[ppiindia] Cinta Tuhan (was: Poligami )

2005-09-22 Thread Samudjo
Saya setuju sama mbak Lina
Isteri saya bukan yang paling baik,paling cantik, paling seksi
Seperti juga atribut-atribut yang lain ia adalah nikmat atau karunia Illahi
Robbi
Saya bersyukur atas nikmat itu, harus menjaga agar perkawinan menyenangkan
Itulah cara kita membalas cinta Tuhan
Salam,
Samudjo
- Original Message -
From: "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, September 22, 2005 3:37 PM
Subject: [ppiindia] Poligami (was Re: yang suci dan yang profan )


Ha ha ha mas Yustam,

Pacaran abadi mah mencurigakan, apalagi kalau sepertimas katakan,
kenal "luar dalam". Juga dalam ajaran Kristen di Eropapun (Eropa gak
berarti kalah susila lho), dijarakna, janganlah lakukan, yang
seharusnya merupakan hak dan kewajiban setelah menikah.

Pernikahan "buk" yang mas katakan, bisa juga jadi, tapi tak jarang
yang lalu kandas lho. Banyak buktinya kan?

Samenleven (hidup bersama, Jerman: Zusammenleben), adalah bentuk yang
kita anggap kurang bertanggung jawab, namun di Austria (juga Jerman
dan lain lain), menjadi sangat lumrah, dan % nya tinggi sekali.

Ini disebabkan hukum keluarga dalam hukum Perdata yang sangat keras.
kalau pria menceraikan wanita, dan mempunyai anak, maka ia diwajibkan
membayar sampai 50% dari incomenya, sampai anak berusia 27 tahun.
kalau isteri tak mempüunyai profesi juga pada isterinya. jadi, kalau
pria stu kali menikah, lalu cerai, dia praktis sulit sekali
membanguin hidup baru sampai anaknya selesai dibiayai. Lari tak
mungkin disini. Juga kalau pria hanya hidup bersama dengan wnita,
tanpa nikah, dan melahirkan anak, maka ia wajib membiayai anak sampai
anak itu dewasa.

Anda benar, menurut pendapat saya, juga samenleven adalah bentuk
hidup yang kurang bertanggung jawab.

Bagaimana dengan nasehat mBak Lina: tak perlu mencintai sang partner,
menikahlah demi cinta pada Tuhan? jangan cari partner yang ganteng,
atau cantik, yang penting menikah karena cinta Tuhan.

Salam

danardono








--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> juga pas sudah sepuluh tahun pacaran ...  terus nggak jadi nikah,
> padahal sudah kenal luar dalam  ...  ini mungkin namanye apes buat
> wanita, karena  lelakinya  langsung dapat yang lebih muda lagi  ...
> dan langsung kawin. lagi   ...
>
> mendingan nggak pacaran ...  langsung buk, kan bisa saling
> mengenal  luar dan dalam sehingga timbul pengertian,
> sehingga  kata cerai itu tidak gampang untuk di katakan ...
>
> mungkin teorinya salah, semakin lama pacaran bukan langsung
> nikah biasanya bubaran karena jenuh, padahal kalo langsung
> nikah biasanya awet sampe tue  ...  contohnya oma-oma dan
> opa-opa zaman dulu kan nggak pernah pacaran langsung di kawinin
> awet lagi     tapi kalo opa-opanya play boy sih  ...  apalagi
> yang punya titel raden biasanya sih  kalo satu nggak cukup ...
>
> soalnya ada yang sudah lama-lama pacaran, akhirnya
> samenleven (kata-katanya betul nggak)  ini melanjutkan dari
> pacaran itu karena nggak berani nikah, artinya ada pihak
> yang nggak berani bertanggung jawab terhadap perbuatan
> mereka berdua  ..yah akhirnya cewek juga yang menanggung
> beban  . mungkin ini namanya komitmen tidak ada yang bertanggung
> jawab  ...
>
>
> salam
> yustam
>
>
>
>
>
>
>
> Mbak Carla,
> Itu kan kalo Mbak jadi istri pertama...
> Nah kalo situasinya Mbak Carla sudah lama pacaran dan cinta mati,
eh pas
> mau nikah baru ketauan di sudah punya istri..
> Gimana nih?
>
> Salam,
> rio
>
> -Original Message-
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of Carla Annamarie
> Sent: Wednesday, September 21, 2005 11:59 PM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Cc: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [ppiindia] Poligami (was Re: yang suci dan yang
profan )
>
>
>
> gak usah jauh2 poligami deh..pacaran aja klo diduain..ditiga-in or
> diempat-in pasti say good bye..gak bgt deh...
>
>
>
>
>
>
>  partogi samosir
>
>  <[EMAIL PROTECTED]
>
>  ahoo.com>
> To
>  Sent by:  ppiindia@yahoogroups.com
>
>  [EMAIL PROTECTED]
> cc
>  ups.com
>
>
> Subject
>Re: [ppiindia] Poligami (was
Re:
>
>  09/21/2005 03:53  yang suci dan yang profan )
>
>  PM
>
>
>
>
>
>  Please respond to
>
>  [EMAIL PROTECTED]
>
>   ups.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 1. siapa bilang poligami itu dilarang? poligami adalah sah!
> 2. siapa bilang harus ada ijin dari istri pertama? itu khan
aturannya
> hukum
> negara sekuler!
> 3. kedekatan Ari dengan oom dan tante anak2 eyang dari istri kedua
dan
> ketiga nampaknya mensahkan poligami (hahaha..yang ini becanda). yah
> paling
> tidak, hasil poligami melahirkan anak2 yang tidak feodalis.
> togi
>
> Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Udah punya istri, eh, tahu tahu kawin lagi, aturan yang
> harusnya minta ijin istri dulu, ya dilupakan, pokoke dapat istri
muda yg
> semlohai, 

Re: [ppiindia] Cinta Tuhan (was: Poligami )

2005-09-22 Thread Yustam

betul oom Samudjo, karena Tuhan telah memberikan kita pasangan
maka sebagai kepala keluarga tentu bisa bersyukur kepada Tuhan
(Allah swt) bahwa Dia telah memberikan tanggung jawab untuk menafkahi
seorang istri dan anak-anak sebagai titipan, ilahi,  itu bagi orang-orang
yang memahami arti nikmat dan karunia ilahi  ... tapi bagi yang tidak
mengenal nikmat, karena hidup hedonis yang tidak pernah mencapai
kepuasan maka semua bukan merupakan nikmat ... tapi kepuasan
yang tidak berujung  ...  begitu kan maksudnya  oom -2 ...

salam
yustam








Saya setuju sama mbak Lina
Isteri saya bukan yang paling baik,paling cantik, paling seksi
Seperti juga atribut-atribut yang lain ia adalah nikmat atau karunia Illahi
Robbi
Saya bersyukur atas nikmat itu, harus menjaga agar perkawinan menyenangkan
Itulah cara kita membalas cinta Tuhan
Salam,
Samudjo
- Original Message -
From: "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, September 22, 2005 3:37 PM
Subject: [ppiindia] Poligami (was Re: yang suci dan yang profan )


Ha ha ha mas Yustam,

Pacaran abadi mah mencurigakan, apalagi kalau sepertimas katakan,
kenal "luar dalam". Juga dalam ajaran Kristen di Eropapun (Eropa gak
berarti kalah susila lho), dijarakna, janganlah lakukan, yang
seharusnya merupakan hak dan kewajiban setelah menikah.

Pernikahan "buk" yang mas katakan, bisa juga jadi, tapi tak jarang
yang lalu kandas lho. Banyak buktinya kan?

Samenleven (hidup bersama, Jerman: Zusammenleben), adalah bentuk yang
kita anggap kurang bertanggung jawab, namun di Austria (juga Jerman
dan lain lain), menjadi sangat lumrah, dan % nya tinggi sekali.

Ini disebabkan hukum keluarga dalam hukum Perdata yang sangat keras.
kalau pria menceraikan wanita, dan mempunyai anak, maka ia diwajibkan
membayar sampai 50% dari incomenya, sampai anak berusia 27 tahun.
kalau isteri tak mempüunyai profesi juga pada isterinya. jadi, kalau
pria stu kali menikah, lalu cerai, dia praktis sulit sekali
membanguin hidup baru sampai anaknya selesai dibiayai. Lari tak
mungkin disini. Juga kalau pria hanya hidup bersama dengan wnita,
tanpa nikah, dan melahirkan anak, maka ia wajib membiayai anak sampai
anak itu dewasa.

Anda benar, menurut pendapat saya, juga samenleven adalah bentuk
hidup yang kurang bertanggung jawab.

Bagaimana dengan nasehat mBak Lina: tak perlu mencintai sang partner,
menikahlah demi cinta pada Tuhan? jangan cari partner yang ganteng,
atau cantik, yang penting menikah karena cinta Tuhan.

Salam

danardono








--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> juga pas sudah sepuluh tahun pacaran ...  terus nggak jadi nikah,
> padahal sudah kenal luar dalam  ...  ini mungkin namanye apes buat
> wanita, karena  lelakinya  langsung dapat yang lebih muda lagi  ...
> dan langsung kawin. lagi   ...
>
> mendingan nggak pacaran ...  langsung buk, kan bisa saling
> mengenal  luar dan dalam sehingga timbul pengertian,
> sehingga  kata cerai itu tidak gampang untuk di katakan ...
>
> mungkin teorinya salah, semakin lama pacaran bukan langsung
> nikah biasanya bubaran karena jenuh, padahal kalo langsung
> nikah biasanya awet sampe tue  ...  contohnya oma-oma dan
> opa-opa zaman dulu kan nggak pernah pacaran langsung di kawinin
> awet lagi     tapi kalo opa-opanya play boy sih  ...  apalagi
> yang punya titel raden biasanya sih  kalo satu nggak cukup ...
>
> soalnya ada yang sudah lama-lama pacaran, akhirnya
> samenleven (kata-katanya betul nggak)  ini melanjutkan dari
> pacaran itu karena nggak berani nikah, artinya ada pihak
> yang nggak berani bertanggung jawab terhadap perbuatan
> mereka berdua  ..yah akhirnya cewek juga yang menanggung
> beban  . mungkin ini namanya komitmen tidak ada yang bertanggung
> jawab  ...
>
>
> salam
> yustam
>
>
>
>
>
>
>
> Mbak Carla,
> Itu kan kalo Mbak jadi istri pertama...
> Nah kalo situasinya Mbak Carla sudah lama pacaran dan cinta mati,
eh pas
> mau nikah baru ketauan di sudah punya istri..
> Gimana nih?
>
> Salam,
> rio
>
> -Original Message-
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of Carla Annamarie
> Sent: Wednesday, September 21, 2005 11:59 PM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Cc: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [ppiindia] Poligami (was Re: yang suci dan yang
profan )
>
>
>
> gak usah jauh2 poligami deh..pacaran aja klo diduain..ditiga-in or
> diempat-in pasti say good bye..gak bgt deh...
>
>
>
>
>
>
>  partogi samosir
>
>  <[EMAIL PROTECTED]
>
>  ahoo.com>
> To
>  Sent by:  ppiindia@yahoogroups.com
>
>  [EMAIL PROTECTED]
> cc
>  ups.com
>
>
> Subject
>Re: [ppiindia] Poligami (was
Re:
>
>  09/21/2005 03:53  yang suci dan yang profan )
>
>  PM
>
>
>
>
>
>  Please respond to
>
>  [EMAIL PROTECTED]
>
>   ups.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 1. siapa bilang poli

Re: [ppiindia] Cinta Tuhan (was: Poligami )

2005-09-22 Thread elang kecil
kalian MUI?

[EMAIL PROTECTED] wrote:
betul oom Samudjo, karena Tuhan telah memberikan kita pasangan
maka sebagai kepala keluarga tentu bisa bersyukur kepada Tuhan
(Allah swt) bahwa Dia telah memberikan tanggung jawab untuk menafkahi
seorang istri dan anak-anak sebagai titipan, ilahi, itu bagi orang-orang
yang memahami arti nikmat dan karunia ilahi ... tapi bagi yang tidak
mengenal nikmat, karena hidup hedonis yang tidak pernah mencapai
kepuasan maka semua bukan merupakan nikmat ... tapi kepuasan
yang tidak berujung ... begitu kan maksudnya oom -2 ...

salam
yustam








Saya setuju sama mbak Lina
Isteri saya bukan yang paling baik,paling cantik, paling seksi
Seperti juga atribut-atribut yang lain ia adalah nikmat atau karunia Illahi
Robbi
Saya bersyukur atas nikmat itu, harus menjaga agar perkawinan menyenangkan
Itulah cara kita membalas cinta Tuhan
Salam,
Samudjo
- Original Message -
From: "RM Danardono HADINOTO" 
To: 

Sent: Thursday, September 22, 2005 3:37 PM
Subject: [ppiindia] Poligami (was Re: yang suci dan yang profan )


Ha ha ha mas Yustam,

Pacaran abadi mah mencurigakan, apalagi kalau sepertimas katakan,
kenal "luar dalam". Juga dalam ajaran Kristen di Eropapun (Eropa gak
berarti kalah susila lho), dijarakna, janganlah lakukan, yang
seharusnya merupakan hak dan kewajiban setelah menikah.

Pernikahan "buk" yang mas katakan, bisa juga jadi, tapi tak jarang
yang lalu kandas lho. Banyak buktinya kan?

Samenleven (hidup bersama, Jerman: Zusammenleben), adalah bentuk yang
kita anggap kurang bertanggung jawab, namun di Austria (juga Jerman
dan lain lain), menjadi sangat lumrah, dan % nya tinggi sekali.

Ini disebabkan hukum keluarga dalam hukum Perdata yang sangat keras.
kalau pria menceraikan wanita, dan mempunyai anak, maka ia diwajibkan
membayar sampai 50% dari incomenya, sampai anak berusia 27 tahun.
kalau isteri tak mempüunyai profesi juga pada isterinya. jadi, kalau
pria stu kali menikah, lalu cerai, dia praktis sulit sekali
membanguin hidup baru sampai anaknya selesai dibiayai. Lari tak
mungkin disini. Juga kalau pria hanya hidup bersama dengan wnita,
tanpa nikah, dan melahirkan anak, maka ia wajib membiayai anak sampai
anak itu dewasa.

Anda benar, menurut pendapat saya, juga samenleven adalah bentuk
hidup yang kurang bertanggung jawab.

Bagaimana dengan nasehat mBak Lina: tak perlu mencintai sang partner,
menikahlah demi cinta pada Tuhan? jangan cari partner yang ganteng,
atau cantik, yang penting menikah karena cinta Tuhan.

Salam

danardono








--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> juga pas sudah sepuluh tahun pacaran ... terus nggak jadi nikah,
> padahal sudah kenal luar dalam ... ini mungkin namanye apes buat
> wanita, karena lelakinya langsung dapat yang lebih muda lagi ...
> dan langsung kawin. lagi ...
>
> mendingan nggak pacaran ... langsung buk, kan bisa saling
> mengenal luar dan dalam sehingga timbul pengertian,
> sehingga kata cerai itu tidak gampang untuk di katakan ...
>
> mungkin teorinya salah, semakin lama pacaran bukan langsung
> nikah biasanya bubaran karena jenuh, padahal kalo langsung
> nikah biasanya awet sampe tue ... contohnya oma-oma dan
> opa-opa zaman dulu kan nggak pernah pacaran langsung di kawinin
> awet lagi  tapi kalo opa-opanya play boy sih ... apalagi
> yang punya titel raden biasanya sih kalo satu nggak cukup ...
>
> soalnya ada yang sudah lama-lama pacaran, akhirnya
> samenleven (kata-katanya betul nggak) ini melanjutkan dari
> pacaran itu karena nggak berani nikah, artinya ada pihak
> yang nggak berani bertanggung jawab terhadap perbuatan
> mereka berdua .. yah akhirnya cewek juga yang menanggung
> beban . mungkin ini namanya komitmen tidak ada yang bertanggung
> jawab ...
>
>
> salam
> yustam
>
>
>
>
>
>
>
> Mbak Carla,
> Itu kan kalo Mbak jadi istri pertama...
> Nah kalo situasinya Mbak Carla sudah lama pacaran dan cinta mati,
eh pas
> mau nikah baru ketauan di sudah punya istri..
> Gimana nih?
>
> Salam,
> rio
>
> -Original Message-
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of Carla Annamarie
> Sent: Wednesday, September 21, 2005 11:59 PM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Cc: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [ppiindia] Poligami (was Re: yang suci dan yang
profan )
>
>
>
> gak usah jauh2 poligami deh..pacaran aja klo diduain..ditiga-in or
> diempat-in pasti say good bye..gak bgt deh...
>
>
>
>
>
>
> partogi samosir
>
> >
> ahoo.com>
> To
> Sent by: ppiindia@yahoogroups.com
>
> [EMAIL PROTECTED]
> cc
> ups.com
>
>
> Subject
> Re: [ppiindia] Poligami (was
Re:
>
> 09/21/2005 03:53 yang suci dan yang profan )
>
> PM
>
>
>
>
>
> Please respond to
>
> [EMAIL PROTECTED]
>
> ups.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 1. siapa bilang poligami itu dilarang? poligami adalah sah!
> 2. siapa bilang harus ada ijin dari istri pertama? itu khan
aturannya
> hukum
> negara sekuler!
> 3. kedekatan Ari dengan oom dan tante anak2 eyang dari istri kedua
dan
> ketiga nampaknya mensahkan poli

Re: [ppiindia] Cinta Tuhan (was: Poligami )

2005-09-22 Thread Yustam

bukan elang kecil, kami bukan MUI  dan kami tidak ingin jadi MUI
karena MUI itu nggak mau orang lain berpikir bebas dan berinterpretasi
MUI itu hanya melihat sesuatu dari sisinya sendiri, MUI itu tidak memahami
pemikiran orang lain, apalagi keimanan orang lain, MUI itu berpikir
kalau umat Islam sudah mempunyai pemikiran yang general dan memahami
manusia lain yang beragama lain maka itu adalah bertentangan dengan islam
dan imannya sudah luntur, MUI itu takut akan keimanan kita, padahal di
negara-
negara liberal banyak muncul para mualaf-mualaf baru karena pemikiran
liberal mereka  maka dengan ini saya menyatakan tidak mau jadi MUI ...
apalagi jadi MUI-din ataupun MUI-munah.heheee

elang-kecil elang kecil emang emaknya (induknya) hilang yah nyari-nyari
terus  ...
so cari saja emak yang lain yang berpikir secara bebas dan general serta
liberal yang sesuai dengan al-Qur'an yang  sering mengingatkan manusia
untuk
berpikir dan menggunakan akalnya dalam beragama  .  heheee bagaimana ?
mau nggak  ?

salam, bukan MUI apalagi MUI-munah






kalian MUI?

[EMAIL PROTECTED] wrote:
betul oom Samudjo, karena Tuhan telah memberikan kita pasangan
maka sebagai kepala keluarga tentu bisa bersyukur kepada Tuhan
(Allah swt) bahwa Dia telah memberikan tanggung jawab untuk menafkahi
seorang istri dan anak-anak sebagai titipan, ilahi, itu bagi orang-orang
yang memahami arti nikmat dan karunia ilahi ... tapi bagi yang tidak
mengenal nikmat, karena hidup hedonis yang tidak pernah mencapai
kepuasan maka semua bukan merupakan nikmat ... tapi kepuasan
yang tidak berujung ... begitu kan maksudnya oom -2 ...

salam
yustam








Saya setuju sama mbak Lina
Isteri saya bukan yang paling baik,paling cantik, paling seksi
Seperti juga atribut-atribut yang lain ia adalah nikmat atau karunia Illahi
Robbi
Saya bersyukur atas nikmat itu, harus menjaga agar perkawinan menyenangkan
Itulah cara kita membalas cinta Tuhan
Salam,
Samudjo
- Original Message -
From: "RM Danardono HADINOTO"
To:

Sent: Thursday, September 22, 2005 3:37 PM
Subject: [ppiindia] Poligami (was Re: yang suci dan yang profan )


Ha ha ha mas Yustam,

Pacaran abadi mah mencurigakan, apalagi kalau sepertimas katakan,
kenal "luar dalam". Juga dalam ajaran Kristen di Eropapun (Eropa gak
berarti kalah susila lho), dijarakna, janganlah lakukan, yang
seharusnya merupakan hak dan kewajiban setelah menikah.

Pernikahan "buk" yang mas katakan, bisa juga jadi, tapi tak jarang
yang lalu kandas lho. Banyak buktinya kan?

Samenleven (hidup bersama, Jerman: Zusammenleben), adalah bentuk yang
kita anggap kurang bertanggung jawab, namun di Austria (juga Jerman
dan lain lain), menjadi sangat lumrah, dan % nya tinggi sekali.

Ini disebabkan hukum keluarga dalam hukum Perdata yang sangat keras.
kalau pria menceraikan wanita, dan mempunyai anak, maka ia diwajibkan
membayar sampai 50% dari incomenya, sampai anak berusia 27 tahun.
kalau isteri tak mempüunyai profesi juga pada isterinya. jadi, kalau
pria stu kali menikah, lalu cerai, dia praktis sulit sekali
membanguin hidup baru sampai anaknya selesai dibiayai. Lari tak
mungkin disini. Juga kalau pria hanya hidup bersama dengan wnita,
tanpa nikah, dan melahirkan anak, maka ia wajib membiayai anak sampai
anak itu dewasa.

Anda benar, menurut pendapat saya, juga samenleven adalah bentuk
hidup yang kurang bertanggung jawab.

Bagaimana dengan nasehat mBak Lina: tak perlu mencintai sang partner,
menikahlah demi cinta pada Tuhan? jangan cari partner yang ganteng,
atau cantik, yang penting menikah karena cinta Tuhan.

Salam

danardono








--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> juga pas sudah sepuluh tahun pacaran ... terus nggak jadi nikah,
> padahal sudah kenal luar dalam ... ini mungkin namanye apes buat
> wanita, karena lelakinya langsung dapat yang lebih muda lagi ...
> dan langsung kawin. lagi ...
>
> mendingan nggak pacaran ... langsung buk, kan bisa saling
> mengenal luar dan dalam sehingga timbul pengertian,
> sehingga kata cerai itu tidak gampang untuk di katakan ...
>
> mungkin teorinya salah, semakin lama pacaran bukan langsung
> nikah biasanya bubaran karena jenuh, padahal kalo langsung
> nikah biasanya awet sampe tue ... contohnya oma-oma dan
> opa-opa zaman dulu kan nggak pernah pacaran langsung di kawinin
> awet lagi  tapi kalo opa-opanya play boy sih ... apalagi
> yang punya titel raden biasanya sih kalo satu nggak cukup ...
>
> soalnya ada yang sudah lama-lama pacaran, akhirnya
> samenleven (kata-katanya betul nggak) ini melanjutkan dari
> pacaran itu karena nggak berani nikah, artinya ada pihak
> yang nggak berani bertanggung jawab terhadap perbuatan
> mereka berdua .. yah akhirnya cewek juga yang menanggung
> beban . mungkin ini namanya komitmen tidak ada yang bertanggung
> jawab ...
>
>
> salam
> yustam
>
>
>
>
>
>
>
> Mbak Carla,
> Itu kan kalo Mbak jadi istri pertama...
> Nah kalo situasinya Mbak Carla sudah lama pacaran dan cinta mati,
eh pas
> mau nikah baru ketauan

Re: [ppiindia] Cinta Tuhan (was: Poligami )

2005-09-22 Thread Nugroho Dewanto

saya juga bukan mui-saroh, cuma pembaca
mui-passant, dan akhirnya mengucap mui-bien..
hehehe maaf kalau agak maksa.

salam,



At 09:38 AM 9/23/05 +0700, you wrote:

>bukan elang kecil, kami bukan MUI  dan kami tidak ingin jadi MUI
>karena MUI itu nggak mau orang lain berpikir bebas dan berinterpretasi
>MUI itu hanya melihat sesuatu dari sisinya sendiri, MUI itu tidak memahami
>pemikiran orang lain, apalagi keimanan orang lain, MUI itu berpikir
>kalau umat Islam sudah mempunyai pemikiran yang general dan memahami
>manusia lain yang beragama lain maka itu adalah bertentangan dengan islam
>dan imannya sudah luntur, MUI itu takut akan keimanan kita, padahal di
>negara-
>negara liberal banyak muncul para mualaf-mualaf baru karena pemikiran
>liberal mereka  maka dengan ini saya menyatakan tidak mau jadi MUI ...
>apalagi jadi MUI-din ataupun MUI-munah.heheee
>
>elang-kecil elang kecil emang emaknya (induknya) hilang yah nyari-nyari
>terus  ...
>so cari saja emak yang lain yang berpikir secara bebas dan general serta
>liberal yang sesuai dengan al-Qur'an yang  sering mengingatkan manusia
>untuk
>berpikir dan menggunakan akalnya dalam beragama  .  heheee bagaimana ?
>mau nggak  ?
>
>salam, bukan MUI apalagi MUI-munah



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/