DEBAT CAPRES YANG LEBIH PAS DISEBUT FORUM SILATURAHIM CAPRES Menonton acara Debat Capres, yang disiarkan langsung dari Studi Trans Corp, ternyata mengecewakan. Tidak ada greget, tidak ada kejutan, tidak ada jawaban yang betul-betul menyentak.
Umumnya ketiga Capres "saling menjaga perasaan" capres lain, jadi tidak ada kritik, tidak ada sanggahan. Semua saling mendukung pernyataan yang lain. Paling banter pernyataan itu bersifat komplementer. Ketika Megawati bicara soal TKW, misalnya, SBY bahkan berkomentar, ia mendukung pernyataan Megawati 200 persen! Tampaknya para Capres tidak siap berdebat, dan tidak siap berbeda pendapat. Atau mungkin juga takut, jika ia berani menyerang tajam Capres yang lain, ia juga akan diserang secara tajam. Suasananya mirip pertandingan sepakbola babak penyisihan, ketika dua kesebelasan sudah dipastikan lolos ke babak berikutnya dengan keduanya cukup bermain draw. Maka tidak ada yang serius agresif untuk menyerang gawang lawan, dan sudah ada semacam "understanding" diam-diam agar hasil akhir tetap 0-0. Tinggallah penonton yang melongo, melihat pertandingan yang sebetulnya bukan benar-benar pertandingan. JK yang biasanya tangkas, malam itu agak teredam kelincahannya. Ia sedikit tertolong oleh celetukan kocak soal "lebih cepat." Di sisi lain, Mega gagal memanfaatkan pertanyaan dari Anies soal kasus lumpur Lapindo, yang sudah 3 tahun tak kunjung selesai. Harusnya Mega bisa menghantam SBY dengan kasus lumpur itu. Sedangkan SBY sendiri tidak beranjak dari gaya retoris lamanya yang normatif dan selalu bermain di komentar-komentar aman. Ini contoh "kesantunan politik" yang keliru, karena rakyat disuguhi tayangan yang tidak memberi informasi apa-apa kecuali pernyataan-penyataa n normatif, yang memang sudah harus begitu dari sononya. Sampai akhir Acara, tidak tergali secara tegas, apa sih sebetulnya yang akan dilakukan para capres jika terpilih nanti. Ketiga Capres tidak memberikan jawaban yang betul-betul spesifik. Ini terlihat ketika ditanya soal apa yang akan mereka lakukan, menyangkut masalah alutsista TNI yang sudah kuno, yang menyebabkan banyak pesawat jatuh dan korban jiwa para prajurit TNI. Kasihan Prof. Dr. Anies Baswedan, yang sudah repot-repot menyusun pertanyaan. Ia pastinya kecewa karena mengharapkan ada debat seru a'la Obama vs Hillary atau Obama vs McCain. Perbedaannya sangat jauh. Mungkin untuk Debat Capres mendatang tidak perlu menghadirkan moderator seorang profesor doktor. Kasihan moderatornya. Supaya debat capres lebih dinamis, mungkin lebih asyik menghadirkan seniman monolog, Butet Kertaradjasa. Di bawah ini ada jadwal Debat Capres berikutnya: ============ ===== 18 Juni 2009 Debat Capres - Siaran langsung di Trans TV. Tema “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Menegakkan Supremasi Hukum dan HAM” dengan moderator Prof Dr Anies Baswedan. 23 Juni 2009 Debat Cawapres - Siaran langusng SCTV Tema “Pembangunan Jati Diri Bangsa” dipandu moderator Prof Dr Komaruddin Hidayat. 25 Juni 2009 Debat Capres - Siaran langsung Metro TV. Tema “Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran” dengan moderator Aviliani, M Sc. 30 Juni 2009 Debat Cawapres - Siaran langsung TV One. Tema “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” dipandu oleh moderator Dr dr Fahmi Idris. 2 Juli 2009 Debat Capres - Siaran langsung RCTI. Tema “NKRI, Demokrasi dan Otonomi Daerah” dengan moderator Prof Dr Pratikno. Satrio Arismunandar http://satrioarismunandar6.blogspot.com http://satrioarismunandar.multiply.com Verba volant scripta manent... (yang terucap akan lenyap, yang tertulis akan abadi...) --- On Fri, 6/19/09, ging ginanjar <ging.ginan...@yahoo.com> wrote: From: ging ginanjar <ging.ginan...@yahoo.com> Subject: [ajisaja] Suu Kyi 64 tahun bareng Ulin To: "jurnalisme" <jurnali...@yahoogroups.com>, "ajisaja" <ajis...@yahoogroups.com> Date: Friday, June 19, 2009, 12:49 AM On Friday 19th June, it will be Aung San Suu Kyi’s 64th birthday. She will spend her birthday detained in the notorious Insein Prison. On May 18th Aung San Suu Kyi was put on trial, charged with breaching the terms of her house arrest after an American man, John Yettaw, swam to her house and refused to leave. The dictatorship are using the visit as an opportunity to extend her detention. Her trial has now been adjourned until 26 June. Aung San Suu Kyi has already spent more than 13 years in detention and faces another 5 years in prison. SEND HER A BIRTHDAY MESSAGE You can leave a message of support at http://www.64forsuu .org [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]