Ada yang bisa/mau ikutan hadir? :-)

Wassalam,

Irwan.K

---------- Forwarded message ----------
From: mas iwan
Date:
Subject: [jurnalisme] Undangan Diskusi Mengenang Dr Riswandha Imawan

UNDANGAN

Mengharap kehadirannya pada acara FORUM MUDA KAGAMA untuk mengenang Prof.
Riswanda Imawan, Do'a dan Diskusi pemikirannya pada :

Selasa, 19 September 2006
Mulai pukul 19.00 WIB (diawali makan malam)
Di Gedung Juang Jl. Menteng Raya 31 Jakarta Pusat

Dapatkan kumpulan artikel Prof. Riswanda Imawan pada acara tsb.

Acara ini terbuka untuk umum & Gratis.  Terima kasih

Panitia & Info lebih lengkap :
- Megandaru (08128156923).
- Agus (0818483823).
- Hikmat ( 0811103998).

Berikut adalah artikel di Suara Merdeka pada Hari pemakaman Beliau :

Kepergian sang profesor berjiwa muda
(mengenang Almarhum Prof. Dr. Riswanda Imawan)

oleh: Arie Sujito (Dosen F! isipol UGM)

INSAN kampus, kaum intelektual dan para peminat politik kehilangan salah
seorang pemikir kenamaan yang handal. Pada Jum'at, 4 Agustus 2006, Prof. Dr.
Riswanda Imawan,  MA, menghembuskan nafas terakhir, kira-kira pukul 13.45 di
rumah sakit Panti Rini Yogyakarta. Sebaran berita dengan cepat lewat sms
(short messege service), memunculkan kekagetan banyak orang dan, umumnya
mereka tidak cepat percaya.

Benarkah Mas Ris (sebutan akrab beliau di kalangan dosen Fisipol UGM) wafat?
Setelah berkali-laki mengecek, keyakinan sekaligus luapan kesedihan merebak.

Betapa tidak. Saya pribadi, beberapa hari lalu sempat bertemu beliau di
kampus, sempat ngobrol, dan nampak begitu sehat dan bugar.

Beliau memang tengah menderita sakit diabetes mellitus, untuk beberapa tahun

terakhir. Tetapi, menurut informasi mutakhir, beliau terkena serangan
jantung yang
begitu tiba-tiba, dan kemungkinan komplikasi. Kejadiannya di bandara Adi
Sucipto
Yogyakarta, saat akan berangkat menjalankan tugas intelektual mengisi acara
seminar,
sebagaimana beliau kerjakan selama ini diluar tugas utama mengajar di
kampusnya.

Secara pribadi, saya mengenal beliau sejak mahasiswa Fisipol UGM, kira-kira
awal
tahun 90-an. Sebagai intelektual, dia dikenal vokal dan kritis didalam
menyampaikan gagasan-gagasannya, khususnya menganalisis fenomena politik.
Baik itu tertuang dalam tulisan-tulisannya di media massa (lokal dan
nasional),
karya-karyanya di buku dan jurnal (nasional dan internasional), serta pada
tiap mimbar
diskusi dan seminar. Berpenampilan "necis", bergaya anak muda, senantiasa
tampil
energik dan suasana perbincangan yang segar, adalah gaya khas Mas Ris.
Penampilan semacam itu bahkan tidak berubah, sampai beliau memperoleh gelar
profesorpun. Karenanya, para kolega dan mahasiswanya meny! ebutnya sebagai
dosen nyentrik.

Di jaman orde baru, saat suasana politik penuh represif karena rezim yang
otoriter dimana banyak pengamat begitu hati-hati dan bahkan tiarap, Mas Ris
adalah bagian golongan kecil yang termasuk berani.  Dengan berbagai caranya
sebagai akademisi, beliau senantiasa mencari terobosan-terobosan ide kreatif
dalam mengkritik penguasa. Sikap kritis itu terus saja dikembangkan secara
konsisten bahkan ditularkan pada para mahasiswanya, sampai era reformasi
terjadi tahun 1998, tentu dengan gaya yang justru makin lugas.

Selama perjalanan liberalisasi politik, beliau sangat intens mengamati
perilaku-
perilaku pemain politik baru yang, senantiasa menjadi bahan menarik bagi Mas
Ris
untuk melakukan pendidikan politik kepada publik.! Dia tidak segan-segan
teriak
jika melihat pejabat-pejabat berperilaku anti demokrasi. Di kalangan ilmuwan
politik,
beliau memang dikenal jagonya bicara perilaku pemilih, serta dinamika partai
politik.

Meski dikenal unik, Mas Ris tergolong dosen yang disiplin mengajar. Konon,
sejak dulu
beliau memang memilih untuk menjadi guru, dibandingkan berkuasa, meskipun
peluang dan karirnya memungkinkan berkuasa.

Apa yang menarik? Selama berkiprah sebagai intelektual kampus, beliau
memilih
untuk "sendiri". Artinya, berbeda dengan banyak ilmuwan yang tergoda untuk
menjabat dan masuk dalam struktur kekuasaan yang prestisius dan dianggap
"basah", ternyata Mas Ris cenderung tidak mau mengikatkan diri secara
struktural
dalam organisasi atau posisi-posisi tertentu. Itulah, yang melandasi
munculnya
slogan yang melekat dalam dirinya: eagle flies alone.
Mengidentifikasikan dirinya ibarat elang yang senantiasa terbang bebas
sendiri tanpa
harus dijerat oleh struktur.

Saya tahu, beliau memang tidak berbakat sebagai manajer dalam institusi,
karenanya
seringkali tidak merasa nyaman jika menduduki posisi-posisi "berkuasa",
sekalipun
hanya di kampus. Meskipun, toh dalam ketidakminatan itu sempat juga
dipercaya
sebagai pengelola Program Studi Politik Pascasarjana UGM (1998-2002).
Bahkan, sampai akhir hayatnya, beliau masih menjabat sebagai Ketua Jurusan
Ilmu
Pemerintahan UGM (2005-2006), justeru karena dorongan dan dukungan para
yuniornya.

Dalam dunia pergaulan, Mas Ris tergolong dekat dengan anak-anak muda,
khususnya
sifat humoris yang dimiliknya dan bicara blak-blakan. Bahkan, seringkali
membuat para
yuniornya terheran-heran. Gaya muda yang meledak-ledak itu, sekaligus
menepis kesan

angker bagi yang belum mengenalnya.

Selama ini, Mas Ris selalu menyajikan tulisan dalam bahsa yang renyah, mudah
dipahami
dan populer untuk dicerna oleh pembaca. Kekuatan tulisan mas Ris adalah
ketrampilan
merangkai gagasan yang begitu berat kedalam metafora-metafora yang
memudahkan
untuk dimengerti. Saya mengakui, kepekaannya menggunakan istilah-istilah
lokal yang
akrab bagi budaya grassroots salah satu kelebihannya.

Menekuni profesi sebagai dosen dan sekaligus intelektual dimulai sejak tahun
1977-1979
sebagai asistensi dosen, kemudian Mas Ris menyelesaikan Sarjana Ilmu Politik
tahun 1979
di Universitas Gadjah Mada, kemudian tahun 1985 lulus Master of Art (MA) di
Northern Illnois
USA, dan meraih Doctor of Philosophy (Ph.D) bidang Comparative Politics di
Northern Illinois
USA tahun 1989. Proses pendidikan yang panjang ! dan ditekuninya, hingga
mendudukkan
dirinya sebagai ahli ilmu politik terdepan.

Karya-karya beliau begitu banyak. Diantaranya adalah beberapa judul buku:
Dinamika Pemilih
dalam Pemilu 1992 (1995); Membedah Politik Orde Baru (1997); Pemilu 1999 dan
Peluang Demokratisasi (1999); Masyarakat Madani dan Agenda Demokratisasi
(1999); Reformasi Politik:
dari modernisasi ke krisis (2000); Pembangunan Politik, Demokratisasi dan
Integrasi Nasional
(2000); Menjadi Pemilih yang Baik dalam Pemilu 2004 (2004), dan masih banyak
lagi.

Apa yang telah dilakukan Mas Ris, tentu sangat berguna. Selain mempengaruhi
konfigurasi
politik dan bangunan demokrasi politik Indonesia . Setidak-tidaknya perannya
sebagai
intelektual yang tangkas dan berani telah menginspirasikan bagi para
intelektual-intelektual
lainnya dalam rangka perkembangan ilmu-ilmu polit! ik ke arah yang lebih
maju.

Banyak sarjana yang telah dihasilkan, master dan doktor yang lulus berkat
bimbingan beliau,
yang sampai  kini telah menyebar di berbagai pelosok negeri. Lepas dari
segala keterbatasan
yang dimilikinya, Mas Ris telah mengisi barisan ilmuwan politik membanggakan
yang penting
dicatat dalam sejarah perkembangan politik di negeri ini.

Selamat jalan Mas Ris, semoga anda dengan tenang menghadap Allah SWT,
mendapat tempat
yang layak karena pengabdian yang anda lakukan selama ini. Semoga.

salam pergerakan,
arie djito


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to