Meski sedih namun agak sedikit geli (maaf) melihat 42.190 warga di Garut sudah tidak makan nasi lagi. Sekarang mereka hanya makan pisang saja layaknya monyet.
Oleh karena itu penunjukkan Menkeu Sri Mulyani sebagai Menkeu terbaik di dunia bagi saya seperti lelucon saja ditengah kemiskinan mayoritas rakyat Indonesia. Bagi para spekulan di pasar saham dan pasar uang Menkeu Sri Mulyani mungkin berjasa besar karena mensubsidi para spekulan uang dengan "subsidi" bunga SBI dan Obligasi negara senilai Rp 60 trilyun lebih per tahun. Menkeu Sri Mulyani mungkin berjasa besar karena mensubsidi para spekulan saham dengan memprivatisasi perusahaan negara sehingga bisa dimainkan di bursa saham. Tapi kontribusinya terhadap mayoritas rakyat kita yang miskin mungkin hanya seperti di bawah ini: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/22/0306.htm 42.190 Jiwa Sudah tidak Makan Nasi Pemkab Garut Salurkan Bantuan Beras dan Mi Instan GARUT, (PR).- Akibat sudah tidak memiliki uang dan beras, puluhan warga di Kec. Pakenjeng, Garut, saat ini diketahui sudah banyak mengonsumsi makanan di luar beras. Mereka di antaranya hanya makan ketela pohon, gadung, bahkan pisang muda. SEKDA Kab. Garut Drs. H. Achmad Mutaqien (tengah) memberikan bantuan beras kepada ratusan kepala keluarga Desa Munjul Kec. Pakenjeng, Kamis (21/9). Selain memberikan beras, Pemkab Garut juga akan mengadakan program padat karya.*AAM PERMANA S/PR "Jangan heran jika pisang yang masih muda di kampung nyaris habis. Semula pisang muda itu dicampur bubur beras. Namun, sekarang banyak yang hanya makan pisang muda sehari-harinya," tutur Kepala Desa Jatiwangi, Kec. Pakenjeng Soleh Syamsudin, Kamis (21/9). Ketika "PR" melihat sejumlah kebun di Desa Jatiwangi, memang diketahui banyak pohon pisang yang masih muda, tapi sudah tidak kelihatan buahnya. Bukan hanya pisang, tapi juga ketela pohon. Walaupun belum cukup umur untuk dikonsumsi, ketela pohon di sejumlah kebun yang kering sudah dicabuti warga. Warga setempat pun tampak tidak bersemangat ketika ditemui di rumahnya. Hal serupa terlihat di Kampung Munjul Desa Depok, masih di Kec. Pakenjeng. Diketahui, di sejumlah warung di Jatiwangi dan Depok, sebenarnya ada persediaan beras. Namun, warga sudah tidak mampu lagi membeli beras karena sudah tidak punya uang. "Meserna ku naon, Pak? Abdi tos aya tilu mingguna teu nyepeng artos saperak-perak acan," kata Sukria, warga Kampung Munjul. Akibat kemarau Bupati Garut H. Agus Supriadi ketika dikonfirmasi "PR" mengakui bahwa akibat kemarau yang panjang, wilayah di Garut banyak yang mengalami kekeringan yang luar biasa. Dampak lainnya, warga setempat pada akhirnya mengalami rawan daya beli, dan sebagian rawan pangan. "Kami sudah menginvetarisasi warga yang mengalami rawan pangan dan daya beli. Kami juga sudah melakukan rapat terbatas untuk membicarakan penanganannya," kata Bupati. Di tempat terpisah, Sekda Garut Drs. Achmad Mutaqien dan Kepala Bapeda Garut Drs. H. Iman Alirahman, M.Si. di lokasi rawan pangan Desa Depok, Kamis (21/9) mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Pemkab Garut, saat ini ada beberapa daerah yang diketahui sudah berat tingkat kerawanan daya belinya. Yang paling parah dialami warga Kec. Pakenjeng dan Cikelet, kemudian Samarang. Mereka mengalami rawan daya pangan karena areal pertaniannya sudah tidak menghasilkan sejak beberapa bulan lamanya. "Berdasar catatan yang ada di Dinas Sosial, jumlah keseluruhan warga yang saat ini sudah rawan pangan dan daya beli hampir sebanyak 42.190 jiwa atau sekira 7.884 kepala keluarga," katanya. Achmad Mutaqien mengatakan, setelah dilakukan rapat terbatas, pemkab sudah membuat program jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi hal itu. Program jangka pendek adalah pemberian makanan termasuk beras dan mi instan dengan total anggaran Rp 400 juta. Sedangkan program jangka panjang adalah dalam bentuk padat karya. Dinas-dinas tertentu akan melaksanakan berbagai pembangunan di wilayah-wilayah rawan pangan dan daya beli dengan melibatkan warga setempat. Melalui padat karya, tiap warga akan mendapat upah Rp 20.000,00 per hari. Bila ada program pada karya selama 15 hari kerja, artinya setiap KK akan mendapatkan upah Rp 300.000,00 selama 15 hari kerja."Unit-unit usaha kecil juga sudah didata untuk lebih diberdayakan dengan cara diberi bantuan dana untuk usaha," katanya. Sementara itu, Pemkab Garut, Kamis kemarin, menyerahkan bantuan sebnyak 25 ton beras kepada sebanyak 596 KK atau sebanyak 9.940. Bantuan diserahkan Sekda Ahmad Mutaqien didampingi sejumlah pejabat seperti Iman Alirahman, Drs. Uu Saepudin, S.T., Drs. Herdian, Ir. Miftahul Rahmat, dan Kabag Humas Drs. Dikdik Hendrajaya. (A-112)*** === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/