http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=177136



Kerusuhan Thailand Selatan Merembet ke Warga Muslim
NARATHIWAT - Kerusuhan di wilayah selatan Thailand terus berkembang. 
Kalau sebelumnya korban berasal dari kalangan umat Buddha, pejabat 
pemerintah, polisi, atau tentara, kini warga muslim pun menjadi 
sasaran.

Kemarin, tiga warga muslim yang sedang beribadah malam tewas ditembak, 
Senin lalu. Salah satu korban sedang membaca Alquran, sementara dua 
lainnya tengah salat malam.

Ketiganya tewas diberondong peluru lima lelaki tidak dikenal yang 
tiba-tiba menyerbu rumah mereka. "Dua orang ditemukan di dalam rumah. 
Tampaknya, mereka tengah salat malam," ujar Thaweeksak Thengworawit, 
anggota kepolisian setempat. 

Sementara korban satunya ditemukan berada di luar rumah dengan masih 
menggenggam Alquran. Ketiga korban diidentifikasikan sebagai Aduenan 
Musae, 24; Muhamad Sobri Mamu, 36; dan Korseng Samay, 27. 

Selain itu, polisi menemukan catatan yang ditinggalkan di lokasi. 
Cacatan tersebut menyerukan agar warga muslim Pattani melakukan perang 
jihad terhadap pemerintah Thailand. 

"Semua warga Melayu di Pattani harus bangkit dan memperjuangkan 
kemerdekaan Pattani. Kita semua harus berjihad dan melawan pemerintah 
Siam (Thailand)." Catatan itu juga menyatakan pembunuhan ini sebagai 
ancaman. 

"Semua yang tidak mengikuti kami atau menjadi mata-mata pemerintah 
akan kami datangi," begitu bunyi ancaman dalam catatan tersebut. 

Paginya, bom seberat sepuluh kilogram meledak di tempat parkir yang 
terletak di bawah tanah Kantor Cabang Bank Krung Thai di distrik 
Rangae, Provinsi Narathiwat. Akibatnya, empat mobil dan sebuah motor 
yang berada di tempat parkir hancur lebur. 

Bangunan bank juga sempat terbakar, namun bisa segera diatasi. Kendati 
saat itu bank beroperasi seperti biasa, tidak ada korban jiwa dalam 
aksi tersebut. "Sepertinya bom dipasang di sebuah mobil, lalu dipicu 
melalui telepon genggam," ujar Komandan Kepolisian Rangae Kolonel 
Apirat Sungkhao. 

Aksi tersebut menjadikan kawasan Thailand Selatan semakin tidak aman. 
Selama satu tahun terakhir, lebih dari 700 orang menjadi korban dalam 
serangkaian aksi kekerasan itu. 

Biasanya, korban adalah warga Buddha atau pejabat pemerintahan 
Thailand. Pemerintah Thailand terus menuding kelompok militan Islam 
berada di balik rangkaian aksi itu. Mereka merupakan kelompok yang 
menginginkan Thailand Selatan terpisah dan mendirikan pemerintahan 
sendiri.

Kawasan selatan Thailand yang berbatasan dengan Malaysia itu terbagi 
menjadi empat provinsi, yakni Yala, Pattani, Narathiwan, dan Songkhla 
itu. Di provinsi itu mayoritas penduduknya beragama Islam. Di masa 
lalu, wilayah tersebut masuk dalam Kerajaan Islam Pattani yang 
belakangan dianeksasi Kerajaan Thailand (Siam). 

Setelah masuk dalam kekuasaan Thailand, mereka selalu diperlakukan 
berbeda dengan warga Buddha. Mereka mengalami diskrimanasi dalam 
bidang ekonomi dan pendidikan, bahkan jarang yang bisa masuk dalam 
jajaran pemerintahan. Karena itu, mereka kecewa dan melampiaskannya 
kepada pemerintah Thailand. (ap/afp/any)





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to