[ppiindia] Ekspor RI ke China Melonjak 113%
http://www.detikfinance.com/read/2010/05/03/190532/1350428/4/ekspor-ri-ke-china-melonjak-113 Senin, 03/05/2010 19:05 WIB Ekspor RI ke China Melonjak 113% Suhendra - detikFinance Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan kinerja ekspor non migas Indonesia ke China sepanjang kuartal I-2010 mencapai US$ 3,1 miliar atau meningkat 113,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini telah menekan defisit perdagangan Indonesia terhadap China menjadi hanya US$ 1 miliar padahal pada periode yang sama pada tahun 2009 lalu sempat tembus US$ 1,4 miliar atau turun 25,5%. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dalam acara jumpa pers di kantornya Jl Ridwan Rais, Jakarta, Senin (3/4/2010). "Ini fakta bahwa ekspor kita kuat antara lain pasar China yang nomor dua tumbuh pesat," kata Mahendra. Pangsa pasar produk ekspor Indonesia ke Cina mengalami kenaikan dari 6% pada triwulan I-2009 menjadi 10,7% pada triwulan I-2010. Meski mencatatkan kenaikan yang tinggi, impor Indonesia terhadap China pun justru mengalami kenaikan hingga 50% dengan total impor sebesar US$ 4,1 miliar, sehingga menyebabkan defisit hingga US$ 1 miliar. Menurut Mahendra penurunan defisit yang terjadi didorong menguatnya ekspor berbagai sektor di antaranya sektor pertambangan naik luar biasa hingga 769%, sektor industri menguat 28,9 %, sektor pertanian menguat 75,9%. Dikatakan Mahendra, masalah defisit perdagangan antara kedua negara sesuai dengan kesepakatan dengan China akan diseimbangkan. Menurutnya masalah defisit atau surplus bukan menjadi hal utama namun bagaimana meningkatkan produk Indonesia yang sudah menembus pasar China bisa lebih luas lagi. Sejak tahun 2007-2009 perdagangan Indonesia masih mengalami defisit dengan China, di bawah tahun 2007 lalu Indonesia selalu surplus dengan China, meski pada tahun 2010 ini menunjukan tren defisit yang mengecil. "Target yang kita harapkan supaya lebih banyak produk-produk yang bernilai tambah yang sudah berkembang menjadi lebih besar," katanya. (hen/dnl) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Ekspor RI ke China Melonjak 113%
http://www.detikfinance.com/read/2010/05/03/190532/1350428/4/ekspor-ri-ke-china-melonjak-113 Senin, 03/05/2010 19:05 WIB Ekspor RI ke China Melonjak 113% Suhendra - detikFinance Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan kinerja ekspor non migas Indonesia ke China sepanjang kuartal I-2010 mencapai US$ 3,1 miliar atau meningkat 113,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini telah menekan defisit perdagangan Indonesia terhadap China menjadi hanya US$ 1 miliar padahal pada periode yang sama pada tahun 2009 lalu sempat tembus US$ 1,4 miliar atau turun 25,5%. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dalam acara jumpa pers di kantornya Jl Ridwan Rais, Jakarta, Senin (3/4/2010). "Ini fakta bahwa ekspor kita kuat antara lain pasar China yang nomor dua tumbuh pesat," kata Mahendra. Pangsa pasar produk ekspor Indonesia ke Cina mengalami kenaikan dari 6% pada triwulan I-2009 menjadi 10,7% pada triwulan I-2010. Meski mencatatkan kenaikan yang tinggi, impor Indonesia terhadap China pun justru mengalami kenaikan hingga 50% dengan total impor sebesar US$ 4,1 miliar, sehingga menyebabkan defisit hingga US$ 1 miliar. Menurut Mahendra penurunan defisit yang terjadi didorong menguatnya ekspor berbagai sektor di antaranya sektor pertambangan naik luar biasa hingga 769%, sektor industri menguat 28,9 %, sektor pertanian menguat 75,9%. Dikatakan Mahendra, masalah defisit perdagangan antara kedua negara sesuai dengan kesepakatan dengan China akan diseimbangkan. Menurutnya masalah defisit atau surplus bukan menjadi hal utama namun bagaimana meningkatkan produk Indonesia yang sudah menembus pasar China bisa lebih luas lagi. Sejak tahun 2007-2009 perdagangan Indonesia masih mengalami defisit dengan China, di bawah tahun 2007 lalu Indonesia selalu surplus dengan China, meski pada tahun 2010 ini menunjukan tren defisit yang mengecil. "Target yang kita harapkan supaya lebih banyak produk-produk yang bernilai tambah yang sudah berkembang menjadi lebih besar," katanya. (hen/dnl) [Non-text portions of this message have been removed]