Lumayan banyak perspektif ttg apa yang kurang dgn bangsa ini menunjukkan masih adanya attention atas nasib bangsa…
Apa yang kurang dari kita-kita bangsa Indonesia ? Cukup beragam perspektif atas ini, diantaranya kita perlu lebih banyak eksekutor (pelaksana smart) dibanding pemikir( Kibroto dalam polemik orang pintar dan bodoh), atau tersebab sistem otoriter Militeristik Orde Baru penyebab kebekuan kemajuan Indonesia( Toewoel termasuk si filsuf ) .. Glassnett berargumen kita kurang memegang nilai-nilai ketimuran , kurang keuletan dan tidak mampu mengembangakan nilai budaya, kurang jiwa bisniss, sedang Lets Tangeon lebih pada tabiat dan perangai bangsa yg anarkis dan kurang terhormat dan memandang para pemikir filsafatis hanyalah para pemimpi dan kita sudah membludak oleh sarjana filsafat Tapi Indosepherd tampaknya ada kecenderungan sepemahaman bahwa kita perlu aufklarung atau renaissance dgn dimulai dari pencerahan akal budi( nalar) dgn tantangan dari Van Helsing di milis tetangga, apa yg bisa diupayakan indosepherd demi tercapainya renaissance ??? Van lebih pada tipe model Revolusi Demokrasi Prancis thn 1798 selaku tonggak pencerahan peradaban dimana awal dari perkembangan kemajuan adalah era revolusi Prancis dgn promotornya adalah Rosseau dan Voltaire… Anda tertarik gagasan revolusi total Mr Van?? Lain Milis nyatakan kita sudah punya Filsafat sendiri yaitu Pancasila, ngak perlu lagi filsafat Import model barat, bahkan ada yg alergi filsafat selaku pencerah akal termasuk di sini engkong Filsuf si ahli filsafat yg berargumen kita begini tersebab ulah sistem Politik Orde Baru bukan oleh kurangnya ahli pikir rumit dimana ini paradoks dgn latar belakangnya yg filsuf apakabar.. aneh … Itulah sekilas tangkapan saya ( kalo ngak salah) Saya tetap kukuh dgn perspektif awal saya bahwa kita kurang, kurang dan kurang ( double kurang )dalam segi keahlian ( ekonomi, politk, sosial, budaya, sains, research, eksplorasi)seperti olah pikir terstruktur dan tersistem yg dianut oleh para filsuf sehingga arah kebijakan para birokrat pemerintahan selalu salah kaprah dan kacau- balau.. artinya kita sebagian besar bangsa ini tidak dilatih berfikir runtun, rumit, integral tapi terpola sehingga yg dihasilkan adalah manusia-manusia ABS( asal bapak senang) dan ya..ya..ya ..( ngihhh pak) sebagai akibat sistem kebapakan ( paternalistik) dan lebih pada tokoh panutan Kharismatis dibanding kemandirian pemikiran.. Hasilnya bisa ditebak, kebijakan ,UU dan Kepres dan Kebijakan Birokrat cenderung singkat( temporer) dan tidak berjangkauan jauh ke depan ( jangka panjang) baik dlm misi dan visi. Sedang freedom thinker(Pemikir merdeka ) kurang berperan dalam hal ini .Yang dihasilkan adalah kebijakan top down( atasan ke bawahan) dibanding bottom up( rakyat atau bawahan ke atasan ) dgn tujuan laten yaitu mempertahankan otoritas dan kekuasaan. Ada benarnya sistem Politik otoriter selaku salah satu kesalahan fatal bagi perkembangan pemikiran.. tapi perlu saya tekankan yg menggagas pemikiran kearah kesetaraan hak Politik untuk bersuara adalah para Filsuf Politik semacam John Locke( aliran filsafat Empirik), Rosseau ( filosof Rasionalist positifisme ) dan Plato filsuf Yunani, selaku pemikir Politik dalam " Republika" . Saya makin meyakini hal ini disebabkan oleh ketidak mampuan kita- bangsa ini untuk bisa berfikir filosofis dalam bidang Politik termasuk bidang Ekonomi dimana kita di brain wash dgn rumus-rumus ekonomi Liberali Kapitalism gagasan filosof Ekonomi Adam Smith dalam "Filsafat Moral" nya, juga John Locke Filosof Politik dan Ekonomi dgn gagasan Industrialisasi Inggris. kita gagal mengembangkan ciri khas sendiri dalam sektor Ekonomi Makro juga Mikro…. Hasilnya bisa diduga yaitu terkaman kapitalis atas dunia ke 3 dgn gagasan seram yaitu liberalisasi global dan kapitalisme . Hal ini tersebab kita tidak punya rumusan antitesa atas kapitalisme yang artinya lemahnya pemikiran-pemikiran filosofis dibidang Ekonomi demi terciptanya iklim ekonomi yg kondusif dalam menghadang laju para kapital. Sedang di bidang Budaya keagamaan tidak berbeda jauh, terkaman liberalism style lebih tajam dibanding budaya adiluhung negeri sendiri.. Disaat negara Barat sedang sibuk dgn Enlightment( pencerahan akal budi rasional) kita umat timur lebih condong pada Enlightening ( pencerahan spirituil).. Ditandai dgn menjamurnya tarekat dan aliran- aliran kebathinan dgn harapan mengungguli para ahli mesin-mesin modern.. Dapat saya pastikan yaitu para ahli doa dan zikir telah diakal-akali dan dimanipulasi oleh para ahli pikir sekuler( duniawiyah)…. Sehingga kesimpulan saya dgn banyaknya tokoh keagamaan berbuat yg terbaik bagi perbaikan moral, hasilnya tetap akan minus dan kebobrokan moral masih akan terpampang dihadapan kita… Tidakkah kita melihat tokoh Religius semacam AA Gymnastiar, Arifin Idham, Zainuddin MZ, termasuk pemikir Nurcholish Madjid dan Syafii maarif juga Amien Rais, termasuk disini pemikir-pemikir Kristian semacam Frans Magnis Suseno dan Mudji Sutrisno ditambah menjamurnya pondok pesantren , nyatanya moral bangsa tidak kunjung membaik, bahkan telah muncul apa yg dinamakan kemunafikan religius( orang beriman yg munafik)…. Apa sebab??? Masihkah pencerahan spirituil lebih diutamakan dibanding pencerahan akal rasio??? Sebab utama adalah lemahnya pola pikir filosofis dari para ahli-ahli keagamaan sehingga tidak muncul gagasan-gagasan keagamaan yg ampuh dalam menghadang laju sekuler, ironisnya Nurcholish Madjid seorang Filosof Muslim mendukung sekulerisme( agama terpisah dari Negara) dgn pengikut dari Jaringan Islam Liberal selaku agent of chance kearah sekuler liberal… Benar pernyataan Cak Nur bahwa kita kekurangan pemikir mikroskopik( pemikir ahli disegala bidang) sedang Gagasan besar makro sudah dirumuskan oleh Nurcholish yaitu Islam Inklusif( Islam yg meluas kemana-mana)… sebuah kontradiktif dgn gagasan sekulerisme dia terdahulu ! Dibidang sosial keadaan jelas-jelas rawan , Kriminalitas,gizi buruk, kelaparan , macet, tata kota sembrawut semua menyumbang bagi pemicu ketegangan bathin.. Ahli sosiologi, ahli antropologi sudah lumayan berlimpah . Hasilnya kita tetap dipandang terkebelakang dgn Indeks Pembangunan manusia Indonesia tetap diposisi 100 keatas dari sekitar 130 negara , sebabnya apa??? Saya memastikan ini adalah bukti dari lemahnya metode-metode filsafatist dalam mengantisipasi laju modernitas.. sosiologi yg tidak dilatar belakangi oleh kemampuan oleh pikir tinggi dgn metode-metode filsafat terbukti tidak membawa kearah kemajuan . Sedang motode sosiologi import dari barat yg sekuler tidak cukup ampuh bagi kondisi kebangsaan kita… maka kita perlu rumusan-rumusan sosial baru bagi membangun kehidupan sosial kita kedepan dan itu hanya bisa diciptakan dgn metode-metode berfikir filsafat .. Kita juga bukan kurang ulet, kita tidak kurang para pekerja keras juga eksekutif, kita telah ditempa sejak era culture stellsel Van Den Bosch dgn tanam paksa untuk bekerja hingga mati … Kita hanya kurang mampu berfikir rumit tapi runtun… Sekolah kita sejak era VOC lebih diarahkan pada pendidikan bagi tenaga kepegawaian Hindia Belanda, tapi mereka tidak mengajarkan satu hal yaitu segi epistemologi dari Ilmu. mereka tidak bersedia memberitahu kita tata cara atau metode mencari dan mengembangkan Iptek( research and development) Mereka para penjajah menyimpan filsafat berfikir dgn segala metodenya untuk melemahkan daya pikir kita…tujuannya jelas agar kita patuh pada penjajah, tidak melawan dan tidak macam-macam… Sistem pendidikan ini masih dianut hingga sekarang dan hasilnya adalah manusia-manusia bermental pegawai dan biroktaris dgn meja dan kursi selaku berhala yg dikejar-kejar… Dan masihkan kita memandang para pemikir filsafat adalah para pemimpi? ?? Sedang mereka para filosof inilah yg meletakkan kebangunan kehidupan kita …Issac Newton penemu hukum gravitasi, serat optik dan kecepatan cahaya disamping seorang ilmuwan juga adalah filosof dgn gagasan filsafat alam … Adam Smith adalah ahli filsafat Moral , Ilmuwan semacam Alva Edison adalah penganut filsafat aliran pragmatisme, dia bermimpi ttg lampu pijar dan 1000 mimpi lainnya dan diciptakan dgn metode-metode ilmiah pragmatisme( kombinasi dari pertentangan)… Charles Darwin si kera Evolusi terinspirasi oleh gagasan dialektis sintesis Hegel si ahli filsafat sejarah. Gagasan Evolusi ini mengilhami pemikir-pemikir dunia ttg gagasan evolusi produk, inovasi terus menerus dgn slogan" tidak ada yang abadi kecuali perobahan"… bahkan seorang Paus Yohannes Paulus II almarhum adalah seorang ahli filsafat . Kita tentu kenal manusia utusan langit yg namanya adalah Ibrahim AS atau Abraham. Dia inilah penggagas utama dari filsafat monotheisme Yahudi, Kristen dan Islam… Ketika dia mempertanyakan langit, matahari, bulan, gunung dalam pencarian tth Eksistensi Tuhan, sesungguhnya dia telah berfilsafat. Filsafat dimulai dari pemikiran kritis sebagaimana Descartes berkata, aku meragukan segala sesuatu sebelum ada kepastian. .Aku berfikir maka aku ada ( cogito ergo sum).. Maka saya menggelari Ibrahim selaku Bapak Filsuf Universal . Walau bukan dia yg memberi nama "filsafat "dialah yg mengawali sikap kritis yaitu dgn mempertanyakan segala sesuatu demi memperoleh hakekat kebenaran sejati.. Ibrahim inilah yg mengawali pelajaran ttg filsafat .. Dan hadiah abadi Yang Kuasa atas dirinya adalah dgn menyebut nama Ibrahim AS lima waktu sehari semalam sesuai dgn waktu sholat umat Islam.. itulah yg dinamakan sholawat nabi dalam Islam… Dengan demikian Filsafat bukan produk asli dari barat Eropa, tapi diawali di Timur Tengah oleh seorang manusia bernama Ibrahim AS atau Abraham.. Dari ajaran-ajaran Ibrahimlah berkembang pemikiran filsafatist di timur tengah, sumeria, babylonia, Assyiria juga Mesir dan Carthago yang sayangnya kemudian hari berkembang kearah pemberhalaan spirit alam. Pelajaran filsafat ini diadopsi oleh orang-orang asia kecil di semenanjung turki yg lalu merambah ke Eropa dan tumbuh subur di Yunani dan Macedonia… Dari sinilah muncul pola baku berfilsafat yaitu Logika ,Dialektika, Silogisme, Induksi dan Deduksi.. Di Yunanilah metode- metode berfikir ini dinamakan Philosophia ( kecintaan akan hikmah)…. Jadi kalau ada argumen ttg Filsafat adalah produk Import , jelas asumsi ini salah kaprah sama sekali. Filsafat diawali oleh timur dgn Ibrahim selaku penggagas utama.. Sayang dimasa sekarang kebanyakan sarjana filsafat lebih pada hafalan ttg output keluaran pemikiran para filosof dunia, bukannya berfikir sendiri dan mengeluarkan isi pemikiran otentik diri sendiri, sehingga pengetahuan mereka ttg filsafat lebih berupa pengetahuan ttg sejarah, asal usul dan tokoh beserta keluaran pemikiran dibanding bagaimana cara berfilsafat… Ini kelemahan para sarjana itu sehingga mereka belum pantas disebut filsuf yg berfikir…. Maka kebangkitan Timur atau renaissance harus dan wajib dimulai dari pencerahan akal rasio bergandengan dgn pencerahan rohani spiritualisme.. Pencerahan rohani saja akan gagal total dalam menghadang laju kapitalis bermazhab liberalisme.. Saya pastikan pencerahan sufistik ala Al Ghazali , zikir akbar bersama tokoh agama, doa bersama,istighotsah qubro, pencerahan rohani cara Anand Khrisna, termasuk pencerahan spirit Kristiani segala aliran( Katolik, Protestant, methodhist, Anglikan dll) akan gagal menghadapi tantangan era postmo yg sekuler jauh dari nilai agama.. Paus Yohannes paulus II dalam surat terakhirnya sebelum wafat mengakui bahwa dunia sedang dicengkeram oleh kekuatan setan Sekulerisme jauh dari nilai- nilai agama.. Oleh karena itulah maka sebagaimana Hadish nabi Muhammad SAW mengatakan 1 jam berfikir sebenar berfikir bagi kemaslahatan umat jauh lebih berharga dibanding 1 tahun berzikir bagi diri sendiri.. Sebagaimana Quran mengatakan Pikirkanlah apa yang ada dilangit dan dibumi, tidakkah engkau memikirkan ciptaanKU… Ini adalah pekerjaan ahli pikir bukan lagi ahli zikir. Selamat berfikir. Sang Penyantap Filsafat. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/