http://www.everybodylovesirene.com/greeting 





Sulit memang bila melepas tahun 2008 dengan tidak mengurai apa saja
yang kami lakukan di tahun ini. Bersama band yang dirintis sejak tahun
1998 yang artinya sudah 10 tahun kebersamaan kami didalam keluarga Everybody 
Loves Irene
tentunya bukan hal yang mudah dilupakan. Setelah di tahun 2007 kami
bolak-balik Singapura dan Malaysia untuk memperkenalkan band kami dan
album pertama "The Very First Thing You Must Learn About Flying is Gravity"
hingga didaulat untuk jadi wakil Indonesia diajang band indie paling
bergengsi di belahan Asia "BayBeats Festival 2007", kami ingin sekali
agar band kami juga mendapat sambutan yang sama di negeri sendiri. Maka
sepulang dari BayBeats, kami bermimpi lagi untuk merilis album kedua
dengan satu lagu berbahasa Indonesia.







Album kedua kami yang kami beri judul "On Second Thought, I Might Wanna Change 
Some Things" start recording pada Oktober 2007 di studio Soundmate Fatmawati 
dibawah panduan J. Vanco
sebagai Music Director untuk album ini. Bukan proses yang singkat dan
mudah terutama bagi kami yang mengandalkan kantong sendiri untuk
produksi album kami. Belum lagi di awal 2008, vokalis kami Irene
Yohanna harus menjalani operasi kista sehingga jadwal rekaman sempat
mundur. Syukurlah, banyak teman-teman yang memberikan support dan
membuat kami semangat menyelesaikan album ini dan siap diluncurkan ke
publik bulan Agustus 2008. Ketika sampai saat-saat untuk merilis album
ini, lagi-lagi kami mendapat bantuan terutama untuk distribusi
peredaran CD dari label Demajors Independent Music Industry yang juga telah 
bekerjasama baik di album kami sebelumnya. 



Permasalahan
distribusi sudah ditangani lalu bagaimana dengan cara mengenalkan album
ini ke khalayak luas? Mengingat kami hanya punya modal semangat dan
kondisi keuangan kami sudah mepet banget untuk menggelar konfrensi pers
selayaknya band-band yang merilis album terbarunya. Kami juga sadar
banyaknya band baru bermunculan dan band lama yang merilis album baru
dapat membuat album yang kami sudah siapkan untuk dinikmati khalayak
luas hanya terongok di rak-rak toko CD tanpa sempat orang tau kalau
kami merilis album. Kami tak ingin mimpi buruk itu terjadi, maka kami
menyusun suatu rencana besar.



Thanks untuk penetrasi internet di
Republik ini yang semakin meningkat di tahun 2008. Banyak orang semakin
'sadar-internet' sehingga kesempatan untuk mengenalkan album makin
terbuka lebar meskipun dengan dengan budget minim (bukan tanpa budget).
Apalagi kami sudah punya pondasi lewat jaringan pertemanan MySpace yang
di tahun sebelumnya majalah Hai menobatkan kami sebagai salah satu band
Raja MySpace di Indonesia. 


Banyak sekali social network site
baru yang bermunculan di tahun 2008 kami putuskan untuk fokus di salah
satunya yaitu Facebook. Mungkin kami lah pioneer band Indonesia yang
memanfaatkan aplikasi Facebook untuk mengenalkan album baru. 




Aplikasi
sederhana yang memberikan akses untuk mendengarkan serta mengunduh
single perdana kami yaitu Rindu yang juga single satu-satunya berbahasa
Indonesia yang kami punya sampai saat ini. Aplikasi ini digunakan oleh
492 pengguna Facebook dan mendapat kritik postif dari blog marketing
Think.Web (Band Indie Juga Bisa Online Marketing 
-http://www.think.web.id/brain/everybody-loves-irene/ ) dan juga media cetak 
harian terkemuka, Kompas.



 



Tak
melulu mengandalkan internet, kami pun berusaha interaktif dengan
penonton pertunjukkan kami. Caranya adalah dengan membagikan single
Rindu ke penonton pertunjukkan kami lewat transfer bluetooth ke
handphone atau lebih dikenal dengan istilah bluecasting. Kami
pun memilih tanggal baik dan hari baik 8 Agustus 2008 untuk turun ke
jalan mengenalkan lagu Rindu. Dengan mengusung tagline "Sharing is not 
Stealing, Love is Sharing"
tak hanya Jakarta yang kami serbu, kami pun pergi ke Bandung untuk aksi
ini. Media cetak Bisnis Indonesia pun mengangkat aksi kami dalam
artikelnya:  http://web.bisnis.com/senggang/seni-budaya/1id72866.html .







Kata
orang, bulan puasa adalah bulan istirahat buat bermusik apalagi jika
band tersebut bukan band religi atau tidak punya lagu religi. Buat kami
itu justru mematikan kreatifitas, puasa harus lebih produktif
mengeluarkan ide-ide segar. Di bulan September kami bekerja sama dengan
penulis cerpen yang juga sutradara, Fajar Nugros dan penulis muda berbakat 
Alanda Karizauntuk
merilis cerpen klip, sebagai pengganti video klip karena kami tidak
punya budget untuk bikin video klip. Cerpen klip berjudul "Bunuh Diri Massal 
2008"
ini terbilang fenomenal, menggabungkan dua sisi industri kreatif musik
dan cerpen, dan mendapat antusias yang tinggi yang terlihat dari
statistik pengunjung website http://bdm2008.everybodylovesirene.com
yang mencapai 129.505 hit hanya dalam waktu sebulan. Dan ketika kami
menggelar hajatan syukuran terima kasih buat para pembaca dan penulis
side-storynya yang diadakan di Brewww Kemang, kami tak menyangka akan
menyedot pengunjung hampir 500 orang. Padahal itu hajatan kecil-kecilan
tanpa publikasi yang wah.



Album kedua kami pun tak luput diulas
oleh Jakarta Post, Rolling Stone Indonesia, Hai, portal Detikhot.com,
hingga majalah Time Asia. Selain itu, radio-radio pun gencar memutarkan
single Rindu kami dan sempat nangkring diantaranya di chart Madama
Makassar, Ardan Bandung, hingga di penghujung tahun 2008 ini meraih
posisi #1 di chart Geronimo Jogja. Tak banyak memang radio yang mau
memutarkan lagu kami akan tetapi ini sebagai satu langkah besar kami
untuk dikenal di dalam negeri. Seiring itu pula, video klip Rindu pun
mengudara di MTV Indonesia dan stasiun-stasiun TV lokal.







Tahun
2008 penuh dengan warna, diantaranya tahun ini lagi-lagi single kami
masuk kompilasi luar negeri. Albumnya bertajuk "Half Dreaming - Asian
Shoegaze Compilation" dan single kami yang turut didalamnya adalah
"Love is So Strange (demo version)". Band Indonesia lainnya yang hadir
dalam album ini adalah Elemental Gaze, Perfect Angel dan Share Springs.
Tahun 2008 kami juga menjadi band Indonesia yang membuka rangkaian
program televisi Channel V : AMP Around Asia. Sungguh suatu kehormatan
bagi kami. Album kedua kami juga dapat dibeli di iTunes untuk pasaran
luar negeri dan untuk pasaran lokal ringbacktone nya dapat diperoleh di 
Telkomsel, Indosat dan XL.



Kami
ingat satu kalimat, "98% yang kita hadapi adalah masalah, hanya 2%
peluang yang ada" namun dengan semangat do-it-ourself, kami berhasil
mengubah 98% masalah tadi menjadi peluang sehingga kami dapat dikenal
lebih luas seperti sekarang ini. Masih ada cita-cita kami yang belum
kesampaian; tur ke Eropa karena menurut teman-teman kami, musik kami
lebih dikenal di benua sana. Kami juga tengah membangun keluarga kecil;
Dimas & Fika, Adi & Dina, Widi & Vita. Mudah-mudahan tahun
depan Aulia, Yudhi, Irene & Think Thing menyusul.



Terima
kasih buat semua yang telah mengapresiasi kami, rekan-rekan media, fans
dan keluarga besar Everybody Loves Irene. Tahun 2009 memberikan satu
harapan baru yang lebih baik lagi bagi kita semua. Marry X-Mas and
Happy New Year 2009 !



See you again ^_^ /




     
thanks to Ezra Saraswati aka Titing for artwork
 



thanks to our media partner:




thanks to our supporter & distributor:
    


Communicate with us for more information and networking: 
  postal address: Jl. Cakrawijaya 2 blok U no.1 Diskum PWI Jakarta 13420, 
Indonesia.      web: www.everybodylovesirene.com     Booking Agent / Music 
Publicist: +62.813.876.555.40








      


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to