena yang bersangkutan orang legislatif
> (anggota DPR). 
> "Ini tidak benar. Jika Presiden Susilo Bambang
> Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla yang dulu menjabat
> sebagai Menko Polkam dan Menko Kesra pada Kabinet
> Gotong Royong mengaku tidak tahu-menahu, ya... benar
> saja," ujarnya. 
> Roy mengatakan yang mengetahui negosiasi LNG Tangguh
> itu sengaja dibatasi hanya untuk segelintir orang.
> "Jadi, deal seperti apa dan bagaimana memang tidak
> jelas. Semestinya perlu dijelaskan salah satunya
> oleh Pak Pur [Purnomo Yusgiantoro] yang saat ini
> masih menjadi sebagai Menteri ESDM," katanya. 
> Menyangkut rencana pemerintah mengkaji ulang harga
> LNG ke China, Wapres Jusuf Kalla belum bersedia
> mengungkapkan target harga ekspor LNG yang akan
> direnegosiasikan. 
> "Target harga belum bisa diumumkan sebelum
> perundingan," ujar Wapres di sela-sela kunjungannya
> ke PT Pindad, di Bandung, kemarin. 
> Namun, dia memastikan harga yang dinegosiasikan itu
> akan lebih tinggi dari harga sebelumnya. (John Andhi
> Oktaveri/Cyrillus I. Kerong)
> ([EMAIL PROTECTED])  
> Oleh Diena Lestari 
> Bisnis Indonesia 
>           © Copyright          2001 Bisnis         
> Indonesia. All          rights reserved.
> Reproduction in whole or in part without permission
> is          prohibited.
>     
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media-islam.or.id

Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS

Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252

Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari Telkomsel 
Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam.wordpress.com


      
___________________________________________________________________________
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Reply via email to